Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
MEMBAYAR KE PREMAN



Rumah Bayu

pukul 14.40.

Bayu berada di kamarnya,ia duduk di pinggiran kasur sambil memegang hape kesayangannya.

"Hem..***panya mereka beneran mengincarku...

Bayu di beritahu oleh ibunya saat pulang kukiah tadi.
Kemudian Bayu memilih kontak Alvin lalu menekan tombol panggil.
Bayu meletakkan hapenya di telinga.

Tuuuut.....Tuuutt.....Tuuuut....

"Halo Bay...." suara Alvin.

"Halo juga kang...Sibuk apa enggak?" ucap Bayu.

"Baru selesai makan aku... Ada apa?" suara Alvin.

"Pamanmu mengirim pembunuh bayaran untuk membunuhku kang.." ucap Bayu.

"APAAAAAAA.....!!!??? "suara Alvin terkejut.

"Serius Bay..." suara Alvin.

"Dua rius... 4 penjaga kampus tewas...." ucap Bayu.

"Siall.... Maaf loh Bay... Aku tak bisa berbuat apa - apa... Sebab ucapanku tidak di dengar oleh mereka.." suara Alvin.

"Iya gakpapa,sampeyan sudah memberi info itu sudah membantuku,sehingga tadi aku berangkat sendirian ke kampus .." ucap Bayu.

"Bentar Bay...Ada sms masuk di hapeku,soalnya tadi barusan aku nyalain. Gara - gara pamanku nelpon saat ada tamu penting." suara Alvin.

"Iya kang.." ucap Bayu.

"GILAAAAAAAA......." suara Alvin nyaring.

"Halo Bay..." suara Alvin.

"Iya kang..." ucap Bayu.

"Barusan aku baca pesan dari Ayahku. Jika paman Sebastian yang ingin membunuhmu, istrinya di tahan buat jaminan untuk membayar jasa pembunuh bayaran itu Bay...***k tanggung - tanggung,...Mintanya 2 M Bay.." suara Alvin.

"Ooo...2 M...

"Bagus itu 2 M...Daripada dia minta duit jutaan..." ucap Bayu.

"Anjaaay... 2 M itu lebih besar nominalnya daripada jutaan Bayu...." suara Alvin.

"Opo iyooo... 2 M loh Makasih Mas...masa gitu di bilang besar.." ucap Bayu.

"Jancoook.... Lain singkatan Bayu.. 2 M itu 2 Milyar..." suara Alvin.

"Keciiil itu.... Minta sama orang berdasi saja,yang waktu pemilu teriak janji ini itu.. Pasti di kasih.Lah wong pas Pemilu kemarin aku aja di kasih 100 juta." ucap Bayu.

"Banyak banget kamu dapatnya Bay..." suara Alvin.

"Sedikit Kang..." ucap Bayu.

"Sedikit apaan... Rata - rata loh orang ngasih itu 200 ribu/ orang." suara Alvin.

"Banyak itu 200rb kang.." ucap Bayu tak mau kalah.

"Kok bayakan 200 Ribu Bay...Kan lebih banyak 100 juta yang kamu terima." suara Alvin heran.

"Aku terimanya 150 rb aja Kang...Soalnya itu duit buat biaya selama kampanye dan di bagi- bagikan ke warga.." ucap Bayu.

"Kamu jadi Tim Suksesnya kah Bay..?" suara Alvin.

"Iya Kang... Aku Tim Sukses dari partai yang bergambar Pohon Jengkol.." ucap Bayu.

"Kenapa gak kamu ambil lebih Bay?" suara Alvin.

"Dia bilangnya buatku 150rb,sisanya buat biaya kampanye dan serangan fajar,dan aku gak berani ambil yang bukan hak aku kang" ucap Bayu.

"Calonmu itu terpilih apa enggak Bay.?" suara Alvin.

"Iya.. Terpilih kang... Katanya dia mau belikan aku sepeda motor kalau dia terpilih,sampai sekarang gak ada di belikannya aku.. Kan Bangkek...dah di belain supaya terpilih..malah dia lupa janjinya" ucap Bayu.

"Sabar... Bay..

"Kamu mau motor baru kah Bay...Nanti aku belikan" suara Alvin.

"Gak usah kang...Di rumahku dah penuh kendaraan... Nanti gak muat untuk parkir.." ucap Bayu.

"Gampang itu...Kamu cari kossan baru saja yang halamannya luas,agar bisa motormu parkir.." suara Alvin.

"Gak usah kang...Benaran...

"Di rumahku itu ada Mobil ferari,Lamborghini,BMW,Rubicon,Alpard,Motor CBR,Ninja,Jupiter MX,Supra X 125,sepeda pancal,sepeda Listrik sama Impresa kang..Belum lagi mobil teman - temanku yang lainnya" ucap Bayu.

"Waduuh... Itu kossanmu yang nyewa orang Tajir semua kah Bay..." suara Alvin.

"Iya... Kamu kok tahu kang.." ucap Bayu.

"Ya tahu lah... Mobil yang kamu sebutkan itu harganya di atas 1 milyar..Soalnya aku juga punya 1... Baru Lamborghini seh..Tapi jarang aku pakai.."suara Alvin.

"Wuiih... Kereen...

"Oh iya..Gimana kabar ibumu kang.." ucap Bayu.

"Ibuku belum sembuh Bay....Muncul nanah..Padahal luka di tangan ayahku sudah kering." suara Alvin lesu,yang awalnya seperti semangat.

"Kasihan..***ra - gara aku,ibunya seperti itu.." ucap Bayu dalam hati.

"Aku hanya bisa mendoakan saja kang,semoga ibumu lekas sembuh,dan segera bertobat..Jangan lagi suka menghina orang lain,do'a orang teraniaya itu lebih manjur dari pada orang biasa.." ucap Bayu.

"Amin...Makasih ya do'anya Bay...

"Jujur...Aku sedih tahu Bay lihat kondisi ibuku..." suara Alvin seperti menangis.

"Maaf ya kang..***ra - gara aku,ibumu seperti itu.." ucap Bayu.

"Kamu dah aku maafkan kok Bay...

"Papaku sering menasehati ibuku...

"Ibuku bilang iya - iya saja,tapi tetap begitu..." suara Alvin.

"Ya sudah kang...Aku mau ke bawah dulu...Nanti di sambung lagi ." ucap Bayu.

"Iya Bay...." suara Alvin.

Bayu mematikan panggilannya.

"2 Milyar buat bunuh aku... ??

"Gilaaaaaa....

'Yang benar saja... Mending nyuruh Bimo saja. Lalu aku pura - pura mati. Duitnya bagikan ke orang kampung... Kan mayan dapat pahala.." ucap Bayu.

Bayu kemudian berdiri lalu berjalan keluar kamarnya menuju Gazebo untuk latihan lagi.

Setelah sampai,Bayu melihat teman - temannya sedang melempar Shuriken. Melisa dan Mei Lien ikut juga latihan.

Mei Lien melihat Bayu berjalan ke gazebo,lalu ia berhenti melempar Shuriken,kemudian berjalan memghampiri Bayu.

"Bay...." ucap Mei Lien.

" Iya bibi Mei..." ucap Bayu.

"Aku dengar ada yang berusaha membunuhmu ya?" ucap Mei Lien.

"Siapa yang bilang bi..?" ucap Bayu.

"Pengawalku.." ucap Mei Lien.

"Iya...Orang yang nyuruh bunuh aku lagi pusing tuh bi.." ucap Bayu.

"Orang yang nyuruh? Kamu tahu orangnya Bay?" ucap Mei Lien.

"Tahu... Pamannya Alvin Bi.." ucap Bayu.

"Kamu tahu rumahnya gak Bay...Aku akan ke sana mendatangi rumahnya... Biar aku ratakan rumah dia.." ucap Mei Lien.

"Dah gak usah bi...Biarin aja.***k usah di perpanjang..." ucap Bayu.

"Gak bisa begitu Bayu...Kalau di biarin saja,bukan hanya kamu yang jadi sasaran,tapi kita juga...Kamu enak bisa kebal senjata... Lah kita ...Tergores benda tajam saja sudah berdarah..." ucap Mei Lien.

"Iya juga seh... Jika di biarin. Maka dia akan mengancam teman - temanku.. Aku saja gak tahu jika mereka menyamar jadi petugas keamanan..." ucap Bayu dalam hati.

"Tapi Bayu gak tahu rumahnya bi..." ucao Bayu.

"Punya nomor hapenya?" ucap Mei Lien.

"Cuman Alvin saja bibiku yang cantik.." ucap Bayu.

Emmuuuaaachhh.... Mei lien mencium pipi Bayu.

"Kenapa bibi menciumku?" ucap Bayu.

"Karena kamu ngatain aku cantik.." ucap Mei Lien.

"Ooo... Begitu.... Bibiku yang tampan.." ucap Bayu.

Emmmuaaachhh....Mei Lien kembali mencium pipi Bayu.

"Lah kok masih di cium..." ucap Bayu.

"Karena kamu muji aku..." ucap Mei Lien.

"Jangkreeekk... Kirain dia marah..***k tahunya enggak.." ucap Bayu dalam hati.

"Coba kamu Alvin Bay...Tanyakan alamat rumahnya.." ucap Mei Lien.

"Bentar bi..." ucap Bayu.

Bayu mengambil hape di dalam kantong celana.

"Bay...Kenapa kamu gak ganti hape android?" ucap Mei Lien.

"Masih nyaman pakai ini bi..." ucap Bayu.

Mei Lien meletakkan kedua tangan di pundak Bayu.

"Ganti aja Bayuku yang tampan dan ganteng...." ucap Mei Lien.

"Hem...Kalau ganti,Bayu gak pegang uang bi.." ucap Bayu.

"Nanti aku yang belikan... Jadi nanti ganti hape ya.." ucap Mei Lien.

"Emang bibi pegang uang?" ucap Bayu.

"Pegang lah...Mau berapa? Nanti aku kasih?" ucap Mei Lien.

"Coba Bayu lihat tangan bibi.." ucap Bayu.

Mei Lien menurunkan tangannya di pundak Bayu,lalu memperlihatkan tangannya di depan Bayu yang putih mulus tersebut.

"Bibi aja gak pegang uang kok...Gitu mau mau belikan Bayu hape.." ucap Bayu.

"Heee....??? Mei Lien tiba - tiba ngeblank.

"Bayu lihat...Di telapak tangan bibi gak pegang uang. Katanya tadi pegang uang" ucap Bayu.

Mei Lien baru paham ucapan Bayu.

"Bay...Ke KUA yuuk.." ucap Mei Lien.

"Ngapain ke KUA bi...?" ucap Bayu heran tiba - tiba ngajakin ke KUA.

"Kita nikah... " ucap Mei Lien.

Mei Lien masih mencintai Bayu.Akan tetapi Bayu mengganggap Mei Lien adalah keluarga.

"Emmoooh... Bibi nikah sama teman - temanku saja,kasihan mereka jomblo." ucap Bayu agak nyaring .

Ucapan Bayu terdengar sampai ke telinga Bimo,Lukman dan Daniel.

"Jangan dengarin ucapan Bayu Meiii.... Sesat itu..." ucap Daniel nyaring,ia berdiri 15 meter dari Bayu.

"Kalau bibiku suka sama kamu gimana Niel..?" ucap Bayu nyaring.

Bayu berjalan ke arah Daniel.

"Emmmooh...." ucap Daniel.

"Kenapa gak mau Niel,bibiku cantik loh orangnya... Artis Luna Maya aja kalah cantik sama bibiku..."ucap Bayu.

Mei Lien menghampiri Bayu lalu menariknya menjauhi Daniel.

"Mau kemana bii..." ucap Bayu.

"Dah diem saja...Kalau ngobrol terus...Jadi lama nanti..."ucap Mei Lien.

"Diampuut..." ucap Bayu dalam hati

"Bi....Bayu gak mau ke KUA loh.Sumpaah..." ucap Bayu

Mei Lien diam tak menjawab,ia terus menarik tangan Bayu hingga masuk dalam rumah.

"Bii.... Bayu buka kebo loh..." ucap Bayu.

"Telpon Alvin...Tanyakan rumah pamannya..." ucap Mei Lien masih menarik tangan Bayu hingga ke tangga.

"Ngomong donk bi..." ucap Bayu baru paham.

Bayu menelpon Alvin sambil mengikuti tarikan tangan Mei Lien.

Tuuuut. ..Tuuuut...Tuuut...

Tuuuut....Tuuut....Tuuut...

"Halo Bay...." suara Alvin.

"Kang...Maaf ganggu... Tolong kirimin alamat rumah pamanmu" ucap Bayu.

"Mau ngapain kamu Bay kerumah pamanku?" suara Alvin.

"Aku mau kesana...Alamatnya di mana kang" ucap Bayu.

"Jangan kesana Bay..." suara Alvin.

"Kok jangan..." ucap Bayu.

Mereka berada di lantai 2.

Mei Lien merebut hape Bayu.

"Beri tahu alamat rumahnya... Atau kamu ku bunuh..." ucap Mei Lien.

"Anda Siapa?" suara Alvin.

"Gue Mei Lien Han....Putri pengusaha keluarga Han..." ucap Mei Lien.

"Se...Se...Serius...A...A...Anda putri pengusaha keluarga Han " ucap Alvin kaget dan tergagap.

"Iya ...Gue serius... Cepat berikan alamat rumah pamanmu yang telah berani menggangu Bayuku.." ucap Mei Lien.

"I..Iya akan saya beritahu.." ucap Alvin.

"Cepetan..***k pakai lama..." ucap Mei Lien tak sabaran.

Alvin pun memberi tahu alamat rumah Sebastian.

"Oke...Terima kasih..." ucap Mei Lien.

Mei Lien mematikan panggilannya,lalu mengembalikan hape ke Bayu.

"Tunggu sebentar...Aku ambil tas dulu Bay.." ucap Mei Lien.

Kemudian Mei Lien berjalan ke arah kamarnya.

Setelah sampai di dalam kamar,Mei Lien mengambil tas,lalu membuka laci di samping tempat tidur.

Nampak sebuah senjata api sejenis pistol,dan 2 buah magazin warna hitam.

Mei Lien mengambil senjata itu dan juga amunisinya,lalu di masukkan dalam tasnya.

Mei Lien berjalan ke rak sepatu,ia mengambil sepatu kets lalu keluar kamar.

Nampak Bayu masih berdiri di dekat tangga, Bayu saat ini memakai kaos lengan pendek dan celana pendek.

Sesampai Mei Lien di tempat Bayu.

Mei Lien kembali memegang tangan Bayu.Lalu berjalan menuruni tangga.

Setelah mereka di teras rumah..

"Antar aku,.. Dan bawa 15 orang bersamaku." ucap Mei Lien ke pengawal yang berdiri di dekat pintu masuk.

"Siap Non.." ucap pengawal itu.

5 menit kemudian

4 mobil bewarna hitam berhenti di depan Mei Lien dan Bayu.

Seorang pengawal membukakan pintu mobil.

Bayu memakai sandal jepitnya

Mei Lien masuk ke dalam mobil,ia menggeser badannya untuk memberikan tempat untuk Bayu.lalu Bayu masuk ke dalam mobil.

Pengawal menutup pintu mobil.

Mei Lien memberi tahukan tujuannya ke supir.

"Siap non.." ucap sang supir.

Sang supir memberi tahu ke supir lainnya menggunakan radio.

Lalu mobil itu berangkat menuju rumah Sebastian.

Bayu menoleh Ke Mei Lien.

"Bi... Kok banyak banget bawa teman - temanku.." ucap Bayu.

"Buat jaga - jaga Bayu... Lebih banyak maka lebih aman.." ucap Mei Lien menatap arah depan.

"Bibi gak bunuh mereka kan...?" ucap Bayu.

"Enggak...Cuman memberikan peringatan saja.." ucap Mei Lien.

Bayu menolehkan wajahnya ke kaca pintu.

"Sadiss... Sepertinya Mei Lien emosi...Bisa gawat kalau mereka membantai keluarga pamannya Alvin.." ucap Bayu dalam hati.

---***---

Di kantor Alvin.

Alvin Barusan di telpon oleh Bayu.

"Jadi yang datang waktu kerumah itu pengawal keluarga Han..Bukan temannya.. Dan Bayu memacari keluarga Han..

"Bisa panjang ini urusannya....

"Aku harus telpon ayahku..." ucap Alvin.

Alvin mencari kontak ayahnya,lalu menelponnya.

Tuuut....Tuuut....Tuuut....

"Halo nak..." suara Johan.

"Iya halo juga pa... Alvin cuman memberi tahu. Bahwa waktu malam kejadian itu,yang datang bukanlah temannya Bayu paa.." ucap Alvin.

"Mereka siapa Vin?" suara Johan.

"Mereka adalah pengawal dari keluarga Han pa..." ucap Alvin.

"APAAAAAAA.....!!!?? Se..Se..Serius nak.." suara Johan terkejut dan tak percaya.

"Alvin Serius pa..Tadi Bayu menelponku menanyakan rumah paman Bastian pa " ucap Alvin

"Kok Bayu tahu nama pamanmu Vin.....? apa Sebastian sebelumnya kenal dengan Bayu" suara Johan heran dan penasaran.

"Maaf pa... Alvin yang memberi tahu ke Bayu.." ucap Alvin.

"APAAAAAA....!!!?? " suara Johan terkejut.

"Mei Lien Han tadi bicara padaku,dia mengaku putri pengusaha keluarga Han,dia memaksa minta alamat rumah paman Bastian.Jika tak di beri tahu,dia akan membunuhku pa.." ucap Alvin.

"Siiiaal.... Papa jadi tambah pusing Vin... Mamamu belum sembuh,di tambah Sebastian mencari masalah dengan Bayu.. 2 jam yang lalu dia menghampiri Ayah,pinjam duit 2 Milyar untuk membebaskan istrinya. Ayah berikan dia cek. Sebab Ayah merasa kasihan.." suara Johan.

----***---

Di mobil yang Bayu tumpangi.

Mei Lien menoleh ke Bayu.

"Mengapa dia ingin sekali membunuhmu Bay?" ucap Mei Lien.

Bayu menceritakan saat ia berkunjung ke rumahnya Alvin.

"Ooo...Jadi... gara - gara wanita Jalang itu ya..

"Berani sekali mereka mengatai ibumu...

"Aku akan memberi mereka pelajaran..." ucap Mei Lien.

"Gak bi...Nanti urusannya makin panjang.." ucap Bayu.

"Gak bisa begitu Bayu.... Aku tidak akan tinggal diam jika keluarga Han di rendahkan dan di hina oleh orang lain..

"Mereka pikir dia itu siapa?Dia belum tahu siapa keluarga Han sebenarnya." ucap Mei Lien emosi.

"Jangan berbuat yang aneh - aneh ya bi..

"Jika bibi membunuh mereka,aku akan pergi meninggalkan kekuarga Han...." ucap Bayu.

"Aku tidak akan bunuh mereka,hanya bermain kerumahnya saja Bayu... Untuk menyapa mereka" ucap Mei Lien.

Iring - iringan mobil Bayu berbelok memasuki perumahan yang di tinggali Sebastian.

30 meter Di depan iring - iringan mobil Bayu ,ada sebuah mobil Van warna putih berhenti di depan rumah Sebastian.Lalu mobil itu berjalan menjauhi rumah Sebastian.

----***----

Rumah Sebastian.

Sebelum kedatangan mobil Van warna putih.

Sebastian duduk di sofa,di depannya ada kantong plastik warna hitam terbuka.Kantong plastik itu berisi uang 2 Milyar dengan pecahan 100 ribu.

Sebastian menekan hapenya untuk menghubungi nomor Roy.Lalu hapenya di taruh telinga.

Tuuuut.....Tuuuut....Tuuuut...

"Halo..." suara Roy.

"Bang... Gue sudah di rumah.. Uangnya sudah siap..." ucap Sebastian.

"Bagus...Apakah uangnya pas dengan yang aku minta?" suara Roy.

"Iya Bang...Jumlahnya 2 Milyar,tidak kurang dan tidak lebih." ucap Sebastian.

"Pinter.... Aku akan menelpon temanku dulu..." suara Roy.

"Istriku bagaimana?" ucap Sebastian.

"Dia juga datang bersamamu... Bila kurang,maka aku bawa kembali.." suara Roy.

Panggilan terputus.

"Jam berapa kesini bang..." ucap Sebastian.

Tak ada jawaban dari Roy.

Sebastian melihat layar hapenya.

"Siaalll...

30 menit kemudian.

Hape Sebastian berdering.

Sebastian mengambil hapenya di atas meja.

Nampak panggilan dari Johan kakak iparnya.

"Ya halo Kak.." ucap Sebastian.

"Alvin memberi tahuku..bahwa keluarga Han akan datang kerumahmu,segera pergi dari rumahmu...sekarang" suara Johan.

"Keluarga Han... ?? Aku tidak membuat masalah dengan keluarga Han kak.." ucap Sebastian.

"Bayu.... Bayu memiliki pacar dari keluarga Han..Kamu selalu ceroboh... Membuat keluargamu celaka..."suara Johan.

Panggilan terputus.

"APAAAAA.....!!!???" teriak Sebastian terkejut.

"Serius kak..." ucap Sebastian.

Tak ada jawaban dari Johan.

Sebastian melihat hapenya.

"Bangsaaaaaaat......

"Aku benar - benar sial hari ini...

"Mudah - mudahan mereka cepat membawa istriku,dan aku bisa pergi dari rumah ini." ucap Sebastian.

Tiiin...Tiiin....Suara klakson.

Sebastian keluar rumah.

Nampak mobil Van putih berhenti di depan rumah,Seorang Preman berdiri di depan pagarnya.

Preman itu juga yang membawa istrinya pergi dari rumah.

Kemudian Sebastian menghampiri orang tersebut.

"Sudah kamu siapkan uangnya?" ucap orang itu.

"Sudah...Uangnya di dalam..." ucap Sebastian.

Orang itu masuk kedalam rumah.Lalu menghitung uang di atas meja.

"Istriku ada di mana?" ucap Sebastian.

"Ada di mobil..." ucap Preman.

Tak lama kemudian Preman itu selesai menghitung uang Sebastian memakai alat.

Lalu preman itu keluar rumah.

Preman itu memberi kode ke temannya.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd