Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

( REPOST tp lumayan lah ) Tante Imel dan anak2nya.

gidilgidil

Semprot Lover
UG-FR
Daftar
24 Jan 2012
Post
268
Like diterima
8
Lokasi
ATAS BUMI,BAWAH LANGIT
Bimabet
Masih ingat sama saya ? Nama
saya Vito, 35 tahun, saya yang
beberapa waktu lalu bercerita
tentang hubungan saya dengan
kakak beradik Mirna dan Rere.
Sekarang saya sudah tidak pernah bertemu mereka lagi, karena
sehubungan dengan Andre -suami
Mirna- yang dipindah tugaskan ke
Jawa Timur, beserta keluarganya
tentu saja. Kepindahan Mirna,
sekitar 2 bulan lalu itu, tentu saja membawa dampak yang kurang
baik bagi saya. Bagaimana Tidak ?
selama hampir 5 bulan hubungan
kami, saya mendapatkan
pengalaman sex yang amat sangat
indah dan hebat. Sekarang ? Ya,... saya terpaksa ?bertugas? lagi
dengan Jenny, istri saya.
Tapi, saya punya pengalaman unik
lagi. Berawal dari hobby saya
berenang, kira-kira 3 minggu yang
lalu, saya memulai hubungan lagi dengan seorang ibu rumah tangga,
kali ini beserta putrinya yang masih
kelas 2 SMP. Ceritanya begini,... Waktu itu saya berenang di kolam
renang milik sebuah Country Club,
dimana saya tercatat sebagai
membernya. Saat itu sudah amat
sore, sekitar pukul 5. Saya baru saja
naik ke pinggir kolam renang untuk handukkan. Saya melihat ada
seorang gadis mungil bersama anak
perempuan kecil, gadis itu kira-kira
berusia antara 14-15 tahun. Karena
gadis itu berdiri tidak jauh dari saya,
saya liatin aja dia. Untuk usia segitu, badannya bolah dibilang bagus,
wajah manis, kulit putih bersih,
rambut panjang, swimsuit yang
benar-benar sexy dan sekilas saya
lihat bibir dan dadanya yang
menantang sekali. Setelah saya perhatikan baik-baik, tiba-tiba ?adik
kecil? saya bangun, bagaimana
tidak,... ternyata dia tidak
mengenakan celana dalam. Hal ini
nyata sekali dari belahan vaginanya
yang tercetak di baju renangnya itu. Eh,...ngak disangka-sangka, si anak
kecil (yang ternyata adiknya),
menghampiri saya, lalu dia bilang ?
Om, mau main bola sama Grisa
gak ??
?Eh,... mmh,... boleh,... kamu sama kakakmu ya ?? tanya saya gugup.
?Iya,... itu kakak !? katanya sambil
menunjuk kakaknya. Lalu saya
hampiri dia dan kami berkenalan.
Ternyata, gadis manis itu bernama
Revi, dan juga, dia baru kelas 2 SMP. ?Mmh, Revi cuma berdua
sama Grisa ?? tanya saya mencoba
untuk menghangatkan suasana.
?Nggak Om, kami sama mami.
Mami lagi senam BL di Gym
diatas!? kata Revi sambil menunjuk atas gedung Country Club. ?Ooo,...
sama maminya, toh? kata saya,?
Papi kamu ndak ikut Rev ??
?Nggak, Papi kan kalo pulang
malem banget, yaa,... jam-jam 2-an
gitu deh. Berangkatnya pagiii bener? katanya lucu.
Saya tersenyum sambil memutar
otak untuk dapat berkenalan sama
maminya, ?Mmh, mami kamu bawa
mobil Rev ? kalo ndak bawa, nanti
pulang sama Om saja, mau ndak ? Sekalian Om kenalan sama mami
kamu, boleh kan ??
?Boleh-boleh aja sih Om. Tapi,
rencananya, habis dari sini, mau ke
Mall sebentar. Grisa katanya mau
makan McD.? ?O,.. ya udah ndak apa-apa. Om
boleh ikut kan ? Nanti pulangnya
Om anterin? Tapi yang menjawab si
kecil Grisa, ?Boleh,... Om boleh
ikut,...." Sekitar ½ jam kami mengobrol,
mami mereka datang. Dan ternyata,
orangnya cantik banget. Tinggi dan
postur tubuhnya benar-benar
mengingatkan saya pada Mirna,
mirip abis. Buah dada yang besar dan ranum, leher dan kulit yang
putih,... pokoknya mirip. Singkat
cerita, kami pun berkenalan. Revi
dan Grisa berebut bercerita tentang
awal kami semua berkenalan, dan
mami mereka mendengarkan sambil tersenyum-senyum, sesekali
melirik ke saya. Nama mami mereka
Imel, umurnya sudah 29 tahun, tapi
bodinya,... 20 tahun. Ngobrol punya
ngobrol, ternyata Imel dan
suaminya sedang pisah ranjang. Saya dalam hati berkata, wah,...
kesempatan nih. Makanya setelah
makan dari Mall, saya
memberanikan diri untuk
mengantarkan mereka ke rumah,
dan ternyata Imel tidak berkeberatan. Setelah sampai di
rumahnya di bilangan Cilandak,
saya dipersilahkan masuk, langsung
ke ruang keluarganya. Waktu itu sudah hampir jam 8
malam. Grisa yang sepertinya capek
sekali, langsung tidur. Tapi saya,
Imel dan Revi ngobrol-ngobrol di
sofa depan TV.?Mel, suamimu
sebenarnya kerja dimana??, tanya saya.
?Anu mas,... dia kontaraktor di
sebuah perusahaan penambangan
gitu,? jawab Imel ogah-ogahan.
?Iya Om, jangan nanya-nanya
Papi.Mami suka sebel kalo ditanya tentang dia,? timpal Revi, yang
memang kelihatan banget kalo dia
deket sama maminya.Mendengar
Revi bicara seperti itu, Imel agak
kaget, ?Revi, nggak boleh bicara
gitu soal Papi, tapi bener mas, aku ngak suka kalo ditanya soal
suamiku itu".
?Iya deh, aku nggak nanya-nanya
lagi,...? kata saya sambil
tersenyum.?Eh Iya,... Mas Vito mau
minum apa ?? tanya Imel sembari bangkit dari sofa, ?Kopi mau ?
?Eh,... iya deh boleh,... ? jawab
saya.Tak lama kemudian Imel
datang sambil membawa 2 cangkir
kopi.?Ini kopinya,...? katanya sambil
tersenyum. Revi yang sedang nonton TV, dengan mimik berharap
tiba-tiba berkata, ?Om, malem ini
nginep di sini mau ya ? bolehkan
mam ?? Imel yang ditanya,
menjawab dengan gugup, ?Eh,...
mmh,... boleh-boleh aja,... tapi emangnya Om Vito mau ?? Merasa
dapat durian runtuh, saya
menjawab sekenanya, ?Yah,... mau
sih,... ?
Singkat cerita, waktu sudah
menunjukkan jam ½ 12 malam ketika Imel berdiri dari sofa dan
berkata, ?Mas Vito,aku mau ganti
baju tidur dulu ya ??
?Eh, iya,... ? jawab saya, ?kamu
ndak tidur Rev, kan besok
sekolah ???Mmh, belom ngantuk,... ? jawabnya lucu.Tak
lama kemudian, Imel datang lagi ke
ruang TV dengan mengenakan
busana tidurnya yang tipis sekali. Di
dalamnya dia hanya memakai
celana dalam jenis G-string dan Bra tanpa tali. Revi yang sedang tidur-
tiduran di karpet terbelalak kaget
melihat maminya memakai baju se-
sexy itu.?Ya ampun,... mami,...
bajunya itu lho, gak sopan banget.?
?Gak papa Rev?, mami udah lama nggak pake baju ini. Sekalian
nyobain lagi,? kata Imel sambil
tersenyum ke arah saya, ?Om Vito
aja nggak keberatan, masa kamu
keberatan sih ?? Saya yang masih terkagum-kagum
dengan kemulusan body Imel, tidak
bisa bicara apa-apa lagi.? Rev?
kamu tidur sana, sudah malam.
Besok terlambat sekolah,... mami
masih mau ngobrol sama Om Vito,... sana tidur!? kata Imel.Saya
yang memang sudah pingin sekali
mencoba tubuh Imel, juga ikut-
ikutan ngomong, ?Iya, Rev? besok
telat masuk sekolahnya,... kamu
tidur duluan sana.?Revi sepertinya kesal sekali di suruh tidur, ?Aaahh,...
mami nih. Orang masih mau
ngobrol sama Om Vito kok,...? tapi
dia masuk juga ke kamarnya.
Setelah ditinggal Revi, saya mulai
melakukan agresi militer.?Mel, kok kamu pake baju kaya gitu sih ?
kamu tidak malu apa sama aku, kita
kan baru kenal. Belum ada 1 hari,...
kamu ndak takut apa kalo? aku
apa-apain ? ?Mas, aku memang
sudah lama nggak pake baju ini. Kalaupun toh pake, suamiku sudah
nggak peduli lagi kok sama aku. Dia
lebih memilih sekretarisnya itu,?
kata Imel dengan mimik muka
sedih.?Berarti suami mu itu tolol. Dia
nggak liat apa, kalo istrinya ini punya badan yang bagus, kulitnya
putih, bibirnya tipis,... wah, kalo aku
jadi suamimu, thak perem kamu
ndak boleh keluar kamar,? kata
saya bercanda.
?Dan lagi kamu punya ?itu? mengkel banget,...?Si Imel
menatap saya dengan wajah
lugu, ?Itu apa mas ???Mmh, boleh
aku jujur tidak ???Boleh,...
ngomong aja ??Anu,... payudaramu
itu lho,... mengkel banget, dan lagi aku yakin kalo ?anu?mu pasti
seukuran satu sendok makan? kata
saya sambil melakukan penetrasi
dengan mengelus pahanya.?Ooo,...
ini,? kata Imel sambil memegang
buah dadanya sendiri, ?Mas Vito mau ? terus apaku yang
seukuran...?Belum selesai Imel
berbicara, langsung saja aku potong
dengan memegang dan mengelus
kemaluannya, ?Ini,.. mu,... buka
dong bajumu !? kata saya asal. Imel yang sepertinya sudah
setengah jalan, langsung melepas
kain tipis yang menutupi tubuhnya.
Sambil mengulum bibirnya yang
tipis dan hangat, saya langsung
membuka bra-nya. Imel dengan gerakan spontan yang halus sekali,
membiarkan celana dalamnya saya
lucuti.?Mas, aku sudah telanjang.
Sekarang gantian ya,...? kata Imel
tanpa memberi saya kesempatan
bicara, Imel langsung melepas baju dan celana serta celana dalam
saya, akibatnya dia shock setengah
mati melihat batangan saya yang
sudah terkenal itu. Hebatnya lagi,
dia tanpa minta ijin, langsung
jongkok di bawah saya dan mengulum si ?adik? dengan
beringas. Sekitar 5 menit kemudian,
dia berdiri dan menyuruh saya untuk
menjilati bibir vertikalnya. Imel
kelojotan setengah mati, ketika
lidah saya menyapu dengan kasar klitorisnya. Imel saya suruh terlentang di karpet
dan membuka kakinya, ?Veggy?
nya yang sudah basah itu, saya
hajar dengan gerakan tajam dan
teratur. Sambil terus menyerang,
saya meremas buah dadanya yang besar, dan menghisap lidahnya
dalam-dalam ke mulut saya. Sekitar
10 menit kami melakukan gaya itu,
kemudian dia berdiri dan
membelakangi saya dengan posisi
menungging dan berpegangan di meja komputer didepannya, dia
membuat jalan masuk dengan
menggunakan kedua jarinya.
Langsung saya pegang pantatnya
dan saya tusuk dia perlahan-lahan
sebelum gerakan makin cepat karena licinnya liang surga itu. Tak
lama kemudian, Imel bergetar hebat
sekali,... dia orgasme, tapi cairan
sperma saya belum juga mau
keluar. Saya percepat gerakan
saya, dan tidak memperdulikan erangan dan desahan Imel, dalam
hati saya berkata, dia enak sudah
klimaks, aku kan belum. Tak lama
kemudian saya sudah ndak tahan.
Saya tanya : ?Mel, aku mau
keluar,... dimana nih ??Di tengah cucuran keringat yang amat
banyak, Imel mendesah sambil
berpaling ke arah saya, ?Di dalam
aja mas ! biar lengkap ?Benar saja,
akhirnya cairan saya, saya
semprotkan semua di dalam liang vaginanya. Banyak sekali, kental
dan lengket. Setelah itu, kami duduk di sofa
sambil dia saya suruh menjilati ?Mr.
Penny? saya. Hisapan Imel tetap
tidak berubah, tetap penuh gairah,
walaupun bibirnya terkadang
lengket di kepala ?Mr. Penny? saya.Sekitar 5 menit, Imel
menikmati si ?vladimir?, sebelum
dia akhirnya melepaskan
hisapannya dan bangun.?Mas, aku
ke kamar mandi dulu ya,?
katanya, ?Aku mau nyuci ?ini? dulu,? sambil dia mengelus
vaginanya sendiri.?Ya,... jangan
lama-lama,... ? kata saya.Karena
sendirian, saya kocok saja sendiri
batangan saya. Tiba-tiba si Revi
keluar kamar,... dia berdiri di depan pintu kamarnya sambil
memperhatikan saya. Saya kaget
sekali.?Loh, Rev... kamu belum
tidur ?? tanya saya setengah
panik.?Belum.? Jawabnya singkat.
Lalu dia berjalan ke arah saya, sementara saya berusaha
menutupi ?Mr. Penny? saya dengan
bantal sofa. ?Om, tadi ngapain
sama mami ?? tanyanya lagi.?Eh,...
anu,... Om sama mami lagi... ?
belum selesai saya menjelaskan, Imel masuk ke ruang TV. Dia kaget sekali melihat Revi ada di
situ. Sambil tangan kanannya
menutupi vaginanya dan tangan
kirinya menyilang menutupi buah
dadanya yang ranum (tidak semua
tertutupi sih...),Imel berkata, ?Rev kamu ngapain, kok belum tidur ??
Revi berpaling menghadap
Maminya, ?Aku nggak bisa tidur,
Mami tadi berisik banget. Ngapain
sih sama Om Vito ??Akhirnya saya
menjelaskan, setelah sebelumnya menyuruh Imel duduk di samping
saya, dan Revi saya suruh duduk di
karpet, menghadap kami.?Revi,
kamu kan tahu, Papi sama Mamimu
sudah pisah ranjang selama hampir
4 bulan. Sebenarnya Om sama Mami sedang melakukan kegiatan
yang sering dilakukan sama Mami
dan Papimu setiap malam. Om dan
istri Om juga sering melakukan ini,?
kata saya sambil melirik Imel yang
terlihat sudah agak santai. ?Tapi karena sekarang ndak ada Papi,
Mami minta tolong Om Vito untuk
melakukan hal itu.?Revi terlihat
sedikit bingung, ?Hal itu hal apa
Om ??Di sini, Imel mencoba
menjelaskan, ?Rev, Mami jangan disalahin ya,...Revi sayang Mami
kan ??Revi tersenyum, ?Iya lah, mi.
Revi saayyaaaang banget sama
Mami. Tapi Revi mau tahu, Mami
sama Om Vito ngapain ??Saya
tersenyum sendiri mendengar rasa ingin tahu Revi yang cukup besar, ?
Om Vito sama Mami lagi making
love. Kamu tahu artinya kan ???Mmh,...
iya dikit-dikit. Jelasin semua dong
Om,... Revi mau lihat,? jawab
Revi.Wah,... kaget sekali
mendengar Revi bicara begitu. Lalu
saya melirik Imel, dan Imel mengangguk mengerti. ?Revi
beneran mau lihat Mami sama Om
Vito making love ?? tanya Imel.Revi
menjawab dengan polos, ?Iya mau.
Dan kalau Om Vito mau ngajarin,
Revi juga mau diajarin,... biar bisa?. Saya beneran seperti ketiban durian
runtuh, ?Mmhh, tanya Mami ya ?!
soalnya Om tidak bisa ngajarin, kalo
Mamimu tidak ngijinin,... Om sih
mau aja ngajarin.?Revi merajuk,
merayu Maminya, ?Mi, boleh ya ?? Imel ragu-ragu menjawab, ?Kamu
lihat aja dulu deh ya ?!?Sambil
tersenyum Revi menjawab, ?Iya
deh,...,? senang sekali ia.
Setelah itu, Revi saya suruh mundur
beberapa langkah, dia masih duduk dan memperhatikan dengan serius,
ketika saya ?memamerkan?
batangan besar saya. Dan Revi
hanya bisa melongo ketika saya
mengulum bibir Maminya sambil
mengelus-elus vagina yang tanpa bulu itu. Tak lama kemudian, Imel
saya suruh untuk melakukan
pekerjaan menghisap lagi. Sambil
Imel disibukkan dengan
pekerjaannya itu, saya menyuruh
Revi untuk duduk mendekat disamping saya.?Lihat Rev, Mami
seneng banget kan ?? kata saya.
Sementara Imel melirik kami sambil
terus menjilati ?Mr. Penny? saya. ?
Revi sudah pernah ciuman
belom ?? tanya saya.?Belum Om.??Mau Om ajarin ndak ??
tanya saya lagi sambil melingkarkan
tangan saya di lehernya.?Mau !?
jawabnya singkat.?Ya sudah,... Revi
ikutin Om aja ya,... apa yang Om
Vito lakukan, diikutin ya ?!?Belum sempat Revi menjawab, saya
langsung saja mengulum bibirnya,
tegang sekali si Revi. Ketika saya
menarik lidah saya dengan lembut
di dalam mulutnya, Revi terasa
berusaha mengikuti, walaupun dengan gerakan yang tidak
beraturan. Imel terus menghisap batangan
saya, ketika saya melucuti tubuh
anaknya yang putih bersih dan
mulus itu. Buah dada Revi memang
belum begitu besar, tapi untuk
ukuran anak kelas 2 SMP, sudah cukup ranum. Puting susunya masih
berwarna merah muda dan ketika
saya memilin-milinnya, si Revi
bergelinjang kegelian. Tak lama
kemudian, Imel berlutut di depan
saya dan membantu Revi melepas celana dalamnya yang berwarna
hijau muda. Revi menurut aja ya
sama Om Vito ?kata Imel.
Sementara saya meremas-remas
toketnya, Imel menyuruh Revi untuk
menggenggam batang ?Mr. Penny? saya.?Rev, sekarang kamu jongkok
disini ya ? kata Imel, ?Kamu hisap ?
Mr. Penny?nya Om Vito, seperti
Mami tadi. Jangan dihisap terus,
nanti kamu kehabisan nafas, ? Imel
tersenyum sayang kepada Revi, ? Kadang di lepas, terus di jilat-jilat.
Pokoknya kayak Mami tadi. Bisa
kan ??Revi menjawab singkat, ?
Bisa, mam ?Saya mengarahkan si ?
adik? ke mulut Revi, sambil
mengelus rambutnya yang hitam legam. ?Pelan-pelan Rev, jangan
ditelan semuanya ya !? Revi
tersenyum.Imel memperhatikan
cara Revi menghisap, kadang dia
memberikan instruksi. Tak lama setelah itu, saya
menyuruh Revi berdiri. Saya
tersenyum memandang vaginanya
yang masih rapat, tampak bulu-bulu
halus menghiasi lubang sempit yang
berwarna putih kemerahan itu. Terus terang saya tidak tega untuk
menembusnya. Ya sudah, saya
ciumi dan jilati saja ?Veggy? muda
itu. Revi benar-benar kegelian.
Akhirnya, Imel menyuruh Revi
istirahat. Pekerjaannya dilanjutkan oleh Imel. Tanpa berbasa-basi, Imel
langsung menduduki ?Mr. Penny?
saya, dan mulai melakukan gerak
maju mundur, nikmat sekali. Sambil
Imel terus mengerjai ?Mr. Penny?
saya, saya meremas-remas toketnya. Setelah itu, kami pindah
tempat. Saya berbaring di karpet,
dengan Imel masih menduduki si ?
adik?, kali ini dia membelakangi
saya. Revi yang hanya diam melihat
aksi kami, saya suruh mendekat ke arah saya. Saya menyuruh dia
untuk jongkok, dengan posisi ?
Veggy?nya di mulut saya. Sambil
saya remas pantatnya, saya tembus
liang sempit itu dengan lidah,
terkadang, saya sapu dengan jari, sampai akhirnya, setengah jari
tengah saya, masuk ke ?Veggy?nya
dan direspon dengan gerakan yang
sangat liar. Revi mulai mendesah
tidak karuan, sementara pada saat
bersamaan, Maminya mendesah keenakkan. Saya mulai serius menanggapi Imel.
Revi saya suruh menyingkir. Setelah
itu, saya membalik tubuh Imel,
sekarang dia yang dibawah. Saya
lebarkan kakinya dan saya tusuk
dengan tajam dan tanpa ampun. Kali ini, Imel bertahan cukup lama,
dia sudah mulai terbiasa dengan
tusukan-tusukan saya. Akhirnya Imel
tidak tahan juga, begitu juga saya.
Dia orgasme, berbarengan dengan
saya yang kembali memuntahkan sperma ke dalam liang
kemaluannya. Setelah melepas si ?
vladimir?, Revi saya suruh
menjilatinya.?Mmmhhh,..... Om...
kok asin sih rasanya ?? protes
Revi.Imel sambil terengah-engah menjawab, ?Memang gitu rasa
sperma. Tapi enak kan ? Mami bagi
dong ?!?Saya senyum-senyum saja
melihat anak beranak itu berebut
menjilati ?Mr. Penny? saya. Pada
saat itu, saya teringat Vina (anak Mirna) yang selalu senang dan
tertawa ketika melihat ibu dan
tantenya berebutan ?Mr. Penny?
dan menjilati sisa sperma di
ujungnya. Begitu juga Imel dan
anaknya, Revi, yang seperti mengagungkan batangan saya.
Saya memegang kepala ibu dan
anak itu, dan dengan maksud
bercanda, kadang saya buat
gerakan yang memaksa mereka
harus berciuman dan menempelkan lidah masing-masing. Mereka
tertawa dan tersenyum ceria, tanpa
beban. Sekali dua kali, kami masih sering
bersenggama bertiga. Tapi sekali
tempo, saya hanya berdua saja
dengan Revi, yang benar-benar
telah merelakan keperawanannya
saya ambil. Tapi kalau dengan Imel,... wow, jangan ditanya berapa
kali, kami sering janjian di sebuah
restoran di PIM, dan Grisa, anak
bungsu Imel, selalu diajak. Pernah
suatu saat, ketika saya dan Imel
sedang ?perang alat kelamin? di kamar mandi rumahnya (tanpa
menutup pintu), Grisa tiba-tiba
masuk dan menonton dengan
bingung adegan saya dan Maminya
yang sedang nungging di bathtub.
Dia bertanya kepada Maminya (walaupun tidak dijawab, karena
sedang ?sibuk? ?Mami diapain Om
Vito, kok teriak-teriak ?? katanya.
Dan dia pun ikut menyaksikan
kakaknya, yang saya senggamai di
ruang TV, di samping Maminya yang telanjang bulat, dengan
sperma di buah dadanya yang
besar itu (bila saya buang di luar,
dia tidak mau membersihkan
sendiri, selalu menyuruh Revi untuk
menjilatinya). Kami masih sering melakukan itu
sampai sekarang. Untuk yang satu
ini, saya tidak mau berbagi rezeki
dengan teman kantor saya, tidak
seperti sewaktu dengan Mirna dan
Rere.
 
Nice thread bray, ceritanya asik,
itu cerita real bukan ?
 
2 cerita yg saya baca,bagus semua.good idea,good imajinasi.langsung crooottt
 
:mantap: suhu, cuman koq banyak ? nya; jadi bingung bacanya.
 
Bimabet
benar benar durian runtuh gan
semoga ane suatu saat bisa merasakan kenikmatan itu juga
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd