Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhwat Yang Ternoda ( No Sara )

Status
Please reply by conversation.
Sebelum saya Update kali ini. saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam terhadap semua apreasiasi yang para suhu telah berikan di cerita ini. Harapan saya para suhu-suhu semua tetap terus aktif untuk merespon thread ini karena menjadi salah satu sumber semangat bagi saya untuk menulis.
komentar-komentar dari para suhu semua lah yang membuat saya tetap lanjut menulis meskipun malas-malasan. terima kasih.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Chapter 3 : Mimpi dan Keinginan


Nurul


Pak Primus


Haris


Pak Sukani​


Ditengah dinginnya malam, Nurul terbangun dari tidurnya dan langsung berjengit seperti tersengat sebuah arus listrik. Matanya dengan pelan terbuka dan langsung mendapati sosok wajah Pak Primus yang sedang tersenyum nakal menindih tubuhnya.

"Pa--Pak Primus??" Ucap Nurul pelan.

Dan bersamaan dengan itu, pikirannya mendadak menjadi buram saat mata Pak Primus menatapnya begitu lekat. Nurul tau seharusnya dia menolak dipeluk oleh majikannya tersebut. Namun entah kenapa dia sama sekali tak mampu melakukannya.

"Kenapa Bapak bisa disini??" tanya Nurul semakin terheran.

Tapi Pak Primus tidak menjawabnya dan malah tersenyum “Kamu gak perlu tahu! Sekarang, lepas semua pakaianmu. Aku ingin melihat tubuhmu.” Ucap Pak Primus.

Dan Seperti orang bodoh, Nurulpun melakukannya begitu saja. Ia segera mempreteli baju kurungnya meski dalam hati merasa sangat bingung dan tidak mengerti kenapa tubuhnya menurut begitu saja.

Sampai semua sudah terbuka, Nurul pun kemudian duduk bersebelahan dengan Pak Primus. Dengan gemas lelaki paruh baya yang menjadi majikannya itu meraih tubuh sekal Nurul ke dalam pelukannya. dibelainya bulatan payudara Nurul yang kini hanya tertutup sebuah jilbab lebar.

Nurul semakin tidak mengerti dengan suasana yang membingungkan ini. Dia merasa ada yang salah dengan tubuhnya yang tidak dapat merespon apapun yang dia inginkan. tubuhnya seperti seolah-olah bergerak dan punya kemauan sendiri. Nurul pun teringat kalau sebelum tidur tadi dia sama sekali tidak memakai jilbab. Namun sekarang, benda itu melekat kuat dikepalanya.

Nurul hanya bisa memejamkan mata rapat-rapat melihat wajah Pak Primus yang mendekati mukanya. Belum pernah ada lelaki yang sedekat ini dengan dia selain Haris suaminya.

Dan sesaat kemudian, Bibir tebal milik Pak Primus langsung melumat rakus bibir Nurul yang ranum dan kecil itu, mengirim rasa muak pada diri Nurul yang mencoba memberontak dan melawan, namun anehnya, lagi-lagi dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri dan sama sekali tidak sanggup untuk menolak.

Malahan Nurul mulai membalas lumatan bibir dan lidah Pak Primus dengan ragu-ragu. Meski batinnya menjerit, entah mengapa tubuhnya malah bergairah dan syahwatnya bangkit. Terasa aneh saat Nurul membalas lumatan laki-laki itu, sementara Pak Primus terus menyapukan lidah dengan terburu-buru dan melumat bibir tipis Nurul dengan mulutnya yang tebal.

Tangan Pak Primus sudah menjelajah ke sekujur dada Nurul, diremasnya bulatan payudara Nurul dengan kasar, diselipkannya di balik jilbab lebar yang menutup sebagian dada Nurul. Kulit tangannya terasa kaku saat meremas, dan Nurul menggeliat begitu Pak Primus mempermainkan putingnya yang mungil dengan dua jari.

“ooohhhhh.. Paaakhhh!!!!” rintih Nurul keluar begitu saja, namun tetap diam saat satu tangan Pak Primus mulai mengelus selangkangannya yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi.

Pak Primus lalu menatap bulatan payudara Nurul dengan mesum. Dipandanginya sejenak dua bukit kembar yang begitu putih dan mulus itu, dirasakannya dengan meremas-remasnya ringan, sebelum kemudian bibir tebalnya menyambar, mendarat tepat di puncaknya yang mungil menjulang kemerahan.

“OOOOhhh.. Pakkk!! Geliiihhhhh” Mata Nurul masih terpejam meskipun kegelian mulai menghinggapi tubuhnya.

Nurul meremas-remas rambut Pak Primus ketika majikannya itu terus menyusu di dadanya. Nurul menggeliat ke kiri dan ke kana tanpa sadar saat bibir tebal Pak Primus menyentuh putingnya.

Terasa aneh pada awalnya, tapi makin lama makin terasa enak, hingga membuat Nurul mulai mendesis dalam nikmat. Apalagi Pak Primus menyelinginya dengan meremas-remas lembut puting yang satunya, bergantian mengulum dari puting kiri ke yang kanan, lalu balik lagi, dan begitu terus selama beberapa waktu sampai desahan Nurul semakin lepas keluar.

“Ahh… aughh… Pakkk!! hentiikaaannn!!” Nurul menggelinjang.

“Ssh… nikmati saja, Mbak” Ucap Pak Primus melanjutkan penjelajahannya, disusurinya perut Nurul dengan bibirnya yang tebal dan berhenti di selangkangan miliknya.

Pak Primus lalu membuka lebar kaki Nurul, lidahnya langsung menari pada biji klitoris Nurul, membuat istri Haris itu langsung menjerit tertahan merasakan kenikmatan jilatan Pak Primus yang tak terduga. Seumur hidup baru kali ini Nurul merasakan Vaginya dijilat oleh lidah manusia. Dan rasanya amat sangat nikmat.

"Paakkk!!! geliihh!!! aakkkuuu mauuu kenciiinnngggg!!!" Ucap Nurul merasakan ambang kenikmatannya mendekat.

Namun saat benar-benar rasa nikmat itu hampir meledak, Nurul merasakan cairan hangat mengalir deras keluar dari dalam Vaginanya. Yang membuat alam bawah sadarnya bangkit dari sebuah mimpi yang teramat sangat nikmat tersebut.

Ya, Nurul baru saja mengalami sebuah mimpi basah yang sangat hebat.

Saking hebatnya mimpi tersebut, Nurul bahkan orgasme sambil terkencing-kencing banyak sekali. membuat tempat tidur, baju dan celananya langsung basah kuyup karena air seninya yang keluar sangat banyak.

"Astagfirull*h hal adzim" Ucap Nurul dalam hati yang tersadar kalau dia sudah ngompol dicelana.

Sekarang Nurul mengerti kenapa tadi dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya karena hal tersebut adalah sebuah mimpi. Dan siapapun sama sekali tidak bisa mengendalikan tubuh mereka di alam mimpi.

Nurul mengurut pelipis matanya dengan seksama, matanya masih mengantuk dan jiwanya belum kembali seutuhnya. Namun pikirannya langsung berkecamuk tiada henti memikirkan mimpi yang baru saja terjadi.

Mimpi itu terasa sangat nyata dan asli, bahkan Nurul pun merasakan kalau dia benar-benar sudah dilecehkan oleh Pak Primus majikannya tersebut. Dalam mimpi tersebut Nurul bahkan sudah mau menerima kenikmatan yang diberikan oleh Pak Primus dengan senang hati. Tapi untunglah hal tersebut hanyalah sebuah mimpi saja. Karena kalau itu adalah dunia nyata, Nurul pasti akan berontak dan melawan sekuat tenaga.

"Ini semua gara-gara Abi!!" Ketus Nurul dalam hatinya.

Nurul menyalahkan Haris atas mimpinya tersebut bukan tanpa alasan. Kejadian saat dia meminta Haris untuk melakukan senggama pagi tadi di tolak mentah-mentah oleh Haris karena berasalan takut ketinggalan pesawat. Yang meninggalkan Nurul begitu kentang seharian dengan nafsu syahwatnya yang menggebu-gebu akibat selalu terbayang perbuatan zina Bu Susan dan selingkuhannya.

Namun yang tidak Nurul mengerti adalah fakta bahwa objek pemuas nafsu dalam mimpinya tersebut justru tak lain adalah Pak Primus. Majikan lelaki yang selalu membuatnya salah tingkah dalam bersikap setiap kali mereka bertemu. Nurul tidak habis pikir kalau perempuan baik-baik dan taat seperti dirinya bermimpi tentang dipuaskan oleh laki-laki lain selain suaminya.

Usai sepenuhnya sadar, Nurul pun kemudian bangkit dari tempat tidurnya yang sudah basah akibat air kencingnya sendiri. Ia melirik jam di dinding pukul 4 pagi yang berarti sebentar lagi akan adzan subuh.

Dengan langkah gontai, diapun akhirnya memutuskan untuk mandi sebelum dirinya menunaikan ibadah sholat subuh.

............................

Di tanah kalimantan, kini Haris sampai dengan segala harapan untuk memperbaiki ekonomi keluarganya. Setelah menempuh satu setengah jam perjalanan dengan pesawat, kini Haris akan melanjutkan perjalanannya lagi dengan menggunakan kendaran travel yang telah dipersiapkan pihak yang akan memperkerjakannya. Menurut beberapa omongan para calon pekerja lainnya, letak tambang yang jadi tempat bekerja lumayan jauh dari perkotaan dan aksesnya lumayan sulit.

"Baru beberapa jam kayaknya udah ada yang kangen aja sama istri" sapa Pak Sukani duduk disebelah Haris.

Haris tersenyum kecut, mengingat kejadian dimana dia sempat diajak berhubungan badan oleh istrinya sebelum berangkat, namun ditolak Haris dengan alasan takut ketinggalan pesawat. Akan tetapi alasan tersebut hanyalah sebuah dalih untuk menutupi alasan sebenarnya.

Ya, sesuai saran dari dokter konsultasinya, Haris mencoba untuk tidak berhubungan badan dulu dengan Nurul, apalagi ini adalah kesempatan yang bagus saat dia benar-benar jauh dari istrinya tersebut.

Namun tentu saja perasaan sedih dan bersalah mengiringi kepergiannya untuk beberapa minggu ini. Tampak sekali wajah kecewa istrinya yang terus membayang di benak Haris ketika dia menolak untuk bercinta dengan Nurul.

"Mas Haris takut istrinya kenapa-napa???" tanya Pak Sukani lagi.

Haris mengangguk "Iya Pak!! soalnya saya tidak pernah ninggalin dia sendirian" jawab Haris.

"Apalagi--" lanjut Haris terputus.

Tapi Pak Sukani langsung seperti mengerti "Sama rumor yang beredar??" tanyanya.

Dan Haris pun mengangguk mengiyakan "Saya takut dia semakin stress jadi bahan omongan tetangga lagi" balasnya.

"Saya tidak bermaksud apa-apa, tapi apa rumor tersebut benar mas???" tanya Pak Sukani serius. "Kalau mas gak mau jawab juga gapapa" lanjutnya bermain tarik ulur.

Haris menghela nafasnya sebentar, mungkin sudah saatnya dia mengungkap fakta sebenarnya pada orang lain, toh Haris berpikir kalau orangnya laki-laki seperti Pak Sukani pastilah bisa menjaga rahasia karena dia terlihat seperti orang yang baik. Bahkan cukup baik untuk menawarkan pekerjaan pada Haris.

"Rumornya gak bener Pak! Alhamdulillah istri saya sehat dan baik-baik saja" jawab Haris.

"Apa mas yakin???" tanya Pak Sukani sekali lagi.

Haris pun kembali mengangguk "Yakin Pak! soalnya kita memang sudah pernah cek sama dokter"

"Oalaahhhh.. gak bener toh" angguk Pak Sukani.

Lalu dia melanjutkan "Tapi kenapa kalian tidak punya anak?? bukannya kalian sudah nikah selama 6 tahunan"

"Sebenarnya masalah ada sama saya Pak!" jawab Haris terbuka begitu saja.

"Maksud kamu??" tanya Pak Sukani mulai bersemangat.

"Dokter bilang sperma saya encer dan tidak kuat untuk membuahi istri saya, bahkan hampir didiagnosa mandul" Ucap Haris menjelaskan. Entah kenapa ada rasa lega yang mengangkat beban di dalam hati Haris dengan bercerita seperti ini.

"Astaga!!" balas Pak Sukani kaget. Tapi itu semua hanyalah sebuah kebohongan belaka karena Pak Sukani seperti sudah menebak hal ini.

6 Tahun yang lalu, Haris dan Nurul pindah ke komplek perumahan yang di huni oleh Pak Sukani. Pada awalnya, Pak Sukani tidak terlalu memperhatikan kedua pasangan pengantin tersebut karena mereka terkenal dengan citra alim dan baik-baik. Dan bukan karena Pak Sukani orang jahat, hanya saja dia cukup skeptis dan sentimental dengan orang-orang seperti Haris dan Nurul yang bisa dikatakan sudah berhijrah.

Namun seiring berjalan waktu, Pak Sukani pun akhirnya menyadari tentang "berlian" macam apa yang tengah tertutup oleh baju kurung dan pakaian syar'i istri Haris tersebut. dan Semuanya berawal dari ketidaksengajaannya melihat tubuh telanjang Nurul yang begitu molek dan menggoda hasrat dan birahi pria manapun.

Saat itu keluarga Pak Sukani sedang mengadakan khitanan anak bungsu mereka dan membuat pesta kecil-kecilan dengan mengundang warga sekitar termasuk Haris dan Nurul. dan diKarenakan hujan lebat, Haris dan Nurul pun harus sampai di rumah Pak Sukani dengan basah kuyup karena waktu hujan turun mereka sedang di jalan menuju rumah Pak Sukani.

Berniat baik, Pak Sukani pun menawarkan pakaiannya kepada Haris yang basah kuyup agar tidak kedinginan. Memang ukuran baju mereka berbeda, tapi karena Haris lebih kecil dari Pak Sukani, maka dia yakin kalau Haris bisa memakai bajunya.

Pak Sukani pun menuju kamarnya untuk mengambil baju salin untuk Haris. Yang Pak Sukani tidak tau, ternyata istrinya juga menawarkan hal yang sama kepada Nurul. Dan saat itulah kejadian tak terduga itu terjadi.

Pak Sukani dengan santai masuk menyelonong kamarnya karena dia ingin mengambil baju di lemari, namun alangkah terkejutnya dia saat dia membuka pintu kamar, justru yang terlihat olehnya adalah tubuh mulus dan molek milik Nurul yang tengah berbugil tak berbusana satu pun. Apalagi tubuh tersebut menghadap pintu sehingga Pak Sukani bisa melihat dengan jelas seluruh aset kekayaan tubuh milik Nurul.

Nurul pun tak kalah kagetnya saat itu, untung saja dia belum sempat berteriak karena Pak Sukani langsung kembali menutup pintu setelah mengucap kata "maaf". dan kejadian tersebut terjadi begitu cepat hingga Nurul dan Pak Sukani pun sadar kalau hal tersebut adalah sebuah ketidaksengajaan belaka, sehingga meskipun Nurul sudah memperlihatkan tubuh telanjangnya pada laki-laki lain, Namun dengan cepat dia melupakan hal tersebut karena itu bukanlah salah siapa-siapa.

Tapi hal tersebut tidaklah berlaku pada Pak Sukani. Karena meskipun kejadiannya begitu cepat, namun Pak Sukani seperti sudah memotret bayangan tubuh telanjang Nurul dalam benak layaknya sebuah kamera. Dan ingatan tersebut selalu terngiang-ngiang di kepalanya setiap dia acap kali bertemu dengan Nurul.

Pak Sukani seperti tidak bisa melupakan bagaimana putih dan ranumnya tubuh istri Haris tersebut, payudaranya yang terlihat pas dengan badan kecilnya serta puting berwarna pink yang menghiasi bongkahan daging sekal tersebut. Apalagi saat Pak Sukani melihat ke arah selangkangan Nurul yang hanya ditumbuhi rambut-rambut halus dan tidak lebat itu. membuat dia selalu beronani membayangkan bagaimana rasanya mencicipi tubuh istri akhwat milik Haris tersebut.

Saking terobsesinya dengan Nurul, Pak Sukani pun selalu mengikuti perkembangan hidup Nurul dan suaminya, bahkan sampai pada titik dimana sebuah rumor kurang ajar berhembus dikalangan warga, Pak Sukani dengan sangat yakin kalau Nurul tidaklah mandul. tidak dengan tubuh sesehat dan seranum itu. Pak Sukani yakin sekali kalau Nurul adalah wanita yang mempunyai rahim sehat yang kuat dan siap dibuahi kapan saja dan dimana saja.

Saat itu pula lah Pak Sukani menarik kesimpulan kalau sebenarnya yang bermasalah bukanlah Nurul, akan tetapi suaminya si Haris. Dan pengakuan dari Haris barusan, membuat Pak Sukani tersenyum girang dalam hatinya karena dia benar akan hal tersebut, Nurul tidaklah mandul dan dia sehat-sehat saja.

"Mas Haris sudah coba berobat??" tanya Pak Sukani kembali pada topik pembicaraan mereka.

Haris mengangguk "Sudah Pak, obat sama aturan pola makan juga"

"Udah dicoba??" tanyanya lagi.

"sudah"

"trus???"

"Masih belum berhasil" jawab Haris.

Yeeeeeeessssss!!!! Pak Sukani sangat girang mendengar hal tersebut, kini dia bisa menjalankan rencana bejatnya yang telah dia susun dari dulu untuk mendekati Nurul.

"Istri mas sudah tau??" tanya Pak Sukani.

Haris menggeleng "Belum Pak"

"Gak coba pengobatan tradisional gitu Mas?? semacam pijat atau yang lain??" tanya Pak Sukani.

"Belum tuh Pak, belum pernah saya"

"Dicoba aja Mas! siapa tau bisa membantu, kasian juga kan istrinya Mas Haris nungguin lama dan tidak tau kalau mas Haris yang jadi sumber masalahnya, pasti dia pengen sekali punya anak" Ucap Pak Sukani berpura-pura peduli.

Haris pun cukup terkejut karena Pak Sukani seperti tau inti permasalahan keluarganya "Kok Pak Sukani tau istri saya pengen punya anak??" tanya Haris.

"Taulah Mas! istri manapun pasti mendambakan punya anak, dulu istri saya juga begitu" jawab Pak Sukani.

"Iya nih Pak!! istri saya suka uring-uringan kalau ngeliat orang lain gendong anak kecil" balas Haris lesu.

"Mas Haris udah coba alternatif lain??" tanya Pak Sukani.

Haris mengkerutkan dahinya "Alternatif lain??"

"Iya, kayak bayi tabung atau donor sperma gitu??"

Haris tertawa menggeleng "Ah enggak Pak!! pasti mahal kalau yang begitu, lagian kan itu dosa"

"Emang mahal sih dan dosa juga, tapi kalau mau yang gratis ya ada cara lain, tapi pasti gak mungkinlah Mas Haris mau" Pancing Pak Sukani. Sejauh ini arah pembicaraan mereka sesuai dengan keinginan yang diharapkannya.

Dan Haris pun sedikit terpancing "Cara apa tuh Pak??" tanyanya penasaran.

"Ah gak jadi deh Mas, gak mungkin Mas Haris mau dengan saran saya, mungkin saya yang bakalan dikira gila sama Mas, lupain aja deh" Ucap Pak Sukani lagi-lagi bermain tarik ulur dengan kata-katanya.

Namun karena sudah terlanjur kepancing, Haris pun kembali berbicara "Gapapa Pak, siapa tau saya cocok dengan solusinya"

"Beneran nih Mas?? tapi jangan anggap saya gak waras ya??"

"Iya"

"Jadi gini mas, sebenarnya masalah Mas Haris kan cuma tidak bisa membuahi istri Mas saja, Betul??"

"Iya betul"

"Saran saya, Gimana kalau Mas Haris minta orang lain saja yang membuahi???"

"Maksud bapak istri saya dibuahi sama laki-laki lain begitu????"

Pak Sukani mengangguk "Iyaa"

"Gila aja Pak! Dosa itu" teriak Haris yang menarik perhatian beberapa orang di dalam bus.

"Tuhkan apa saya bilang, Mas Haris kagak bakalan mau dan bilang kalau saya gila kan??" Pak Sukani terlihat seperti menyerah.

"Duh! maaf pak! maaf" ucap Haris yang merasa kalau dia bersalah.

"Ya itu sih cuma sekedar saran saja mas. bukan bermaksud apa-apa"

Haris mengangguk "Iya Pak, maaf"

"Menurut saya sih Pilihannya cuma dua mas, Satu secara dunia medis kayak bayi tabung atau donor sperma yang harganya mahal dan pastinya ada kemungkinan untuk gagal serta waktunya yang lumayan lama, atau solusi yang saya kasih tau tadi yang saya yakin bisa menghasilkan hasilnya dengan cepat, tapi kalau untuk masalah Dosa, kedua-duanya juga dosa kok mas. Jadi saya gak ngerti lah ya. hehehehe"

Pak Sukani menerangkan dan memuluskan rencananya dengan membuat sugesti bahwa seolah-olah pilihan kedua adalah pilihan yang paling bagus dengan mengatakan kalau kedua solusi yang Haris punya, adalah sebuah tindakan yang berujung dosa. Dan yang membedakan keduanya adalah antara gratis dan tidaknya saja.

Pak Sukani yakin dengan kondisi ekonomi Haris saat ini akan membuat dia berpikir dan mempertimbangkan opsi kedua dimana Istrinya akan dibuahi oleh laki-laki lain.

Dan sugesti tersebut nampaknya berhasil karena Haris kemudian bertanya "Kalau saya pakai solusi kedua, caranya gimana?? istri saya pasti tidak akan mau Pak! dan siapa yang akan mau membuahi istri saya????"

Pak Sukani pun tersenyum lebar mendengar pertanyaan Haris yang secara tidak langsung seperti memberinya sebuah jalan ke surga. Rencana yang telah disusunnya bertahun-tahun tersebut, akhirnya mulai menunjukkan tanda bahwa sebentar lagi akan terwujud.

"Kalau yang itu! saya rasa saya bisa bantu" Senyum Pak Sukani nakal.

#Bersambung.............

Jadi menurut suhu semua. Siapa yang akan Finish duluan?????????? silahkan komentar segila-gilanya. kwkwkkwkw
Dan Maaf kalau ada typo dan sebagainya.
 
Wah kl caranya kyk gini, sptnya sih pak primus duluan yg jadi donornya
Hehehehe
 
Nurul mulai berpenampilan sexy habis ini menggoda pak primus hahahaahaa
 
siapa ya, mungkin pak primus, disaat haris dan pak sukani lagi ngobrol utk rencana pembuahan Nurul, ternyata Nurul sedang dibuahi pak primus hehe
 
#timPrimus vs #timSukani nih. Pemenang bukan berdasarkan yang 'main duluan' tapi yang bisa hamilin duluan.
 
alurnya apik hu, pelan2 dan sepertinya susah ditebak arahnya, semagat nulisnya huu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd