Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sabrina Gadis 23 Tahun, CCE Perusahaan Eksplorasi Minyak.

Sperma

Guru Semprot
Daftar
26 Jun 2010
Post
629
Like diterima
282
Bimabet
Sabrina adalah gadis berusia 23 tahun lulusan diploma akuntansi lembaga pendidikan swasta terkenal di Jakarta. Saat ini dia bekerja di perusahaan eksporasi minyak milik asing yang kantornya ada di daerah kuningan. Rina, demikian Sabrina biasa dipanggil, bekerja sebagai cost control employee pada perusahaan tersebut. Tidak banyak yang bekerja di kantor yang hanya menangani bidang administrasi tersebut. Kira-kira ada sekitar 20 orang di mana 6 orang adalah tenaga asing dari Amerika dan Eropa. Mereka adalah Philip sebagai manager, Hubert seorang assistant manager, Hugo, Simon, dan Black ketiganya adalah teknisi, serta Ferdinand kepala divisi cost control yang merupakan atasan Rina langsung. Divisi cost control adalah bagian yang sering bekerja lembur bahkan tidak jarang hari Sabtu dan Minggu pun mereka harus bekerja untuk menyelesaikan target pekerjaan. Untunglah dikarenakan tempat tinggalnya di wilayah Jakarta Timur maka Rina membutuhkan waktu tidak lama untuk dapat mencapai kantornya di bilangan kuningan.

Hari ini, Sabtu, Rina kebagian masuk kerja untuk penyelesaian target pekerjaan. Jum?at kemarin Ferdinand telah memintanya untuk masuk kerja hari ini. Pukul 8:00 Rina sudah berangkat dari rumah menuju kantor dan tiba pukul 8:30. Atasannya Ferdinand ternyata juga sudah tiba disana. Tidak seperti biasanya hari ini semua bule asing yang bekerja di perusahaan itu ada di sana. Ada juga Doni dan Anton dua rekan kerjanya yang terkenal playboy dan mata keranjang. Doni dan Anton punya kesenangan yang sama yaitu olahraga fitness sehingga postur badannya kelihatan macho seimbang dengan tinggi badan mereka yang kira-kira 172 cm. Meskipun mereka orang pribumi bila Rina ada di samping Doni maupun Anton maka tinggi kepala Rina tidaklah sampai pada tinggi pundak mereka. Tinggi badan Rina hanyalah 154 cm, cukup pendek dibandingkan rata-rata tinggi gadis Jakarta sekarang. Walau demikian ukuran buah dadanya yang 34B itu cukup proporsional dengan ukuran tubuhnya. Apalagi lengannya yang kelihatan sekal serta pahanya yang membulat tidak dapat menyembunyikan kesintalan bentuk tubuhnya. Doni dan Anton sering mencuri pandang melihat kesekalan lengan Rina bilamana gadis itu terkadang melepaskan blazernya dan hanya mengenakan baju dalam tanpa lengan pada saat bekerja di depan komputernya. Hari inipun Rina mengenakan baju dalam tanpa lengan berwarna putih dengan bagian depannya berenda yang dipadu dengan blazer dan rok sedikit di atas lutut yang keduanya berwarna hitam. Cocok sekali untuk dipadukan dengan kulit tubuhnya yang memang mulus itu.

Tiba-tiba?.
?Heiii?.. kenapa bengong?..?
Terdengar suara cedal Ferdinand. Rina terkesiap. Rupa-rupanya dia memikirkan sesuatu agak lama di depan pintu masuk ruangannya sampai-sampai tidak melihat Ferdinand yang datang mendekatinya. Bibir tipis Rinapun tersenyum malu.

?Am?.sorry Ferdinand, I have thinked of something stupid?never mind?? jawab Rina yang langsung bergegas masuk menuju meja kerjanya dan segera menyalakan tombol komputernya.

?What will you do Rina?..? Ferdinand berkata
?Of course I will finish my work? dengan cepat Rina menimpali.
?Ngapain lha wong kita mau jalan-jalan kok?.? Tiba-tiba Anton menyeletuk.
?Rina we will finish our work in Puncak today?? Tiba-tiba Hubert ikut nimbrung.
?I really do not understand???? Rina bertanya dengan wajah bingung.
?Yes?we make finishing of our project in Bogor. Every things are already organized? Ferdinand menjawab kebingungan Rina.
?Iya data semua sudah ada di laptop ini? demikian kata Doni memperjelas pernyataan Ferdinand.
?Lets go for pleasure every body?? Philip yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan memberikan perintah untuk segera siap berangkat.

Rina sebenarnya sedikit risih dengan acara penyelesaian pekerjaan yang akan dilakukan di puncak Bogor karena hanya dia satu-satunya cewek yang ada pada rombongan. Tetapi dia tidak punya cukup keberanian untuk menolak ajakan Philip sebagai bos besar di perusahaan itu.

Pukul 9:00 rombongan berangkat ke puncak dengan menggunakan dua kendaraan Avanza. Mereka menuju sebuah villa yang berada di tengah-tengah kebun teh. Villa itu adalah langganan Philip bilamana dia menginginkan ketenangan untuk berkencan dengan wanita-wanita muda yang sering dibawanya. Memang semua bule yang ada di perusahaan di mana Rina bekerja adalah penganut seks bebas. Terlebih lagi Simon, Black dan Hugo yang semuanya adalah orang lapangan. Wanita adalah kebutuhan yang vital bagi mereka dikarenakan kegiatan eksplorasi minyak banyak dilakukan di wilayah perairan laut, jauh dari wanita, dan semua pekerjanya adalah pria. Itulah sebabnya mereka sering menggebu-gebu saat melakukan senggama dengan seorang wanita bahkan cenderung brutal dalam melampiaskan nafsunya. Pernah pula mereka bertiga mengerjai seorang mahasiswi PSK secara bersama-sama hingga menyebabkan mahasiswi itu pingsan dengan luka memar dan lecet di semua bagian-bagian tubuhnya yang vital. Beruntunglah urusan tersebut tidak menjadi panjang setelah ketiganya bersedia memberikan kompensasi sejumlah uang kepada induk semang mahasiswi tersebut atas penderitaan fisik yang dialami oleh anak asuhnya.

Pukul 10:30 mereka sampai di perkebunan teh. Luasnya sekitar 250 ha dan terdapat sebuah villa di bantaran hamparan perkebunan yang letaknya paling tinggi. Dari villa tersebut dapat melihat semua wilayah perkebunan yang ada di lereng bawah. Kemiringan sebesar 10% tersebut akan menyebabkan tenaga cepat terkuras apabila menuju villa ditempuh dengan cara berjalan kaki. Oleh sebab itu kendaraan hanyalah satu-satunya sarana yang paling nyaman untuk mencapai villa yang ada di atas. Rombongan turun dari kendaraan. Doni yang sepanjang perjalanan masuk perkebunan teh membawa sebuah handycam menyalakan alat tersebut dan mengambil gambar wilayah perkebunan dari atas, setelah itu dia merekam gambar villa yang akan mereka masuki. Besar sekali ukuran villa itu. Ada sekitar enam kamar yang masing-masing berluasan 8m x 8m, cukup untuk bermain singgle-net basket ball. Setelah tiba di dalam Anton menyiapkan peralatan seperti LCD proyektor serta standing screen-nya. Pukul 11:00 mereka memulai finishing pekerjaan proyek. Rina bertugas dalam data entry dan pengetikan. Semua berlangsung hingga pukul 18:00. Rina mulai merasa bahwa hawa segar angin masuk yang melewati jendela villa yang terbuka tidak cukup untuk menyejukkan tubuhnya yang mulai penat. Namun dia tidak berani membuka blazernya mengingat hanya dialah satu-satunya wanita dalam rombongan itu. Tepat pukul 20:00 semua kompilasi data telah selesai dilakukan. Berarti target pekerjaan selesailah sudah. Kini semua merasa lega. Philip sudah menghabiskan 10 teh botol selama pekerjaan itu. Kini waktu adalah untuk rileks dan Rina sudah mengharapkan untuk pulang ke rumah kontrakannya. Akan tetapi tanda-tanda untuk pulang masih belum nampak.

?Sir in my opinion we should get back to Jakarta now? Rina berkata kepada Philip yang masih senderan di kursi tamu.
?Later on, we will have special event for you Rina? Philip menjawab.
?Whats that?? Rina bertanya.
?Hei Doni lets turn on your special movie? Philip berkata.
?Ok boss?.wait a minute??.Doni menjawab.
?Now gentlemen? lets have a pleisure??

Anton berkata kepada semuanya dan melangkah duduk di depan standing screen. Semua mengikuti Anton dan duduk mendekat ke arah layar. Film mulai diputar dan pertama kali terlihat gambar gedung kantor mereka yang ada di kuningan. Selanjutnya muncul gambar-gambar orang yang bekerja di sana termasuk Rina. Lama kelamaan film hanya tertuju kepada Rina. Ada gambar-gambar di mana dia sedang berbicara dengan teman sekantor, ada gambar saat dia datang kesiangan ke kantor, ada gambar saat dia kerja lembur, dll. Rina mulai merasa ada yang aneh dengan rekaman gambar-gambar tersebut. Kerisauannya semakin nyata ketika ada gambar yang menampilkan saat dia berada di ruang toilet wanita untuk berganti baju blazer. Meski dia mengenakan baju dalam tanpa lengan dalam ruangan itu tetapi gambar tersebut membuat semu pipi Rina yang mulai merasa malu dan risih dengan rekaman gambar yang diambil dengan cara sembunyi-sembunyi itu. Baju dalam putih berenda yang ada pada layar itu adalah yang dia gunakan saat ini. Tiba-tiba Rina terhenyak ketika ada gambar di mana dia sedang meeting kemudian dari bawah meja diambil gambar dimana pada saat itu dia yang mengenakan rok sedikit di atas lutut duduk dengan kaki agak terbuka. Nampak celana dalamnya berwarna merah kontras dengan paha dan betisnya yang putih mulus.
?Doni Anton apa apaan sih ini?..? Seketika Rina protes dengan tayangan itu.

?Tenang Rin??tenang?? kata Anton.
?Ini biasa kok?..kita ini khan sudah dewasa, biasa toh liat gambar beginian??timpal Doni dengan tersenyum.

Tiba-tiba tayangan gambar berubah. Kali ini menampilkan gambar seorang wanita bule yang sedang nungging sedangkan dibelakangnya ada pria bule yang siap penetrasi dengan cara anal seks. Rina sungguh jijik menyaksikan bagaimana penis pria bule itu mulai memasuki dubur wanita bule yang sedang nungging itu. Sekonyong-konyong Black berkata dengan suara cedal khas bule.

?Rina kau mau seperti itu khan? Kamu punya ini untuk itu?
Wajah Rina tiba-tiba memucat. Di tangan Black ada buah zuchini yang kira-kira panjangnya 20cm dan diameternya sekitar 5 cm. Zuchini itu dilapisi karet yang rupanya sebuah kondom yang sengaja dipasang pada buah itu. Seketika Rina bangkit dari duduknya dan berusaha menghindar Black yang menuju ke arahnya.

?Tiidaaaakkkk??..jangaaannnnn?.saya mau pulang? teriak Rina.
?Ok. Kita akan antar kau pulang setelah semuanya selesai?..? Doni berkata
?Iya, tepatnya setelah semua puas he he he??.? Anton mempertegas perkataan Doni.
Rina mulai sadar bahwa dia telah masuk perangkap. Hatinya mulai ciut karena hanya dirinyalah satu-satunya wanita yang ada di villa itu. Nyalinya bertambah ciut lagi melihat zhucini yang dibawa oleh Black. Rina membayangkan betapa sakitnya bila benda itu memasuki dirinya. Tetapi bayangan itu sebentar lagi akan menjadi kenyataan. Ferdinand, Anton, Doni dan Hugo segera mengepung Rina.
?Nooo?please?..don?t rape me?.please?.?Rina mulai berkata dengan nada bergetar setengah menangis.

Tetapi semua laki-laki yang ada di situ hanya tersenyum dengan seringai akan dahaga sebuah kenikmatan seks.

Hugo yang berbadan tinggi besar sekitar 183 cm memeluk Rina dari belakang, persis seperti memeluk seorang adik karena tubuh pendek Rina yang hanya 154 cm. Rina meronta-ronta dalam dekapan Hugo.

?Nooooo jangaaaannnnnnnn?.saya tidak mau???.? Jerit Rina.
Kini Rina benar-benar menangis. Tetapi hal ini tidak mempengaruhi keinginan para lelaki itu untuk menikmati kemulusan tubuhnya. Anton, Doni dan Ferdinand bersama-sama mendekat dan empat orang kemudian menyeret Rina ke arah sofa panjang yang tidak ada sandarannya.
?Tiidaaaakkkkk?..jangaaannnn perkosa saya?.ttiidaaakkkkk?? Rina menjerit keras dan meronta-ronta dengan kuat.

Empat orang itu kemudian menelungkupkan Rina di atas sofa dengan bagian pinggang ke bawah ada di sisi sofa. Posisi Rina jadi seperti setengah menungging. Rina meronta-ronta dan berusaha bangkit. Kaki-kakinya berusaha menjejak kuat ke lantai agar posisinya tidak menungging. Rina sadar bahwa Black dengan buah zhucininya akan melakukan hal yang sama sepeti yang baru saja dia lihat di film yang baru diputar tadi. Akan tetapi rontaan itu menjadi tidak ada artinya setelah dua buah tangannya ditelikung ke belakang punggungnya oleh Hugo sedangkan kedua kakinya dipegang erat oleh Anton dan Doni. Keduanya dapat merasakan betapa halus dan mulus kulit kaki Rina. Hubert yang sedari tadi rupanya merekam kejadian itu dengan sebuah handycam yang dibawa oleh Doni mendekat ke arah sofa. Ferdinand pun mulai beraksi menyingkap rok Rina ke atas.

?Jaannnngggaaaaannnnn????????.ttiiidaakkkkkkk..ttt oolllloonggggg?
?Don?t rape me please???.tttoolooonggggg?.?Rina menjerit keras.
Di perkebunan teh yang luas itu tidak akan ada orang yang mendengar teriakan Rina. Rina merasa putus asa. Air matanya meleleh membasahi pipinya. Sungguh dengan kondisi seperti ini betapa cantiknya Rina. Apalagi dengan posisi setengah menungging dengan rok tersingkap yang memperlihatkan betapa mulusnya kulit paha yang membulat itu dan juga kakinya. Delapan pria yang ada di ruangan itu menelan ludah menyaksikan keindahan tubuh Rina. Bulatan pantatnya yang sekal itu nampak jelas di balik celana dalam warna hitam yang saat ini dia kenakan.
?Boss now lets your turn?..? Ferdinand berkata pada Philip.
Tanpa menjawab Philip mendekati Rina dan kedua tangannya mulai menjamah celana dalam Rina.

?Jaangaaannnnn?Mr?. Nooooo..sir????
Rina mulai panik ketika merasa ada tangan menyentuh celana dalamnya.
?Ttiidddaaakkkkkk??aaaaaaaaaaa?.ssseettttaaaaannnn nnnn???
?Baajinggggaaaaannnnnn???? Rina memaki sambil menangis.

Dan memang perlahan-lahan celana dalam itu dipelorotkan sampai setengah paha Rina sehingga kini terpampanglah vagina Rina yang ditumbuhi bulu-bulu halus serta nampak pula lubang anusnya yang berwarna coklat kemerahan. Kerut-kerut di anusnya yang menyerupai matahari itu semakin membuat nafsu binatang kedelapan pria yang haus seks itu melejit naik.
?Black now do what you want???
Philip memberi kesempatan kepada Black sebagai orang pertama yang mengerjai tubuh Rina.
?Nnooooooo???.jaangaannnnn?.pak?.saya takut??? Rina menghiba.

Tapi dia tetaplah seorang wanita yang kini sedang tidak berdaya.Black tetap berjalan mendekati Rina. Ferdinand kemudian memegang kedua bongkahan pantat Rina dan membuka belahannya menjadi semakin lebar. Rina mulai panik dan rontaannya lebih keras dari sebelumnya. Dia sungguh tidak ingin tubuhnya dimasuki buah zhucini melalui duburnya. Baginya selama ini belum pernah merasakan hubungan seks kecuali hanya berciuman dengan mantan-mantan pacarnya. Pacar-pacar sebelumnya pun belum pernah ada yang melihat bagian-bagian rahasia miliknya bahkan belum ada mantan pacarnya pun yang berani memegang aset rahasia tubuhnya itu. Itupun sudah empat bulan yang lalu setelah hubungannya dengan pacar terakhir Rheno putus gara-gara orang tuanya tidak cocok dengan pilihannya. Kini orang lain yang tidak dicintainya terlebih dahulu melihat bagian tubuhnya yang paling rahasia dan jumlahnya tidak satu melainkan delapan orang.

?Jaangannn Mr. Black?..saya takut??? Rina berkata dengan terisak.
Tetapi tetap saja Ferdinand membuka belahan pantatnya tanpa mempedulikan tangisannya. Black mengambil posisi jongkok di belakang Rina dan sekonyong-konyong
?wwwwuuuuaaaaaaa?.aaagggghhhhhrrrr?aaaaaaaaadduuuu uhhhhhhhh???
Tiba-tiba saja Rina melolong keras. Kerasnyapun mengerikan. Lolongan itu hampir mirip suara orang mengejan di toilet. Tangannya yang ditelikung oleh Hugo mengepal keras. Tubuhnya mengejan. Kepalanya mulai merasa berputar. Keringat tubuhnya semakin keluar membuat bongkahan pantatnya semakin berkilau dan menggairahkan. Itu menandakan bahwa dia sedang merasakan kesakitan yang luar biasa pada tubuhnya. Rupanya Black telah menyodokkan buah zhucini itu ke dalam dubur Rina hingga masuk seperempat bagiannya. Rina terus tetap melolong merasakan ngilu yang luar biasa ketika benda berdiamater 5cm itu memasuki duburnya. Tampak sekali bagaimana lubang duburnya mengempot ke arah dalam karena dorongan zhucini itu. Dengan perlahan-lahan Black terus melesakkan zuchini masuk ke dalam dubur Rina. Rinapun semakin menjerit dan melolong
?Aaaaaaggghhhhhhhrrrrrrrr??.ssssssttooooopppppp??? ?.?
?heeghhhhh??.aaaaaaaggghhhh??.sssssaaaaakitttttttt tttttt?????..?
?Jaaanngaaannnn?.aaaaaaaaaaaa???bbbaaanggggssaaaaa atttttttt?
?Bbbaajjiiinnnngggggaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnn?????? ???..?
Namun semuanya tidak peduli. Teriakan kesakitan Rina adalah melodi erotis bagi kedelapan pria yang memperkosa Rina. Akhirnya 13 cm zhucini telah memasuki tubuh Rina melalui anus. Kini Black mulai memaju-mundurkan zhucini itu. Mula-mulai dengan tempo pelan dan perlahan-lahan mempercepat gerakannya.
?Aaadduhhhhhh?..sssaakiiiittttt?..?
?Ppaannttttaattt ..ssaayaa?..aadduhhhhh?.sssaakiittttt??

Rina hanya bisa menangis dan merintih. Gerakan maju mundur zhucini dalam duburnya mulai membuat lecet dinding-dinding lubang pengeluarannya. Darah mulai nampak pada batang zhucini berlapis kondom itu ketika gerakan menarik keluar dilakukan oleh Black. Semakin lama semakin banyak cairan kemerahan yang mengumpul di sekitar lubang anus Rina bercampur dengan busa-busa putih yang sebagian berubah menjadi merah jambu. Beberapa menetes ke lantai keramik putih membentuk bulatan berwarna merah.
?Aadduuuhhhh sstooppppp??jaaaangaannnn?sstoooppppp?
?Adduuhhhh?ssaaayaaa? mmauuu kkkluaarrrr?..?
?Sssayaammauu?kkluaarrrr..ttoooollonngg?sstooppppp ..?
?Pleasseeee..sstooppppp?.?
?Kkkkeelluaarinn?.iiittuuu..ddaarriiii..pppaantaat tkkuuu?.?
?Sssstttooooopppppppp!!!!!!!!!...................?

Rina merasa ada sesuatu yang ingin keluar dari duburnya. Mungkin hasil metabolisme makan siang yang sudah dicerna oleh lambungnya. Mungkin juga karena zhucini yang memasuki duburnya. Yang jelas dia semakin merasakan ingin buang air besar.
?Beerhenntiiii??.ttoolooongg?.?
?Sssaayyaaa?ttiiiddaaakkk kkkkuaattt??
?Mmaauuuu kkkkkeeeelluaarrrrrrr??aaggghhhhrrrrr?

Lima belas menit pemerkosaan dengan cara sodomi menggunakan zhucini itu berlangsung. Selama itu pula Rina merasakan penderitaan yang luar biasa, terlebih-lebih ketika gerakan menarik keluar dilakukan oleh Black yang menyebabkan Rina merasa dirinya seperti ingin buang air besar. Perutnya terasa mual dan ingin muntah. Bahkan ketika dia berteriak keras bahwa dia benar-benar merasa ingin buang air besar Black malah menahan zhucini itu di dubur Rina dalam-dalam. Belasan menit kemudian baru Black menarik zhucini itu keluar dari dubur Rina. Gadis itu merasa lega setelah duburnya terbebas dari zhucini yang telah belasan menit melesak-lesak dalam liang pengeluarannya. Lelehan darah mengalir keluar melalui anusnya yang sekarang kelihatan seperti lubang menganga. Ferdinand tetap membuka bongkahan pantat Rina sehingga lubang anus yang menganga itu tidak menutup. Hubert yang membawa handycam mengcloseup bagian dubur menganga itu. Nampak daging bagian dalam yang memar kemerahan akibat bergesekan dengan zhucini.

Kini Rina merasa tubuhnya lemas sekali. Airmatanya terus meleleh. Beberapa saat kemudian dia merasakan seseorang melucuti rok yang ia kenakan demikan juga celana dalamnya. Setelah itu dari belakang blazernya ditarik lepas. Rina merasakan ada tangan yang meraih kerah baju dalamnya. Dan ?Ssshrreeekkkkkkkkkk? kain bajunya robek memperlihatkan punggung mulusnya. Rina tersentak tetapi tidak mampu bangkit. Kepalanya ada yang menahan di Sofa. Kemudian dirasakan ada tangan yang melucuti BH-nya sehingga dalam hitungan menit Rina sudah telanjang bulat. Kemudian seseorang mengelap pantat Rina menggunakan tissue mengeringkan noda-noda yang ada di dubur, vagina, dan pahanya. Setelah itu tubuhnya diberdirikan dan Hugo menggendongnya ke arah meja kerja yang terbuat dari kayu jati. Rina ditelentangkan di sana sejajar dengan arah panjang meja dan lagi dua tangannya dipegangi oleh Anton dan Doni. Ferdinand dan Simon membantu membuat posisi kaki Rina terbuka mengangkang. Hugo berhasrat untuk mengoral vagina Rina sebelum menyetubuhinya.

?Lets take the picture man?..? Hugo berteriak kepada Hubert.
Hubert segera menfokuskan lensanya ke arah vagina Rina yang dipegang bagian labium mayora-nya dengan menggunakan dua jari Hugo.
?Ttiidddaakkk?jjaaangggaannnnn?? Rina merintih lemah.

Rasa malu yang amat sangat menjalari batinnya. Kelamin kewanitaannya yang selama ini tertutup celana dalam telah terpampang terbuka lebar di depan mata para lelaki yang sudah sangat berhasrat pada tubuhnya. Kini bagian labium minora-nyapun terlihat jelas setelah dua jari Hugo melebarkan bagian mayoranya. Selaput dara Rina yang masih utuh juga nampak sekitar 1 cm dari mulut vaginanya.
?You are?.a virgin ha??? Hubert berkata sambil merekam gambar.
?Its must be so tight??? Hugo berkata dengan terkekeh.
Setelah dua menit mengabadikan vagina Rina kini Hugo bersiap mengoral mahkota gadis cantik itu. Bulu bulu vaginanya yang tercukur rapi itu semakin membuat hasrat birahi pemerkosanya terus memuncak.
?Agggghhhhhhhhrrrrr??..tttiiddakkkkkkkkkk?.jjjaaan gaaaannnn??
Rina menjerit ketika merasakan lidah Hugo mulai bermain di vaginanya.
?Aakkhhhhh?.aadduhhhhh????
Rina menjerit ketika jari telunjuk Hugo yang baginya cukup besar itu masuk dan berputar-putar di depan selaput daranya. Rasa sedikit perih menjalari vagina bagian dalamnya manakala jari Hugo bersentuhan dengan selaput daranya. Setelah puas mengoral vagina Rina selama 10 menit Hugo mulai membuka resleting celananya. Kemudian tangannya masuk ke dalam celananya dan menarik keluar batang penisnya yang telah menegang. Ukurannya yang besar sungguh tidak sesuai dengan tubuh Rina yang kecil. Ukuran batang penisnya setara dengan ukuran pergelangan tangan Rina atau mungkin bahkan lebih. Hugo kini menempelkan kepala penisnya ke bibir vagina Rina. Rina mulai meronta kuat ketika merasakan kepala penis itu bersentuhan dengan bibir mahkotanya. Rina tidak ingin kehilangan sesuatu yang kelak akan dia berikan pada pria yang menjadi suaminya. Kini Rina mulai panik lagi. Meski dia tidak melihat penis Hugo tetapi dia dapat merasakan dari sentuhan kepala penis yang menempel di vaginanya betapa besar ukuran penis bule itu. Hugo menggosok-gosokkan kepala penisnya agar basah oleh cairan vagina Rina ketika dia melakukan oral pada tubuh gadis itu.
?Jjaanggaannn?..Hugo?..please?.don?t rape me?
Hugo hanya diam saja dan senyumnnya menyeringai
?Hhhhuuaaaaggghhhhhhkkkk?..aaaaaa..ddduhhhhhhhhhhh hhhhhh?
?aakkhhhhhh?tttiiiddaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk?
Rina kembali melolong persis ketika dia disodomi dengan menggunakan zhucini. Hugo menusukkan batang penis miliknya hingga setengahnya masuk ke dalam liang senggama Rina. Seketika cairan merah keluar dari vagina Rina yang menandakan selaput daranya telah terkoyak.

?Aadduhhhhhh??ssssaaakkittttttt?.pppeeerrihhhhhhhh hhhhhhhh?
Rina meratap, meringis, menangis dan sesekali menggigit bibir bawahnya menahan rasa ngilu dan perih akibat robeknya selaput dara yang selama ini ia dambakan untuk diberikan kepada suami pilihannya. Kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri sebagai ungkapan rasa sakit yang mendera bagian tubuhnya yang paling rahasia itu. Hugo terus menusukkan penisnya sampai seluruhnya amblas dalam cengkeraman vagina Rina. Diameter penisnya yang sama besar dengan zhucini yang dipakai menyodomi Rina itu menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa pada selangkangan Rina. Bagi Rina seolah-oleh pentungan baseball melesak masuk dalam liang kewanitaannya. Kini kehormatannya telah rusak. Dirusak oleh jahanam yang saat ini sedang menyetubuhinya dan yang sebentar lagi jahanam-jahanam lain akan turut serta menikmati kesintalan tubuhnya. Hugo bergerak maju mundur. Mundur dengan irama pelan dan maju dengan irama cepat. Perbuatan ini menyebabkan Rina merasakan seolah-olah vaginanya robek tersayat-sayat. Setiap tusukan keras selalu disertai dengan erangan kesakitan Rina. Tetapi bagi para pemerkosa jahanam itu jeritan Rina adalah suara erotis yang membakar hawa nafsu kelaki-lakiannya. Ferdinand dan Simon yang memegang kaki Rina mengusap-ngusap paha mulusnya. Sungguh lembut sekali kulit pahanya. Sedangkan Doni dan Anton tetap memegang erat tangan Rina dan satu tangan mereka yang bebas bergerilya meremas dan memilin puting payudara Rina yang berukuran 34B itu. Mereka merasakan betapa kenyalnya buah dada Rina sebuah kekenyalan yang diidam-idamkan oleh semua kaum pria. Remasan-remasan kasar pada buah dada Rina menyebabkan bilur-bilur merah mulai nampak pada payudaranya.

Hugo mulai merasakan denyut-denyut pada batang penisnya. Nampak bahwa dia mulai menanjak menuju klimaks. Gerakan maju mundurnya-pun semakin cepat. Frekuensi erangan kesakitan Rina semakin meningkat pula. Ketakutan juga mulai melanda Rina manakala batang penis Hugo seperti siap akan melontarkan lahar nistanya. Rina merasa hidupnya akan masuk dalam lembaran hitam manakala benih nista yang akan menyemprot dari penis Hugo masuk mengotori tubuhnya. Hamil adalah hal yang paling ditakutinya. Hugo semakin cepat dan cepat??Nafasnyapun terdengar terengah-engah menunjukkan rasa nikmat yang tiada taranya. Rina semakin panik?
?Jjaangaaan ddi..ddaalaammmmm?ttooollooonggg..kkeeelluarrkannn ?
?jjangaann..kkellluaarr?..ddddidaallaaammmm??agggg ghhhrrrrr??

Rina menjerit pasrah tanpa daya ketika tanpa dapat dibendung lagi lahar panas milik Hugo menyemprot di dalam rahimnya. Ketakutan akan hamil diluar nikah segera mengisi benaknya. Tapi kini dia benar-benar tidak berdaya. Tangisnya yang semakin keras adalah petunjuk kegalauan hatinya. Hugo mendiamkan penisnya di dalam vagina Rina sampai denyut-denyut kenikmatan mulai mereda. Hugo memperkosa Rina selama 15 menit. Ketika penis besarnya itu dicabut dari liang senggama Rina nampaklah warna merah darah masih melumuri batang penisnya. Rupanya Rina mengalami pendarahan pada kemaluannya. Ukuran penis Hugo yang besar itu telah merobek selaput daranya dengan cara yang brutal sehingga luka robekan itu terus mengalirkan darah.

Kini giliran Simon ambil bagian. Seperti halnya Hugo dia hanya mengeluarkan penisnya dari balik celana jeans yang ia kenakan. Ukuran penisnya sama dengan milik Hugo. Masih belum hilang rasa sakit yang mendera vaginanya kini Rinapun harus mengalami rasa sakit yang berikutnya.

?Aaagghhhhhh?jjjaahhaaaannaaammmmmmmmmmm??.
Selanjutnya hanya terdengar lenguhan-lenguhan Rina. Hanya 5 menit Simon bertahan sebelum lahar nistanya menyemprot ke dalam rahim Rina. Bisa jadi nafsunya yang terus memuncak saat menyaksikan bagaimana Rina diperkosa menyebabkan dia cepat mencapai orgasme. Kini giliran Ferdinand akan memperkosa tubuh Rina. Dengan cepat dia melepas celana panjangnya dan siap memasukkan penisnya yang sudah menegang itu ke dalam liang kenikmatan Rina. Black yang sedari tadi menonton ganti memegang kaki Rina yang semula dipegang oleh Ferdinand. Dengan kasar Ferdinand menyodok dengan keras sehingga tubuh Rina terguncang-guncang. Jeritan kesakitan Rina kembali memenuhi ruangan itu. Luka lecet di vagina akibat bergesekan dengan penis para pemerkosanya semakin parah. Rasa perih yang amat sangat melanda rongga kenikmatan Rina. Tetapi apa daya hanya erangan dan lenguhan kesakitan yang sanggup dilakukan olehnya. Sekitar 10 menit Ferdinand mengerjai tubuh Rina sampai akhirnya cairan kentalnya menyemprot dalam tubuh Rina. Sudah tiga orang memasukkan benih nista mereka ke dalam tubuh Rina dan itupun masih belum semuanya. Philip yang mulai berhasrat untuk menyetubuhi Rina meminta teman-temannya mengubah posisi Rina menjadi telungkup sejajar lebar meja. Dengan posisi itu bagian pinggang hingga kaki Rina berada di bawah sedangkan tubuh atasnya ditopang oleh meja. Lebar meja tidak cukup untuk menyangga seluruh tubuh bagian atas Rina sehingga perbatasan leher dan pundaknya melewati batas lebar meja. Tangannya dipentangkan ke kanan dan ke kiri sejajar panjang meja dengan tetap dipegangi oleh Anton dan Doni. Kini Philip siap penetrasi dari belakang. Seperti yang dilakukan oleh Hugo dia hanya mengeluarkan penisnya dari balik celananya.

?Uuggghhhhhh???????????aakkkhhhhhhhhhh??.?
Kepala Rina terdongak ke atas dan terdengar jeritannya yang tertahan ketika penis Philip masuk ke dalam liang senggamanya. Philip melakukan ?fast in? dan ?slow out? sehingga tubuh Rina terguncang-guncang ke depan. Hubert yang sedari tadi hanya merekam adegan pemerkosaan itu kini sudah tidak sanggup lagi menguasai birahinya. Dia menyerahkan handycamnya kepada Hugo dan bergerak menuju Rina yang sedang diperkosa Philip. Hubert menjambak rambut Rina hingga menengadah dan mengeluarkan batang penisnya untuk diarahkan ke bibir tipis Rina. Rina berusaha mengelak batang penis besar itu tetapi sodokan Philip yang keras itu tidak sanggup untuk membuatnya tidak berteriak. Kesempatan itu digunakan Hubert untuk melesakkan batang penisnya ke dalam mulut Rina. Rina berteriak

?hhhmmmmm?hheeeemmmmmm?hhhmmmmmmm?
Hanya suara itulah yang kini terdengar dari mulutnya. Tidak seluruh batang penis Hubert dapat masuk ke dalam mulut Rina. Sekitar 3/4 bagian batang penisnya yang sanggup dilesakkan ke dalam mulut Rina. Rina terlihat megap-megap kesulitan bernafas. Air matanya terus terlihat mengalir keluar merasakan penderitaan fisik yang kini sedang dialaminya. Dari arah belakang Philip telah mulai menuju klimaks. Sodokan-sodokannya semakin keras menyebabkan batang penis Hubert yang dilesakkan dalam mulutnya terasa menyentuh kerongkongannya. Akhirnya Rina merasakan ada cairan hangat menyemprot dalam liang kewanitaannya yang menandakan Philip sudah sampai ke puncak kenikmatan. Perlahan-lahan dirasakannya ukuran penis Philip mengecil dan dicabut dari vaginanya yang terlihat bengkak dan memar itu. Lelehan sperma bercampur darah turun melewati paha mulusnya sebelum akhirnya menetes di lantai. Black kini telah siap menggantikan Philip untuk memperkosa tubuh Rina. Batang kemaluannya yang keluar dari sela-sela resleting celananya terlihat sungguh besar dan nampak berotot. Black menggosok-gosokkan kepala penisnya ke kemaluan Rina agar terbasahi oleh lendir yang masih ada pada liang sorga laki-laki itu. Rina terlihat pasrah dengan pemerkosa kesekian yang akan menikmati tubuhnya. Matanya terlihat sayu dan kadang kala terpejam membuang rasa jijik akibat pemaksaan melakukan oral seks oleh Hubert. Sudah 15 menit Rina mengoral batang penis Hubert tetapi masih belum ada tanda-tanda bule itu akan mencapai puncak birahi. Tiba-tiba saja mata Rina terbelalak, tangannya mengepal kuat dan mulutnya mengerang panjang dalam sumbatan penis Hubert
?Hheheeemmmmggghhhhhhhhhrrrrrrrr?.gghhrmmmmmhhhhh? ..?

Black yang ada di belakangnya secara tiba-tiba menancapkan batang penisnya ke dalam duburnya. Black rupanya seorang pecinta seks anal sehingga kenikmatan tubuh perempuan yang diincarnya adalah bagian anus. Rasa ngilu, nyeri dan perih mendadak menyerang bagian dubur Rina. Rasa sakit akibat sodomi zuchini itu kini kembali mendera liang pengeluarannya. Black kali ini sungguh sangat brutal. Ia memasukkan seluruh batang penisnya ke dalam dubur Rina tanpa rasa belas kasihan terhadap tubuh seorang wanita yang kini hanya bisa mengejan menahan rasa sakit di anusnya. Kini rasa ingin buang air besarpun mulai menyerang tubuh Rina. Sodokan-sodokan Black yang keras dan kasar semakin menyebabkan rasa ingin buang air besar itupun semakin kuat. Keinginan buang air besar itupun dapat dirasakan Black manakala liang pengeluaran Rina berkontraksi untuk mendorong penisnya keluar dari liang dubur. Tiba-tiba saja Rina mengejan dengan kuat. Tangannya mengepal erat. Nampaknya Rina sudah tidak tahan lagi terhadap rasa ingin buang air besar. Tetapi Black tetap berusaha menahan batang penisnya untuk tidak keluar dari rongga dubur Rina. Suara Rina terdengar mengejan panjang dalam sumbatan penis Hubert

?Heegggggghhhhhrrrrrrrrrrrrrr?.hhmmmmmm???????..?
Beberapa saat kemudian nampaklah cairan warna merah keluar dari liang dubur Rina yang tersumbat penis Black. Rupanya hanya cairan pendarahan dalam liang duburnya yang terluka itu mengalir keluar bersama buih-buih putih. Black tetap menahan seluruh batang penisnya dalam dubur Rina dan mulai memompa lagi sesaat setelah kontraksi liang dubur Rina mengendor. Hubert melihat mata Rina yang memerah dengan air mata yang semakin banyak mengalir. Dia tahu bahwa Rina mengalami rasa sakit yang amat sangat akibat rasa buang air besar yang tertahan oleh sumbatan penis Black di duburnya.

Sudah dua puluh menit lebih Hubert memaju mundurkan batang kejantanannya ke dalam mulut Rina. Kini dia merasa bahwa puncak kenikmatan akan segera dicapainya. Gerakannya semakin cepat membuat Rina mulai tersedak-sedak. Di belakang nampak Black juga mulai menanjak ke puncak kenikmatan. Keduanya menyodok dengan keras sampai akhirnya Hubert menahan kepala Rina erat-erat dan memaksa batang penisnya masuk seluruhnya sampai kerongkongan Rina dan membiarkannya di sana selama beberapa saat. Rina nampak semakin megap-megap dengan mata memerah dan air mata yang semakin banyak meleleh membasahi pipinya yang mulus. Akhirnya terlontarlah cairan nista Hubert masuk ke dalam kerongkangan Rina. Rasa asin dan pahit sperma Hubert dapat dirasakan oleh Rina. Di belakang Black sedang memacu menuju puncak sampai akhirnya terdengar lenguhan panjang menandakan kenikmatan tiada tara yang sedang ia rasakan. Kini keduanya telah melepaskan batang penisnya dari tubuh Rina. Tubuh Rina lunglai lemas tak berdaya di atas meja. Cairan sisa sperma yang belum tertelan menetes ke luar dari bibir tipisnya. Sekarang ini hanya tinggal Doni dan Anton yang belum mengambil jatah menikmati tubuh Rina. Keduanya membopong tubuh Rina dari atas meja dan menunggingkannya di atas karpet yang ada dalam ruangan itu. Posisi Rina yang bersujud itu di tahan oleh Doni dengan cara menekan pundak Rina. Selanjutnya terdengar erangan kesakitan Rina
?Agggghhhrrrrrrrrrrrrrr???ssaaakitttttt???.?
Anton ternyata juga melakukan sodomi atas tubuh Rina. Dia melakukannya dengan cepat. Tidak sampai 5 menit Anton telah ejakulasi dalam dubur Rina. Tampak sekali wajah kenikmatan tersirat padanya. Kini Donipun segera ambil bagian.
?Aku juga pengen coba pantatnya?..kaya apa sih rasanya?? Doni berkata sambil bergerak ke arah belakang Rina. Rina yang menyadari bahwa dirinya akan disodomi lagi berusaha beringsut.
?Jaangggannnn?ttoolonggg Don?jangaannn lagi?..?
?Dubur Rina perih Don?..ttollong..saya gak mau disodomi lagi?..? Rina terlihat sangat menghiba.
?Sekali aja Rina?.Aku pengen merasakan jepitan pantatmu yang sekal itu?? Doni tersenyum menyeringai
?Ttttiiiddaaakkkk??jjjaaangggaannnn..ssaayaa..ttit daak mauu?..? jerit Rina.
Tiba-tiba saja Anton menarik tubuh Rina hingga telungkup di karpet. Bulatan pahanya yang mulus itu sungguh terlihat menggairahkan bagi Doni. Rina sudah tidak sanggup lagi meronta.

?..Jjaannggannnn..Doni?.jjangaann lakukan itu?..kasihani aku Doni..? Rina meratap.
Doni diam tak menjawab. Hanya dari gerakannya yang menindih paha Rina telah menunjukkan bahwa hasrat sodomi atas tubuh Rina semakin kuat. Dan memang kepanikan semakin melanda Rina manakala belahan pantatnya itu dibuka oleh jari-jari tangan kiri Doni. Selanjutnya tangan kanan Doni mengarahkan penisnya ke liang kenikmatan alternatif wanita itu. Dan kemudian terdengar suara pilu menyayat Rina
?Agghhhhhhhrrrrrr?ddddduuuhhhhhhhhhhhhh????

Doni menyodomi Rina dengan keras. Tubuh Rina yang terguncang-guncang ke depan akibat sodokan Doni semakin terlihat menggairahkan. Tujuh menit kemudian Doni mencapai klimaks dan cairan spermanya menyemprot keras dalam dubur Rina. Doni segera mencabut penisnya dari dubur Rina. Kini Rina benar-benar telah lunglai. Tubuhnya terasa remuk. Persendiannya terasa terlolosi. Rina hanya sanggup menangis dan terisak. Dari sela-sela belahan pantatnya nampak cairan putih kental mengalir keluar. Tubuhnya kini telah ternoda oleh benih-benih nista beberapa jahanam yang baru saja mengerjai tubuhnya. Kehormatannya-pun telah direnggut paksa oleh para durjana itu. Tidak ada lagi harga diri yang ia banggakan. Tidak ada lagi mahkota yang kelak dia persembahkan pada malam pertama. Semuanya telah hilang. Yang pasti adalah noda-noda nista yang kini telah mengalir dalam tubuhnya. Rina berharap bahwa benih nista itu tidak tumbuh menjadi janin yang tidak jelas siapa bapaknya. Mungkin saja itu benih adalah milik Hugo, Simon, Ferdinand, atau Philip atau bahkan campuran semuanya yang kelak akan membentuk janin. Satu yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana mendapatkan sesuatu yang dapat mencegah kehamilan. Bagaimana dia dapat menyembunyikan aib ini agar harga diri keluarganya tetap terjaga. Ataukah bunuh diri jalan yang terbaik??atau????????semua tiba-tiba menjadi gelap???

:beer::beer::beer:
ONE STOP ENTERTAINMENT :​
 
Silahkan yang hobinya suka baca Cerita Panas....;)
Sambil Baca Sambil Membelai - Belai...:konak::p
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd