chapter:6
Frans mulai merangsang Ummu Afra dengan cumbuannya. Mulutnya kini melumat mulut Ummu Afra. Ummu afra yang mendapat rangsangan seperti itu lalu membalasnya dengan penuh nafsu. Ia kini sudah sepenuhnya pasrah dan sudah tidak ada kemungkinan lagi untuk lolos.
Tangan Frans mulai aktif menjamahi setiap lekuk tubuh Ummu Afra. Ia membelai dengan pelan dan lembut. Entah kenapa ia melihat Ummu Afra tak pantas untuk disenggama dengan cara kasar ataupun paksaan.
Frans mulai melepaskan cumbuannya dan kini ia mulai menaikkan jilbab Ummu Afra yang menyembunyikan leher jenjang nya. Kini lidah Frans mulai menjalari leher Ummu Afra. Ummu Afra yang dirangsang seperti itu hanya bisa mendesah.
"Ahhh... tolong berhenti." Ummu Afra mencoba berusaha untuk melawan.
Frans yang tak peduli dengan desahan Ummu Afra malah makin ganas menjilati dan kini 2 tangannya juga aktif menjawili dan mencubit payudara Ummu Afra yang masih aktif mengeluarkan ASI itu.
Puas dengan leher kini Frans mulai mengemut dan menjilati puting payudara Ummu Afra. Rangsangan dari bibirnya mampu membuat tegang dan kerasnya payudara Ummu Afra.
Kini Frans dengan mudah menghisap dan meminum kembali air susu akhwat cantik ini.
"tolong jangan disitu...." Ummu Afra bicara ditengah rangsangan yang diberikan Frans sambil tangannya agak memukul dada Frans. Bagaimanapun ia masih berusaha untuk melawan.
Frans lalu memposisikan penisnya di vagina Ummu Afra. Ummu Afra yang mengetahui penis Frans kini berada tepat dibibir vaginanya membuat Ummu Afra bergerak menghindarinya. Bagaimanapun juga ia masih belum siap menerima penis besar itu bersemayam di vaginanya.
Namun gerakan itu membuat Frans membuka kaki Ummu Afra dan kini kaki Ummu Afra agak di lebarkan dan kaki Frans menahan kaki Ummu Afra. Posisi ini membuat Frans bisa leluasa untuk melakukan penetrasi. Namun ia hanya menempelkan dan menggesakkan secara perlahan naik-turun untuk membuat vagina Ummu Afra rileks.
Ummu Afra kini hanya pasrah atas tindakan dari Frans. Kini Frans mulai memasukkan penis besarnya kedalam vagina Ummu Afra. Ketika penis berkulup itu mulai menyentuh bibir vagina Ummu Afra ada sedikit rangsangan berbeda ditemui Ummu Afra.
Rangsangan sebuah penis yang masih berkulup membuat vaginanya mengalami sesuatu rangsangan yang baru. Dimana sebelumnya vaginanya menerima kepala penis secara langsung kini kepala penis itu masih tersembunyi oleh daging yang menutupinya. Perlahan-lahan penis Frans mulai menyeruak masuk kedalam vagina Ummu Afra.
Ummu Afra yang kini dijamahi dan mulutnya tersumpal oleh mulut Frans mulai merasakan setiap dinding vagina dan tubuhnya seperti tesengat listrik. Bagaimanapun ini adalah pertama kalinya ia disetubuhi oleh orang lain dan pikirannya kembali mengingatkan bahwa posisinya ialah seorang istri yang harus menjaga kesuciannya.
Dorongan penis besar Frans sudah masuk dan kini hampir separuh penisnya terbenam di vagina Ummu Afra. Ummu Afra merasakan perih yang tak tertahan namun
perih itu juga menimbulkan kenikmatan di tubuhnya.
Ia mulai memandangi lawan mainnya itu dengan tangisan. Entah tangisan keenakan atau tangisan kesakitan atau juga tangisan seorang istri yang sudah dinodai walaupun ini bukanlah kemauannya sendiri. Air matanya kembali menghiasi pipi nya.
Frans yang tak peduli dengan keadaan Ummu Afra hanya mencoba memasukkan penisnya sedalam-dalamnya ke vagina Ummu Afra. Kini Ummu Afra sudah dilepaskan pagutan bibirnya oleh Frans. Terdengar lenguhan dan desahan Ummu Afra sembari dihiasi oleh airmatanya.
"Argghhhh.... "
"Maafin Rizka Mas Mahmud" bathin Ummu Afra ditengah rangsangan dan hasratnya untuk tidak menikmati persetubuhan terlarang ini.
Blesss... akhirnya masuklah hampir semua penis Frans didalam vagina Ummu Afra.
"Arghhhh.. auuuwww... ahhhh...." desah Ummu Afra.
Penis Frans mentok di dinding vagina Ummu Afra dan dengan sendirinya tubuh Ummu Afra naik karena mendapatkan sentakan dari penis besar Frans. Tubuhnya mengalami rangsangan yang hebat. Dinding vaginanya berkontraksi dengan penis Frans.
Frans tahu bahawa vagina Ummu Afra baru pertama kalinya dimasukka penis besar makanya ia hanya mendiamkan dulu agar vagina Ummu Afra terbiasa dengan penisnya.
"Gimana mbak Rizka, enakkan?"
Ummu Afra hanya menutup matanya dan menggelengkan kepalanya.
"Tenang mbak ntar lagi bakalan enak kok." Sambil mulai menggoyangkan penisnya di dalam vagina Ummu Afra.
Ummu Afra hanya diam dan mulai membuka matanya. Saat ia membuka matanya kembali bibir Frans mendarat di bibirnya. Karena hentakan penis Frans mulutnyapun terbuka dan kembali bibir Frans mendarat dan mencari lidah Ummu Afra. Tangannya di genggam oleh tangan Frans dan kakinya diangkat Frans untuk mengapit pinggangnya. Mulailah Frans menggenjot dengan syahdu Ummu Afra. Kini mereka sudah seperti pasangan suami istri dimalam pertama. Ummu Afra mulai sedikit membalas ciuman Frans. Nafsunya perlahan-lahan mengalahkan bathin dan akal sehatnya. Kini ia hanya pasrah saja sambil berharap ini adalah perkosaan yang pertama dan terakhir bagi diriya.
"Arggghhhh...arggghhhh..... sakit" kata-kata yang keluar dari mulut mungilnya.
Plok...plok....plokk.... bunyi hentakan kedua kelamin tersebut.
Tak lupa Frans juga mencium dan menjilati ASI Ummu Afra yang keluar walaupun sedikit. Hentakan-hantakan penisnya yang buas itu membuat Ummu Afra merasa kenikmatan yang tak seharusnya ia rasakan.
Lama Frans menngoyangkan penis besarnya didalam vagina wanita beranak satu itu dan mulailah kini ia merasakan bahwa air dalam kantung kemihnya akan keluar. Ia mulai mempercepat gerakannya dan tanpa ia sadari pinggul Ummu Afra juga mulai sedikit memberi dampak yang nikmat.
Kini pinggul Ummu Afra sudah mulai agak aktif walau terkesan seperti malu-malu untuk menggoyangkan dengan liar. Kini mulut Frans kembali menghampiri mulut Ummu Afra dan Ummu Afra membalas ciuman Frans dengan pertukaran lidah diantara mereka.
"Arghhh...." terdengar lenguhan sesaat Frans melepas ciuman nya dari mulut Ummu Afra dan tampak Ummu Afra mengalami kembali orgasmenya. Tangannya kini memegang lengan Frans saat tubuhnya kembali menegang dan vaginanya mulai mengeluarkan cairan cintanya.
Lalu tembakan sang pria kekar itu menghantarkan klimaks dari adegan persetubuhan yang dipaksa ini.
Crooottt....crooottt...
Tembakan sperma itu mendiami rahim sang wanita cantik yang masih menyusui itu.
Frans membiarkan penisnya mendiami vagina Ummu Afra. Ia mencoba menikmati setiap detik penisnya bersemayam divagina Ummu Afra. Keringat dari kedua anak manusia itu mulai bercucuran. Walaupun keadaan didalam kamar itu cukup dingin namun kalah panas oleh hasrat dan nafsu.
Ummu Afra hanya memejamkan matanya saat ia mengalami orgasmenya. Rasa malu masih menghampiri dirinya. Ia tak menyangka ia mulai menikmati perkosaan ini.
Plooppp...
Bunyi penis Frans keluar dari persemayaman nya di vagina ibu muda ini. Kini ia mulai bergerak meninggalkan ranjang tersebut. Tampak badan kekarnya dan penisnya yang mulai menciut. Sementara Ummu Afra mencoba membuka matanya dan kini ia melihat disamping ranjang itu Robert yang meletakkan hp nya dimeja.
"Bro gantian lu lagi yang rekam" bilang Robert kepada Frans. Kini ia mulai mengambil tisu di meja kecil dikamar itu. Ia kemudian menghampiri Ummu Afra yang masih menangis dalam posisi telentang.
Tubuh bugil dan jilbabnya kini tampak kusut. Tampak tubuhnya yang putih mulus dengan payudara yang lumayan besar itu kembali mengundang siapa saja untuk menikmati tubuhnya.
Kini Robert duduk di pinggir ranjang.
Frans yang sudah puas dengan ronde pertama lalu keluar untuk mengambil minum. Walaupun ia sempat minum air susu. Tapi tampaknya belum cukup untuk menghilangkan dahaganya.
"Rizka sini duduk dulu" kata Robert.
Ummu Afra hanya mengikuti kemauan Robert. Ia sudah benar-benar pasrah sekarang. Ia sudah tak mampu melawan lagi. Ia kemudian duduk disamping Robert.
Robert lalu melihat Ummu Afra dan kemudian tangan Ummu Afra kembali di buatnya untuk memegang penis besarnya yang sudah menganggur daritadi karena hanya
merekam dan melihat persetubuhan Frans dan Ummu Afra.
Ummu Afra lalu mulai mengocok penis besar itu walau air matanya masih saja menetes.
"Udah Riz gak usah nangis lagi." Kata Robert sambil menghadapkan wajahnya ke wajah Ummu Afra.
Kini tangannya mengusap air mata Ummu Afra dan kembali bibirnya mengecup bibir Ummu Afra. Ummu Afra kini mulai membalas ciuman Robert walau tak sepenuhnya dirinya ikhlas.
Tangan Robert kini meremas payudara Ummu Afra dan tangannya yang lain yang memegang tisu mulai bergerak ke arah vagina Ummu Afra. Ia hendak membersihkan lelehan sperma Frans dan air cinta Ummu Afra.
Mulutnya kini mulai bergerak keleher jenjang Ummu Afra. Jilbab yang menutupi leher Ummu Afra disibakkannya keatas dan ia kini mulai menjilati leher putih tersebut.
"Argghhh.." desahan kecil Ummu Afra menghiasi kamar tersebut.
Tangannya masih aktif memegang penis Robert. Lama Robert menjilati leher dan puting payudara Ummu Afra sampai akhirnya ia menghentikan tindakan tersebut.
Ummu Afra yang pasrah sekarang hanya bisa menuruti kemauan Robert.
"Riz sekarang kamu balik badan dulu" pinta Robert.
Ummu Afra lalu membelakangi Robert dan Robert menaikkan kaki Ummu Afra diranjang. Kini Ummu Afra membelakangi dirinya.
Robert lalu berdiri dan melihat dengan nafsu seorang wanita yang dulu menjadi incarannuya kini bersedia menuruti perintahnya.
"Riz nungging dulu kamu!." Pinta Robert sambil tangannya menggerakkan badannya Ummu Afra. Kini tubuh montok itu sudah berposisi menungging.
Ummu Afra hanya pasrah dan ia kini melihat didepannya sebuah jendela yang tertutup gorden dengan pemandangan hujan diluar. Posisi menungging Ummu Afra ini membuat Robert melihat dengan jelas belahan pantat dan vagina merah sang akhwat tampak putih dan menggairahkan. Kini mulutnya mulai menjilati vagina itu untuk membuat sang lawan mainnya rileks dan kembali menikmati.
"Argghhh..." Ummu Afra merasakan kegelian dan nafsunya kembali mengahantui akal dan bathinnya.
Ingin rasanya Robert lebih lama memainkan lidahnya di vagina itu namun nafsunya sudah di ubun-ubun dan dengan segera ia mulai memasukkan penis besarnya di vagina Ummu Afra. Tubuh Ummu Afra yang menungging dan posisi dirinya yang berdiri disamping ranjang memudahkan tusukan penis nya. Namun belum sempat penisnya masuk untuk menusuk terdengarlah suara telepon.
Krinnngggg...krinnnggggg..
"Brengsek siapa lagi" umpatnya dalam hati.