Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhwat Yang Ternoda ( No Sara )

Status
Please reply by conversation.
Apakah nurul dijadikan budak sexnya keluarga primus???
Mari kita pantau suhu
Hohoho... Saya suka cerita seperti ini

Buka plotnya rapi, matang, dan pelan-pelan
Motong ceritanya juga pas, menggoda pembaca untuk menunggu bagian cerita berikutnya...

More please :beer:
terima kasih suhu
skandal bentar lagi terjadi............
skandal macam apa yang akan terjadi??
Bagus suhu uda kayak di TV" Itu ceritanya lo :mantap:
TV mana nih yg ada cerita kayak gini suhu???
Izin ngikutin cerita hu... menunggu hal2 yg aneh segera cepat terjadi hhhh...moga update selalu lancar juga hu...
semoga saja suhu
 
Chapter 2 : The Beginning Of The End

Nurul





Pak Primus


Bu Susan


Sean


Haris​



Sambil satu persatu menjemur pakaian yang telah dicucinya, Nurul terus berfikir tentang kejadian yang tadi pagi dilihatnya antara Sean dan Pak Primus, memang bukan sebuah pertengkaran, tapi tetap saja Nurul terlihat khawatir dengan mereka berdua. Nurul tak bisa membuang segala pertanyaan dan rasa penasarannya meskipun dia sudah berusaha untuk mengalihkan perhatiannya pada pekerjaan.

"Huuuffttt.. akhirnya selesai juga" Ucap Nurul dalam hati.

Kegiatan menjemur pakaian adalah hal terakhir yang dia lakukan saat ini, yang berarti pekerjaannya sudah selesai dan dia sudah diperbolehkan untuk pulang. Akan tetapi karena saat ini masih pukul setengah sembilan pagi, Nurul pun memutuskan untuk beristirahat sejenak dan mengambil minum di dapur.

Suasana rumah keluarga Pak Primus sudah sangat sepi mengingat sang kepala keluarga sudah berangkat bekerja dan Sean si anak tunggal juga berangkat sekolah. Hanya Bu Susan yang daritadi pagi belum terlihat batang hidungnya sama sekali.

Nurul sempat ingin bertanya kepada Pak Primus tentang keberadaan Bu Susan, namun niatnya langsung diurungkan mengingat kalau Nurul sudah diperingati oleh Bu Susan agar tidak terlalu mencampuri urusan keluarga. Hal itu pula lah yang membuat Nurul juga harus diam dan tak bertanya ketika Pak Primus dan Sean terlibat perselisihan kecil.

Nurul juga sadar kalau ternyata orang kaya memang punya masalah mereka sendiri, apalagi keluarga super sibuk seperti keluarga Pak Primus ini, singkatnya waktu untuk bertemu atau bercengkrama satu sama lain, membuat kondisi keluarga ini menjadi dingin dan cuek.

Sesuai rencana awalnya tadi, Nurul pun kemudian beranjak ke arah dapur untuk mengambil minuman untuk melepas dahaga dan rasa capeknya setelah menyelesaikan tugas dan pekerjaannya sebagai pembantu.

Namun ketika dirinya berjalan melewati ruang tamu, sebuah suara teriakan datang dari arah samping rumah dimana tempat tersebut adalah kamar pengantin Bu Susan dan Pak Primus.

"AAAAAAAWWWHHHHHH!!!! PELAAAAAANNNN!!!!" teriak seorang wanita yang pastinya adalah Bu Susan.

Karena merasa khawatir, Nurul pun langsung bergegas berlari menghampiri arah suara, Nurul takut kalau terjadi apa-apa dengan Bu Susan dan dia harus menolongnya.

Akan tetapi ketika jaraknya tidak terlalu jauh, Nurul menghentikan langkahnya seketika saat dia menangkap sebuah suara orang lain disana.

"Pantat Ibu masih sangat sempit" Terdengar suara seorang pria yang berbicara. dan pembicaraan tersebut tidak dimengerti sama sekali oleh Nurul.

Karena merasa penasaran, Nurul pun dengan sangat hati-hati semakin memperlambat langkahnya mencoba semakin mendekat ke arah kamar tersebut.

Dan ketika Nurul hampir sampai disana, dirinya mendapati kalau pintu kamar tersebut ternyata tidak tertutup sama sekali. menampakkan adegan yang seharusnya tidak dilihat oleh Nurul maupun orang lain.

Jantung Nurul berdegub sangat kencang ketika dia semakin mendekat, adegan yang sangatlah vulgar dan porno tersebut semakin jelas terpampang dihadapannya, apalagi fakta bahwa saat ini ternyata orang yang melakukan adegan tersebut adalah majikan barunya sendiri yaitu Bu Susan, dan Dia tengah ditunggangi diatas ranjang oleh seorang pemuda yang tidak dikenal oleh Nurul dan baru pertama kali dilihatnya, membuat dia jadi bingung apa yang harus dia lakukan saat ini.

Nurul yang menyaksikan hal tersebutpun nampak begitu syok dan terdiam seribu bahasa. Seluruh syaraf dan akal sehatnya memberitahu dia untuk segera pergi dari sana. Namun entah kenapa, tubuhnya kaku dan tak dapat bergerak, bibirnya termangu dan matanya tertuju kepada batang penis pemuda yang tengah keluar masuk di anus Bu Susan dengan gagahnya.

"Astagfirull*h" ucap Nurul dalam hati.

Namun ucapan tersebut diungkapkannya bukan karena dia melihat Bu Susan selingkuh dengan pria lain, melainkan ungkapan ketika matanya tak dapat berpaling dari sebuah Penis besar berurat yang menjadi sumber kenikmatan Bu Susan.

Nurul menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha membuang pikiran kotornya sendiri, menjauhkan matanya yang tampaknya mulai punya keinginan tersendiri untuk tetap melihat adegan penuh dosa yang ada di hadapannya.

Sesaat Nurul memutar badannya, mencoba pergi dari sana sebelum segala macam bentuk iblis mulai mengambil alih hatinya. Tapi sebuah dorongan besar membuatnya kembali berbalik dan menyaksikan kembali adegan senonoh nyonya majikannya dengan seorang pemuda tak dikenal itu.

Nurul meneguk ludahnya sendiri, merasakan wajahnya menjadi panas seketika saat dia kembali melihat alat kejantanan pria lain selain suaminya tersebut. Apalagi ukurannya yang membuat Nurul mau tak mau membandingkannya dengan milik Haris suaminya. Dan Nurul tau kalau penis tersebutlah yang membuat seorang Bu Susan sampai melenguh dan melolong nikmat tiada henti.

”Aahh… uuuhhh… aaaggghhh… uuuggghhhh…..”, Jeritan tertahan Bu Susan disertai deru nafasnya yang terengah-engah memenuhi ruangan kamar.

Badan Bu Susan terguncang-guncang keras maju mundur seraya menerima sodokan keras dari pemuda yang sedang membobol lobang belakangnya, tangan Bu Susan dengan keras mencengkeram sprei kasur tempat mereka bertarung, kedua payudaranya yang masih padat bergoyang-goyang dengan cepat, kepala terdongak ke atas dan bibirnya terkatup rapat antara menahan sensasi yang ia rasakan dalam anusnya. Tubuh Bu Susan pun terlihat sudah mengkilat karena keringat yang berarti sebagai pertanda bwaha mereka sudah bersetubuh dari tadi.

Nurul hanya bisa menahan nafasnya yang mulai memburu, tenggorokannya terasa sangat kering dan bibirnya sekali-kali dibasahinya dengan air liur. Adegan di depannya saat ini adalah adegan tervulgar dan paling hot yang pernah ia saksikan sebelumnya. Bahkan waktu bercinta dengan Haris pun, permainan mereka tidak seliar dan sepanas ini.

”Aaaaahhhh……. oohhhh…. aahhkkhhhh… ooohhhhh…..”,desah Bu Susan.

Gerakan liar pantat Bu Susan membuat Pemuda yang menyodominya tersebut terlihat makin bernafsu, ia semakin cepat memompa anus Bu Susan, dan Bu Susan pun sengaja melebarkan kakinya bahkan menungging menyodorkan pantatnya memberikan kesempatan kepada Pemuda itu untuk terus memompa anusnya dengan lebih cepat lagi.

"Ohhhh... nikmat sekaliiiihh Tomm.. gakkk salah aku ngeluarin duiitt banyaakkk... ohhh yaaahhh teruuussss!!" Racau Bu Susan terus tak berhenti.

Racauan Bu Susan tersebut nampaknya tak dihiraukan oleh Nurul yang sedari tadi menyimpan banyak pertanyaan di dalam benaknya. Nurul merasa kalau persetubuhan Bu Susan dengan pemuda tersebut terkesan agak "aneh" karena pemuda tersebut seperti mencolok di lubang yang salah.

"PLOPPP!!" sebuah suara terdengar keluar dari anus Bu Susan saat pemuda itu kemudian mencabut penis besarnya dari sana.

Nurul sempat bergidik ngeri ketika melihat anus Bu Susan yang melebar sedemikian rupa karena di tinggal oleh sebuah benda besar yang tadi tengah mengaduk-aduknya. Nurul tak menyangka kalau lubang yang biasanya digunakan untuk tempat pembuangan limbah manusia tersebut, bisa dijadikan tempat untuk berhubungan seks juga. Dan itu merupakan hal baru yang Nurul ketahui.

Kemudian setelah pemuda tersebut mencabut penisnya dari anus Bu Susan, baru lah saat ini dia kemudian pindah ke lubang yang benar alias Vagina Bu Susan. Dan Meskipun ukuran Penis pria tersebut lumayan besar, tapi tampaknya Vagina Bu Susan lebih ahli dalam menelan penis tersebut, karena hanya dalam satu kali penetrasi saja, Penis besar tersebut sudah langsung tenggelam dilahap vagina Bu Susan.

"Uuugghhhh... enaakkk Tooommm!!" racau Bu Susan menerima sodokan si pemuda yang mulai dipercepat.

Kedua tangan Pemuda itu kemudian mendekap dada Bu Susan dari belakang, telapak tangannya menggerayangi bongkahan daging kedua payudara montoknya yang bergoyang-goyang hebat karena sodokan pemuda tersebut. Nurul melihat kalau payudara Bu Susan tetap tidak muat secara keseluruhan di telapak tangan pemuda tersebut karena payudaranya berukuran sangat besar. Bahkan lebih besar dari Nurul sendiri.

“Uugghh…oohh !” desah Bu Susan dengan mencengkram kasur dengan kuat saat penis itu kembali melesak ke dalam vaginanya.

Tangan pemuda itu memegang dan meremas pantat Bu Susan sambil menyodok-nyodokkan penisnya, cairan yang sudah membanjir dari vagina Bu Susan menimbulkan bunyi berdecak setiap kali penis pemuda itu menghujam masuk dan keluar menembus liar surgawinya. Suara desahan Bu Susan pun membuat Pemuda itu semakin bernafsu sehingga dia meraih payudara wanita cantik itu dan meremasnya dengan gemas seolah ingin melumatkan tubuh sintal itu.

“Aahhh…mau keluar Toomm!! sodoknya yang kuat!! oohhh…oohhh!” Bu Susan menceracau tak karuan karena kenikmatan itu dirasanya semakin memuncak.

Sontak Pemuda itu mempercepat dan menyodok penisnya dengan penuh nafsu. Di sisi Nurul, dia tidak mengerti apa maksud dari perkataan Bu Susan yang bilang kalau dia akan "Keluar", tapi saat dia bercoba berpikir sejenak, Nurul sudah dikagetkan dengan lenguhan yang keluar dari mulut Bu Susan.

Sebuah desahan dan lenguhan panjang diiringi tubuhnya yang mengejang menandakan ia telah mencapai puncak kenikmatannya,

"Aahhh…aaaaaaaaaahhh.. keluaarrrr!! keluarrrrrr !!” teriak Bu Susan.

Nurul pun semakin kaget ketika dia mendengar kata "Keluar" yang diucapkan oleh Bu Susan, bahkan Nurul berpikir kalau Bu Susan sedang mencoba mengusir pria yang tengah menyetubuhi badan moleknya tersebut.

Tapi ketika menyaksikan wajah Bu Susan, Nurul pun jadi semakin bingung apa yang sebenarnya terjadi. wajah majikan perempuannya tersebut terlihat sangat puas dan bahagia sekali, matanya merem-melek tidak tahu bagaimana lagi mengekspresikan kenikmatan yang baru saja diraihnya.

Tubuh Bu Susan seketika langsung ambruk lemas di atas kasur, namun pemuda di belakangnya itu tampak belum selesai dengan urusannya, ia masih terus menyentak-nyentakkan pinggulnya naik turun di pantat Bu Susan, menghujamkan Penis besar miliknya ke dalam liang senggama wanita yang terlihat sudah tidak berdaya lagi.

Nurul semakin sangat panik ketika mendapati kalau Bu Susan tidak bergerak sama sekali dan hanya diam menerima sodokan kasar dari pemuda tersebut. Hatinya berkata untuk menolong Bu Susan yang mungkin saja memang benar-benar butuh bantuan. Namun akal sehat membuatnya bertahan ditempat. Nurul semakin bingung alasan apa yang harus ia berikan jikalau ia sampai menerobos masuk ke dalam kamar dan mengganggu "Kegiatan" majikan perempuannya itu.

Sementara Nurul jatuh dalam pemikirannya sendiri, Pemuda yang menyetubuhi Bu Susan masih terus melancarkan serangannya, cairan yang meleleh dari vagina Bu Susan makin melicinkan gerakan penisnya sehingga otomatis sodokannya pun makin cepat, terdengar bunyi decak cairan setiap penis itu menyodoknya.

clakk!! claaakk!! claaakkk!!! kclaaakk!! kcaaakkk!!!

Bunyi suara pertemuan dua kelamin anak manusia itu memenuhi ruangan kamar sekaligus gendang telinga Nurul, badannya terasa lemas dan panas tidak tau harus bagaimana. Iblis-iblis yang berada di sekitarnya mensugesti pikiran Nurul untuk tetap menonton adegan senonoh tersebut sampai selesai meski akal sehatnya terus melawan dan mengingatkan kalau seorang muslimah tidak pantas menyaksikan hal seperti ini.

Namun apa mau dikata, karena saking hebat dan panasnya adegan ranjang majikan perempuannya tersebut, mau tak mau membuat nafsu dan syahwat Nurul juga ikut bangkit meski dia sudah memaksa untuk menahannya. Nurul bahkan terus meneguk ludah sendiri setiap kali dia melihat Penis besar milik pria tersebut yang entah kenapa sangat menarik perhatiannya.

Penis itu terlihat berurat dan sangat gagah di mata Nurul, apalagi dengan cairan wanita yang membuat batang tersebut mengkilat sangat jelas, membuat akal sehatnya pun tak mampu membuat matanya berpaling dari sana.

"Kamu kok kuat banget sih Tom!! aku udah keluar tiga kali loh!! tapi kamu masih semangat aja"

Akhirnya setelah beberapa menit terdiam, Bu Susan pun kembali bersuara. Hal itu membuat Nurul jadi lega karena tidak terjadi apa-apa dengan Bu Susan.

“Hehehehe, Ibu enak banget buat dientot! sayang kalau saya buru-buru” komentar Pemuda itu sambil terus memompa batang kejantanannya. "Tapi saya udah mau keluar kok!!" lanjut pemuda tersebut.

"Tahan sayangg!!! aku kayaknya bakalan dapet lagi nihhhh!!" Ucap Bu Susan manja sambil kembali mulai menggoyangkan pinggulnya.

"Plaakkk!!!" sebuah tamparan langsung mendarat di Pantat putih milik Bu Susan "Nakal banget!!!" sambung pemuda itu merespon.

Lagi-lagi Nurul dibuat kaget dengan perlakuan pemuda tersebut yang terkesan sangat kasar terhadap Bu Susan. Padahal setau Nurul, yang namanya hubungan seks harusnya dilakukan dengan lembut penuh cinta dan kasih sayang. Namun apa yang diperlihatkan oleh kedua manusia di depannya tersebut sangatlah berbeda. Kedua nya lebih mirip seperti hewan bua dimasa kawin, Ganas dan beringas.

"Ganti posisi Bu!" Pinta pemuda tersebut.

Lalu Dia mengatur posisi Bu Susan sedemikian rupa sehingga wanita cantik itu kini duduk berhadap-hadapan dengannya. Ditatapnya wajah wajah Bu Susan yang cantik, wajah itu terlihat sangat penuh dengan birahi, matanya yang sayu membuat pemuda itu tersenyum merasa kenikmatannya bertambah.

“Sekarang ibu yang goyang ya…,” kata pemuda itu.

Bu Susan pun mengangguk dan menyambut ajakan pemuda itu dengan senyum penuh birahi. Bu Susan melingkarkan kakinya di pinggul pemuda itu dan keduanya mulai mengayuh bergantian menggerakkan pinggul mereka, membuat kemaluan mereka yang bersatu kembali terbenam dalam sensasi seksual yang menggebu.

Bu Susan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur sesuai permintaan pemuda tersebut, sementara laki-laki itu juga mengimbanginya dengan mencengkeram pantat Bu Susan dan mendorong pantatnya sendiri maju mundur. Sementara bibirnya yang tebal sibuk menyusu pada payudara montok Bu Susan sambil sesekali mengulum dan menjilati putingnya.

"Oooohhh gilaaa!!! enaakk bangetttt!!" Ucap Bu Susan mendesah penuh kenikmatan diperlakukan sedemikian rupa.

Dan Pemuda itu membalas aksi Bu Susan dengan memagut bibirnya kemudian menelusuri leher dan belahan payudara montok wanita cantik itu dengan ciuman-ciuman dan cupangan-cupangan yang terlihat memerah membekas di tubuh putihnya Bu Susan.

Selama beberapa menit berikutnya yang terdengan hanyalah gesekan penis Pemuda itu di dalam vagina Bu Susan, diiringi dengan desahan erotisnya yang tidak henti-henti keluar dari mulut seksinya tersebut.

"cloookkk!! clooookkk!!! aaahhhh... oooohhh... clookkk!!"

Sekali lagi Nurul kembali dibuat takjub dengan kedua orang yang tengah mengayuh birahi bersama ini, entah sudah berapa lama mereka bersetubuh, namun nampaknya masih saja belum ada tanda-tanda akan selesai. Nurul lagi-lagi membandingkan persetubuhan nyonya majikannya tersebut dengan persetubuhannya dengan Haris suaminya.

Haris mungkin hanya dapat bertahan 5 sampai 6 menit saja kalau sedang bersenggama dengan Nurul. Beda dengan pemuda yang tengah menikmati tubuh Bu Susan yang terlihat sangat perkasa dalam bersenggama.

"Andai Abi kuat kayak laki-laki itu" Ucap Nurul dalam hati membayangkan kenikmatan macam apa yang bisa dirasakannya jika suaminya Haris dapat bersetubuh seperti pemuda itu.

Namun ketika Nurul sedang jatuh dalam dunia fantasi syahwatnya, tiba-tiba smartphone miliknya berdering lumayan keras. cukup keras untuk terdengar oleh Bu Susan dan pemuda tersebut.

"Siapa disana???" teriak Pemuda itu.

Tapi sebelum dipergoki, ternyata Nurul sudah berlari secepat dan sekuat tenaganya menjauh dari tempat itu. Nurul berlari sangat kencang meskipun dia memakai baju yang terbilang agak susah untuk dibawa lari, namun tetap dipaksanya.

Nurul berlari begitu cepat hingga ia tak sadar kalau dia sudah sampai di teras rumah.

"Ha--haaloo! Assalamualaikum Bi!!" Jawab Nurul mengangkat telfon suaminya. Nurul berusaha mengatur nafasnya yang ngos-ngosan serta debaran jantung nya yang begitu hebat karena hampir saja dipergoki mengintip oleh majikan barunya.

"Waalaikumsalam! Umi dimana?? kok belum pulang??" tanya Haris di balik telfon.

"Nih Umi baru mau pulang Bi!" jawab Nurul.

"kamu kok suaranya ngos-ngosan gitu??"

"Abis ngejer angkot Bi!!" bohong Nurul spontan begitu saja.

"trus dapet gak??"

"Enggak Bi! kecepetan angkotnya"

"Yaudah naik ojek aja Mi! ini udah setengah sepuluh loh! nanti Abi telat ke bandaranya"

Dalam hati, Nurul begitu terkejut mendapati kalau waktu berlalu begitu cepat, "Setengah sepuluh??" tanya Nurul dalam hatinya. Dia tidak menyangka kalau dia sudah mengintip selama kurang lebih satu jam lamanya. Dan itu berarti, persetubuhan Bu Susan dan pemuda selingkuhannya tersebut juga berlangsung selama itu, bahkan mungkin bisa saja lebih lama mengingat Nurul mendapati mereka sudah di pertengahan.

"Umi???? kok diem???" Suara Haris kembali membawa Nurul tersadar.

"Eh! Iya Bi! nih aku lagi nungguin Ojek di depan"

"yaudah Umi hati-hati ya! Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Telfon dari Haris kemudian mati dan Nurul pun langsung menghela nafasnya begitu panjang.

Berulangkali Nurul mencoba memadamkan degub jantung dan syahwatnya dengan terus mengucap "Astagfirull*h" dalam hati. Nurul tidak habis pikir kalau dia telah melakukan perbuatan dosa yang begitu besar dengan mengintip orang lain bersetubuh. Apalagi diam-diam dia menjadi ikut terangsang melihat tubuh telanjang dan kelamin laki-laki lain selain suaminya.

Dan yang lebih parahnya lagi, Nurul bahkan sempat membanding-bandingkan pemuda tersebut dengan Haris suaminya sendiri.

"Astagfirull*h" ucap Nurul sekali lagi menepuk-nepuk dadanya sendiri.

Tapi beberapa saat setelah jantungnya kembali normal, Nurul kembali dikejutkan oleh sebuah suara "Loh? Mbak Nurul belum pulang??" tanya orang yang menghampirinya. Dia adalah Pak Primus.

"Eh! belum Pak! Eh! maksud saya baru mau pulang" jawab Nurul kembali salah tingkah. Dia tidak tau kenapa dirinya bersikap seperti ini jika berhadapan dengan Pak Primus.

Pak Primus tersenyum "Mbak abis olahraga??" tanyanya spontan.

"Enggak" jawab Nurul menggeleng seperti anak kecil.

"Tuh bajunya basah semua" tunjuk Pak Primus.

Nurul pun langsung membalikkan badannya menghadap cermin jendela yang ada di belakangnya dan sadar kalau apa yang dikatakan oleh Pak Primus ternyata benar. Baju kurung warna pinknya nampak basah oleh keringat, apalagi jilbab yang menempel dikepalanya juga sama.

Nurul sadar kalau setelah berlari tadi, diapun berkeringat begitu banyak karena kepanasan, apalagi saat ini dia menggunakan baju kurung, hijab lebar, dan cadar yang menutup seluruh anggota tubuhnya, yang otomatis membuat badannya jadi mudah cepat berkeringat.

Nurul menggeleng kaku menanggapi kebodohannya.

Namun kemudian matanya yang melihat ke arah cermin, menangkap sosok Pak Primus di belakangnya sedang menatap ke daerah bawah pinggul Nurul. Tatapan yang begitu mesum dan penuh nafsu terlihat di mata Pak Primus. Apalagi ketika sebuah senyum tipis yang menghiasi bibirnya saat menatap bagian belakang tubuh Nurul, membuat Nurul langsung mematung tak bergerak.

Entah karena dorongan apa, tatapan Pak Primus tersebut membuat Nurul merasakan ada suatu cairan hangat yang meleleh dan mengalir keluar dari dalam vaginanya sendiri. Dan rasanya begitu nikmat hingga dia memejamkan matanya dan mengigit bibir mungilnya sendiri di balik cadar yang dipakainya.

Nurul tidak mengerti sama sekali apa yang sedang terjadi pada tubuhnya, namun harus diakuinya kalau apapun hal tersebut, sangatlah nikmat dan serasa membuatnya melayang ke langit ke tujuh.

Dibelakang Nurul, Pak Primus masih menatap lekat ke arah pantatnya saat ini. Dan yang tidak Nurul ketahui, cahaya matahari pagi yang menyorot mereka membuat baju kurung Pink milik Nurul menjadi transparan. Bahkan cukup transaparan untuk Pak Primus yang dapat melihat dengan jelas celana dalam hitam yang dikenakan oleh Nurul.

Pak Primus tersenyum mendapati kalau celana dalam hitam model biasa tersebut, ternyata masih tidak bisa menutup seluruh bagian pantat Nurul yang memang montok dan bahenol. Itu adalah salah satu aset terbesar Nurul pada tubuhnya.

"Mbak Nurul mau pulang??" Ucap Pak Primus memecah keheningan.

Nurul yang tersadar dari kenikmatan syahwatnya pun langsung berbalik "I--iya Pak!!"

"Mau saya anter???" tawar Pak Primus sambil tersenyum. Beberapa saat Pak Primus cukup terheran melihat mata Nurul yang sayu seperti sedang dilanda napsu birahi.

"Eh! nggak usa---" Nurul memotong pembicaraannya sendiri ketika dia teringat tentang Bu Susan dengan selingkuhannya. Otaknya langsung berpikir kalau dia menolak ajakan Pak Primus, maka Pak Primus akan masuk ke dalam rumah dan memergoki istrinya sedang berselingkuh. tentu hal ini tidak akan berakhir dengan baik.

"Saya gak ngerepotin kan Pak??" tanya Nurul berinisiatif untuk mencoba menghindari masalah.

Pak Primus tersenyum "Ya enggak dong! tapi saya mau ngambil sesuatu dulu di dalam sebentar" balas Pak Primus.

"Eh! jangan pak!!" larang Nurul menahan badan Pak Primus. "Maaf" lanjutnya menyingkirkan tangannya sendiri dari dada majikan laki-lakinya itu.

Nurul kembali salah tingkah dibuatnya karena dia harus membuat Pak Primus tidak masuk ke dalam rumah.

"Kamu buru-buru??" tanya Pak Primus sekali lagi.

Dan sebuah anggukan lemah pun diberikan Nurul sebagai respon. Lagi-lagi dia berbohong untuk hari ini demi tidak terjadinya malapetaka yang akan menimpa keluarga Pak Primus.

"Oke deh kalau gitu!" balas Pak Primus.

Akhirnya rencana Nurul untuk menjauhkan Pak Primus sementara dari rumah pun berhasil. Dia pun memilih untuk mengantar Nurul pulang dengan mobil sedan mewahnya. Bagi Nurul ini mungkin hanya sebuah pengalihan saja. Namun tidak untuk Pak Primus yang merasa seperti diberi sebuah lampu hijau untuk mendekati binor akhwat tersebut. Apalagi setelah 10 menit mereka berada dalam mobil yang sama, Pak Primus mendapati kalau suami Nurul akan pergi meninggalkannya selama beberapa minggu.

Hal yang menjadi tanda kalau kesempatannya semakin terbuka.

Sesampainya Nurul di rumah, diapun berterima kasih kepada Pak Primus yang sudah dengan baik mengantarkannya pulang, meski sebenarnya itu hanyalah sebuah keterpaksaan saja. Tapi entah kenapa Nurul merasakan nyaman berbicara dengan Pak Primus. Tidak sadar kalau sebenarnya wanita akhwat tersebut sudah terpikat dengan kharisma pria paruh baya yang menjadi majikan barunya itu.

"Assalamualaikum" Ucap Nurul memasuki rumah dengan agak terburu-buru.

Haris yang mendengar suara istrinya langsung menghampiri "Waalaikumsal--mmppppppphhhhhhhhhhh"

Ucapan Haris terhenti ketika Nurul langsung saja menyosornya dengan sebuah ciuman panas yang begitu hebat. Haris begitu terheran-heran dengan tingkah istrinya yang baru pulang tersebut karena dia tidak biasa agresif seperti ini.

"Umi pengen nih Bi!!! ke kamar yuukkkk!!!!" Ajak istrinya tersebut begitu manja.

Nurul menarik tangan Haris dan memaksa suaminya tersebut mengikutinya ke dalam kamar.


Sementara itu.....


"Kamu bawa gigolo itu ke rumah??" Ucap Pak Primus di telfon.

"Iya Pah!! kok kamu tau??? mainnya jago loh" Ucap suara di sebarang sana yang tak lain adalah Bu Susan.

"Nurul kayaknya ngeliat kamu" balas Pak Primus datar.

"Aku tau kok pah! dia ngintipin aku lagi main, jadi aku kasih dia show yang begitu hebat, hihihihi"

"Mamah udah gila!!"

"Papah tenang aja! aku tau kok tipe wanita kayak Nurul. Alim-alim munafik. Hahahahahaha"

"Kalau yang itu, aku kayaknya setuju sama kamu Mah" Ucap Pak Primus tersenyum menatap jok mobil di sebelahnya.

Jok yang menjadi tempat duduk Nurul waktu pulang tadi terlihat basah dan mengkilat karena cairan lendir vagina Nurul yang tadi sempat keluar agak banyak.

Dan sebagai seorang lelaki yang berpengalaman, Pak Primus sangat paham apa yang terjadi dengan Nurul barusan.

"Got you!!" Ucap pria paruh baya tersebut tersenyum.

#Bersambung.............

Maaf kalau ada typo harap maklum suhu. hehehehhe.
Jangan lupa di replay ya suhu!! biar makin rame cerita kita ini, dan gak tenggelam.
 
Penasaran tahapan selanjutnya nih....

Apakah verbal abuse/pelecehan dengan kata kata atau bisa juga dengan sentuhan sentuhan / gesekan yg "tidak disengaja"

Mari Kita simak bersama :semangat:

Makasih update nya Hu :ampun::ampun:
 
pelan2 suhu.... bikin nurul jual mahal...jangan di kasih dengan mudah... Good job suhu bikin viewer jomblo tidak kesepian🤣🤣
 
semangat bro, semoga sampai tamat, hehe
 
Bimabet
Nunggu Nurul dihajar habis2an pak Primus
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd