Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Rembulan Bersinar

ini bukan obat....
pasti ga akan tambah waras....

tambah edyan mungkin sekali...
ini cuma tulisan iseng saja...
ga usah dianggap

ha ha ha ha



....

Suatu ketika kalau ga salah saat kelas 2 SMP, aku benjol2 bengkak2 karena dipikuli oleh kakak kelasku yang jengkel padaku, bukan apa, karena membela adik kelasku yang digoda oleh kakak kelasku sampai menangis.


Entah waktu itu kenapa aku merasa harus menolong nya, seorang gadis kecil, kurus namun memanglah cantik. Melihatnya menangis hatiku terbakar. Aku menolongnya dari gerombolan kakak kelas yang menggodanya sampaipun ada yang berani menowel2nya.


Segera saja aku menarik tangan gadis itu dan mengajaknya menuju pintu keluar. Karena memanglah saat itu bubar sekolah. Alhamdulillah sesampai diluar ada mobil yang menjemputnya, kulihat wajah seorang wanita dibelakang kemudi yang senyumnya lembut tersenyum kepadaku, aku membalas senyumnya sambil membungkukkan diri, entah kenapa itu seolah otomatis terjadi.


Seperginya mobil sang gadis tadi, tiba2 …

Bukkk….

Plak…

Gubrak….

Beberapa kaka kelas yang tadinya seolah bengong kala aku membantu si gadis, tahu2 berada di sekelilingku dan melayangkan pukulan, tamparan bahkan tendangan.

Sore itu aku pulang dengan rasa sakit diseluruh tubuhku.

Dan anehnya, tiada temanku yang berniat menolong. Itulah aku yang memang bukan siapa2nya siapapun. Tak ada kawan….


Ibu tak tahu masalah ini, karena aku menutupinya dengan baik. Aku bilang tadi jatuh bergulingan karena terpeleset kulit pisang.. Ha ha ha alasan klasik yang manjur.


Si abah kala bertemu denganku pun bertanya, kenapa jalannya kaya kesakitan cep. Jawabkupun sama dengan saat ibu bertanya…

Abah hanya tersenyum…

Tangannya seolah memijit seolah tidak hampir kaya mengelus namun agak menekan dibeberapa bagian tubuhku…

“Gimana cep, agak mendingan ?”

Ajaib, rasa sakit yang kerasakan seolah lenyap tak berbekas.

“Lhaa… abah enakan sekarang, sakitnya hilang Abah… terima kasih Abah”


Keh keh keh….

Abah hanya tertawa saja….


Kejadian itu berlangsung berkali2 hampir tiap hari…

Dan selalu dengan cepat Abah menyembuhkannya…

Kepada ibu, aku selalu menjawab hal yang sama, ketika ditanya kenapa.

Juga kepada Abah.

Anehnya baik Ibu dan Abah tak pernah menanyakan atau menyelidikinya lebih lanjut.


Suatu ketika, kala entah sudah berapa kali aku digebukin kakak kelas, Abah berkata…

“Den, mau tidak abah ajari sesuatu yang kalau aden jatuh kepleset lagi tidak sakit2 ?”

“Waah…. Ilmu apaan ?”

“Kek kek kek, namanya ilmu kebo dungu cep, udah kebo dungu pula, bisanya cuma kuat menahan sakit saja kek kek kek.”


Warakatak….

Edan si abah nih, nyindirnya keterlaluan sih…

Memang aku kayak kebo sih selama ini, mau saja digebukin…

Bayangin, seminggu lebih aku digebukin…

Selalu masalahnya sama, gara2 menolong si gadis adek kelasku yang aku sendiri malah tak tahu namanya..

Pernah sekali pas aku mengantar dia keluar gerbang yang jemput belum datang.

Alhasil dia, gadis kecil itu melihatku digebukin sampai airmatanya tumpah tak tega melihatku digebukin seperti itu, tapi entahlah, aku kok merasa biasa saja ya… bagiku itu resiko menolong orang, itu saja


Balik soal ilmu kebo dungu, asli aku tertarik, bukan apa, aku ga pengen bisa mukulin orang soalnya, aku cuma pengen kuat dipukuli, biar saja dianggap kebo pake dungu lagi, ok saja lah.


“Aku mau Abah… kapan belajarnya ?”

“Kek kek kek, abah suka banget sama aden kalau begini. Ayok lah kita belajar mulai sekarang, sambil jalan ke masjid”


Sambil berjalan ke masjid Abah memberikan dasar2 teori pernafasannya yang luar biasa sederhana, lha gimana tidak cuma tarik tahan hembus gitu saja, cuma harus tepat kapan tarik kapan tahan kapan hembus.

Intinya adalah saat dipukul atau kena gebuk aku harus pada posisi tahan. Lucu memang, cuma kala aku berjalan sambil belajar pernafasan Abah sesekali menepuk badanku. Nah sering mbeleset soal tahan nafasnya…

Ha ha ha ha…

Ini ibarat main suit, harus pas bareng2 kita nahan nafas dengan pukulan yang datang.

Kalau satu orang sih ga masalah, kalau 2 3 orang bisa2 aku nahan nafas terus .. waduh…


Ilmu lucu itulah yang besoknya teruji.

Sekali lagi aku dipukuli, namun dengan ilmu satu ini, kala dipukul lucunya seolah dikitik2…. Beuh gelinya minta ampun sampe aku pengen ketawa….

Kelucuan gara2 ilmu ini terjadi….

Akhirnya aku ga kuat nahan tawa…


Ha ha ha ha….

Eh ada yang mukul lagi gregetan soalnya aku tertawa…

Nahan nafas lagi….

Begitu seterusnya sampai akhirnya yang mukulin aku capek sampai terduduk….

Aku masih ketawa melepas geli…

Keributan di luar yang biasanya ga ada yang berani melerai. Dalam diam mereka semua yang menonton bahkan banyak temanku disana yang cuma ngelus dada.

Hari itu seolah acara debus….

Bedanya aku tertawa setelah dipukuli terbahak2 lagi…

Ha ha ha…

Semua akhirnya ikut tertawa….

Sampai lemes….


Aku tak mengira akhirnya seperti itu, kakak kelasku benar2 dendam, karena jadi bahan tertawaan orang banyak..

Mereka tak lagi disegani, tapi dianggap lucu…

Masa mukul kaya kitik2 ?

Ha ha ha….

Ilmu si Abah benar2 luar biasa….

Tak menyakiti, namun kena justru di hati.

Cuma yang namanya dendam itu juga luar biasa…

Jatuh pamor adalah sebab yang paling gila

.......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd