Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
BAYU SAMA MELISA




Bayu dan Hinata masuk kedalam rumah,karena sebentar lagi waktu shalat Ashar.

Bayu melihat Dewi sedang membersihkan guci memakai sula,lalu Bayu menghampirinya.

"Mbak Dewi..." ucap Bayu.

Dewi menghentikan aktifitasnya karena Bayu memanggilnya.

"Iya kang..." ucap Dewi.

"Ibuku ada di mana?" ucap Bayu.

"Ada di ruang buku kang..Lantai 3.." ucap Dewi.

"Suwun mbak..." ucap Bayu.

"Sami - sami kang.." ucap Dewi.

Bayu dan Hinata meninggalkan Dewi.

"Mudah - mudahan aku mendapatkan jodoh seperti Bayu,orangnya tampan,baik hati,gak sombong dan rajin shalat lagi...Ya allah... Semoga aja do'aku terkabul...Aminn.." ucap Dewi dalam hati,lalu Dewi melanjutkan aktifitas rutinnya.

Bayu tak ingin di ikuti Dewi terus,ia ingin melakukannya sendiri tanpa di kerjakan orang lain. Jika penting saja baru Bayu meminta tolong pada Dewi.

Setelah Bayu dan Hinata di ruang buku,Bayu melihat ibunya sedang membaca buku lalu berjalan mendekati ibunya.

"Bu..." ucap Bayu.

Hana menoleh.

"Iya sayang...Ada apa?" ucap Hana.

"Mau Ashar... " ucap Bayu.

Hana melihat jam di dinding.

"Oh iya... Ibu terlalu asik baca buku...Jadi lupa waktu..." ucap Hana.

Hana berdiri lalu mengambil buku di meja yang tadi ia bawa,kemudian di letakkan kembali ketempat semula.

Kemudian mereka keluar dari ruang buku.

"Kak Bayuuuu....." suara Melisa berteriak,suaranya terdengar sampai ke tempat Bayu.

"Siapa itu sayang..." ucap Hana penasaran.

"Melisa bu...Tadi dia datang ke sini lalu pergi lagi,katanya mau mengambil persenjataan ninja yang waktu itu menyerang kampus bu.." ucap Bayu.

"Kak Bayuuuu....Kamu ada di manaa...." suara Melisa.

"Ooo... Melisa." ucap Hana.

"Aku di lantai 3 mau turun...." ucap Bayu nyaring berjalan ke arah tangga.

Melisa yang mendengar suara jawaban dari Bayu,segera menemuinya.

Mereka bertemu di lantai 2.

Melisa melihat ke Hana dari atas ke bawah.

"Dia siapa kak.." ucap Melisa sambil menunjuk ke arah Hana.

"Ibuku..." ucap Bayu.

"Haaah....!!!?? Melisa terkejut.

"Serius kak...?" ucap Melisa.

" Dua rius..." ucap Bayu.

"Maaf tante... Saya tidak tahu...Namaku Melisa tante.." ucap Melisa.

"Iya gak apa - apa.... Namaku Hana.." ucap Hana.

"Kak...Mel sudah bawa semuanya kak...

Melisa memegang tangan Bayu.

"Ayo kebawah kak..." ucap Melisa.

"Kita mau shalat dulu Melisa.." ucap Bayu.

"Ooo...Gitu.." ucap Melisa lalu melepaskan pegangan tangannya.

"Iya... Aku tinggal dulu ya..." ucap Bayu.

"Iya kak..." ucap Melisa.

Lukman keluar dari kamar.

"Bay...Jamaah apa enggak?" ucap Lukman.

"Iya...Jamaah,tunggu ya..Aku wudhu dulu.." ucap Bayu.

"Iya...Ne aku mau bangunin Kebo.." ucap Lukman.

Lukman berjalan ke kamar Bimo.

Dok...Dok...Dok...Dook.....

Lukman menggedor pintu kamar Bimo.

"Bo....Kebo....Banguun..." ucap Lukman.

Dok...Dok...Dok...

"Wooiii...Shalat jamaah apa enggak kamu Bo..." ucap Lukman nyaring.

Dok....Dok....Dok....

"Iyaaa....Tungguin....." suara Bimo.

20 menit kemudian,mereka berkumpul di ruang santai yang lebar,di dekatnya ada meja tivi.

Mereka menggelar sajadah.

Bayu bertindak sebagai imam.

Kemudian Lukman mengucapkan iqomat.

Mereka pun Shalat.

Hana dan Hinata berada di belakang barisan.

Melisa duduk di lantai sambil melihat mereka shalat.

"Mereka rajin ibadah..." ucap Melisa dalam hati melihat Bayu dan lainnya shalat. Setiap kali Melisa berkunjung,Melisa hanya duduk memperhatikan Bayu dan teman - temannya Shalat.

Setelah selesai Shalat,mereka mencium tangan Hana.

"Kenapa mereka cium tangan ibunya Bayu ya..?" ucap Melisa heran dan penasaran.

Hana dan Hinata berdiri tak lupa melipat sajadahnya lalu berjalan ke arah kamar Hana. Sebab Hinata akan di ajari oleh Hana.

Lukman dan Bimo juga berdiri tak lupa membawa sejadahnya.Lalu berjalan ke kamar.

Melisa menghampiri Bayu yang masih duduk.

"Kak...." ucap Melisa.

Bayu menghentikan zikirnya,lalu menoleh.

"Iya Mel..."ucap Bayu.

"Sudah selesai apa belum?" ucap Melisa.

"Tunggu 10 menit lagi ya Mel.." ucap Bayu.

"Iya kak.." ucap Melisa,

Melisa duduk bersila di dekat Bayu.

"Kak ....Do'ain Mel ya kak...Agar Mel mendapatkan jodoh seperti kakak..." ucap Melisa.

Bayu menganggukkan kepala saja.

"Kalau perlu kak Bayu saja yang menjadi jodoh Mel.." ucap Melisa.

"Asemmm....." ucap Bayu dalam hati.

"Tapi itu gak mungkin deh...Kan kita berbeda kak...Nanti keluargaku Mel menentang lagi,belum lagi kakek dan kakek buyut..." ucap Melisa.

Bayu tak menanggapi ocehan Melisa.

"Aku merasa nyaman di dekat kak Bayu...

"Kenapa kak Bayu dan yang lainnya bersalaman ke tante Hana Kak?

"Terus kenapa tante Hana memakai penutup wajah seperti ninja.." ucap Melisa.

Bayu menyudahi saja zikirnya,karena Melisa mengoceh terus di sampingnya.

Bayu menoleh ke Melisa.

"Kak Bayu sudah selesai...Ayo kak kebawah...Kita maen lempar senjata itu." ucap Melisa tak sabaran,lalu memegang tangan Bayu kemudian menggoyangkan tangannya Bayu.

"Sebentar Mel..." ucap Bayu.

"Iya kak.." ucap Melisa lalu melepaskan pegangan tangannya.

"Aku ingin menjawab pertanyaanmu tadi,tentang selesai shalat kita bersalaman lalu mencium tangan ke ibuku...

"Itu kita lakukan sebagai bentuk memghormati orang yang lebih tua dari kita.

"Lalu pertanyaan Mel tentang penutup wajah,karena ibuku sengaja melakukan itu. Jika hanya aku dan ibuku saja yang di rumah ini,ibuku tidak memakai jilbab dan penutup wajah,tapi berhubung di sini banyak orang,maka ibuku melakukan itu.." ucap Bayu.

"Ooo..Begitu ya kak... Kalau di tutup kan kecantikan tante Hana tidak terlihat kak,seperti Kak Ayu itu.." ucap Melisa.

"Tiap orang beda - beda. Mel. Ada yang memakai cadar atau penutup wajah,ada pula yang tidak.Ibuku tak ingin wajahnya di perlihatkan kepada orang lain." ucap Bayu.

"Ayo kak kita kebawah..." ucap Melisa.

"Aku ganti pakaian dulu ya Mel..." ucap Bayu.

"Iya kak...." ucap Melisa.

Bayu berdiri lalu mengambil sajadahnya,kemudian berjalan,

Melisa mengikuti Bayu dari belakang.

Saat Bayu masuk kamar,Melisa ikut masuk.

Bayu melepas sarung dan baju Kokonya. Bayu hanya memakai celana pendek dan baju kaos.

Melisa melihat sebuah foto di meja belajar Bayu,lalu Melisa berjalan mendekati meja itu.

Setelah dekat,Melisa melihat foto itu. Nampak seorang pemuda merangkul seorang gadis.

"Mereka siapa kak?" ucap Melisa.

"Itu aku dan kekasihku Mel..." ucap Bayu.

"Heeeh..!!!???.Serius kak....?" ucap Melisa.

"Iya... Sudah lama aku berpisah dengan dia..." ucap Bayu.

"Kak Bayu di putusin?" ucap Melisa.

Bayu mendekat ke Melisa.

"Bukan di putusin,kita berpisah karena orang tuanya pindah kerja di luar kota,terus sampe sekarang aku gak tahu kabarnya semenjak dia pindah.." ucap Bayu.

"Kak Bayu masih sayang sama dia?" ucap Melisa.

"Iya Mel...Aku masih sangat sayang sama dia.. Bahkan aku gak bisa melupakan dia.." ucap Bayu.

"Mau ku bantu gak kak?"ucap Melisa.

"Bantu apa Mel?" ucap Bayu.

"Mencari dia..." ucap Melisa.

"Susah Mel kalau mau mencari dia..." ucap Bayu.

Melisa mengambil hapenya lalu memfoto.

Cekreek...

"Ngapain kamu Mel.." ucap Bayu.

"Mau Mel simpan di FBku kak..Siapa tahu orangnya lihat lalu menghubungi Mel." ucap Melisa.

"Ooo...Begitu..." ucap Bayu.

"Iya kak..." ucap Melisa.

"Ayo kita keluar..." ucap Bayu.

Mereka pun keluar kamar menuju teras rumah.

Setelah sampai di teras rumah.

Senjata itu di masukkan dalam peti kayu.

"Buseeet...Banyak banget Mel...." ucap Bayu melihat tumpukan senjata Ninja di teras.

"Iya kak,aku cuman ambil sedikit aja buat pajangan di dinding..Ini sisanya..." ucap Melisa.

Bayu mengambil sebuah pedang katana,lalu menarik dari sarung pedang tersebut.

Bayu memeriksa Katana tersebut.Terdapat tulisan huruf jepang.Mata pedang nampak bewarna putih bergelombang.

"Tajam... Tempaannya bagus,buatnya di mana ya...?" gumam Bayu.

Bayu menggesek - gesek Katana itu di lengannya.

Haaaaaa......!!??.Para pengawal Bayu yang melihat aksi Bayu menjatuhkan rahangnya ke bawah,termasuk pengawal Melisa.

"Licin" gumam Bayu merasakan mata pedang itu di kulitnya.

Bayu menoleh ke samping kanan.

"Bapak mau coba?" ucap Bayu pada seorang pengawal yang ada di dekatnya sambil memggesekan mata pedang di lengannya.

"Eng...Eng...Enggak bos..." ucap pengawal itu ketakutan.

"Kirain mau...." ucap Bayu.

"Bos gilaaa.....Yang ada tanganku terpotong..." ucap pengawal itu dalam hati.

Bayu menyarungkan kembali pedang Katana tersebut.

Kemudian memungut Shuriken.

Nampak Shuriken itu berbeda dengan Shuriken miliknya Hinata. Shuriken Hinata hanya memiliki 4 mata yang tajam,sedangkan yang di pegang Bayu memiliki 8 mata,4 mata besar,4 mata kecil,ada lubang di tengahnya seperti miliknya Hinata.

"Beda... Kok bisa beda ya... Apa pembuatnya juga berbeda..." gumam Bayu.

Bayu meletakkan Shuriken tersebut,lalu memungut senjata berbentuk trisula .

Besi tengahnya panjang,pinggiran tajam,dipinggirnya pendek sedikit melengkung.

"Bisa neh buat nombak ikan..." ucap Bayu sambil membolak - balikkan senjata Itu.

Daniel,Lukman dan Bimo menghampiri Bayu,setelah sampai,mereka ikut mengambil senjata tersebut.

Kemudian Bayu meletakkan kembali senjata trisula.

Lalu Bayu memungut senjata Kunai.

"Hem..... Ini kalau gak salah namanya Punai (Nama burung)." ucap Bayu.

"Itu Kunai kak...Bukan Punai..." ucap Melisa membenarkan ucapan Bayu.

Bayu menoleh ke Melisa.

"Iyakah..Perasaan ini Punai deh namanya Mel..." ucap Bayu.

"Punai itu jenis burung kak..." ucap Melisa.

"Ini Punai Mel..." ucap Bayu.

"Coba kak Bayu tanya sama pengawal di sebelah kakak..." ucap Melisa.

Bayu menoleh ke pengawal di sampingnya.

"Pak...Jawab pertanyaanku...Jika bapak menyalahkan jawabanku,nanti lengan bapak aku gesek pakai pedang katana... Ini senjata Punai kan pak...?" ucap Bayu.

"I....I...I...Iya bos...Itu Pu..Punai.." ucap pengawal itu ketakutan karena di ancam.

"Tuh kan benar Mel...Ini namanya Punai .. Bukan Kunai." ucap Bayu.

"Weeduuuss....

"Gimana bapak itu mau nyalahin kamu mbek...Kamu ancam gitu.." ucap Daniel.

Melisa hendak ngambek,berhubung temannya bicara tidak jadi ngambek.

"Dah..***k usah di ladenin Mel...Wedus lagi konslet.." ucap Bimo.

"Wooo....Kuda nil.... Aku itu lagi ngetes bapaknya,seharusnya bapak tetap nyalahin aku jika emang aku salah meskipun aku ancam. Begitu...Aku gak akan berani melakukannya kok.." ucap Bayu.

"Iya kah...Kirain kamu lagi konslet..." ucap Daniel tak percaya.

"Iya... Karena aku teringat ucapannya pak ustad Firdaus,katakanlah yang sejujurnya meskipun kamu di ancam,karena Allah suka orang yang jujur,daripada orang yang suka bohong..Begitu.." ucap Bayu.

"Iya pak Kyai..." ucap Bimo,Lukman dan Bimo serempak.

"Aku kadang juga bohong ,maaf yo teman - temanku yang menjancookkan..." ucap Bayu dalam hati.

"Kapan latihannya kak...?" ucap Melisa.

"Hem....Besok pagi aja Mel..." ucap Bayu.

"Mel sekolah kak..." ucap Melisa.

"Ya sudah...Pulang sekolah aja kalau gitu,soalnya ini dah sore,bentar lagi magrib,dan aku belum mandi.." ucap Bayu.

"Ya sudah deh...

"Tapi beneran besok kan kak?" ucap Melisa.

"Iya cantik...Besok setelah kamu pulang sekolah..." ucap Bayu.

"Makasih kakak muji aku cantik....." ucap Melisa.

"Eh..***k jadi deng... Kamu ganteng kalau gitu.." ucap Bayu lalu berlari kedalam.

"KAK BAYUUUUUU......" teriak Melisa lalu mengejar Bayu ke dalam.

"Angkat ke dalam yuk Mo..." ucap Daniel.

"Ayoo..." ucap Bimo.

Bimo,Daniel dan Lukman mengangkat peti itu ke dalam rumah. Para pemgawal melihat teman - temannya Bayu mengangkat peti itu langsung membantunya.

Di ruang keluarga nampak Melisa celingukan mencari Bayu. Karena Bayu bersembunyi.

"Kak Bayuu..." ucap Melisa nyaring.

Bayu bersembunyi di balik sofa.

Lalu Dewi berjalan hendak melewati Melisa.

"Mbak lihat kak Bayu apa gak?" ucap Melisa.

"Enggak non.." ucap Dewi.

Melisa kemudian duduk di sofa yang jadi tempat pesembunyian Bayu.

"Sial... Cepat sekali menghilangnya.." ucap Melisa.

Bayu berdiri lalu menutup mata Melisa.

Melisa memegang jari tangan Bayu lalu di masukkan dalam lubang hidungnya.

"Joroook....." ucap Bayu sambil menarik tangannya.

"Biarin..." ucap Melisa.

Bayu kemudian berjalan menuju tangga.

"Kak Bayu mau kemana?" ucap Melisa.

Bayu menghentikan langkahnya,lalu membalikkan badannya.

"Mandi Mel....Kamu gak mandi kah?" ucap Bayu.

"Ya mandi lah kak..." ucap Melisa.

"Tumben kamu mandi Mel..." ucap Bayu.

"Bodoh....." ucap Melisa lalu memggembungkan pipinya.

"Itu pipi apa balon Mel? Kalau balon mau aku ledakin..." ucap Bayu.

Melisa berdiri hendak menggelitiki Bayu. Akan tetapi Bayu langsung berlari menuju tangga.

"Awas ya kamu kak Bayu...Aku gak akan mengampunimu" ucap Melisa gregetan.

Melisa kemudian duduk,lalu memgambil hapenya. Ia membuka apk FB,kemudian memposting foto Bayu bersama Khalisa .

¤Pasangan romantis, mereka telah berpisah lama,sang cowok ingin sekali bertemu dengan kekasihnya.. Semoga do'a dia terkabul..¤

Tak lama kemudian ada yang memberi komentar postingan Melisa.

Sandra Casanova :Siapa itu Mel...

Melisa pun membalas.

Lisa The Girl. : Temanku say, sekarang dia sudah kuliah.

Sandra Casanova : Ooo...Temanmu,kalau gue lihat,cowok ini tampan juga loh Mel.

Lisa The Girl : Emang orangnya tampan. Cowokmu saja kalah tampan sama dia.

Sandra Casanova. : Serius dia tampan Mel? kenalin ke kita donk...

Lisa The Girl : Ogah...Entar lu ambat lagi.

"Aiissh.... Lobet lagi,lupa juga gue bawa charger.." ucap Melisa melihat daya batreinya mau habis.

Melisa meletakkan hapenya di meja lalu berjalan ke mobil untuk mengambil pakaian ganti,karena ia mau mandi.

Tak terasa Adzan magrib berkumandang.

Bayu dan yang Lainnya sedang bersiap - siap untuk shalat magrib. Melisa duduk di dekat mereka yang hendak Shalat.

"Nak...Kok Mel gak pulang?" ucap Hana lirih ke Bayu.

"Habis Isya' baru pulang dia bu.***mahnya dekat sini kok.." ucap Bayu lirih juga

"Ooo... Begitu..." ucap Hana lirih.

Lukman datang sambil bawa sajadah.

Bimo mengucapkan iqomat.

Shalat magrib pun di mulai.

Di meja ruang keluarga,nampak hapenya Melisa berbunyi,nampak di layar panggilan masuk dari ibunya.
Karena batrei sisa 1 %. Hape Melisa mati kehabisan daya.

Jam 18.00

Melisa merasakan badannya lemas,lalu ia berbaring di lantai.

Bayu mengucap salam saat shalat,lalu menoleh ke kanan tepat Melisa berada.
Lalu mengucapkan salam lagi kemudian menoleh ke samping.

Bayu segera menghampiri Melisa,karena tak biasanya Melisa terbaring di lantai.

"Mel...Kenapa kamu tiduran di lantai?" ucap Bayu.

"Badanku lemas kak...." ucap Melisa.

"Lemas..? Apa jangan - jangan dia sama seperti Bayu..." ucap Hana dalam hati.

"Kamu dah makan apa belum?" ucap Bayu.

"Aku dah makan siang,malamnya belum.."ucap Melisa.

"Bawa Melisa ke kamar nak.." ucap Hana.

"Iya bu..." ucap Bayu.

Bayu mengangkat tubuh Melisa,lalu berjalan menuju kamar yang kosong.

Bimo membuka pintu kamar,lalu Bayu masuk ke dalam kamar.

Bayu meletakkan Melisa di tempat tidur.

"Nak Melisa... umurmu berapa tahun?" ucap Hana.

"Hem....

"10 hari sebelum Mel ulang tahun,Mel selalu lemas tante...." ucap Melisa.

"Sama seperti Bayu..." ucap Hana dalam hati.

Hana juga merubah tanggal kelahiran Bayu,karena Hana tidak ingin orang lain mengetahui tanggal kelahiran Bayu yang asli.

Tiba - tiba Dewi bersama seorang pengawal Melisa datang.

"Maaf Nyonya besar...Kang Bayu..Melisa harus di bawa pulang...." ucap Dewi.

"Beri tahu ke orang tuanya Melisa,dia akan aku rawat selama ia tak bisa bergerak..." ucap Hana.

"Maaf nyonya besar... Saya tidak berani.." ucap Dewi.

"Mbak Dewi punya nomor hape orang tuanya?" ucap Hana.

"Punya nyonya besar..." ucap Dewi.

"Saya pinjam hape mbak buat nelpon orang tuanya Melisa..." ucap Hana.

Dewi memberikan hapenya pada Hana tak lupa membukakan kunci layar.

"Di panggilan terakhir nyonya besar.." ucap Dewi.

Hana kemudian menekan panggilan terakhir. Lalu berjalan keluar.

"Mbak Dewi..." ucap Bayu.

"Iya kang..." ucap Dewi.

"Tolong ambilkan makan buat Melisa.." ucap Bayu.

"Siap kang.." ucap Dewi.

Dewi kemudian keluar kamar untuk mengambil makanan untuk Melisa.

"Melisa sakit apa Bayu san.." ucap Hinata.

"Melisa hanya keletihan saja Ayu san.." ucap Bayu.

"Kok hampir sama seperti yang aku alami ya.Tapi aku setelah ulang tahun,ini sebelum ulang tahun.." ucap Bayu dalam hati penasaran tentang yang di alami Melisa.

Hana masuk ke dalam kamar menghampiri Melisa.

"Melisa akan ibu rawat di sini." ucap Hana.

"Iya tan..Ibu...." ucap Melisa.

Lalu Dewi masuk sambil membawa makanan dan minuman memakai kereta dorong.

"Mbak Dewi...." ucap Hana.

"Iya nyonya besar..." ucap Dewi.

Hana mengembalikan hape Dewi.

"Saya sudah bicara ke ibunya Melisa, Melisa akan aku rawat di sini. " ucap Hana.

"Iya nyonya besar..." ucap Dewi.

Dewi dan pengawal itu keluar dari kamar.

"Bu....." ucap Bayu.

"Iya sayang..." ucap Hana.

"Kok hampir sama bu.." ucap Bayu.

"Sama apanya sayang..." ucap Hana.

"Bayu sama Melisa...
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd