GI_karjo
Senpai Semprot
- Daftar
- 4 May 2017
- Post
- 834
- Like diterima
- 66.242
MAAF SALAH ORANG
"Kenapa kamu perhatian sama aku Bay..?" ucap Sulis.
"Karena kamu adalah temanku,aku gak ingin temanku jatuh sakit...." ucap Bayu lalu Bayu menyuapi lagi.
"Seandainya kamu tahu... Aku mencintaimu... Tapi itu tak mungkin..." ucap Sulisa dalam hati sambil mengunyah.
Setelah selesai makan,Bayu memberikan teh kotak pada Sulis, lalu berdiri untuk mengembalikan .
5 menit kemudian,seorang pengawal mendatangi Sulis.
"Bu Hana memanggil nona untuk segera mendatanginya di mobil." ucap pengawal.
Sulis mengambil tasnya lalu berjalan keluar kelas.
---***---
Bayu berjalan berjalan bersama pengawalnya ke kantin.
Lalu ada seorang wanita memanggil.
"Bayu.....Tunggu..." suara wanita.
Bayu berhenti berjalan,lalu menoleh ke sumber suara.
Nampak seorang mahasiswi mendekati Bayu tapi di halangi oleh pengawalnya.
"Biarkan dia pak..." ucap Bayu.
Pengawal itu lantas membiarkan wanita itu mendekat ke bayu.
"Ada apa mbak...?" ucap Bayu.
"Gue boleh minta pin BB lu gak...? soalnya teman gue ada perlu..." ucap wanita itu.
Bayu mengeluarkan hape Nokianya.
"Ne hapeku gak bisa BBMman mbak..." ucap Bayu.
"Nomor hapemu saja kalau gitu..." ucap wanita itu.
"Hem... Kenapa teman mbak gak datang ke sini. Malah mbaknya yang datangin aku." ucap Bayu.
"Dia malu...Ayolah... Pliss..." ucap wanita itu.
"Baiklah...
Bayu memberikan nomor hapenya Bimo pada wanita itu.
"Dah dulu ya mbak...Saya mau ke kantin" ucap Bayu lalu berjalan ke arah kantin.
---***-----
Suasana di desa itu nampak asri dan nyaman.
Di salah satu tempat di desa itu nampak ramai sekali,karena di tempat itu ada sebuah pasar ,pasar itu buka saat hari Wage saja.
3 mobil hitam berjalan melewati pasar tersebut. Salah satu mobil itu di tumpangi oleh Hana.
Setelah melewati pasar,tak lama kemudian mobil itu berbelok kemudian berhenti di depan rumah bercat hijau muda.
Nampak rumah itu memiliki halaman yang luas ,Di halaman rumah itu ada beberapa pohon agar terlihat asri.
"Tunggulah di mobil.. Ibu akan masuk lebih dulu.." ucap Hana.
Hana turun dari mobil di ikuti Ahmad yang berada di mobil satunya.Lalu mereka berjalaan ke arah pagar.
Sebelum Hana ke kampus,Hana terlebih dahulu menjemput Ahmad. Sebab Ahmad tahu mengenai Sulis saat Sulis pindah agama.
Mobil yang di tumpangi Hana berjalan sedikit menjauh sekita 10 meter dari rumah Sulis.
Para pengawal di perintahkan oleh Hana tetap berada di mobil,karena takut masyarakat berkumpul melihat para pengawal membawa senjata laras panjang.
Di halaman ada seorang bapak - bapak menyapu.
"Asslam mua'laikum..." ucap Hana.
Bapak - bapak yang menyapu menoleh ke arah Hana lalu setengah berlari.
"Maaf pak...Apakah bu Jesica ada di rumah..?" ucap Hana.
"Ada bu....Maaf...Ibu dari mana?" ucap Bapak itu.
"Saya Hana dari desa sidodadi,sebelumnya sudah bertemu dengan bu Jesica,saya ada perlu penting dengan bu Jesica.." ucap Hana.
Bapak itu membuka pintu pagar.
"Mari bu..." ucap bapak itu.
Hana berjalan masuk kedalam menuju pintu rumah.
Nampak pintu rumah terbuka,
"Assalam mua'alaim....Permisi..." ucap Hana agak nyaring.
"Iya......" suara bu Jesica.
Tak lama kemudian muncul ibunya Jesica.
Bu Jesica melihat Hana dari atas kebawah.
"Saya Hana mbak...dan ini Ahmad putra pak H Ridwan.
"Saya Yang waktu itu datang kerumah sakit menjenguk tetangga saya,lalu saya melihat mbak menjaga anaknya mbak yang kecelakaan itu..." ucap Hana.
Nampak bu Jesica mengingat ingat.
"Ooouuh...Ya..Ya...Saya baru ingat mbak ,monggo masuk..." ucap bu Jesica ramah.
Mereka kemudian duduk di kursi sofa.
"Sudah lama ya kita tidak bertemu...."ucap bu Jesica.
"Iya benar sekali mbak. Gimana kabarnya.." ucap Hana.
"Baik....Bentar dulu ya mbak... Saya kebelakang dulu..." ucap bu Jesica.
"Iya mbak..." ucap Hana.
Bu Jesica berdiri lalu berjalan meninggalkan Hana.
Tak lama kemudian,bu Jesica kembali lalu duduk.
"Hem... Mbak Hana kesini ada perlu apa ya..? ucap bu Jesica.
"Pertama saya ke sini untuk bersilaturahmi..
"Yang kedua ingin menyampaikan kabar mengenai putri mbak yang bernama Sulis..." ucap Hana
"Sulis....!!! bu Jesica terkejut. Kumudian berdiri lalu menghampiri Hana
"Apa mbak tahu di mana Sulis berada? Katakan padaku mbak.. Di mana Sulis berada,..." ucap bu Jesica khawatir.
Sulis tak memberi tahu bahwa dirinya menginap di rumah Bayu,jika memberi tahu. Takutnya Alvin akan mendatangi rumah Bayu.
Hana berdiri.
"Tenang mbak...Sulis baik - baik saja..." ucap Hana
"Gimana bisa tenang mbak, jika aku tak tahu dia ada di mana... Apakah mbak tahu dimana anakku sekarang?" ucap bu Jesica.
"Duduk dulu mbak..." ucap Hana.
Bu Jesica lantas duduk di ikuti Hana.
Seorang wanita setengah baya datang membawa nampan berisi 2 gelas teh.Lalu di letakkan di atas meja,lalu berjalan kembali ke dalam.
"Cepat katakan mbak...Di mana putriku...Apakah ada di rumahmu mbak?" ucap bu Jesica.
"Iya... Dia ada di rumahku." ucap Hana.
"Apakah dia baik - baik saja.?" ucap bu Jesica.
"Dia baik - baik saja,hanya nampak murung. Ketika ku tanya,dia enggan menjawab. Setelah ku bujuk.. Barulah mau menjawab...
"Dia memutuskan pertunangan dengan Alvin,karena Alvin ketahuan selingkuh...
"Dia melihat Alvin bercinta dengan wanita lain di kamarnya Alvin....
Deg...... Bu Jesica terkejut.Ucapan Hana sama dengan ucapan Sulis,namun dirinya belum sepenuhnya percaya.
"Sulis tak berani pulang karena takut..." ucap Hana.
"Siaal... Ternyata ini yang menyebabkan Sulis memutuskan pertunangannya" ucap bu Jesica dalam hati.
"Saya ingin bertemu dengan putriku mbak...Di mana dia sekarang.." ucap bu Jesica.
"Apakah sebelumnya keluarga Alvin pernah cerita tentang Sulis..?" ucap Hana.
"Mereka memberi tahu bahwa putriku memutuskan pertunangan ini tanpa sebab dan alasan yang jelas mbak..." ucap bu Jesica.
"Apakah mbak tahu...Sulis memakai pakaian muslim..." ucap Hana.
"Apaa...!!! Pakaian muslim?" ucap bu Jesica.
"Iya... Pakaian muslim..." ucap Hana.
"Tidak... Saya tidak tahu... Tunggu sebentar... Apakah Sulis masuk agama islam?" ucap bu Jesica.
"Sebelum saya menjawab pertanyaan mbak..Mbak dengarkan dulu penjelasan dari Ahmad.. Coba jelaskan pada ibunya Sulis.." ucap Hana .
"Baik bu...
"Jadi begini....Saat itu Bayu datang kerumah, meminta bantuan agar Sulis memginap di rumah kami. Karena Bayu merasa akan ada sekelompok orang jahat mendatangi kos - kossan mereka. Ayah saya menyetujuinya..
Bu Jesica diam menyimak.
"Esok harinya Bayu melarang Sulis untuk masuk kuliah karena khawatir akan keselamatan Sulis,begitu juga teman - temannya yang satu kossan.Sulis mengotot ingin tetap masuk kuliah,lalu Bayu membentaknya dan memarahi Sulis.. Akhirnya Sulis tak lagi ngotot masuk kuliah.
"Siang harinya sekita pukul 10 bu... Terdengar kabar bahwa kos - kosan Sulis dan teman - temannya berantakan,lalu Bayu datang memberi kabar bahwa kampus di serang,dosen yang mengajar di kelas Sulis tewas terbunuh,..
"Sejak itu Sulis tinggal di rumah kami, Sulis memakai pakaian muslim untuk menghormati ayah saya yang sebagai imam mesjid,
"Setiap kali ada masalah.. Sulis selalu pergi ke mesjid...
"Dan terakhir saat Sulis mendatangi rumah Alvin...
"Alvin datang kerumah untuk menanyakan keberadaan Sulis.
"Kami tidak tahu.. Sebab ijinnya ke rumah Alvin..
"Setelah Alvin pergi,Sulis datang...
"Saya tanya...Kamu gakpapa Lis..
"Dia pun bercerita saat datang ke rumah Alvin
"Ternyata saat Sulis keluar dari rumah Alvin,Sulis datang ke mesjid bu untuk menenangkan pikirannya...
"Di sana Sulis juga mengucapkan dua kalimat sahadat untuk memeluk agama islam.." ucap Ahmad.
"Ja..Ja..Jadi.. Putriku keluar dari ajaran Yesus... " ucap bu Jesica nampak mulai marah.
"Benar bu...Sulis masuk agama islam tanpa paksaan dari pihal siapapun,itu murni atas keinginanya sendiri..." ucap Ahmad.
"Anak kurang ajar... Di mana dia sekarang... Cepat katakan padaku?" ucap bu Jesica marah.
"Kalau mbak marah... Saya tidak akan memberitahukannya..." ucap Hana.
Bu Jesica menarik nafas lalu membuangnya perlahan.
"Saya ingin menemuinya..Tolong pertemukan saya pada putri saya..." ucap bu Jesica.
"Baik... Saya akan pertemukan mbak dengan Sulis,tapi mbak harus janji dulu untuk tidak menyakiti Sulis..Jika memyakitinya.. Aku tak tinggal diam..Karena Sulis sudah ku anggap anakku sendiri sebelum dan sesudah dia masuk islam.." ucap Hana.
"Baiklah... Saya janji... Tapi tolong pertemukan aku dengan dia..." ucap bu Jesica.
"Nak... Panggilkan Sulis kemari..." ucap Hana.
"Iya bu .." ucap Ahmad.
Ahmad kemudian berdiri lalu berjalan untuk menjumput Sulis.
"Jika mbak tak menganggap Sulis sebagai anak lagi,kami selalu siap untuk melindungi dan menyanyanginya..." ucap Hana.
----***---
Ahmad sudah tiba di mobil yang di tumpangi Sulis.
Sulis membuka kaca jendela.
"Lis... Ibumu ingin menemuimu.." ucap Ahmad.
"Aku takut bang..." ucap Sulis.
"Gak usah takut... Kan ada aku dan bu Hana....Ayok turun..." ucap Ahmad.
Sulis membuka pintu lalu turun dari mobil.
"Aku dah cerita semua pada ibumu..." ucap Ahmad.
"Apakah ayahku ada di dalam bang?" ucap Sulis.
"Tidak ada...
"Baca do'a lebih dulu agar masalahmu cepat selesai..." ucap Ahmad.
Sulis kemudian berdo'a untuk memantapkan hatinya. Lalu berjalan.
Saat di depan teras,Sulis berhenti.
"Aku takut mas...." ucap Sulis.
Ahmad mendekati Sulis.
"Aku akan selalu di sampingmu...." ucap Ahmad.
Sulis memegang bahu Ahmad,lalu mereka berjalan ke arah pintu.
"Assalam mu'alikum..." ucap Sulis lirih saat berjalan melewati pintu.
Bu Jesica kemudian berdiri,lalu menghampiri Sulis.
"Apa benar yang di katakan oleh mereka bahwa kamu keluar masuk islam meninggalkan ajaran Yesus?" ucap bu Jesica menahan amarahnya.
Sulis manatap wajah ibunya.
"Iya ma...Itu benar...." ucap Sulis.
Bu Jesica lantas melayangkan tangannya ke arah pipi Sulis.
Sulis memejamkan mata saat ibunya hendak menamparnya.
Tap....Tangan bu Jesica di tahan oleh Ahmad.
"Bu....Tadi ibu sudah janji untuk tidak menyakiti Sulis." ucap Ahmad lalu melepaskan tangan bu Jesica.
Nampak Sulis mengeluarkan air matanya.
"Kowe menengo... Iki anakku dewe... Sampeyan ojo sok ikut campur urusanku.." ucap bu Jesica nyaring.(Kamu diam saja...Ini anakku sendiri.. Kamu jangan sok ikut campur urusanku).
"Jancok... Pakai bahasa jawa lagi,mana gue ngerti.." ucap Ahmad dalam hati yang tak paham bahasa jawa.
"Aku akan ikut campur...."
Hana kemudian berdiri lalu berjalan menghampiri Sulis lalu merangkulnya.
"Yen sampeyan ora anggep Sulis anakmu,aku siap mengurusnya dan melindunginya.." ucap Hana.
Bu Jesca lantas berjalan mondar mandir. Ia bingung atas kejadian ini,suaminya belum pulang kerja.
"Ma... Ini jalan hidupku maa...Aku lebih tenang memeluk agama islam maa.." ucap Sulis.
Bu Jesisa melihat ke arah Sulis.
"Tunggu papamu pulang... Keputusannya ada di tangan papamu..." ucap bu Jesica.
Tak lama kemudian muncul seorang pria dari pintu.
Pria itu heran mengapa ada tamu berdiri bersama istrinya,lalu pria itu menghampiri istrinya.
"Ma...Mereka siapa?" ucap suami bu Jesica yang tak memgenali Sulis memakai jilbab.
"Paaaa...." ucap Sulis.
"Suliiiiisss......!!!!?? ucap suami bu Jesica yang juga ayahnya Sulis tak percaya apa yang ia lihat dan dengar. Bahwa Sulis memakai jilbab.
"Iya paa... Ini Sulis..." ucap Sulis.
"Apa yang sebenarnya terjadi di sini..." ucap ayahnya Sulis.
"Anak kita keluar dari ajaran Yesus paa..." ucap bu Jesica.
"APAAAAAA.......!!!??? ucap ayahnya Sulis terkejut bukan main. lalu ia marah.
"Kita bisa menjelaskannya..." ucap Hana.
Ayahnya Sulis berjalan ke arah Sulis.
Hana kemudian berdiri di depan Sulis untuk menghalangi,agar Sulis tidak di pukul.
"MINGGIR... INI BUKAN URUSANMU..." ucap ayahnya Sulis marah,hingga suaranya terdengar keluar rumah.
"Aku tidak akan minggir jika kamu melukai Sulis..
Ayahnya Sulis melayangkan tanganya ke pipi Hana.
Tap....Hana menangkap tangan ayahnya Sulis.
Lalu ayah Sulis melayangkan pukulan memakai tangan kiri ke arah pipi Hana.
Ayahnya Sulis nampak kesusahan untuk melepaskan cengkraman tangan Hana.
"Dengarkan dulu penjelasanku... " ucap Hana.
"Siaal... Tenaganya kuat sekali..." ucap ayahnya Sulis dalam hati.
"Baiklah... Jelaskan padaku..." ucap ayahnya Sulis.
Hana melepaskan kedua tangan ayahnya Sulis. Kemudian Hana menggeser posisinya di samping Sulis sambil memegang bahu Sulis.
Hana kemudian menjelaskan seperti Ahmad menjelaskan pada ibunya Sulis.
"Papa sangat kecewa padamu...
"Bertahun - tahun papa dan mama mengajarkanmu ...
"Inikah balasanmu..." ucap ayahnya Sulis.
"Maafin Sulis paa....Maa...
"Maafin Sulis paa...Sulis memilih jalan hidup Sulis sendiri... " ucap Sulis sambil menangis sesenggukan.
" Jika itu yang kamu mau... Baiklah... Papa akan mengeluarkanmu dari keluarga ini...." ucap ayahnya Sulis.
"Maaa..." ucap Sulis sambil melihat ke arah ibunya.
Nampak ibunya Sulis juga menangis,dalam hatinya tak ingin berpisah dengan Sulis.
"Silahkan pergi dari sini,kamu bukan keluargaku lagi..." ucap ayahnya Sulis marah.
"Ayoo kita pergi sayang..." ucap Hana.
Mereka kemudian berjalan ke arah pintu,Sulis berhenti di pintu lalu menoleh kebelakang melihat kedua orang tuanya,lalu Sulis melanjutkan jalannya sambil menangis.
---***----
Di sebuah kamar seorang wanita.
Nampak seorang wanita remaja ,rambutnya terurai,wajahnya oval. Memagang sebuah hape. Ia menekan no hape pemberian dari temannya.
Tuuuut.....Tuuut...Tuuut....
"Haloo...." suara pria.
Wanita itu diem tak menjawab.
"Halo...Ini siapa?" suara pria.
"Ya...Haloo.... " ucap wanita itu.
"Kamu siapa dan ada perlu apa? " suara pria.
"Gue Cintya.... " ucap wanita itu.
"Ooo... Cintya... Dapat nomorku dari mana...?" suara pria.
"Dari teman gue Bay..." ucap Cintya.
"Bay.....Maaf salah orang....Aku bukan Bay... Tapi Bimo..." suara pria.
Wanita itu langsung mematikan panggilannya.
"Sialaaaaaaaan.......
"Gue di kerjaaain....." ucap Cintya kesal.
"Kenapa kamu perhatian sama aku Bay..?" ucap Sulis.
"Karena kamu adalah temanku,aku gak ingin temanku jatuh sakit...." ucap Bayu lalu Bayu menyuapi lagi.
"Seandainya kamu tahu... Aku mencintaimu... Tapi itu tak mungkin..." ucap Sulisa dalam hati sambil mengunyah.
Setelah selesai makan,Bayu memberikan teh kotak pada Sulis, lalu berdiri untuk mengembalikan .
5 menit kemudian,seorang pengawal mendatangi Sulis.
"Bu Hana memanggil nona untuk segera mendatanginya di mobil." ucap pengawal.
Sulis mengambil tasnya lalu berjalan keluar kelas.
---***---
Bayu berjalan berjalan bersama pengawalnya ke kantin.
Lalu ada seorang wanita memanggil.
"Bayu.....Tunggu..." suara wanita.
Bayu berhenti berjalan,lalu menoleh ke sumber suara.
Nampak seorang mahasiswi mendekati Bayu tapi di halangi oleh pengawalnya.
"Biarkan dia pak..." ucap Bayu.
Pengawal itu lantas membiarkan wanita itu mendekat ke bayu.
"Ada apa mbak...?" ucap Bayu.
"Gue boleh minta pin BB lu gak...? soalnya teman gue ada perlu..." ucap wanita itu.
Bayu mengeluarkan hape Nokianya.
"Ne hapeku gak bisa BBMman mbak..." ucap Bayu.
"Nomor hapemu saja kalau gitu..." ucap wanita itu.
"Hem... Kenapa teman mbak gak datang ke sini. Malah mbaknya yang datangin aku." ucap Bayu.
"Dia malu...Ayolah... Pliss..." ucap wanita itu.
"Baiklah...
Bayu memberikan nomor hapenya Bimo pada wanita itu.
"Dah dulu ya mbak...Saya mau ke kantin" ucap Bayu lalu berjalan ke arah kantin.
---***-----
Suasana di desa itu nampak asri dan nyaman.
Di salah satu tempat di desa itu nampak ramai sekali,karena di tempat itu ada sebuah pasar ,pasar itu buka saat hari Wage saja.
3 mobil hitam berjalan melewati pasar tersebut. Salah satu mobil itu di tumpangi oleh Hana.
Setelah melewati pasar,tak lama kemudian mobil itu berbelok kemudian berhenti di depan rumah bercat hijau muda.
Nampak rumah itu memiliki halaman yang luas ,Di halaman rumah itu ada beberapa pohon agar terlihat asri.
"Tunggulah di mobil.. Ibu akan masuk lebih dulu.." ucap Hana.
Hana turun dari mobil di ikuti Ahmad yang berada di mobil satunya.Lalu mereka berjalaan ke arah pagar.
Sebelum Hana ke kampus,Hana terlebih dahulu menjemput Ahmad. Sebab Ahmad tahu mengenai Sulis saat Sulis pindah agama.
Mobil yang di tumpangi Hana berjalan sedikit menjauh sekita 10 meter dari rumah Sulis.
Para pengawal di perintahkan oleh Hana tetap berada di mobil,karena takut masyarakat berkumpul melihat para pengawal membawa senjata laras panjang.
Di halaman ada seorang bapak - bapak menyapu.
"Asslam mua'laikum..." ucap Hana.
Bapak - bapak yang menyapu menoleh ke arah Hana lalu setengah berlari.
"Maaf pak...Apakah bu Jesica ada di rumah..?" ucap Hana.
"Ada bu....Maaf...Ibu dari mana?" ucap Bapak itu.
"Saya Hana dari desa sidodadi,sebelumnya sudah bertemu dengan bu Jesica,saya ada perlu penting dengan bu Jesica.." ucap Hana.
Bapak itu membuka pintu pagar.
"Mari bu..." ucap bapak itu.
Hana berjalan masuk kedalam menuju pintu rumah.
Nampak pintu rumah terbuka,
"Assalam mua'alaim....Permisi..." ucap Hana agak nyaring.
"Iya......" suara bu Jesica.
Tak lama kemudian muncul ibunya Jesica.
Bu Jesica melihat Hana dari atas kebawah.
"Saya Hana mbak...dan ini Ahmad putra pak H Ridwan.
"Saya Yang waktu itu datang kerumah sakit menjenguk tetangga saya,lalu saya melihat mbak menjaga anaknya mbak yang kecelakaan itu..." ucap Hana.
Nampak bu Jesica mengingat ingat.
"Ooouuh...Ya..Ya...Saya baru ingat mbak ,monggo masuk..." ucap bu Jesica ramah.
Mereka kemudian duduk di kursi sofa.
"Sudah lama ya kita tidak bertemu...."ucap bu Jesica.
"Iya benar sekali mbak. Gimana kabarnya.." ucap Hana.
"Baik....Bentar dulu ya mbak... Saya kebelakang dulu..." ucap bu Jesica.
"Iya mbak..." ucap Hana.
Bu Jesica berdiri lalu berjalan meninggalkan Hana.
Tak lama kemudian,bu Jesica kembali lalu duduk.
"Hem... Mbak Hana kesini ada perlu apa ya..? ucap bu Jesica.
"Pertama saya ke sini untuk bersilaturahmi..
"Yang kedua ingin menyampaikan kabar mengenai putri mbak yang bernama Sulis..." ucap Hana
"Sulis....!!! bu Jesica terkejut. Kumudian berdiri lalu menghampiri Hana
"Apa mbak tahu di mana Sulis berada? Katakan padaku mbak.. Di mana Sulis berada,..." ucap bu Jesica khawatir.
Sulis tak memberi tahu bahwa dirinya menginap di rumah Bayu,jika memberi tahu. Takutnya Alvin akan mendatangi rumah Bayu.
Hana berdiri.
"Tenang mbak...Sulis baik - baik saja..." ucap Hana
"Gimana bisa tenang mbak, jika aku tak tahu dia ada di mana... Apakah mbak tahu dimana anakku sekarang?" ucap bu Jesica.
"Duduk dulu mbak..." ucap Hana.
Bu Jesica lantas duduk di ikuti Hana.
Seorang wanita setengah baya datang membawa nampan berisi 2 gelas teh.Lalu di letakkan di atas meja,lalu berjalan kembali ke dalam.
"Cepat katakan mbak...Di mana putriku...Apakah ada di rumahmu mbak?" ucap bu Jesica.
"Iya... Dia ada di rumahku." ucap Hana.
"Apakah dia baik - baik saja.?" ucap bu Jesica.
"Dia baik - baik saja,hanya nampak murung. Ketika ku tanya,dia enggan menjawab. Setelah ku bujuk.. Barulah mau menjawab...
"Dia memutuskan pertunangan dengan Alvin,karena Alvin ketahuan selingkuh...
"Dia melihat Alvin bercinta dengan wanita lain di kamarnya Alvin....
Deg...... Bu Jesica terkejut.Ucapan Hana sama dengan ucapan Sulis,namun dirinya belum sepenuhnya percaya.
"Sulis tak berani pulang karena takut..." ucap Hana.
"Siaal... Ternyata ini yang menyebabkan Sulis memutuskan pertunangannya" ucap bu Jesica dalam hati.
"Saya ingin bertemu dengan putriku mbak...Di mana dia sekarang.." ucap bu Jesica.
"Apakah sebelumnya keluarga Alvin pernah cerita tentang Sulis..?" ucap Hana.
"Mereka memberi tahu bahwa putriku memutuskan pertunangan ini tanpa sebab dan alasan yang jelas mbak..." ucap bu Jesica.
"Apakah mbak tahu...Sulis memakai pakaian muslim..." ucap Hana.
"Apaa...!!! Pakaian muslim?" ucap bu Jesica.
"Iya... Pakaian muslim..." ucap Hana.
"Tidak... Saya tidak tahu... Tunggu sebentar... Apakah Sulis masuk agama islam?" ucap bu Jesica.
"Sebelum saya menjawab pertanyaan mbak..Mbak dengarkan dulu penjelasan dari Ahmad.. Coba jelaskan pada ibunya Sulis.." ucap Hana .
"Baik bu...
"Jadi begini....Saat itu Bayu datang kerumah, meminta bantuan agar Sulis memginap di rumah kami. Karena Bayu merasa akan ada sekelompok orang jahat mendatangi kos - kossan mereka. Ayah saya menyetujuinya..
Bu Jesica diam menyimak.
"Esok harinya Bayu melarang Sulis untuk masuk kuliah karena khawatir akan keselamatan Sulis,begitu juga teman - temannya yang satu kossan.Sulis mengotot ingin tetap masuk kuliah,lalu Bayu membentaknya dan memarahi Sulis.. Akhirnya Sulis tak lagi ngotot masuk kuliah.
"Siang harinya sekita pukul 10 bu... Terdengar kabar bahwa kos - kosan Sulis dan teman - temannya berantakan,lalu Bayu datang memberi kabar bahwa kampus di serang,dosen yang mengajar di kelas Sulis tewas terbunuh,..
"Sejak itu Sulis tinggal di rumah kami, Sulis memakai pakaian muslim untuk menghormati ayah saya yang sebagai imam mesjid,
"Setiap kali ada masalah.. Sulis selalu pergi ke mesjid...
"Dan terakhir saat Sulis mendatangi rumah Alvin...
"Alvin datang kerumah untuk menanyakan keberadaan Sulis.
"Kami tidak tahu.. Sebab ijinnya ke rumah Alvin..
"Setelah Alvin pergi,Sulis datang...
"Saya tanya...Kamu gakpapa Lis..
"Dia pun bercerita saat datang ke rumah Alvin
"Ternyata saat Sulis keluar dari rumah Alvin,Sulis datang ke mesjid bu untuk menenangkan pikirannya...
"Di sana Sulis juga mengucapkan dua kalimat sahadat untuk memeluk agama islam.." ucap Ahmad.
"Ja..Ja..Jadi.. Putriku keluar dari ajaran Yesus... " ucap bu Jesica nampak mulai marah.
"Benar bu...Sulis masuk agama islam tanpa paksaan dari pihal siapapun,itu murni atas keinginanya sendiri..." ucap Ahmad.
"Anak kurang ajar... Di mana dia sekarang... Cepat katakan padaku?" ucap bu Jesica marah.
"Kalau mbak marah... Saya tidak akan memberitahukannya..." ucap Hana.
Bu Jesica menarik nafas lalu membuangnya perlahan.
"Saya ingin menemuinya..Tolong pertemukan saya pada putri saya..." ucap bu Jesica.
"Baik... Saya akan pertemukan mbak dengan Sulis,tapi mbak harus janji dulu untuk tidak menyakiti Sulis..Jika memyakitinya.. Aku tak tinggal diam..Karena Sulis sudah ku anggap anakku sendiri sebelum dan sesudah dia masuk islam.." ucap Hana.
"Baiklah... Saya janji... Tapi tolong pertemukan aku dengan dia..." ucap bu Jesica.
"Nak... Panggilkan Sulis kemari..." ucap Hana.
"Iya bu .." ucap Ahmad.
Ahmad kemudian berdiri lalu berjalan untuk menjumput Sulis.
"Jika mbak tak menganggap Sulis sebagai anak lagi,kami selalu siap untuk melindungi dan menyanyanginya..." ucap Hana.
----***---
Ahmad sudah tiba di mobil yang di tumpangi Sulis.
Sulis membuka kaca jendela.
"Lis... Ibumu ingin menemuimu.." ucap Ahmad.
"Aku takut bang..." ucap Sulis.
"Gak usah takut... Kan ada aku dan bu Hana....Ayok turun..." ucap Ahmad.
Sulis membuka pintu lalu turun dari mobil.
"Aku dah cerita semua pada ibumu..." ucap Ahmad.
"Apakah ayahku ada di dalam bang?" ucap Sulis.
"Tidak ada...
"Baca do'a lebih dulu agar masalahmu cepat selesai..." ucap Ahmad.
Sulis kemudian berdo'a untuk memantapkan hatinya. Lalu berjalan.
Saat di depan teras,Sulis berhenti.
"Aku takut mas...." ucap Sulis.
Ahmad mendekati Sulis.
"Aku akan selalu di sampingmu...." ucap Ahmad.
Sulis memegang bahu Ahmad,lalu mereka berjalan ke arah pintu.
"Assalam mu'alikum..." ucap Sulis lirih saat berjalan melewati pintu.
Bu Jesica kemudian berdiri,lalu menghampiri Sulis.
"Apa benar yang di katakan oleh mereka bahwa kamu keluar masuk islam meninggalkan ajaran Yesus?" ucap bu Jesica menahan amarahnya.
Sulis manatap wajah ibunya.
"Iya ma...Itu benar...." ucap Sulis.
Bu Jesica lantas melayangkan tangannya ke arah pipi Sulis.
Sulis memejamkan mata saat ibunya hendak menamparnya.
Tap....Tangan bu Jesica di tahan oleh Ahmad.
"Bu....Tadi ibu sudah janji untuk tidak menyakiti Sulis." ucap Ahmad lalu melepaskan tangan bu Jesica.
Nampak Sulis mengeluarkan air matanya.
"Kowe menengo... Iki anakku dewe... Sampeyan ojo sok ikut campur urusanku.." ucap bu Jesica nyaring.(Kamu diam saja...Ini anakku sendiri.. Kamu jangan sok ikut campur urusanku).
"Jancok... Pakai bahasa jawa lagi,mana gue ngerti.." ucap Ahmad dalam hati yang tak paham bahasa jawa.
"Aku akan ikut campur...."
Hana kemudian berdiri lalu berjalan menghampiri Sulis lalu merangkulnya.
"Yen sampeyan ora anggep Sulis anakmu,aku siap mengurusnya dan melindunginya.." ucap Hana.
Bu Jesca lantas berjalan mondar mandir. Ia bingung atas kejadian ini,suaminya belum pulang kerja.
"Ma... Ini jalan hidupku maa...Aku lebih tenang memeluk agama islam maa.." ucap Sulis.
Bu Jesisa melihat ke arah Sulis.
"Tunggu papamu pulang... Keputusannya ada di tangan papamu..." ucap bu Jesica.
Tak lama kemudian muncul seorang pria dari pintu.
Pria itu heran mengapa ada tamu berdiri bersama istrinya,lalu pria itu menghampiri istrinya.
"Ma...Mereka siapa?" ucap suami bu Jesica yang tak memgenali Sulis memakai jilbab.
"Paaaa...." ucap Sulis.
"Suliiiiisss......!!!!?? ucap suami bu Jesica yang juga ayahnya Sulis tak percaya apa yang ia lihat dan dengar. Bahwa Sulis memakai jilbab.
"Iya paa... Ini Sulis..." ucap Sulis.
"Apa yang sebenarnya terjadi di sini..." ucap ayahnya Sulis.
"Anak kita keluar dari ajaran Yesus paa..." ucap bu Jesica.
"APAAAAAA.......!!!??? ucap ayahnya Sulis terkejut bukan main. lalu ia marah.
"Kita bisa menjelaskannya..." ucap Hana.
Ayahnya Sulis berjalan ke arah Sulis.
Hana kemudian berdiri di depan Sulis untuk menghalangi,agar Sulis tidak di pukul.
"MINGGIR... INI BUKAN URUSANMU..." ucap ayahnya Sulis marah,hingga suaranya terdengar keluar rumah.
"Aku tidak akan minggir jika kamu melukai Sulis..
Ayahnya Sulis melayangkan tanganya ke pipi Hana.
Tap....Hana menangkap tangan ayahnya Sulis.
Lalu ayah Sulis melayangkan pukulan memakai tangan kiri ke arah pipi Hana.
Ayahnya Sulis nampak kesusahan untuk melepaskan cengkraman tangan Hana.
"Dengarkan dulu penjelasanku... " ucap Hana.
"Siaal... Tenaganya kuat sekali..." ucap ayahnya Sulis dalam hati.
"Baiklah... Jelaskan padaku..." ucap ayahnya Sulis.
Hana melepaskan kedua tangan ayahnya Sulis. Kemudian Hana menggeser posisinya di samping Sulis sambil memegang bahu Sulis.
Hana kemudian menjelaskan seperti Ahmad menjelaskan pada ibunya Sulis.
"Papa sangat kecewa padamu...
"Bertahun - tahun papa dan mama mengajarkanmu ...
"Inikah balasanmu..." ucap ayahnya Sulis.
"Maafin Sulis paa....Maa...
"Maafin Sulis paa...Sulis memilih jalan hidup Sulis sendiri... " ucap Sulis sambil menangis sesenggukan.
" Jika itu yang kamu mau... Baiklah... Papa akan mengeluarkanmu dari keluarga ini...." ucap ayahnya Sulis.
"Maaa..." ucap Sulis sambil melihat ke arah ibunya.
Nampak ibunya Sulis juga menangis,dalam hatinya tak ingin berpisah dengan Sulis.
"Silahkan pergi dari sini,kamu bukan keluargaku lagi..." ucap ayahnya Sulis marah.
"Ayoo kita pergi sayang..." ucap Hana.
Mereka kemudian berjalan ke arah pintu,Sulis berhenti di pintu lalu menoleh kebelakang melihat kedua orang tuanya,lalu Sulis melanjutkan jalannya sambil menangis.
---***----
Di sebuah kamar seorang wanita.
Nampak seorang wanita remaja ,rambutnya terurai,wajahnya oval. Memagang sebuah hape. Ia menekan no hape pemberian dari temannya.
Tuuuut.....Tuuut...Tuuut....
"Haloo...." suara pria.
Wanita itu diem tak menjawab.
"Halo...Ini siapa?" suara pria.
"Ya...Haloo.... " ucap wanita itu.
"Kamu siapa dan ada perlu apa? " suara pria.
"Gue Cintya.... " ucap wanita itu.
"Ooo... Cintya... Dapat nomorku dari mana...?" suara pria.
"Dari teman gue Bay..." ucap Cintya.
"Bay.....Maaf salah orang....Aku bukan Bay... Tapi Bimo..." suara pria.
Wanita itu langsung mematikan panggilannya.
"Sialaaaaaaaan.......
"Gue di kerjaaain....." ucap Cintya kesal.