Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sang Pejantan (no sara) (part 18) #Jagopolo

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
dtunggu kelanjutannya suhuu
nanggung nih
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
UPDATE 12

ASNONI

Ustadzah Lilis

Ustad Roni

POV ASNONI
1 BULAN KEMUDIAN

sudah 1 bulan aku berada di Pesantren, tempat yang setiap harinya penuh dengan pembelajaran, namun aku menjalaninya dengan penuh kesabaran. saat ini kesehatanku semakin menunjukkan progress yang lebih baik. aku sekarang juga sudah tidak memakai body protector di tubuh. beberapa minggu lalu Orang Tuaku sengaja mengirimkan Gym Home ke rumah Ustad Iwan. kegiatan-kegiatan yang aku lakukakan disini cukup banyak, mulai membantu Ustad dan Ustadzah membersihkan rumahnya atau belajar di perpustakaan sekaligus merapikan buku-buku yang telah di baca oleh santri. aku memang belum bisa membantu melatih para Santri untuk latihan Pencak Silat, karena aku masih ragu bisa menyalurkan hobi ini untuk melatih mereka.
.
selama Di pesantren aku sudah memiliki bsnyak teman Santri, hubunganku dengan Para Ustad & Ustadzah juga semakin emosional. apalagi Ustadzah Anytha dan Ustadzah mariska yang selalu senang apabila aku membantu bersih-bersih rumahnya atau menemaninya pergi ke Warung untuk membeli bahan-bahan Dapur. selain mereka ada juga Ustadzah lilis yang mungkin bisa dbilang aku lebih akrab dengannya, karena hampir setiap pagi atau sore menemani putri mungilnya yang masih usia 4 tahun. tapi untuk kedekatanku dengan Ustadzah Laili belum begitu dekat dibandingkan dengan Ustadzah lainnya. Ustadzah Laili memang menjaga jarak dengan laki-laki manapun.
.
yang baru aku tau di pesantren ini ialah ada semacam kegiatan entrepeneurship, pondok pesantren Warhat Allatf ternyata punya kebun Teh sendiri yang kira-kira Luasnya 5 hektar, jarak dari pondok ke Kebun kurang lebih 3km dengan jalanan bebatuan. jadi, hari ini aku memutuskan Untuk ikut ke kebun Teh bersama 20 orang santri Putra, tugas kami hari ini yaitu memetik Daun Teh. pihak pesantren mempunyai kebun Teh merupakan suatu sistem untuk menambah pemasukan Kas Pondok, karena lembaga Swasta maka dalam mencari tambahan Dana untuk keperluan Pondok harus mandiri. yaitu membuat Usaha yang nilai laba dan pasarnya lebih menguntungkan yaitu Teh, daun-daun teh ini nantinya akan di simpan untuk dilakukan pengeringan di Gudang khusus Teh, yang tempatnya menjadi Satu di area kebun Teh Pondok.
.
Pagi hari aku berangkat bersama-sama dengan para santri menggunakan mobil PickUp milik Ustad Roni. Ustad Roni merupakan pengelola Usaha Milik Pondok. cuaca pagi hari dengan kabut yang lumayan tebal serta Udara dingin yang cukup menusuk Tulang akhirnya aku tiba di perkebunan Teh. aku lalu memakai sepatu Boot dan keranjang yang aku gendong di belakang punggung.
.
Ustad Roni : As punggung kamu gpp pakai itu?
asnoni : Gpp tadz.. udah baikan kok sekarang.
Ustad Roni : ya sudah.. ayo ikut Ustad, aku kasih tahu cara metiknya..

(aku lalu mengikuti arahan Ustad Roni menuju ketengah-tengah kebun Teh, sedangkan para santri yang ikut tadi sudah berangkat terlebih dahulu. ustad Roni mulai mempraktekkan dan mengajari aku bagaimana tekniknya memetik Daun Teh. setelah mengajari aku, lalu ustad Roni pergi ke gudang penyimpanan Teh. sekitar 1 jam aku memetik Teh, aku lihat ada sosok perempuan berhijab berjalan ke arahku. Ustad Lilis istri Ustad Roni sengaja menyusul suaminya ke kebun, karena suami istri tersebut memang dipilih oleh Abah Kyai untuk mengelola kebun teh ini.)
.
Asnoni : Ustadzah.. kok disini..
Ustadzah Lilis : justru aku yang seharusanya tanya kamu As, Cowok Ganteng kok bisa disini?
Asnoni : Tadi diajak sama Ustad Roni, daripada gak ada kegiatan di pondok ikut aja Ustad Roni kesini.. ternyata pondok punya Usaha sekeren ini Ustadzah..
Ustadzah Lilis : udah 3 tahun usaha ini berjalan As.
Asnoni : terus habis ini diapain Daunnya ustadzah?
Ustadzah lilis
: dikeringin di Gudang pakai mesin habis itu di packing As lalu dikirim ke Kota. biasanya Ustadzah yang mengirim sama Ustad Roni ke Kota.
Asnoni : ohh gitu...
Ustadzah lilis : ehh.. As.. yang di petik pucuknya, nihh aku contohin yang dipetik daun yang masih muda bukan yang tua-tua..
Asnoni : oke Ustadzah.. maaf,. hehe..
Ustadzah lilis : ya sudah.. aku temenin ya As
Asnoni : gak dimarahin Ustad Roni nanti Ustadzah..
Ustadzah lilis : enggak.. udah biasa kalo ada orang metik, aku selalu cek mereka..
Asnoni : makasih Ustadzah..
Ustadzah lilis : iya santai aja As.. aku juga seneng nemenin Brondong ganteng sendirian di kebun.. hihihi
Asnoni : apalagi saya ustadzah.. lebih seneng lagi di temenin tante cantik.. wkwkw
Ustadzah lilis : hahaha.. kamprett kamu ya.. berani gombalin Ustadzah-nya..
.

ustdzah lilis menemaniku di kebun Teh tersebut. bagi aku itu orbrolan biasa dengan Ustadzah lilis, karena memang aku sangat dekat dengannya, jadi tak heran kalau bicaranya Ustadzah seperti itu. dirumahnya juga sering dipanggil brondong. saat dirumah mengasuh Kayla (nama anak ustadzah lilis), kadang ustadzah berpakaian ketat bahkan Tak berjilbab. padahal biasanya bertemu laki-laki lain selalu memakai jilbab dan pakaian yang tertutup. pernah waktu itu Ustad Roni menyuruh membetulkan pipa saluran air di belakang rumah beliau. ustadzah Lilis hanya hanya berpakain leggings dan kaos yang nemperlihatkan cetakan dadanya sekaligus belahan payudaranya. body tubuh Ustadzah Lilis memang berbeda dari Ustadzah lainnya. body Ustadzah Lilis bagiku berisi, pantat yang sekal dan kencang walaupun sudah melahirkan. serta dada yang ukurannya sekitar 36 atau 34, tinggi Ustadzah lilis sekitar 153cm setinggi dada aku sedang ustad roni suaminya tinggi 163cm. menjadi Ustadzah yang paling kecil menjadikan ia seperti anak-anak ABG, wajahnya tak mennjukkan wanita umur 28tahun, masih terlihat sangat muda. umur Ustadzah terpaut Jauh lebih muda dengan Ustad Roni yang berumur 37tahun.
.
ustadzah Lilis : as.. as.. selfie dulu sama Ustadzah..
asnoni : malu Ustadzah.. saya belum mandi, masih jelek.. hehehe..
Ustadzah lilis : udah jangan bawel.. ayo selfie dulu..
asnoni : nanti ketahuan Ustad Roni ustadzah.. diamarahin saya nanti..
ustadzah lilis : ayo.. gaya dulu.. lihat kamera brondong ganteng...
yang deket.. jaraknya jangan jauh begitu.

Asnoni : iya Ustadzah.. takut saya tu..

(tangan Ustadzah lilis laru menarikku agar aku lebih menempel ke badannya, posisi aku memunggungi santri-santri yang juga sedang memetik Daun Teh, jaraknya juga sekitar 60meteran dengan mereka. ustad roni-lah yang mengajakku di tempat ini yang sepertinya di sendirikan olehnya agar daun-daun yang dipetik lebih banyak pilihan dan memudahkan.)
ustadzah lilis : oke.. 1..2..3..
ganti gaya dongg...

(aku lalu sedikit menunduk, dan mendekatkan kepalaku di samping kanan atas pundaknya)
ustadzah lilis : nahh.. iya as, begini
Asnoni : duhh.. malu saya ustadzah..
Ustadzah lilis : aduhh kamu... udah ya.. 1..2..3.. (cekrek)

(entah beberapa foto yang jadi tapi diulang berkali-kali, katanya fotonya kurang baguslah, ngeblur-lah, tapi aku senang-senang aja, hanya pura-pura jadi orang polos)
ustadzah lilis : ganti gaya lagi ya..
Asnoni : duhh.. banyak banget fotonya ustadzah, kayak artis aja aku.. heheh
Ustadzah lilis : wkwkk.. kepedean kamu..
Asnoni : lagian Ustadzah ajak foto terus.. hehe
Ustadzah lilis : bentarr.. aku taruh dulu hapeku disini, aku timer dulu..
(hape Ustadzah diposisikan di atas batu, dan mentimernya agar foto bisa otomatis, tanpa sengaja aku melihat cetakan garis celana dalamnya dibalik celana longgar yang dipakainya)

Ustadzah lilis : nahh.. udah As.. timer 10detik cukup kali ya..
asnoni : cukup paling..
Ustadzah lilis : dahh tangan kirimu mana.. nahh gini. biar kelihatan mesra.. wkwkw
(tangan kiriku ditariknya dan sekarang berada di lehernya, seperti mendekap leher Ustadzah)
Asnoni : Ustadzah harum banget.. hehe
Ustadzah Lilis : lambaikan tangan kamu As biar otomatis ngefoto..
Asnoni : iya.. Ustadzah.. (tit..tit..tit.. cekrek, bunyi timer kamera)
Ustadzah Lilis : kamu masih kaku gitu fotonya..
Asnoni : takut dilihat santri yang lain Ustadzah, nanti ketahuan Ustad roni lagi..
Ustadzah lilis : udah gak-gak.. ayo foto lagi..
(Ustdzah lalu menyuruh aku untuk tetap tenang, katanya jarak antara santri yang lain juga jauh, dan ditutupi rimbunnya daun teh. karena Ustadzah menginginkan Foto yang lebih mesra, aku mencoba memberanikan kedua tanganku memeluknya dan berada di bawah payudaranya, sedikit mengenai memang. tapi Ustadzah tidak protes sekalipun malah justru senyum-senyum. kepalaku juga berada di pundaknya.)
.
Ustadzah lilis : Foto sekali lagi ya, tapi ini aku atur kameranya biar bisa foto lebih banyak..
asnoni : terserah Ustadzah aja lah..
Ustadzah lilis : oke udah kedip-kedip As.. (tangan kanan Ustadzah mendekatkan wajahku di wajahnya, ketika blitz menyala,,)
Cuppp..Cupp..Cuppp..Cuppp..
cuppp..slurpp..cuppp..

(Ustadzah tiba-tiba mencium bibirku, dan aku pun sedikit kaget, tangan kiriku meremas susu kanannya, karena kaget dan mungkin sedikit keras remasanku.. ustadzah sampai mendesah)
Ustadzah Lilis : aghhh... ihh Asnoni keras banget remasnya..
Asnoni : kaget Ustadzah... maaf.. hehe
ustadzah lilis : malah cengengesan..
cupp...cuppp.. slurppp..
cup..slurpp..slurpp
eghmm.. jangan kuat-kuat remesnya,.
ohhh
cupp.. cupp..

(tanpa ada sebab bertemu di kebun Teh, awal-awal ustadzah hanya menemaniku, tapi akhir-akhir malah ketiban Rejeki. tanganku juga aktif meremas susu kanan-kiri Ustadzah. Jagoku juga sudah Tegak dan tegang di balik celana kombor yang aku pakai. Ustadzah begitu buas menciumku, seperti perempuan yang sudah lama tak merasakan kehangatan.)

Ustadzah lilis : as.. itu yang ganjel di punggungku apa sihh..
(karena posisi membelakangiku, aku lalu keluarkan jagoku dari tempatnya, mengacung tegak, sambil aku pegang..)
asnoni : yang Ustadzah maksud ini..
Ustadzah lilis : Ohhh.. my god... (muka Ustadzah seperti shock lihat Jagoku yang tanpa sepengetahuannya aku keluarkan)
ohhh.. enggak As gak mungkin, gak mungkin segede itu..
Asnoni : kok gak mungkin.. Ustadzah katanya pengen yang Mesra, kenapa diem mulu.. sini ustadzah.. ( sambil aku mendekatnya aku pegang Tangannya untuk menyentuh penisku, awal-awal Ustadzah menolak tapi karna aku paksa akhirnya Ustadzah berani memegang penisku)
Ustadzah lilis : Ya tuhan... ini asli As.. bes..ar banget
tanganku sampe gak muat As.. panjang lagi..

asnoni : punya Ustad Roni sama aja kan Ustadzah..
Ustadzah lilis : iya nggak lah.. kalo sama gak mungkin Ustadzah heran sama ini..
Ya tuhan... dua tanganku gak muat genggam ini semua..

(sambil meremas-remas batang penis dan zakarku)
Asnoni : kenapa diem Ustadzah?
Ustadzah Lilis : heran aja panjang dan gede begini. anget banget, sama lengan Ustadzah sama As gedenya..
Asnoni : coba masukin mulut Ustadzah..
Ustadzah lilis : hahh... gak mau, Ustadzah gak pernah sama sekali ngemut beginian, jorok As..
Asnoni : punya Ustad roni juga gak pernah?
Ustadzah lilis : ya enggak lah..
asnoni : dijilat Ustadzah kalo gak mau emut.. dicoba dehh..
(ustadzah dengan rasa malu-malu mulai mengeluarkan lidahnya, dan lidahnya sekarang berada di Kepala penisku)
Ustadzah lilis : begini kan As.. slurppp... slurppp..
(ustdzah dengan sedikit keberanian tak hanya menjilat saja, namun mrngecup dan sesekali menyedot penisku)
asnoni : Duhh.. geli Ustadzah...ehh..
Ustadzah lilis : rasanya aneh As.. anget di bibir Ustadzah..
Asnoni : berani gak Ustadzah masukin Mulut?
Ustadzah Lilis : gak muat As.. ini besar, mulut Ustadzah kecil..
asnoni : dicoba dulu Ustadzah.. semuatnya Aja..
(aku merayu ustadzah lilis agar mau ngemut penisku, mulut kecilnya mulai termasuki oleh penisku, hanya muat di pucuk kepala penisku.)
Ustadzah lilis : cupp.. cuppp..
slurp.. suppppp...
sumpahh ini panjang banget...
slurpp..

Asnoni : enak bangett ustadzah.. ughh..
(luamyan lama Ustadzah menikmati penisku, di kecupnya, di sedot.. apalagi campur dengan rasa takut apabila terlihat oleh orang, karena posisi di Alam terbuka..)
Ustadzah lilis : udah ya As.. aku mau turun dulu ke gudang, takut dicariin Ustad Roni..
Asnoni : sebelum turun, kenapa gak sekalian foto lagi Ustadzah? sambil ngemut gitu...
Ustadzah lilis : ohhh iya.. bentar..
oke udah As, badan kita miring, biar jelas juga penis kamu..
aku timer.. 1..2..3
(blits seperti biasanya berkedip kedip tanda kamera menyala)
cekrek.. cekrek..
(kamera memfoto otomatis setiap 3 detik sekali, mungkin sekitar 5 foto)
Asnoni : ustadzah.. asnoni boleh pegang dada Ustadzah gak?
Ustadzah lilis : bentar aja ya..
(dengan posisi berhadap-hadapan aku, kedua tanganku memegang payudara ustadzah kanan dan kiri. lembut tanganku meremas dadanya. pipi Ustadzah memerah dan raut wajahnya menahan desahan.)
eghh.. ghh..eghh.. As..
ohhh.. ehhh

(aku angkat kedua kaosnya sampai atas susunya, karena Ustadzah memakai Cardigan panjang jadi dilihat dari samping atau belakang tidak terlihat kalau Kaosnya terangkat)
Ustadzah lilis : As.. ohhh.. eggh..
Asnoni : putih banget Ustadzah (susunya putih bersih dan masih kencang walaupun sudah melahirkan, putingnya mengacung keras)
Ustadzah lilis : udah as.. oghh.. eghmm.. udah As, udah Ustadzah mau turun.. rapikan dulu celanamu, penismu masukin celana lagi.. udah ya Ustadzah turun.. muachhh.. lain waktu lagi (pipiku diciumnya dan Ustadzah beranjak pergi dari tempatku)
.
aku yakin Ustadzah lilis tau kalau dibalik attitude dan tawadhukku terhadap Ustad dan pesantren, punya sifat Nakal. kedekatanku dengan Ustadzah lilis lumayan dekat memang, walaupun sebatas Santri dan Ustadzah, ada sifat saling suka.
.
waktu semakin siang, satu persatu santri yang memetik Daun Teh kembali turun ke Gudang penyimpanan, untuk mengumpulkan daun daun teh yang telah di petiknya. sesampai di gudang sebagian santri menjemur daun teh, ada juga di ruangan Oksidasi Teh dan sebagian lainnya, mempacking Teh ke Tas besar untuk dikirmkan ke Kota.
.
Ustad Roni : anakk mudaa... sini kamu.
asnoni : iyaa ustad..
ustad Roni : bagaimana hari ini? capek?
asnoni : lumayan Ustad.. dari pagi sampai siang.. hehehe
(Ustad roni mengajak aku mengobrol di samping mobil pick-up yang telah ter isi oleh muatan Dauh Teh, yg siap di distribusikan ke Pabrik untuk proses lebih lanjut)
Ustad Roni : kamu bisa nyetir mobil kan?
asnoni : bisa banget tadz... ada apa memang..
Ustad Roni : tidak apa-apa.. lain waktu bisa lahh.. bantu-bantu Ustad untuk mengantar teh-teh ini..
Asnoni : siyapp ustadz... tidak apa-apa, sekalian belajar ke empunya sang pembisnis.. heheh
Ustad Roni : halahhhh... saya belum ada apa-apanya kalau soal bisnis dengan bapak kamu As.. wkwkwkw
Asnoni : suatu saat pasti bisa Ustad..
Ustad Roni : saya tu sering krim teh ke kota, kadang juga sama Ustadzah Lilis sekalian antar kuliah.. dulu pas ada sopir pondok, bisa dua mobil sekali kirim, sekarang cuma satu.. maka dari itu kapan-kapan aku ajak kamu krim teh ini..
Asnoni : bisa ustad.. nanti kalau butuh Asnoni, ke rumah Ustad Iwan langsung.. hehehe
tadz.. lumayan besar juga gudangnya, boleh ndak Asnoni lihat-lihat sekeliling gudang ini..

Ustad Roni : boleh aja as, tapi Ustad gak bisa temenin kamu.. ohh yaa... saya kasih tahu saja.. di lantai 2 ada ruangan kecil, itu kantor kecil, kalau ruangan besar tertutup itu ruang Oksidasi, kalau ini ruang untuk Teh yang siap di kirim.
Asnoni : ya sudah Tadz.. saya keliling-keliling dulu.
Ustad Roni : iyaa.. jangan lama-lama ya, bentar lagi mau balik pondok soalnya..
asnoni : iyaa tadz..
.
aku saat ini tengah berjalan memgamati gudang Teh ini, melihat santri-santri baru yang sedang bekerja. ohh iya... santri-santri yang ikut dalam kegiatan ini, nanti sepulang dari kebun akan mendapat imbalan dari Ustad roni, yaitu makan gratis di kantin Pondok. aku lalu masuk ke ruang yang berada di dalam gudang, ruang tertutup yang memiliki suhu sekitar 20°, ruan ini disebut oksidasi. orang menyebutnya sebagai ruang fermentasi, karena pada proses ini daun teh akan berubah warna dan menjadi semakin layu.
.
langkahku menuju ruang yang berada di dalam gudang ini, ruang yang dimensinya cukup besar.
saat aku mulai dekat dengan pintu ruangan itu, aku melihat dari luar, ada Ustadzah lilis yang sedang mengetik di laptop..
.
Asnoni : Assalamualaikum..
Ustadzah lilis : Waalaikum salam.. kamu lagi As..
Asnoni : saya boleh masuk ustadzah..
Ustadzah lilis : boleh, masuk saja..
.
aku sekarang berada di ruang kantor gudang Teh ini, aku bisa melihat dari kantor ini, rekan-rekan santriku sedang bekerja.
.
Ustadzah lilis : kamu kok bisa sampai sini?
asnoni : tadi keliling-keliling gudang Ustadzah.. terus penasaran, kok di dalam gudang ada ruangan, makannya aku kesini..
Ustadzah lilis : kirain.. brondongnya Ustadzah kagi kangen..heheh
coba kamu sini.. duduk samping Ustadzah..

(aku lalu menghampiri Ustadzah dan duduk disampingnya)
Asnoni : udah ini..
lagi ngetik apa ustadzah?

Ustadzah lilis : ini buat laporan bulanan gudang..
brondongg.. aku mau lihat yang besar tadi? boleh enggak?

asnoni : yang besar apa Ustadzah??
Ustadzah lilis : ini nihhhh...
(tangan Ustadzah mengelus elus penisku dari luar celana yang aku pakai)
keluarinn..
Asnoni : dikeluarin..
Ustadzah lilis : iyaaa.. buruan, nanti suamiku kesini..
(aku lalu membuka reslesting celanaku, dan mengeluarkan penisku, mencuat lah batangku yang sudah ereksi)
Ya tuhan.. kenapa bisa sebesarr ini..
(tangan Ustadzah langsung memegang penisku dan menaik turunkannya, tangan lembutnya membelai seinci demi inci penisku)
Asnoni : ustadzah.. nanti kalau ada orang masuk sini gimana?
Ustadzah lilis : engga.. kalo ada orang kesini pasti tau As, meja ini kan hadap pintu.. aman..
sumpahh As.. Ustadzah kagum sama punyamu ini..

asnoni : Ustadzah mau ngerasain apa.. hehehe
Ustadzah Lilis : engga.. gak mau, pasti gak muat, malah kesakitan iya..
beraninya kamu ngomong gitu sama istri ustadnya.. sama Ustadzahnya lagi..
tu.. tuu... tangan kamu udah main remas aja di susu Ustadzah..

Asnoni : gak boleh yaa.. remas tetek Ustadzah.. punya tetek kenceng banget ustadzah.. sering di mainin Ustad roni ya?
Ustadzah lilis : dia mah suka banget sama ini..
bentar kalo mau lihat, aku copot cardigan dulu..
asnoni : masih pakai kaos aja, udah kecetak segitu gedenya ustadzah..
Ustadzah lilis : nihh... kalo mau lihat? hehehe

Asnoni : waowwww...
cupp cuppp.. slurppp
slurpppp..

(tanpa aku minta izin, aku lansung menyergap badan Ustadzah, agar aku bisa menciumi Tetek Ustadzah.)
slurpp
Ustadzah lilis : ohh.. jangan As.. apaan sihh kamu..
geli Asss.. ohhhgghh
udah udah udah...

Asnoni : hehehe... makasihhh..
ustadzah lilis : nakal banget kamu.. bikin punya ustadzah basah aja.. hmmm
.

karena aku tak mau lama-lama, dan tak mau membuat curiga Ustad roni.. aku dan Ustadzah lilis lalu keluar menuju tempat Ustad roni..
.
.
.
Update 13 page 42
https://www.semprot.com/threads/sang-pejantan-no-sara-jagopolo.1322943/page-42
.

.
.
 
Terakhir diubah:
Kentang euy...

Om... Klo bisa di panjanhin sesajen ceritanya biar lebih mentul
Hehehe
 
Mau nanya suhu @Jagopolo mulustrasinya ustadzah anytha yg awal diambil dr film apa. Mohon pencerahannya. Thanks sebelumnya suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd