Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
DIA BIBIKU







Rumah Bayu.

Bayu berdiri di depan kamar ibunya,tangan sebelah kiri memegang kantong plastik.

Tok....Tok....Tok.... Bayu mengetuk pintu kamar tidur ibunya.

"Bu...Ini Bayu bu.." ucap Bayu.

Ceklek...Kriiiet... Pintu terbuka sedikit.

Lalu Bayu memberikan kantong plastik berisi pesanan ibunya.

Setelah itu Bayu ke kamarnya untuk mandi,selesai mandi Bayu berebah di tempat tidur,Ia mengingat kejadian saat bertemu Mei Lien.

"Kenapa juga aku nyuruh dia ambil kucingnya,tahu gitu aku aja yang nyerahkan..

Terlintas di oikiran Bayu untuk pergi dari rumah itu,yang penting jauh dari para cewek yang naksir dirinya.

"Apa aku pergi saja ya dari mereka semua,tapi bagaimana dengan ibuku ...

"Kalau cewek - cewek di sekolahan sama di kampus masih bisa aku cuekin...Lah ini gimana mau aku mau hindari." ucap Bayu dalam hati.

Bayu bangun kemudian shalat. berjamaah bersama teman temannya.

Paijo berangkat kerja menggunakan motor Bayu,sebab Paijo tidak mau memakai mobil yang di tawarkan olehbBayu untuk berangkat kerja.

Selesai Shalat berjamaah.

"Bay... Aku budal kerjo di sek yo..." ucap Paijo seperti biasa setelah shalat dzuhur.

"Yoo kang...Hati - hati.." ucap Bayu.

"Assalam mu'alaikum..." ucap Paijo.

"Wa'alaikum salam warah matullah..." ucap Bayu.

Bayu dan teman - temannya berlatih melempar Shuriken.

Sejam kemudian Melisa datang

Perlahan tapi pasti,Bayu,Lukman,Daniel,Melisa dan Bimo bisa menggunakan Shuriken.

"Kalian mau aku ajarin ilmuku apa gak?" ucap Bayu sambil melempar Shuriken.

"Ilmu apa Bay?" ucap Daniel.

"Tapak geni...." ucap Bayu.

"Tapak geni itu ilmu apa kak?" ucap Melisa.

"Kalau musuh terkena tangan kita,musuh akan merasakan panas,dan bisa melepuh kulitnya.." ucap Bayu.

"Mau...Mau..Mau kak...." ucap Melisa.

"Hem... Ilmu itu menggunakan mantra gak Bay?" ucap Lukman.

"Iya... Tapi kalian harus melakukan puasa mutih selama 21 hari berturut - turut,gak boleh bolong puasanya." ucap Bayu.

"Heeeee....!!! Puasa...!! ucap semua orang.

"Iya... Kalau gak mau seh gakpapa,aku gak maksa." ucap Bayu.

"Coba praktekkan Bay.....Aku pengen lihat dulu.." ucap Lukman.

Bayu mengambil gelas kaca berisi air putih.

"Ini air biasa kan... Coba kalian perhatikan.." ucap Bayu.

Mereka pun memperhatikan gelas yang di pegang Bayu.

Terlihat air itu biasa saja,namun lama kelamaan muncul uap air ,setelah itu airnya mendidih.

"EH....!!!??? semuanya terkejut.

Bayu meletakkan kembali gelasnya.

Melisa mencoba memegang gelas itu,

"Auuu...

"Iya panas..." ucap Melisa.

"Kalau puasanya di jeda gimana Bay? 3 hari puasa,2 hari enggak.." ucap Bimo.

"Gak bisa Mo...Harus 21 hari berturut - turut...Aku hanya menurunkan ilmu ini pada kalian dan jangan beri tahu ke siapapun,kecuali penerus kalian." ucap Bayu.

"Kenapa kamu beri tahu ke kita Bay?" ucap Lukman.

"Man...Lukman...Kamu itu sudah ku anggap sodara sendiri... Jadi ya aku mau mengajarkan ilmuku padamu.." ucap Bayu.

"Melisa gimana?" ucap Bimo.

"Iya juga ya....

Bayu menggarukkan kepalany meskipun tidak gatal.

"Hem....Kalau Melisa mau aku ajarin,ya aku anggap dia sebagai adikku saja..."ucap Bayu.

" Kak..." ucap Melisa.

"Iya Mel..." ucap Bayu.

"Apa Mel harus pindah keyakinan jika Mel melakukan puasa?" ucap Melisa.

"Gak perlu... Hanya puasa mutih ,lalu tiap hari membaca amalan. Kalian gak boleh makan dan minum macam - macam. Jadi harus nasi putih dan air putih.Dan kalau bisa habis halangan,karena jika lagi halangan,maka tidak bisa.." ucap Bayu.

"Ngerokok boleh gak Bay..?" ucap Daniel.

"Gak boleh niel..." ucap Bayu.

"Jangkreeek....Berat juga persyaratannya..." ucap Daniel.

"Aku kan cuman nawarin.. Kalau mau ya monggo,kalau enggak juga gakpapa" ucap Bayu.

"Tak pikir - pikir dulu Bay..." ucap Bimo.

"Iya....Santai aja... Kan aku gak butuh jawabannya sekarang.." ucap Bayu.

Bayu mengambil pedang katana di meja.

"Ayu san bisa pakai ini?" ucap Bayu.

"Bisa Bayu san.." ucap Hinata.

" Kak...Mel mau melakukan puasa mutih,tapi hari senin di mulainya." ucap Melisa.

"Hem... Nanti aku kasih amalannya Mel..." ucap Bayu.

Bayu berjalan menjauh dari teman - temannya,lalu mengeluarkan pedang itu dari sarungnya.

Bayu menggerakkan pedang itu secara asal - asalan.

Hinata mengambil pedang katana di atas meja.

" Bayu san..." ucap Hinata.

Bayu mengentikan gerakannya.

"Iya Ayu san." ucap Bayu.

Hinata mendekat ke Bayu.

"Saya akan mengajari Bayu san berpedang." ucap Hinata.

"Boleh... Ayoo.."ucap Bayu.

"Perhatikan gerakan saya Bayu san..." ucap Hinata.

Hinata kemudian menaruh sarung pedang di samping,lalu mengeluarkan pedang dari sarungnya,setelah itu Hinata melakukan gerakan menggunakan pedang.

Bayu memperhatikan secara seksama.

Selesai Hinata melakukan gerakan.

"Coba Bayu san praktekkan apa yang saya lakukan tadi.." ucap Hinata.

"Hai..." ucap Bayu mengikuti gaya Hinata.

Bayu melakukan gerakan yang di lakukan oleh Hinata.

"Stop..." ucap Hinata.

Bayu melakukan kesalahan,Lalu Hinata mendekat,ia memegang tangan Bayu yang memegang pedang,Lalu di gerakin pelan,dan Hinata membenarkan posisi tubuh Bayu.

"Bay...Aku puasanya hari senin aja.." ucap Lukman.

"Aku juga Bay.." ucap Daniel.

"Jangkreek...Kalau kalian ikut puasa aku piyee..?" ucap Bimo.

"Sembarang Bo...Ikut juga boleh.***k ikut juga gakpapa.." ucap Daniel.

Mereka pun lanjut melempar Shuriken ke papan target.

Sedangkan Bayu diajarkan pedang oleh Hinata.

"Nanti malam ikut gak Niel..?" ucap Bimo.

"Ikut kemana Bo.." ucap Daniel sambil melempar Shuriken.

"Ke mesjid lah..." ucap Bimo.

"Ya ikut lah...Aku gak mau sendirian di sini.." ucap Daniel.

"Kan ada ibunya Bayu,Hinata dan para pengawal di sini.." ucap Lukman sambil melempar Shuriken.

"Malas aku di rumah,mau jalan sendirian juga bingung mau kemana..Mending aku ikut kalian.." ucap Daniel.

"Kak Daniel islam?" ucap Melisa.

"Aku non islam Mel..." ucap Daniel.

"Ooo... Kalau non islam boleh ke mesjid kah kak?" ucap Melisa.

"Ya boleh dong Mel.. Asal tidak berbuat aneh - aneh dan berpakaian tertutup." ucap Lukman.

"Pakaian tertutup itu seperti apa?" ucap Melisa.

"Seperti Ayu itu Mel..." ucap Bimo.

"Mel boleh ikut gak,?" ucap Melisa.

"Tanya Bayu saja Mel.Kalau aku seh boleh - boleh saja.." ucap Daniel.

"Kak Bayu.. " ucap Melisa.

Bayu menghentikan gerakan berpedang lalu menoleh ke Melisa.

Melisa berjalan mendekat ke Bayu.

"Apa Mel...?" ucap Bayu.

"Mel ikut ke mesjid ya malam ini..." ucap Melisa.

"Kita berangkatnya sore pulangnya tengah malam loh Mel..." ucap Bayu.

"Gakpapa,Mel pengen ikut... Daripada malam minggu Mel nongkrong di cafe,sekali - kali nongkrong di mesjid.."ucap Melisa.

"Nanti pacarmu nyariin Mel..." ucap Bayu.

"Biarin aja... Mel lebih suka di sini dari pada bersama pacar Mel..." ucap Melisa.

"Hem...Minta izin dulu sama ibumu Mel.. Kalau aku seh iya aja.." ucap Bayu.

Melisa mengambil hapenya,lalu menelpon ibunya.

"Halo ma..."

"Mel minta izin mau jalan sama kak Bayu,tapi pulangnya tengah malam ma.."

"Ada kak Bimo,Kak,Daniel dan kak Lukman juga ma.."

"Makasih ma..." ucap Melisa lalu mematikan hapenya.

"Kak...Mel dapat izin sama mama Mel" ucap Melisa.

"Hem...Sayang bisa pinjam baju ke Melisa apa enggak?" ucap Bayu.

"Bisa sayang..." ucap Hinata.

"Ya sudah..Nanti pakai pakaian kak Ayu ya Mel.." ucap Bayu.

"Iya kak..." ucap Bayu.

-----***---

Di mesjid.

Pukul 17.10.

Bayu bersama teman - temannya tiba di mesjid,sedangkan Hana,Hinata dan Melisa ke rumah pak Ridwan.

Tak terasa masuk waktu shalat magrib,Bayu meminum air putih,lalu mengumandangkan adzan.

Selesai shalat,Bayu berjalan ke mobil untuk makan.

"Bay.. Kamu mau kemana?" ucap Daniel yang berada di teras mesjid,

"Mau ke mobil aku Niel..Mau makan di dalam mobil..." ucap Bayu.

---***---

Rumah pak Ridwan.

Hana sengaja ikut dengan Bayu,karena Hinata ingin pergi ke mesjid. Ia tak mau Hinata lepas dari pengawasanya.

Nampak Hinata duduk di teras bersama Melisa,Annisa dan Sulis.

"Mel... Kamu sering ke rumah Bayu?" ucap Annisa.

"Tiap hari aku kesana kak.." ucap Mel.

"Apa orang tuamu tidak melarangmu ?" ucap Annisa.

"Enggak kak... Malah aku lebih suka di sana daripada di rumah sendiri.." ucap Melisa.

"Di sana kan ada cowoknya Mel.. Apa kamu gak takut?" ucap Annisa.

"Ngapain takut kak,kan ada kak Bayu yang melindungiku..." ucap Melisa.

"Apa kalian pacaran?" ucap Sulis.

Melisa menggelengkan kepala.

"Kirain mereka pacaran,tapi aku masih penasaran dengan Hinata.. Mengapa dia begitu sangat dekat dengan Bayu.." ucap Annisa dalam hati.

Suara tarhim pun terdengar.

Hinata kemudian berdiri.

"Saya ke mesjid dulu..." ucap Hinata.

"Mel ikut kak...." ucap Melisa.

Hinata dan Melisa berjalan berdua ke mesjid di dampingi 4 pengawal Melisa.

Selesai shalat isya'. Nampak para warga berdatangan ke mesjid untuk menghadiri acara Maulid.

Acara itu di gelar di halaman mesjid.

Hinata dan Melisa duduk di samping Hana.

Tak terasa acara itu pun telah selesai.

Hana,Melisa dan Hinata pulang duluan.
Nayu dan teman - temannya ikut membereskan peralatan yang ada di jalan,karena acara itu menutup jalan umum. Selesai itu mereka pulang dan akan kembali besok pagi untuk membongkar tenda.

Esok hari

pukul 8.10

Bayu dan teman - temannya kembali ke mesjid untuk membongkar tenda.

Setelah selesai merapikan semuanya,mereka pun duduk santai di emperan mesjid.

Tawa dan canda terdengar di emperan mesjid.

Setelah itu mereka pulang satu persatu.

"Nak Bayu..." ucap pak Ridwan.

"Iya pak..." ucap Bayu.

"Nanti malam ada rapat di mesjid habis isya'. Datang ya..." ucap pak Ridwan.

"Insya allah pak..." ucap Bayu.

"Bapak pulang dulu...Assalam mu'alaikum..." ucap pak Ridwan.

"Wa'alaikum salam warah matullah.." ucap Bayu.

"Bay... Kepasar yuk.." ucap Bimo.

"Ngapain ke pasar Mo..?" ucap Bayu.

"Beli baju..." ucap Bimo.

"Hem...Ayo..." ucap Bayu..

Mereka pun pergi ke pasar. Sebuah mobil mengikuti mereka pergi ke pasar.

Setelah sampai pasar,mereka masuk ke dalam. Mobil yang mengikuti mereka berhenti,lalu seorang wanita turun dari mobil. Wanita itu adalah Mei Lien.

Mei Lien semakin penasaran dengan sosok Bayu,karena Bayu tinggal di komplek perumahan super elit malah berkunjung ke pasar,bukan ke Mall seperti orang kaya pada umumnya untuk belanja.Kemudian Mei Lien masuk ke dalam pasar mengikuti Bayu.

Nampak Bayu dan teman -temannya sedang memilih baju.

Mei Lien melihat mereka dari kejauhan.

"Kenapa kamu membuatku selalu penasaran Bay...

"Sungguh berbeda 180% dari cowok yang aku kenal,dan juga perasaanku dengan perasaanmu sama..Aku semakin jatuh cinta padamu." ucap Mei Lien dalam hati.

Tanpa sengaja Bayu melihat ke arah Mei Lien berada. Namun Bayu tak mengenali Mei Lien,karena Mei Lien menggunakan Masker dan jaket yang ada tutup kepala.

Setelah Bayu dan teman - temannya selesai beli pakaian, Bayu mampir ke toko pakaian muslim khusus wanita,kebetulan toko itu ada Mei Lien yang mengawasi Bayu.

Mei Lien berpura - pura memilih baju.

"Kamu mau belikan baju buat siapa Bay?" ucap Paijo.

"Buat ibuku kang..." ucap Bayu.

"Seperti Mei Lien.." ucap Bayu dalam hati saat melihat wanita memakai masker.

Bayu membeli 6 pakaian,tak lupa Bayu jilbabnya.

Setelah itu Bayu dan teman - temannya keluar dari pasar.

Saat akan masuk mobil,Bayu melihat pria memakai jas hitam berdiri di dekat mobil.

"Itu kan pengawalnya Mei Lien.

Bayu kemudian berjalan ke arah pengawalnya Mei Lien.

"Maaf pak.. Bapak pengawalnya mbak Mei kan?" ucap Bayu.

"Iya..." ucap pengawal .

"Di mana mbak Mei Liennya pak?" ucap Bayu.

"Bukan urusan anda.." ucap pengawal.

"Sombonge... Tak dungokke mobilmu mogok gak bisa jalan..." ucap Bayu.

Bayu berjalan ke arah mobilnya kemudian masuk ke dalam mobil.

"Kenapa Bay..?" ucap Lukman.

"Itu pengawalnya Mei Lien..Sombong banget . Aku tanya Mei ada di mana,dia bersikap sombong.. Ya sudah.. Aku do'akan mobilnya mogok gak bisa jalan..." ucap Bayu.

Bayu berjalan ke mobil,lalu menjalankan mobil pelan.

Bayu berhenti 50 meter dari tempat,lalu melihat kebelakang.

Nampak Mei Lien masuk ke dalam mobil,di saat supirnya menghidupkan mesin mobil. Mesin itu tak mau hidup.

"Cepetan jalan...Keburu dia hilang..." ucap Mei Lien .

"I...I...Iya Non,ini sudah saya coba..Tapi mobilnya gak mau nyala..." ucap Supir.

Mei Lien melihat Bayu turun dari mobilnya,lalu berjalan ke arahnya.

"Apa dia tahu kalau aku mengikutinya ya.." ucap Mei Lien dalam hati.

Supir itu terus berusaha menyalakan mesin mobilnya,tapi tak mau menyala.

Bayu berhenti di pintu tepat Mei Lien berada.

Tok...Tok...Tok... Bayu mengetuk kaca mobil.

"Sial... Dia tahu kalau aku ikuti.." ucap Mei Lien dalam hati.

Mei Lien membuka kaca pintunya.

"Mau aku antar...?" ucap Bayu.

"Kenapa kamu tahu aku di sini Bay?" ucap Mei Lien.

"Tanyakan saja sama pengawalmu yang sombongnya gak ketulungan itu.... Kalau mau ikut aku,turun sekarang,kalau gak mau.. Ya sudah aku tinggal.." ucap Bayu.

Bayu kemudian berjalan pelan.

Mau tak mau Mei Lien turun,ia sengaja tak membawa Kevin pergi,takut Bayu memanggil kucingnya dia lagi.

Bayu berhenti lalu membalikkan badannya.

"Jadi ikut aku?" ucap Bayu.

Mei Lien berjalan ke arah Bayu.

"Iya..." ucap Mei Lien.

Lalu mereka berjalan.

"Kenapa mengikuti ?" ucap Bayu sambil berjalan.

"Aku masih penasaran denganmu Bay.." ucap Mei Lien.

"Apa yang membuatmu penasaran?" ucap Bayu.

"Kamu anak orang kaya,tapi pergaulanmu dengan orang kampung ,dan juga aku lihat kamu berbelanja di pasar,seharusnya kamu belanja di mall.." ucap Mei Lien.

"Aku ya aku Mei... Jangan samakan dengan orang lain,aku sudah terbiasa hidup sederhana. Jika aku orang miskin,apakah kamu masih mau menemuiku?" ucap Bayu.

"I...I...I..Itu..." ucap Mei Lien.

"Gak usah di jawab Mei.. Mari masuk.." ucap Bayu sambil membukakan pintu mobil.

Mei Lien duduk di depan samping Bayu yang menyetir.

Mobil Bayu berjalan.

"Rumahmu di mana Mei... Biar aku antar pulang dulu" ucap Bayu.

"Rumahku di no 10..." ucap Mei Lien.

"Nomor 10 jalan apa Mei?" ucap Bayu.

"Golden Hills.." ucap Mei Lien.

"Hem...Jalan Golden Hills itu di mana? " ucap Bayu.

"Itu kan rumahmu sendiri bay..Masa lupa" ucap Paijo.

"Rumahku loh di perumahan Golden Hills kang,Jalan Fatmawati.. Lah dia bilang jalan Golden Hills...Ya aku gak tahu itu di mana.." ucap Bayu.

"Benar tuh yang dikatakan Bayu.. Yang di tanya jalan kang bukan perumahan.." ucap Daniel.

"Iya juga seh... Tapi Tante tadi jawabnya Golden Hills.Jadi ya pikiranku ke perumahanmu itu Bay.." ucap Paijo.

"Lu bilang apa tadi? ?" ucap Mei Lien tak terima di panggil Tante oleh Paijo.

"Dah... Sudah..***k usah berantem...Kalau berantem aku antar ke KUA langsung nanti." ucap Bayu.

"Ogaaah...." ucap Paijo dan Mei Lien.

Ha....Ha....Ha...Ha.... Ha...Ha... Bayu,Bimo,Lukman dan Daniel tertawa.

Setelah itu mereka terdiam.

"Kalian masih ada hubungan saudara?" ucap Mei Lien.

"Enggak.. Kita teman aja Mei.. Teman rasa saudara.." ucap Bayu.

"Ooo.. Aku pikir kalian masih ada hubungan keluarga..." ucap Mei Lien.

"Mei... Rumahmu itu dimana seh..Sumpah aku belum tahu." ucap Bayu.

"Di perumahan Golden Hills sayaaaang.... Hiiiii.... Gemeeezz aku lama - lama sama kamu Bay..." ucap Mei Lien gregetan melihat sikap Bayu.

"Bay... Coba antar dia berobat,sepertinya dia kumat.." ucap Daniel.

"Lu bilang apa tadi?" ucap Mei Lien sambil menatap tajam ke Daniel.

"Eng...Eng.... aku minta tolong di antar berobat mbak.." ucap Daniel.

Mei Lien kemudian melihat ke Bayu.

"Bay..." ucap Mei Lin.

"Iya..." ucap Bayu.

"Aku ingin kerumahmu..." ucap Mei Lien.

"Mau ngapain Mei?" ucap Bayu.

"Pengen aja... Boleh gak? Kalau gak boleh aku akan beritahu pada teman - temanmu" ucap Mei Lien.

"Asem...Kalau aku gak bolehin nanti dia cerita ke temanku lagi" ucap Bayu dalam hati.

"Iyaa ..Boleh..." ucap Bayu.

Tak terasa mereka sudah sampai di depan pagar rumah.

Tin......

Pintu pagar terbuka,Mobil masuk kedalam.

Setelah itu mereka turun dari mobil lalu berjalan menuju rumah.

"Assalam mua'alaikum..Bu...Bayu pulang.." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam.. Suara Hinata.

Dari dalam muncul Hinata bersama Melisa.

"Melisa...!!!?? ucap Mei Lien terkejut.

"Bibi Mei...!!!?? ucap Melisa juga ikut terkejut.

"Bibi....!!!?? ucap semua orang.

"Kok bibi Mei tahu kalau Mel di sini?" ucap Melisa.

"Kalian masih keluarga...??" ucap Bayu bingung dan penasaran.

"Iya kak..Dia bibiku....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd