Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Real story] Share pengalaman kost campur [end]

Part 8 : Unspeakable

Hugh..
Pelukan hesti mendarat didada, gw nggak tau maksud kedatangan dia apa tapi gw juga nggak kaget dengan kedatangan dia
Beberapa menit dilalui tanpa ucapan satu katapun dari kita berdua, gw cuma tersenyum aja menikmati hangat dekapan dia yang lebut
Wangi rambutnya, wangi tubuhnya, tangannya yang halus, rambutnya yang pendek gw usap usap perlahan seperti memberikan kasihan sayang orang tua pada anak gadisnya

Gw coba menggeser badan gw merapat dinding agar memberikan ruang untuk hesti bisa tidur disamping, kaki kirinya naik sampai kepangkal paha gw, tangan kirinya mendarat diatas dada gw yang masih pakai kaos oblong v neck, tangan kanannya berdiri menopang kepala dia
Kita masih saling tersenyum bertatapan dan gw masih mencoba mencari tau apa yang ada didalam pikiran dia, kadang gw seperti mengerti isi pikiran dia tapi kadang disatu hari gw seperti tidak mengenal sama sekali.

Telapak tangan kirinya mengusap usap rambut cepak gw, lalu turun perlahan ke pipi mengusap usap dan tiba tiba dicubit gemas sampai gw agak kesakitan
Gw : Aduwww sakit
Hesti : Hehee, udah diem dulu!

Gw masih diam nurut mengikuti perintahnya, hesti masih cubit cubit gemas pipi gw sambil menatap wajah gw seperti menganalisa sesuatu dari ujung rambut sampai kejenggot tipis gw dan terakhir kepalanya mendarat didada dengan hembusan nafas yang panjang dengan mata terpejam seperti mencoba mendengar detak jantung gw
Jantung gw berdetak normal karena baru saja melewati moment indah yang sederhana dengan nina,
Rangkulan lembut dari kedua lengan gw ketubuh hesti yang terasa suhu tubuhnya dapat terasa dikulit lengan ini, gw coba usap usap lagi punggungnya seperti menenangkan apapun yang sudah terjadi atau konflik batin yang lagi dia rasain
Apa maunya wanita ini..? atau mungkin pertanyaan lebih tepatnya apa maunya gw ini..? si tolol ini memang plin plan nggak punya pendirian..

Hesti : Gw resign dari kantor
Gw : Lohhh kapan mau resignnya?
Hesti : Udah ngajuin dari bulan kemarin sih
Gw : Trus lo pindah kemana?
Hesti : Masih deket dengan kantor yang lama
Gw : Mau pindah kosn?
Hesti : Nggak sih, gw masih mau disini,, cuma mau ngasih tau aja
Gw : Yaa ampun, gw kira lo kenapa hes
Hesti : ...
Secara history hesti kerja dikantor dekat kosn tapi dia sudah resign dan pindah kekantor yang jaraknya perlu ditempuh perlu satu kali transit busway
Tetapi karena sudah nyaman dikosn yang sekarang jadinya tetap bela belain tinggal dikosn ini dan satu tahun kemudian gw baru datang join
Sekarang dia mau resign lagi tapi masih tetap mau dikosn ini walaupun harus menempuh jarak yang jauh

Gw : Emang kenapa dikantor yang lama?
Hesti : Udah nggak betah aja
Gw : Yaa udah kalo gtu, yang penting udah dapat ditempat yang baru, semoga aja lebih nyaman yaa
Hesti : Iya
Gw nggak tau itu alasan sesungguhnya atau bukan karena setau gw dia cukup dekat dengan teman sekantornya

Gw : Lo mau tidur disini malam ini?
Hesti : Nggak tau
Gw : Kenapa?
Hesti : Takut sama lo nanti gw di grepe grepe, hehee
Gw : Kalo itu sih pasti lah
Hesti : Dasar cabul
Gw : Gapapa disebut cabul juga
Reaksinya tertawa pelan sambil menyipitkan mata mendengar ucapan gw, lalu gw tarik kepalanya untuk wajah kita berdekatan dan kita berciuman sesaat
Ciuman santai tanpa pergulatan lidah seperti ciuman pertama kita dikamar ini, ciuman 3 menit yang terasa damai tanpa gangguan reaksi kimia lainnya

Lalu kepalanya kembali mendarat disamping kepala gw sambil tangannya mengusap ngusap otot perut gw yang keras tapi sakit agak keram setelah fitness tadi malam.
Posisi hesti masih menyamping dan kepala gw rebahan menengadah kelangit, alunan musik instrumentalnya agak terganggu karena hembusan nafasnya terasa dekat ditelinga gw.

Hesti : Keras amat perutnya
Gw : Iya abis fitness tadi
Hesti : oooo
Lalu diangkat kaos gw dan ujung jari kukunya main main diatas perut gw, geli banget dah kalo diginiin. Gw hentikan gerakan tangannya dan coba memegang tangan kirinya
Wajah gw pindah kesamping kearah wajah hesti yang masih menatap gw dengan seksama, lalu gw cium lagi bibirnya yang lembut dan tipis

Gw : Bisa nggak sih kita tiduran kaya gini aja sambil ciuman sampai pagi, lembut banget bibirnya
Hesti : hehee
Hesti tidak menjawab tapi bibir kita kembali bersentuhan dengan mata terpejam beberapa menit lalu dengan sendirinya badan gw menyamping juga dan merangkul punggungnya dengan tangan kanan gw
Makin erat pelukan kita, makin terasa juga himpitan dadanya dan lidah kita mulai bertemu lagi
.
.
Gw salah banget, maafin gw yaa hes.
.
.
Satu persatu semua pakaian yang kita kenakan dilepas perlahan dengan mulut masih berpagutan kuat, menit tiap menitnya jantung gw makin berdebar kencang, andrenaline ini tidak bisa dihentikan.
.
.
Maafin gw hes, gw nggak bisa berhenti, gw tau gw salah banget tapi gw kalah dengan diri gw sendiri.
.
.
Semua pakaian kita sudah berserakan dilantai, lekukan tubuh dan payudaranya yang ditutupi oleh sebelah lengannya terlihat remangnya oleh pantulan cahaya dari TV yang masih memutar alunan musik instrumental
Gw tarik tangannya untuk menuntun merangkul pundak gw dan menidurkan dia untuk rebahan dikasur, gw masih dengan posisi menyamping coba untuk mencium dia lagi
Tangan kanan ini bergerak memijat mijat gundukan payudaranya kanan dan kiri saling bergantian, perlahan ujung jari juga memainkan putingnya yang sudah mencuat siap kapanpun bisa untuk dilahap, tapi gw lebih suka menikmati ciuman ini dulu untuk beberapa menit
Belum ada satu kalimatpun yang keluar dari mulut kita setelah tubuh kita bugil, perasaan ini jauh lebih intense dari pergulatan kita sebelumnya.

Kedua tangannya kembali memegang kepala dan menatap tajam mata gw, seperti coba membaca isi pikiran gw
Maaf hes, lo pasti akan merasa bingung dan jijik jika tau apa yang ada didalam isi kepala gw

Tangan gw mulai coba membuka pangkal pahanya dan jari ini mulai mengusap ngusap bibir vaginanya yang gemuk, usapan halus terus dilakukan pada setiap sisinya tanpa memutuskan pandangan mata kita.
Tidak seperti sebelumnya yang masih merasa malu malu tapi hesti seperti coba memantapkan kedatangannya malam ini.
Vaginanya sudah mulai basah, cairan kental mulai keluar membasahi jari jari gw dan saat itu gw cium lagi dan jari tengah gw mulai mengusap garis tengah vaginanya dari bawah sampai keatas hingga bertemu ujung kacangnya
Leguhan demi leguhan mulai terdengar secara sensual dari mulutnya, kedua tangannya mulai merangkul pundak gw lagi dengan erat

Hesti : Ahhhh Ahhhh Ahhhhh Ahhhh
Gw : Mau berenti?
Hesti : ...
Tanganya mulai bergerak kebawah dan mencari cari kelamin gw yang sudah kencang mengeras, kocokan demi kocokan dilakukan dengan penuh penghayatan, semakin kuat usapan gw pada vaginanya, semakin kuat kocokannya

Gw : Enak banget hes
Hesti : ...
Gw : Bisa nggak gw masukin?
Hesti hanya memalingkan muka tanpa berbicara sebagai tanda tidak setuju dengan permintaan gw tapi expresinya masih menikmati gerakan tangan gw di vaginanya
Hanya butuh sedikit saja dorongan kecil, sedikit saja anggukan, sedikit saja sinyal diberikan oleh hesti
Gw pasti akan menerobos liang senggama itu dan merasakan betapa nikmat liang vagina yang sudah panas, becek dan berkedut kuat seperti detak jantung gw sekarang

Keringat membasahi badan kita berdua, gw coba untuk merebahkan badan karena otot masih pegal keram dengan posisi ini terlebih lagi setelah fitness banyak latihan power lifting
Hesti menundukan kepala dan memposisikan wajahnya didepan batang selangkangan dengan posisi menungging seperti bersujud seperti katak

Slop sloppp sloppphhh
Hangatnya rongga mulut dia yang terisi oleh daging selangkangan gw, masuk secara perlahan dan menjilat urat urat yang sudah tercetak jelas pada setiap sisinya
Gw menutup mata dan menikmati moment, suara mesum yang timbul atas blowjob yang dilalukan berpadu dengan alunan musik instrumental terasa lebih nikmat dan akan terus gw ingat selamanya moment ini

Klokhhh klokhh klokhh klokhhh
Makin cepat gerakannya, makin terasa guncangan payudaranya yang padat, ujung putingnya bertabrakan menggesek paha gw dan vaginanya menggesek gesek bulu kaki pada tulang kering
Vaginanya makin membasahi kaki tulang kering seperti dia sedang masturbasi menikmati setiap gesekannya
Penis gw makin berkedut kencang hisapannya secara refleks semakin kuat seakan roh yang bersemayam ditubuh gw ikut dihisapnya juga.

Gw : Udah hes,, gw bentar lagi mau keluar..

Lalu gw hentikan gerakan kepalanya, hesti tertunduk malu dengan apa yang sudah dilakukan dikaki kiri gw
Gw sambil tersenyum kecil mencoba untuk usap usap lagi rambutnya untuk membuat seakan hal tersebut adalah hal yang wajar untuk dilakukan ketika birahi sudah dipuncak kepala
Sekali lagi gw hirup aroma rambutnya sebagai tanda sayang agar hesti tidak lagi merasa malu lalu dia tidur rebahan diatas badan gw yang sudah berkeringat banyak
Payudaranya yang besar dan kenyal menabrak dada gw dan kelamin kita sekali lagi sudah bersentuhan dengan pelukannya tersebut.
Gw berdiri untuk ambil air minum dan menenggak banyak air putih seperti orang yang habis lari maraton lalu memberikannya ke hesti
Posisi hesti masih tiduran tengkurap seperti menutup malu akan tubuhnya yang indah untuk dipandang, bongkahan bokongnya yang besar dan indah serta daging vaginanya bisa gw liat dari celah diantara pahanya
Gw arahkan batang selangkangan ini yang sudah berkedut kuat dan cairan precum meluber bercampur dengan air liur hesti
Olesan precum tadi gw ambil dengan ujung jari dan mengoleskannya pada anusnya hesti dan dia terkaget

Hesti : Ehhh..
Gw : Bisa nggak kira kira?
Hesti : Gw nggak tau, sakit nggak? katanya sakit yaa
Gw : Gw juga nggak tau sih hes
Hesti : Kalo sakit langsung udahan yaa
Gw : Iya hes
Ini pertama kalinya dalam hidup gw untuk coba anal sex njir!
Pantatnya hesti gw naikan, dengan pergelangan tangan dan kepala menempel dikasur untuk kembali posisi nungging mirip seperti posisi rani sebelumnya
Batang selangkangan digesek gesek lagi pada vagina hesti yang masih basah sebagai tambahan pelumas pada anusnya

Gw : Tahan yaa hes
Sedikit demi sedikit ujung kepala kontol gw elus elus pada duburnya yang masih menutup rapat sekali.

Gw : Coba rileks hes
Kedua tangan gw mijit bongkahan bokongnya yang besar agar hesti bisa lebih rileks lagi, sedikit demi sedikit mulai terbuka dan setiap ada celah langsung gw olesi lagi dengan cairan precum sebagai pelumas
Kepala kontol gw mulai perlahan masuk dari ujung lubang pipis masuk sedikit demi sedikit, mili demi mili mulai diterima dengan getaran bokongnya yang masih penuh keraguan dan takut

Hesti : Akhhhh
.
.
Hesti : Akhhh sakit
.
.
Slep.. tiba tiba masuk kepala kontol gw..
Hesti : Akhhhh sakit udah udah
Dan akhirnya hanya bisa masuk sampai batas kepala helm saja sodara sodara
Batang kontol gw juga agak menciut karena saking tegang dan intensenya percobaan tadi, bangsatlah!

Hesti : Gw nggak bisa ahh kayanya, berasa nyeri banget baru sedikit doang juga
Gw : Iya iya gpp, gw juga panik soalnya tadi hes
Hesti : Gw oral aja yaa, nggak mau lagi kaya gitu ahh
Gw : Iya hes, senyamannya lo aja, maaf yaa tadi tanpa aba aba gw main masukin aja
Hesti : Iya gpp koq
Hesti tersenyum kecil melihat gw dengan expresi kecewa seperti tidak berhasil memberikan kepuasan bersenggama, tapi sekali lagi gw tetap menghargai keputusan dia untuk menjaga virginity-nya
Gw suka liat hesti punya passion yang tinggi ingin memberikan kepuasan birahi gw ketika kita sudah sama sama berada dipuncak nafsu bejat

Posisi gw masih belum berubah dengan lutut masih berlutut dan hesti membalikan badannya memberika oral terbaik dia, gesekan giginya pada daging kontol gw membuat makin nafsu makin memburu
Kedua telapak tangan gw dengan kasar meremas remas kedua payudaranya yang menjuntai bergerak bebas beriringan dengan gerak kepalanya maju mundur.
Jari telunjuk dan jempol memilin milin putingnya yang mengeras gemas, kenyalnya daging payudara dengan meremas posisi menggantung ini nikmat nggak ada duanya banget

Klokhhh klokhhh klokhhh klokhhhh
Gw : Hes, gw udah mau keluar nih
Hesti : emphhh emphhh emphhhhhh
Gw : Hesss, ahhhh hessss, hesssss AKHHHHHHHHHHHHHH
Crottt crotttt crotttt crotttttt crottttt CROOTTTTTTTTT
Anjing! bangsat! banyak banget gw keluarnya didalam mulut hesti yang manis, gw yakin sperma gw meledak kuat banget sampai masuk dikerongkongan tenggorokan dia
Gw kira dia akan panik lagi seperti sebelumnya, tapi ternyata tenang banget dengan posisi kontol berkedut kuat sepenuhnya masih menancap mantap didalam mulut, seperti memastikan kalo semua spermanya sudah tertampung didalam mulut

Ploppp...
Wajahnya mendongak keatas dan tersenyum manis dengan mulut tertutup penuh oleh sperma gw,

Brukkkk
Ambruk tubuh gw lunglay tidak berdaya lagi dengan keringat banjir membasahi seluruh tubuh, hesti dengan tenang jalan mengambil beberapa sheet tisu dan memuntahkan semua sperma gw lalu dia buang ke keranjang sampah
Beberapa teguk air dan kumur kumur dari gelas yang kita minum sebelumnya masuk kekerongkongan seperti menyapu semua sisa sperma yang ada dirongga mulut dia
Gw hanya tidur rebahan melihat hesti dengan mata sudah sayu berat banget

Gw : Pakai baju lagi yuk
Hesti lalu mengenakan kembali semua pakaiannya dan gw hanya menggunakan celana panjang gw aja tanpa atasan karena saking gerahnya
Pintu gw buka selebar mungkin dan ternyata pintu balkon sudah terbuka oleh steven yang sudah pulang tanpa kita sadari kapan kedatangannya
Lampu kamarnya dalam keadaan padam, asumsi gw dia sudah tidur karena lembur pulang malam saat itu

Gw kembali kekamar dan dengan posisi duduk selonjoran kaki dan punggung menyandar ketembok, lalu hesti tiduran mengistirahatkan kepalanya dipaha gw
Hembusan angin segar dari luar terasa nikmat banget untuk kita berdua yang sudah puas, mata gw makin berat karena cahaya lampu remang dari TV dan alunan musik instrumental masih terdengar seperti lullaby pengantar tidur
Usapan halus kembali mendarat di rambutnya yang pendek itu dan beberapa menit kita lalui dengan obrolan ringan

Gw : Mau nggak kita ngedate minggu depan?
Hesti : Mau kemana?
Gw : Nggak tau sih, kemana aja lah yang penting keluar
Hesti : Hmmmmmmmmm hayu aja sih
.
.
.
.
.
.
Step step step
Ceklek
Ibu kost datang mengunci pintu balkon dan melihat dalam kamar gw yang terbuka.
Ibu kost : Lohhh itu lagi ngapain? itu kamu hesti?
DEGGGGGGGG jantung gw seketika seperti berhenti

Ibu kost : Heh,, ayo balik kekamar kamu hes
Gw : Iya bu
Bukan hesti yang menjawab, tapi gw yang menjawab, gw yakin hesti dalam keadaan panik kaku saat itu.

Step step step
Suara langkah kaki ibu kost meninggalkan kita berdua
Kita berdua masih tercengang dengan apa yang baru saja terjadi, kita ketauan lagi berduaan dikamar dengan lampu padam dan gw masih telanjang dada!

Next Part 9.1 Reminiscence
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd