Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [Real Story] Masa Lalu Kang Ojol 2 <Double R - Demon or Angel?>

Status
Please reply by conversation.
sundul huu, masa keemasan suhu kayanya waktu kuliah ya hu?
 
mungkinkah bisa ditingkatkan tidak hanya bersalaman tp juga lewat tulisan tangan atau ttd.....

who knows...
 
emang udah hukum alamnya kalo cewe abis di exe bakal ketagihan biarpun udah putus dari pacarnya pasti di exe sama yg lain dan jadi piala bergilir laki2 yg ngasih tau gw abis exe ini, nah ini no hp nya, dijadiin satu lobang rame2
 
Tp ko bisa ya ririn merasa ga berdosa padahal dah ml sama cowok lain
klo ane tak putusin dan cari cewek yg lebih baik aja hu
 
jalan hidupmu penuh warna hu, bikin ngiri
btw suhu dapet kemampuan itu sengaja dikasih dewi ato gak sengaja dapet dari dewi hu?
 
Bisa klo begitu hu dan klo dah puas bikin dia cemburu berat dg ml dg org lain di depan matanya hu
 
lanjut huu, cewe macam ririn mah dijadiin budak seks aja huu engga perlu di putusin
 
Part VII
Dia lagi

Agustus 2011 (semoga ga salah bulan, jika salah mohon koreksi)
Saat itu sedang bulan puasa, aku menjadi salah satu panitia untuk reuni sekaligus buka bersama alumni SMP. Saat itu sedang rapat untuk pra acara, karena acara baru diadakan pada akhir bulan puasa.

Aku dan para panitia yg lain (salah satunya adalah temenku yg aku ajak untuk ketemuan pertama kali dengan rini) sudah pada dateng. Tinggal nunggu seorang lagi yg agak ngaret. Alasannya sih, karena dia dateng dengan pacarnya (namanya juga anak muda). Di antara semua panitia, hanya dia yg dateng bergandengan sementara kami yg lain datang tanpa pasangan. Aku sedikit penasaran dengan pacarnya maka aku sedikit bertanya kepada anak anak yg lain.

"Eh si edi kok blm dateng ya? Tinggal nungguin dia doang kan?"
"Iya biasa lah boy, dia sama ibu polda, jadi harus dandan dulu hahaha" jawab seorang temen
"Emang kek gimana sih pacarnya? Penasaran gw"
"Nih fotonya" jawab salah seorang yg lain dengan menyodorkan foto edi dengan pacarnya.

Saat aku melihat fotonya,
Aku membatin atau lebih tepatnya bergumam
"Loh ini,, kok dia?"
"Kenapa nov?" Tanya seorang temenku
"Eh nggak, kok gw keknya kenal gitu sama ini cewek"
"Yakin lo? Anak daerah xxx itu katanya"
"Pas banget, gw yakin itu dia"
"Emang siapa dia?"
Anak anak yg lain seketika langsung memperhatikan omonganku
"Dia namanya May, mantan gw"
"HA?!" Jawab beberapa orang serentak
"Serius lu nov?" Jawab seorang temen
"Serius, dia mantan gw dulu"
"Tabah nov, sabar sabar, mungkin jodoh si edi itu"
"Selow selow, gw oke kok"

Sekitar setengah jam kemudian, edi dateng dengan may. Aku cukup terpana oleh may, karena memang dulu may udah cantik waktu SMP, dan sekarang may udah SMA semakin terlihat cantik, dulu may yg tingginya sekitar 150 an sekarang menjadi sekitar 165 an, cukup drastis pertumbuhannya. Dulu may punya badan kurus, sekarang badan may jadi montok dan cukup menggairahkan, belum lagi dadanya yg dulu rata sekarang sudah terlihat cukup padat berisi. Kalo soal face, may terlihat sangat mirip dengan salah seorang vokalis dari band korea 'Led Apple' (vokalisnya memang cowok, tapi punya wajah yg cantik dan feminim).

Aku udah cukup akrab dengan tuan rumah di rapat itu, karena rapat diadakan di rumah salah seorang temen. Dan aku udah biasa main kesana jadi udah seperti rumah sendiri. Karena itulah, aku memilih untuk duduk agak ke belakang mepet dengan ruang tengah, geser dari awalnya yg aku duduk di depan. Aku geser karena may dan edi datang. Tapi siapa sangka, saat edi duduk di depan, may justru memilih untuk duduk di belakang pas di sampingku, karena kursi di sampingku yg memang kosong. Aku yakin dia sengaja duduk disini, meskipun memang awal dateng tadi may cukup kaget ternyata ada aku disana.

Edi sama sekali ga menaruh curiga karena dia asik dengan temen temen yg lain, dan anak anak juga pada diem semua, ga cerita soal siapa may terhadapku, maka dari itu edi anggep aku ga kenal dengan may.

Di tengah rapat, tiba tiba may menyodorkan hpnya padaku. Lalu aku lihat ada sesuatu yg tertulis di layarnya

"Gimme ur phone number"

Sejenak aku melirik ke arah may, dan saat itu aku lagi lagi dibuat terpana oleh gestur may yg mengangkat bahu tanpa menoleh kepadaku
"Shiitt cool banget anak ini" batinku.

Aku sebenernya masih cukup dendam dengan perlakuan may padaku di masa lalu, dan itu membuatku agak berpikir untuk ngasi nomer hpku padanya.

Tapi ada sesuatu yg lebih aneh, ini adalah kali pertama aku ketemu dengan may setelah mataku terbuka, karena dulu belum sempet ketemu lagi udah berantem dan putus duluan. Yg aku lihat dari wajah may adalah bayanganku. Yaps, aku seperti melihat sisi lain diriku di dalam tubuh may, aku seakan melihat bahwa may adalah versi perempuan dari diriku, dan itu bikin aku semakin terpana olehnya. Dan akhirnya aku putuskan untuk memberi nomor hpku padanya. Selang beberapa detik kemudian, hpku bergetar. Terlihat ada sms dari nomor tak dikenal

"This is mine, save this"

Sore hari setelah rapat
Aku sedang santai di rumah sambil smsan dengan para bidadari rini dan ririn. Aku juga cerita kalo mau ada acara bukber pada mereka. Rini hanya mendukungku dari jauh, sedang ririn merengek pengen ikut. (Oh iya, sejak aku sebelum pacaran dengan ririn, sampe saat ini, aku terbiasa untuk jemput rini sekolah, kadang aku juga mampir ke rumahnya hanya buat main. Dan ibunya juga udah cukup akrab denganku) Lalu ada sms masuk dari may

"Masih marah a?"
"Henteu, aya naon?"(nggak, ada apa?)
"Teu aya nanaon. Kumaha damang?" (Ga ada apa apa. Gimana kabar?)
"Pangestu, maneh kumaha teh?" (baik, kamu gimana teh?)
"Pangestu pisan, a' urang boleh nanya?"
(Baik juga. A' aku boleh nanya?)
"Sok. Aya naon?" (Silakan, tanya apa?)
"Aa' aya bogohan?" (Aa' punya pacar?)
"Aya, kunaon?" (Ada, kenapa?)
"Henteu, nanya wae" (nggak, tanya aja)

Agak aneh ya? Aku hidup di ujung timur pulau jawa yg notabene bahasa full jawa, dan sangat jauh dari daerah sunda. Namun aku dan may ngobrol bahasa sunda dan kita nyambung, meski bahasa sunda kita acak acakan hehe.

September 2011
2 hari sebelum bukber
Aku hari ini main ke rumah ririn, niatnya untuk minta ijin ke ortunya kalo besok mau aku bawa bukber. Namun sayang waktu itu ortunya ga kasi ijin. Kita yg emang merasa kangen saat itu mengabaikan bulan puasa dan justru bercumbu saat ortunya sedang di belakang.
"Aku kangen kamu mas"
"Iya aku juga rin"
Bibir kita bertemu, lidah kita saling beradu dan ludah kita saling bertukar. Ga cukup disitu, aku menyusupkan tanganku ke dalam baju ririn dan meremas dadanya.
"Oouhhhhssss"
Desah ririn tertahan karena takut ketahuan ortunya.
Bibir kami kembali beradu saat tanganku yg ga puas dengan dadanya, aku selipkan ke dalam celana sekaligus CDnya. Aku rasakan disana meki ririn udah sangat basah, dan aku langsung memasukkan dua jariku ke dalam mekinya yg membuat ririn semakin mendesah. Namun tiba tiba
"RIN!"
Percumbuan kita terhenti saat ada suara keras ibu ririn memanggilnya dari belakang. Ririn pun segera merapikan bajunya dan beegegas ke belakang. Beberapa saat kemudian, rini datang dengan wajah murung
"Mas, pulango sekarang"
"Ada apa?"
"Udah pulang o cepet"
Ririn seakan mengusirku, aku pun terpaksa pulang.

Baru di tengah jalan, aku rasakan hpku bergetar. Aku lihat sms dari ririn
"Mas maaf aku minta putus dari kamu"
Bagai disambar petir rasanya, seketika aku hentikan motorku di pinggir jalan, kakiku rasanya lemes dan tanganku rasanya bergetar menerima sms itu. Aku coba untuk balas meskipun beberapa kali typo karena saking paniknya.

"Kenapa kok tiba tiba gini? Aku salah apa?"
"Kamu udah salah mas cumbuin aku di rumah tadi"
"Bukannya kamu juga suka tadi?"
"Iya tapi ibu ku nggak"
"Maksudnya?"
"Ibuku tadi mergokin kita, untung ibu taunya kita cuma ciuman"
"Tapi rin, aku sayang sama kamu, aku ga mau kita putus"
"Aku juga sayang banget sama kamu mas, tapi aku juga ga bisa bantah ibu ku"
"Kita backstreet ga bisa ta rin?"
"Ga bisa mas, maaf kita temenan aja, tapi kalo untuk pacaran lagi keknya aku belum bisa, aku takut"
"Yaudah kalo itu mau kamu, aku cuma berharap kita ga musuhan rin"
"Iya mas makasih udah hargain keputusanku"

Rasanya, sedih, perih, sakit, hancur. Meskipun menurut ririn kami masih bisa berteman, tapi aku merasa udah ga memiliki ririn lagi. Aku ga cerita pada rini tentang hal itu, ntah kenapa aku justru memilih cerita pada may. Saat itu juga aku langsung sms may

"Putus"
"Maksud??"
"Aku diputusin cewekku"
"WHAT? what happened?"
"Her mom caught us kissing"
"U r crazy dude, why r u doing that"
"Out of my control teh"
"So now what?"
"Do u have a friend? I'm confused"
"Sigh, I have one, lemme check her number"
"K"
"This is hers, citra, save er number"
"Thanks teh"
"Just do it slowly"
"I know what I have to do"
"Good"

Aku dan may chat bahasa inggris? Kok bukan sunda? Ya begitulah kita. Sesuka hati kita mau chat dengan bahasa manapun yg penting nyambung.

Sesampainya di rumah aku coba kenalan dengan citra dan karena rumahnya deket dengan may, maka kita janjian untuk ketemu di rumah may beberapa hari lagi, dengan persetujuan may tentunya.

Tapi tiba tiba ada telpon dari rini
"Ooomm hiks hiks"
"Eh eh eh, kenapa nduk? Kok nangis?"
"Oom, aku hampir dirampok sama orang"
"Loh kok bisa nduk? Gimana ceritanya?"
"Tadi di xxxx aku mau dirampok, dicegat sama cowok2 ga jelas gitu, takut aku oom, untung ditolongin sama orang disekitar tadi"
"Nduk sekarang gapapa?"
"Aku gapapa om, tapi masih trauma aku"
"Pacarmu tau kamu kena apes gini?"
"Alah mboh ga peduli aku sama dia, aku putus om"
"Kok ga cerita kalo putus?"
"Maaf lupa, huuaaaa aku trauma sama tadi oom.. hiks"
"Nduk, aku minta maaf banget, aku juga lagi dapet masalah sekarang"
"Om kenapa? Cerita aja sama aku hiks"
"Maaf nduk, aku belum bisa cerita, nduk aku pengen nyelesaiin masalahku dulu boleh?"
"Maksud om?"
"Kita selesaiin masalah kita masing masing dulu ya nduk, maaf aku ga bisa bantu sekarang, maaf banget. Aku harap kamu ngerti nduk"
"Iya om"
*tuut* telpon putus

=FILLER MASA DEPAN EPISODE KHUSUS RINI=

Satu minggu setelah aku memutuskan kontak dengan rini, aku coba sms beberapa kali, aku telpon, aku kirim pesan di fb, namun sama sekali ga ada respon dari rini. Aku terus mencoba menghubungi rini tiap hari, namun hasilnya nihil. Sampe terlontar kata kata mutiaraku terhadap rini
"Kamu sombong ya nduk, orang salam ga dijawab"
Dan tetep ga ada respon dari rini.

Beberapa bulan kemudian, mungkin 7 bulan kemudian, setelah banyak hal terjadi padaku, aku sedang membutuhkan suatu barang, dan aku udah keliling cari pinjeman ternyata ga dapet juga. Aku inget dulu rini punya barang yg aku butuhin, aku beranikan untuk ke rumah rini tanpa persiapan apapun karena memang mendesak.
*tok tok*
Rini pun membuka pintu, dan ekspresinya sangat shock waktu itu saat tau kalo yg muncul di hadapannya adalah aku.
Aku dipersilakan duduk
"Rin, maaf ni ganggu, aku kesini mau pinjem sesuatu, seingetku kamu punya barang itu"
"Butuh apa kamu?"
Aku sebutin barang yg aku pengen pinjem
"Ga bisa, maaf. Aku juga lagi pake barang itu"
"Buat dua hari doang plis"
"Ga bisa sori"
Setelah itu suasana sangat hening sampe aku memutuskan untuk pamit
"Aku pulang ya rin"
"Besok lagi kalo kesini jangan malem minggu ya? Ibu lagi keluar kalo malem minggu soalnya"
"Eh sekarang malem minggu? (jujur aku sedang lupa hari karena emang lagi dikejar deadline) maaf aku ga tau, aku pamit ya"
Saat aku mau keluar dari rumahnya,
"Kamu keterlaluan ya"
Sontak aku langsung kaget karena ga tau apa yg dia maksud
"Tunggu, maksud kamu apa?"
"Udah, aku udah maafin kamu kok"
"Tunggu, apa ini?"
Dia ga jawab apapun, hanya melempar senyum yg cukup kecut lalu menutup pintunya.
Itu misteri yg belum terpecahkan hingga saat ini (2017) kata "keterlaluan" itu tadi adalah kata kata terakhir rini terhadapku. Pertemuan tadi juga pertemuan terakhirku dengan rini. Disini, aku ingin minta pendapat dari suhu sekalian, sebenernya apa maksud dari kata "keterlaluan" tadi? Apakah karena aku ga ada saat dia trauma dengan musibahnya dulu? Atau karena dia tau kalo aku udah ga perjaka lagi? Mengingat saat pertrmuanku dengan rini waktu itu, aku sudah melakukan hubungan badan dengan seseorang. Karena rini punya mata ketiga, maka sangat mungkin dia tau soal hal itu. Atau ada alasan lain? Aku selaku TS meminta bantuan kepada kalian dengan sangat, apabila berkenan silakan PM aku atau taruh di komentar, karena sejak saat itu aku kehilangan sosok rini yg sangat aku sayang, aku kehilangan sosok malaikatku, saat itu adalah kontak terakhirku dengan rini, aku minta bantuan suhu dengan sangat, gimana kira kira caranya agar rini bisa baikan lagi terhadapku, saat ini aku masih simpen kontak fesbuknya, sehingga aku masih bisa stalking di akun rini, dan karena alasan inilah, makanya episode filler spesial rini aku tulis disini. Plis hu, aku ga pengen selamanya kehilangan dia, aku ga pengen jadiin dia pasanganku, cukup dengan aku berteman dengan dia aku udah sangat bersyukur.

=KEMBALI KE TAHUN 2011=

Beberapa hari pasca acara bukber
September 2011

Aku udah dateng di rumah may, namun citra belum dateng. Aku pun ngobrol dengan may karena kita sekarang cukup akrab ditambah dengan keakraban yg kita bangun saat acara bukber, yg kebetulan may juga hadir. Saat itu aku dipercaya buat ngisi hiburan dengan sedikit trik sulapku. *skip, kembali ke hari ini*

May saat ini berdandan seadanya, karena cuma dirumahnya haha. Celana panjang dan baju lengan panjang agak longgar, namun bajunya ga cukup untuk menutupi gumpalan daging segarnya hehe. Tapi aku coba fokus untuk ga menatap dadanya meski cukup sulit melawan hawa nafsu.

"Edi tau aku main kesini?"
"Nggak sih, dia ada acara hari ini, tapi dia tau kalo kamu kenal sama aku"
"O gitu, eh aku mau tanya deh"
"Ada apa?"
"Saat aku lihat matamu, kok aku seakan bisa lihat aku di dalam dirimu ya?"
"Kaya lihat pantulan cermin gitu?"
"Ho oh"
"Jadi kamu bisa lihat apa yg ada di balik wajah?"
"Bisa"
"Nice job,"
"Tapi kok bisa aku disana?"
"Ada dua hal, pertama, aku juga lihat aku yg lain di dalam dirimu"
"Yg kedua?"
"Adaptasi"
"Adaptasi? Maksudnya?"
"Cari tau sendiri lah hehe, u can open ur eyes by ur own, masa gini aja ga bisa?"
"Damn it"
"Hahaha"

Setelah itu citra dateng dan kita ngobrol. Dan hanya butuh dua hari setelah itu aku dan citra jadian. Disini aku sedikit demi sedikit mulai menjadi buaya.

Masih september 2011

Aku sekarang cukup berbunga bunga karena udah ga jomblo lagi. Aku juga tetep jaga kontak dengan ririn, namun aku ga cerita padanya kalo aku punya pacar lagi.

Hari ini masih puasaan, memasuki minggu akhir puasa, aku dan ririn janjian untuk ketemuan di suatu tempat. Aku pun enjoy aja karena aku merasa kita cuma temen ga lebih. Saat kita sedang asyik ngobrol, tiba tiba hpku bunyi.
"Siapa itu?" Tanya ririn
"Cewek ku"
"Ha?" Ekspresi ririn seakan ga percaya aku punya cewek lagi.
Aku tunjukin layar hpku untuk membuktikan aku ga bohong. Sial bagiku saat itu, ririn langsung menunduk dan ga merespon semua perkataanku saat itu, sampai aku pengen pulang dan ajak ririn salaman, ririn hanya menampar tanganku *plak* dan ngeloyor pergi bahkan sebelum aku beranjak dari tempatku duduk (untung cuma tangan yg ditampar).

Kira kira gimana selanjutnya antara aku dan citra, serta ririn?
-TBC-
Iyalah hu, suhu main pinjam minimal ngobrol dlu kek, suhu kan waktu dia lagi butuh kan suhu tinggalin, trus mlam minggu d bilang g ad ibuny, temenin kek kode tuh hehehe.. Lagian g harus mesum suhu manusia makhluk sosial bukan makhluk seks. Klo ane g nyambung cuekin aj hu..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd