Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Rembulan Bersinar

  • Trims updatenya hu :)
  • Boa edan yg agresif ngejar cewe-cewenya. budi tidak se asem namnya
    10165754_201809010802570263.gif
 
REMBULAN BERSINAR


ac729d1053794624.jpg

BAB 07
Renata ku

Siang sampai sore hari itu memang sangat sibuk bagiku, ada semangat tersendiri kala bekerja, bukan apa, aku ingin benar2 kali ini perusahaan tempatku bekerja bisa maju dan besar.

Bukan alasan basi yang namanya karier atau prestasi atau sejenisnya, tapi lebih dari sekedar itu, langkah2 ini aku sudah persiapkan untuk menguji sampai sejauh mana selama ini kemampuanku menganalisa dan membuat perencanaan matang dari analisa tersebut dalam bentuk action plan yg bisa diterapkan oleh suatu organisasi terstruktur macam perusahaan.

Anggap saja ini semacam percobaan dan proses belajar utk nantinya aku gunakan dalam membangun kerajaanku sendiri. Impian besarku adalah memiliki kerajaan sendiri jadi rajanya, bukan jadi kacungnya aka pekerja alias jongos.

Ha ha ha
Muluk2 khan impianku ?
Sebenarnya sih tidak, aku bukan lagi si Garam Asem yang takut namanya disebut orang lagi, namun sudah menjelma jadi sosok yang kebal bullyan dan siap untuk maju.

Bersyukur aku punya ibu yang selalu mendampingiku, membuatku nyaman dan menyemangatiku terus menerus.

"Wanitamu lah yang akan membuatmu besar..."

Kata2 ibu itu selalu terngiang di telingaku, suatu kata2 yg aneh dan belum pernah aku baca dimanapun. Kata2 yg selalu menahanku kala hendak menyakiti wanita baik dengan lisan maupun perbuatan. Kata2 yg membuatku suka menolong wanita manapun dr golongan manapun dimanapun....

Dari SD sampaipun sekarang bekerja, entah berapa banyak kejadian yang terjadi gara2 "terpaksa" melaksanakan keinginan ibu agar aku selalu membela wanita.

Mulai mengantar anak yg tersesat jauh dari rumah karena ditinggal temannya, atau membantu memperbaiki entah motor atau mobil yang mogok di jalan atau hal2 yang sifatnya remeh bahkan untuk diceritakan.

Dan memang karena minderku punya nama aneh, tak pernah sekalipun aku minta berkenalan. Ha ha ha aku memang culun banget.

Pernah aku membantu seorang gadis yang begitu panik gara2 diikuti oleh beberapa preman lokal, tidak banyak sih dan tidak besar bantuannya, cuma sekedar menemani jalan sampai rumahnya di malam gelap....

Ha ha ha, lumayan lah, ada 2 km itu jauhnya, waktu itu jam 10 malam, kendaraan sudah tak ada, hpnya mati sehingga tak bisa menghubungi siapapun.

Berjalan tanpa suara tanpa kata2 sama sekali. Jelaslah aku juga takut dengan para preman itulah.... Ha ha ha... Aneh bin ajaib para preman itu kelihatan tak berani kepadaku....

Mungkin badanku yg tegap besar kali ya... Ha ha ha atau kelihatan aku seperti segolongan sama mereka kali.

Ah .... Mungkin karena takut dengan jaketku kali, soalnya waktu itu aku memakai jaket angkatan darat milik sepupu jauh yg dihadiahkan kepadaku...

Ha ha ha entahlah...

Eh kok ngelantur ya....
Pokoknya pengalaman macam begitu banyak sekali kalau diceritakan. Dan satupun tidak pernah aku akhirnya berkenalan ataupun tanya nama apalagi tukeran no HP lah.

Cupu bener aku ya... Ha ha ha

***

Hari itu aku pulang tepat waktu, karena memang badan kondisinya ga enak sama sekali, akupun pamit pulang utk istirahat pada Mbak Tiara, matanya berkaca2 ntah gara2 kasihan atau gara2 kentang tak berkesudahan....

Ha ha ha
Padahal aslinya gara2 ada janji jemput pacar lho, sekalipun pacar KW.

Aku tiba di meeting point, tepatnya di kios kopi n rokok di pojokan komplek perkantoran Rena bekerja. Merokok sambil ngopi itu bener2 nikmat sebagai pembunuh waktu menunggu sang pacar KW. Ha ha ha

Aku coba mencerna peristiwa beberapa hari terakhir, tapi entahlah aku ga bisa menemukan alasan yang pasti serentetan peristiwa itu bisa terjadi, bisa seperti peristiwa acak tapi kok tingkat kebetulannya tinggi banget ya...

Enak2 menyeruput kopi, tiba2 dari belakang, datang pelukan mesra dari sang pacar. Sekalipun KW tapi tetap hangat dan empuk. Namanya juga wanita cuaaantiiikk... Jelaslah empuk dan hangat lah pake banget banget banget.

Tampak beberapa orang teman Rena yang menggoda dengan suitan dan dibalas nya dengan semakin mempererat pelukannya...

Namun sepertinya ada yang kelihatan marah ntah kecewa karena sang pujaan lebih memilih untuk memeluk saya... Ha ha ha, jadi kasihan....

Setelah proses membayar uang kopi, akupun berangkat mengantar sang dewi kecantikan menuju rumahnya.

Tak banyak kejadian sih, hanya obrolan2 ringan saja yang ada diantara kami.

***

"Gak masuk dulu sayang ?"
"Duh sayang, gak enak akunya, ini kaki masih agak bengkak, besok pagi khan aku kesini, dilanjut besok ya, ga papa khan ?"
"Iya deh, tapi besok selain antar aku ke kantor temenin aku belanja di mall ya, ada yang pengen aku beli"
"Duh, harus besok ya...?"
"Iya, ga mau tahu pokoknya antar aku, atau kamu sudah punya janji sama cewek lain ? Awas kalau berani, sampai mobilku beres, pokoknya kamu jadi pacar aku...."

Sang dewi pujaan bicara dengan wajah nya yang bagaimanaa gitu, duh pengen peluk jadinya... Ha ha ha dasar mesum akunya...

Rupanya Rena memahami kondisiku, dia mendekat dan memelukku serta mencium pipiku sejenak...

Mantap pokoknya, jiwa serasa melayang layang...

"Kenapa mas kok bengong? "
"Duh...ini masih melayang2 jiwaku ke langit sayang, ada dewi kahyangan mau peluk dan cium pipi gimana ga pengen pingsan...?"

"Hi hi hi, sudah berani ngerayu nih mas Buas ku.... Sudah sana berangkat, besok sarapan disini pokoknya, dan antar aku ke mall."

"Siap laksanakan komandan ha ha ha
Iya deh iya.... Dah ya, mimpi indah"

"Ga ah.... Mimpi mas Buas saja"
"Ha ha ha aseem, kena deh, salam buat papa mama ya, bye sayang"

***


Sampai di rumah asli kaget saya, sang pujaan si cantik Tiara dan Wanda duduk manis di teras ngobrol sama ibu...

Alamak....
Modyar aku....

Mbak Tiara bangkit mendekat memelukku,
"Sayang tadi kemana saja sama. Cewek cantik ? Duh meleng sedikit we kamu kok keganjenan sih sama cewek lain ?, duh ini bibir pastinya sudah dicium deh sama tuh cewek, muaach...
Apan tadi pagi sudah nenen, masak kurang ? Hi hi hi"

Seperti tak mau kalah, begitu Tiara melepas pelukan, Wanda menyerobot ganti memeluk ku...

"Sayang, duh kamu ini gimana sih aku kangen banget malah kamu ga pernah nelpon kek WA kek, iya sih Wanda salah, kemaren harusnya Wanda keluarin isinya si dedek kecil, eh kamu nih kentang nya malah disalurkan ke nenen orang, muaaach "

Aku asli bengong tak bisa berkata2 sama sekali, hanya bisa garuk2 kepala. Sambil celingukan pas kaya atraksi monyet di pasar...

Asli bingung, asli mumet...

"Budi, masuk ! Ganti baju bebersih lantas kesini ngobrol sama ibu, Wanda dan Tiara kamu semua sini, duduk sama ibu disini"
"Baik bu" kami serempak menjawab.

Ibu memang joss....
Dengan mudah membuat posisiku jadi bebas bergerak, segera masuk ke dalam rumah.

Huuuff....

Aslinya aku mulai capek dengan kondisi ini, serba ga jelas dan ga masuk akal ku.
Processorku sering ngehang, gimana ga ngehang kalau sehari2 terakhir disodorin nenen dan bibir...

Input masuk yang deras penuh soam dan virus membuat kacau metabolisme pemikiran serta prose perpindahan elektron pada neuron di dalam sel sel otakku...

Otakku beku....
Aku perlu menyegarkan isi kepalaku...

***

Di teras....
Ibu duduk menghadap ke Tiara dan Wanda yang duduk sebangku, aku bingung melihat kondisi ini...

Ibu kelihatan samtai ngobrol dengan kedua calon menantunya, setidaknya mengaku keras secara sepihak sebagai calon menantu...

Hadewww

"Eh sudah seger Bud?, sini duduk sama ibu. Sini sayang"

"Eh ... Baik bu, ini ada apa tho kok kayak enak ngobrol gini he he he"
Aku coba mencairkan ketegangan sambil garuk2 kepala

"Kamu nih Bud, orang sudah geregetan kamu masih ngajak ketawa, hi hi hi...
Hayo cerita ke ibu tadi ngapain saja pulang ke kantor.."

"Ya ibu.... Aku pulang kantor tuh tadi jemput pacar dulu terus nganterin pulang, baru pulang ke rumah..."

"PACAR....?"

Berdua si Tiara dan Wanda berteriak...

"Wah wah wah .... Anak ibu sudah mulai nih pacaran betulan....
Gimana ceritanya nih Bud hi hi hi
Eh kalian berdua duduk dulu deh, pasti ada kisahnya Budi sampai ngaku punya pacar..."

"Ha ha ha ibu kepo banget deh hari ini, namanya Renata bu, orangnya cuantiiikkkk pake banget banget banget deh"

"Huh, segimana sih cantiknya, bikin kesel aja mas Raga nih pake nyebut banget sampai 3x"

"Iya saya juga penasaran sama yang namanya Renata itu, pengen lihat saja kok kayak mas Budi kesemsem banget"

"Ha ha ha, aduh jangan marah2 dulu dong yang....
Kalau ada orang yang memaksa aku utk bisa ngakuin dia pacar di depan orang lain ya cuma dia....
Habisnya kepaksa sih "

"Kepaksa bagaimana Bud, cerita tuh mbok ya yang lengkap kenapa sih, itu si Tiara dan Wanda sampai marah2 gitu, hi hi hi"

"Waktu ibu ma Tiara belanja kursi tuh, aku khan ke kantor, pulang kantor aku nabrak mobil. Sampai kakiku keseleo parah, bu...
Untung motorku ngga kenapa2..
Aku jelas bengkak2 gara2 terlempar ke mobilnya....
Mobilnya parah ketabrak badanku, pintunya depos dalam bu....
Orangnya baik bu, aku waktu itu setengah pingsan sih sampai diberi pernafasan buatan oleh Renata"

"Pernafasan buatan ? Pasti gara2 keganjenan tuh cewek huhhh"

"Ha ha ha, jangan marah dulu atuh sayang, asli panik soalnya dia, soalnya habis nabrak aku tergeletak di jalan gitu sayang"

"Singkat kata akhirnya aku diurut sampai bisa pulang yang, tapi mobilnya yg rusak Renata ga membebankan ke aku biaya perbaikannya, katanya sebulan, cuma dia kasih syarat pengganti ganti rugi immateriil gara2 mobilny rusak yg akan ditentukan kemudian.
Aku menyanggupinya namanya khan aku mau tanggung jawab.
Pagi tadi di kasih syarat
Pertama aku harus antar kemanapun dia mau, kedua harus ngakui dia pacar aku...."

" oohhb gitu Bud, hi hi hi untung dong kamunya hi hi hi"

***


"Ibu kok kaya ada yang mau diomongin ya ? Kenapa bu ?"

"Begini ya, denger ibu baik2, kamu juga Tiara dan Wanda....
Ibu dulu sempat khawatir dengan perkembangan jiwa Budi yg suka dibully kawan2nya, sehingga Budi cenderung introvert....
Ibu takut Budi tak punya calon istri gara2 tak ada yang mau jadi istrinya..
Pertama ibu coba dekati mama Wanda untuk mencoba menjalin hubungan perjodohan antara Wanda dengan Budi, ternyata papa dan mama Wanda sebenarnya suka dengan Budi tapi Wandanya menolak keras, bahkan sampai kuliah di UGM gara2 ngambek...."

"Ihh ibu kok cerita2 masa lalu sih, khan Wanda sudah sadar sekarang bu...."

"Iya Wanda, cuma ibu perlu cerita ini sebagai pengantar kisah yg utama.
Sebagai ibu, tentu ibu sedih putra ibu ditolak oleh orang lain, tapi ibu tidak mau putus asa, ibu terus menghubungi beberapa rekan utk diajak berbesanan, dan ternyata ada yang mau....
Cuma melihat kisah Budi saat ini dengan kalian berdua dan si Renata, ibu merasa bersalah banget, sebab bulan depan anak teman ibu yg setuju dijodohkan dengan Budi hendak kesini tinggal bersama kami"

"Apa....? Ibu beneran nih ceritanya? Duh jagad dewa dewi, waduh gimana ini bu, masa aku disuruh kawin sama orang yg ga kenal ?
Lha terus bagaimana dengan karierku kalau mikirin perjodohan mulu...
Waduh...."

"Kamu tahu siapa yang setuju jadi jodohmu ?"

"Ya khan ibu belum pernah cerita "

"Tunggu sebentar ya, dia katanya mau kesini sebentar lagi"

Keheningan melanda kami semua....
Tak ada yang berbicara satupun....
Masing2 tenggelam dengan pikirannya masing2...

Sampai suatu ketika ..

Krieeet...
"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salaam.....eh Rena....?"

#&÷%×:+_÷








Edan adalah kebahagiaan....
So mari ngedan.....
Menunggu update an =
Rugi...
Ha ha ha
 
Edan sehat & semoga lancar update sampe tag tamat
Sok lah mangga edan keun weh thanks suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd