Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Regret, Sex, Repeat [1.5]

kz_oj

Suka Semprot
Daftar
27 Nov 2017
Post
8
Like diterima
10
Bimabet
Sebelum suhu-suhu ada yang emosi ke ane, ane mau klarifikasi masalah yang ane buat di thread sebelumnya.
------------------------------
Ane mengucapkan PERMOHONAN MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA atas thread yang ane post kemarin. Sejujurnya, ane sudah memprediksi balasan-balasan yang serupa terhadap cerita ane, namun ane terlalu egois dan akibatnya seperti yang suhu-suhu sekalian liat. :ngacir: DAN DILARANG KERAS UNTUK MEMBACA THREAD ANE YANG SUDAH TERKENA GEMBOK.:banned:
--------------------------------
Sebagai penggantinya, ane disini akan mulai cerbung YANG BENAR-BENAR BARU namun tetap menempatkan tokoh-tokoh cerita yang kemarin disini. Part 1 yang suhu baca disini seharusnya jadi Part 6 di cerita itu, namun ane pikir bagian ini bakal cocok untuk permulaan ceritanya, dan ane ganti latar ceritanya dari kisah masa SMP menjadi kisah masa SMA agar ceritanya lebih dimaklumi suhu-suhu sekalian serta tidak terlalu underage. Dan dijamin, cerbung ini 100% tak akan memasukan unsur SARA, tapi tetap berlatarbelakang suka duka kehidupan santri yang alim dan taat (ane trauma menambahkan tambahan 'no sara' pada judulnya). Jangan lupa untuk memberikan kritik2an pedas pada cerita ane supaya ane bisa lebih tekun memelajari lagi dunia penulisan cerpan. :beer:

DIMOHON APABILA CERITA INI MISALKAN LAGI-LAGI MELANGGAR BATASAN RULES YANG ADA, JANGAN SEGAN-SEGAN UNTUK MELAPOR KE MOMOD YANG BERTUGAS OKE.:polisi:
---------------------------------

Part 1 (Prolog)


“Eh, eh, kok gua bisa ada disini sih,”

Tempat ini bukanlah sekolah yang ia kenal. Cahaya sorot datang dari berbagai arah menujunya.

“Syukurlah lo bangun Fal, gua dari tadi cemasin lo,” suara itu terdengar sangat familiar sekali bagi Falah.

“Eh, eh, lo siapa?” Falah masih dibuyung-buyungi alam bawah sadarnya, mencoba menggunakan memorinya yang belum sepenuhnya siap.

PPLLAAAKK!!!!

“Dasar lupaan, gua Keisha dodol,” dengan seketika kekuatan penuhnya mendarat pas di pipi tembem nya Falah.

“Eh anying! Oh Keisha toh, lo nya gak usah ngelunjak gitu geh lah, dasar cewek lonte... sakit njir,” balas Falah dengan mencubit puting Keisha dari balik baju seragamnya.

”Hihihi, lo tuh kalo ngambek lucu ihh, pantesan semua cewek disini lo taklukin,” suasana di ruangan tersebut pun mencair.

“Dasar. Oh ya, kenapa kita ada disini Keis?”

“Eh sstt, diem, nanti kita ketahuan,”

“Napa...,”

“Ssstt... Falah sayang,”

“Idih najong amat sih,” muka Falah pun seketika berubah sangat menggemaskan.

“Eh kasih tau dong alasannya, percuma lo gotong gua kesini tanpa alasan, kecuali.. kalo lo mau gitu lagi,” lanjutnya.

“Udah nidurin banyak aja masih belum puas ya, biasa cowok ih,” Keisha memasang muka tak acuh.

“Yodah nih Fal, gua kasih tau, tapi lo jangan berisik oke?”

“Oke.”

“Jadi gini ya Fal, lo itu tuh sekarang jadi... buronan.. POLISI!! Mereka tau gelagat jahat lo setelah ada satu cewek pengkhianat yang lapor ke nyokapnya. Gua awalnya udah ngecoba buat ngasih kompensasi ke dia, tapi kayaknya dia gak terima karena lo udah ngerenggut keperawanannya deh” jelas Keisha dengan nada panik.

“Lah emang siapa namanya, bukannya semua cewek udah pada rela keperawanannya gua ambil?” ekspresi Falah menandakan kecemasan.

“Itu juga yang bikin gua bingung, nih ya gua kasih tau, dia tuh namanya....”

Belum sempat Keisha menyebut namanya....

DUAAAR!

“K*****T! LAARRIII!” Keisha langsung menarik tangan Falah dan berlari dengan sekencang-kencangnya.

“Eh eh, emang.. ada.. apa?” terbata-bata ia menanyakannya dalam kondisi lari cepat begini apalagi dalam urusan berlari, ia kalah jauh dengan Keisha.

“Itu polisi yang mau nangkep kita dodol, gausah banyak tanya, ayo cepetan lari!”

“Woy! Kami dari kepolisian, jangan bergerak!” teriak salah seorang polisi yang mengejar mereka dari belakang.

Falah berusaha keras mencoba mengikuti kecepatan berlari Keisha yang merupakan atlet lari kebanggaan sekolah itu. Mereka berlari meninggalkan semak-semak tempat persembunyian mereka tadi dan terus berlari tanpa tujuan. Pertokoan demi pertokoan, rumah demi rumah tak terasa mereka lewati. Sungguh aksi yang cukup mendebarkan untuk disaksikan.

“Ayo cepetan!”

“Belok kiri! Disitu ada rumah kosong, jangan lambat gitu dong oy!”

“Yang itu! Cepetan masuk ke dalem!” perintah Keisha sambil menunjuk menuju ke sebuah rumah terbengkalai yang setelah bertahun-tahun ditinggal pun masih dalam kondisi yang cukup prima.

“Sembunyi di ruangan mana aja, pas polisi nya udah ilang kita kumpul lagi oke.”

“Oke.” Jawab Falah singkat.

Tak lama kemudian setelah mereka bersembunyi di tempat persembunyiannya masing-masing, polisi dengan segera menggrebek rumah tersebut dan melakukan inspeksi penuh untuk mencari keberadaan keduanya.

“Cek setiap sisi dari rumah ini! Jangan sampai ada yang berhasil kabur dari kejaran kita!”

Falah dilanda emosi campur aduk saat polisi mulai memasuki ruangan yang dijadikan persembunyiannya, namun ia hanya bisa terdiam. Meja sekolah usang yang menutupi rupa tubuhnya itu lumayan membantunya, namun ia hanya bisa terdiam. Hentakan demi hentakan khas sepatu bot itu seakan-akan seperti dentang jarum detik yang tiada henti bersuara. Namun tetap, ia hanya bisa terdiam, terdiam dengan lamunannya. Ia merasa telah memperdaya dirinya, teman-teman, dan sekolahnya. 10 menit berselang, 20 menit berselang, ia tetap melamun, berjalan mundur 3 tahun, mengingat bagaimana semua ini bisa terjadi dari titik nol.
 
Ini pembaruan daru yg kmarin digembok plus kritikan krna dianggap pnuh sara ya...???
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd