Sisi Liar Nancy
Hari minggu kali ini kami makan siang bareng cie Nancy di sebuah resto yang berada di salah satu mall kota kami.
Anak-anak sedang bermain di play ground setelah makan siang, kami ber 4 menikmati dessert sambil mengobrol.
Vina :"ayo cie ngomong lah maunya ciecie, jangan gua lah yang ngomong, nanti dikiranya ga ga lagi" kata Vina membuka obrolan kami.
Yati :"eh ada apa? Ada yang penting mau disampaikan ke kami? Apa soal Vina yang jadi istri kedua suamiku ya?"
Nancy :"bukan itu Yati, soal itu sih aku dan suami setuju aja asal Vina bahagia. Ga ada masalah sama sekali, duh gimana ya ngomongnya, mulai dari mana bingung juga" kata cie Nancy sambil menghirup minum nya.
Dix :"ngomong aja cie, kita kan semua keluarga disini, kalau memang kami bisa bantu, pasti dibantu kok"
Nancy :"gini Dix, inget ya waktu itu di rumahku, kamu sama Vina waktu itu tuh, yang sampai nginap disana..." kata cie Nancy sambil melihat ke arah istriku, seakan ragu apakah istriku sudah mengetahui hal itu.
Yati :"iya gak apa kok cie, aku sudah tau kok, Vina sudah cerita, antara kami tidak ada rahasia, dan yang Vina lakukan itukan dengan suaminya, ya suamiku juga, ya aku ga masalah sama sekali kok." kata istriku seakan paham arah bicara cie Nancy.
Nancy :"terima kasih ya yat, jujur suami kamu itu adalah lelaki kedua yang tidurin aku, selama ini aku ya selalu sama koko aja, ga pernah sama yang lain. Dan anehnya koko setuju aja, asal sama Dix aja, jangan sama yang lain, tapi ya Vina harus ada, tidak boleh cuma berduaan, gitu katanya."
Deg, bingung aku mau berkata apa, aku cuma melihat ke Vina yang tersenyum lalu melihat istriku yang juga melihat aku dengan muka bingung.
Nancy :" eh bukan maksudnya itu, Vina ada cerita juga ke aku, pernah cobain yang besar, aku jadi penasaran, tapi kan kalau aku keluar tanpa ada Vina dan Dix ya dilarang sama koko"
Dix :"ya ajak koko dong sekalian"
Vina :"ga bisa honey, kan koko bilang ga boleh ada lelaki lain, nah rencananya, ciecie mau sewa villa minggu depan saat koko lagi pergi tuh keluar kota, kalau koko video call kan ada kamu Hon, aman lah, gitu"
Istriku makin bingung melihat ke aku.
Dix :"semua terserah kamu mi, kamu ok, mau, ya kita terus, kalau ga ya ga usah" kataku sambil memegang tangan istriku.
Yati :"terus maksudnya coba yang besar itu apa?" tanya istriku sekarang melihat ke Vina.
Vina :"ya kita panggil lah mi, kayak waktu ultah ku itu"
Nancy :"iya, biaya aku yang tanggung semua kok, yang mau aku kan" lanjut cie Nancy penuh harap sambil melihat ke istriku. Istriku balik melihat ku. Vina juga melihat ke arahku.
Dix :"ya terserah mami aja, mami ok ayo kita have FUN aja mi. Kan kita bertiga juga ada disana kan?"
Yati :"ya sudahlah, kita coba ya, memangnya mau panggil berapa orang vin?"
Vina :"tuh ciecie maunya 5, hahahaha" tawa Vina. Istriku melongo mendengar jawaban Vina.
Nancy :"ya mumpung ada kesempatan, sebanyak mungkin aja"
Yati :" 4 aja ya cie, kan ada suamiku jadi ber 5."
Nancy :"ya boleh aja ga masalah, jadi ok ya?" istriku cuma mengangguk, Vina tersenyum senang.
Singkat cerita, akhir minggu itu, pagi hari kami ber 4 berangkat ke villa di daerah pegunungan, aku yang menyetir mobil cie Nancy. Setelah perjalanan kisaran 3 jam, sampailah kami di sebuah villa yang besar.
Jam menunjukkan kurang lebih jam 10 pagi.
Bangunannya dengan gaya Eropa, tiang besar 2 menopang auning dak di teras rumah itu. Aku parkir mobil persis di depan pintu masuk yang harus menaiki beberapa anak tangga.
Kami memasuki rumah besar itu, begitu buka pintu utama ada ruang tamu yang besar lalu menyambung ke ruang keluarga, ada sofa besar panjang muat 6 orang ditengah, kanan kirinya ada sofa muat 2 orang, lalu ada mini bar, ada meja billiard besar agak ke belakang, ke arah pintu kaca menuju kolam renang di belakang rumah. Ke kanan menuju dapur, ke kiri menuju 2 buah kamar, lalu ada tangga naik ke lantai 2.
Vina dan cie Nancy serta istriku menuju ke dapur dengan membawa bahan makanan yang kami bawa, untuk menyiapkan makan siang kami.
Aku duduk di sofa itu sambil menyalakan tv di depan yang tergantung di tembok.
Tak lama Vina datang dari arah dapur sambil membawa segelas minuman dingin berwarna kuning.
Vina :"minum dulu honey, cape kamu pasti setir jauh gini."
Dix :"apa itu Hon?"
Vina :"honey minum aja, aku yang buat lho, aku bantu mereka masak dulu ya honey" kata Vina sambil menyerahkan gelas itu dan mengecup pipiku. Lalu dia kembali ke dapur. Lama juga mereka masak di dapur. Sampai bosan aku nonton acara di tv.
Yati :"sayang, ayo sini, ke meja, makan dulu ya kamu." tiba-tiba kudengar suara istriku, aku menengok ke arah meja makan. Istriku sedang membawa piring berisi sayur, entah apa, wangi sih.
Aku menuju meja makan, Vina keluar juga dari dapur dan membawa sayur juga, cie Nancy juga demikian, menaruh nya di meja makan dan balik ke dapur lagi.
Total ada 5 sayur dan nasi. Aku lihat jam hampir jam 1 siang. Pantesan aku lapar.
Ada cap cay, bihun goreng seafood, sapi lada hitam, cah kacang panjang dengan daging juga, dan udang goreng mentega.
Buset banyak banget.
Yati :"ayo pi, sini duduk, makan" kata istriku sambil mengambil piring dan menyiapkan nasi untukku. Aku duduk di salah satu dari enam bangku meja makan besar berbentuk bulat itu. Vina dan Nancy ikut duduk juga, Vina sebelah kananku, cie Nancy sebelah kanan Vina sedang istriku di sebelah kiriku.
Selesai makan, aku keluar ke pinggir kolam renang yang tidak terlalu besar itu, area kolam renang itu terbuka atapnya, matahari siang cerah menyinari area kolam, ada bangku 4 buah dan meja bulat kecil di pinggir kolam. Tidak terlalu panas dan hawa sejuk pegunungan tetap terasa. Aku duduk disitu sambil menyalakan rokok ku. Para wanita sedang membereskan meja makan. Tak lama Vina datang menghampiriku sambil membawa minuman dingin berwarna kuning seperti tadi.
Dix :"apa sih itu Hon, dari tadi kamu kasih aku terus"
Vina :"biar papi kuat" senyumnya sambil duduk juga. Aku mengambil gelas itu dan meminumnya setengah.
Vina :"ini kan naked Day kita ya hon" kata Vina sambil membuka T-shirt nya. Lalu membuka celana pendeknya, bra nya dan celana dalamnya, disusunnya semua di atas meja. Aku cuma senyum aja sambil meneguk habis minuman kuning entah apa itu. Kulihat istriku juga datang menghampiri kami, sambil jalan dibukanya kaosnya, sesampainya di meja bulat itu, di bukanya celana pendek yang dipakainya, lalu membuka bra dan celana dalam nya.
Melihat 2 wanita telanjang bulat itu, perlahan kontiku mulai berdiri.
Yati :"ayo papi buka juga" kata istriku sambil mendekatiku yang masih duduk, berdiri di depanku dan mengangkat kaos ku, lalu mulai berlutut untuk membuka celana pendek dan celana dalamku. Nongollah kontiku yang setengah berdiri itu.
Yati :"uda mulai berdiri ya sayang" lirih istriku sambil meraih kontiku dan mulai menjilati kepala kontiku.
Vina bangun berdiri dan mendekat, disodorkan payudaranya yang besar dan kenyal itu ke mulutku. Langsung kuraih payudara Vina sambil ku kulum putingnya.
Sementara istriku sudah mengulum kepala kontiku.
Nancy :"aiiihh kalian uda mulai aja, tuh honey, uda pada mulai aja mereka" suara cie Nancy yang datang mendekat sambil memegang handphone nya.
Vina :"eehhh cie, jangan di video lah"
Nancy :"ga lah, ini gua lagi vc sama koko, tuh lihat, nih lo ngomong sama koko" kata cie Nancy sambil memberikan handphone nya ke Vina.
Vina :"eehhh koko, gua jadi malu, koko sih ga bisa ikut ke sini." kata Vina sambil mengambil handphone itu dari cie Nancy.
Huang :"waaah masih terang uda pada mulai main aja, itu yang namanya Yati ya?" suara ko Huang di handphone. Vina mengarahkan handphone itu ke istriku yang stop mengulum kontiku, dan melihat ke handphone itu sambil tersenyum.
Huang :"cantik ya, coba berdiri, boleh ga gua lihat Yati lebih jelas?"
Istriku pun bangun berdiri, sedikit tersipu karena telanjang bulat. Vina mengarahkan kamera handphone itu ke tubuh istriku.
Vina :"tuh ko, uda lihat jelaskan, salah lo lah ga bisa ikut kita ke sini"
Huang :"iye, minggu depan ya gua gabung"
Nancy :"tuh honey uda horny ya lihat Yati yang kecil mungil sexy itu, minggu depan ya honey baru bisa pegang Yati hihihihi" tawa cie Nancy sambil mendekati handphone yang dipegang Vina.
Istriku makin tersipu malu.
Yati :"ciecie ah, aku mana sexy, kecil begini." lirih istriku.
Huang:"lah lo ga ikut gabung Hon? Masih pake baju lengkap gitu?"
Nancy :"nih gua buka" kata cie Nancy seraya membuka semua bajunya.
Aku hanya bengong terdiam duduk dikursi itu. Lalu cie Nancy berlutut di depan selangkangan ku, dipegangnya kontiku yang sudah tegang berdiri itu.
Nancy :"Hwa, lo kasih lihat koko ya, ayo sini yat" kata cie Nancy sambil mulai menjilati kepala kontiku. Istriku ikut berlutut dan mulai ikut menjilati kontiku juga. Aku makin membuka selangkangan ku, memberi ruang untuk istriku dan cie Nancy menjilati dan mengisap kontiku. Vina mendekat kan handphone itu ke selangkangan ku juga, supaya terlihat jelas istriku dan cie Nancy yang sedang sibuk menjilati dan mengisap kontiku.
Huang :"aaaaahhhh bikin pengen aja, minggu depan giliran gua ya Kim" cie Nancy memang dipanggil aKim. Nama kecil chinese nya.
Vina :"minggu depan gua isepin bertiga ko, jangan takut hihihihi" tawa Vina.
Nancy :"mau lihat gua dimasukin ga Hon?" lirih cie Nancy sambil melirik ke layar handphone.
Huang :"ayo dong dimasukin"
Cie Nancy pun bangun berdiri dan berbalik membelakangiku sambil menurunkan pantatnya, istriku mengarahkan kontiku ke lubang vagina cie Nancy dan blesssss masuklah kontiku terbenam dalam lubang vagina nya. Cie Nancy mulai menaik turunkan badannya.
Nancy :"lihat Hon... Aaaaaaaahhhhhh... Sexy kan... Ah ah... Hwa, kasih lihat koko..." erang cie Nancy dengan semakin cepat menaik turunkan pantatnya. Vina pun berpindah ke depan selangkangan ciecie nya yang sedang menggenjot kontiku.
Huang :"ddduuuhh sexy banget Hon"
Nancy :"aaahhh.. Boleh ya.... Dikeluarkan... Di dalem... Aaaaaaaahhhhhh ah ah ah hhhsshhh..." erang cie Nancy dengan makin mempercepat genjotannya.
Huang :"boleh Hon, suruh Dix keluarin di dalem aja, gak apa apa"
Vina :"nih dibantu gini ko, makin cepet nyampe" kata Vina sambil tangan kirinya yang bebas mulai memainkan klentit cie Nancy.
Nancy :"aaaaahhhh aaaaaaaahhhhhh Hwa... Enak... Aaaaaaaahhhhhh" erang cie Nancy sambil makin mempercepat genjotan pantatnya. Kupegang pinggung ramping cie Nancy.
Nancy :"aaaaahhhh aaaaaaaahhhhhh aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh aaaaaaaahhhhhh... Aaaaaaaahhhhhh guuuaa... Mauuuu.... Aaaaaaaahhhhhh" erang cie Nancy makin mempercepat genjotannya lalu tiba-tiba menekan pantatnya kuat ke bawah sambil badannya mengejang.
Bersambung