KEMBALI ANE COPAS DARI BLOG ANE... MOGA2 TIDAK BOSAN...
=========================================================
RONI 1: MEMAKSA
Nama saya Roni, saat itu masih bujang dan tinggal sendiri, saya memiliki usaha Rental Multimedia, yang menyewakan proyektor berbagai Lumen Ansi, mulai 4000 lumen sampai 20.000 lumen ANSI plus screen berbagai ukuran mulai Tripod 70 , 90, screen 2x3, 3x4, 4x6 sampai 3x8 m. Juga LED 3x8 m, Tv berbagai Ukuran. Clientnya bisa macam2, dan event mulai wedding, pernikahan, seminar, konser musik, Ulang tahun, Ceramah, Nobar. Pokoknya semua yang membutuhkan screen dan proyektor, media untuk menampilkan gambar atau video.
Suatu Saat sebuah hotel menghubungi kami dan ingin meminjam LCD Proyektor sebanyak 6 buah (@ 1 jt /hari) sehingga total 6 jt /hari Selama 10. Jadi Total 60 jt, namun karena komisi buat Marketing Hotel tersebut yang bernama ibu Chelsi, ingin agar di mark-up 100 rb /unit dengan total 6 juta untuk 10 hari (diperoleh Chelsi) sehingga harganya 1,1 Juta perunit atau 6,6 jt perhari dan 66 jt utk 10 hari. Namun ku ajukan syarat, supaya tidak tercium manager hotel, kwitansi tetap seharga 66 juta pembayarannya tetap 66 juta masuk ke rekening ku. Baru, setelah itu, kita kontek2 bertemu diluar dan ku berikan 6 juta tersebut. Kejadian ini terus berulang2 sampai hampir satu tahun dengan nominal yg berbeda2, tergantung besaran, total price persewaan. Chelsi seperti amoy umumnya yang bertubuh putih, namun langsing berambut panjang lurus, bibir tipis bodynya langsing tapi sedikit bulat bokongnya, sejak masih recepcionis hotel sampai sekarang. Namun orangnya sedikit Judes, kalau pas bertemu tanpa ada tamu Hotel atau tdk didepan umum, dan sebaliknya sopan kalau di depan tamu atau di muka umum, munafik dan sangat tidak menghargai ku, ini yang membuat aku nekad nantinya.
Dan hal ini biasa, dalam bidang Entertaiment, hiburan, baik EO, Sound & Lighting ataupun Multimedia seperti ku (saling memberi tips). Istilah, kecipratan, sama2 dapat, sama2 untung dan sama2 senang. Kembali ke hotel GA yg menyewa LCD proyektor dan screen kami. Kerjasama pertama lancar, tidak ada kendala, dan sejak pertama kali aku bertemu dengan ibu chelsi, ku panggil Ibu karena menghormati, sebenarnya, ia masih bertunangan, namun karena menghormati profesinya, maka tetap ku panggil ibu. Karena sudah banyak kali bertemu, dan saling membantu dan sering bertemu dikantor ku, yang adalah sebuah ruko, sekaligus tempat tinggal ku. Biasanya ada beberapa anak buah dan juga ia datang ditemani petugas hotel lainnya dan selalu datang siang. Kali ini, karena ada Meeting di tempat kerjanya, di hotel, chelsi baru datang sore hari, masih mengenakan pakaian kerja, Rok Hitam sebetis, kemeja putih yang di balut jas hitam buat cewek, masih lengkap dengan papan namanya yang melekat di dada sebelah kiri pada sebuah pin. Datang sore hari adalah kesalahan fatal, karena anak buah ku sudah pulang dan Chelsi datang sendiri.
Saat Dia datang dan ku lihat sendiri, pikiran kotor langsung bekerja, dan tanpa memberikannya kesempatan. Saat ku bukakan pintu dan ia melangkah masuk, ku tanyakan apakah Chelsi benar2 datang sendiri untuk meyakinkan ku; tumben datang sendiri mbak, tanya ku, karena biasa di ku panggil mbak. Sebenarnya bukan urusan Pak Roni, tapi karna sudah bertanya ya...! aku sekalian mo pulang ke rumah orang tua, karena besok aku dapat libur satu hari balas chelsi kemudian, dengan wajah judesnya. Dalam hati beneran tuh.
Chelsi kemudian bertanya anak buah ku karena melihat sepi, ku beritahu; sudah pulang dengan tatapan seperti ingin menelannya bulat2. Chelsi sadar dan berkata, meminta segera diproses pembayarannya. Namun aku berjalan menujunya, ketika dekat, amoy sexy ini menampar ku dengan keras dan berkata akan teriak, namun ku katakan percuma saja, karena ini Ruko yang tertutup rapat dan tidak ada yang akan mendengar. Ku tangkap tangannya dan ku robek bajunya atasnya sampai terlepas, dengan tubuhnya yang ku banting diatas meja kerja admin ku, Bhnya ku buka, ditengah perlawanan hebat tangannya, serta teriakkan tolongnya yang percuma saja dan ku emut buah dadanya bergantian, sampai chelsi lemes, namun sesekali masih melakukan perlawanan, aku harus berhati2, sebab tadi sudah ketendang selangkangan ku, tentu saja aku kesakitan.
Karena usaha ku adalah Multimedia, maka Kamera Video itu bejibun (20an), juga ku disewa-kan. Ketika ia lemes, ku hidupkan Tiga kamera dari tiga angel, sudut tembakan, satu di tripod, satu di meja dan satu diatas sebuah box. Chelsi sempat duduk dan mau mengenakan pakaiannya kembali namun ku tarik turun tangannya dan berkata:lihat manis, ku rekam adegan kita kata ku, chelsi tambah panik, menangis dan memohon, namun aku sudah terlanjur berbuat, nekad dan juga tambah nafsu.
kenapa Judes.... ! entar lagi lo jadi maenan ku kata ku.
Chelsi kemudian meronta terlepas, seketika ingin berlari keluar, tetapi dasar wanita, diganjal kakinya sedikit saja sudah jatuh, terjungkal ke lantai, ku tarik dari kepala dengan memegang rambutnya. Ku buka roknya sambil ia masih telungkup di lantai, celana ketat dan CDnya ku tarik turun, ketika akan melewati bokongnya, ia menahan dengan tangannya, ku tampar bokongnya berulang2, karena kesakitan ia melepas tangannya yang menahan Celana ketat dan Cd-nya dan menghalangi tangan ku yang mencoba menamparnya. Dan ku tarik cepat sampai diatas lututnya pakaian yang masih tersisa di tubuhnya, dan terganjal disitu.
Karena sulit membuka pahanya, karena ada celana dalamnya yang masih terganjal, ku jepit kedua kakinya sampai tidak bergerak dan ku turunkan celana dan CDnya sampai terlepas. Kini Chelsi berbaring telanjang, di lantai ku yang berdebu, tanpa selembar pakaian, benangpun yang menutupi tubuhnya. Ku angkat Chelsi bersandar membelakangi ku dan telungkup diatas meja, kakinya yang terjuntai, menumpu di lantai dengan paha tertutup rapat, ku buka paksa dan mengganjalnya dengan tepian siku meja. Agak sulit menjelaskan posisinya, mungkin seperti ini; ku buka kaki kanan chelsi melewati siku, sudut 90o pada sisi meja dan lutut ku mencegah kakinya menutup, tangan kiri menahan kedua tangannya pada tulang punggungnya sekaligus menekan Chelsi ke bawah. Dan Tangan kanan ku ? menuju benteng Takeshi, benteng terakhir yang sedang dipertahankan chelsi mati-matian.
Ku masukkan langsung dua jari ku, jari kasar pekerja berbagai event, yang menurut ku sama kasar dengan jari para kuli, jari tengah dan jari telunjuk sekaligus tanpa membasahi. Saat menyentuh bibir kemaluannya, ia meronta, menghindarkan bokongnya, namun hanya meliuk2 tertahan, ku tampar bokongnya sekali lagi dengan tangan kanan dan dengan cepat kedua jari kasar ku tadi, memasuki benteng Takeshi, benteng pertahanan Chelsi untuk pertama kalinya.
Ku kocok dengan pelan karena sedikit basah, aku agak kaget, ku teruskan lebih cepat dan dalam, Oh kau sudah sering ngewe kan mbak..... sudah basah... bagus dong ! kata ku. Karena sudah tau ia gak perawan dan kemaluannya makin basah, ku kocok lebih cepat. Chelsi tambah menangis kencang sesekali merintih tertahan.... ketika ku cepatkan lagi tambah kencang jari2 ku yang telah basah keluar masuk gua basahnya, ia menangis tambah kencang lagi, ditengah sodokkan jari2 ku, dan bangsaaaaattttttt .....! Teriak nyaring Chelsi, badannya seperti disetrum, kedua jari kasar ku yang bersarang di goanya menerima cairan hangat, ia orgasme.
ooooo !! ...... dasar sundal ... diperkosa malah keenakkan kau kata ku, memperhatikannya Chelsi yang masih terengah2 orgasme, nafasnya tidak teratur dengan bawah punggungnya, perut Chelsi, ku perhatikan dari samping yang ramping itu, seperti mengembang mengempis dengan cepat.
nangis tapi keenakkan lu.... ternyata gatel ya judes ! lanjut ku. Kembali, ku sodokkan, ku dorong masuk kedua jari ku dan menarik keluar, cairan, maninya membanjir keluar sebentar. Kemudian aku bangkit menutup cepat Ruko ku, menarik pintunya yang bersiku2 itu, dan menguncinya dari dalam, dan kembali, chelsi masih dalam posisi yang sama, kedua jari ku menghilang kembali, kali ini kedua tangannya yang bebas masih coba menghalangi dan tangan kiri ku menahan kedua tangannya seperti tadi, menekan pada punggungnya. Bedanya, kakinya sekarang tidak menutup lagi, meski tidak ku ganjal, entah sadar atau tidak Chelsi.
Kembali beberapa kali kocokkan ku dan ia kembali merintih, kali ini bukan menangis tetapi suara merintih yang ku tangkap, ia sedang terangsang hebat dengan permainan kedua jari ku. Ku cabut kedua jari ku dan menambah jari manis ku ikut berpartisipasi, sehingga kini 3 jari ku; Jari telunjuk, tengah dan manis, mengobok-obok goa hangatnya.
Beberapa sodokan kemudian;
anjiiinggggg....kauuu Roniiiii. Kata Chelsi, namun aku yg agak emosi di panggil anjing, tetap mengocok kemaluannya tambah kencang membuat ia menjerit-jerit dan memaki ku kembali, namun semburan maninya, lebih lama dari yang tadi. Kemudian Chelsi terdiam, tangannya yang tadi bertenaga dalam gengagaman tangan kiri ku, kini lemes, tanpa tenaga.
ho..ho..!. gatel ya betina ! kata ku menyindirnya yang kembali orgasme.
P L A K ....P L A K !!! bangun judes ! kata ku kemudian, menampar bongkahan pantatnya yang tidak besar2 amat, namun sedikit bulat dan padat. Ia bangun dan ku balikkan ku dudukkan chelsi di atas meja menghadap ku.
=========================================================
RONI 1: MEMAKSA
Nama saya Roni, saat itu masih bujang dan tinggal sendiri, saya memiliki usaha Rental Multimedia, yang menyewakan proyektor berbagai Lumen Ansi, mulai 4000 lumen sampai 20.000 lumen ANSI plus screen berbagai ukuran mulai Tripod 70 , 90, screen 2x3, 3x4, 4x6 sampai 3x8 m. Juga LED 3x8 m, Tv berbagai Ukuran. Clientnya bisa macam2, dan event mulai wedding, pernikahan, seminar, konser musik, Ulang tahun, Ceramah, Nobar. Pokoknya semua yang membutuhkan screen dan proyektor, media untuk menampilkan gambar atau video.
Suatu Saat sebuah hotel menghubungi kami dan ingin meminjam LCD Proyektor sebanyak 6 buah (@ 1 jt /hari) sehingga total 6 jt /hari Selama 10. Jadi Total 60 jt, namun karena komisi buat Marketing Hotel tersebut yang bernama ibu Chelsi, ingin agar di mark-up 100 rb /unit dengan total 6 juta untuk 10 hari (diperoleh Chelsi) sehingga harganya 1,1 Juta perunit atau 6,6 jt perhari dan 66 jt utk 10 hari. Namun ku ajukan syarat, supaya tidak tercium manager hotel, kwitansi tetap seharga 66 juta pembayarannya tetap 66 juta masuk ke rekening ku. Baru, setelah itu, kita kontek2 bertemu diluar dan ku berikan 6 juta tersebut. Kejadian ini terus berulang2 sampai hampir satu tahun dengan nominal yg berbeda2, tergantung besaran, total price persewaan. Chelsi seperti amoy umumnya yang bertubuh putih, namun langsing berambut panjang lurus, bibir tipis bodynya langsing tapi sedikit bulat bokongnya, sejak masih recepcionis hotel sampai sekarang. Namun orangnya sedikit Judes, kalau pas bertemu tanpa ada tamu Hotel atau tdk didepan umum, dan sebaliknya sopan kalau di depan tamu atau di muka umum, munafik dan sangat tidak menghargai ku, ini yang membuat aku nekad nantinya.
Dan hal ini biasa, dalam bidang Entertaiment, hiburan, baik EO, Sound & Lighting ataupun Multimedia seperti ku (saling memberi tips). Istilah, kecipratan, sama2 dapat, sama2 untung dan sama2 senang. Kembali ke hotel GA yg menyewa LCD proyektor dan screen kami. Kerjasama pertama lancar, tidak ada kendala, dan sejak pertama kali aku bertemu dengan ibu chelsi, ku panggil Ibu karena menghormati, sebenarnya, ia masih bertunangan, namun karena menghormati profesinya, maka tetap ku panggil ibu. Karena sudah banyak kali bertemu, dan saling membantu dan sering bertemu dikantor ku, yang adalah sebuah ruko, sekaligus tempat tinggal ku. Biasanya ada beberapa anak buah dan juga ia datang ditemani petugas hotel lainnya dan selalu datang siang. Kali ini, karena ada Meeting di tempat kerjanya, di hotel, chelsi baru datang sore hari, masih mengenakan pakaian kerja, Rok Hitam sebetis, kemeja putih yang di balut jas hitam buat cewek, masih lengkap dengan papan namanya yang melekat di dada sebelah kiri pada sebuah pin. Datang sore hari adalah kesalahan fatal, karena anak buah ku sudah pulang dan Chelsi datang sendiri.
Saat Dia datang dan ku lihat sendiri, pikiran kotor langsung bekerja, dan tanpa memberikannya kesempatan. Saat ku bukakan pintu dan ia melangkah masuk, ku tanyakan apakah Chelsi benar2 datang sendiri untuk meyakinkan ku; tumben datang sendiri mbak, tanya ku, karena biasa di ku panggil mbak. Sebenarnya bukan urusan Pak Roni, tapi karna sudah bertanya ya...! aku sekalian mo pulang ke rumah orang tua, karena besok aku dapat libur satu hari balas chelsi kemudian, dengan wajah judesnya. Dalam hati beneran tuh.
Chelsi kemudian bertanya anak buah ku karena melihat sepi, ku beritahu; sudah pulang dengan tatapan seperti ingin menelannya bulat2. Chelsi sadar dan berkata, meminta segera diproses pembayarannya. Namun aku berjalan menujunya, ketika dekat, amoy sexy ini menampar ku dengan keras dan berkata akan teriak, namun ku katakan percuma saja, karena ini Ruko yang tertutup rapat dan tidak ada yang akan mendengar. Ku tangkap tangannya dan ku robek bajunya atasnya sampai terlepas, dengan tubuhnya yang ku banting diatas meja kerja admin ku, Bhnya ku buka, ditengah perlawanan hebat tangannya, serta teriakkan tolongnya yang percuma saja dan ku emut buah dadanya bergantian, sampai chelsi lemes, namun sesekali masih melakukan perlawanan, aku harus berhati2, sebab tadi sudah ketendang selangkangan ku, tentu saja aku kesakitan.
Karena usaha ku adalah Multimedia, maka Kamera Video itu bejibun (20an), juga ku disewa-kan. Ketika ia lemes, ku hidupkan Tiga kamera dari tiga angel, sudut tembakan, satu di tripod, satu di meja dan satu diatas sebuah box. Chelsi sempat duduk dan mau mengenakan pakaiannya kembali namun ku tarik turun tangannya dan berkata:lihat manis, ku rekam adegan kita kata ku, chelsi tambah panik, menangis dan memohon, namun aku sudah terlanjur berbuat, nekad dan juga tambah nafsu.
kenapa Judes.... ! entar lagi lo jadi maenan ku kata ku.
Chelsi kemudian meronta terlepas, seketika ingin berlari keluar, tetapi dasar wanita, diganjal kakinya sedikit saja sudah jatuh, terjungkal ke lantai, ku tarik dari kepala dengan memegang rambutnya. Ku buka roknya sambil ia masih telungkup di lantai, celana ketat dan CDnya ku tarik turun, ketika akan melewati bokongnya, ia menahan dengan tangannya, ku tampar bokongnya berulang2, karena kesakitan ia melepas tangannya yang menahan Celana ketat dan Cd-nya dan menghalangi tangan ku yang mencoba menamparnya. Dan ku tarik cepat sampai diatas lututnya pakaian yang masih tersisa di tubuhnya, dan terganjal disitu.
Karena sulit membuka pahanya, karena ada celana dalamnya yang masih terganjal, ku jepit kedua kakinya sampai tidak bergerak dan ku turunkan celana dan CDnya sampai terlepas. Kini Chelsi berbaring telanjang, di lantai ku yang berdebu, tanpa selembar pakaian, benangpun yang menutupi tubuhnya. Ku angkat Chelsi bersandar membelakangi ku dan telungkup diatas meja, kakinya yang terjuntai, menumpu di lantai dengan paha tertutup rapat, ku buka paksa dan mengganjalnya dengan tepian siku meja. Agak sulit menjelaskan posisinya, mungkin seperti ini; ku buka kaki kanan chelsi melewati siku, sudut 90o pada sisi meja dan lutut ku mencegah kakinya menutup, tangan kiri menahan kedua tangannya pada tulang punggungnya sekaligus menekan Chelsi ke bawah. Dan Tangan kanan ku ? menuju benteng Takeshi, benteng terakhir yang sedang dipertahankan chelsi mati-matian.
Ku masukkan langsung dua jari ku, jari kasar pekerja berbagai event, yang menurut ku sama kasar dengan jari para kuli, jari tengah dan jari telunjuk sekaligus tanpa membasahi. Saat menyentuh bibir kemaluannya, ia meronta, menghindarkan bokongnya, namun hanya meliuk2 tertahan, ku tampar bokongnya sekali lagi dengan tangan kanan dan dengan cepat kedua jari kasar ku tadi, memasuki benteng Takeshi, benteng pertahanan Chelsi untuk pertama kalinya.
Ku kocok dengan pelan karena sedikit basah, aku agak kaget, ku teruskan lebih cepat dan dalam, Oh kau sudah sering ngewe kan mbak..... sudah basah... bagus dong ! kata ku. Karena sudah tau ia gak perawan dan kemaluannya makin basah, ku kocok lebih cepat. Chelsi tambah menangis kencang sesekali merintih tertahan.... ketika ku cepatkan lagi tambah kencang jari2 ku yang telah basah keluar masuk gua basahnya, ia menangis tambah kencang lagi, ditengah sodokkan jari2 ku, dan bangsaaaaattttttt .....! Teriak nyaring Chelsi, badannya seperti disetrum, kedua jari kasar ku yang bersarang di goanya menerima cairan hangat, ia orgasme.
ooooo !! ...... dasar sundal ... diperkosa malah keenakkan kau kata ku, memperhatikannya Chelsi yang masih terengah2 orgasme, nafasnya tidak teratur dengan bawah punggungnya, perut Chelsi, ku perhatikan dari samping yang ramping itu, seperti mengembang mengempis dengan cepat.
nangis tapi keenakkan lu.... ternyata gatel ya judes ! lanjut ku. Kembali, ku sodokkan, ku dorong masuk kedua jari ku dan menarik keluar, cairan, maninya membanjir keluar sebentar. Kemudian aku bangkit menutup cepat Ruko ku, menarik pintunya yang bersiku2 itu, dan menguncinya dari dalam, dan kembali, chelsi masih dalam posisi yang sama, kedua jari ku menghilang kembali, kali ini kedua tangannya yang bebas masih coba menghalangi dan tangan kiri ku menahan kedua tangannya seperti tadi, menekan pada punggungnya. Bedanya, kakinya sekarang tidak menutup lagi, meski tidak ku ganjal, entah sadar atau tidak Chelsi.
Kembali beberapa kali kocokkan ku dan ia kembali merintih, kali ini bukan menangis tetapi suara merintih yang ku tangkap, ia sedang terangsang hebat dengan permainan kedua jari ku. Ku cabut kedua jari ku dan menambah jari manis ku ikut berpartisipasi, sehingga kini 3 jari ku; Jari telunjuk, tengah dan manis, mengobok-obok goa hangatnya.
Beberapa sodokan kemudian;
anjiiinggggg....kauuu Roniiiii. Kata Chelsi, namun aku yg agak emosi di panggil anjing, tetap mengocok kemaluannya tambah kencang membuat ia menjerit-jerit dan memaki ku kembali, namun semburan maninya, lebih lama dari yang tadi. Kemudian Chelsi terdiam, tangannya yang tadi bertenaga dalam gengagaman tangan kiri ku, kini lemes, tanpa tenaga.
ho..ho..!. gatel ya betina ! kata ku menyindirnya yang kembali orgasme.
P L A K ....P L A K !!! bangun judes ! kata ku kemudian, menampar bongkahan pantatnya yang tidak besar2 amat, namun sedikit bulat dan padat. Ia bangun dan ku balikkan ku dudukkan chelsi di atas meja menghadap ku.