Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Roni and the rings

zerosama

Semprot Kecil
Daftar
7 May 2014
Post
61
Like diterima
223
Bimabet
Di sebuah kampung terpencil yang terbungkus hutan lebat dan kehijauan pegunungan, tinggalah seorang pemuda bernama Roni.

Suatu hari, saat Roni sedang berjalan-jalan di pinggiran hutan, ia melihat seorang pria tua yang duduk di bawah pohon rindang. Pria tua itu terlihat lelah dan lemah, dan Roni merasa iba. Ia mendekati pria tua tersebut dan menawarkan bantuan.

"Dapatkah saya membantu Anda, Pak Tua?" tanya Roni dengan ramah.

Pria tua itu tersenyum lemah. "Terima kasih, pemuda. Aku merasa lelah dan kelaparan setelah berjalan begitu jauh. Namun, aku tak ingin merepotkanmu."

Roni bersikeras membantu pria tua itu. Ia memberikan makanan dan minuman kepada pria tersebut, dan keduanya mulai berbicara. Pria tua itu memperkenalkan dirinya sebagai Sang Petapa, seorang yang telah menghabiskan tahun-tahun hidupnya dalam pencarian pengetahuan dan kedamaian.

Ternyata, Sang Petapa adalah seorang petapa sakti yang menyamar. Ia telah lama menyusuri negeri, belajar ilmu-ilmu gaib dan mendalami rahasia alam semesta.

Setelah beberapa hari berlalu, Sang Petapa merasa bahwa Roni adalah pemuda yang istimewa. Ia melihat kebaikan dan kejujuran dalam hati Roni serta rasa ketertarikannya pada dunia gaib. Karena itu, Sang Petapa memutuskan untuk membagikan sebagian ilmu saktinya kepada Roni.



Saat malam tiba, Roni merenung di bawah langit yang berkilauan. Ia mengingat kata-kata Sang Petapa dan merasa terinspirasi oleh kebijaksanaannya. Ketika ia tertidur dalam keheningan malam, ia merasakan kehadiran yang ajaib dalam mimpinya.

Di dalam mimpinya, Roni berjalan melalui hutan yang tebal. Di hadapannya, Sang Petapa muncul dengan sinar yang cemerlang di sekitarnya. "Roni," kata Sang Petapa dengan suara yang lembut namun penuh wibawa, "aku melihat potensi besar dalam dirimu. Aku ingin memberikanmu hadiah yang akan membantumu dalam perjalanan hidupmu."

Dengan gerakan yang lembut, Sang Petapa meletakkan cincin merah berbatu di tangan Roni. "Cincin ini adalah cincin mata ketiga, sebuah hadiah dari ilmu sakti yang telah kubelajari selama bertahun-tahun. Dengan cincin ini, kau dapat melihat dunia dalam perspektif yang berbeda, mengungkap petunjuk-petunjuk tersembunyi, dan memahami rahasia-rahasia alam semesta.". Roni merasa terharu dan terhormat menerima hadiah tersebut. Ketika ia bangun dari mimpinya, cincin merah itu ada di jari manisnya, seperti mimpi itu nyata.


Setelah menerima hadiah ilmu sakti dari Sang Petapa dalam mimpinya, Roni merasa semakin yakin untuk mengikuti panggilan hatinya. Ia merasa bahwa cincin merahnya adalah tanda bahwa ia harus berani menjalani petualangan baru di kota besar. Dengan rasa penasaran yang besar, Roni meninggalkan kampung Sukalangit dan merantau ke kota yang gemerlap.

Di kota besar, Roni tinggal di sebuah rumah kos sederhana didalam sebuah komplek perumahan yang tidak terlalu besar, disitu roni berkenalan dengan Maya pemilik dari kos tempat tinggal roni sekarang. meski maya Maya berusia 35 tahun dan mempunyai 2 orang putri yang masih dalam bangku kuliah, tubuhnya masih sintal dan terlihat indah dengan payudara masih kencang, suaminya bekerja sebagai akuntan dan jarang sekali pulang.




"Ron, tante senang sekali kamu mau tinggal disini, tante was-was karena akhir-akhir ini sering sekali orang tidak dikenal berseliweran disekitar sini" ucap maya.
"Siap tante, kebetulan roni juga lagi belum dapat kerja jadi banyak waktu di kamar kos, apalagi nemenin cewek secantik tante maya" jawab roni sambil menggoda. "Ah kamu bisa aja ron, siapa yang mau dengan wanita tua seperti tante ini". ucap maya sambil tersenyum meninggalkan roni.

malam harinya tiba-tiba 3 orang tak dikenal masuk lompat pagar rumah kos, dan berjalan mengendap2, membuka kunci pintu dengan pelan, setelah berhasil membuka pintu, 3 orang tersebut mematikan jaringan listrik dan masuk ke kamar tidur utama, yakni kamar Maya, "heh jangan teriak, atau perut kamu bolong !!!" ucap salah satu dari pencuri tersebut sambil menodongkan pisau, sementara salah satu pencuri memasang plester dimulut maya agar tidak teriak dan salah satunya sedang menggeledah lemari maya.

Toni yang saat itu sedang tidur tiba2 terbangun karena mendengar suara keras berbicara "TONI BANGUN!!" dan jari yang terpasang cincin itu terasa sakit. setelah membuka mata , roni melihat cincin tersebut memancarkan warna merah dan telinganya mendengar langkah kaki ke 3 orang tersebut berjalan memasuki rumah. Dengan pelan roni membuka pintu kamar dan anehnya roni dapat melihat dikegelapan malam dan tidak merasa kesulitan untuk melihat sekeliling, sadar dengan adanya bahaya, roni mengatur langkahnya untuk mendekati ketiga pencuri itu. Saat melihat dengan jelas musuhnya berbadan besar , roni menjadi ragu, namun ada bisikan hati yang tetap mendorong roni untuk maju.

Dengan tekad roni maju dan memukul kepala belakang 1 orang pencuri tersebut, sadar dengan adanya bahaya, keduanya langsung mengeluarkan pisau dan menyerang roni, namun mereka terkejut, karena pisau yang mereka gesek dan tusuk ke perut roni, berubah bengkok seperti terkena benda keras. Akhirnya mereka kabur dan membawa salah satu rekannya yang tidak sadarkan diri.

"Tante gak apa2 ? tanya roni sambil membuka plester yang menutup mulut maya. "aku takut roni, tiba2 mereka masuk dan menyekapku, tp syukurlah mereka belum sampai melukaiku" jawab maya sambil menangis. "Ya udah tante sekarang tenang dulu , ini air minum diminum dulu supaya tenang." ucap roni sambil mengambil air minum dalam kulkas kamar maya, sebelum roni memberikan air minum tersebut, roni membaca mantra yang diajarkan kakek petapa, sambil meniup air minum tersebut. Maya langsung meminum habis airnya , tiba2 maya merasa lebih tenang dan merasa gatal dibagian dada dan memeknya, sambil berkata dengan mata sayu dan pipi yang memerah "terimakasih ya untung ada roni, kamu temeni tante ya tidur malam ini".

"tidak usah tante , roni akan bertidur disofa ruang tamu saja, roni akan menjaga dari sana" sambil mulai berjalan keluar, namun tiba2 tangan nya ditahan oleh maya, kemudian maya menarik tangan roni ke dadanya sambil meremas dan berkata "Ron temenin tante ya". Roni sebagai pria normal tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, diciumnya maya sambil tangannya meremas dada dan pantat maya. "Ahhh ron, sluurps, cmmmh" maya menikmati ciuman nya dengan saling memainkan lidah, ini bukanlah pertama kali maya berhubungan karena dirinya sudah memiliki suami, namun ciuman roni membuat memeknya semakin gatal dan putingnya semakin menonjol, "ron isep susuku ron", tanpa diminta dua kali roni membuka tank top maya dan memainkan puting kanan dari maya sambil menarik2 nya, "ahhh ron, terus ron,enakhh ronn" ucap maya yang larut dalam kenikmatan, tangan maya bergerilya ke celana roni dan terkejut, saat membuka kontol roni, ukuran nya lebih besar dari milik suaminya dan lebih keras, aroma kontol roni yang khas membuat maya ingin menikmati kontol tersebut, "sluurrps, srrupss, sruups" maya menyepong kontol roni sampai ketenggorokan, roni yang sudah tidak sabar mengangkat maya ke tempat tidur dan membuka paksa celana yang dikenakan maya.



"tante aku masukin ya?" ucap roni, "nikmati aku ron,hamili aku" jawab maya yang kehilangan akal sehat akibat ilmu dari cincin roni, "blesss..." kontol roni masuk hanya setengah, maya berteriak "ronn pelan ron", namun roni tidak peduli, dia tetap melesakkan kontolnya ke memek maya yang sudah basah , dan memompanya dengan cepat, sambil memainkan mencium dan memainkan puting maya, 15 menit kemudian maya merasa ingin keluar "ahhh ahhhhh roni ...ahhh ahhhhh" maya berteriak sambil memeluk roni. Roni yang belum selesai, mencabut kontolnya dan membalik maya , memintanya untuk doggy style, dengan bersandar pada kaca rias pada kamarnya, roni kembali memasukkan kontolnya dengan cepat, "pelan roni aaaahhh, ahhhh" ucap maya, "tante memeknya enak banget, roni ngerasa dijepit" jawab toni pada maya, "memek tante punya kamu syang, hamilin tante,, ahhh ahhhh, iya disitu sayang,, ahh ahhhh cepetin" jawab maya dengan meracau, 20 menit dengan gaya doggy style, roni merasa ingin keluar, "tante aku mau nyampe tan hhhh", "dimulut aja sayang ahh ahhhhh" jawab maya sambil berjongkok sambil membuka mulutnya dan menyepong kontol roni dengan cepat, "tante aku keluar ahhh.. crot crot crot" roni yang sampai pada puncaknya mengeluarkan pejunya pada mulut maya, tanpa disuruh maya membersihkan kontol roni dengan bersih dan tersenyum.

"maaf ya tante aku khilaf, roni gak akan ngelakuin ini lagi" roni yang tersadar dengan kelakuannya meminta maaf pada maya, namun dia terkejut.



dengan payudara yang masih tergantung, rambut yang terurai cantik, setelah sisa peju habis ditelan mulutnya, maya menjawab sambil tersenyum.

"apa perintah anda tuan?"

part 2
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd