Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
MAAF SALAH ORANG



"Kenapa kamu perhatian sama aku Bay..?" ucap Sulis.

"Karena kamu adalah temanku,aku gak ingin temanku jatuh sakit...." ucap Bayu lalu Bayu menyuapi lagi.

"Seandainya kamu tahu... Aku mencintaimu... Tapi itu tak mungkin..." ucap Sulisa dalam hati sambil mengunyah.

Setelah selesai makan,Bayu memberikan teh kotak pada Sulis, lalu berdiri untuk mengembalikan .

5 menit kemudian,seorang pengawal mendatangi Sulis.

"Bu Hana memanggil nona untuk segera mendatanginya di mobil." ucap pengawal.

Sulis mengambil tasnya lalu berjalan keluar kelas.

---***---

Bayu berjalan berjalan bersama pengawalnya ke kantin.
Lalu ada seorang wanita memanggil.

"Bayu.....Tunggu..." suara wanita.

Bayu berhenti berjalan,lalu menoleh ke sumber suara.

Nampak seorang mahasiswi mendekati Bayu tapi di halangi oleh pengawalnya.

"Biarkan dia pak..." ucap Bayu.

Pengawal itu lantas membiarkan wanita itu mendekat ke bayu.

"Ada apa mbak...?" ucap Bayu.

"Gue boleh minta pin BB lu gak...? soalnya teman gue ada perlu..." ucap wanita itu.

Bayu mengeluarkan hape Nokianya.

"Ne hapeku gak bisa BBMman mbak..." ucap Bayu.

"Nomor hapemu saja kalau gitu..." ucap wanita itu.

"Hem... Kenapa teman mbak gak datang ke sini. Malah mbaknya yang datangin aku." ucap Bayu.

"Dia malu...Ayolah... Pliss..." ucap wanita itu.

"Baiklah...

Bayu memberikan nomor hapenya Bimo pada wanita itu.

"Dah dulu ya mbak...Saya mau ke kantin" ucap Bayu lalu berjalan ke arah kantin.

---***-----

Suasana di desa itu nampak asri dan nyaman.
Di salah satu tempat di desa itu nampak ramai sekali,karena di tempat itu ada sebuah pasar ,pasar itu buka saat hari Wage saja.

3 mobil hitam berjalan melewati pasar tersebut. Salah satu mobil itu di tumpangi oleh Hana.
Setelah melewati pasar,tak lama kemudian mobil itu berbelok kemudian berhenti di depan rumah bercat hijau muda.

Nampak rumah itu memiliki halaman yang luas ,Di halaman rumah itu ada beberapa pohon agar terlihat asri.

"Tunggulah di mobil.. Ibu akan masuk lebih dulu.." ucap Hana.

Hana turun dari mobil di ikuti Ahmad yang berada di mobil satunya.Lalu mereka berjalaan ke arah pagar.

Sebelum Hana ke kampus,Hana terlebih dahulu menjemput Ahmad. Sebab Ahmad tahu mengenai Sulis saat Sulis pindah agama.

Mobil yang di tumpangi Hana berjalan sedikit menjauh sekita 10 meter dari rumah Sulis.

Para pengawal di perintahkan oleh Hana tetap berada di mobil,karena takut masyarakat berkumpul melihat para pengawal membawa senjata laras panjang.

Di halaman ada seorang bapak - bapak menyapu.

"Asslam mua'laikum..." ucap Hana.

Bapak - bapak yang menyapu menoleh ke arah Hana lalu setengah berlari.

"Maaf pak...Apakah bu Jesica ada di rumah..?" ucap Hana.

"Ada bu....Maaf...Ibu dari mana?" ucap Bapak itu.

"Saya Hana dari desa sidodadi,sebelumnya sudah bertemu dengan bu Jesica,saya ada perlu penting dengan bu Jesica.." ucap Hana.

Bapak itu membuka pintu pagar.

"Mari bu..." ucap bapak itu.

Hana berjalan masuk kedalam menuju pintu rumah.

Nampak pintu rumah terbuka,

"Assalam mua'alaim....Permisi..." ucap Hana agak nyaring.

"Iya......" suara bu Jesica.

Tak lama kemudian muncul ibunya Jesica.

Bu Jesica melihat Hana dari atas kebawah.

"Saya Hana mbak...dan ini Ahmad putra pak H Ridwan.

"Saya Yang waktu itu datang kerumah sakit menjenguk tetangga saya,lalu saya melihat mbak menjaga anaknya mbak yang kecelakaan itu..." ucap Hana.

Nampak bu Jesica mengingat ingat.

"Ooouuh...Ya..Ya...Saya baru ingat mbak ,monggo masuk..." ucap bu Jesica ramah.

Mereka kemudian duduk di kursi sofa.

"Sudah lama ya kita tidak bertemu...."ucap bu Jesica.

"Iya benar sekali mbak. Gimana kabarnya.." ucap Hana.

"Baik....Bentar dulu ya mbak... Saya kebelakang dulu..." ucap bu Jesica.

"Iya mbak..." ucap Hana.

Bu Jesica berdiri lalu berjalan meninggalkan Hana.

Tak lama kemudian,bu Jesica kembali lalu duduk.

"Hem... Mbak Hana kesini ada perlu apa ya..? ucap bu Jesica.

"Pertama saya ke sini untuk bersilaturahmi..

"Yang kedua ingin menyampaikan kabar mengenai putri mbak yang bernama Sulis..." ucap Hana

"Sulis....!!! bu Jesica terkejut. Kumudian berdiri lalu menghampiri Hana

"Apa mbak tahu di mana Sulis berada? Katakan padaku mbak.. Di mana Sulis berada,..." ucap bu Jesica khawatir.

Sulis tak memberi tahu bahwa dirinya menginap di rumah Bayu,jika memberi tahu. Takutnya Alvin akan mendatangi rumah Bayu.

Hana berdiri.
"Tenang mbak...Sulis baik - baik saja..." ucap Hana

"Gimana bisa tenang mbak, jika aku tak tahu dia ada di mana... Apakah mbak tahu dimana anakku sekarang?" ucap bu Jesica.

"Duduk dulu mbak..." ucap Hana.

Bu Jesica lantas duduk di ikuti Hana.

Seorang wanita setengah baya datang membawa nampan berisi 2 gelas teh.Lalu di letakkan di atas meja,lalu berjalan kembali ke dalam.

"Cepat katakan mbak...Di mana putriku...Apakah ada di rumahmu mbak?" ucap bu Jesica.

"Iya... Dia ada di rumahku." ucap Hana.

"Apakah dia baik - baik saja.?" ucap bu Jesica.

"Dia baik - baik saja,hanya nampak murung. Ketika ku tanya,dia enggan menjawab. Setelah ku bujuk.. Barulah mau menjawab...

"Dia memutuskan pertunangan dengan Alvin,karena Alvin ketahuan selingkuh...

"Dia melihat Alvin bercinta dengan wanita lain di kamarnya Alvin....

Deg...... Bu Jesica terkejut.Ucapan Hana sama dengan ucapan Sulis,namun dirinya belum sepenuhnya percaya.

"Sulis tak berani pulang karena takut..." ucap Hana.

"Siaal... Ternyata ini yang menyebabkan Sulis memutuskan pertunangannya" ucap bu Jesica dalam hati.

"Saya ingin bertemu dengan putriku mbak...Di mana dia sekarang.." ucap bu Jesica.

"Apakah sebelumnya keluarga Alvin pernah cerita tentang Sulis..?" ucap Hana.

"Mereka memberi tahu bahwa putriku memutuskan pertunangan ini tanpa sebab dan alasan yang jelas mbak..." ucap bu Jesica.

"Apakah mbak tahu...Sulis memakai pakaian muslim..." ucap Hana.

"Apaa...!!! Pakaian muslim?" ucap bu Jesica.

"Iya... Pakaian muslim..." ucap Hana.

"Tidak... Saya tidak tahu... Tunggu sebentar... Apakah Sulis masuk agama islam?" ucap bu Jesica.

"Sebelum saya menjawab pertanyaan mbak..Mbak dengarkan dulu penjelasan dari Ahmad.. Coba jelaskan pada ibunya Sulis.." ucap Hana .

"Baik bu...

"Jadi begini....Saat itu Bayu datang kerumah, meminta bantuan agar Sulis memginap di rumah kami. Karena Bayu merasa akan ada sekelompok orang jahat mendatangi kos - kossan mereka. Ayah saya menyetujuinya..

Bu Jesica diam menyimak.

"Esok harinya Bayu melarang Sulis untuk masuk kuliah karena khawatir akan keselamatan Sulis,begitu juga teman - temannya yang satu kossan.Sulis mengotot ingin tetap masuk kuliah,lalu Bayu membentaknya dan memarahi Sulis.. Akhirnya Sulis tak lagi ngotot masuk kuliah.

"Siang harinya sekita pukul 10 bu... Terdengar kabar bahwa kos - kosan Sulis dan teman - temannya berantakan,lalu Bayu datang memberi kabar bahwa kampus di serang,dosen yang mengajar di kelas Sulis tewas terbunuh,..

"Sejak itu Sulis tinggal di rumah kami, Sulis memakai pakaian muslim untuk menghormati ayah saya yang sebagai imam mesjid,

"Setiap kali ada masalah.. Sulis selalu pergi ke mesjid...

"Dan terakhir saat Sulis mendatangi rumah Alvin...

"Alvin datang kerumah untuk menanyakan keberadaan Sulis.

"Kami tidak tahu.. Sebab ijinnya ke rumah Alvin..

"Setelah Alvin pergi,Sulis datang...

"Saya tanya...Kamu gakpapa Lis..

"Dia pun bercerita saat datang ke rumah Alvin

"Ternyata saat Sulis keluar dari rumah Alvin,Sulis datang ke mesjid bu untuk menenangkan pikirannya...

"Di sana Sulis juga mengucapkan dua kalimat sahadat untuk memeluk agama islam.." ucap Ahmad.

"Ja..Ja..Jadi.. Putriku keluar dari ajaran Yesus... " ucap bu Jesica nampak mulai marah.

"Benar bu...Sulis masuk agama islam tanpa paksaan dari pihal siapapun,itu murni atas keinginanya sendiri..." ucap Ahmad.

"Anak kurang ajar... Di mana dia sekarang... Cepat katakan padaku?" ucap bu Jesica marah.

"Kalau mbak marah... Saya tidak akan memberitahukannya..." ucap Hana.

Bu Jesica menarik nafas lalu membuangnya perlahan.

"Saya ingin menemuinya..Tolong pertemukan saya pada putri saya..." ucap bu Jesica.

"Baik... Saya akan pertemukan mbak dengan Sulis,tapi mbak harus janji dulu untuk tidak menyakiti Sulis..Jika memyakitinya.. Aku tak tinggal diam..Karena Sulis sudah ku anggap anakku sendiri sebelum dan sesudah dia masuk islam.." ucap Hana.

"Baiklah... Saya janji... Tapi tolong pertemukan aku dengan dia..." ucap bu Jesica.

"Nak... Panggilkan Sulis kemari..." ucap Hana.

"Iya bu .." ucap Ahmad.

Ahmad kemudian berdiri lalu berjalan untuk menjumput Sulis.

"Jika mbak tak menganggap Sulis sebagai anak lagi,kami selalu siap untuk melindungi dan menyanyanginya..." ucap Hana.

----***---

Ahmad sudah tiba di mobil yang di tumpangi Sulis.

Sulis membuka kaca jendela.

"Lis... Ibumu ingin menemuimu.." ucap Ahmad.

"Aku takut bang..." ucap Sulis.

"Gak usah takut... Kan ada aku dan bu Hana....Ayok turun..." ucap Ahmad.

Sulis membuka pintu lalu turun dari mobil.

"Aku dah cerita semua pada ibumu..." ucap Ahmad.

"Apakah ayahku ada di dalam bang?" ucap Sulis.

"Tidak ada...

"Baca do'a lebih dulu agar masalahmu cepat selesai..." ucap Ahmad.

Sulis kemudian berdo'a untuk memantapkan hatinya. Lalu berjalan.

Saat di depan teras,Sulis berhenti.

"Aku takut mas...." ucap Sulis.

Ahmad mendekati Sulis.

"Aku akan selalu di sampingmu...." ucap Ahmad.

Sulis memegang bahu Ahmad,lalu mereka berjalan ke arah pintu.

"Assalam mu'alikum..." ucap Sulis lirih saat berjalan melewati pintu.

Bu Jesica kemudian berdiri,lalu menghampiri Sulis.

"Apa benar yang di katakan oleh mereka bahwa kamu keluar masuk islam meninggalkan ajaran Yesus?" ucap bu Jesica menahan amarahnya.

Sulis manatap wajah ibunya.

"Iya ma...Itu benar...." ucap Sulis.

Bu Jesica lantas melayangkan tangannya ke arah pipi Sulis.

Sulis memejamkan mata saat ibunya hendak menamparnya.

Tap....Tangan bu Jesica di tahan oleh Ahmad.

"Bu....Tadi ibu sudah janji untuk tidak menyakiti Sulis." ucap Ahmad lalu melepaskan tangan bu Jesica.

Nampak Sulis mengeluarkan air matanya.

"Kowe menengo... Iki anakku dewe... Sampeyan ojo sok ikut campur urusanku.." ucap bu Jesica nyaring.(Kamu diam saja...Ini anakku sendiri.. Kamu jangan sok ikut campur urusanku).

"Jancok... Pakai bahasa jawa lagi,mana gue ngerti.." ucap Ahmad dalam hati yang tak paham bahasa jawa.

"Aku akan ikut campur...."

Hana kemudian berdiri lalu berjalan menghampiri Sulis lalu merangkulnya.

"Yen sampeyan ora anggep Sulis anakmu,aku siap mengurusnya dan melindunginya.." ucap Hana.

Bu Jesca lantas berjalan mondar mandir. Ia bingung atas kejadian ini,suaminya belum pulang kerja.

"Ma... Ini jalan hidupku maa...Aku lebih tenang memeluk agama islam maa.." ucap Sulis.

Bu Jesisa melihat ke arah Sulis.

"Tunggu papamu pulang... Keputusannya ada di tangan papamu..." ucap bu Jesica.

Tak lama kemudian muncul seorang pria dari pintu.

Pria itu heran mengapa ada tamu berdiri bersama istrinya,lalu pria itu menghampiri istrinya.

"Ma...Mereka siapa?" ucap suami bu Jesica yang tak memgenali Sulis memakai jilbab.

"Paaaa...." ucap Sulis.

"Suliiiiisss......!!!!?? ucap suami bu Jesica yang juga ayahnya Sulis tak percaya apa yang ia lihat dan dengar. Bahwa Sulis memakai jilbab.

"Iya paa... Ini Sulis..." ucap Sulis.

"Apa yang sebenarnya terjadi di sini..." ucap ayahnya Sulis.

"Anak kita keluar dari ajaran Yesus paa..." ucap bu Jesica.

"APAAAAAA.......!!!??? ucap ayahnya Sulis terkejut bukan main. lalu ia marah.

"Kita bisa menjelaskannya..." ucap Hana.

Ayahnya Sulis berjalan ke arah Sulis.

Hana kemudian berdiri di depan Sulis untuk menghalangi,agar Sulis tidak di pukul.

"MINGGIR... INI BUKAN URUSANMU..." ucap ayahnya Sulis marah,hingga suaranya terdengar keluar rumah.

"Aku tidak akan minggir jika kamu melukai Sulis..

Ayahnya Sulis melayangkan tanganya ke pipi Hana.

Tap....Hana menangkap tangan ayahnya Sulis.

Lalu ayah Sulis melayangkan pukulan memakai tangan kiri ke arah pipi Hana.

Ayahnya Sulis nampak kesusahan untuk melepaskan cengkraman tangan Hana.

"Dengarkan dulu penjelasanku... " ucap Hana.

"Siaal... Tenaganya kuat sekali..." ucap ayahnya Sulis dalam hati.

"Baiklah... Jelaskan padaku..." ucap ayahnya Sulis.

Hana melepaskan kedua tangan ayahnya Sulis. Kemudian Hana menggeser posisinya di samping Sulis sambil memegang bahu Sulis.

Hana kemudian menjelaskan seperti Ahmad menjelaskan pada ibunya Sulis.

"Papa sangat kecewa padamu...

"Bertahun - tahun papa dan mama mengajarkanmu ...

"Inikah balasanmu..." ucap ayahnya Sulis.

"Maafin Sulis paa....Maa...

"Maafin Sulis paa...Sulis memilih jalan hidup Sulis sendiri... " ucap Sulis sambil menangis sesenggukan.

" Jika itu yang kamu mau... Baiklah... Papa akan mengeluarkanmu dari keluarga ini...." ucap ayahnya Sulis.

"Maaa..." ucap Sulis sambil melihat ke arah ibunya.

Nampak ibunya Sulis juga menangis,dalam hatinya tak ingin berpisah dengan Sulis.

"Silahkan pergi dari sini,kamu bukan keluargaku lagi..." ucap ayahnya Sulis marah.

"Ayoo kita pergi sayang..." ucap Hana.

Mereka kemudian berjalan ke arah pintu,Sulis berhenti di pintu lalu menoleh kebelakang melihat kedua orang tuanya,lalu Sulis melanjutkan jalannya sambil menangis.

---***----

Di sebuah kamar seorang wanita.

Nampak seorang wanita remaja ,rambutnya terurai,wajahnya oval. Memagang sebuah hape. Ia menekan no hape pemberian dari temannya.

Tuuuut.....Tuuut...Tuuut....

"Haloo...." suara pria.

Wanita itu diem tak menjawab.

"Halo...Ini siapa?" suara pria.

"Ya...Haloo.... " ucap wanita itu.

"Kamu siapa dan ada perlu apa? " suara pria.

"Gue Cintya.... " ucap wanita itu.

"Ooo... Cintya... Dapat nomorku dari mana...?" suara pria.

"Dari teman gue Bay..." ucap Cintya.

"Bay.....Maaf salah orang....Aku bukan Bay... Tapi Bimo..." suara pria.

Wanita itu langsung mematikan panggilannya.

"Sialaaaaaaaan.......

"Gue di kerjaaain....." ucap Cintya kesal.
 
MENENTUKAN NAMA CAFE





Bayu masuk ke dalam kelas setelah dari kantin,dirinya tak melihat Sulis di dalam kelas.

"Kemana Sulis....

Kemudian Bayu berjalan keluar kelas lagi,lalu celingukan mencari Sulis.

"Mungkin ke kamar mandi.." gumam Bayu. Tak melihat Sulis.

Kemudian Bayu memutuskan untuk masuk ke dalam kelas,karena sebentar lagi akan ada pelajaran.

Ketika Bayu akan duduk,ia tak melihat tas milik Sulis.

"Tasnya gak ada..

Tak lama kemudian seorang Dosen masuk dalam kelas,pelajaran pun di mulai.

30 menit kemudian.

"Aneh.... Apa jangan - jangan dia pulang ke rumah. " ucap Bayu dalam hati.

Bayu kemudian menggunakan ajian Rogoh Sukmo untuk mengecek keberadaan Sulis.

----***---

Di rumah Bayu.

Bayu muncul di depan,lalu masuk ke dalam untuk mencari keberadaan Sulis.

Setelah mencari di semua tempat,Bayu tak menemukannya.

"Apa dia pergi ke rumah pak Ridwan....

Bayu kemudian menghilang.

----***---

Di rumah pak H. Ridwan.

Bayu muncul di teras rumah lalu masuk ke dalam.

"Gak ada....Apa di rumahnya Alvin...

Nampak Bayu berpikir.

"Ke sana sajalah...

Bayu menghilang dari kamar Sulis..

---***---

Rumah Alvin.

Bayu muncul di depan pintu,lalu masuk ke dalam.

Bayu memasuki ruang tamu lalu melesat ke arah ruang keluarga.

Bayu tak melihat seorang pun keluarga Alvin,yang ada hanya para pembantu saja,lalu Bayu mengitari semua ruangan yang ada.

Bayu masuk dalam kamar Johan.

Nampak ibunya Alvin duduk di depan meja rias sambil mengoleskan salep di lukanya.

"Jika kamu tak menghina ibuku... Wajahmu tidak akan terluka...

Tiba - tiba muncul niat isengnya.

"Kerjain aah......" ucap Bayu.

Bayu menggeser botol yang terletak di meja rias.

"Eh....!!!??? Liliana tersentak kaget saat melihat botol di depannya bergerak.

Kemudian Bayu menggeser botol lainnya lalu menjatuhkan ke lantai.

Liliana merinding ketakutan, lalu berdiri.

Duuuk.... Botol plastik terjatuh.

"Ha...Ha...Ha..Hantuuuuuuuuuu...." teriak Liliana kemudian berlari ke arah pintu.

Kemudian Bayu menghilang untuk kembali kekampus.

----***-----

Di kampus.

Bayu kembali lagi ke raganya.

"Kemana Sulis ya..." ucap Bayu dalam hati penasaran.

Setelah jam pelajaran selesai,Bayu memgambil hapenya.

Nampak 4 pesan masuk.Bayu memeriksa pesan tersebut.

3 pesan dari operator,1 pesan dari Sulis.

SULIS.

Mas... Aku tadi di panggil oleh ibu mas ke depan,dan ini lagi dalam perjalanan menuju rumahku mas.

"Oalah.... Tibakno pulang kampung.Layakno tak golek i ora ketemu - ketemu ....

Kemudian Bayu membalas pesan tersebut.

TO SULIS.

Oke...TITIDJ ya lis.

Bayu memgirim pesan tersebut lalu keluar kelas menuju parkiran.

Setelah sampai di parkiran,Bayu masuk ke dalam mobil sambil menunggu teman - temannya datang.

"Semoga saja Sulis gak di usir dari rumah..." ucap Bayu dalam hati.

Setelah teman - temannya datang dan juga Mei Lien. Mobil yang di tumpangi Bayu perlahan berjalan menuju rumah.

----***----

Di dalam mobil yang di tumpangi Hana dan Sulis.

Nampak Sulis menangis di dalam pelukan Hana.

"Bu... Mengapa orang tuaku membenciku bu... Padahal Sulis masuk agama ini karena sebelumnya membaca terjemahan Al Qur'an..

"Mereka tidak membencimu nak...

"Ibu lihat... Ibumu masih menyanyangimu...

Hana mengusap punggung Sulis.

"Insya Allah mereka masih tetap menghubungimu sayang....

"Yang sabar ya... "ucap Hana.

"Iya bu....

Sulis melepaskan pelukannya.Kemudian mengelap air matanya.

"Sulis ingin tinggal di rumah kossan yang lama saja bu.." ucap Sulis.

"Kenapa ingin tinggal di sana,apakah kamu gak betah tinggal bersama ibu?" ucap Hana.

"Sulis betah bu... Hanya saja Sulis ingin pergi ke mesjid...

"Di sana dekat dengan mesjid..Sulis bisa menenangkan pikiran bu.." ucap Sulis.

"Terus jika bertemu Alvin lalu kamu di bawa oleh dia gimana sayang? Jakarta itu tak seperti di desa....

Nampak Sulis berpikir.

" Ibu gak bisa mengawasi kalian 24 jam " ucap Hana.

----***----

Di rumah Bayu.

Mobil berjalan beriringan masuk ke dalam halaman rumah Bayu.

Kemudian mobil itu berhenti di teras rumah.

para pengawal yang menjaga rumah dengan sigap membuka pintu mobil.

Nampak Bayu dan yang lainnya turun dari mobil lalu berjalan ke arah pintu rumah.

Mei Lien yang tak melihat Sulis kemudian bertanya."Kemana Sulis?"

"Sulis pulang ke kampung halamannya bi..."ucap Bayu.

"Ooo... Begitu......" ucap Mei Lien.

Setelah sampai di lantai 2.

Mereka kemudian masuk dalam kamar masing - masing.

Di kamar Bimo.

Nampak Bimo melepas pakaian kuliahnya,lalu mengganti pakaian yang biasa.

Tiba - tiba Bimo merasa ingin BAB,
Bimo pun berjalan ke arah Toilet.

Setelah selesai BAB ,Bimo keluar dari Toilet
lalu masuk ke kamar mandi untuk wudhu,selesai wudhu,Bimo memakai sarung,baju lengan panjang dan songkok,lalu mengambil hapenya di atas tempat tidur,kemudian berjalan ke pintu.

Tiba - tiba hapenya berdering.

Bimo melihat di layar hapenya nampak panggilan dari nomor baru.

"Siapa ya...?

Bimo penasaran.

"Angkat ...enggak...Angkat...enggak...Angkat saja deh...

"Haloo...." ucap Bimo.

Tak ada jawaban,Bimo melihat kelayar hapenya,ia pikir panggilannya terputus,setelah di lihat masih tersambung,lalu Bimo menempelkan lagi hapenya di telinga.

"Halo...Ini siapa?" ucap Bimo

"Ya...Haloo.... " suara wanita.

"Cewek...?" ucap Bimo dalam hati terkejut.

"Kamu siapa dan ada perlu apa? " ucap Bimo.

"Gue Cintya.... " suara wanita.

"Ooo... Cintya... Dapat nomorku dari mana...?" ucap Bimo penasaran.

"Dari teman gue Bay..." suara Cintya.

"Bay.....??Maaf salah orang....Aku bukan Bay... Tapi Bimo..." ucap Bimo.

Tak ada jawaban dari Cintya.

Bimo melihat ke layar hapenya,panggilan terputus.

"Cewek aneh..." ucap Bimo sambil mengantongi hapenya lalu keluar kamar.

Di ruang shalat,nampak Bayu,Paijo,dan Lukman menunggu kedatangan Bimo. Di sebelah mereka ada Mei Lien. nampak duduk memangku Kevin menunggu untuk makan siang bersama.

"Tumben lama kamu Bo...?" ucap Lukman.

"Sory ...Tadi kebelet.. Terus ada yang nelpon aku,ternyata salah sambung..." ucap Bimo.

"Kamu jadi imam Mo..." ucap Bayu.

"Kok aku Yu...?" ucap Bimo.

"Ya iyalah...Kamu telat gitu..." ucap Bayu.

"Yo wess.." ucap Bimo.

Selesai Shalat mereka mengganti pakaian lalu turun kebawah untuk makan bersama.

Mei Lien menunggu mereka selesai makan di ruang keluarga

Saat mereka berjalan ,mereka berpas pasan dengan Widya yang sedang membawa jemuran yang telah kering.

"Bellanya di mana mbak?" ucap Bayu yang tak melihat Bella.

"Tidur dia Bay..." ucap Widya.

"Ooo...Tidur...." ucap Bayu.

Mereka kemudian melanjutkan lagi jalannya ke ruang makan.

Setelah sampai,,ia makan bersama.

Selesai makan,Bayu menghampiri Mei Lien yang duduk di kursi sofa .

Bayu berdiri di belakang Mei Lien lalu memegang bahu Mei Lien setelah itu memijatnya.

Uugghh.... Mei Lien melenguh karena merasakan pijatan Bayu.

"Kamu pintar mijat Bay...?" ucap Mei Lien menikmati pijatan Bayu.

"Gak terlalu pintar bi...

"Oh iya.....Aku gak jadi keluar bi... Soalnya sudah ada gantikan..." ucap Bayu sambil memijat bahu Mei Lien lalu beralih ke lehernya.

Tak ada jawaban dari Mei Lien,karena Mei Lien menikmati pijatan Bayu.

Bimo,Lukman dan Paijo menghampiri Bayu lalu duduk di kursi sofa.

"Bay... Nama cafe kita nanti apa?" ucap Paijo.

"Hemm..... Cafe apa ya... " ucap Bayu berpikir sambil mijatin Mei Lien.

"Cafe F5 gimana Bay..?" ucap Lukman.

"Jelek itu...Cari yang bagus lah..." ucap Mei Lien.

"Cafe Mantan gimana?" ucap Bayu.

Mei Lien membalikkan badan ke arah Bayu.

"Cafe Mantan?" ucap Mei Lien.

"Iya bi... Cafe mantan,.. " ucap Bayu.

Nampak Paijo,Bimo dan Lukman berpikir.

"Aku setuju...." ucap Lukman.

"Podo..." ucap Bimo.

"Aku yess..." ucap Paijo.

"Terus siapa tukang masaknya?" ucap Bimo.

"Si Kevin lah yang masak Mo... Ya gak bi.." ucap Bayu.

"Heeeeeh.....!!!!???

"Jangkreeek.... Yang ada dapur itu berantakan lah Bay..." ucap Lukman.

Bayu kemudian berjalan ,lalu duduk di samping Mei Lien.

"Tau Bayu tuh...Masa kucing di suruh masak.." ucap Paijo.

"Assalam mu'alaikum...." suara Hinata dari depan rumah.

"Wa'alaikum salam..." ucap mereka semua.

"Oh iya Bay... Sulis ke kampung halaman sama siapa Bay..." ucap Bimo.

"Sama ibuku mo..." ucap Bayu.

Hinata dan Melisa menghampiri mereka lalu duduk.

"Ganti baju dulu donk cantik..." ucap Bayu pada Melisa dan Hinata. Sebab mereka belum mengganti seragam sekolahnya.

"Bentar kak....Capek neh..." ucap Melisa.

Bayu teringat Hinata bisa membuat Susyi.

"Oh iya... Ayu kan bisa membuat Susyi tuh...

"Gimana kalau Cafe itu menyediakan Susyi..?" ucap Bayu.

Nampak mereka berpikir.

"Ayu kan sekolah Bay..." ucap Mei Lien.

"Aku minta Hinata mengajarkan cara membuat Susyi... Jadi sekolahnya tidak terganggu bi..." ucap Bayu.

"Hem...Boleh juga... Jadi Cafe kita akan tambah ramai.." ucap Bimo.

Tak lama kemudian Daniel muncul.

"Kirain kamu tidur Niel..." ucap Lukman.

"Habis buka game,pasang GSL... " ucap Daniel.

"GSL...??? ucap Bayu dan Paijo.

"GSL itu gencatan Senjata Lanjutan... Biar gak kena serang..." ucap Daniel.

"Habis lebaran...Kita akan opening itu Cafe.." ucap Bayu.

"Kenapa nunggu habis lebaran Bay?" ucap Mei Lien.

"Kan lagi puasa bi...Malamnya kita shalat tarawih,lalu tadarusan...Jadi gak sempat mikir Cafe..." ucap Bayu.

---***----

Pukul 20.35.

Nampak mobil yang di tumpangi oleh Hana sudah sampai di depan rumah.Lalu Hana dan Sulis turun dari mobil kemudian berjalan menuju kamar.

Bayu yang duduk di dekat pagar Balkon bersama teman - temanya melihat 3 mobil berjalanmemasuki halaman.

"Ibu sudah pulang." ucap Bayu dalam hati lalu berdiri kemudian berjalan untuk menemui ibunya.

"Mau kemana Bay..." ucap Paijo.

"Mau menemui ibuku kang..." ucap Bayu.

Saat Bayu menuruni tangga,Ia berpaspasan dengan Sulis yang sedang naik tangga.

"Liss..." ucap Bayu.

"Iya mas.." ucap Sulis.

"Sudah makan apa belum....?" ucap Bayu.

"Sudah mas...Aku ke kamar dulu ya mas...Mau mandi..." ucap Sulis.

"Iya... " ucap Bayu.

Bayu kemudian melanjutkan lagi jalannya.

Tok....Took...Tok....

"Bu...Ini Bayu bu...." ucap Bayu.

Tak ada jawaban dari Hana.

"Sepertinya ibu lagi mandi.Ya udah ku tunggu dulu aja.." gumam Bayu.

30 menit kemudian.

Tok....Tok....Tok...

"Bu...Ini Bayu bu..." ucap Bayu.

"Iyaaa.... "suara Hana.

Ceklek...Kriieeet...Pintu terbuka separuh,akan tetapi Hana berada di balik pintu.

"Masuk sayang...Ibu belum pakai jilbab." ucap Hana di balik pintu.

Bayu kemudian masuk ke dalam lalu duduk di kasur. Hana mengunci pintu kembali,lalu berjalan menghampiri Bayu.

Nampak Hana memakai handuk di kepalanya,menggunakan kaos lengan pendek dan handuk melilit di pinggangnya..

Hana duduk di samping Bayu.

"Ada apa sayang...?" ucap Hana.

"Bayu hanya bertanya tentang Sulis bu .." ucap Bayu.

"Ibu sudah bertwrus terang pada orang tuanya,bila Sulis dah masuk islam..."ucap Hana.

"Hem.... Kenapa di beri tahu langsung bu...Kan bisa di sembunyikan..." ucap Bayu.

"Gak bisa sayang...Jika di sembunyikan akan ketahuan juga,mending di beri tahu langsung..." ucap Hana.

"Terus respon mereka bagaimana bu...?" ucap Bayu.

"Mereka tak mengakui Sulis sebagai anaknya lagi..." ucap Hana.

"Sial.... Coba aku yang kesana..***k bakalan begini ceritanya..." ucap Bayu dalam hati.

Hana melepas handuk di kepalannya.Nampak rambut Hana sebagian sudah memutih.Akan tetap kuliti wajahnya masih kencang,tak ada tanda keriput.

"Sulis ingin tinggal di kossan lama,ibu melarangnya...Takutnya Alvin berbuat yang tidak - tidak pada Sulis." ucap Hana.

"Hem...Kenapa gak di suruh nginap di rumah pak H. Ridwan saja bu... .Lalu kang Ahmad yang menjaga Sulis..

"Waktu itu seh Alvin minta ketemuan sama Bayu bu...Tapi belum Bayu iyakan.." ucap Bayu.

"Mungkin Sulisnya sungkan nginap di rumah pak Haji sayang...

"Di iyakan saja ketemuan sama Alvin,tapi dengan catatan. Sayang yang pilih tempatnya..Bukan dia yang pilih...

"Oh iya... Kapan sayang buka Cafenya?" ucap Hana.

"Setelah lebaran saja bu...Sakalian Bayu mau mengajak anak buah kang Malik ke jalan yang benar..." ucap Bayu.

" Bagus itu...Ibu akan dukung. Ajak mereka secara perlahan... Siapa tahu mereka mau bertobat...

"Rencananya habis lebaran itu keluarga Malik mau pindah ke Jogja menempati rumah ibu..." ucap Hana.

"Ooo...Gitu.." ucap Bayu.

"Iya sayang... Dari pada gak ada yang nempati,nanti rusak rumah ibu...Dan kebetulan sawah ibu habis masa berlakunya untuk mereka yang menyewa,jadi Malik bisa menggarap sawah..." ucap Hana.

"Oh iya bu... Hampir saja Bayu lupa..

"Pak KH. Mustafa titip salam...

"Tolong di maafkan kesalahannya waktu itu.." ucap Bayu.

"Ibu tidak akan memaafkannya sayang..." ucap Hana.

"Ayolah bu... Mau sampai kapan ibu marahan sama pak Kyai...

"Ibu pernah bilang,kalau orang punya salah,harus di maafkan..." ucap Bayu.

"Apa sayang sudah maafkan kesalahan orang yang telah meninggalkan sayang dan ibu...?" ucap Hana.

Bayu terdiam,sebab dirinya tidak mau memaafkan ayah kandungnya.

"Ya sudah kalau begitu bu...Bayu mau ke atas dulu.." ucap Bayu. Lalu berdiri lau berjalan.

Hana ikut berdiri lalu berjalan. Kemudian Hana membuka pintu separuh saja.Bayu kemudian keluar dari kamar Hana. Pintu di tutup,tak lupa Hana menguncinya.

----***----

Di lantai 2.

Bayu mencari keberadaan Sulis.Tapi tidak ketemu,lalu memutuskan ke kamarnya.

Tok....Tok...Tok...

"Lis....Sulis...." ucap Bayu.

Tok....Tok...Tok...

"Iya mas....." suara Sulis.

Ceklek...Kriiieeeettt....

Nampak Sulis memakai baju tidur tak memakai jilbab.

"Mau tidur kah kamu Lis?" ucap Bayu.

"Iya mas...Aku capek..." ucap Sulis.

"Aku cuman mau nanya...Apakah kamu ingin tinggal bersama Annisa lagi?" ucap Bayu.

"Hem.... Maunya seh gitu mas...Biar aku bisa datang ke mesjid.Tapi ibu takut Alvin datangin aku mas...." ucap Sulis.

"Besok aku akan menemui Alvin Lis... Ya sudah kalau gitu...Met bobo ya...Semoga mimpiin kang Ahmad..." ucap Bayu lalu berlari ke Balkon.

*****

Besok harinya.

Di Kampus.

Jam istirahat.

Bayu berjalan ke kantin bersama Sulis dan 6 orang pengawal.

Nampak seorang wanita cantik menghampiri Bayu.

"Bayu... Bisa kita bicara sebentar." ucap wanita itu.

"Biarkan dia pak..." ucap Bayu.

"Iya... Bicara saja mbak." ucap Bayu.

"Tapi gue maunya kita berdua saja..." ucap wanita itu.

Bayu tersenyum.

"Lis duluanlah... Aku ada perlu sebentar..." ucap Bayu.

"Iya mas...." ucap Sulis.

"Nah...Sekarang bicaralah..." ucap Bayu.

"Masih ada pengawal lu.." ucap wanita itu.

"Tolong menjauh sebentar ya pak..." ucap Bayu pada pengawalnya.

"Siap bos..." ucap para pengawal.

Para pengawal menjauh.Bayu menundukkan kepalanya.

Nampak Mei Lien berjalan ke arah Bayu.

"Nah... Sekarang bicaralah mbak..." ucap Bayu.

"Gue mau ngajakin lu makan malam di restoran.." ucap wanita itu.

"Maaf mbak...Kalau malam aku gak bisa..." ucap Bayu.

Mei Lien berdiri di samping Bayu

"Kalau pulang kuliah.." ucap wanita itu.

"Jangan ganggu cowok gue...Sono...Pergi lu dari sini..." ucap Mei Lien

kemudian Mei Lien menarik tangan Bayu.

"Ayo sayang....Kita tinggalin cewek resek ini .." ucap Mei Lien.

Mau tak mau Bayu mengikuti kemauan Mei Lien.

"Maaf ya mbak..." ucap Bayu ketika akan melewati cewek itu.

"Iya..." ucap cewek itu.

Cewek itu menatap Bayu yang berjalan di gandeng oleh Mei Lien.

"Rupanya gosip yang beredar itu benar... Bahwa Bayu berpacaran dengan salah satu keluarga Han..

"Gue akan merebut Bayu dari tangan lu Mei....Awas saja nanti pembalasan Gue...." ucap cewek itu dalam hati.

Cewek itu bernama Cintya.

---***---

Bayu berjalan bersama Mei Lien.

"Suwun yo Mei...Untung ada sampeyan tadi..." ucap Bayu.

"Sami - sami...

Mei Lien mendekatkan wajahnya ke telinga Bayu.

"Kamu kan keponakanku yang paling tampan dan pemilik hatiku..."

Kemudian menjauhkan wajahnya di telinga Bayu.

"Oh iya Bay... Kenapa kamu bisa bertemu sama Cintya?" ucap Mei Lien.

"Dia yang datangin aku...Kemarin ada cewek minta nomor hapeku.." ucap Bayu.

"Jangan kasih sembarangan orang Bay nomor hapemu.." ucap Mei Lien.

"Ya enggak lah...Kemarin ku kasih nomornya Bimo saja bi...." ucap Bayu.

Mei Lien kembali mendekatkan wajahnya ke telinga Bayu.

"Jangan memanggilku bibi jika di kampus...Panggil aku sayang atau nama saja..."ucap Mei Lien.

Mereka sudah sampai di kantin.Nampak Sulis,Bimo,Daniel dan Lukman sedang makan.

"Ya sudah... Ku tinggal dulu sayang..." ucap Mei Liien.

"Iya Mei..." ucap Bayu

"Untung saja ada bibiku tadi,jika tidak bisa lama aku ngobrol sama cewek tadi..." ucap Bayu dalam hati.

Bayu memesan makanan lalu duduk di samping Lukman.

Tak terasa waktu sudah pulang jam Kuliah.

Bayu mengambil hapenya untuk menghubungi Alvin.

Tuuuut....Tuuut...

"Hallo Bay...." suara Alvin.

"Halo juga kang...

"Sibuk apa enggak kang?" ucap Bayu.

"Enggak Bay..Kenapa..?
 
MENGUBAH PERATURAN PERUSAHAAN





Bayu mengambil hapenya untuk menghubungi Alvin.

Tuuuut....Tuuut...

"Hallo Bay...." suara Alvin.

"Halo juga kang...

"Sibuk apa enggak kang?" ucap Bayu.

"Enggak Bay..Kenapa..? " suara Alvin.

Bayu berjalan keluar kelas bersama Sulis.

"Gakpapa... Katanya sampeyan mau ketemuan..Mumpung aku gak sibuk kang" ucap Bayu.

"Hem.... Oke...

"Ketemuan di mana?" suara Alvin.

"Sejam lagi aku hubungi kang..." ucap Bayu.

Bayu mematikan hapenya.Kemudian menoleh ke Sulis.

"Lis...Aku duluan...Mau menemui Alvin..." ucap Bayu.

"Iya mas...Hati - hati..." ucap Sulis.

"Pak...Jangan ikutin aku.. Aku ada perlu..." ucap Bayu pada pengawalnya lalu berlari.

"Tapi bos..." ucap seorang pengawalnya.

Bayu tak menjawab,ia terus berlari.

Setelah sampai di parkiran.

Bayu berjalan ke arah mobil yang ada di depan iringan.

"Pak...Saya ada perlu... Dan saya tak ingin di kawal..." ucap Bayu pada seorang pengawal yang ada di dekatnya.

"Siap bos..." ucap pengawal.

Bayu masuk ke dalam mobil Pajero hitam.Kemudian Bayu menjalankan mobil tersebut.

----***----

Di Kantor Cheng Fei.

Di ruangan Cheng Fei.

Sedikit demi sedikiti Hana belajar mengenai perusahaan Han.
Nampak Hana duduk di kursi sofa memperhatikan layar laptop memeriksa keuangan kantor di temani satu teh kotak .Sedangkan Cheng duduk duduk di kursinya memeriksa dokumen.

Di mata Cheng Fei,Hana adalah sesosok wanita kalem,tapi tegas dan juga cepat bisa belajar apa yang ia ajarkan.

"Hem.... Mereka juga berbisnis dalam hiburan malam..." ucap Hana dalam hati ketika melihat melihat File keuangan di salah satu klub malam.

Kemudian Hana mengklik PT. Sinar Harapan Borneo Han.Perusaahan itu bergerak dalam bisnis batu bara di kalimantan.

Hana menoleh ke arah Cheng.

"Adik Cheng.. " ucap Hana.

Cheng yang sedang memeriksa dokumen menoleh ke arah Hana.

"Iya kak...Ada apa?" ucap Cheng

Hana berdiri kemudian berjalan ke arah Cheng Fei.

"Hemm....Aku punya usul..." ucap Hana.

"Usul apa itu kak..?" ucap Cheng Fei.

"Ketika kakak mengobrol dengan bawahan..

"Salah satunya kakak mendapat keluhan..." ucap Hana.

"Keluhan....?? Keluhan apa itu kak?" ucap Cheng Fei.

"Mengenai pakaian... Bahwa perusahaan ini melarang pegawainya memakai jilbab...

"Kakak ingin merubah peraturan itu..." ucap Hana.

"Hem..... Itu peraturan dari kakek Kak...Jadi aku gak bisa bilang iya ataupun tidak..." ucap Cheng Fei.

"Ooo...Begitu...Baiklah..Kakak hubungi kakek dulu..." ucap Hana.

Hana berjalan ke kursi sofa yang ia duduki tadi untuk mengambil hapenya yang ia taruh di dalam tas.

Setelah sampai,Hana mengambil hapenya,lalu menghubungi kakek Zhang.

Tuuut.....Tuuut...Tuuutt...

"Halo Hana sayang.." suara kakek Zhang.

"Halo juga kakek... Maaf jika Hana mengganggu kakek..." ucap Hana.

"Gak ganggu kok..." suara kakek Zhang.

"Hana ingin sedikit mengubah peraturan di kantor kek...Mengenai pakaian..." ucap Hana.

"Ooo...Begitu...

"Silahkan kamu atur Hana...Karena kamu adalah cucu kesayanganku...Kakek mau lanjut rapat lagi..." suara kakek Zhang.

"Terima kasih kek..." ucap Hana.

Panggilan terputus.

Hana berjalan ke arah Cheng Fei.

"Dik... " ucap Hana.

"Ya kak..." ucap Cheng Fei.

"Cara untuk memgumumkan bagaimana ya.. Tentang pakaian itu?" ucap Hana.

"Hem....Kak Hana buat surat saja tentang pemberitahuan... File untuk suratnya ada di laptop itu kak.." ucap Cheng Fei.

"Oke deh..." ucap Hana.

Hana kemudian berjalan lagi ke tempat duduknya.

Setelah sampai,ia mencari file surat tersebut.
Ketika sudah ketemu,Hana mengetik surat pemberitahuan.Isinya menyangkut pakaian hijab khusus wanita beragama islam.

Setelah selesai,Hana mengeprint surat tersebut.

Nampak alat Printer di dekat Cheng Fei bersuara lalu mengeluarkan kertas.

Hana berjalan ke arah alat printer tersebut. Setelah sampai ia mengambilnya.

'Terus apa lagi Dik...?" ucap Hana.

"Kak Hana bisa berikan surat itu ke Casandra,atau bisa langsung ke HRD untuk di proses langsung...." ucap Cheng Fei.

"Oooh...Begitu...Baiklah..." ucap Hana lalu berjalan ke pintu.

"Sudah di tanda tangani apa belum kak suratnya?" ucap Cheng Fei.

Hana menghentikan langkahnya lalu membalikkan badan ke arah Cheng Fei.

"Belum...." ucap Hana.

"Ya di tanda tangani dulu dong kak...." ucap Cheng Fei.

Hana berjalan ke arah Cheng Fei.

"Neh tanda tangani dulu dik..." ucap Hana sambil menyerahkan kertas.

Cheng Fei menerima kertas tersebut.Lalu membacanya sebentar,setelah itu mendatangani surat itu lalu di berikan kepada Hana.

Hana kembali berjalan ke pintu menuju meja Casandra.

Casandra berdiri,ketika Hana berada di depan mejanya.

"Mbak Sandra..." ucap Hana.

"Iya bu.." ucap Casandra.

"Ruangan HRD ada di mana?" ucap Hana .

"Ada di lantai 3 bu...Mari saya antar" ucap Casandra.

"Ooo...Di situ...

"Tidak perlu... Saya bisa sendiri...Terima kasih.." ucap Hana.

"Sama - sama bu..." ucap Casandra.

Hana kemdian berjalan ke arah tangga.

Saat Hana berjalan ke lorong,ia berpaspasan dengan 3 orang.

3 orang itu setengah membungkuk ke arah Hana.

Setelah sampai di tangga,Hana melesat ke arah lantai 3.

5 detik Hana sampai di lantai 3.

Kemudian Hana berjalan lagi,ia melihat pria remaja menjadi Cleaning Servis membersihkan lantai. Hana menghampiri Cleaning Servis tersebut.

"Maaf mas saya mengganggu,..." ucap Hana.

Cleaning servis menghentikan pekerjaannya.

"Iya bu..." ucap pria itu.

"Saya mau bertanya ada di mana ruangan HRD itu.?" ucap Hana.

"Ada di sana bu....

pria itu sambil menunjuk.

"Ibu lurus lalu belok kanan..Lurus lagi...Setelah itu belok kiri..." ucap pria itu.

"Terima kasih...." ucap Hana.

"Sama - sama bu..." ucap pria itu.

Hana kemudian berjalan lagi.

Setelah sampai yang di katakan oleh Cleaning Servis tadi,Hana bertanya lagi pada seseorang yang akan melewati dirinya.

"Maaf pak.***ang HRD sebelah mana?" ucap Hana.

"Itu ruangannya bu..." ucap pria itu sambil menunjuk.

"Terima kasih pak.." ucap Hana.

"Sama - sama bu..." ucap pria.

Hana kemudian berjalan ke arah ruangan HRD.

Tok....Tok...Tok....

"Masuuk...." suara pria.

Hana membuka pintu.Ia melihat 2 orang pria duduk berhadapan memakai pakaian putih di padukan jas hitam.Kemudian Hana berjalan.

2 pria tersebut menoleh ke Hana.Mereka heran,mengapa ada wanita bercadar masuk ke ruangan.

Hana menaruh kertas itu di meja.

"Segera proses surat ini...

Pria A mengambil surat yang letakkan di meja lalu membacanya.

"Dalam waktu 3 x 24 jam..Semua wanita yang beragama islam wajib memakai jilbab,pakaiannya jangan ketat..Apakah anda bisa " ucap Hana.

"Maaf... Ibu berada di bagian apa?" ucap pria A sambil memegang kertas,karena dirinya tak pernah melihat Hana. Pria A menjaga ucapannya agar tak menyinggung sebab surat yang ada di tangannya itu berasal dari Cheng Fei.

"Jawab dulu pertanyaan saya...Kalau tidak bisa,saya akan mencari pengganti posisi anda." ucap Hana.

"Eh....!!!?? Kedua pria itu terkejut.

"Bi...Bisa bu..." ucap pria A.

"Bagus... Saya belum tahu berada di bagian apa,saat ini masih di ruangan adik saya.." ucap Hana.

"Di ruangan adik? Maaf kalau boleh saya tahu...

Tiba - tiba telpon di atas meja berbunyi.

"Maaf saya terima telpon dahulu...

"Iya silahkan...." ucap Hana.

"Maaf pak Richad...Apakah bu Hana sudah tiba di ruangan bapak?" suara Casandra.

"Bu Hana??...Maaf...bu Hana itu siapa?" ucap pria A.

"Beliau adalah kakaknya pak bos,memakai jilbab dan cadar " suara Casandra.

Deg.... Pria A terkejut mendengar ucapan sekertaris Cheng Fei. Keringat dingin keluar dari wajahnya. Karena tak menyangka,wanita yang berjilbab itu adalah kakaknya Cheng Fei.Salah satu Bos besar.

"Su..Su...Sudah..."ucap pria A terbata - bata.

"Oke pak... Terima kasih..." suara Casandra lalu panggilan terputus.

Pria A meletakkan gagang telpon lalu berdiri kemudian membungkuk.

"Maafkan sikap saya bu... " ucap pria A sambil membungkuk ketakutan.

"Iya...

"Segera di proses...Jika tidak mau memakai Jilbab,suruh orangnya menemui saya...Dan satu lagi..

"Setiap waktu shalat,adakan shalat berjamaah. Buat ruangan khusus untuk shalat,bila tidak ada yang mau shalat,panggil dia suruh menghadap ke ruangan adik saya....

Pria A tetap menunduk tak berani menegapkan badan,sedangkan pria B tetap duduk di kursi.

"Saya tak ingin melihat karyawan di sini meninggalkan shalat karena pekerjaan..." ucap Hana.

"Baik bu... Saya akan melakukan apa yang ibu perintahkan." ucap pria A.

"Bagus...Saya tinggal dulu..." ucap Hana lalu berjalan ke arah pintu.

Setelah Hana keluar ruangan.

Pria A menegapkan tubuhnya.

"Mengapa bapak nampak ketakutan dengan wanita bercadar tadi?" ucap pria B heran.

"Beliau bukan orang sembarangan pak,wanita itu adalah kakaknya bos besar yang ada di lantai 25..." ucap pria A.

"APAAA....!!!!??? " ucap pria B terkejut sampai ia berdiri dari kursinya

----****----

Sebuah mobil Pajero hitam berjalan menuju sebuah tempat,mobil itu di kendarai seorang pemuda berkulit putih bak seorang artis korea. Pemuda itu adalah Bayu.

Tiba - tiba hape nokianya berbunyi,Bayu merogoh kantong celana untuk memgambil hapenya.

Nampak di layar muncul nama Bibi Mei Lien.

"Haloo bi..." ucap Bayu.

"Kamu di mana Bay?" suara Mei Lien.

"Lagi di jalan mau ke Cafe bi.." ucap Bayu.

"Cafe mana Bay?" suara Mei Lien.

"Tempat yang dulu kang Paijo pernah bekerja bi.." ucap Bayu.

"Kamu mau ngapain ke situ Bay?" suara Mei Lien.

"Aku ada perlu bi... " ucap Bayu.

"Kamu mau ketemuan sama Alvin?" suara Mei Lien.
"Iya bi...Kok bibi tahu?" ucap Bayu.

"Sulis yang memberitahuku...

"Ini aku meluncur kesana...." suara Mei Lien.

Panggilan terputus.Bayu meletakkan hapenya di kantong baju.

"Siaal... Padahal pengen sendiri... Malah jadi berdua deh..." ucap Bayu.

Tak terasa Bayu sudah sampai di parkiran Cafe.
Kemudian Bayu memasang headset untuk mendengarkan lagu - lagu di hapenya sambil menunggu kedatangan Mei Lien.

Baru 4 Lagu yang Bayu dengarkan,tiba - tiba datang mobil Pajero hitam berhenti di samping mobil Bayu.

Bayu menoleh ke samping kanan.

Nampak para pria turun sambil memegang senjata laras panjang,salah satu pria membuka pintu. Nampak Mei Lien turun dari mobil.

Bayu keluar dari mobil.

"Kenapa ikut kesini bi.."ucap Bayu.

Mei Lien mendekat ke Bayu

Bayu menghindar ketika Mei Lien akan mencium.Akan tetapi Mei Lien Memeluk Bayu

Cuup...

"Aku ingin lihat... Kevin itu orangnya bagaimana...Dan jangan panggil aku bibi bila kita berdua..." ucap Mei Lien pelan.

"Asem.... Maen nyosor aja....." ucap Bayu dalam hati.

"Ooo...Gitu...Tapi jangan aneh - aneh loh ya Mei.." ucap Bayu.

Mei Lien melepaskan pelukannya.

"Siap Bayuku sayang..." ucap Mei Lien lalu menggandeng Bayu.

Kemudian mereka berjalan ke arah pintu Cafe di ikuti 8 orang pengawal.

"Mas..Mas...Jangan berdiri.. Kalian duduklah di kursi..." ucap Bayu pada para pengawal.

"Siap bos....." ucap para pengawal.

Bayu duduk di kursi yang mejanya kosong,Mei Lien duduk di samping Bayu,lalu pelayan Cafe datang untuk menanyakan pesenan.

"Saya pesan teh hangat saja mbak...Soalnya saya lagi menunggu seseorang" ucap Bayu.

Pelayan itu mencatat lalu pergi meninggalkan Bayu.Pelayan itu menghampiri ke para pengawal Bayu.

Bayu mengambil hapenya untuk menghubungi Alvin.

Tuuuut.....Tuuuut....

"Ya Bayu..." suara Alvin.

"Aku sudah berada di cafe tempat yang dulu kita pernah berkelahi kang..." ucap Bayu.

"Oke...Aku akan kesana..." suara Alvin.

---***----

Kantor Alvin.

Nampak di salah ruangan kantor Alvin.

Alvin berada di ruangannya.

Setelah menerima telpon dari Bayu. Ia keluar dari ruangannya.Baru beberapa langkah,nampak Vino mendatangi Alvin.

"Alvin...Kamu mau kemana?" ucap Vino.

"Mau turun kebawah menemui Bayu..."

Deg.....Vino tersentak kaget. Ia pikir Bayu telah mati kena santet.

" Paman kesini mau ada perlu apa?" ucap Alvin.

"Maen - maen saja...." ucap Vino.

"Ku tinggal dulu ya paman..." ucap Alvin.

"Iya..." ucap Vino.

Alvin meninggalkan Vino.

Vino diam - diam mengikuti Alvin dari belakang untuk melihat Bayu secara langsung.

----***----

Di tempat Bayu berada.

Bayu melihat Alvin berjalan ke arahnya bersama 2 orang pengawalnya.

Bayu bersalaman ke Alvin,sedangkan Mei Lien diam saja.

Meja yang di tempati Bayu memiliki 4 kursi,2 kursi yang berhadapan.

"Silahkan duduk kang....

Bayu dan Alvin duduk di kursi,Alvin duduk berhadapan dengan Bayu. Alvin melihat ke arah Mei Lien sebentar lalu melihat ke Bayu.

"Katanya mau ngobrol..." ucap Bayu.

"Dia siapa Bay?" ucap Alvin.

Vino duduk sidikit menjauh dari Alvin sambil memakai topi.

"Gue pacarnya..." ucap Mei Lien.

"Ooo.... Begitu...

"Hemm....Begini Bay... Tolong beri tahu aku...Ada di mana Sulis ...Aku masih mencintai dia..Aku ingin minta maaf kepadanya." ucap Alvin.

" Bukannya aku itu mau ikut campur masalah kalian...

"Sulis sendiri bilang padaku... Bahwa sampeyan telah selingkuh di depan matanya...

"Aku tahu Sulis itu orangnya bagaimana.. meskipun aku baru mengenalnya...

"Sulis tipikal cewek yang jujur dan setia.Kenapa sampeyan begitu tega menghianati cintanya?" ucap Bayu.

"Aku minta maaf Bay... Kejadian itu terjadi begitu saja, dan aku tak bisa memguasai nafsuku... Aku mohon padamu,pertemukan aku dengan Sulis Bay.." ucap Alvin.

Bayu menghela nafas...

"Berat kang...Sampeyan sudah menghianati di tambah orang tua sampeyan menarik investasinya...

"Aku akan mengembalikan lagi investasinya Bay..." ucap Alvin memotong ucapan Bayu.

Bayu menggelengkan kepalanya.

" Dalam agamaku,Jodoh,mati dan rejeki itu hanya Allah yang maha mengetahuinya,tak seorang pun yang dapat mengetahui..

"Sulis mungkin bukan jodohmu kang...

"Dan satu hal lagi yang perlu sampeyan ketahui..

"Kemarin....

"Sulis pulang kerumahnya,Dan dia bertemu dengan kedua Orang tuanya, akan tetapi orang tuaNya mengusir Sulis dari rumahnya..." ucap Bayu.

"APAAAA.....!!!!?? ucap Alvin terkejut.

"Serius Bay....?" ucap Alvin tak percaya.

"Iya ...Aku serius...

"Saat ini Sulis menenangkan pikirannya... Jadi..

"Aku mohon pada sampeyan,agar tidak mengganggu Sulis...

"Di luaran sana masih banyak wanita cantik yang bisa di jadikan istri sampeyan ..." ucap Bayu.

"Susah Bay... Kebanyakan mereka matre,tidak seperti Sulis...

"Tolong aku Bay... Pertemukan aku dengan Sulis." ucap Alvin.

"Kalau untuk mempertemukan kalian,mungkin aku masih bisa. Tapi ...

"Jika untuk menyatukan kalian...Aku tak bisa kang

Mereka terdiam.Para pengawal Bayu memperhatikan Alvin dan anak buahnya serta memperhatikan sekitar,bila ada gerakan yang mencurigakan,mereka akan segera bertindak.

Bayu menoleh ke seorang pelayan Cafe.

"Bang....

Pelayan itu melihat ke arah Bayu.

"Sini....

Pelayan itu menunjuk dirinya.

"Iya...Sampeyan..

Pelayan itu berjalan ke arah Bayu.

"Tolong hitung pesanan saya dan teman - teman saya ..." ucap Bayu.

"Siap pak...." ucap pelayan.

Pelayan itu kemudian pergi ke meja kasir.

"Kapan kamu bisa pertemukan aku dengan Sulis Bay?" ucap Alvin.

"Hem.... Aku gak tahu kang... Soalnya itu tergantung Sulis..." ucap Bayu.

Pelayan mendatangi Bayu.

"Ini pak tagihannya.." ucap pelayan sambil menyodorkan kertas Nota.

Bayu menerima lalu melihat totalnya. Kemudian Bayu mengambil dompetnya.

"Ini... Sisanya buat sampeyan..." ucap Bayu sambil menyodorkan uang.

Pelayan itu menerima uang dari Bayu.

"Terima kasih pak " ucap pelayan itu lalu pergi.

"Ya sudah kang.... Aku tinggal dulu...." ucap Bayu lalu berdiri,Mei Lien dan Alvin ikut berdiri.

Bayu berjalan,Mei Lien memegang lengan Bayu.Para pengawal Bayu berdiri,lalu mengikuti Bayu.

"Ternyata dia pacarnya Bayu... Sungguh beruntung sekali dia...." ucap Alvin dalam hati menatap Bayu berjalan bersama Mei Lien.

Nampak Vino melihat Bayu berjalan keluar lalu menundukkan kepalanya.

"Awas ya kamu Bayu... Aku akan membuat perhitungan denganmu..." ucap Vino dalam hati.
 
Salam Premium...behahaha udah keduluan 2 member jadi dapet nye premium doang dah....gpp dah tapi ane PREMIUM SUPREME (ga mau kalah ceritanye) behahahahah
Suwun kang @GI_karjo updatenya...titip salam sama adiknya SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU DAN SAMAWA YA....


SalamBehaha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd