Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Real Story] Sexperience Caca cantik my 20's WF - No Quote

lnjut update d sni atw d sebelah aj Hu ?

foto2nya jga sdah pada hilang nih
 
Mantab SUHU!!!!
Terimakasih atas cerbung (real story) nya
ane jadi bisa mengikhlaskan keperawanan bini ane sama masa lalu bini ane yang udh diewe banyak cowok.

ane ijin pake teknik suhu buat ngeconvert rasa cemburu jadi sange, ane juga mulai praktekin cara suhu buat ngorek cerita masa lalu bini ane lebih detil sambil ngewe.

nikmat banget suhu, sumpah.
tambah lagi memek bini ane juga masih ngegrip walaupun udh sering diewe sama banyak cowok (kyk perek)

tiap hari ane siksa memeknya suhu
ane godain terus tiap malam

btw cerita masa lalu bini ane hampir mirip sama masa lalu nya caca
bahkan kerjaan ane sama suhu juga sama.
ane PM nanti aja, barangkali kita bisa kopdar suhu tanpa bawa pasangan.🍻🍻☕☕
 
Terakhir diubah:
Suhu2 semua mohon maaf ya baru sempet update cerita lagi, RLsoalnya tahun ini lumayan pasang surut, badai kemarau, pokoknya roller coasterlah. Ane nulis cerita ini dengan segenap hati dan jiwa raga, semoga klimakssss ya suhu2! Ceritanya berdasarkan real interogasi ane ke WF dengan sedikit ditambah SFX, biar gak hambar, hehehe. Untung mulustrasi mohon maaf ane pake koleksi yang udah ada ya, soalnya setahun ini ane tinggal di rumah mertua, agak sulit kalo bikin dokumentasi.

Okeh langsung aja cekidot!!


Seperti yang kita semua tau, di bulan februari yang melambangkan cinta, pria dan wanita mengutarakan rasa kasih dan sayangnya kepada pasangan atau idamannya, nah kali ini kebetulan ane dapet cerita dari WF dulu2 waktu ane ngajak WF checkin pas valentine saat kita masih tahun2 awal pernikahan kami, kita berdua staycation di hotel romantis dengan honeymoon package, saat malam2 ane nge-tease Caca ane berhasil mengorek salah satu sexperiencenya.

MEMTKNX_o.jpg

Ane: “Kita kek ABG pacaran aja ya, valentine-valentine begini check-in, hehehe” kata ane ke WF setelah mengambil kunci kamar hotel dr resepsionis
Caca: “hihihi apaan sih, kayak gak pernah aja?
Ane: “Yah akumah valentine ngasih present aja jarang2, belum dikasih udah nolak duluan gebetannya, hahahaha”
Caca: “Dasar tukang bohong~ pasti yg dimodusin banyak”
Ane: “yah mana ada, aku sih tampang pas2an, gak berani deketin cewek, hahaha. Emangnya kamu fansnya banyak, iya kan?”
Caca: “Yaa gitu deeh, ihihi” sambil Caca menggandeng tangan ane sambil kita berdua berjalan ke lift. Di dalam lift cuma ada kami berdua, Caca menyandarkan kepalanya ke tubuh ane dan mengambil beberapa foto dengan mengarahkan kamera hpnya ke pantulan foto kami berdua di pintu lift, Caca beberapa kali mengganti posenya, saat Caca berpose memanyun-manyunkan bibirnya, “Cup” ane sosor bibirnya dengan tiba2, Caca tersipu malu, dengan tatapan manjanya Caca merajuk ke ane sambil mencubit pinggang ane “apasii sayang, nyuri2 sun”, sambil ane lingkarkan tangan ane ke pinggul Caca ane dekatkan lagi wajah ane ke wajah “istri muda” ane, Caca menyambut dengan mengecup bibir ane, saat ane mulai menggerakan mulut ane untuk melahap bibir mungil WF, Caca sedikit mengelak dan menjawab pelan, “sabar sayang.. ntar aja di kamar” sambil melempar senyum dari wajah cantiknya, “Kalau di kamar lain lagi baby” jawab ane sambil menatap nakal ke WF ane sambil tangan ane yg tadinya dilingkarkan di pinggul WF, ane turunkan sambil meremas lembut bokong Caca yang sangat bulat kencang dibalik celana jeans ketat berwarna hitam yang sangat menonjolkan lekukan sexy bagian bawah tubuhnya, bahkan bagian retsleting depan sangat press body hingga V shape-nya tercetak jelas, bukannya melarang atau menyarankan WF untuk memakai baju lebih tertutup, ane justru senang kalau Caca menggunakan stelan jilboob, atau hijablay, you name it, ane ngerasa bangga kalau istri ane yg masih terlihat belia ini memakai stelan yg memamerkan lekuk tubuhnya, baik atas maupun bawah, mulai dari pinggul, paha, bokong, bahkan sampai betisnya terlihat sexy, mungkin karna tipe bodi Caca yang menurut ane proporsional, dan buat ane kaki Caca itu jenjang, sesuai dengan fetish ane (tinggi badan Caca sekitar 165 cm), kalau bagian atas, jangan ditanya lagi, wajah cantik berbalut hijab dengan tatapan mata yang tajam, bibir mungil dengan kumis tipis menghiasi, ditambah dagu belah, wah benar2 spek bidadari kalo kata netizen, hehehe.

Tapi siapa sangka, wajah cantik ini sudah pernah dilumuri sperma, mulut dan lidahnya sudah menghisap juga menjilati kontol, dan dari tenggorokan di balik tengkuk putih berambut tipisnya sering digunakan untuk mengeluarkan desahan2 akibat stimulasi yang di berikan mantan2nya di tubuh WF, baik kecupan di lehernya, isapan di toket, atau lubang memek yang dihantam membabi buta, dan sekarang beruntungnya ane, sex model ini sekarang milik ane seorang dan bisa kapan saja ane jamah.

MEMTKNW_o.jpg

“Awhh” Caca meringis pelan karena bokongnya ane remas, ane gak tahan karena kekaguman ane sendiri ke WF tercinta, wajah Caca terlihat salah tingkah, dari ngeremas bokong, ane lanjutin aksi ane dengan menelusuri belahan bokong Caca sampai ke bawah, lalu menelusupkan telapak tangan ane sampai ke bagian tepi antara bokong dan retsleting celana Caca, dimana itu adalah tempat disembunyikannya senjata pamungkas WF yang membuat beberapa laki2 (termasuk ane) bertekuk lutut (jilmek atau doggy maksudnya), sampai terjembab lemas tak berdaya karena terkuras energi dan spermanya, tapi belahan kecil diantara paha putih Caca, yang dikelilingi rambut2 lurus nan halus yang masih jarang menandakan usianya yang masih belia, dengan sedikit gundukan yang jika direkahkan akan terlihat bagian dalamnya yang berwarna pink kemerahan dan masih sangat rapat, juga ada bagian kecil di tepi atas belahan tersebut yang sedikit menonjol, biasa dikenal dengan sebutan “clitoris”, salah satu bagian tubuh yang digunakan untuk membuang cairan dari dalam tubuh tapi disalahgunakan sebagai switch ON “Bitch Mode” Caca, ya, bagaikan pisau bermata 2, di satu sisi memek rapat Caca membuat kaum adam terpesona dengan sensasinya, tapi juga membuat Caca meronta2 dengan gila saat lubang senggama itu dipompa, ya, Caca si gadis cantik yang biasa berbusana tertutup rapat, jika disentuh di bagian yang tepat, sudah pasti Caca akan menggeliat dengan cepat, Caca ngaku ke ane, hanya sedikit sentuhan lembut sudah pasti bikin memeknya kedut2, bahkan cuma sedikit belaian perlahan di bagian paha, atau gesekan tak sengaja ke payudara saat berjalan bergandengan tangan.

Kali ini ane ngelakuin sentuhan2 lembut dengan jari jemari ane tepat di bagian belahan Caca, masih di dalam lift yg notabene tempat umum, dikelilingi cermin juga ada CCTV, “iih sayang, jangan, nanti di kamar aja, mmhh ngggh” tolak Caca dengan lembut sambil merapatkan pahanya sehingga telapak tangan ane terjepit tepat diantara memek dan bagian dalam pahanya, ane membalas: “kalo di kamar pake kontol ya baby?” Dengan bisikan yg sangat dekat ke telinga WF, mata Caca terlihat nanar dengan nafas memburu serta pipi yg merona merah yang ane anggap Caca sudah sangat turn on, “iyyah sayanghhh” Caca menjawab dengan setengah mendesah karena ane mencabut tangan ane sambil meremas bibir memek Caca yg mungkin sudah mengeluarkan liur2 pelumas di dalamnya.

“Nakaaal iih!” Caca mendekap sambil mencubit tangan ane
*TING* pintu lift berbunyi di lantai yg kami berdua tuju. Ane hanya menatap Caca dan melempar senyum mesum ke wajah cantiknya yg merona. Ane berhenti sejenak untuk memeriksa kunci kamar dan kunci kendaraan di saku celana ane, sedangkan Caca terus berjalan di depan ane karena pintu kamar yg dituju hanya tinggal sekitar 10 langkah ke depan, dari belakang ane bisa melihat Caca WF ane yg usianya masih terbilang muda, dengan kaki jenjang dan bujur menantang berjalan dengan seksinya, “Yang ini nih kamarnya” WF berhenti di depan sebuah pintu dengan nomor yang sama dengan kartu kunci yang ane pegang, ane tempelkan kartu akses lalu pintu terbuka, kami masuk dan menyalakan lampu kamar, Caca menaruh barang2 bawaanya dengan posisi membungkuk, dengan jahil ane remas bokong Caca dan dia kaget dan sedikit tersentak “iih, kaget tau, sabar sayang” protes WF. Ane hanya tersenyum sambil mendekatkan badan ane ke WF, ane peluk dari belakang dengan konti ane menempel pada bokong kenyalnya dan kedua tangan ane mencaplok gundukan di dadanya “Aah, Mmmh” Caca kaget dengan gerakan tiba2 dari, lalu melenguh karena remasan lembut ane di daerah sensitifnya, “mmh sayaang, nanti dulu, ammh” Caca memprotes ane yg sudah gak sabar untuk menjamah body bahenolnya, Caca memutar badannya hingga kami berdua saling berhadapan, dengan grasa grusu ane mencoba untuk melahap bibir seksi Caca dengan mulut ane, Caca sedikit mengelak sambil menahan dada ane, “sabar sayang, mandi dulu aja yuk, kan kita dari luar kotor”, sambil Caca sesekali membalas ciuman ane dengan kecupan2 kecil, “aku udah gemes banget sama kamu” jawab ane sambil terengah2 yang sudah terbakar hawa nafsu, dengan mulut ane menciumi wajah Caca, serta kedua tangan ane meremas2 bongkahan pantatnya yang masih terbalut celana jeans hitam ketat “gemes ya? Mau makan aku ya sayang?” tanya Caca ke ane dengan senyum manisnya, serta tersirat kemenangan kecil diujung bibirnya dan tatapan matanya justru sangat menggoda ane.

Caca: “Mandi dulu yuk, baru abis itu kita cuddling2, biar bersih & seger, kan kita dari luar sayang”
Ane: “Oke baby, hati2 kamu nanti abis mandi aku bikin keringetan lagi, hahaha”
WF ane hanya tersenyum geli dan melepaskan rangkulan tangan ane, ane merapihkan tata letak barang bawaan di sekitar kamar, lalu saat ane menoleh ke arah kamar mandi ane lihat Caca sedang melucuti pakaian yg dikenakannya mulai dari kerudung serta baju dan celana jeansnya, ane lihat Caca sedang menenteng handuk putih yg kontras sekali dengan pakaian dalam berwarna pink yg menutupi bagian dada dan pangkal pahanya, ane smp tertegun melihat Caca yg notabene sudah jadi istri ane, karna buah dada dan belahannya yg tersumpal di balik bra-nya, padahal bukan push up bra, tapi toket itu berdesakan seakan mau keluar dari sangkarnya, apalagi bagian bokongnya, dengan bentuk yg bulat kencang ran putih mulus, seketika celana ane langsung sesak karna ada bagian tubuh ane yg tiba2 mengembang.

MEBMR1G_o.jpg

Ane: “hey cantik, sexy banget sih kamu” goda ane ke Caca yg melangkah masuk ke kamar mandi, Caca menoleh dan melempar senyum manis ke ane dan menjawab “punya kamu loh ini, seneng gak?” Caca terhenti di pintu kamar mandi
Ane: “iih, banget, mandiin jg nih!? Gemes”
Caca: “ihihi maunya, gak ah, ntar mandinya jadi lama, hahhaa” sambil Caca ngeloyor masuk.
Dari dalam kamar, ane bisa lihat Caca di tempat shower, karena pembatas antar ruang hanya kaca bening dengan tirai yg saat ini terlipat. Ane lihat Caca menanggalkan kancut dan behanya lalu menggantungnya di balik pintu kamar mandi. Caca melangkah ke atas bathtub dan menyalakan shower di atasnya, tetesan air yg menghujani tubuhnya yg mulus, sampai membuat ane menelan ludah, ane bergegas menaruh sisa barang bawaan, lalu ane menyusul Caca ke kamar mandi, cuma sekejap mata ane udah ada di belakang WF smp Caca tersentak kaget “iiih sayang ngagetin aja!” Protes Caca dengan suara manja, “liat kamu mandi kayaknya seger, jadi pengen ikut” celoteh ane sambil merapatkan badan ke WF supaya kebagian kesiram shower, “dasar modus” sambil Caca tersenyum simpul karna sudah ada tongkat keras yg menabrak belahan bokongnya.

Ane basuh lembut punggung WF yang sudah berbalut busa sabun dan turun sampai ke bagian pinggang lalu bokongnya, ane mainkan jari jemari ane di bagian pinggang dan gumpalan kenyal bokong Caca, Caca berhenti sejenak, “kenapa baby?” Tanya ane ke WF, “enak sayang, pegel aku aku jalan melulu” jawab Caca sambil kembali membasuh rambutnya. Setelah beberapa pijatan kecil, ane pindahin tangan ane untuk memijat bagian dalam pahanya, Caca kembali berhenti dan terdengar lenguhan kecil ”emph”, ane naik turunkan telapak tangan ane di sekujur pahanya, bergantian dari paha kanan ke paha kiri, lalu ane mulai menggosok2 bagian pangkal paha Caca dengan kedua telapak tangan ane hingga bagian atas telapak tangan ane sesekali menggesek2 bagian selangkangan Caca menyerempet labia mayoranya, Caca berhenti bergerak dan tangannya bertumbu ke kaca, nafas Caca mulai memburu dan sesekali terdengar bunyi lenguhan nafas “ammmh, ehmmmpfh”, ane lebarkan kedua kaki Caca yg berpijak di dalam bathtub sehingga vagina sempitnya mulai merekah, ane gunakan tangan ane untuk menggosok maju mundur, Caca menggerakkan badannya dengan gelisah “ngghh, mmmhhh, ammhh, sshh, mmmph” lenguhan dan desisan dari mulut Caca semakin intense, “sayang lagi apa sih?” Tanya Caca pelan dan kegiatan mandinya sudah terhenti, sabun di seluruh tubuhnya juga sudah bersih terbilas guyuran air shower, “lagi bersihin ini, mau aku makan soalnya abis ini” jawab ane sambil mulai mencolok2 lubang vagina Caca dengan ujung jari tengah ane,

Ane berdiri dan memutar tubuh WF yg tadinya membelakangi ane, ane lihat mata WF sudah mulai sayu dengan bibi memerah dan bibi seksinya sedikit terbuka karena nafasnya yang memburu serta menahan desahan, “yes” dalam hati ane, WF sudah mulai memasuki “sensitive mode”nya, berarti ane udah berhasil menyentuh titik2 sensitive yg membuatnya turn on, persis di hadapan ane ada toket bulat kencang (asli gak ada kendor2nya toket WF ane sebelum punya anak) dengan puting imut berwarna agak merah muda, yang semakin seksi dengan butiran2 air dari shower, ane udah gak tahan lagi, ane langsung remas toket WF dengan gemas sambil jari ane sedikit mencubit lalu memilin putingnya yang ternyata sudah mengeras, “angghhh” Caca melenguh kegelian, ane semakin bernafsu dan terus meremas toket WF dan memilin2 putingnya, juga ane tundukan kepala ane untuk mencaplok toket 1 lagi yang sempat ane anggurin, “aasshhhh ngggh mmmpph” Caca mendesis dan melenguh kegelian, tangannya memeluk kepala ane yg sedang nete di toketnya, dekapan tangan Caca serasa menguat mungkin karena menahan sensasi geli, juga dadanya kembang kempis dan pinggulnya sudah mulai bergerak2 merespons sinyal2 rangsangan dari memeknya, tanpa ampun, ane berikan serangan lanjutan, dengan satu tangan ane yang lain, ane incar lubang lipatan di bawah bulu2 halus di kemihnya, ane rekahkan dengan jari dan ane colek2 clitoris kecil di ujung lipatan tersebut, “nggghhhh, shayyaaangghh, geelii, mmmmhhhh” Caca mulai meronta menahan geli dari rangsangan yang ane berikan di wilayah2 vital saraf sensitif tubuhnya, ane lanjutkan serangan jari ane dengan mulai memasukan ujung jari tengah ane ke lubang vagina Caca yg masih sangat rapat, dengan sedikit usaha ane berhasil menyelipkan jari ane ke dalam memek yang rasanya meremas jari ane diantara daging legit yang terasa hangat di ruangan yang dingin ini.

“Aaachh, aaahhh, ammmhh, ssshhhh” Caca sudah tidak bisa menahan desahannya, desis dan desah dari mulutnya berbarengan dengan suara shower yang masih mengguyur tubuh kami berdua, Caca mulai menggerak2an pinggulnya dan merespon kocokan jari ane di memeknya dengan gerakan maju mundur dengan pinggulnya “nggghhh, sshhhh, aaammmh, geeli bgt sayangh, uudaah” protes Caca sambil meliuk2an badannya, bukannya memberikan jeda atau kasihan ane justru semakin bernafsu dan mencolok2 jari ane keluar masuk memek WF,”aaach aaach aaahh nggggh aaaah” Caca merintih2 dengan desahan, ane mendengar jerit desahan cewek cantik dan seksi ini nafsu ane semakin memuncak, ane hentikan semua kegiatan ane dan ane berdiri tegak lalu melumat mulut Caca untuk membungkamnya, Caca merespons dengan liar dengan lamotan2 dari mulut dan lidahnya ke bibir dan wajah ane, uuh bener2 seksi dan binal, Caca menciumi dan sesekali menghisap bibir juga lidah ane, ane sedikit terganggu karena sesekali ada air air ikut masuk ke mulut ane karena shower masih menyala, ane mengambil jeda sebentar untuk mematikan kran shower.

Ane: “seksi banget sih kamu baby” sambil ane cubit pelan puting WF yang sudah mengeras, Caca tersenyum dengan mata sayunya, ciri khas saat dia sudah terstimulasi, “mana cantik & mulus bgt lagi” sambil ane remas toketnya yg kencang,
Caca: “punya siapa ini?” Tanya WF sambil berpose dengan bertolak pinggang
Ane: “perek gue” sambil ane tepuk pantat Caca
Caca: “Ouch” WF agak kaget tapi dengan senyum nakal dia melanjutkan “tapi suka kan?”
Ane: “iya makin suka malah, lebih seksi kalo punya istri perek!” Jawab ane gemas. Caca gak marah ane bilang perek, karena memang ane kalo udah horny entah kenapa jadi agak kurang kontrol.
Ane: “heran, padahal sering dientotin, tapi pake jari aja masih susah bgt masuknya ini” sambil ane mengusap2 jembut tipis WF
Caca: “padahal bukan kamu doang loh yg pernah masukin” Caca melanjutkan dengan senyum menyeringai “DEG” jantung ane seakan mau lompat keluar dari dada ane, WF emang kadang suka sengaja memancing birahi ane justru dengan bikin ane cemburu, selain karena udah saling menerima, alasan lainnya ane kalo dibikin cemburu malah horny dan bahkan kalau lagi penetrasi dan Caca mengulas sexperiencenya di masa lampau, palkon ane membesar mungkin jadi 110%, yang kata WF ane bentuknya jadi kek jamur di game mario, hehe.

Ane: “anjing ya istri aku, tukang ngentot dulunya” sambil ane remas2 gemes bibir vaginanya “pernah dientot di kamar mandi gak kamu dulu??” Tanya ane semakin ‘emosi’
Caca: “pernah, ehe” jawab Caca tersenyum agak salting, tapi tetap sambil menikmati
Ane langsung ‘naik pitam’ dan ‘menghukum’ Caca dengan cara melebarkan pahanya dan ane jongkok lalu mengeluarkan lidah ane untuk ‘merogoh’ memek sempit WF
“Nggaaahh, uuummmmhhh, uuuuhhh, sssssh” Caca meringis saat ane lahap dan jilat2 memek manisnya, sudah terasa cairan2 cinta mulai melapisi dinding vaginanya yg berwarna pink kemerahan,
Ane: “kamu dientot di kamar mandi sayang, dimana?” Tanya ane sambil menatap Caca dari bawah
Caca: “ngghh uuuuh, di hotel, ssshhh aaaahh”
Ane: “kapan?” Sambil tangan ane menggapai toket Caca
Caca: “abis ultah, sssshhh”
Ane: “kok kamu yg ultah malah kamu yg ngasih hadiah??”
Caca: “ngghhh, iyyyaach, gak sengaja sayanghhh” Caca menjawab dengan mata terpejam dan bokongnya maju mundur menahan geli dari memeknya yang sedang ane lahap
Ane: “siapa yg ngentotin kamu?”
Caca: “Nggggh, mmmmhh, mantan aku sayangghh, iiissshhh, ngggghhhh, maaaf baby” jawab Caca sambil menggerak2an badannya tak menentu juga menjambak rambut ane.

Gak tahan dengan birahi yang udah di ubun2 dan ane minta caca nyepongin kontol ane yang sudah ngaceng maksimal, sampe rasanya ane pegel banget nahan kontol ane yang udah sekeras kayu, hisapan dari mulut kecilnya menyedot bagaikan ingin menyeruput semua yang ada di dalam lubang kecil pada ujung palkon ane, rasa nikmat bercampur ngilu terasa sampai tengkuk ane, “Aaaah” mulut ane tak kuasa melepaskan desah saking nikmatnya bagian paling kotor dari kelamin ane sedang dilahap oleh gadis belia nan cantik yang sedang membungkuk di depan ane



Mulut dan bibir Cacaini, bagaikan seorang anak kecil yang belum pernah makan Es Krim atau Lolipop, ane menahan dan dan mendorong dahi Caca dengan maksud untuk menyudahi hisapan2 dari mulut dan bibir sexynya, ane takut pertahanan jebol alias crot duluan, bukan karena udah geli, tapi visualnya yang bener2 merangsang ane.

Ane minta caca berdiri dan bersandar di wastafel membelakangi cermin, ane angkat satu kakinya dengan satu tangan ane sehingga memek si Cantik dan jenjang ini terekspos dan terlihat belahan dengan lipatan berwarna pink yang agak tersembunyi di jembut tipisnya yang saat ini terlihat lembab dan seperti ada “embun” di tepiannya, ternyata memek Caca sudah luar biasa basah sehingga pelumas dari lubang senggamanya luber ke jembut tipisnya, ane colek belahan sempit itu dengan 1 jari tengah ane, lalu Caca bergidik dan meringis sambil menggigit bibirnya “Sssshhhh, nggghhh” menandakan rangsangan luar biasa di areal paling sensitifnya, ane colok dengan ujung jari ane sehingga 1 buku jari ane tenggelam dengan mudahnya saking licinnya bibir memek istri ane, “clok, clak, clak, cek, cek” kurang lebih begitu bunyi memek basah Caca yang sedang ane colok2 bergema di dalam kamar mandi hotel bintang 5 yang kami sewa itu.

Caca: “Sayaaanghhh, pleease udaaah, mau dimasukin aja” WF ane merajuk dengan melasnya sambil tangannya mulai berpegangan ke tangan ane, wajahnya sudah memerah dan matanya sudah sangat sayu,

Ane: “ini udah dimasukin??” kata ane sambil mencolok2 dengan jari tengah sembari jempol ane memainkan clitorisnya

Caca memaju mundurkan bokongnya dan memutar2 pinggulnya, sambil mata terpejam dan mulut menganga

Caca: “Nggiiihh, ssshhhh, mmmpppfff, bukan pakai jari,, mmmmhhh, sssshhh” goyangan Caca semakin liar dan sekarang pegangan tangannya ke tangan ane bukan untuk menahan, tapi malahan mengarahkan kocokan jari ane di memeknya agar ritmenya semakin cepat

Ane: “Terus pakai apa dong?” tanya ane pura2 bloon

Caca: “Nggghhh, udah geliii sayanghhh, mmmmhhh, Mau dientot, pake kontol, sssssshhh, mmmmh, aaaammmmhhhh” Caca menjawab bagaikan perempuan sakaw yang hanya bisa disembuhkan dengan ewean di memeknya

Ane: “Bilang dong, daritadi, memeknya mau aku sumpel pake peler??”

Caca tidak menjawab dengan verbal, iya hanya membuka matanya, sambil masih menggigit bibir bawahnya iya mengangguk pelan menandakan setuju.

Ane hentikan colokan jari ane di memek Caca, lalu ane dekatkan jari tengah ane ke depan wajah ane, uuuuh wangi khas memek Caca semerbak tercium, ane isap jari tengah ane yang basah oleh cairan bening nan lengket hasil produksi istri ane yang dulunya idola banyak lelaki di kampusnya “sluurpp” ane hisap jari tengah ane untuk mencicipi lendir cinta Caca, nyamm, rasanya agak asin dengan aroma wangi yang khas menusuk hidup ane, Caca tersipu malu

Caca: “Jorook ihh, kok dijilat”

Ane: “Enak, manis” jawab ane menggoda

Caca: “Udah aah, aku maluu” sambil Caca menutup selangkangannya dengan kedua telapak tangannya.

Ane: “Malu kenapa?” tanya ane

Caca: “Malu diliatin kamu sayang, ketawan memek aku gampang becek, sangean”

Ane: “Hahaha ya gapapa dong, kan suaminya yang liatin? Yang bukan suami kamu aja kamu kasih liat?!”

Caca: “Nggak dikasih liat, cuma dikasih tusuk pake titit…”

Mendengar jawaban Caca urat ane lgsg kenceng, “Nah kan, sini aku periksa, ada bekasnya gak nih didalem???” ane samperin Caca, ane remes kedua toketnya, lalu ane membungkuk sedikit dan meludah sembarangan ke arah memeknya, ane pandu WF supaya memutar badannya membelakangi ane, jadi WF menghadap kaca wastafel dan ane tetap bisa memandangi wajah cantiknya, toket ranumnya, sekaligus bokong kenyalnya, ini memang cuma trik ane aja supaya bisa memandangi semua lekuk tubuh Caca yang mulus dan sexy baik bagian depan maupun belakangnya. Sekarang Caca sudah membelakangi ane dengan posisi sedikit membungkuk alias nungging, terlihat bagian bokong yang mulus, bulat dan kenyal tanpa guratan atau bekas luka, lalu ane rekahkan belahannya dan ane bisa lihat lubang anusnya yang berwarna kemerahan, dekat dengan lubang peranakannya yang ditumbuhi rambut2 halus yang masih terbilang jarang, ane julurkan ujung lidah ane ke lubang anus Caca yang rapat sambil perlahan ane rekahkan, tercium bau yang berbeda dibanding aroma vagina Caca yang wanginya khas, namun ane juga sebetulnya punya obsesi ingin meng-anal WF, kalau prewi yang depan bukan ane yang dapat, paling nggak yg belakang ane yg sikat, begitu kurang lebih di benak ane, hahaha. Caca bergidik, namun tidak berkomentar atau mengelak, setelah ane puas menjilati bagian selangkangan Caca, ane berdiri, lalu memeluk Caca dari belakang dengan kedua tangan ane menyasar ke tokednya yg sangat kencang, ane lihat pantulan ane dan WF di cermin wastafel, wow, pemandangan yg sangat erotis!




Caca menolehkan wajahnya ke samping dan ane sambut dengan ciuman, Caca yang kalau sudah on, permainan mulut dan bibirnya luar biasa HOT, atau malah bisa dibilang binal, karena bener2 gak tercermin dari penampilan luar atau sehari2nya yang terlihat agamis, dan dengan wajah manis, sebuah doorprize ternyata WF ane ini bisa “bitch mode”. Mulut dan lidah Caca dengan buas menyapu mulut dan bibir ane, dan satu tangannya bergerilya diantara selangkangannya untuk menggapai testis ane yang menggantung di belakang bokongnya, Caca meremas2, biji ane dan sesekali mengelus batang kontol ane yang sudah tegak terpancang siap tinggal landas, Caca memutar tubuhnya sehingga sekarang kami saling berhadapan, Caca semakin liar bagaikan kesurupan sembari menciumi dan menjilati seluruh permukaan wajah ane, sambil kedua jari tangannya memilin puting ane, Caca menggerak2an pinggulnya maju mundur menabrak2 kemih ane, ane bisa melihat kemilau pantulan pelumas dari memek Caca yang menempel di jembut ane, dalem hati ane: “gila, bini gue udah sange banget nih”,

Ane: “Gini ya kamu kalo udah sange, hot banget”
Caca cuma melirik ke ane dan tersenyum nakal
Ane: “pantesan kamu dulu sering dientot orang” sambil ane colek memeknya pake palkon ane
Caca memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya, pertanda siap untuk dipenetrasi, tapi ane cuma poles2 bibir vaginanya aja buat basahin palkon ane pake pelumas alami yg sudah luber2, Caca mengintip dan melihat ane cuma memain2kan palkon ane,
Caca: “Masukin” dengan nada merajuk
Ane dorong palkon ane ke arah memek Caca sampai masuk ujungnya, lalu saat Caca mendorong pantatnya maju ane justru mundur sehingga kontol ane batal penetrasi
Caca: “Iiih, masukin”
Ane: “Kamu kalo udah ngamar emang suka minta dientot begini baby?”
Caca: “Mmmmhh apa sih” WF ane merajuk tapi dengan wajah agak manyun, yang justru menambah keimutan Caca
Ane: “Ini memeknya udah pernah kemasukan brp kontol? Jawab dulu baru aku masukin”
Caca: “3” tanpa ada jeda Caca spontan menjawab
“DEG” 3 kontol, bangsat juga, ternyata udah 3 cowok yang pernah nunggangin caca sebelum ane, sebut ane dalem hati.

Ane: “Beruntung banget tuh anjing2 pernah ngentotin kamu baby, untung sekarang kamu milik aku, cuma aku yang bisa entotin kamu” sambil ane angkat 1 paha WF dan ane majuin kontol ane menuju belahan kecil yang sudah terbuka karena kakinya ane bentangkan, ane toblos memek Caca dengan gerakan dari bawah ke atas dan hanya dengan satu kali dorongan kontol ane tenggelam sampai ke pangkalnya, “Nggghhh aaaacchh” Caca mengerang lalu memeluk ane sekencang2nya, ane mulai memompa kontol ane keluar masuk memeknya yang legit dan sudah luar biasa licin sehingga cairannya menetes2 hingga ke testis ane, Caca merespon sodokan kontol ane dengan goyangan pinggulnya, tangan ane yang sebelumnya menahan 1 paha Caca, jadi ane gunakan untuk meremas2 bokongnya, dan Caca memindahkan pelukannya yang tadinya melingkar di dada ane jadi ke leher ane, badan ane dan Caca saling menghimpit semakin rapat, Caca menggoyang pinggulnya semakin cepat dan ritmenya tak beraturan, terkadang maju mundur, memutar, dan sesekali dibenturkan dan ditekan agar kontol ane masuk sedalam2nya, ane yakin Caca sudah mendekati puncak orgasme dan ingin mengocok G-spotnya dengan palkon ane, ane pindahkan tangan ane satu ke bokong Caca untuk meremasnya, dan satu tangan ane mencengkram dan mengarahkan toket gemes Caca agar putingnya yang sudah mengeras mengarah ke atas agar ane bisa mencaploknya.

Ane pompa memek Caca pakai kontol ane dengan gerakan maju mundur, Caca mendesah dan menjerit setiap ane menyodok lobang memeknya dengan kontol ane “Nggghhh, aaaih, mmmpphhhh aaaanggh, sssshhh, ngggghh aah aaah aaah, mmmhhh” ceracau Caca sudah tak terkontrol.

Ane: “enak gak baby?”

Caca: “ngghh ennak sayangh, engh, ah ah ammh”

Ane: “apanya sayang yg enak?” Ane pelankan sodokan ane, namun ane acak arah sodokan kontol ane ke kiri dan kanan dinding vagina WF

Caca: “mmmhhh aaahhh ngghhhh, aaah aah, memeknya sayang, geli, mmmhhh”

Ane: “oooh memeknya, kalo geli aku boleh dong dipipisin? Aku mau jilatin pipis kamu, boleh gak?” Tanya ane ke Caca. *Caca bilang ejakulasi/orgasmenya dia dgn istilah pipis

Caca: “nggghh mmmppphh, aaah aaahh ammmhh, sshhhh” Caca menjawab dengan desahan2 karena ane mulai menyodok2 memek Caca dengan genjotan RPM tinggi lagi

“Cplokk plokk plek pleek clak clak” kurang lebih seperti itu bunyi tumbukan batang kontol dan biji pelir ane dgn dengan selangkangan Caca yang putih mulus dengan kilauan butiran butiran air mandi yang mungkin sudah bercampur keringat yang menempel di kulit mulusnya. Ane pelankan sodokan ane, dan ane condongkan badan ane ke tubuh Caca, ane sibak rambut panjangnya dan tercium aroma harum dari tubuh dan rambut si cantik ini, ane cium pundaknya secara perlahan sambil ane julurkan lidah ane dan menjilati sampai ke tengkuk Caca, Caca memejamkan mata dan melenguh “nggghh”, ane kecup mulut Caca yg sedang menggigit bibirnya

Ane: “pindah yuk, ganti gaya” ane lalu menghentikan sodokan ane dan menggandeng WF ke arah bath tub, ane lihat WF pipinya merona merah, dengan butiran keringat di keningnya, cantik dan menggemaskan sekali, ane masuk duluan ke dalem bath tub dan duduk bersandar, Caca menyusul dan tanpa diberikan instruksi ia sudah memposisikan dirinya berjongkok di atas kemih ane dan meluruskan kontol ane agar mengarah tepat ke belahan memeknya yang tersembunyi di balik jembut2 tipisnya, “jlebb” hanya satu kali percobaan kontol ane sudah tenggelam kembali ke dalam memek Caca, istri ane yg masih berusia 21 tahun, selisih umurnya hampir 10 tahun dengan ane, dan diantara mantan2 ane, WF ane adl pasangan ane yg paling rupawan & seksi, terbaiklah pokoknya.

Caca menduduki selangkangan ane sehingga kontol ane tenggelam sepenuhnya ke dalam liang senggamanya, Caca lalu mulai memaju mundurkan bokongnya dan sesekali memutarnya, “ngggh aaach” Caca mendesah

Ane: “enak banget sayang, mentok rasanya palkon aku” sambil ane pegang pinggul Caca dan sesekali membelai pahanya atau menampar bokongnya. “Ouch” Caca menjerit kecil saat ane terlalu gemas hingga meninggalkan tanda merah di kulitnya,

Ane “ups, maaf baby, kekencengan”

Caca: “nggh iya gapapa, mmmhh aaah aah aah, gemes ya sama aku sayang?” Tanya Caca ke ane dengan senyum nakal dan mata sayunya yg khas kl lg horny

Ane: “banget, mana enak bgt lg memeknya, ngegrip parah” sambil ane naik turunkan pantat ane untuk mengimbangi goyangan WF

Caca: “mmmhhh enak sayang? Masih sempit gitu? Padahal dulu sebelum sama kamu jg ini sering dientotin”

Ane: “Nanti aku mau diceritain ya memek kamu digimanain aja?”

Caca: “Ngggh, sssh aaah aaah” Caca mendesah sampai menjerit2 karna memeknya ane sodok2 dengan RPM tinggi ditambah toketnya ane remes agak kuat

Karna agak capek ane cabut kontol ane dan ane duduk di atas closet yg tertutup

Ane: “Gantian sayang kamu di atas” sambil ane bersandar dan memamerkan kontol ane yg lurus tegak bagaikan roket siap tinggal landas.

Caca berjalan 3 langkah menghampiri ane, dan duduk di pangkuan ane sembari mengarahkan kontol ane ke arah lipatan diantara pahanya

“SLEBB” kontol ane sudah terselip kembali ke dalam lubang peranakannya yang sudah licin luar biasa, Caca memeluk ane dan menggoyang2kan pantatnya, uggghh luar biasa sekali sesak sekali rasanya, ditambah dada Caca menekan2 wajah ane, langsung saja ane santap satu toketnya dan ane jilat2 putingnya, Caca semakin merintih2 dengan sexy “nggghhh, sssshhhh mmmmmhhhh, geli bgt sayang, nggghhhhh, aaaammmmh” dan liukan pinggulnya semakin liar, ane remas2 toket Caca yang satunya dengan tangan ane dan ane rasakan toketnya sudah sangat mengeras, Caca semakin tidak karuan, ane yakin Caca sudah menuju puncak orgasme karena adukan2nya semakin tidak berirama, kadang naik turun, terkadang maju mundur, terkadang digesek2”

Ane: “kamu udah mau keluar ya baby?”

Caca: “Iyyaahh, mmhh udah geli banget sayang”

Ane ikut maju mundurkan bokong ane untuk membantu memompa memek Caca yang katanya sudah sangat geli, “mmmAaaah” Caca mendesah dan lalu dengan cepat ane caplok mulutnya dengan bibir ane, Caca menciumi dan menjilati mulut ane dengan liar, sambil berpelukan, ane remas2 bokong caca dengan tangan Ane

Caca: “Aaah sayanghhh, mmmmhhhh, ngggghhhh”

Ane: “Kenapa sayang? Enak ya?”

Caca: “Memek…mmmmhh, memek akuu, nggggghhh, iiiishh, gili, gili bgt, mmmhhhh”

“Wah bener2 kek perek nih bini gw kalo lg on fire begini” ujar ane dalem hati, soalnya gerak gerik dan ucapannya gak mencerminkan Caca waktu masih berbusana lengkap, kelakuannya bener2 cabul!

Ane: “Ngggh, memek kamu kedut2 baby, kontol aku kesedot..”

Caca: “nngggh, aaah, mmmhh, iiiih iiiih, mmmmmmmhhhhhh nggggghhh AAAAACCCH” Caca bersimpuh dan memeluk ane sekuat tenaga lalu menjerit di dada ane, sekujur tubuhnya bergetar dan bagian pinggang, dan seputaran pantatnya seperti mengejang.

Ane: “kamu dapet baby?”

Caca: “Nghhh, mmmh, mmmhh, iiyahh sayangh” jawab Caca dengan nafas tersengal2

Ane: “gantian ya sayang, aku juga udah kerasa mau keluar nih” lanjut ane

Tanpa menunggu jawaban Caca, ane rebahin Caca ke lantai kamar mandi yang cuma ane alasin handuk, ‘istri muda’ yang cantik ini gak berdaya dan terkulai lemas tanpa sehelai benang, dengan posisi terlentang dengan kaki paha mengangkang, benar2 pemandangan yang sangat cabul, kedua toket yang menantang ane genggam dengan kedua tangan ane dan ane remas2 pelan, Caca hanya melenguh “Nggghhh” dan memegang kedua tangan ane, karena posisi man of top dengan WF sudah mengankang di bawah, ane tanpa menggunakan tangan bisa dengan mudah menyelipkan kelamin ane ke dalam lubang memek Caca, “MMMHH, nggghh” Caca melenguh salah tingkah, ane cabut kontol ane dan main2kan memek Caca dengan palkon ane dengan cara keluar masuk sedikit2, kadang hanya ane diamkan palkonnya 2-3 detik di tepi memek, Caca semakin salah tingkah dan menggerak2an pinggulnya dengan maksud agar batang kontol ane ikut serta masuk jua.

Caca: “nggghh masukin sayanggh” Caca merengek ke ane
Ane: “Masukin nih?”
Caca: “masukin please… ngggh” belum selesai Caca bicara ane sudah benamkan kontol ane sedalam2nya, memang ane ‘tease’ Caca cuma mau liat ekpresinya, yg jarang bisa ane dapatkan kalau bukan lagi bersenggama (karna WF bisa dibilang gerak geriknya anggun kalau lagi berbusana lengkap)

Ane mulai genjot dengan RPM agak tinggi, “cplokk, plookkk, plek, plek, plek” suara kulit ane dan Caca yang bergema di kamar mandi yang tidak besar. “Nggghh, mmmmhhh ssshhh, aaaammmhhh, aaahhh… aaaaah” Caca mendesah-desah dengan mata terpejam dan kedua tangannya melingkar untuk memeluk erat badan ane. Ane merasakan sensasi yang menjalar dari selangkangan ane menandakan ejakulasi ane sudah siap diluncurkan, “Iiihhh iiiihh, mmmmhhh, sssshhhh” Caca membantu mengocok kontol ane dengan memeknya, mungkin WF juga merasakan kontol ane yang sudah siap menyembur sehingga membantu dengan menambah kecepatan ritme goyangan pinggulnya. “Sayang, aku mau muncrat nih” bisik ane ke telinga WF, Caca cuma sedikit menganggukan dagunya, ane cium bibir WF dan ane pompa memek Caca sedalam2nya dan ane keluar masukkan kontol ane dengan full speed, Caca melepas ciuman bibir ane dan memeluk leher ane erat2, dan kedua kakinya bersilang di belakang pinggang ane mengunci agar posisi kontol tetap di dalam memeknya “NGGGHHHHH, MMMMMPPPPPHHH” Caca menjerit tanpa suara dibarengi dengan meluncurnya seluruh sperma ane ke dalam rahim cewek cantik ini “ngggh mmmmh, aaaah, crreet, cret, creeet” desah ane saat seluruh peju ane terkuras dari dalam penis ke dalam memek Caca.

Caca: “nggghhh nggghhh mmmmhhh sssshhh aaaaah aaaah, enak bgt sayang, uuuuuuhhh, memek aku penuh”

Ane: “kok akunya dipegangin sayang? Jadi muncrat di dalem dong?”
Caca: “Akunya pipis lagi soalnya, tanggung kalo dicabut soalnya, hihih” Caca tertawa kecil disertai dengan senyum nakal

Ane: “Selain sama aku gak pernah kan dikeluarin di dalem?”
Caca: “Gak pernah sayang, pada pengen banget keluarin di memek aku, yang ada malah aku tendang biar kecabut, kalo kamu malah aku jagain biar gak kecabut, enak gak?” Caca tanya ane sambil kami berdua pindah posisi untuk duduk dan bersandar di bath tub saking lemesnya.
Ane: “buset enak banget baby, sampe kekuras semua ini, tau tempat bagus ini anak2” sambil jari ane merekahkan memek Caca yang berlumuran peju berwarna putih dan kentel yang meleleh menetes dari lubang memek.

Caca: “ihihi, geli sayang, yuk bersih2 lagi terus bobo”

Ane dan Caca beranjak dari duduk kami dan membilas tubuh kami sekali lagi dengan shower lalu pergi ke dalam kamar.

Ane: “Kamu kalo dibawa ngotel (ke hotel) begini bisa dipake berapa kali?”
Caca: “iih pada gak mau rugi, dari check in sampe check out diewe melulu pasti”
Ane: “Ya iyalah, seksi banget begini kamu, mana tahan dianggurin! Bisa berapa kali tuh dulu2?”

Caca: “minimal 3-4 ronde lah” jawab Caca sambil lompat ke spring bed

Ane tertegun di tepi kasur dengan senyum simpul mendengar istri ane yg masih relatif sangat muda ini sebelum ane nikahin ternyata memeknya sudah sering digenjot sama pasangan sebelumnya,

Ane: “Dasar nakal kamu” ane tatap WF yang menyembunyikan badannya di bawah selimut, sambil ane bertolak pinggang dengan handuk yang sudah telepas dari pinggang ane sehingga menunjukan kontol ane yang sudah menegak lagi


Caca: “ihihi, ada yang udah seger lagi tuh” kata WF bercanda

Ane: “Siap2 sampe check out!”

***
Ane berhasil juga ngorek2 cerita detail pas WF ngamar sama mantannya yang sempat disinggung di atas
Buat yang mau support, jangan lupa mampir ya ke lapak ane.
Bulan November ane ambil cuti tahunan, ane ada libur lama nih jadi mau meng-agendakan sexy staycation sama Caca, semoga lancar supaya ada bahan buat update :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd