Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Rembulan Bersinar

REMBULAN BERSINAR


ac729d1053794624.jpg

BAB 04
Edan Yang Menggila

Edan bener2 edan si Ayu....
Sepanjang jalan itu toket dipepetin sampe gepeng kali ke punggung, sudah gitu itu tangan secara sengaja tak sengaja mengelus2 adek kecil dari luar celana....

Sampai bener2 tegangan super duper tingginya. Hampir saja ngencroot kalau saja ternyata rumah Ayu sdh dekat.

Tiba2 Ayu berbisik....
"Hi hi hi....
Enak nya dibuat kentang...."

Aseeeemmmm....

***

Siang itu jelang sore....
Jam 3 an lah, panas2 nya badan ini menahan birahi plus panasnya mentari plus panasnya lalulintas yg padat berhasil membuat aku dehidrasi....

Haus tak tertahankan....
Ngaceng yang tak tersalurkan....
Luar biasa menyiksa, membuatku menjalankan kendaraan dengan penuh gegap gempita, hanya tarik gas, anti rem.....

Tak sampai 15 menit aku sdh memakirkan kendaraan di depan rumah.

Gubrakkk....

Ternyata gerakan buru2 membuka pintu dan langsung masuk rumah membuatku menabrak sosok sintal padat semok bin menggemaskan memabukkan selera dan impian para lelaki pecinta coli....

Sekali lagi, kami, aku dan mbak Tiara jatuh bergedebukan saling tindih dengan posisi kepalaku tepat diantara dua gundukan pepaya yg ramum dan harum.....

De javu....
Seakan kembali selalu berulang kejadian tumpuk2an ini...
Cuma saat ini posisi kami berbalik dan agak memanas, kepalaku perlahan mendongak melihat wajah mbak Tiara yang entah bagaimana tak marah malah tersenyum simpul....

"Mas Gara, haus banget ya ?
Segitunya sampai masuk2 rumah langsung mau nenen saja....
Hi hi hi "

Matanya berbinar terang sambil terus tersenyum simpul, kedua tangannya mengelus pipiku perlahan....

Maaakkkk
Anakmu mau ngencrooottt..... Mak...

Duh malunya aku, langsung saja berdiri dan mencoba mengulurkan tangan untuk membantu mbak Tiara bangkit...

Eh ... Eh.... Kok malah ditarik kebawah akunya.....


Gubrak.......

Saat ini kepalaku tepat diatas kepalanya....

"Cium dulu atuh mas Gara....."

Bibirnya monyong2 minta dicium...
Entah bagaimana ceritanya, reflek aku cium bibirnya yang ranum

Mmmm.....aahhh
Aaaahhh....

"Mass..... Berat mas...."

Eh...
Cepat2 aku berdiri lagi kemudian sekali lagi membantu mbak Tiara bangun....
Dan memang akhirnya mbak Tiara bangun beneran....

Alamak.....
Sexynya....

Mataku naik turun meneliti pakaian yang dikenakan oleh mbak Tiara....

" hi hi hi, sexy ya aku mas Gara.....?
Ini daster punya ibu, tadi aku pinjam buat salin...."

Oalah...
Pantesan kaya ga asing dengan baju daster yg dikenakan oleh mbak Tiara.
Ukuran baju ibu yg tingginya hanya 160 kurang, dikenakan oleh mbak Tiara....

Beuh....
Terusan itu hanya menggantung sejengkal diatas lutut, artinya hanya sejengkal dr pangkal pahanya....

Menampilkan paha muluuss mbak Tiara...
Keatas.....
Eitsssss.....
Mataku melotot bagai mau keluar .....

Mbak Tiara, melihat reaksiku, malah memegang susunya yang sekel dan sexy memainkannya seolah mau menunjukkan bahwa dia tak pakai BH.....
Putingnya membayang jelas dibalik baju daster yg tipis itu, mana warnanya putih bercorak bunga2 kuning lembut, alhasil putingnya tampak membayang jelas....

Edan....

Mbak Tiara semakin menggila dengan sedikit meremas susunya, sembari seolah tanpa disadari mengangkat perlahan dasternya keatas, menampilkan celana dalam berwarna cream bening transparan berbahan sangat tipis, menggambarkan bulu2 hitam disekitar vaginanya yang berwarna merah-pink segar

Aku melongo....
Meneteskan air liur tanpa disadari....
Adik kecilku, lagi2 mengencang kuat setelah dari tadi sudah berolah raga kenceng kendor tak tersalurkan....
Kencang kuat kokoh tak tertandingi.....

KRIIIEETT KREEK

"Hi hi hi, ibu dibukain pintu ya mas....
Aku masuk dulu, kalau ketahuan pake ini bisa dipecat jadi calon menantu, tadi pintu aku kunci... Hihihi"

Aku yang ditinggalkan sekali lagi dalam kekentangan yg menyiksa, segera tersadar dan membuka pintu buat ibu...

***

Segera aku keluar membantu membawakan belanjaan ibu, ternyata ibu hanya pergi sebentar untuk ke warung depan....

"Itu jaket dan tas ya dilepas dululah Bud"

"Lha khan baru masuk, mau lepas jaket dan tas, ibu datang, ya bantu2 bawain belanjaan dulu lah"

Ibu hanya tersenyum simpul tak berkata sedikitpun...
Mungkin tadi melihatku pulang, secara lokasi aku pasti lewat warung tadi saat pulang ke rumah...


"Sudah bu belanjanya ?"
Tiba2 suara mbak Tiara muncul dari ruang tengah....

Lagi2 aku melongo....

"Wuuiiiih sexynya calon mantu ibu, tuh lihat sampai si Budi melongo ngences gitu, kalau ibu telat pulangnya, lihat kamu gini pasti langsung minta kawin hi hi hi"

"Ah ibu ini, nanti mas Gara minta kawin bener gimana dong....?"
"Ya ibu lamar kamu buat Si Budi lah, hi hi hi, Bud, berani ngelamar si Tiara ga ?"

"Sekarang bu....?
Dengan polosnya aku berkata...."

"Hi hi hi, tuh bu..... Minta sekarang lho bu gimana ?"
"Hi hi hi, iya nih si Budi, lihat kamu cantik sexy begini langsung we hayu diajakin ngelamar "

Aseeeem....

Ga dirumah ga di kantor jadi bahan bullyan aku...
Tapi seneng juga dibully model beginian...

***

Sore itu kami bertiga ngobrol2 kesana kemari, tapi tetap saja paling banyak ngobrolin aku lah. Tepatnya membully aku.....

Entah kenapa ibu kok rasanya selalu berpihak pada mbak Tiara ya...

Kaya pak aku panggil Tiara....
"Tiara, tolong dong geser sedikit kesana...."
Dah habisnya kayak gimana gitu, mbak Tiara duduknya nempel mulu mana tangannya selalu diletakkan diatas paha sambil elus2....
Semriwing rasanya...
Ga enaknya ada ibu di hadapan kami...
Ngaceng ga pantes....
Ga ngeceng mana bisa begitu.....

"Eh, manggilnya kok begitu....lagian pacar mau deket2 kok ga boleh ? Waduh kamu itu Bud... Manggil sayang kek cinta kek, kayak pak Ridwan Kamil itu manggil istrinya Cinta.... mesra lagi"

"Hi hi hi, bener bu, mas Gara kayak ga sayang saya bu, hiks hiks hiks...."

Aseeeemmm
Ini mbak Tiara pake pura2 nangis segala, air mata kadal yang jelas, buat ngadalin ibu...

Ya sudah kepalang basah....
Aku pelik sekalian mbak Tiara sambil cium pipinya....

"Sudah dong sayang, cup cup....
Jangan nangis dong say, sini abang peluk muaaach.."

Ha ha ha sekalian ambil kesempatan lah....
Eh anehnya, kok mbak tiara malah kelihatan seneng ya....
Matanya berbinar2 pula...
Itu toket jadi semakin menjadi2 nempelnya.....

Nah gitu dong Bud.....
Yang mesra ya sama calon mantu ibu, kalau tidak kamu ibu jewer deh....

"Siap komandan....
Ha ha ha, ibu benar2 memerankan tokoh yang luar biasa, misalnya mbak Tiara ngebohong, pasti deh bakalan ketahuan kalau ngaku pacarku itu cuma ngaku2an....
Siip ibu memang ibu yang paling joss sedunia...

"Dah ya, ibu mau masakin calon mantu ibu, kamu berdua mesra2an saja disini, bicarain kapan resminya bikin anak, jangan sekarang bikinnya kamu ibu rujak kalau sekarang bikin anaknya, hi hi hi"

Ha ha ha....
Ibu memang mantap punya....
Tanganku yg sudah di bawah dada sedikit, begitu ibu lewat kebelakang mulai ke atas bergerilya menuju lubang2 yang ada buat elus2 si montok nan sekel punya....

Sekalian test drive, bagaimana kesan mbak Tiara aku remes2 toketnya....

Eh....
Malah mendesah sambil kecup pipiku...

"Mmmmm.... Masss terus mass..."

Tangannya menuju tongkat persneleng yg sudah bener2 kaya tongkat....
Edaaaaannnn
Ini bener2 edaaan rasanya....
Perlahan aku geser mukaku menghadap mbak Tiara....
Aku cium bibirnya yang sedikit membuka setelah aku menghadap kepadanya....

"Mmmmmmm mmmass....."
Bibir kami bertautan mesra, lidah kami bertukar ludah....
Berkelit membelit menggelitik satu sama lainnya....
Tanganku masuk ke lubang daster yg memang tak berkancing, hanya ada tali2 yg entah kapan mulai renggang...

Kucari jalan masuk yang enak diantara BH mbak Tiara...

Akhirnya bisa langsung memegang tokotnya yang selama ini menggodaku dengan bentuknya serta goyangannya....

"Haaahhh mmmmmm mmmaasss"

Kami mulai beringas dalam meremas dan mencium atau tepatnya melumat bibir lawan...

Tiba2 .....

TOK TOK TOK
ASSALAMU'ALAIKUM....

Mas Budi, assalamu'alaikum....

***

Kami berdua benar2 kaget, ada gangguan didepan mata....
Untung pintu masih tertutup....
Untung jendela ada disisi taman bukan di teras....

Buru2 kami berbenah....

Assalamu'alaikum....
Mas Budi.....

Suara cewek yang centil membuat mbak Tiara berubah wajahnya menjadi bete banget....

Sambil mendengus dengan nafas masih ngos2an dia masuk ke dalam....

"Wa'alaikum salaam.... Sebentar ya "

Kemudian aku bangkit dan membuka pintu, terbelalak mataku melihat siapa yg berdiri di depan pintu....

Wanda....
Gadis paling centik se komplek ini....
Anak pak Kartarajasa yang kaya raya...
Badannya yang sexy luar biasa, toket dan pantat yang seolah berlomba2 menonjol, tinggi semampai 170 cm...
Wajah berbentuk kwaci serta mata yang lentik khas wajah sunda yang oriental....
Karena Wanda memang blasteran sunda - china....

Setiawati Wanda Putri
Nama yang entah apa artinya...
Si empunya nama .berdiri, tersenyum lepas begitu cantiknya.....

"Hei mas, kok lama sih bukain pintunya ? Wanda capek tahu mas berdiri didepan pintu lama2"

"Eh maaf ya, kaget saja tadi, tumben kesini, ada perlu sama ibu ?"
Aku tahu ibuku akrab sekali dengan ibunya wanda, bukan karena apa, ibu memang gemar berbisnis dan kebetullan cocok dengan ibunya Wanda.

Mereka berdua membuka toko butik di ruko depan perumahan, kompak pastinya lah.

Cuma Wanda ini kuliah di UGM jurusan Manajemen kalau ga salah, jarang2 ada di rumah...

"Ga mas....
Mau main saja, bete di rumah...
Mau ngajak mas budi Nonton di BSM...
Mau ya mas....?"

"Lho, kok ngajak aku ? Lah pacarmu apa ga marah ?"

"Ih apaan sih mas....
Kita ini khan sudah dijodohkan sama ibu2 kita, mana berani aku pacaran, di Jogja sana aku belajar giat ya karena pengen cepet2 pulang nikah sama kamu mas...."

"Dijodohkan...?"
Entah antara kaget, bingung dan linglung akunya ga percaya omongan si Wanda....

"Ih...si mas Budi jahat
Aku ini kuliah mati2an menahan rindu sama mas Budi, ini sudah lulus mau ngajakin mas Budi nonton kok begini
Hiks hiks hiks...."

Wanda sambil menangis memelukku erat...
Aku bener2 bingung...
Asli bingung
Dalam kebingunganku aku membalas memeluk si Wanda sambil mengelus2 punggungnya....

"Duh....Wanda bentar dong, jangan nangis dulu ya.... Mas masih bingung nih kamu ngomongnya bener2 bikin kaget mas Budi...."

Brukkk......
Gubraakkkkk......
Krieetttt......
Brummmm brummmmmmm

Aku yang masih nge hang otak, gara2 processor di otak overload menerima data....

Lupa bahwa di dalam rumah ada mbak Tiara....

Mbak Tiara, keluar rumah sambil mendorong tubuhku....
Kemudian membanting pintu rumah serta buru2 membuka pagar langsung tancap dengan mobilnya....

Tambah bengong aku.....

Tapi entah kenapa, tanganku masih asyik saja mengelus2 punggung wanda bahkan sekarang cenderung ke bawah ke arah mengelus, tepatnya meremas pantatnya.....

Eh...
Segera aku tersadar....
Semua data masuk seperti air bah yg tadi membuat hang otakku perlahan bisa diolah....

Aku melepaskan pelukan Wanda....

"Eh Wanda, sebentar ya, aku panggil Ibu dulu..."

BU.... ADA WANDA

Aku berteriak memanggil ibu, ingin kejelasan semua hal yg ada...

Aku pengen penjelasan lebih tepatnya kepada ibu...

Wanda kembali memelukku, sambil sesengukkan.... Duh gusti....
Ini hadiah apa petaka ya.....

Bagaimanapun juga Wanda adalah bahan colian ku saat masih SMA sampai lulus kuliah sampai akhirnya ketemu si Ayu....
Terakhir ketemu dengan mbak Tiara...

Wanda yg kuliah di Jogja benar2 sempat hilang dari ingatanku...

"Ehhh....nak Wanda Cantik....
Baru datang ya...?
Eh...cantik, kenapa nangis ?"

Panggilan ibu dan kata2 ibu halus lembut seperti kepada anaknya sendiri membingungkanku....
Segitu akrabnya mereka..?

Wanda melepaskan pelukannya dan menuju ibu, memeluk seperti memeluk ibunya sendiri...

"Mas Budi jahat bu... Hu hu hu
Kayaknya mas Budi ga suka sama Wanda bu, diajakin nonton ga mau...
Khan aku ini calon istrinya khan bu...
Hu huuu huuu...."

"Hi hi hi.... Kamu mau tho jadi istrinya si Budi, dulu katanya ga mau....
Hi hi hi, tadi ada cewek kesini ngaku pacarnya si Budi juga soalnya...
Baru pulang malah....
Hi hi hi, sudah jangan nangis, kalau nangis jelek tuh mukanya....
Kalau jelek nanti mas Budi milih cewek yang tadi bagaimana ?"

Duh ibu ini, kok enteng2 saja bicara begini ya....
Aku jadi overload lagi...
Ini pasti ada apa2nya....

Kayaknya dibelakangku ibu bermain dengan rencananya tanpa sepengetahuanku....

Hadeeeew.....

Aseeeemmmmmmm









Masih dilanjut juga ya....?
Aneh juga ternyata bisa lancar...
Kesananya sih gelap....
Jangan tungguin saja pokoknya...
Ok boss ?
 
REMBULAN BERSINAR


ac729d1053794624.jpg

BAB 04
Edan Yang Menggila

Edan bener2 edan si Ayu....
Sepanjang jalan itu toket dipepetin sampe gepeng kali ke punggung, sudah gitu itu tangan secara sengaja tak sengaja mengelus2 adek kecil dari luar celana....

Sampai bener2 tegangan super duper tingginya. Hampir saja ngencroot kalau saja ternyata rumah Ayu sdh dekat.

Tiba2 Ayu berbisik....
"Hi hi hi....
Enak nya dibuat kentang...."

Aseeeemmmm....

***

Siang itu jelang sore....
Jam 3 an lah, panas2 nya badan ini menahan birahi plus panasnya mentari plus panasnya lalulintas yg padat berhasil membuat aku dehidrasi....

Haus tak tertahankan....
Ngaceng yang tak tersalurkan....
Luar biasa menyiksa, membuatku menjalankan kendaraan dengan penuh gegap gempita, hanya tarik gas, anti rem.....

Tak sampai 15 menit aku sdh memakirkan kendaraan di depan rumah.

Gubrakkk....

Ternyata gerakan buru2 membuka pintu dan langsung masuk rumah membuatku menabrak sosok sintal padat semok bin menggemaskan memabukkan selera dan impian para lelaki pecinta coli....

Sekali lagi, kami, aku dan mbak Tiara jatuh bergedebukan saling tindih dengan posisi kepalaku tepat diantara dua gundukan pepaya yg ramum dan harum.....

De javu....
Seakan kembali selalu berulang kejadian tumpuk2an ini...
Cuma saat ini posisi kami berbalik dan agak memanas, kepalaku perlahan mendongak melihat wajah mbak Tiara yang entah bagaimana tak marah malah tersenyum simpul....

"Mas Gara, haus banget ya ?
Segitunya sampai masuk2 rumah langsung mau nenen saja....
Hi hi hi "

Matanya berbinar terang sambil terus tersenyum simpul, kedua tangannya mengelus pipiku perlahan....

Maaakkkk
Anakmu mau ngencrooottt..... Mak...

Duh malunya aku, langsung saja berdiri dan mencoba mengulurkan tangan untuk membantu mbak Tiara bangkit...

Eh ... Eh.... Kok malah ditarik kebawah akunya.....


Gubrak.......

Saat ini kepalaku tepat diatas kepalanya....

"Cium dulu atuh mas Gara....."

Bibirnya monyong2 minta dicium...
Entah bagaimana ceritanya, reflek aku cium bibirnya yang ranum

Mmmm.....aahhh
Aaaahhh....

"Mass..... Berat mas...."

Eh...
Cepat2 aku berdiri lagi kemudian sekali lagi membantu mbak Tiara bangun....
Dan memang akhirnya mbak Tiara bangun beneran....

Alamak.....
Sexynya....

Mataku naik turun meneliti pakaian yang dikenakan oleh mbak Tiara....

" hi hi hi, sexy ya aku mas Gara.....?
Ini daster punya ibu, tadi aku pinjam buat salin...."

Oalah...
Pantesan kaya ga asing dengan baju daster yg dikenakan oleh mbak Tiara.
Ukuran baju ibu yg tingginya hanya 160 kurang, dikenakan oleh mbak Tiara....

Beuh....
Terusan itu hanya menggantung sejengkal diatas lutut, artinya hanya sejengkal dr pangkal pahanya....

Menampilkan paha muluuss mbak Tiara...
Keatas.....
Eitsssss.....
Mataku melotot bagai mau keluar .....

Mbak Tiara, melihat reaksiku, malah memegang susunya yang sekel dan sexy memainkannya seolah mau menunjukkan bahwa dia tak pakai BH.....
Putingnya membayang jelas dibalik baju daster yg tipis itu, mana warnanya putih bercorak bunga2 kuning lembut, alhasil putingnya tampak membayang jelas....

Edan....

Mbak Tiara semakin menggila dengan sedikit meremas susunya, sembari seolah tanpa disadari mengangkat perlahan dasternya keatas, menampilkan celana dalam berwarna cream bening transparan berbahan sangat tipis, menggambarkan bulu2 hitam disekitar vaginanya yang berwarna merah-pink segar

Aku melongo....
Meneteskan air liur tanpa disadari....
Adik kecilku, lagi2 mengencang kuat setelah dari tadi sudah berolah raga kenceng kendor tak tersalurkan....
Kencang kuat kokoh tak tertandingi.....

KRIIIEETT KREEK

"Hi hi hi, ibu dibukain pintu ya mas....
Aku masuk dulu, kalau ketahuan pake ini bisa dipecat jadi calon menantu, tadi pintu aku kunci... Hihihi"

Aku yang ditinggalkan sekali lagi dalam kekentangan yg menyiksa, segera tersadar dan membuka pintu buat ibu...

***

Segera aku keluar membantu membawakan belanjaan ibu, ternyata ibu hanya pergi sebentar untuk ke warung depan....

"Itu jaket dan tas ya dilepas dululah Bud"

"Lha khan baru masuk, mau lepas jaket dan tas, ibu datang, ya bantu2 bawain belanjaan dulu lah"

Ibu hanya tersenyum simpul tak berkata sedikitpun...
Mungkin tadi melihatku pulang, secara lokasi aku pasti lewat warung tadi saat pulang ke rumah...


"Sudah bu belanjanya ?"
Tiba2 suara mbak Tiara muncul dari ruang tengah....

Lagi2 aku melongo....

"Wuuiiiih sexynya calon mantu ibu, tuh lihat sampai si Budi melongo ngences gitu, kalau ibu telat pulangnya, lihat kamu gini pasti langsung minta kawin hi hi hi"

"Ah ibu ini, nanti mas Gara minta kawin bener gimana dong....?"
"Ya ibu lamar kamu buat Si Budi lah, hi hi hi, Bud, berani ngelamar si Tiara ga ?"

"Sekarang bu....?
Dengan polosnya aku berkata...."

"Hi hi hi, tuh bu..... Minta sekarang lho bu gimana ?"
"Hi hi hi, iya nih si Budi, lihat kamu cantik sexy begini langsung we hayu diajakin ngelamar "

Aseeeem....

Ga dirumah ga di kantor jadi bahan bullyan aku...
Tapi seneng juga dibully model beginian...

***

Sore itu kami bertiga ngobrol2 kesana kemari, tapi tetap saja paling banyak ngobrolin aku lah. Tepatnya membully aku.....

Entah kenapa ibu kok rasanya selalu berpihak pada mbak Tiara ya...

Kaya pak aku panggil Tiara....
"Tiara, tolong dong geser sedikit kesana...."
Dah habisnya kayak gimana gitu, mbak Tiara duduknya nempel mulu mana tangannya selalu diletakkan diatas paha sambil elus2....
Semriwing rasanya...
Ga enaknya ada ibu di hadapan kami...
Ngaceng ga pantes....
Ga ngeceng mana bisa begitu.....

"Eh, manggilnya kok begitu....lagian pacar mau deket2 kok ga boleh ? Waduh kamu itu Bud... Manggil sayang kek cinta kek, kayak pak Ridwan Kamil itu manggil istrinya Cinta.... mesra lagi"

"Hi hi hi, bener bu, mas Gara kayak ga sayang saya bu, hiks hiks hiks...."

Aseeeemmm
Ini mbak Tiara pake pura2 nangis segala, air mata kadal yang jelas, buat ngadalin ibu...

Ya sudah kepalang basah....
Aku pelik sekalian mbak Tiara sambil cium pipinya....

"Sudah dong sayang, cup cup....
Jangan nangis dong say, sini abang peluk muaaach.."

Ha ha ha sekalian ambil kesempatan lah....
Eh anehnya, kok mbak tiara malah kelihatan seneng ya....
Matanya berbinar2 pula...
Itu toket jadi semakin menjadi2 nempelnya.....

Nah gitu dong Bud.....
Yang mesra ya sama calon mantu ibu, kalau tidak kamu ibu jewer deh....

"Siap komandan....
Ha ha ha, ibu benar2 memerankan tokoh yang luar biasa, misalnya mbak Tiara ngebohong, pasti deh bakalan ketahuan kalau ngaku pacarku itu cuma ngaku2an....
Siip ibu memang ibu yang paling joss sedunia...

"Dah ya, ibu mau masakin calon mantu ibu, kamu berdua mesra2an saja disini, bicarain kapan resminya bikin anak, jangan sekarang bikinnya kamu ibu rujak kalau sekarang bikin anaknya, hi hi hi"

Ha ha ha....
Ibu memang mantap punya....
Tanganku yg sudah di bawah dada sedikit, begitu ibu lewat kebelakang mulai ke atas bergerilya menuju lubang2 yang ada buat elus2 si montok nan sekel punya....

Sekalian test drive, bagaimana kesan mbak Tiara aku remes2 toketnya....

Eh....
Malah mendesah sambil kecup pipiku...

"Mmmmm.... Masss terus mass..."

Tangannya menuju tongkat persneleng yg sudah bener2 kaya tongkat....
Edaaaaannnn
Ini bener2 edaaan rasanya....
Perlahan aku geser mukaku menghadap mbak Tiara....
Aku cium bibirnya yang sedikit membuka setelah aku menghadap kepadanya....

"Mmmmmmm mmmass....."
Bibir kami bertautan mesra, lidah kami bertukar ludah....
Berkelit membelit menggelitik satu sama lainnya....
Tanganku masuk ke lubang daster yg memang tak berkancing, hanya ada tali2 yg entah kapan mulai renggang...

Kucari jalan masuk yang enak diantara BH mbak Tiara...

Akhirnya bisa langsung memegang tokotnya yang selama ini menggodaku dengan bentuknya serta goyangannya....

"Haaahhh mmmmmm mmmaasss"

Kami mulai beringas dalam meremas dan mencium atau tepatnya melumat bibir lawan...

Tiba2 .....

TOK TOK TOK
ASSALAMU'ALAIKUM....

Mas Budi, assalamu'alaikum....

***

Kami berdua benar2 kaget, ada gangguan didepan mata....
Untung pintu masih tertutup....
Untung jendela ada disisi taman bukan di teras....

Buru2 kami berbenah....

Assalamu'alaikum....
Mas Budi.....

Suara cewek yang centil membuat mbak Tiara berubah wajahnya menjadi bete banget....

Sambil mendengus dengan nafas masih ngos2an dia masuk ke dalam....

"Wa'alaikum salaam.... Sebentar ya "

Kemudian aku bangkit dan membuka pintu, terbelalak mataku melihat siapa yg berdiri di depan pintu....

Wanda....
Gadis paling centik se komplek ini....
Anak pak Kartarajasa yang kaya raya...
Badannya yang sexy luar biasa, toket dan pantat yang seolah berlomba2 menonjol, tinggi semampai 170 cm...
Wajah berbentuk kwaci serta mata yang lentik khas wajah sunda yang oriental....
Karena Wanda memang blasteran sunda - china....

Setiawati Wanda Putri
Nama yang entah apa artinya...
Si empunya nama .berdiri, tersenyum lepas begitu cantiknya.....

"Hei mas, kok lama sih bukain pintunya ? Wanda capek tahu mas berdiri didepan pintu lama2"

"Eh maaf ya, kaget saja tadi, tumben kesini, ada perlu sama ibu ?"
Aku tahu ibuku akrab sekali dengan ibunya wanda, bukan karena apa, ibu memang gemar berbisnis dan kebetullan cocok dengan ibunya Wanda.

Mereka berdua membuka toko butik di ruko depan perumahan, kompak pastinya lah.

Cuma Wanda ini kuliah di UGM jurusan Manajemen kalau ga salah, jarang2 ada di rumah...

"Ga mas....
Mau main saja, bete di rumah...
Mau ngajak mas budi Nonton di BSM...
Mau ya mas....?"

"Lho, kok ngajak aku ? Lah pacarmu apa ga marah ?"

"Ih apaan sih mas....
Kita ini khan sudah dijodohkan sama ibu2 kita, mana berani aku pacaran, di Jogja sana aku belajar giat ya karena pengen cepet2 pulang nikah sama kamu mas...."

"Dijodohkan...?"
Entah antara kaget, bingung dan linglung akunya ga percaya omongan si Wanda....

"Ih...si mas Budi jahat
Aku ini kuliah mati2an menahan rindu sama mas Budi, ini sudah lulus mau ngajakin mas Budi nonton kok begini
Hiks hiks hiks...."

Wanda sambil menangis memelukku erat...
Aku bener2 bingung...
Asli bingung
Dalam kebingunganku aku membalas memeluk si Wanda sambil mengelus2 punggungnya....

"Duh....Wanda bentar dong, jangan nangis dulu ya.... Mas masih bingung nih kamu ngomongnya bener2 bikin kaget mas Budi...."

Brukkk......
Gubraakkkkk......
Krieetttt......
Brummmm brummmmmmm

Aku yang masih nge hang otak, gara2 processor di otak overload menerima data....

Lupa bahwa di dalam rumah ada mbak Tiara....

Mbak Tiara, keluar rumah sambil mendorong tubuhku....
Kemudian membanting pintu rumah serta buru2 membuka pagar langsung tancap dengan mobilnya....

Tambah bengong aku.....

Tapi entah kenapa, tanganku masih asyik saja mengelus2 punggung wanda bahkan sekarang cenderung ke bawah ke arah mengelus, tepatnya meremas pantatnya.....

Eh...
Segera aku tersadar....
Semua data masuk seperti air bah yg tadi membuat hang otakku perlahan bisa diolah....

Aku melepaskan pelukan Wanda....

"Eh Wanda, sebentar ya, aku panggil Ibu dulu..."

BU.... ADA WANDA

Aku berteriak memanggil ibu, ingin kejelasan semua hal yg ada...

Aku pengen penjelasan lebih tepatnya kepada ibu...

Wanda kembali memelukku, sambil sesengukkan.... Duh gusti....
Ini hadiah apa petaka ya.....

Bagaimanapun juga Wanda adalah bahan colian ku saat masih SMA sampai lulus kuliah sampai akhirnya ketemu si Ayu....
Terakhir ketemu dengan mbak Tiara...

Wanda yg kuliah di Jogja benar2 sempat hilang dari ingatanku...

"Ehhh....nak Wanda Cantik....
Baru datang ya...?
Eh...cantik, kenapa nangis ?"

Panggilan ibu dan kata2 ibu halus lembut seperti kepada anaknya sendiri membingungkanku....
Segitu akrabnya mereka..?

Wanda melepaskan pelukannya dan menuju ibu, memeluk seperti memeluk ibunya sendiri...

"Mas Budi jahat bu... Hu hu hu
Kayaknya mas Budi ga suka sama Wanda bu, diajakin nonton ga mau...
Khan aku ini calon istrinya khan bu...
Hu huuu huuu...."

"Hi hi hi.... Kamu mau tho jadi istrinya si Budi, dulu katanya ga mau....
Hi hi hi, tadi ada cewek kesini ngaku pacarnya si Budi juga soalnya...
Baru pulang malah....
Hi hi hi, sudah jangan nangis, kalau nangis jelek tuh mukanya....
Kalau jelek nanti mas Budi milih cewek yang tadi bagaimana ?"

Duh ibu ini, kok enteng2 saja bicara begini ya....
Aku jadi overload lagi...
Ini pasti ada apa2nya....

Kayaknya dibelakangku ibu bermain dengan rencananya tanpa sepengetahuanku....

Hadeeeew.....

Aseeeemmmmmmm









Masih dilanjut juga ya....?
Aneh juga ternyata bisa lancar...
Kesananya sih gelap....
Jangan tungguin saja pokoknya...
Ok boss ?
 
Wanjer, bisaan aja bikin cerita kyk gini, bikin seger.

ini mah gw kawal terus dah hrs lanjut. kalo gak gw bakal dtg ke rmh TS ngaku calon mantu ke ibuk.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd