Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Rembulan Bersinar

Bimabet
Silahkan bermimpi....... karena mimpi itu bebas.......
Silahkan berdo'a........... karena do'a itu bebas.........
barangkali do'a kita supaya mimpi itu jadi kenyataan itu di kabulkan.........
alangka bahagianya............ dan itu adalah misteri Ilahi..............


Salam Kentang..............,Edan...........!!!
:ngiler::ngiler::dansa::dansa:
 
Sabaraha kali update edan eui :jempol:
 
Kayaknya suhu 1 ini dah penulis prof bisa mengayun-ayunkan emosi n libido pembaca
 
:ampun::ampun:

Matur suwun pujiannya...

Padahal sejatinya itu, yang nulis wong edan, nulis kedanan, sampai ceritanya edan edanan.

Dan...
Yang baca terbawa edan eadanan sampai akhirnya ikut edan...

Ha ha ha ha

Ampe ketawa dsar wong edan
Sok edan keun deui ntar peteng salam edan....:pandaketawa:
 
Silahkan bermimpi....... karena mimpi itu bebas.......
Silahkan berdo'a........... karena do'a itu bebas.........
barangkali do'a kita supaya mimpi itu jadi kenyataan itu di kabulkan.........
alangka bahagianya............ dan itu adalah misteri Ilahi..............


Salam Kentang..............,Edan...........!!!
:ngiler::ngiler::dansa::dansa:


Maaf suhu.....
Komentarnya kayaknya layak aku cuplik nanti.....
Mohon ijin....

Mimpinya orang edan....

Ha ha ha ha
Wong edan kok iso mimpi ya...
Bisa lah kalau yang mimpi sudah kedanan
 
REMBULAN BERSINAR


ac729d1053794624.jpg

BAB 11
Hari ke-2 Wanda



Pagi menjelang subuh, aku terbangun karena rasa aneh di adek kecilku...

Rupanya Tiara sedang bermain2 di bawah sana...
Yang bikin gregetan dia sudah tak pake apa2 alias telanjang....
Bulat lat...

Waduh...
Bisa lemes nih nanti...
Tapi rasa nyaman dan rangsangan oleh Tiara membuahkan hasil maksimal, si adek kecil menjadi tidak kecil lagilah...
Kekar berotot...
Keras...

"Eh.... Tiara kapan bangun, bangun2 sudah ngajak berantem saja nih...
Haaaahhhh eeenaaakss"

"Hi hi hi...
Semalam aku tertidur karena benar2 luar biasa capek kerja siangnya terus kamu kerjain ....
Maafin Tiara ya...
Ga bisa muasin eh malah enak sendiri semalam...
Semalam benar2 nikmat aku, aneh ya, belum diapa apain sudah tepar akunya...
Habisnya ya baru malam tadi aku disentuh lelaki kayak begituan.... "

"Uuussshhh suaaddah yaaa kalau dimainin terus bahaya....
Bisa2 kamu tak bobol nanti
He he he "

"Hi hi hi, lucu ya adek kecilnya...
Kok bisa besar dan berurat gitu ya mas... Muaach...."

Aku tambah blingsatan, Tiara kaya tak habis2 penasarannya melihat adek kecilku menjadi perkasa dan berotot..
Berkali2 diciumin kepalanya...
Diselomotin sambil dikecup bak mengecup bibir ku...

"Sudah ya Tiara....
Yuk mandi bareng...
Sini aku gendong....
Hup.."

Aku gendong Tiara ke kamar mandi, sambil Tiara masih saja mengelus2 adek kecilku yang menjadi perkasa...

"Hi hi hi masih penasaran saja aku mas...
Ini kok bisa gedhe panjang dan bentuknya mengerikan sekaligus menggemaskan ya mas...."

"Ha ha ha...
Aku dulu pas SMP nemu bacaan aneh dari china...
Ceritanya soal pernafasan, awal2nya belajar ya biasa....
Lama2 bab berikutnya isinya aneh2 lebih2 soal memperbesar kemampuan adek kecil...
Bab ujungnya susah dilakukan soalnya harus ada lawannya biar bisa latihan bareng
Nanti deh mas ajarin pernafasannya ya..."

"Kok aneh2 mas Gara itu, SMP kok bacaannya gitu, masih perjaka khan"

"Mas mu ini dulu ga punya teman bermain, paling banter ya kerja kelompok, itupun mas ga pernah dianggap ada. Ha ha ha...
Jadi we baca baca baca, apapun dibaca..."

Kami ngobrol enak sambil mandi telanjang, entah kenapa nyaman saja tanpa birahi yang menggelegak, soalnya pernafasan ala Zen sudah kulakukan untuk menekannya...

Keras pastilah keras...
Wong mandi bareng ma gadis bugil dan selalu dipegang2...
Tapi masih dapat ditahan lah...
Kami lebih tepatnya aku, lebih mementingkan kedekatan emosional dengan Tiara...
Dan sepertinya Tiara paham itu, serta nyaman saja...

Kami benar2 mengeksplor sisi rasa kami berdua, terus terang saja, perasaanku kepada Tiara meningkat tajam...
Sayangku dan cintaku benar2 meluap2 kepada Tiara, dan seolah menemukan jodohnya, Tiara juga semakin kelihatan sayang dan cinta yang sesungguhnya kepadaku...

Ntah kalau aku salah sangka...
Be positiflah jadi orang...
Ha ha ha...

Pokoknya pagi itu kami puas berpelukan dan bercengkerama tanpa nafsu yang menggelegak...

Aneh memang, tak seperti yang kubayangkan sebelumnya bahwa ini bisa terjadi...
Semoga saja Tiara merasakan hal yang sama...

***

Hari kedua, giliran Wanda.
Entah bagaimana perasaan Tiara, yang jelas, saat akan keluar kamar aku lihat Tiara berwajah sedih. Seolah tak rela aku akan bersama wanita lain besok...

Kupeluk mesra Tiara untuk menenangkannya, kucium dahinya...

"Show me my Tiara, a strong women with an elegant smile and beautifull face...
My Tiara, my Women"

Kecupan yang membuat Tiara tersenyum kembali, seolah dengan pelukan dan kecupanndi dahi lenyap sudah segala kegelisahan.

***

Wanda sudah siap menyambutku kala membuka pintu, dipeluknya aku dituntunnya ke kursiku untuk sarapan.
Posisi akward bin canggung bin serba aneh terjadi antara Tiara dan Wanda...

Segera Tiara memeluk Wanda tanda kerelaan nya, menghapus semua kecanggungan...

Benar2 2 wanita dewasa...
Mungkin ada kecemburuan...
Mungkin ada rasa yang kurang tapi ntah bagaimana mereka bisa menekan itu...

Luar biasa.

***

Acara sarapan pagi berlangsung cepat, aku benar2 tak paham siapa yang masak, serasa masakan ibu dengan style yang berbeda.

Ada rasa yang lain dalam masakan itu, sepertinya wanitaku yang entah siapa yang menyiapkan atas petunjuk ibu. Bagaimana memasak yang baik..
Sesuai seleraku tapi dengan sentuhan kasih sayang ala mereka sendiri..


70c0581110980834.jpg


Wanda tampil elegant dengan kemeja yang tampak sederhana tapi justru menonjolkan kecantikannya...
Segar...
Dimanis...
Smart looking...

Itulah Wanda...
Wanitaku yang saat ini bersamaku, luar biasa rasanya berangkat dengan dia, penuh dengan obrolan bermutu sepanjang perjalanan aku mengantar dia menuju kantor notaris

Tangan kami saling menggenggam
Saling meremas...

Aku jadi ingin menggodanya...
"Cuma meremas2 saja nih neng ? Ga pengen mainin adek kecil lagi?"

"Hi hi hi, dddihh si mas Budi ini, Wanda jadi malu, aslinya sudah pengen sih mainin kayak kemaren, apan ini siang mas.... Ntar malam saja ya...."

"Ha ha ha....
Ga pake itu ntar malam juga ga papa kok...
Ok boss...?"
"Ini khan maunya ibu, biar kita saling mengenal.satu sama lainnya, jadi ga harus begitu khan...?"
"Ha ha ha, iya neng iya.... Mas Budi cuma mau ngegoda kok, mas beneran heran dan bingung disuruh menggilir kalian semua tuh... Coba kalau khilaf, terus ga jadi istri khan kasihan...
Masalahnya ini khan sifatnya tahu sama tahu semuanya, jadi siapapun yang ikutan pasti akan tahu kisah ini...
Mana ada jejaknya lagi, yaitu saham perusahaan....
Hadeww...
Ibu aneh2 saja sih"

"Mmmm....mass, itu bukan maunya Ibu lho"
"Maksudnya ?"
"Itu maunya kami semua, ibu semula menentang itu, tapi kami merasa harus seperti itu..."
"Semuanya ?"
"Iya mas..."
"Hadewww.... pantas ibu kaya bingung waktu bilang kemaren
Ada2 saja kalian itu, pernah mikir ga kalau misalnya dah pecah perawan terus ga jadi nikah ma aku bagaimana ?"
"Hi hi hi anggap saja pengalaman pacaran pertama sama pacar gitu deh, semua kayaknya sama mikirnya kok"
"Tobat....
Memang kalian siap di madu?"
"Kami sepakat utk saling berbagi mas... Kami siap utk kebahagiaan mas, dimadu juga boleh
Kami merasa mas Budi orang baik, kalaupun mengambil salah satu dari kami kayaknya ga mungkin, takut ada yang sakit hati...
Kalaupun mengambil semuanya ya gimana lagi.."

Duh...
Mati aku....
Iki piye bu...
Mumet ra jelas iki buuu....

***

Obrolan santai dan enak terus berlangsung, apalagi kala ganti topik soal perusahaann, Wanda tampak antusias, kelihatan sekali darah pengusaha yang mengalir di tubuhnya.

Dari A sampai Z serba serbi membuat sampai mengembangkan usaha benar2 seolah tanpa mikir dikuasainya...

Membuat perusahaan denganku adalah salah satu cita2nya, sehingga kala aku memutuskan utk mendirikan peruaahaan bareng2 Wanda seolah menemukan mimpinya....

Setelah mengantar Wanda dan janji makan siang bareng serta menjemput di tempat yang akan ditentukan kemudian, aku ke kantor dan tiba 5 menit sebelum bel masuk...

Eh ada Tiara menunggu, wajahnya tegang...
"Mas Gara, kita ngobrol sebentar di ruanganku, mmm kalau bisa bawa proposal yang sudah kami edit ya.
Aku tunggu.."

"Eh, baik mbak, 5 menit lagi mbak"
"OK"

Aku membuka komputerku, eh ada banyak lalulintas orang yang termonitor mencoba membobol dataku.

15 orang, dan lagi2 nama Ayu dan Bagas ada diantaranya, he he he...
Ada Tiara juga ....woww...

Umpanku termakan...
Dengan program mirror spy ku, aku bisa mencari sumber yg pasti...
Mmmm mari kita mainkan....
Programku aku set bisa menghasilkan sesuatu di level ke 2 dan ke 3 dan seterusnya bila level 3 berhubungan dengan pihak lain, masuk ke level 4 dan seterusnya...
Mmm.. Butuh 15 menit lagi
OK, saat nya bersandiwara....
Buying time....

***

Rapat direksi berlangsung alot untuk menyetujui proposalku, alasan yang digunakan adalah aku masih terlalu dini menjadi asisten manajer. Alasan yang membuat mbak Tiara merah wajahnya menahan amarah.

Ha ha ha
Mbak Tiara memang calon istri idaman, yang tak bisa menerima suaminya dilecehkan, apalagi yang melecehkan adalah mantan manajer yang digantikannya...

Bapak Dirut kemudian menengahi,
"Saudara Budi...
Bisakah saudara menjelaskan bagaimana saudara bisa yakin bahwa program saudara bisa leading di pasaran ?
Silahkan saudara"

"Baik bapak Direktur Utama, ijinkan sebelumnya saya memaparkan alasan kami membuat proposal yang terenkripsi semacam ini.

Begini bapak Dirut, kita punya banyak kompetitor, dan diantara kompetitor itu ada 2 perusahaan yang saya amati selama 2 tahun belakangan berhasil melampaui perusahaan kita dengan produk2 unggulan kita"

"Sebentar, anda katakan produk unggulan kita"

"Benar bapak Dirut, berikut adalah grafik yang menjelaskan kenapa mereka bisa leading dengan produk tersebut, mereka memasarkan produk kita lebih awal 2 bulan sebelum kita launching produk kita, PT ASU dan PT KIRIK secara gemilang berhasil menjiplak 5 produk unggulan di tahu pertama pengamatan saya dan 8 produk unggulan di tahun ke dua

Asal bapak ketahui, semua produk tersebut telah melalui berbagai uji coba dan penelitian yang tidak kecil biayanya, 30% biaya perusahaan dihabiskan untuk research telah bocor kepada puhak lain.
Dengan kata lain dicuri bapak Dirut"

"Sebentar, anda melayangkan tuduhan yang sangat serius saudara, tanpa bukti yang kuat anda saya larang menyebutkan soal pencurian atau apapun tuduhan tindakan pidana pihak lain"

"Baik bapak Dirut, ijinkan saya memonta maaf. Awal tahun ini, setelah pergantian manajer, kebetulan saya sudah meyakini semua kegagalan akibat pencurian data, kemudian saya laporkan kepada manajer, tentunya manajer kami yang baru bapak Dirut.

Atas dasar pertimbangan tersebut kami bekerja secara terbuka dan tertutup, kami buka yang boleh dicuri dan kami tutup yang memang sengaja kami tutup utk mengaburkan langkah2 strategis yang akan diambil ke depan yg diputuskan oleh direksi.

Kami mengenkripsi secara lunak dan mudah dibobol data2 yang memang sengaja kami umpankan bapak Dirut. Dengan harapan, begitu enkripsi dibobol, maka virus tahap 1 kami lepas.

Virus tahap 1 ini adalah kita buat untuk mendeteksi pembobolan data oleh pihak diluar kami yang dibentuk olej manajer kami Ibu Tiara.
Ternyata hasilnya luar biasa"

"Luar biasa bagaimana ?"
"Sebelum kami melanjutkan ijinkan kami menampilkan hasil virus tahap 1 kami Bapak Dirut"

Bapak Dirut tampak mengernyitkan dahinya. Tuduhan yangbsaya sampaikan benar2 membuatnya shock dan terkejut.

"Mmmm... Silahkan saudara Budi, lanjutkan"

Kemudian kami tampilkan 15 nama yang muncul serta frekuensi pembobolan data pada server divisi teknik...

"Inilah nama2 yang membobol server kami melalui pintu belakang Bapak Dirut, nama2 yang waktu diperhatikan sangat aneh, karena ada nama2 kami yang membuat enkripsi itu sendiri.

Ini artinya secara hirarki, ada pihak yang lebih tinggi dari kami yang menggunakan otoritasnya melampaui kewenangannya bahkan dengan keji melempar fitnah kepada pihak lain Bapak Dirut"

Oleh karenanya, akhirnya kami mengaktifkan virus tahap 2 yang memang sejak semula terinstall bareng virus tahap 1.

Lalu muncullah nama2 ini bapak Dirut, nama2 ini telah kami indentifikasi dan kami monitor semua alamat emailnya, no Hp nya dan semua yang bisa digunakan untuk mengadakan komunikasi..

Dan hasilnya adalah benar mereka telah berhubungan dengan PT ASU dan PT KIRIK, hubungan yang memang dirancang aman dan dilindungi oleh semacam sistem enkripsi yang rumit, namun virus kami bersifat mirror saja, kami tak masuk kedalam sistem mereka hanya merekan sistem pembacaan enkripsinya saja, sehingga pihak lawan tak menyadari ada yang bisa kami baca sama persis dengan yang mereka baca. Kira2 begitu Bapak Dirut.

Orang2 yang kami sebut tadi, bisa bapak buka dalam laptop bapak karena kami memang sengaja hanya mengirimkan kepada bapak seorang saja.

Mohon ijin melanjutkan sedikit Bapak Dirut, dari pengamatan kami, ternyata sistem enkripsi mereka tidak hanya berhasil membobol di level 1 dan 2 saja, bahkan otoritas tertinggi juga terbobol sempurna. Karena telah berhasil membuat sistem seolah ada "hantu" yang memang ingin difitnah, yaitu bapak Dirut sendiri, karena hampir semua perintah dan koordinasi melalui akun Bapak Dirut"

"Apa....? Bagaimana bisa ?
Ya Tuhan, bisa2nya ada yang menghianati saya sampaipun berani memfitnah saya, siapa orangnya saudara Budi, ga perlu melalui laptop saya, buka saja secara terbuka siapa dalang kehancuran perusahaan ini secara perlahan, saya memberikan otorisasi mutlak pada saudara dan menutup pihak lain, silahkan saudara Budi"

"Baik bapak Dirut, mohon menunggu sejenak, kami akan tampilkan dalam layar besar supaya semua bisa memahami cara kerja pihak yang akan merusak perusahaan "

Aku meyambungkan jalur komunikasi laptopku ke layar lebar di depan.
Lalu tampillah semua kejadian pembobolan server divisi yang sudah terenkripsi oleh pihak luar melalui pintu belakang...

Nampak nama2 dan waktu kapan pembobolan dilakukan. Data apa saja yang diambil kemudian dikirimkan kemana oleh siapa dan dilaporkan kepada siapa...

Ujungnya adalah gambar bapak Direktur Utama yang merupakan orang yang mengendalikan itu semua.

Selanjutnya dengan mengaktifkan virus tahap 1, tahap 2 dan tahap 3, serta otorisasi oleh bapak Dirut...

Secara perlahan nama2 palsu tersebut berubah menjadi pembobol yang sebenarnya sampai pada tahap tertinggi...

Nampak foto2 pembobol dan pemimpinnya serta bagaimana mereka berkomunikasi...

Tampak wajah Bapak Direktur Teknik, Mantan Manajer Teknik serta Manajer Pemasaran tampil mengemuka....

"Bajingan....
Kalian2 semua, sudah aku tolong dan jadikan sebagai orang2 besar, aku didik dengan baik, aku percayai....
Inikah balasannya...
Bajingan anjing semua...
Lekas keluar dari sini....
Aku pecat kalian semua....
Jangan harap kalian bisa hidup tenang di luar sana.
Pantang bagiku dihianati...
Bajingan pergi kalian semua...."

Bapak direktur Utama nampak murka menghantam meja dan melemparkan semua yang ada di depannya kepada orang2 yang tampil di layar.....

Suasana kacau balau, dan tampak hening orang2 yang tampil di layar bergegas pergi begitu saja tanpa basa basi.

Wajah2 kuyu, malu dan pecundang tampil, tapi ada sorot mata penuh amarah ditujukan kepadaku yang aku balas dengan tidak kenalntakutnya...

Aku perlu memberikan pelajaran kepada mereka...

"Kalian semua, aku sudah membuat laporan kepada Bareskrim atas perbuatan kalian, namun posisinya masih pending dan akan segera dibuka kalau kalian berbuat bodoh.
Saya sarankan kalian keluar dari kota ini, kalau bisa dari pulau ini, kalau tidak kalian akan diburu bagai anjing kudisan, saya tidak main2

Aku tahu siapa kalian, keluarga kalian dan bahkan sampai simpanan2 kalian, semua skandal yang kalian lakukan sudah kami laporkan.

Tabungan2 kalian sudah kami laporkan untuk disuspend. Tapi kalian masih punya emas dan asset2 lain, itulah modal hidup yang kami sisakan buat kalian.

Ingat, jangan bodoh, kalian tak tahu dengan siapa kalian berhadapan.
Pergi saja dengan damai, kecuali kalian ingin kehancuran"

Luar bisa lugas kata-kataku tadi, mbak Tiara sampai bengong mendengar ancaman saya kepada mereka.

Perang sudah ditabuh...
Aku tak akan mundur lagi...
Aku akan hadapi semuanya kalau perlu seorang diri....
Aku .... Budi Garam Asem bukan orang yang diam membisu lagi kala dihadang.

***

Setelah semua orang pecundang dan penghianat itu pergi...

Bapak Direktur Utama menghampiriku dan memelukku...

"Duh nak Budi, aku baru sadar kenapa Tiara memilihmu, dari dulu memilihmu, ternyata kamu memang pantas menjadi suami pujaannya"

GLODAKKK
GUBRAKKK

KRIK KRIK KRIK

Duniaku terbalik...
Gelap gulita...

***

Aku terbangun entah dimana....
Jelas2 aku tak pernah berada disini...
Kulihat ada foto terpajang di sana, Tiara ku dan Bapak Dirut....

Mmmmm....
Satu lagi yang aku baru tahu, ternyata pemilik perusahaan dimana aku bekerja adalah milik bapak Tiara...

Dan aku dengan pongahnya akan mengajak mendirikan perusahaan bareng anaknya...
Dengan mengeluarkan modal awal 15 M aku merasa hebat, padahal asset perusahaan bapak Tiara lebih dari 3 T kurang lebih.

Beuh malunya diriku....

Klek.....

"Mas Gara marah ya sama Tiara, karena sudah membohong mas ?"

Tiara berbisik pelan, sambil memelukku.

"Mas lebih kepada malu, sama tiara dan bapak Tiara, telah berani2nya akan mengajak keluar Tiara dr perusahaan ini..."

"Gitu ya....
Coba mas lihat ini "

Tiara membalikkan badanku untuk melihat sebuah Foto wanita yang sangatbtak asing bagiku...

Foto Ibu

Tersenyumlah sayang, sebab senyummu bagaikan sinar rembulan yang menyinari hatiku

Quote dibawah foto itu begitu dalam maknanya, seolah kasih yang tak tergapai...
Seolah rintihan kalbu...
Seolah do'a yang tak terucap....

"Pernah Tiara bertanya pada bapak, itu foto siapa, kok sampai diletakkan seolah mengalahkan foto ibuku dalam ruangan ini ?
Bapak kala itu menjawab, itu foto wanita yang luar biasa yang sangat Bapak cintai, maafkan Bapakmu Tiara karena tak meletakkan foto ibumu disini, nanti kamu akan mengerti sendiri.
Bapak sangat mencintainya.
Menghormatinya, bahkan ...
Bapak sangat memujanya....

Bapak tahun dia ada di kota ini, tapi bapak tak.punya muka menghadap beliau...

Bapak pernah menjanjikansuatu hal yang bodoh padanya, seandainya anakku wanita dan anaknya pria maka biarlah mereka berdua menjadi suami istri untuk mewujudkan cinta kami berdua....

Bapak malu bertemu dengannya, karena Bapak tak berani memintamu menikahi putranya...

Biarlah nanti kamu pustuskan sendiri, biarlah takdir menentukan jalanmu"

Haaaaaa?
Cerita apa pula ini ?
Bagaimana sih hidup ibu dulu sehingga sampaipun Bapak Tiara tak punya muka menghadap ibu...?

"Mas Gara, kenapa aku memanggilmu begitu ? Sebab aku benci orang2 melecehkanmu gara2 namamu, makanya akunpilihkan nama panggilan yang aku sukai dan itu wujud penghormatanku...
Sebelum bertemu ibu, aku benar2 jatuh cinta kepadamu, aku bukannya tak tahu nama mas Gara...
Aku tahu semua tentang mas Gara, karena diantara teman mas Gara adalah temanku.
Ayu salah satunya, aku memang meminta Ayu utk merayumu, menggodamu sampai titik yg paling ekstreem..
Itulah kenapa aku makin cinta kepadamu...
Aku tahu semuanya tentang mas Gara, kecuali satu, wajah ibu mas Gara..
Itulah kenapa begitu ketemu ibu, aku langsung mengaku pacar mas Gara, calon menantu Ibu...
Sebab aku ingin mas Gara jadi suamiku karena cintaku juga karena pesan Bapak"

Duuuhhhh....
Ibuuuu
Doble nih maksudnya...
Gimana nih bu...
Diterima langsung saja ya..
Duuh...

"Bapak juga baru tahu kok kalau mas Gara itu putra wanita yang luar biasa itu
Yuk mas, ayok bertemu bapak sebagai bapakku, bukan sebagai direktur Utama"

***

"Sini nak Raga, sini nak...."

Pak Wibowo Sakti mempersilahkan mendekat, kemudian memelukku erat, airmatanya entah kenapa jatuh berlinangan....

"Maafkan bapak ya nak, bapak tak tahu cerita tentang mu sebelumnya, maafkan Bapak yang telah meremehkanmu dihadapan Tiara.

Bapak dulu membangun kerajaan bisnis dari rupiah terkecil, begitu tahu Tiara ingin membangun kerajaanmu dengan uang hanya 15 M, bapak marah dan meremehkanmu....

Lupa kalau bapak dulu juga kere nak...
Maafkan bapak ya nak...."

Aku paham kenapa bapak Wibowo begitu merasa bersalah, sebenarnya lebih kepada merasa bersalah kepada ibu. Entah ada jalinan apa dulu kala sehingga cerita tentang beliau tak setitikpun pernah keluar dari mulut ibu.

Tapi inilah saat yang tepat mengungkapkan segalanya kepada bapak Wibowo....

"Sebelumnya maafkan saya bapak, telah lancang mengajak Tiara membangun perusahaan kami ber enam. Saya dengan 5 orang gadis yang memaksa saya untuk jadi calon suaminya.

Jauh sebelum itu terjadi, saya sebenarnya telah lupa telah melepas budi pada mereka, termasuk diantaranya adalah pada Tiara.

Saya tidak ingin niat tulus utk menikah dilandasi oleh hutang budi, oleh karenanya saya mengajak mereka melepas budi padaku supaya impas, bapak

Oleh karena alasan itulah saya mengajak Tiara dan 4 orang gadis lainnya membantu saya guna membayar hutang budi tersebut. Kalaulah seandainya, ternyata mereka masih pada niat semula ya saya belum tahu akan bagaimana bersikap bapak...

Sejatinya saya agak galau bapak, memikirkan bagaimana seandainya kelima gadis tersebut tetap ingin jadi istri saya...

Begitu bapak, cerita sejatinya adalah seperti itu mohon petunjuk dari bapak"

"Mmmm. Gitu ya... Lima orang anak gadis katamu....? Tiara diantaranya ?
Walah dalah ngger.....
Kok bisa sih kamu masih fokus menjalankan tugasmu sebagai pegawai disini ?

Jagad kenthir kewolak walik, Tiara, kamu tahu ada 4 orang sainganmu ?"

"Tiara tahu pak, dan saling kenal sekarang dengan mereka, kami berlima sepakat untuk membantu mas Gara membangun kerajaannya sendiri, soal pernikahan kami juga sadar bapak, siapapun yang dipilih oleh mas Gara kami akan tunduk patuh sebagai seorang yang telah menghambakan diri sebagai istri, sekalipun tidak dipilih kami rela karena taat pada suami, kalaupun mas Gara memilih kami semua kami juga sudah saling rela bapak. Intinya apapun keputusan mas Gara, mulai saat ini mas Gara adalah suami kami sekalipun nantinya tak terpilih di hati kami mas Gara tetap suami kami dan kami akan setia sampai mati bapak"

"Walah ngger ngger, njur piye awakmu ? Kowe karepmu piye sejatine ? Opo arep mbok rabi kabeh ?"

"Itulah bapak, memilih salah satu salah, memilih semuanya juga salah, tidak memilih saya juga salah, itulah yang saya bingungkan. Ibu tak pernah mengajarkan untuk menyakiti hati siapapun

Tapi biarlah waktu 4 tahun membangun perusahaan saya jadi penentunya. Yang nanti biarlah nanti diputuskan, saat ini saya mau fokus menyelamatkan perusahaan bapak dengan bantuan kecil berupa action plan dr proposal saya, setelah 4 bulan dari sekarang saya akan resign utk membangun usaha saya.

Selama 4 bulan ini, biarlah saya akan membangun kerangka sistem baru dengan orang2 baru yang kapable untuk kemudian bisa saya serahkan kepada bapak"

"Ha ha ha, ya sudah kalau kamu sudah berketetapan demikian, jangan lupa, bapak bisa mentorin kamu membangun usaha. Kalau ada apa2 nanti biarlah kamu minta tolong bapak apa saja ya ngger....
Sing yakin ya ngger...
Bapak titip Tiara

Eh... Kamu kuat ga kalau punya istri 5?
Kalau ga kuat, biar Tiara saja jadi istrimu, sisanya buat Bapak saja...

Ha ha ha ha haaadddaaaauww"

"Bapak nih sudah tua kok keganjenan"

"Ha ha ha..... Iya iya.... Awas lho Bud....
Nanti2 kamu yang akan dicubitin ma Tiara...

Wadaaauuwww....
Ha ha ha "

"Budi pamit dulu bapak, masih ada pekerjaan yang menunggu"

"Ga usah, kamu pulang saja, pacaran dulu, kerjaan biar besok saja..."

"Bapak nih, belum2 ngajari ga bener ma mas Gara"

"Ha ha ha iya ya....
Wes sak karepmu lah ngger...."

***

"Mas, kamu hutang penjelasan sama aku, habis ini ke ruangan ku"
"Baik mbak Tiara"

***

"Bagaimana caranya kamu sudah jauh melangkah sampai ke bareskrim segala sih mas ?"

" ha ha ha, ada kawan mas disana, juga kawan mas yang jadi preman, so semua akhirnya terbuka. Aku sudah laporkan ke Bapak Dirut semuanya kok, sudah dibungkus kaya kado, tinggal Bapak Dirut memutuskannya bagaimana ya terserah beliau"

"Kok bisa punya link di kepolisian dan para preman sih mas ?"

"Ha ha ha...
Kapan2 aku ceritain deh soalnya itu masih rahasia perusahaan.
Intinya, aku ga mau main2 disini, orang sakit hati bisa macem2, keselamatan mbak Tiara sekarang menjadi prioritas utamaku.

Aku ga akan bisa hidup tentram kalau mbak Tiara kenapa napa nantinya.
Itu saja"

Tiara nampak berlinangan air mata karena harunya, tangannya mengepal erat saking menahan diri untuk tidak memelukku, kondisi kami yang masih di luar ruangan membuat mbak Tiara sangat tersiksa.

"Mari mbak saga jelaskan detail rapat tadi diruangan mbak Tiara"

Sengaja aku membukakan pintu buat mbak Tiara agar masuk duluan, kemudian aku masuk dan menutup pintu.

Begitu pintu tertutup, Tiara lansung memelukku sambil menangis....

"Duh, terima kasih ya sayang, kamu benar2 malaikat penolong bagiku dan keluargaku. Aku rela jadi pembantumu sekalipun mas.... Terimakasih ya sayang...."

"Husss.... Ngaco kamu ini, aku bantu2 ini juga atas dasar kepentinganku sendiri, bagaimana mungkin bapakmu mengijinkan aku membawamu tanpa perang baratayudha kalau aku ga unjuk pahala dulu sayang....

Lagian, sejak semalam ntah kenapa aku makin sayang dan cinta saja padamu duhai bidadariku....

Mana mungkin para penghianat yang tega melakukan kejahatan padamu dan keluargamu aku ampuni....

Kalau ga melihat bapakmu yang lebih berhak memutuskan, sejak kemarin mereka lenyap.

Beneran sayang, aku benar2 sakit hati melihat perbuatan mereka, apalagi kemaren begitu melecehkanmu...

Aslinya aku ga rela sayang, pengen aku tonjok mereka.
Mereka boleh menghinakan aku, tapi jangan orang2 yang aku sayangi"

"Hiks hiks, makasih ya mas....
Tiara akan selalu patuh sama mas...
Tiara sudah merelakan jiwa raga ini sama mas...."

"Husss.... Masih 4 tahun lagi baru boleh ngomong begitu, selama masih ada urusan hutang budi, mas akan menunggu lunasnya dulu....
Mas nggak mau Tiara sayang dibutakan oleh hutang budi, paham?
Muach..."

***

Hari itu aku pulang malam, semuanya sudah melakukan ritual makan malam, aku sebenarnya juga sudah makan malam.

Semua gadis sudah masuk kamarnya masing2, hanya ibu yang menunggu di teras depan.

Ibu tersenyum melihatku, aku sungkem (cium tangan beliau) setelah ucap salam tadi...

"Sini ngger ibu pengen peluk kamu, hi hi hi, tadi ada yang pingsan di depan mertua ya

Hi hi hi, kangmas Wibowo tadi telpon ibu ngger, kamu bingung ya...?"

"Iya bu, beliau pacar ibu kah dulu ?"

"Hi hi hi, kamu nih ya, kapan2 deh ibu ceritain ya....
Kangmas Wibowo itu anak angkat bapak nya Ibu, mbah mu ngger...."

"Oww.... Cuman itu bu? "

"Hi hi hi, ya nantilah kok nanya terus... Hi hi hi, itu si Wanda sudah uring2an dari tadi, hayo kamu apain sampai semua cewek luluh lantak kaya begitu, duh kamu ya..... Sana ke kamar, jangan buat si Wanda makin marah... Hi hi hi"

"Baik bu, Budi masuk dulu, pagar sudah Budi kunci kok"

"Ya sana cepet, ibu pengen ngadhem dulu disini, kejadian demi kejadian yang melanda kamu bikin ibu jadi sulit tifur akhir2 ini"

Mendengar itu kontan aku memeluk ibu,
"Duh ibu, maafkan Budi ga bu, sudah bikin ibu kepikiran"
"Huss sana ke kamar, sudah ndak papa, kamu memang anak ibu yang berbakti ngger, ibu bangga punga anak kamu ngger, dah masuk sana, ibu ga papa"

***

Aku kemudian masuk kamar secara perlahan, belum juga balik badan sehabis menutup pintu bantal sudah melayang ke kepalaku...

Brukkkkkk....

"Masih ingat pulang mas....?
Baru semalam sama Tiara, masih juga dikantor pake acara nambah lagi huhh"

Wanda manyun2 tampak lucu....



Lucu menggemaskan sekaligus menakutkan....

Badannya hanya kelihatan bagian atasnya saja, bagian bawahnya mana aku tahu, khan ditutupi selimut...

Ha ha ha....
Tugas pertama, memadamkan api....

"Duh, sayangku cintaku....
Aku nih 4 bulan lagi harus resign dari kantor, kebetulan tadi ada kasus, sampai2 perusahaan memecat 5 orang pejabat nya...
Kebetulannya lagi, mas Budi lah yang membongkar kejahatan mereka sayang, jadi we mas Budi sibuk sendiri tadi.... Muaaach..

Aslinya mas Budi pengen pulang cepet tadi, buat peluk Wanda yang cantik...

Muaaach....
Cium juga....
Eh kilikitikin juga kaya pas di jogja kalau ga mau makan.....

Ha ha ha"

"Hi hi hi, mas Budi .... Sudah ah, geli tahu"

"Sebentar ya sayang, mas mau mandi dulu, bau kecut nih, eh atau mau mandi bareng ?"

Wanda mengangkat tangannya

"Gendonggggg"












Membaca terus kentang itu membuat bahaya nyeri sendi sebab gagal ejakulasi........

Ha ha ha

Oleh karenanya...
Jangan menunggu apalagi baca update an...
Bisa fatal akibatnya....
Jangan lakukan....
Ha ha ha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd