Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sahabat Lamaku yang Nakal, Rania

Status
Please reply by conversation.
Malam suhu, maaf menunggu lama.
Karna banyak sekali kesibukan Nubi di real life yang membuat cerita ini jadi terhambat.

Dan untuk suhu-suhu diatas yang bilang terlalu lama, sekali lagi saya benar-benar minta maaf suhu.
Malam ini saya usahakan akan update part selanjutnya, stay tune.
 
Malam suhu, maaf menunggu lama.
Karna banyak sekali kesibukan Nubi di real life yang membuat cerita ini jadi terhambat.

Dan untuk suhu-suhu diatas yang bilang terlalu lama, sekali lagi saya benar-benar minta maaf suhu.
Malam ini saya usahakan akan update part selanjutnya, stay tune.
oke hu, ditunggu...
 
Bersua

"Eemm Mmm..."


Suara mulut dan kontol gua pun menyatu, beradu, membuat suasana yang hening di rumah ini semakin menjadi Syahdu. Membuat gua melupakan segala hal aneh yang gua pikirkan, membuat diri gua mengingat-ingat masa lalu bersama sahabat yang sedang menyepong kontol gua ini, Nita.

"Put.. Lama banget lo crotnya, capek mulut gua nyepong kontol lo kayak gini terus.." Kata Nita mengambek setelah melepas kontol gua dari mulutnya, mukanya cemberut sambil menyilangkan tangan di payudaranya itu, semakin membuat gua cepat-cepat ingin menyutubuhinya,

Tapi dibalik itu, yang dikatakan Nita benar juga, padahal gua ini termasuk orang yang lumayan cepat keluar, ataukah karna selama ini gua selalu mengokang kontol gua, sehingga membuatnya semakin sensitif dan cepat keluar,

"Apa lu udah keseringan main sama Rania ya, sampe jadi tahan lama gini hihi.." Ledek Nita, disambut dengan gelengan kepala gua..

"Bercanda bercanda, gak mungkin Rania mau main sama lo put.."

"Tapi, bodynya Rania emang bagus kan put? Jujur deh, kalau sama gua bagusan siapa?" Tanyanya, sambil berganti-ganti pose yang membuatku panas dingin, ditambah dengan gayanya yang benar-benar sangat menggoda gua, cowok mana yang bisa tahan berduaan dengan cewek seseksi Nita, ditambah lagi digoda seperti ini, benar-benar godaan setan..

"Gua tau, kalau soal body gua pasti kalah dari Rania put.." Badan Nita semakin mendekat ke gua, diikuti dengan mukanya yang terus-terusan mendekat ke muka gua, sehingga hanya tersisa berapa senti saja jarak antara muka gua dengan Nita..

"Tapi kalau soal ngasih kehangatan kayak gini, gua tetap juara di hati lo kan put.." Sambarnya, bibir kami pun salin bertemu, gua dengan spontan pun kaget, sekaligus mengingat saat pertama kali gua melepaskan first kiss, dengan orang yang sama, tapi hanya saja dengan perasaan yang berbeda..

Tidak lama kami berciuman, Nita langsung melepaskan cumbuannya itu, membuang mukanya, mengusap-usap kedua pipinya, seperti orang yang sedang menangis..

"Gak apa-apa kok kalau kita gak bisa kayak dulu lagi Put.." Ucap Nita seperti menahan tangis

"Tapi gua pengen ngerasain kenikmatan bareng lo kayak dulu lagi put.. Tapi.." Gua langsung menyambar Nita ditengah-tengah di ngomong, bibir kami bersentuhan kembali, tapi diikuti dengan sentuhan tangan gua di kedua payudaranya yang masih tertutup dengan baju putih transparannya itu, membuat Nita mendesah tidak karuan..

"Mmm.. Put udah.. Ingatt Rania put.." Ucap Nita sambil mencoba menghindar dari dekapan gua..

"Jangan bohong sama hati lo nit.." Gua pun semakin buas mencumbu Nita, bajunya gua robek paksa sehingga hanya tersisalah BH yang warnanya sangat kontras sekali dengan kulit Nita yang putih mulus..

Belum puas melihat pemandangan kedua gunung kembar punya Nita, gua langsung menyabut paksa hotpants dari pantatnya yang montok itu, sekarang hanya tertinggal BH dan CD yang menutupi tubuh Nita, perlakuan gua yang kasar seperti tadi, membuat Nita berapa kali mendesah kenikmatan diikuti dengan mukanya yang memerah, seperti menahan malu tapi tetap menikmati segala perbuatan gua tadi,

"Lo makin cantik nit.." Rayu gua sambil membelai-belai muka Nita, gua pun jongkok tepat diatas badan Nita yang sedang terlentang di lantai yang dingin ini,

"Ka..kalau gitu ayo put.."

Tak pikir lama, gua pun langsung meloloskan dua gunung kembarnya ini, terlihat payudaranya yang sangat putih dengan pentil berwarna yang sangat menggoda imanku ini,

Mulut dan tangan ini bergantian menghisap, dan memilin kedua payudara Nita, membuat Nita melenguh dan mendesah memanggil nama gua,

"Ouuh put.. Jangan kasar banget put.." Kata Nita dengan tubuhnya yang seperti sedang kejang-kejang,

Disisi lain, dengan keadaan gua yang sudah bugil, kontol gua sudah beradu berapa kali dengan memek Nita yang masih ditutupi cdnya ini, membuat gua ingin cepat-cepat saja meloloskan kontol ini ke liang kenikmatan yang terakhir kali aku rasakan saat SMA dulu,

"Put.. Gua udah gak tahan.. Uughh.. Aaghh Putraaa..." Belum selesai Nita bicara, gua langsung menjebolkan liang vagina Nita, masih sangat sempit sekali, masih rasa yang sama seperti dulu..

"Phelann.. Pelan.. Putt...." Lenguh Nita dengan matanya yang perlahan-lahan mulai keatas, dengan bibir menganga seperti benar-benar menikmati kontol gua ini..

"Sorry nit.. Tapi emang terkadang kasar itu lebih baik.."

"Aahhh..." Erang Nita disaat gua mulai memompa vaginanya dengan sangat cepat, karna gua takut akan terdengar oleh tetangga, mulut gua pun langsung dengan sigap menciumnya, kami pun bertukar ludah, Nita yang awalnya kesakitan dengan perlakuan kasarku, mulai menikmatinya, ia bahkan memelukku, seperti tidak ingin percumbuan ini selesai sangat cepat.. Tapi gua tetaplah gua rupanya, kalau sudah dikasih kenikmatan seperti ini, gua tetap keluar cepat juga..

"Ughh.. Terima benih cinta dari gua nit.."

"Put.. Jangan didalem aaghh... Sayangg..." Mulut Nita sadar akan apa yang terjadi jika gua keluar di dalam memeknya, tapi berbeda dengan tangannya yang tetap menahan badan gua ini, munafik juga lo ini rupanya nit..

Gua pun mencabut Kontol gua, diikuti dengan robohnya badan gua disebelah tubuh Nita yang masih kecapekan karna persetubuhan tadi, kontol gua pun perlahan-lahan menciut dengan sisa-sisa sperma dan cairan cinta dari Nita tadi..

Gua pun memeluk Nita, mengajak untuk tidur berdua dengannya, diikuti dengan bisikan pelan dari gua

"Gua sayang lo nit" Bisik gombal gua ke telinga Nita,

"Gua juga.."

Gua dan Nita pun tertidur, dengan keadaan bugil, tanpa berpikir kami sedang dimana, seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak bersua.

-----------------------------------
Maaf updatenya pendek hu, Nubi mau bikin polling dulu, suhu-suhu disini lebih suka cerita dengan gaya kayak yang saya pakai sekarang, atau yang seperti naskah dengan banyak dialog?
Terima kasih.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd