Bedanya pemandangan yang bisa dilihat dari sini hanya bangunan hotel. Sedangkan kamarku bisa melihat pemandangan hijaunya dataran tinggi bali. Ku ketuk kamarnya dan tak lama kemudian muncul mawar dengan menggunakan tanktop dan hotpants. Sungguh seksi sekali gadis cantik ini.
"akhirnya datang juga, lama amat sih om" kata mawar
"tidur dulu tadi, istirahat lah kan mau genjotin tiga cewek cantik nih abis ini, jadi istirahat dulu biar staminanya kuat" kataku
"yaudah masuk om" kata mawar
"oke" kataku
Aku masuk ke dalam kamar mawar dan duduk di sofa ruang tengah. Tidak kulihat keberadaan nabilah dan sandrina di dalam. Sepertinya masih sepi disini.
"mana sandrina dan nabilah katanya sudah disini?" kataku
"masih ambil makanan di lobby om, tunggu aja" kata mawar
"lho kok gak ketemu tadi? Aku lewat lobby lho tadi" kataku
"iyakah, masa gak ada om?" kata mawar
"ya kalau aku liat mereka di lobby kan kita kesini bisa bareng" kataku
"yaudah tunggu aja om, om mau minun apa ntar aku buatin?" kata mawar
"apa aja deh, susu juga boleh" kataku sambil meremas payudara mawar
"aaauuh sabar om iiih, nakal banget tangannya, bentar aku bikinin minum dulu" kata mawar
Mawar berjalan ke dapur untuk membuatkanku minuman. Beberapa menit kemudian ia kembali membawa segelas orange jus dan ia letakkan di meja depanku.
"emang kamu ada kerjaan apa lagi kok belum balik ke jakarta?" kataku
"aku ada promo single om, jadi masih keliling radio disini, kebetulan kan kemarin abis acara tv juga tuh jadi sekalian aku ambil juga yang diradio ini, itung-itung sekalian liburan juga" kata mawar
"terus mereka berdua kok belum balik juga?" kataku
"siapa?" tanya mawar
"ya itu" kataku
"sandrina sama nabilah?" kata mawar
"iya" kataku
"kalo nabilah sih kayaknya cari tambahan duit deh om kan dia biasa di booking bule disini om, lagian kan lagi sepi tuh om jobnya dia, makanya dia mau ml biar dapet duit,, kalo sandrina gak tau juga kenapa dia mau" kata mawar
"loh nabilah sepi job? Suruh masuk ph ku aja, biar ada manajemen yang ambil" kataku
"ya ntar om yang nawarin sendiri aja ke anaknya, aku gak tau dia masih punya manajemen juga pa gak" kata mawar
"kalau masih punya manajemen sih kebangetan tuh kalau sampai sepi job" kataku
"hahahha iya juga ya om, eh tuh mereka udah balik om" kata mawar
Kudengar suara ketukan pintu diluar kamar mawar. Dan benar saja saat mawar membukakan pintu muncullah dua wanita cantik yang akan kunikmati dengan membawa banyaknya bungkusan makanan.
"halo om ferry, udah lama kah?" kata nabilah dengan nada cerianya
"ya gak seberapa lama juga kok santai aja" kataku
"mau makan dulu apa langsung aja om?" tanya nabilah
"makan aja dulu, kalo main dulu ntar capek malah gak jadi makan, keburu basi ntar" kataku
"iya deh, biar kuat ya om ntar" kata nabilah
"hahahhaha yaudah yuk makan, kamu kok diem aja kenapa? Tenang aja,, nikmati momennya" kataku
"iya om, masih nervous nih" kata sandrina
"belum pernah kah?" kataku
"belum om?" kata sandrina
"oh masih segelan kamu?" kataku
"oh kalau itu udah enggak om, tapi belum pernah ditidurin sama bukan pacar om soalnya baru pacar aku aja yang ngajak ml, kalo buat cari duit begini belum pernah" kata sandrina
"hahahhahaha ya udah, kalo gitu anggap aja aku ini pacar kamu" kataku
Kita berempat pun makan malam di kamar mawar, dari obrolan dimeja makan aku tahu sandrina masih seperti gadis polos namun ia sengaja mengumbar keseksian karena tuntutan pekerjaan.. Sebagai dancer memang lekuk tubuhnya yang ia jual untuk menambah rekeningnya.
Banyak pria yang terus menawarkan kehangatan malam namun selalu ia tolak karena ia masih takut dan ragu untuk menjual tubuhnya. Namun kali ini aku beruntung merasakan tubuh gadis itu sebagai pria pertama selain pacarnya.
Selesai makan aku langsung kembali ke ruang tengah untuk menurunkan makanan yang baru saja masuk ke dalam perutku. Disusul nabilah dan sandrina yang ikut duduk disampingku. Sementara mawar maembereskan piring ke tempat cuci piring dan menyimpan sisa makanan ke lemari es.
Nafsuku sepertinya sudah tak sabar lagi. Melihat dua bidadari cantik duduk di samping kanan kiriku. Aku menoleh ke kiri dimana sandrina sedang duduk dan fokus dengan handphonenya. Ku arahkan kepala gadis cantik itu menoleh ke arahku dan tanpa ijin aku langsung melumat bibir tipis nan lembut itu
"mmmmmhh mmmhh mmhh"
Kurasakan tangan lembut sandrina meremas pahaku sepertinya ia juga mulai terbakar nafsunya. Matanya terpejam menikmati lumatan bibirku. Tubuhnya begitu sekal dan wangi.
"aku dianggurin nih om?" kata nabilah
Aku terkejut mendengar suara nabilah yang berada di sebelah kananku. Kulepaskan pagutanku di bibir sandrina dan menoleh ke arah nabilah. Dan langsung kulumat bibirnya. Berbeda dengan sandrina yang pasrah dan lembut, nabilah lebih agresif saat kulumat bibirnya.
Kunikmati permainan nabilah yang agresif dan kembali aku dikagetkan dengan suara wanita yang merdu dari arah dapur.
"wah udah mulai aja nih hahahha" kata mawar
Kembali Kulepaskan pagutanku dari bibir nabilah. Dua bibir wanita cantik yang sepertinya akan membuat aku ketagihan dengan mereka. Nabilah tampak tersenyum geli melihat aku yang sangat tanggung.
"lho kok berhenti om, lanjut aja" kata mawar
"lu sih ganggu aja, udah horny nih gue tau" kata nabilah
"hahahahaha ya lanjut aja gih" kata mawar
"ke kamar aja yuk" ajakku
"yaudah yuk om" kata nabilah
"kita ke kamar aja sayang" kataku pada mawar
"hahahhaha iya om, bikin mereka lemes om" kata mawar
Kubawa sandrina dan nabilah masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar mereka duduk di pinggir ranjang dan ku tutup pintu kamar. Aku berjalan perlahan mendekati sandrina dan nabilah. Tanpa basa-basi, nabilah begitu agresif melumat bibirku. Setelah beberapa detik aku melumat bibir sandrina dan begitu seterusnya.
Aku sangat bersemangat melayani dua bibir tipis yang begitu indah itu, aku dengan penuh nafsu melumat dan menghisapnya bibir kedua gadis muda yang cantik itu secara bergantian. Terutama milik nabilah, bibir tipis perempuan cantik itu terasa hangat dan begitu lembut di dalam mulutnya.
Nampak nabilah juga begitu pandai dari caranya berciuman terlihat ia sudah sangat ahli, mulai dari memainkan lidah sampai hisapannya dilidahku begitu nikmat. Sesuai dengan kesehariannya yang cerewet dan ceplas - ceplos.
Sebaliknya dengan sandrina hanya tersenyum menyaksikan semua itu, ia nampak begitu malu melihat aku berciuman dengan nabilah kemudian aku menarik tangannya mengajaknya ikut dalam permainanku. Sementara sandrina dan nabila mengapitku di kiri dan kanan. aku tanpa membuang waktu segera memeluk keduanya.
Aku daratkan ciuman lembut ke bibir sandrina dan nabila secara bergantian. Keduanya membalas dengan lembut dan penuh nafsu hingga untuk beberapa lama kemudian berganti mereka berdua yang saling melumat dan berciuman. sandrina melepaskan ciumannya saat aku meremas payudaranya pelan
"mmmmhh ooomm mmmmh" desah sandrina
Aku sangat menikmati raut wajah gadis cantik ini saat sedang terbakar nafsu seperti ini. Aku terus meremasi kedua payudaranya dari luar pakaian yang ia kenakan dengan lembut. Sempat aku lupa kalau ada orang lain yang menunggu untuk dipuaskan juga.
"kamu tunggu dulu aja ya, aku mau main sama dia dulu" kataku pada sandrina
"iya om" kata sandrialna
Aku segera menghadap ke kiri ke arah nabilah. Nabilah sama sekali tidak menolak ketika aku memeluknya. Malah gadis cantik itu membalas dengan melingkarkan lengannya ke leher aku. Aku mengecup lembut pipinya yang putih, sambil semakin mempererat pelukannya. Bau parfum nabilah yang begitu harum segera memenuhi rongga hidung aku.
"aku dulu nih om yang mau ditidurin?" kata nabilah dengan gaya menggodanya
"iya dong, kamu harus dibikin lemes dulu biar gak liar" kataku
"ayo siapa takut, bikin aku lemes om" kata nabilah
Ini bukan kali pertama dalam hidupnya harus menawarkan tubuhnya sebagai tempat pelampiasan nafsu seks ke seorang pria. Sudah banyak pria hidung belang yang berprofesi di bidang industri film atau entertain lain yang merasakan hangat tubuh nabilah.
Aku kembali melumat bibir lembut gadis jebolan jkt48 itu. Nabilah pun membalasnya dengan tak kalah agresif, hisapan bibirnya di bibirku membuat aku semakin bernafsu. Lidah aku mulai bergerak menelusuri mulut nabilah yang sedikit terbuka. nabilah membiarkan lidah aku masuk ke dalam mulutnya dengan begitu leluasa.
"mmmmhh mmmh ssssllrp ssssllrrp mmmmh"
Bahkan saat aku menghisap lidah dan sedikit melumat dengan mulutnya, ia juga tidak menolak. Begitu panas dan nikmatnya ciuman itu. Beberapa kali kami bertukar ludah dan tanganku tak tinggal diam saja. Aku merabai seluruh tubuh nabilah.
“Hah, hah,” perlahan nabila melepaskan bibirnya dari lumatan bibir aku saat dia merasa sedikit kesulitan untuk bernafas.
Aku sudah begitu bernafsu dan tak sabar menikmati tubuh mulus nabilah. Kubuka pakaian atasku hingga aku telanjang dada didepan mereka. Jantung nabilah sontak berdegup kencang, tak berkedip dilihatnya dada ku yang kekar dan menggairahkan dan langsung membangkitkan nafsu birahinya.
Kulihat matanya mulai turun memandang bagian selangkanganku yang masih tertutup celana. Nabilah memperhatikan selangkangan aku yang membenjol besar, menggunung seperti seekor kucing yang tengah tidur di balik resliting.
"kamu udah siap?" tegurku
"iya om, pakai aku sepuasnya, hamili aku kalau perlu" kata nabilah
Aku terkejut mendengar nabilah berkata demikian, ia seperti wanita yang sudah tidak mempunyai harga diri lagi. Detik berikutnya kubuat gadis cantik jebolan idol grup itu telentang di di pinggir kasur.
”Agak ke tengah sedikit,” bisik aku pelan.
Nabilah menurut, ia membaringkan tubuhnya lebih ke tengah ranjang mendekat ke sisi sandrina yang masih duduk di atas kasur dan memperhatikan apa yang aku lakukan. Pelan-pelan aku ikut merebahkan tubuhku pula, menjejeri badan nabilah yang sudah terbaring siap.
”Kau ingin puas?” tanya aku menggoda.
Nabilah tidak menjawab. Ia hanya mengangguk pelan. Nabilah sendiri juga tidak sabar dengan permainan seksku. Setelah mawar cerita bagaimana dia begitu menyukai bersetubuh denganku. Hal itu pula yang membuat nabilah menjadi penasaran tetapi juga sangat membutuhkan kebutuhan seks sekaligus saldo yang masuk ke rekeningnya
”Buka resliting celanaku ini dulu.” aku meminta.
Pelan-pelan nabilah bangkit dan menggeser tubuhnya, ia beringsut untuk membuka reslitingku. Terasa oleh nabilah di balik celana dalam aku ada sebuah benda besar yang meringkuk lembut.
”Supaya kamu lebih puas, sebaiknya kau lepaskan dulu seluruh celana yang melekat di tubuhku ini. Lalu, kamu lepas juga seluruh pakaianmu. Nanti, kamu aku ajari supaya mendapat kepuasan!” perintah aku pelan.
Dengan degup jantung yang tak henti-henti mengalir, nabilah mengikuti semua perintah itu. Pelan-pelan ia melepaskan celana panjang aku yang masih melekat, lalu celana dalam ku juga ia lepaskan. Dibukanya semua hingga batang kontol aku yang hitam dan berurat-urat besar tampak jelas terlihat olehnya.
Batang kontol itu terkulai, belum berdiri, namun ukurannya sudah sanggup membuat mata nabilah membelalak lebar. Belum berdiri saja sudah sebesar ini, bagaimana kalau sampai tegak? pikir gadis itu disertai napas memburu.
"ini belum berdiri om?" tanya nabilah
"belum, buat berdiri dong" kataku
"pantesan mawar ketagihan, belum ngaceng aja segini gedenya, gimana udah ngaceng ntar,, aduh ngilu pasti memekku" batin nabilah dengan gemuruh birahi yang mulai terbangkitkan.
Nabilah tidak langsung memainkan kontolku yang masih terkulai itu, melainkan ia mendekap dadaku yang masih santai tidur telentang. Pelan ia menggesek-gesekkan belahan dadanya yang empuk di atas dadaku
”Ahhh...” desis nabilah perlahan karena kegelian.
Aku hanya tersenyum melihat ulah nabilah yang demikian. ”Tanggalkan dulu pakaian kamu.” ujarnya kemudian.
Nabilah yang tampak sudah tak tahan langsung bangkit bersimpuh melepaskan hotpants yang ia kenakan. Setelah itu ia tanggalkan baju juga behanya, sehingga yang tertinggal hanya celana dalam saja. Tetapi aku juga sudah tak sabar, seketika ia memelorotkan celana nabilah yang masih menempel di tubuh montok gadis itu.
”memek kamu gak ada bulunya? sering dicukur ya?” tanyaku sambil mengelus-elus permukaan bibir memek nabilah
Karena usapan yang begitu memabukkan itu, tak ayal membuat mata nabilah langsung terpejam-pejam dibuatnya. Nabilah tampak menikmati jariku yang bergerak liar di memeknya. Sesekali pinggulnya juga ia gerakkan untuk menambah rangsangan.
”Ahhh... eeehhsss!!!” dia merintih ngilu.
Aku ambil tangan nabilah dan kubawa ke arah batang kontolku yang masih terkulai lemas. Kupinta gadis cantik itu untuk mengocok-ngocoknya perlahan. Merasa memegangi benda panjang yang terkulai hingga ke atas kasur, nabilah segera membuka kedua matanya.
Dilihatnya batang kontol aku mulai bergerak bangkit di dalam genggaman tangannya. Batang kontol itu mulai bergoyang, menggeliat, terbangun menampakkan segala kekuatannya. Aku merasakan tangan nabilah seperti sudah terbiasa mengocok kontol. Aku dibuatnya melayang jauh dengan kocokan tangannya.
”Hisap, sayang..!!” perintah aku pelan.
Diantara napas yang sudah memburu. Mendengar permintaanku, pelan-pelan nabilah menjatuhkan kepalanya di ujung kontolku yang besar dan panjang itu. Dia membuka mulut selebar-lebarnya, berusaha memasukkan kepala kontol itu ke dalam tenggorokannya.
Dan pada saat itu pula aku merasakan bagaimana hangat, basah, dan lembutnya lidah nabilah. Badanku seperti tersentak saat pertama kali kepala kontolku menyentuh lidahnya.
”Haufh!” suara mulut nabilah saat berusaha melahap.
Aku menekan kontolku, berusaha memasukkan semuanya. Namun hanya tenggelam setengahnya. Mulut mungil nabilah tak muat dimasuki oleh batang kontolku yang panjang itu. Sempat kulihat sandrina menggigit bibirnya saat melihat kontolku tenggelam di mulut nabilah.
“Hmmh... hmphh...”
Namun nabilah berusaha menelan, sambil lidahnya mulai menjilati ujung kontol aku yang terus ditekan sampai membentur ke kerongkongannya. Saat sudah tak bisa bernapas, baru nabilah menariknya kembali, kemudian ditelan dan dihisap-hisapnya pelan-pelan.
Sedangkan aku dengan santai menikmatinya sembari memuntir-muntir puting payudara nabilah yang sudah mengacung. Beda dengan saat aku melumat bibirnya yang agresif tadi, kali ini lumatannya di kontolku sangat lembut dan tidak tergesa gesa.
”Jika kamu ingin benar-benar puas, sebaiknya kita mulai dengan santai seperti ini dahulu.” celoteh aku sambil tak henti-henti memilin serta menjepit puting susu nabilah menggunakan dua jari.
Dipencetnya benda mungil kemerahan itu sambil sesekali ditarik-tariknya ke depan saat sudah tak tahan. Nabilah tidak menjawab. Mulutnya sudah sangat penuh, tersumpal oleh kontolku yang tak henti-henti membentur rongga kerongkongannya.
Nafas gadis itu tersengal-sengal, bersamaan dengan nafsunya yang mulai memburu. Kepala kontol aku dihisapnya dengan kencang, sedangkan ketika itu ia merasakan memeknya sudah sangat basah. Sambil terus mengulum, sesekali nabilah juga memijit-mijit biji kontol aku.
Biji yang besarnya tidak kurang dari segenggaman tangan itu dipijatnya halus secara bergantian, juga kadang ditarik-tariknya gemas ke bawah sambil dibarengi dengan mengulas-ulas bulu jembut aku yang tumbuh subur di sekitar batang kontolku.
Semua yang dilakukannya semata-mata kian membuat puncak birahi nabilah mendekat. Sedikit demi sedikit, tubuh sintalnya mulai dibasahi oleh keringat. Namun nabilah sama sekali tidak menghiraukan, malah yang ada desah birahinya semakin memburu kencang.
”Haahh... hhaauuup... haaauuuff...” Rakus dia terus menghisap kepala kontol aku.
Aku agak memajukan tubuhnya. Dengan posisi duduk mengangkang dia membiarkan kontolnya terus dikulum, sementara itu pelan-pelan aku mengarahkan jariku ke lubang memek nabilah dan menusuknya perlahan. aku mengoreknya, merasakan betapa basah dan sempitnya celah mungil itu. Namun baru akan mendorong lebih dalam lagi, tiba-tiba...
”Ahhhhh...” nabilah mengerang kencang.
”Kenapa?” tanyaku
Nabilah mencabut kontolku yang masih menyumpal di mulutnya. ”A-aku... ssudah... k-keluar, ooom!!” ujarnya tersengal-sengal.
”Keluar?!” aku mengernyitkan alis. ”Cepet amat, belum juga kuapa-apain!”
”Iya nih! Nggak tahu kenapa... Mungkin dari kemarin aku udah bayangin kontol om kali ya jadi rasanya aku bergairah sekali.” nabilah bergidik begitu cairan bening berleleran dari lubang kenikmatannya dan mengalir pelan ke ranjang.
Aku tersenyum melihat tingkah laku nabilah. Kukecup bibir mungilnya dan kembali meremasi kedau payudaranya. Yang baru aku tahu ternyata nabilah saat orgasme tubuhnya lebih sensitif dari sebelumnya. Itu aku tahu saat ku remas kedua payudaranya tubuhnya sudah bergerak tak karuan.
Setelah beristirahat sambil menikmati bagaimana nikmatnya payudara nabilah. Aku kembali melanjutkan aksiku dan akan kutuntaskan malam ini
"sayang, kamu belum ngantuk kan?" tanyak
“Apa om? Eh, e-enggak! Ini keenakan diremesin terus” sahutnya kemudian.
”Kalau nggak ngantuk, coba lebarkan pahamu.” kata aku kalem.
Nabilah langsung menguakkan kedua belah pahanya. Jari telunjuk dan jari jempolku dengan cepat masuk menerobos ke lubang memeknya. Setelah sampai di ujung, kedua jari itu menguakkan celah memek nabilah lebar-lebar sehingga seluruh dinding-dinding memeknya jadi nampak jelas.
Warnanya jingga kemerah-merahan. Tak ayal membuat darah aku mengalir deras ke seluruh tubuhku. Apalagi lubang itu nampak licin oleh cairan memeknya. Semangat aku untuk memasukkan kontolku ke dalam lubang memek nabilah semakin membara
Kujilati klitorisnya dan bibir memek nabilah, bahkan lubang dubur pun disapunya dengan ujung lidah sehingga seluruh selangkangan nabilah menjadi basah oleh air liurku. Sesaat aku menghentikan permainanku.
Kontolku yang sudah berdiri kencang, kuputarputarkan ke belahan buah dada nabilah. Terutama menusuk-nusuk ke putingnya yang telah menegak kaku kemerah-merahan hingga gadis itu pun mengerang.
”aauuhh... auuuuh...” lenguh nabila
Kontolku yang sudah tegak berdiri itu digenggamnya erat dan kemudian ia masukkan kedalam mulut mungilnya. Kunikmati setiap kehangatan dari hisapan mulut nabilah. Dalam sekejap kontolku sudah kembali diselimuti ludah nabilah. Terbukti bahwa nabilah memang sudah sangat lihai mengoral kontol.
Kontolku yang sudah licin dan basah itu kemudian kusorongkan ke dada nabilah. Dengan merejang payudara gadis itu, aku menarik serta memilin kedua putingnya sampai jadi agak memanjang. Beberapa kali tubuh mulus gadis cantik itu juga tersentak saat kontolku menggesek putingnya.
"mmmmhh aaaahh aaahh hhhaaah aaah gelii oom" tubuh nabilah kian menggeliat dihadapanku.
”sekarang kamu tidur, telentang, dan buka pahamu lebar-lebar!!” perintah aku lagi.
"pelan ya om, gede itu punyanya om ferry" kata nabilah
"udah kamu nikmatin aja" kataku
Nabilah mengikuti semuanya sekalipun matanya tetap terpejam. Perlahan aku memposisikan tubuhku bersiap untuk menggenjot nabilah. Kuciumi sejenak kedua payudaranya dan menempatkan kontolku berada di depan bibir memeknya.
"masukkin oom mmmhh aku gak tahan mmmh mmmhh" erang nabilah
Perlahan aku menekan pinggulku yang sudah berhadapan dengan selangkangan nabilah. nabilahpun membantu dengan membuka bibir memeknya lebar-lebar. Setelah dirasakan pas, maka aku pun kemudian menekan. ”Bleeeessss...!!!”
”Ahhhhhhhhhh...” desah nabilah panjang.
Air surganya benar-benar telah menyiram birahinya. Air yang membuat ia lupa akan segala-galanya. Kontolku yang besar itu perlahan menyelinap masuk mengikuti tusukanku yang meluncur dalam memeknya. Sambil meremas-remas payudara nabilah, aku terus menekan pinggulku berharap agar kontolku yang besar dapat tenggelam dengan sempurna.
Namun tentu saja itu tidak mungkin, ukuran kontolku tidak sebanding dengan celah memek nabilah yang sempit. Bisa masuk setengahnya saja sudah bagus. Nabilah hanya dapat bernafas tersengal-sengal sambil kedua telapak tangannya mencengkeram bantal untuk menahan tusukanku.
”aaaahhh aaaahh aaahhh ssshhh ssshh aaahh ooomm pelaaan mmmhh sssshh" desis nabilah menahan nikmat.
"mmmmhh mmmhh enak banget sayang memekmu, dijakarta mmmh kita main lagi ya sssshh" desahku
kontolku kini sudah mulai terbiasa dengan liang vagina nabilah. Sesekali aku menekan lebih dalam, kemudian menariknya pelan-pelan. Lalu kumasukkan kembali dan berulang seperti itu terus, sambil tangan dan mulutku tiada henti menikmati keempukan buah dada nabilah yang tidak seberapa besar.
Genjotanku yang semula perlahan, kini mulai kupercepat dan lebih bertenaga. Kemudian berubah jadi cepat sekali, sambil terus mencucup dan menggigiti puting payudara nabilah sampai gadis itu kubuat menggeliat-geliat.
"aaaahh aaahhh mmmmhh mmmhh enak om aaahh sodokin memekku oom mmmmhhh aaahh aaah" nabilah kian merintih menahan nikmat.
Dengan desahan-desahannya yang membangkitkan birahi itu, tak ayal membuat aku semakin cepat meluncurkan kontolnya. Sampai tiba-tiba batang kontolku tercabut keluar karena begitu bernafsunya aku dalam menggenjot memek nabilah.
Sejeank aku dan nabilah terdiam menikmati sisa persetubuhanku disertai napas yang tersengal-sengal dan debaran jantung yang kian menyengat.
“Masukin lagi, om” nabilah meminta sambil membuka lebih lebar lagi selangkangannya ke depan.
Tapi aku menggeleng, ”Nungging, sayang.” pintaku
Nabilah pun bangkit dan membalikkan tubuhnya. Dengan bertumpu pada dua tangan, dia mengangkat bulatan pahanya tinggi-tinggi hingga aku bisa langsung mengambil ancang-ancang. Tubuhnya yang lebih tinggi kini mengangkangi tubuh nabilah yang lebih pendek, tepat dari arah belakang, mirip dengan anjing yang hendak kawin.
"ayo om masukin, entotin memekku om" nabilah menjulurkan tangannya ke belakang.
Pelan akumenggenggam batang kontolku dan menariknya ke depan, ke arah celah kemaluannya yang telah sangat siap. Aku menekan agak sedikit keras, pinggulnya menghentak hingga kepala kontolku yang sudah tergenggam oleh nabilah langsung tenggelam ke bibir memek gadis cantik itu.
”Bleeeess...!!!”
”Aaaahhhhh... esssshh...”
Kontolku menusuk penuh lubang memek nabilah yang sudah lembek dan basah. Nabilah mendesis sambil menggeliat-geliat. Dengan posisi ini aku dapat merasakan dinding vagina nabilah lebih terasa memijat kontolku.
“Aghhh...”
Aku dibuat takjub oleh nabilah saat aku merasakan kontolku seperti dipelintir dengan dinding vagina nabilah yang lembut. Aku sangat menikmatinya gaya permainan nabilah diatas ranjang. Gadis itu meremas bantal dengan kuat, matanya memutih, sementara desahan serta erangannya kian menggila.
“Ahhh... a-aku nggak tahan, ooomm! Oooohh ini enak banget!!” nabilah menjerit.
Buah dadanya yang padat ikut tergoncang-goncang oleh sodokan aku yang tiada henti. Tangankupun tak tinggal diam begitu saja. Kurabai punggung nabilah yang mulus tanpa cacat itu dan berhenti di kedua payudaranya.
“Iya... terus hajar memekku! Oghh... enak banget.. a-aku suka!!“ erang nabilah kesetanan.
“Iya, sayang... ooh, memekmuu... aah... aaaauh... aku suka memekmu!!” sahut aku yang dijawab oleh nabilah dengan membuka matanya dan tersenyum tulus, kemudian menggigit bibirnya karena merasakan keenakan saat digenjot dari arah belakang.
“Kontolmu juga enak om, Ughh... terus! A-aku udah nggak kuat... mau nyampe!!“ keluh nabilah yang badannya sudah setengah rapuh, sudah tak tahan kugenjot lebih lama lagi.
“Terus, aku... aaaah... a-aku mau... aaah... ssssh... oh Tuhan, enaknya!!“ erang nabilah tak karuan dengan tubuh kian menggeliat bak cacing kepanasan.
Badannya menegang kaku ketika aku menghujamkan batang dalam-dalam menghajar liang memeknya. Gadis itu benar-benar menikmati persetubuhannya dengan aku
“Aaaauuh... a-akuu...“ erang nabilah panjang, matanya terpejam sangat erat ketika mendapatkan orgasmenya.
Beberapa detik tubuhnya kelojotan tak karuan bak disetrum listrik ribuan volt. Dadanya sampai membusung ke depan karena punggungnya melengkung, namun kemudian kembali kendur ke bawah dan dengan napas ngos-ngosan, jatuh luluh ke atas ranjang. Lemas tak bertenaga.
Aku mendiamkan sodokannya sebentar, bisa kurasakan cairan hangat dari dalam memek nabilah melumuri batang kontolnya. Aku biarkan nabilah menikmati orgasmenya. Kita berduapun diam sejenak sebelum kemudian dengan gemas aku menarik kontolku secara perlahan.
“mmmhh,” nabilah menggeliat merasakan gesekan kontol aku di liang memeknya.
Terasa geli sekaligus juga ngilu. Begitu terlepas, mengalirlah cairan kental dari dalam sana, membanjiri kasur dan sprei yang ada di bawah mereka.aku tersenyum melihatnya. Sambil tangannya meremas-remas buah dada nabilah yang teronggok indah, dia berbisik,
“Gimana, enak kan?” bisikku
Nabilah memajukan dadanya agar aku puas bermain dengan gundukan daging lembut itu. Aku mengetahui apa yang diinginkan nabilah. Kulumat putingnya dan keremaai kedua payudaranya.
“Nikmat banget om mmmhh mmmhh ssshhh Sudah lama aku nggak merasakan yang seperti ini, biasanya cuma mereka yang kubuat keluar sampai berkali-kali, tapi ini aku udah lemes duluan padahal om ferry belum keluar tuh” bisiknya terus terang.
Tak ku pedulikan ocehan nabilah. Aku yang merasakan kesulitan menikmati payudaranya pun gak bisa bergerak bebas dengan posisi ini
“Aku pengin bermain dengan susumu, sebentar saja,“ kataku
Aku membalikkan posisi tubuh montok nabilah dan memajukan kepalanya, dengan penuh nafsu kukulum kedua puting susu gadis itu dengan penuh nafsu secara bergiliran. Sudah begitu banyak bekas merah yang memenuhi dua bongkahan daging kenyal di dada nabila
“ooohh ooom mmmhh isepin terus omm mmmhh sshhh sssshh enak omm" erang nabilah yang kembali terlanda birahi.
Kedua tangannya memegangi kepala aku sehingga nabilah seakan memeluk kepalaku namun tidak begitu kuat agar aku bisa berpindah diantara kedua payudaranya. Keempukan payudara nabilah yang tidak begitu besar namun terasa begitu kenyal dan padat. Membuat aku jadi menikmati setiap inchinya. Terus kujilat serta kuhisap dengan begitu rakus hingga membuat nabilah menggeliat.
“Terus ooommm mmmhh Duh.. Om ferry nakal banget sih... Mmmhh sssshhh mmmmhh aku suka!” nabilah tersenyum.
“Hisap kedua putingku sepuasnya!!“ tambahnya
Kulihat tangan kiri nabilah menyelusup ke bawah untuk memegang serta meremas-remas kontolku. Sementara di dalam sana, nabilah nampak semakin bersemangat mengocok kontolku. Bebebrapa kali kontolku juga diremasnya dengan lembut.
“Aku pengin ngemut kontol om lagi dong.” bisiknya
“Kamu suka ya sama kontolku?“ aku tersenyum.
“Suka banget!” sahut nabilah dengan mata memandang ke atas.
“Nikmati kontolku sepuasmu, sayang. Mulai sekarang, aku akan menggenjotmu dengan rutin.” kataku
"hehehhe jadiin aku slave om ferry ya" kata nabila
Nabilah dengan gemas kemudian membuka mulut mungilnya dan mulai mengarahkan kontolku masuk ke dalam mulutnya. Kulihat nabilah mulai mengulum kontolku meski kurasa ia agak sedikit kerepotan. Sesekali kepala kontolku hanya dijilatinya dengan ujung lidah begitu ia kehabisan napas.
Sedangkan batang kontolku yang hitam dan berurat dicucup dan kemudian diciumnya berulang-ulang. Apa yang kulihat dan kurasakan saat ini pasti akan membuat setiap pria yang mengagumi nabilah akan sangat bernafsu.
“Terus, sayang. Enak kan kontolku?” kataku
Aku mengelus-elus rambut nabilah yang beberapa kali menutupi pandanganku itu, kurapikan poni nabilah agar terlihat wajah cantik nabilah yang sedang menghisap kontolku.
“Mmmh... enak ooom Enak banget! Nanti om ferry semprotin spermanya ke mulutku ya om,, sudah lama aku nggak nelan sperma.” nabilah kembali mengulum, dan hampir saja tersedak karena saking sesaknya.
“Kamu suka minum pejuh?” tanya aku tak percaya.
Nabilah mengangguk mengiyakan, “Biar awet muda,” sahutnya riang
“Aaah... sudah, sayang. Sekarang kamu nungging lagi!!“ kataku
Aku membungkuk dan melumat lembut bibir tipis nabilah yang menanggapi dengan tak kalah rakus. aku memegang payudara gadis itu, meremas serta memijit-mijit putingnya dengan gemas hingga membuat nabilah mengerang keenakan.
“Sudah, cepat entoti aku lagi.“ kata nabilah dengan penuh nafsu
Nabilah berbalik badan. Kedua kakinya ditekuk di atas ranjang, sementara kepalanya disandarkan ke bantal. Aku terpana dengan bentui pantat nabioah yang bulat dan padat. Aku remas pantat nabilah yang terasa kenyal. Dari posisiku saat ini bisa kulihat memek nabilah sudah sangat basah.
“pantat kamu mantap, sayang,“ puji aku
Dengan tangan meremas-remas bulatan daging besar pinggul nabilah yang tersaji indah di depan mata. Desahan nabilah mulai terdengar saat jariku beberapa kali menggesek bibir memeknya.
“Kalo aku goyang gini, om ferry suka nggak?” goda nabilah sambil menggerakkan bokongnya ke kiri dan ke kanan.
“Makin asyik... kamu memang cewek bahenol berpantat gede, sayang, saingan sama kontolku, pantas banyak yang membawamu masuk ke hotel hahaha.“ goda aku, yang disambut tawa senang nabilah.
Puas bermain dengan pantat nabilah, kuposisikan kontolku menembus memeknya. Nabilah mencengkeram erat bantal bersiap untuk merasakan besarnya kontolku lagi Dan blessssh satu tusukan keras memperlancar masuknya kontolku ke dalam memeknya.
"Aaaaaah masih sempit aja memekmu aaaaah aaaah aaaah" desahku
Dengan cepat aku mulai menggenjot memek nabilah dari belakang. Terkadang nabilah juga ikut menggoyangkan pantatnya saat aku diam. Kuciumi leher belakangnya yang sudah basah oleh keringat. nabilah kembali mendesah saat lidahku menjilati tengkuknya.
Goyangan nabilah semakin lemah, ia merasakan tidak sanggup menahan gempuran kontolku yang terus menyodoki memeknya. Goyangan pantatnya pun sudah tak sanggup mengimbangi lagi. Kini posisi pantat nabilah menjadi semakin nungging dan semakin meliukkan tubuhnya. pemandangan yang membuat aku semakin bernafsu melihat lekuk tubuh nabilah.
Nampak di kontolku sudah terselimuti oleh lendir dari orgasme nabilah. Bahkan lendir itu sampai menetes keluar membasahi sprei ranjang. Dan yang ditunggu pun datang, setelah cukup lama aku memompa memek sempit nabilah. aku bersiap mengeluarkan spermaku lagi
Dan tak sampai tiga menit berikutnya. Kucabut kontolku dari dalam memek nabilah dan ku balik tubuh nabilah dengan cepat. Tau apa yang akan aku lakukan, nabilah membuka mulutnya dengan lebar. Kuarahkan kontolku masuk kedalam mulutnya
Crooot crrroooot crrooot. Lahar panas berwarna putih kental itu meluncur deras masu kedalam mulut mungil nabilah.
"Aaaaaah terima tu peju om cantik aaaaah aaaahh aah shit enak banget aaaaah" erangku
"Aaaaaaaaaah mmmmmmh mmmmh" desah nabilah saat mulutnya tersiram spremaku dengan kencangnya
Nabilah hanya bisa diam merasakan cairan hangat yang keluar dari kontolku berada di dalam mulutnya. Setelah hampir lima kali semprotan yang masuk ke dalam mulut nabilah, perlahan aku mencabut kontolku dari mulut nabilah dan sebagian menetes sperma itu dari dalam mulutnya yang tak cukup menampung spermaku.
Nabilah memperlihatkan spermaku yang berada didalam mulutnya dan kemudian ia telan semuanya. Aku begitu terpesona dengan apa yang nabilah lakukan membuat aku begitu senang menyetubuhi nabilah. Tak cukup sampai disitu nabilah membersihkan sisa lendir yang menempel di mulutku hingga tak bersisa.
"besok kalau balik ke jakarta kamu ke kantor om ya" kataku
"mau ngapain om?"
"kamu mau kumasukin jadi artis om, biar om bisa genjotin kamu terus"
"banyak kerjaan gak om,, ntar kerjanya cuma nemenin om ferry tidur doang"
"hahahhaha kamu gak tau rumah produksi om ya? Banyak artis yang sibuk di tv atau layar lebar kalau om yang pegang"
"wah mau om kalau gitu mah"
"yaudah ntar dijakarta kita urus ya, asal memeknya juga siap"
"buat om ferry apa sih yang enggak"
Puas menyetubuhi gadis cantik jebolan idol grup itu aku beristirahat sebentar. Karena sebentar lagi menu utama akan kusantap malam ini. Seorang gadis sunda yang cantik sedang menunggu giliran untuk melayani nafsuku.
Aku tahu dalam hatinya pasti sudah berdegup kencang, karena ini pertama kalinya ia berhubungan badan selain dengan kekasihnya. Padahal sejak dia terjun di dunia industri hiburan sudah ribuan kali pria hidung belang yang ingin merasakan hangat tubuhnya namun selalu ia tolak.
Entah apa yang ia pikirkan sampai menerima ajakan mawar untuk menemani aku diatas ranjang. Bahkan aku juga tidak tahu apa yang mawar katakan kepada sandrina saat di openning resto milik pramono saat itu.
Beberapa menit aku beristirahat untuk mengembalikan tenagaku, kemudian aku dengan kondisi masih telanjang bulat kudekati sandrina yang masih malu melihatku. Kuberanikan diri duduk disampingnya.
"kamu siap kan cantik?"
Kudekati wajah cantik gadis itu dam tanpa meminta ijin lagi kulumat bibir lembutnya. Sandrina pun mulai membalas permainan lidahku setelah sebelumnya ia nampak diam saja. Mungkin karena setelah melihat aku menyetubuhi nabilah didepan matanya membuat nafsunya pun ikut bangkit.
Sembari menikmati lembutnya lidah dan bibir nabilah, tanganku ikut beraksi dengan mengelus-ngelus tangannya. Kubawa tangan mulus itu menuju kontolku yang sudah mulai lemas. Tanpa kupinta lagi sandrina menggenggam kontolku dan sedikit meremasnya.
Genggamanjempol dan jari tengahnya hampir tak bisa saling bertemu karena saking besarnya batang kontolku. Mata sandrina terus tertuju ke kontolku yang ia genggam. Aku tau kalau gadis cantik sudah sangat terangsang saat ini. Betapa indahnya wajah sandrina saat terbalut nafsu
Tanpa menunggu aba-aba darinya, langsung aku sergap dan langsung kucucup bibirnya yang tipis. Kulumat dengan rakus. sandrina nampak terperanjat, tapi sama sekali tak bisa berbuat apa-apa karena aku sudah mendekap tubuhnya.
Dia kelihatan bingung harus bereaksi bagaimana. Sedangkan aku sudah meningkatkan serangan dengan menyedot kuat-kuat bibirnya dan mulai memainkan lidah. Terasa sekali jika sandrina belum bisa menikmati, karena responnya masih kaku. Mungkin karena sandrina masih belum membiasakan diri menjadi seorang pelacur kelas atas.
Tanganku mulai mengelus rambutnya. Gerakan ini cukup efektif memberi ketenangan untuknya, sehingga gerakannya yang semula ingin berontak jadi melemah. Secara naluri dia mulai merespon lidahku dan kami berpagutan erat sekali.
"mmmmhh mmmhh mmmhh ooomm"
Kubiarkan naluri birahiku menuntun ritme ciuman, yang aku yakini juga akan mengalir di tubuh sandrina sehingga birahinya jadi turut terbangkitkan. Hampir lima menit mulut kami bertemu. Liur tumpah saling menetes. Tidak jelas ludah siapa yang meleleh, tetapi baik mulutku maupun mulutnya telah banjir oleh air liur.
sandrina dengan malu menyandarkan kepalanya ke dadaku sesaat setelah ciuman kami terlepas. Segera kuposisikan dia telentang. Napasnya mulai terlihat memburu, suatu pertanda bahwa nafsu birahinya mulai mencuat. Kuciumi keningnya, pipinya, lalu telinganya kiri dan kanan.
Aku kemudian dipeluknya erat sekali. Aku pun merespon turut memeluknya. Tanganku menggapai punggungnya, meraba-raba ringan. Sesaat kemudian pelukannya melonggar dan aku kembali beroperasi menciumi lehernya untuk menjaga agar gairahnya tidak turun.
Aku merasakan detak jantung sandrina berdebar cepat. Untuk menaikkan birahi sandrina, aku kembali mencucup bibirnya. Kali ini ia mersepon dengan tepat. Bibirku dan mulutku disedotnya kuat sekali. Kubiarkan saja apa yang akan ia lakukan. Meskipun aku ingin lebih dari sekedar ciuman, aku berusaha menahan diri untuk tidak merambah ke lain tempat.
Sengaja aku tidak memegang payudaranya yang sangat menggodaku karena aku ingin melihat sejauh mana sandrina berani bermain api. Padahal tanganku sudah gatal ingin meremas bulatan payudaranya yang terasa empuk dan cukup kenyal ketika menempel di dadaku. Sementara tangan mulus gadis cantik berdarah sunda itu masih terus sibuk mengocok kontolku.
Setelah berciuman seru sekitar sepuluh menit, sandrina kembali melepaskan pelukan. Beberapa saat kami terdiam, saling memandang menikmati momen yang sedang terjadi. Hanya tangan kiriku yang meremas tangan kanannya dan dia balas meremas juga.
Terus terang aku hampir kehabisan nafas kala mengimbangi lumatannya. Meski bibirnya tipis, namun enak sekali saat dikenyot.Aku mengambil posisi telungkup diatas tubuh sandrina yang telentang diatas ranjang. Tangan kanannya masih tidak melepaskan genggamannya dari kontolku.
Kembali kulumat bibir mungil sandrina dan menikmati lidah kita yang saling membelit. Aku yakin naluri seks sandrina kali ini mulai terbangun. Ciumanku mulai berpindah ke leher putihnya. Sandrina memejamkan matanya menikmati jilatanku yang bergerak liar dilehernya.
Desahan demi desahan pun mulai terdengar ditelingaku. Nada indah yang semakin membakar nafsuku. Remasan tangannya di kontolku juga semakin keras. Aku mencoba menggerakkan pinggulku seakan sedang menyetubuhinya. Dan benar saja tubuh sandrina semakin menggeliat.
Kurubah posisiku dengan duduk di sampingnya. Otomatis telapak tangannya terlepas dari selangkanganku. Kubimbing tangan lentik itu untuk kembali mengocok kontolku. Begitu berada di atas batang kontolku,
kuminta dia untuk meremasnya.
“Yah, terus begitu, sayang!” aku merintih.
Sambil aku ciumi pipinya yang halus, tanganku yang satu lagi bergerak liar menjelajahi setiap lekuk tubuh gadis cantik itu. Beberapa kali aku meninggalkan bekas merah di sekitar lehernya.
“Keras sekali, oom” katanya.
Dia terus meremas kontolku yang sudah mengeluarkan lendir dan sudah tegk berdiri. Tangannya mengeksplor seluruh kemaluanku. Semua dia jamah, bahkan sampai ke kantong kontol juga ia remas-remas dan ia pilin telurku dengan lembut.
“Aduh, jangan keras-keras, sayang. Bagian itu sakit kalau terlalu keras diremas!” kataku.
Penasaran ingin melihat bentuk kontolku yang sesungguhnya dari dekat, sandrina bangkit dari tidurnya dan duduk di sampingku. Kini aku yang gantian berbaring. Kubiarkan dia memperhatikan seluruh bentuk senjata andalanku yang menjulang bebas,tegak dan kokoh bagai pentungan batu.
“Untuk pria seusia om tuh, burung om ferry ini keren lho om!” katanya mengomentari pemandangan yang terhidang.
“Bukan hanya bentuknya yang keren, rasanya juga enak lho cantik!“ katakumenggoda.
sandrina terus menggenggam batangku yang semakin keras dan tegak. Dia masih berpakaian lengkap dengan rok pendek untuk menutupi pahanya yang sintal. Kubiarkan untuk sementara waktu dia menutupi tubuhnya, sampai saatnya nanti dia akan kutelanjangi.
“ayo kocok lagi cantik!” aku meminta, dan sandrina melakukannya.
Dia menggenggam batangku sambil mulai melakukan gerakan naik turun. Sementara dia melakukannya, aku bermaksud berpura-pura keenakan sambil mendesis dan mengerang. Rupanya reaksiku itu memancing dia jadi tambah semangat dalam mengocok.
Dan ternyata, kocokannya sungguh nikmat. Atau karena aku yang terlalu bergairah dengan tubuh sandrina? Entahlah. Tapi yang jelas, kalau kubiarkan terus, peluruku bisa melesat keluar. Maka lekas kutahan kocokannya dengan alasan batangku terasa panas dan pedih.
“Ganti cium aja, sayang” kataku. “kamu nggak keberatan, kan?”
“Memang enak ya om kalau dicium?” tanyanya polos.
Aku jadi agak kaget juga. “Memang pacar kamu nggak pernah minta dicium?”
Dia menggeleng.
Aku memberitahu kalau dicium di kontol akan menimbulkan kenikmatan yang lebih tinggi lagi. Dan kubujuk dia agar nanti bisa ia praktekan ke pacarnya dan memuaskannya nanti.
“Lain kali coba praktekkan deh sama pacar kamu, dia pasti suka!” kataku.
sandrina hanya mengangguk saja.Perlahan-lahan kurendahkan wajahnya hingga sejajar dengan batang kontolku. Selama itu, sandrina terus memandangi kontolku tanpa berkedip sedikit pun. Dan berikutnya, dia mulai mencium, pelan.
Kunikmati kecupannya dengan mengusap-usap kepalanya, sementara tanganku yang satu lagi mengarahkan
agar batangku bisa masuk ke dalam mulutnya, tidak hanya dicium saja. Aku mana puas kalau cuma seperti itu? Meski agak lama tetapi akhirnya berhasil juga, sebagian kepala kontolku bisa masuk ke mulutnya.
Sandrina mulanya agak ragu dalam mengulum, dia menahan diri hanya di satu titik itu. Aku harus memikirkan cara lain. Dengan ujung kontol berada di dalam mulutnya, kutekan kepalanya dan badanku kudorong ke atas sehingga semakin banyak batangku yang masuk ke dalam mulutnya.
Walaupun sandrina sudah pernah melakukan hubungab badan dengan kekasihnya. Namun, dalam urusan oral sandrina sama seperti wanita polos yang harus sabar untuk mendapatkan kenikmatan jepitan mulutnya. Perlu sedikit usaha untuk memerawani mulutnya
“Aduh,” seruku ketika tergerus giginya.
sandrina segera bereaksi dengan membuka mulut lebih lebar agar giginya tidak mengenai batangku. Dia mulai melakukan lomotan naik turun. Hanya dalam waktu singkat, akhirnya dia sudah mahir dalam mengoral. Aku memang guru yang pintar.
“mmmmhhh mmmhhh oom sakit!” sandrina tiba-tiba komplain karena merasa aku memencet bulatan payudaranya terlalu keras.
“Habis aku gemes, sayang Susumu ini montok sekali,” Untunglah dia berhenti, kalau diteruskan aku bisa muncrat di dalam mulutnya.
sandrina lalu kubaringkan. Aku menindihnya dan mulai kembali menciumimulutnya, dan perlahan-lahan turun ke leher. Sambil mencium, aku berusaha membuka kancing pakaian atasnya dan begitu behanya terlihat, tanganku mulai menjamah payudaranya yang cukup padat, berukuran lumayan besar, membuatku geram untuk meremas.
"mmmmhh ooomm aaaahh aaahh mmmmhh mmmhh" desah sandrina yang menahan tanganku dengan tidak sungguh-sungguh.
Dengan sedikit dorongan, aku kembali dapat meremas susu yang masih terbungkus beha itu. Rasanya empuk dan kenyal, kupenceti bergantian kiri dan kanan. Berikutnya tanganku mulai menelusup ke bagian belakang tubuhnya untuk mencari kaitan beha, tanganku yang memang sudah terlatih dengan mudah melepasnya.
Kusibak penutup susunya dan sandrina berusaha menutupi kedua payudaranya dengan menggunakan telapak tangan. Sandrina merasa sedikit malu memperlihatkan payudaranya didepan orang asinv yang akan menikmati tubuhnya. Aku terdiam melongo menyaksikan pemandangan indah yang tersaji di depan mata.
Seorang mahkluk cantik yang sangat seksi sedang bertelanjang dada, dengan tubuh putihnya yang indah tampak mengkilat oleh keringat yang memantulkan cahaya.
“Kok jadi bengong, om?” sandrina bertanya.
“Ehm, i-iya... Payudaramu bagus!”
Tersadar, aku segera mengulurkan tangan dan menyentuh bulatan payudaranya yang membusung indah. Aku meremasnya sedikit sambil berusaha menyingkirkan tangan sandrina yang menutupi putingnya. Benda bulat itu pun langsung terbuka lebar, menggantung menantang, dengan permukaan yang halus menggiurkan.
Ukurannya lumayan besar, jauh di atas rata-rata gadis seusianya. Putingnya yang mungil, yang berada tepat di puncaknya, dengan berani menunjuk diriku, seperti meminta untuk dihisap dan dijilat. Aku tersenyum penuh nafsu, aku segera meraih benda itu dan langsung menghujaninya dengan ciuman dan hisapan.
Terutama di kedua putingnya yang mungil kemerahan. Kucucup berkali-kali, bergantian kiri dan kanan. Aku melakukannya dengan begitu kuat dan keras seperti ingin menyedot habis seluruh ASI yang ada di dalamnya.
“aaauuuhh mmmhh” sandrina merintih saat sesekali aku menggigit-gigitnya sedikit.
”aaauuuh geli ooom" erang sandrina
Dia menjerit seketika saat mulut nakalku mulai mengunyah ringan puting imutnya. Dengan jilatanku yang terlatih, birahi sandrina nampak naik semakin tinggi. Mungkin kesadarannya tinggal setengah sehingga dia tidak merasa ketika tanganku mulai membuka kaitan rok pendeknya. Reslitingnya juga berhasil kubuka. Lalu, tanganku langsung membekap memeknya yang masih terbungkus celana dalam.
“mmmhh mmmhh ooomm" sandrina agak menahan gerakan tanganku.
Tapi karena kesadarannya sudah tersapu oleh birahi, pertahanannya pun tidak terlalu kuat. Begitu tanganku agak bebas, aku mencari jalan untuk menelusup dari atas celana dalam untuk masuk ke bawah. Dengan satu gerakan cepat, jari tengahku sudah menemukan belahan memeknya yang terasa membanjir.
Jari tengah yang terlatih ini dengan mudah menemukan klitoris sandrina yang tersembunyi. Di titik klitoris itulah ujung jariku mulai bermain. Kenikmatan yang dibangkitkan dari permainan jari tengahku di klitorisnya membuat pinggul sandrina bergoyang. Dia tidak hanya begitu, tetapi sudah mulai mendesis dan mendesah. Rasa malunya sudah lenyap, tinggal nafsu birahi yang tersisa.
"sssshhh iyaa om disitu oomm aaahh aaaahhh geli banget mmmmhh enaak aaaaahh" racau sandrina
Aku meneruskan mempermainkan klitorisnya dengan target sandrina mencapai orgasme. Beberapa saat kemudian tangannya menekan tanganku yang menangkup di memeknya. Aku tahu dia mencapai orgasme, maka tarian jari tengahku kuhentikan.
Terasa memeknnya mulai berdenyut-denyut dan belahan memeknya semakin banjir. Aku menunggu sampai denyutannya mereda, lalu kutarik tanganku keluar dari memeknya. Kini aku tidak ragu lagi. Lekas aku membuka seluruh baju yang ia kenakan, termasuk beha dan celana dalamnya. sandrina pasrah, malah ia memberi ruang
agar aku lebih mudah dalam menelanjangi. Sedetik berikutnya, kami sudah berpelukan bugil.
"aku malu om telanjang gini" kata sandrina
“Kenapa malu? Tubuh Mbak bagus kok, aku suka!” sahutku.
Tanganku kembali bermain di memeknya yang hanya ditutupi bulu agak jarang, sementara kedua putingnya kuserang dengan jilatan lidahku. sandrina sudah terangsang berat. Pelan-pelan aku cium ke bawah ke arah perut, lalu perlahan-lahan kulebarkan kedua kakinya.
Dia agak menahan, mungkin masih ada sisa-sisa rasa malu yang belum lenyap. Kubiarkan dia bersikukuh begitu,
tetapi serangan jilatanku makin ke bawah, sampai akhirnya jilatanku sudah berada di belahan memeknya yang basah.
"aaaaaaahh malu om mmmhh aaaaaahh" desah sandrina menerima jilatanku disekitar memeknya
“Tidak apa-apa. Memek kamu cantik kok, anggap aku pacar kamu sayang" kataku
Lidahku yang trampil dengan segera mencari titik klitoris. Agak susah juga menemukan karena kakinya kurang membuka. Tetapi jilatanku disekitar lubang memeknya membuat sandrina mau juga melonggarkan kaki sehingga lidahku bisa menemukan ujung lipatan memek dimana bertengger biji mungil kemerahan yang sudah mencuat mengeras.
Serbuan ke pusat syaraf birahi itu membuat sandrina seperti kesurupan. Dia tidak perduli lagi sehingga membebaskan aku membuka pahanya lebih lebar dan menekuknya ke atas. Sandrina pun akhirnya merelakan memeknya untuk dinikmati oleh pria selain pacarnya.
"aaaaahh aaaah aaahh ooomm mmmhh" racau sandrina
Sandrina mengerang-ngerang sejadi-jadinya menimpali kenikmatan yang dia rasakan. Dia tidak bisa bertahan lama, sampai akhirnya mencapai orgasmenyayang kedua. Kepalaku dijepit oleh dua pahanya yang mulusnya minta ampun. Untungnya aku masih punya ruang sedikit untuk bernafas.
"Maaf om, Pasti om ferry susah nafas waktu kujepit. Sudah nggak tahan soalnya." dia berbisik.
"Santai aja, sayang, om malah senang kok." kataku
Setelah orgasmenya berakhir, jari tengahku pelan-pelan kusodokkan ke dalam lubang memek sandrina. Tujuanku mencari G spot. Agak sulit juga ternyata, aku harus meningkatkan konsentrasi dan kepekaan sampai akhirnya
menemukan tonjolan daging agak mengeras di dinding atas memek sandrina, tidak jauh dari lubang kencingnya.
Tonjolan itu kugosok halus dengan ritme teratur dan pelan. Belum sempat sandrina menikmati istirahatnya setelah orgasme, ia kembali menggeliat menerima seranganku yang masih berada dimemeknya.
"aaaaahh aaahh ooommm mmmhh gelii ooomm aaaaahhh ampuuun ooom" Mulanya dia mengejang setiap kali kugosok.
Namun lama-lama sandrina bergerak, sehingga aku sering terpeleset dan kehilangan titik incaran. Aku berusaha menahan agar sandrina tidak terlalu liar bergerak, sambil aku terus menggosok G spotnya.
“Arrghhhh...!!” Tiba-tiba dia menjerit dan kakinya menjepit kuat.
Aku merasakan denyutan orgasme serta banjir cairan memek yang sampai membasahi sprei. Agak panjang juga jeritannya. sandrina lupa diri ketika mencapai orgasme yang terakhir itu. Telapak tanganku ditekan keras ke seluruh permukaan memeknya sehingga aku bisa merasakan denyutan-denyutannya.
Kutunggu sampai denyutan dimemeknya itu selesai, lalu tanganku kulepas dari memeknya. Aku mengambil posisi duduk di sampingnya.Menyadari keberadaanku, sandrina lantas memelukku dan bagian kemaluannya ditekankan ke pahaku kuat-kuat.
"om jangan main kasar ya, aku tau aku udah gak perawan om tapi tolong jangan dikasarin ya om" pekiknya memelas.
"iya sayang, udah kamu tenang aja, nikmati tiap momennya malam ini" kataku
sandrina kemudian menarik badanku agar berada di atas tubuhnya. Kuturuti saja kemauannya. Rasanya dia memposisikan agar memeknya bertemu dengan kontolku. Tapi dia tidak tahu bagaimana selanjutnya. Dia hanya terus menekan kemaluannya ke kontolku
Aku paham maunya sandrina. Aku bangkit dan mencoba memposisikan ujung kontolku tepat berada di depan memeknya yang sudah licin dan kuyup. Kugesekkan kontolku ke atas dan ke bawah sampai akhirnya seluruh ujung kontolku terlumuri cairan memeknya.
Kepala kontolku sudah berada tepat di gerbang memek sandrine. Kutekan sedikit, terasa kepala kontolku sedikit terbenam. Aku agak sulit merasakan apakah milikku sudah masuk di dalam liang memeknya atau baru terjepit bibirnya yang tebal. Untuk meyakinkan, kudorong sedikit. Karena licin, rasanya mudah saja kontolku maju. Kini sudah terbenam sebagian.
"Uuuggghhhh..." sandrina merintih.
"sakit ya?" tanyaku
"gapapa om, terusin aja mmmmhhh" kata sandrina
Aku memutuskan untuk berhenti dan maju mundur pada batas itu. Rasanya sudah enak karena jepitan kemaluan sandrina yang tebal dan kaku. Tangan sandrina keduanya berada di pantatku. Ketika aku berhenti bergerak, terasa tangannya menekan pantatku agar maju.
Pelan-pelan aku tekan sampai akhirnya jebol juga lubang itu. Kontolku bisa masuk seluruhnya. Sungguh nikmat memek sandrina ini, tubuhnya yang lebih kecil dari aku dan nabilah membuat lubang memeknya terasa lebih sempit.
"aaaarggghhh oooomm mmmmhh" erang sandrina
Pastinya dia merasa perih, atau mungkin malah enak? Karena air bening mengalir dari kedua ujung matanya. Seluruh kemaluanku sudah terbenam, tetapi aku merasa pembenamannya belum sempurna. Maka kutekuk kedua kaki sandrina dan kulebarkan.
Pada posisi ini kontolku bisa melesak lebih dalam lagi. Aku menggenjot dengan irama lambat. Ia masih terlalu tegang, kontolku terus dijepitnya dengan kuat. Memeknya terlalu nikmat jika ia terus menjepit kontolku terlalu kuat.
"santai aja sayang, Jangan kuat-kuat. Bisa-bisa saya keluar duluan sebelum genjot kamu" kataku
Dia mencoba rileks. Genggaman tangannya mengendur, begitupun memeknya. Kucoba menambah sedikit kecepatan. Sandrina masih belum sepenuhnya rileks, aku merasakan jepitan memeknya masih sangat erat.
"memekmu rapet banget lho sayang, seperti menolak kontolku!” kataku
“aku masih belum terbiasa dengan ini, om" kata sandrina
“Berselingkuh, maksudnya?” sandrina mengangguk.
"kamu nikmati saja, pasti nanti jadi enak sendiri.” kataku
Kuteruskan genjotanku, sementara sandrina mencoba mengimbangi dengan memainkan pinggulnya. Sandrina berusaha bergoyang sebisa mungkin melayani kontolku yang sudah masuk dimemeknya membuatku menikmati setiap gerakannya.
Sampai akhirnya orgasmeku datang. Lekas kubenamkan kontolku dalam-dalam dan kusemburkan cairan maniku ke dalam memek sandrina. Kuhempaskan badanku menindih dia. Aku merasakan sensasi tubuh hangat yang sekal. Tubuh sandrina yang lebih keci dari aku membuat aku menikmati tubuhnya. Setelah menikmati orgasme, aku menikmati kasur hidup untuk beberapa waktu.
“Pejuh om ferry banyak sekali,” dia berkata.
“Habis, saya nafsu banget sama tubuh kamu” Aku lalu duduk disampingnya.
Sandrina terlihat sangat lelah, dia tertidur dan tak lama kemudian mulai mendengkur halus. Aku sering memperhatikan, jika perempuan sudah orgasmeberkali-kali, maka dia akan mengantuk dan jatuh tertidur lelap. Termasuk nabilah dan sandrina yang sekarang telah pulas dialam mimpinya.
"malam ini segini dulu ya, dijakarta nanti kalian harus siap jadi peliharaanku cantik" kataku sambil merabai tubuh telanjang mereka berdua.
Aku teringat masih ada satu wanita diluar kamar ini yang bisa kunikmati lagi. Aku bangkit ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku menciumi tubuh mereka dan kuhirup harum tubuhnya yang membangkitkan birahiku lagi.
Setelah selesai membersihkan diri, aku keluar kamar menuju ruang tengah dimana mawar masih berada disana sembari menonton televisi. Dengan tubuh telanjangku aku mendekatinya dan berniat mengagetkan mawar.
Aku berdiri di belakang sofa dimana mawar sedang duduk dan kutepuk kontolku di belakang kepalanya. Sadar ada benda yang memukul kepalanya lantas mawar menoleh kebelakang dan melihat kontolku berada didepan matanya.
"AAAAAAAAAA" jerit mawar
"iiih om ferry ngagetin aja, mana dikeluarin lagi itunya iihh nyebelin" kata mawar
"hahahhahaha sengaja mau isengin kamu" kataku
"masih kurang yang didalem kamar om?" kata mawar
"kurang sih enggak, tapi ada 1 lagi yang bisa ditidurin kenapa gak dipake sekalian aja" kataku
"hmmm iya deh" kata mawar
Aku mengambil posisi duduk di samping mawar. Gadis cantik berdarah blasteran indo belanda itu langsung menggelayut manja memeluk tubuhku. Payudaranya yang ranum itu menekan erat lenganku yang membuat aku semakin susah fokus.
Tanganku merayapi sekujur tubuhnya tanpa satupun yang terlewati. Aku juga menciumi rambutnya yang wangi. Kami seperti sepasang kekasih yang akan menghabiskan malam dengan mesra. Sampai akhirnya tanganku merayap di pahanya.
Mawar tau kalo aku menginginkan lebih dari sekedar pelukan. Ia menatapku dan menciumi pipiku dengan lembut. Aku pun terpancing dengan apa yang dilakukan mawar. Kukecup bibirnya dan kulumat dengan lembut. Sedang asiknya aku menikmati bibir mawar aku merasakan ada sebuah tangan yang menggenggam kontolku.
Saat kulihat ternyata tangan mawar yang mengocok kontolku yang sudah ia keluarkan. Entah sejak kapan mawar mengeluarkan kontolku yang sudah berdiri tegak dari dalam celana kolorku.
"udah keras banget om" kata mawar melihat kontolku
"kamu pegang sih, jadi minta masuk sarangnya ini" kataku
"hihihihi kan udah masuk dua sarang tadi om" kata mawar sambil mengocok kontolku
"mintanya ini sekarang" kataku sambil meremasi kedua payudaranya
"mmmmhh nakal ya aaaahh" desah mawar
"kamu belum ngantuk kan?" kataku
"gimana mau ngantuk om kalo ini minta masuk" kata mawar
"yaudah kalo gitu kamu temenin om tidur ya" kataku
"lho om ferry mau tidur? Yakin?" kata mawar
"makanya kamu temenin biar tidurnya bareng" kataku
"......................"
"lama ih, ayo temenin" kataku menarik mawar dengan paksa
"aaaaahh iya iya iya iya om" teriak mawar
Aku menarik tangan mawar dan membawanya masuk ke dalam kamar satunya lagi. Aku langsung membaringkan mawar diatas ranjang sementara aku berada diatasnya. Mawar dengan perlahan melumat bibirku. Aku sangat menikmati bagaimana mawar melumat bibirku dengan lembut.
Aku berusaha mengimbangi permainan bibir mawar. Wajahnya begitu cantik saat ia menikmati bibirku. Detik berikutnya aku merasakan lidahnya mulai berani masuk ke dalam mulutku dan bermain dengan lidahku. Sesekali ia juga menghisapnya dengan lembut.
mawar menggigit pelan bibir aku, ia tarik lidahnya. Kami berdua saling melilitkan lidah di dalam ciumannya. Perlahan aku mulai memainkan irama ciumanku. Sambil berciuman, tangan kanan aku perlahan mulai menggerayangi payudara mawar yang masih tertutup pakaian.
Aku sedikit meremas-remas payudara mawar dari luar pakaiannya. Sedangkan tangan kiri aku mulai turun menuju bagian bawah gadis cantik dan berakhir dengan meremas-remas pantat sekal mawar.
Sesekali aku menampar pantat mawar yang masih tertutup celana tidurnya. Mawar terlihat sangat menikmati perlakuan aku. mata mawar masih terpejam dan masih membalas ciuman aku dengan lembut.
Libido mawar semakin meninggi saat aku meremas payudara mawar dengan sedikit keras. Aku jilati leher dan sekitar telinga mawar. aku mendengar desahan mawar semakin keras saat ia jilati daun telinganya.
"aaahh aaahh ooomm mmmhh geli aaahhh mmmmhh" desah mawar
Tangan aku berpindah menuju memeknya yang masih tertutup celana. Aku gesek-gesekan jariku ke memek mawar yang membuat ia semakin mendesah kenikmatan dan tubuhnya bergetar merasakan gesekan di memeknya. Hawa dingin pagi itu membuat aku semakin bersemangat merasakan tubuh hangat mawar
Didukung suasana malam yang sepi karena para penghuni hotel yang lain pasti sibuk didalam kamar masing-masing membuat situasi semakin mendukung dan membuat persetubuhannya dengan mawar semakin indah. Kunikmati tubuh mawar yang sudah telentang pasrah diatas ranjang.
Mawar yang sudah tak tahan lagi lalu ia membuka semua pakaian yang menutupi tubuhnya hingga dirinya telanjang bulat. Kini kulit mulusnya yang indah itu sudah terpampang jelas di hadapanku. Bulu-bulu halus namun memenuhi disekitar memeknya memberi kesan eksotis.
Melihat tubuh telanjang gadis cantik seperti mawar yang sudah pasrah telentang di atas ranjang membuat aku makin keranjingan. Dengan cepat aku juga membuka celana kolorku yang menjadi satu-satunya pakaian yang menempel di tubuhku.
Dan tanpa buang waktu lagi aku langsung menyantap memek mawar. Kujilati klitoris mawar hingga membuat mawar mendesah dan mengerang kelonjotan merasakan gesekan lidah hangat aku membelai bibir memeknya.
"aahh.. aahh.." desahan mawar.
Mendengar desahan mawar yang semakin keras membuat aku semakin bersemangat menjilati memek mawar yang sudah sangat basah Sambil sesekali aku memilin puting payudaranya yang mulai mengeras.
Puting yang berwarna coklat nan imut dan ukuran payudara mawar yang tidak terlalu besar membuat aku semakin beringas memainkan tubuh mawar. aku semakin garang menjilati memek mawar dan terus menjilati memeknya sampai pada akhirnya..
"aah.. ooomm aaahhh.. aku keluar ooommhh mmmhh..." erang mawar saat ia mencapai klimaksnya.
Puas membuat mawar orgasme dengan jilatanku kali ini aku menuntun mawar untuk menghisap batang kontolku yang sedari tadi telah tegak berdiri. Mawar tau apa yang aku mau, dengan tenaga yang tersisa ia meraih kontolku dan dibenamkannya dalam-dalam kontolku ke dalam mulutnya
Sontak aku seperti tersengat aliran listrik ribuan volt saat kepala kontolku tersentuh lidahnya yang lembut Dengan gerakan maju mundur. kepala kontolku sesekali digigit-gigit kecil oleh mawar. aku merasakan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan selama dikulum oleh seorang wanita.
Cukup lama mawar menggarap kontol aku dimulutnya. Kali ini kontol aku yang sudah sangat basah itu telah siap memasuki lubang kenikmatan mawar. Mawar sudah pasang posisi mengangkang diranjang. Ia membuka lebar-lebar pahanya dan dengan tatapan yang menggoda ia membuka bibir memeknya yang sudah sangat becek.
Terlihat jelas memek dengan bulu-bulu halus yang menggoda. Kontol aku siap meluncur ke dalam memek mawar. Kuarahkan batang kontolku ke lubang memeknya. sebelum aku masukkan kontolnya terlebih dulu kugesek-gesek kepala kontolku dibibir memek mawar.
"ayo om masukin mmmhh aku udah gak tahan ooom" pinta mawar
Mawar hanya mendesah kecil merasakan gesekan kontol aku. Dan tiba-tiba kontol aku langsung masuk melesat kedalam memeknya. Cukup sulit dan perlu tenaga ekstra bagi aku menembus memek mawar yang sangat rapat.
"aaaauuhh pelaaaan om iiihh mmmmhh sakiiit ooom aaaaahh" erang mawar
Mawar merintih merasakan kontol aku yang mulai melakukan penetrasi ke dalam memeknya kesakitan. aku pun tak menyerah aku berusaha memasukan kontolnya lebih jauh kedalam memek mawar. Hingga akhirnya kontol aku masuk dan terbenam sepenuhnya kedalam memek mawar.
"aaahhh.." erang mawar sedikit berteriak.
"tahan sayang" kataku
"mmmmhh kontol om gede tau, sakit ini mmmmhh mmmmhh" racau mawar
Sejenak aku mainkan kontolku didalam memeknya. Perlahan aku mulai menggoyangkan pinggulku dengan gerakan maju mundur. mawar memejamkan matanya dan sedikit meringis kesakitan merasakan besarnya kontol aku yang masuk ke dalam memeknya.
Masih dengan gerakan maju mundur seirama dengan liukkan tubuh mawar yang sedikit menggelinjang, merintih, dan mendesah makin keras membuat aku semakin liar menghantamkan kontolku ke dalam memek mawar. Seiring teriakan mawar yang keluar dari mulutnya.
Membuat aku semakin bernafsu menggerayangi tubuh mulus gadis yang sudah lama menjadi tempat pelampiasanku. Sambil kontolku terus menghujam memek mawarTangan aku mulai aktif meraba-raba payudara mawar.
Aku remas dan memilin-milin putingnya yang sangat mengeras pertanda libidonya sudah sangat tinggi. Mata mawar masih saja terpejam merasakan rangsangan yang menyerang tubuhnya. Sesekali ia mengernyitkan alisnya. menggigit bibirnya dan mendesah keras untuk mengekspresikan kenikmatan yang ia dapatkan.
"aahh..aahh..aaahhh ooom enaaak bangeet aaah aah aaah teruuuss ooomm genjot aku" desahan mawar mengisi ruangan.
aku terus melancarkan serangan kontolku ke dalam memek mawar. aku semakin liar menggerakan pinggulku. Mawar pun juga semakin keras meliukkan tubuhnya yang merasakan kenikmatan sodokan kontol aku. Aku pun semakin menikmati jepitan rapat dari memek sempit mawar.
Kali ini mawar yang sudah terselimuti birahinya menjadi semakin liar. ia mencabut kontol aku dari memeknya, kemudian mawar kembali mengulum kontol aku dengan ganas di mulutnya. mataku mengerjap merasakan nikmat sedotan mulut mawar. lalu ia kembali menuntun kontol aku untuk kembali masuk kedalam memeknya.
aku pun tak mau kalah ganas. Aku semakin mempercepat goyangan pinggulnya. dan semakin deras hantaman kontolnya didalam memek mawar. Gerakan tubuh mawar makin tak terkontrol. ia makin menggelinjang. desahannya makin kuat. Pertanda orgasmenya akan tiba.
"aahhh..aaaah aaah ooomm aku mau ke..keluar.." katanya terbata-bata.
"aku juga sagang aaaah aah" racauku
aku pun juga merasakan ia hampir klimaks, kontolku mengejang. Kucabut kontolku dari dalam memek mawar dan langsung ku semprotkan cairan spermaku di atas payudara mawar. mawar menggelinjang diatas ranjang.
Memeknya basah oleh cairan yang keluar dari dalam memeknya. Tubuh dua insan itu pun lemas diatas ranjang. Nampak payudara mawar yang sekal itu dipenuhi cairan sperma aku yang kental dan sangat banyak membasahi kedua payudaranya.
"aahh ooomm" ucap mawar yang masih terengah - engah
"haah..haah.." sahut aku yang masih terengah-engah.
"tadi itu enak sekali om" ucap mawar singkat, kemudian memejamkan mata.
"aku juga enak kok ,, memek mbak sempit banget" seraya menciumi kening mawar.
mawar pun tertidur pulas, dan akhirnya aku juga tertidur di kamar yang ditempati oleh mawar. Malam yang indah bagi aku karena malam ini aku bisa menikmati tubuh mawar. Terlebih selama di bali ini aku sudah menikmati berbagai memek dari wanita hebat di industri hiburan. Saatnya beristirahat dan kembali ke rutinitas yang padat di jakarta
BERSAMBUNG