Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SANDI PRIHATIN

PART 3 ni bosss cendol donnnggg !!!!
============================

Sebulan sudah aku bekerja di sini, dan hari ini aku gajian. Aku juga tak memilih nginap di rumah Pak Tiyo karena aku rasa aku tak akan bebas pergi klayapan tengah malam hahahaha. Job desk ku hanya mengantar dan menjemput juragan pergi maupun ngantor. Jam kerja ku 6 hari dalam seminggu dan hari minggu aku libur, kisah ku dan Sari sebulan ini cuma saling bercanda tapi sudah mulai ada adegan gelitik gelitik manja, pantat nya sudah aku tampol kadang aku remas ketika aku sedang bersamanya.
Aku yakin Sari menaruh hati padaku tapi aku hanya biasa saja.
Setelah Pak Tiyo memberiku gaji yang terbungkus amplop putih bergaris merah biru di pinggiran nya, aku bergegas pergi pulang, sebelum aku menuju bebek besi milik ku namaku di panggil lantang dari dalam rumah.
Seketika aku berlari masuk kembali, rupanya pak Tiyo memintaku mengantar Sari pulang ke kampungnya
( Ndi kui Sari di terke bali ya, jare arep bali. Kangen omah jare )
"Ndi Sari anterin pulang ya katanya kangen rumah" jelas Pak Tiyo
Aku hanya mengangguk dan melihat Sari sudah siap dengan tas rangsel merah dengan pakaian sopan memakai gamis jeans warna biru muda dan hijab pink. Aku terkaget melihat penampilan nya. Segera aku meraih tas dan membawanya keluar
Sari di gandeng oleh bu Tiyo seolah tak rela di tinggal Sari.
Setelah membonceng samping dan tas ku taruh di selakang ku aku menyalakan mesin lalu melaju.
200 meter setelah keluar dari rumah pak Tiyo aku berhenti di warung bensin ecer untuk mengisi bensin dulu.
Sementara bensin sedang di tuang penjual aku berkata ke Sari
"Kamu nggak pake helm loh, kita pulang ke rumah ku dulu ya"
"Iya mas, tapi jajanin bakso dulu ya aku laper" pinta nya sambil mengelus perut nya
"Siap" jawab ku singkat
Setelah beres aku melanjutkan laju motor ku saat sampai di alun alun asmara maju sedikit ada warung bakso, ku parkir motorku dan kemudian kita masuk dan memesan menu.
"Oh iya aku tanya ya. Kok pake gamis sih ribet tau?" Kataku
"Kalo aku pulang ya gayaku kayak gini mas, kalo pake legging sama kaos aku bisa di tampar bapak ku" jelas nya
"Tapi aku gak terbiasa mboncengin miring" jelasku
"Ya udah nanti deh aku mo makan dulu" katanya
Setelah selesai melahap makanan dan ku bayar kulanjutkan perjalanan ke rumah ku untuk mengambil helm cadangan.
( Sugeng rawuh ning gubuk ku )
"selamat datang di rumah ku" ucapku setelah turun dari motor
"Ini kos kosan lah mas" balasnya
"Iya emang tapi kan juga rumah buat ku" kataku
"Aku nitip pipis ya mas, ada kamar mandinnya kan di dalam?" Tanya dia
"Oh jangan kan kamar mandi kolam renang juga ada kok" candaku
Ia langsung mencubit perutku.
Kubuka kan pintu untuknya dia langsung nyelonong masuk,sepertinya sudah tak tahan lagi pipisnya.
Aku meraih helm di atas lemari dan sedikit membersihkan nya, Sari keluar dengan wajah bahagia karena tuntas menahan pipisnya.
"Ini helm nya, yuk gas" kataku
"Bentar lah aku masih kekenyangan ini" jelasnya
Ku persilahkan dia duduk di ranjang milik ku karena gak ada kursi di kosan ku, tak kusangka ia melepas balutan hijab nya di depanku
"Gerah mas" katanya
"Telanjang aja sih" balasku
Dia melemparku guling dengan kencang hingga wajah ku terkena.
"Ac di nyalain ya?" Kataku
"Nggak nggak ntar aku kentut kentut" jelasnya
Aku hanya terkekeh. Ku nyalakan Tv untuk nya lalu aku ke kamar mandi untuk mandi dan ganti baju, setelah selesai aku keluar dengan berbalut handuk saja
( ih ra sopan eg, ono cewek ning kene lo mas. Tak plorot ke anduk mu ke !! )
"ih gak sopan, ada cewek loh disini, ku prosotin handuk mu loh" ucapnya
"Coba aja kalo berani" tantang ku
Ku pikir itu hanya candaan rupanya Sari beneran melucuti handuk ku, aku terkejut dengan menutup kontol ku secepat nya.
"Hahahahhhahahh" tawanya berhamburan di kamarku
"Awas ya" balasku sambil memungut handuk dan ku balutkan lagi.
Aku kemudian membuka lemari baju lalu mengambil beberapa potong pakaian dan kembali masuk kamar mandi untuk memakai baju.
Setelah beres aku kembali. Sari masih fokus menatap tabung tv dengan posisi budha tidur. Pantat nya ingin sekali ku remas tapi aku ragu
( Sido bali pora )
"jadi pulang nggak" tanyaku
"Kok jadi ngantuk ya mas, nanti deh" ucapnya
Aku keluar kamar kos untuk menjemur handuk,sekembalinya dari luar Sari sudah tertidur.
Kuputuskan duduk duduk diluar sementara Sari tidur. Karena haus aku ke warung mbah Ngadinah untuk memesan teh dan camilan. Jarak warung nya cuma 20 langkah dari kosan ku, di sana ada beberapa bapak bapak dan anak anak sedang nongkrong
( mbah pesen es teh njih mimik mriki )
"mbah pesen es teh ya, minum sini" kataku setelah duduk di kursi kayu
( Ndi, gowo cewek sopo mau hayo )
"Ndi bawa cewek ya?" Kata pak Slamet mengagetkan ku
"Walah itu temen kok pak cuman mampir ambil helm, eh malah tidur ya udah aku kesini" kataku
Obrolan kami berlanjut, beliau menanyakan kenapa aku tak membeli rumah saja dari hasil dana pembebasan lahan tol. Aku hanya berkata belum ada pendamping jadi uang ku tabung aja dan bla...bla...blaa
Eh tau tau adzan magrib berkumandang aku bergegas kembali ke kos setelah bayar es teh dan semua menu yang di pesan bapak bapak di warung itu.

Sekembali nya aku ke kosan. Sari sudah terduduk sambil memeluk bantal ku.
"Eh si putri udah bangun, nyenyak banget" kataku
"Kamu jahat mas, masak aku di tinggal sendiri !" Katanya ketus
"Ya abis kamu bobok ya aku pergi lah, mau gimana lagi" jelasku
"Ya ngelonin kek, malah di tinggal" ucap nya
Aku melotot kaget tapi aku tak berkomentar apapun
"Jadi pulang kah ini" tanyaku
"Sebenar nya aku males pulang mas, aku cuma mau keluar aja dari rumah ibu. Sebenarnya aku dah pulang kemarin" jelasnya
"Kalo ntar bi Tiyo telfon atau ortumu telfon bu Tiyo gimana?" Tanyaku
"Ntar gampang lah, aku suntuk mas dengan pekerjaan ku masak tiap bulan aku libur cuma sekali doang" katanya
"Oh gitu, ya wes lah sekarang kita cabut dulu yuk dari kosan takut kena grebek" jelasku
Akhirnya kami pun keluar kosan menuju entah kemana. Tas Sari masih menyumpal di bagian selakang ku saat aku melaju di jalan.
Di perjalanan Sari menagih ku perihal jaket, aku langsung mengabul kan permintaan nya ku bawa ia ke LUWES mall terkenal di ungaran. Selama dalam mallmal Sari selalu menggandeng tangan ku. Setelah didapat apa yang ia mau kami melanjutkan lagi perjalanan, ku bawa ia putar putar sembari menikmati malam di ungaran. Jam sudah berada di pukul 9 malam ku tawari dia makan malam tapi ia tak mau.
( gek dewe arep nendi iki,,,, terus ngko awak mu bobok ndi )
"ini kita mau kemana nih ? Terus nanti kamu bobok dimana?" Tanyaku
Dia hanya menggeleng kepala.
Tanpa basa basi ku arah kan perjalanan kami ke kota dingin Bandungan dan tanpa minta persetujuan dari nya, motor ku masuk kan ke halaman sebuah hotel di bandungan. HOTEL PARAHITA kalo gak salah. Kupandangi Sari, adakah raut wajah aneh disana dan ternyata dia biasa aja.
Aku memesan sebuah kamar lumayan luas dengan harga 80 ribu, kubayar cash meski ktp aku harus di jadikan jaminan.
Di dalam kamar aku duduk di kursi sambil menyalakan tv. Sari menuju kamar mandi, 10 menit kemudian i keluar sudah berganti legging dan kaos ketat warna hitam. Hijab sudah terlepas kemudian ia telungku di ranjang sambil meraih hp nokia 3315'milik nya, mataku kini tertuju bongkahan pantat nya, ingin sekali aku menaikinya dan bergumul di atas nya.
Ku akui sebenarnya aku laki laki bangsat, tapi ke Sari aku seolah berubah jadi laki laki cupu.
"Mas aku lapar, nyari maem yuk" ucap nya mengejutkan ku
"Ya ayuk" kataku langsung berdiri
Kami keluar dari hotel. Ku ajak dia berkeliling pasar bandungan, rupanya ia minta sate kelinci satu porsi. Aku menuruti nya, ternyata menu itu maunya di bungkus. Katanya untuk di santap di hotel.
Selanjutnya aku membeli kelengkeng, tak lupa rica rica menthog dan sebotol kecil congyang untuk menghangatkan badan.
Kami kembali ke hotel, Sari melahap langsung menu nya, aku pun demikian.
Ku buka botol conyang itu dengan gigi ku lalu meneguk nya sedikit.
Sari kini terduduk sambil bersandar di ranjang
"Kamu kok gak marah sih ku bawa ke hotel" tanyaku
"Udah biasa mas" jelasnya
"Maksud mu?" Tanyaku
"Ya aku dah biasa masuk hotel, jadi nggak kaget" imbuhnya
"Sama siapa?" Tanya ku
"Pacarku" jawab nya singkat
"Oh dah punya pacar toh, orang mana?" Kepo ku
"Mas Rosid tau kan yang jual sayur langganan bu Tiyo?" Jelasnya
"Apppppaaaaa??? Rosid???" Seru ku
"Dah ngapain aja kalian ?!" Lanjutku
Entah kenapa ada rasa panas di dada, bukan karena congyang yang kuminum tapi mungkin karena gak rela seorang rosid menikmati Sari.
Pembaca harus tau Rosid tukang sayur itu wajahnya mirip babe cabita komika terkenal dengan badan tambun.
Ku teguk dengan deras kali ini congyang botol kecil di tangan ku.
"Ya gitu lah, ciuman, pelukan dan kelonan" jelasnya
Aku yang mendengar penjelasan nya kini menjadi emosi, seketika aku menuju Sari dan ku tampar Pipinya
:::pLAKKKK:::
Sari langsung menangis dengan memeluk guling, aku jadi bersalah padanya tak seharusnya aku melakukan itu, aku kemudian meraih tubuh Sari dan memeluknya.
"Maaf Sar, mas bukan bermaksud apa apa cuma mas gak ihklas kamu begitu" kataku semari mengelus rambut nya yang bau shampo clear menthol
Ku cium ubun ubun nya sambil terus berkata maaf, Sari mendorong tubuhku pelan dia menyeka air mata nya dengan guling, di saat ia masih mengusap air mata ku beranikan diri untuk mencium kening nya. Ku pegang dagu nya untuk ku naik kan dan sesegera mungkin ku kulum bibir nya,
Sari terdiam dengan masih sesenggukan.
"Maaf ya Sar" kataku
:::CRRUUPPHHSS:::
Kembali bibir ku mengecup bibir nya, kini Sari membalasnya, bibir kita saling mengulum mesra, tangan ku mulai aktif tanpa di komandoi. Tangan kanan meraba punggung Sari, tangan kiriku meraba pundak nya.
:::MMMMHHHSSS...MMMHHHSSS:::
Tangan Sari kini mulai masuk ke kaosku mencari puting dadaku untuk dipilin.
Karena geli ciuman ku lepaskan. Tangan Sari kukini genggam lalu ku cium leher nya,
:::AAACCHHH....MAAASSS:::
Desah nya manja. Kulanjutkan rabaan tanganku menuju buah ranum miliknya yang masih terbungkus itu
Dia semakin mendesah. Sebagai laki laki bangsat akhir nya kebangsatan ku muncul.
Ku lepas kaosnya dan bh nya lalu ku kulum bulatan kecil di susunya itu.
Sari mengelus rambutku, posisi kami masih terduduk di ranjang,
Tak lama sari juga melepas kaosku, selanjutnya kubaringkan dia. Ku lepas legging nya, ku serang lagi leher, telinga dan bibir nya dengan bibirku.
::::AAACCCHHH.....EEEMMHHH::::
Kembali ku kecupi buah dadanya.
Celana ku berasa sesak. Maka dari itu kuputuskan untuk mencopot nya.
Saat ingin melepas sempak ku, Sari kulihat melotot menatap kontol ku.
Aku kembali menindih nya sembari mencium bibir dan memainkan kedua puting nya.
Ciuman ku mendarat lah di perut nya, Sari semakin meliuk liuk.
( cawet mu tak bukak yo Sar... )
"Ku buka celana dalamu ya Sar" kataku manja
Sari hanya diam, aku meloloskan cd nya lalu melebarkan pahanya.
Ku jilati bibir kecil intim milik nya, ia mendesah keras sambil menjambbak rambut ku.
Itil / clitorisnya pun tak luput dari jilatan ku.
3 menit selanjutnya aku minta kontol ku di emutrumah Sari,
( emohh eg... jijik )
" ga mau... jijik" katanya
Aku tak mau memaksanya kini ku posisikan kontol ku untuk masuk kedalam tempik nya
Saat mulai ku ludahi kontolku sebagai pelumas.

( mas aku wedhi, aku rung pernah ngene )
" Mas aku takut, aku belum pernah seperti ini" katanya.
Seketika nafsu ku menurun, aku jadi gak enak dan merasa tambah bersalah padanya.
Sesegera mungkin aku meloncat ke samping ranjang dan masuk kamar mandi lalu mengguyur badan ku.
Setelah selesai mandi aku keluar dengan balutan handuk lalu duduk kembali dan menenggak congyang yang tersisa dalam botol
"Mas marah"? Ucap Sari dengan badan memakai selimut.
Aku hanya menggeleng kepalaku. Kemudian menyusulnya dan memeluk nya serta mengecup keningnya lalu mencoba tidur.


sabar bosss nama nya juga CERBUNG ...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd