Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
MENGANTAR MEI LIEN KE RS







Jogjakarta.

Di salah satu Hotel di jogkarta.Agus Irawan Mahendra sedang mengikuti rapat.

Setelah rapat itu selesai,Agus tetap berada di ruang rapat,peserta rapat lainnya sudah meninggalkan rapat. Hanya tertinggal 3 orang saja.

"Aku harus menemui Hana,tapi bagaimana caranya.." ucap Agus dalam memikirkan cara agar bisa menemui Hana.

Heri seorang klien dari CV yang ikut serta dalam rapat,menghampiri Agus untuk berbasa - basi.

"Pak Agus..." ucap Heri.

"Iya pak Heri..." ucap Agus.

"Saya ada bisnis kecil - kecilan di tempat tinggalku... Jika bapak minat berinvestasi,maka saya sangat senang sekali.." ucap Heri.

"Kalau boleh saya tahu,di mana tempat tinggal pak Heri dan bisnis apa yang pak Heri kerjakan?" ucap Agus

"Saya tinggal di desa Sidodadi pak.. Saya ternak ikan Nila dan Lele,tapi saya kekurangan dana untuk memperbesar bisnis saya.." ucap pak Heri.

"Desa Sidodadi...Bukankah itu desa tempat Hana tinggal..." ucap Agus dalam hati.

"Hem... Saya akan berinvestasi jika saya melihat secara langsung ke lapangan pak Heri. " ucap Agus.

"Bagaimana bapak ikut saya kesana melihat dulu bisnis saya," ucap Heri.

"Boleh ...Baiklah saya akan ikut bersama anda.." ucap Agus.

"Semoga itu Desa tempat tinggal Hana dan Bayu " ucap Agus dalam hati.

Akhirnya mereka pun pergi ke desa Sidodadi.Agus di kawal oleh pengawal dan supirnya yang merupakan mata - mata istrinya.

Mereka sampai di desa Sidodadi Malam hari,sehingga mau tak mau Agus menginap di rumah Heri.

Dikamar tempat Agus menginap.

"Rupanya benar.. Heri tinggal di tempat Hana berada... Semoga aku dapat melihat Bayu dan Hana...Aku kangen sekali pada mereka" ucap Agus.

Pagi harinya.

Agus duduk bersama keluarga pak Heri di ruang makan untuk sarapan pagi ,sedangkan pengawal dan supirnya Agus berada di luar rumah.

"Maaf loh pak... Adanya hanya ini ,silahkan di makan pak.." ucap Heri.

Nampak di meja ada ikan goreng nila,Lele goreng,Ikan bakar Nila,lalapan ,sambal

"Tidak apa - apa pak... Ini saja sudah cukup,yang penting bisa di makan..." ucap pak Agus.

Mereka pun makan bersama.

Di sela - sela makan istrinya Heri berbicara pada Heri.

"Pa..." ucap istri Heri.

"Iya ma..." ucap Heri.

"Pak Wongso sudah sembuh,dan dia mengembalikan uang pinjamannya yang dia pinjam ke kita pa..

"Terus dia buka usaha seperti kita juga pa" ucap istri Heri.

"Hem....Bagus itu..." ucap Heri.

"Aku curiga dia punya pesugihan,..

"Tapi ketika mama melihat kolam ikan Nila,aku dengar percakapan antara pak Legi dengan Darsono jika pak Wongso dapat duit dari Bayu pa.." ucap istri Heri.

"Bayu...Bayu siapa ma?"ucap Heri.

"Apakah dia Bayu anakku?" ucap Agus dalam hati diam menyimak obrolan Heri dengan istrinya.

"Bayu teman sekolah Rio pa.." ucap istrinya Heri.

Agus mengambil gelas beriai air putih.

"Itu loh paa...Bayu Saktiawan Mahendra yang punya toko..." ucap Rio.

Seketika gelas di tangan Agus terlepas di tangannya ketika mendengar nama anaknya di sebut.

Pyaaaaaarrrr..... Gelas itu terjatuh di lantai.

"EH..... !!!?? Keluarga Heri terkejut mendengar gelas pecah,lalu melihat ke arah Agus.

"Maaf...Maaf Tiba - tiba tanganku kesemutan." ucap Agus beralasan.

"Iya pak..***kpapa...

"Mbok.... Tolong bersihkan gelas yang pecah itu" ucap Heri pada pembantunya.

Seorang pembantu datang.

"Injih ndoro..." ucap pembantu Heri.

Pembantu itu membersihkan pecahan gelas.

Setelah kejadian itu,Heri dan istrinya tak mengobrol lagi.

Setelah mereka selesai makan,

"Mari pak Agus... Saya akan menunjukkan tempatnya..." ucap Heri.

"Ayooo..." ucap Agus bersemangat.

Mereka pun pergi menuju tempat pembudi daya ikan Nila dan Lele.

Setelah mereka sampai di tempat tujuan.

Heri mengajak Agus keliling . Agus menyuruh pengawalnya di mobil saja.Untungnya mereka mau menurut,biasanya mereka tidak mau.

"Ini tempat pembibitan ikan Nila...

"Di kolam sana ikan Lele.

Mereka berjalan ke arah kolam Lele.

"Rencanaku,aku mau membeli tanah milik bu Hana pak.." ucap Heri.

"Hana?? Apakah Hana ibunya Bayu?" ucap Agus dalam hati.

"Hana siapa pak?" ucap Agus untuk menyakinkan.

"Aku gak tahu nama lengkpanya pak,yang aku tahu ya bu Hana... Anaknya bernama Bayu teman anakku sekolah." ucap Heri.

Tiba - tiba ada suara petir lewat.

Jedddeeerrrrrr.......

"Kemarin istriku pergi kerumahnya..Tapi orangnya tidak ada di rumah. Ketika istriku tanya pada tetangganya,bu Hana tak ada di rumah semenejak Bayu datang kerumah lalu kembali lagi ke Jakarta.Jadi istriku tidak tahu Hana pergi kemana. Mau hubungi bu Hana tidak punya nomor hapenya..." ucap Heri.

Heri melihat Agus diam saja.

"Pak...Pak Agus..." ucap Heri.

"Eh...!!!?? Agus terkejut,sebab ia memikirkan Hana dan Bayu.

"Iya pak Heri.." ucap Agus.

"Kalau bapak kurang enak badan,kita kembali kerumah saja pak.." ucap Heri.

"Tidak...Tidak...Saya sehat kok pak.

"Hem.... Apakah Bayu kerja di jakarta pak?" ucap Agus.

"Bayu kuliah di jakarta pak,bersama 3 orang temannya.." ucap Heri.

"Ooo...Kuliah..." ucap Agus.

"Iya... Jika bu Hana menjual tanahnya 2 hektar,maka tempat ini semakin luas pak Agus.." ucap Heri.

"Sial... Mereka tidak ada di rumah..Seandainya mereka di rumah,maka aku bisa melihat mereka..." ucap Agus dalam hati.

----***-----

Jakarta

Di salah tempat daerah ibu kota jakarta,

Sebuah mobil mewah berhenti di jalan. Mobil itu di kemudikan oleh Bayu.

"Gak.***k..***k Bay....

"Aku mau kamu jadi kekasihku Bayu... Aku sungguh mencintaimu Bayu,bahkan aku rela pindah keyakinanku.

"Pliiss Bayu terima cintaku...

Hikss....Hikss....Hiks...

"Aku rela melakukan apapun asal kamu mau menerima aku..

"Kumohon...

"Aku sangat mencintaimu..." ucap Mei Lien.

"Siaaal... Aku sudah nolak,tapi dia terus memaksa...Aku harus bagaiamana,kata ibu.. Gak boleh membuat wanita menangis. " ucap Bayu dalam hati.

Nampak pipinya Mei Lien basah karena terkena air matanya yang masih mengalir deras.

Tiba - tiba kepala Mei Lien merasa sakit.

"Aaaaaarrggghh....

"Sakiittt....." ucap Mei Lien sambil memegang kepalanya lalu pingsan.

Bayu menoleh ke Mei Lien.

Nampak Mei Lien memegang kepalanya lalu pingsan. Bayu melihat Mei Lien Pingsan panik.

"Mei...Mei..Kamu kenapa Mei..." ucap Bayu.

Bayu meletakkan jari di hidung Mei Lien.

"Siaaal......" ucap Bayu.

Bayu segera menjalankan mobilnya menuju rumah Mei Lien.,sebab ia tak tahu lokasi rumah sakit yang dekat.

"Ya Allah.... Kamu kenapa Mei...." ucap Bayu sambil menyetir.

Bayu melajukan mobilnya agar cepat sampai kerumah.

Nampak darah keluar dari hidung Mei Lien.

Bayu menoleh sebentar ke arah Mei Lien.

"Aseemm...Hidungnya mengeluarkan darah lagi.." ucap Bayu.

Bayu mengambil hapenya lalu menghubungi Melisa.

Tuuuuut.....Tuuuut....Tuuuttt....

"Azzzzz.... Gak di angkat lagi..." ucap Bayu.

Bayu kemudian menelpon ibunya.

"Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan..." suara operator.

"Jagkreeek... Malah mati." ucap Bayu.

Ciiiiiiiitt.... Bayu mengerem mendadak,ia hampir menabrak mobil di depannya.

Lalu melihat ke Mei Lien.

Bayu kembali menjalankan mobilnya.

Tak terasa Bayu sudah tiba di gerbang rumah Mei Lien.

Bayu mengelap darah yang keluar dari hidung Mei Lien.

Bayu turun dari mobil.Lalu berjalan ke pagar.

"Cari siapa mas?" ucap penjaga.

"Pak tolong bukain pagar,ini penting,saya membawa Mei Lien pingsan di mobil saya...." ucap Bayu.

"Siaap " ucap penjaga.

Bayu kembali masuk dalam mobilnya,kemudian mobil Bayu masuk kedalam halaman rumah Mei Lien.

Mobil Bayu berhenti di depan rumah Mei Lien, lalu Bayu keluar,kemudian membuka pintu mobil.kemudian menggendong Mei Lien.

Nampak kedua orang tua Mei Lien menghampiri Bayu karena mendengar laporan dari penjaganya.

"Apa yang terjadi pada Mei Lien Bay?" ucap ayahnya Mei Lien cemas.

"Dia pingsan mbah.... Lalu mengeluarkan darah dari hidungnya..." ucap Bayu.

"Apaaaaaa.....!!!??? ucap Kedua orang tua Mei Lien terkejut.

"Bawa kerumah sakit sekarang Bay...Masukkan kembali kemobilmu.." ucap ayahnya Mei Lien yang bernama Jien Li Han.

"Iya mbah..." ucap Bayu.

Ayahnya Mei Lien membuka pintu tengah,lalu Bayu memasukkan Mei Lien.

Ayahnya Mei Lien masuk ke kursi kemudi,Ibunya duduk di samping Mei Lien. Bayu duduk di samping ayahnya Mei Lien.

Mobil itu kemudian berjalan menuju rumah sakit.

Nampak ibunya Mei Lie menangis.

"Kenapa dia pingsan Bayu... Tolong ceritakn padaku...Apa yang sebenarnya terjadi.." ucap ibunya Mei Lien.

Bayu menceritakan kejadian itu pada orang tua Mei Lien.

Setelah Bayu bercerita.

"Maaf mbah Tian...Saya bingung... Mau bawa ke rumah sakit,saya gak tahu tempatnya,saya hubungi Melisa gak di angkat,saya telpon ibu,hapenya gak aktif..." ucap Bayu.

"Sial.... Seandainya saja ayah tidak melarangku untuk memberi tahu siapa sebenarnya Bayu,maka tidak akan seperti ini kejadiannya.." ucap Jien Li dalam hati.

"Ma....Hubungi ayahku... Beri tahu bahwa Mei Lien kambuh...Kita membawa Mei Lien kerumah sakit bersama Bayu.Dan beri tahu kejadian ini ma..." ucap Jien Lie pada istrinya.

"Hapeku ketinggalan di rumah pa.." ucap ibunya Mei Lien.

Ayahnya Mei Lien lantas memberikan hapenya pada istrinya.

"Ini pakai hapeku ma..." ucap Tian Fei.

Ibunya Mei Lien kemudian menghubungi ayah mertuanya memakai bahasa cina.

"Mbah Jien...bibi Mei Lien sakit apa?" ucap Bayu. Bayu memanggil Mei Lien dengan panggilan bibi setelah tahu Mei Lien putri kakek angkat Jien Li Han.

"Mei Lien menderita tumor stadium 1 di otaknya Bay..." ucap kakek Jien Li

"Apaaaaa...!!!???" ucap Bayu terkejut.

"Jika ia mengalami tekanan batin atau banyak pikiran,maka bisa kumat penyakitnya,bisa jadi tumor itu membesar Bay..." ucap kakek Jien Li

"Siaaal... Aku gak tahuu dia memiliki penyakit itu..." ucap Bayu dalam hati merasa bersalah,saat Mei Lien memohon kepada dirinya,tapi Bayu tak mau menerima.

"Maafkan saya mbah Tian... Saya benar - benar tidak tahu... Seandainya saya tahu... Aku akan menerima dia..." ucap Bayu.

"Kamu gak salah Bay... Jadi kamu jangan menyalahkan dirimu..." ucap kakek Jien Li

Bayu menoleh ke belakang melihat Mei Lien.

Setelah mobil Bayu sampai di rumah sakit,Bayu mengendong Mei Lien.

Jien Li Han berlari untuk memanggil petugas rumah sakit.

Tak lama kemudian 3 orang petugas rumah sakit datang sambil membawa ranjang dorong.

Bayu meletakkan Mei Lien ke ranjang tersebut.

Bayu dan ke dua orang tua Mei Lien mengikuti dari belakang.

Mereka tiba di depan ruang UGD.

Bayu melihat jam tangannya.

"Asem...Aku ketinggalan shalat dzuhur...." ucap Bayu dalam hati.

Kemudian Bayu berjalan mondar mandir,karena dirinya bingung mau shalat,tapi tidak tahu tempatnya,ia mau meninggalkan keluarga Mei Lien sangat sungkan,karena penyebab Mei Lien masuk rumah sakit adalah dirinya.

Kakek Jien Li melihat Bayu berjalan mondar mandir.Ia menghampiri Bayu.

"Bayu...." ucap kakek Jien.

"Iya mbah Jien.." ucap Bayu.

"Tenanglah... Do'akan Mei Lien agar cepat siuman." ucap kakek Jien Li.

"Iya mbah.. Saya hanya bingung.." ucap Bayu.

"Bingung kenapa Bay?" ucap kakek Jien.

"Saya mau shalat mbah.... Tapi saya tidak berani meninggalkan Mei Lien.." ucap Bayu.

"Ooo... Gitu...

"Shalat aja dulu..***kpapa Mei Lien di tinggal,kan ada kakek di sini.." ucap kakek Jien.

"Tapi mbah... Ini semua kesalahan saya mbah..." ucap Bayu.

"Dah gakpapa kok Bayu.... Oh iya berapa nomor hapemu.." ucap kakek Jien.

Bayu kemudian memberi tahu nomor hapenya.

"Dah sana shalat dulu,nanti kakek Jien akan memberi tahu di mana Mei Lien akan di rawat." ucap kakek Jien.

"Baiklah mbah...Saya tinggal dulu ya mbah Jien.." ucap Bayu.

Jien Li Han menganggukkan kepala.

"Temani Bayu shalat" ucap Jien Li pada salah satu pengawalnya.

"Baik tuan.." ucap pengawal itu.

Bayu kemudian berjalan bersama 1 orang pengawal.

Bayu menanyakan letak mushalla pada petugas rumah sakit. Setelah mengetahui letaknya,Bayu berjalan menuju mushalla itu.

Setelah Bayu pergi,kakek buyut Zhang datang menemui Jien Li bersama para pengawalnya.

"Jien'er... Di mana Bayu?" ucap zhang.

"Bayu sedang shalat ayah..." ucap Jien Li.

"Maafkan ayah Jien'er... Ini semua kesalahan ayah... Ayah akan berterus terang pada Bayu.. Agar tidak ada kesalahpahaman lagi.." ucap Zhang.

---***----

Mushalla rumah sakit.

Bayu berdiri memegang hape hendak mamatikan hapenya,akan tetapi Melisa menelpon.

"Assalam mu'alaikum Mel.." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam kak.. Maaf kak,hape Mel tadi di cas..Ini baru Mel lihat..Ada apa kak?" suara Melisa.

"Aku di rumah sakit Mel.." ucap Bayu.

"Apaaa...!!!?? suara Mei Lien terkejut.

"Bibimu masuk rumah sakit... Aku shalat duku ya Mel.. Soalnya waktunya mau Habis.. Hubungi kakek Jien Mel, Assalam mu'alaikum.." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam kak.." suara Melisa.

Bayu mematikan hapenya,lalu menekan profil pesawat terbang.Setelah itu Bayu shalat jamak. Karena ketinggalan shalat dzuhur.

Selesai Shalat,Bayu berzikir setelah itu berdoa.

Di dalam do'a Bayu,ia meminta agar penyakit Mei Lien di angkat.

Bayu meneteskan air mata saat mengucapkan do'a tersebut.

Selesai berdoa,Bayu mengucapkan mantra ajian rogoh sukmo untuk menemui pak kartolo.

----***---

Rumah pak kartolo.

Bayu muncul di halaman.

Nampak beberapa mobil terparkir di halaman rumah.

Lalu Bayu berjalan masuk ke dalam rumah.

"Assalam mua'alaikum pakde....Pakde..." ucap Bayu nyaring.

Pak Kartolo yang sedang duduk bersila di ruang khusus bersama tamunya terkejut mendengar suara Bayu berteriak.

"Pakde di sini leee..." ucap pak kartolo.

Bayu memasuki ruang khusus tersebut.

"Maaf pakde...Bayu ganggu pakde.." ucap Bayu.

"Ada apa lee...Sepertinya kamu begitu cemas dan panik." ucap pak kartolo.

Tamu pak kartolo nampak bingung,karena pak Kartolo berbicara sendiri sambil meluhat ke arah dinding.

"Iya pakde...Bayu mau tanya... Pakde bisa gak angkat penyakit tumor di kepala manusia..?" ucap Bayu.

"Hemm.....Pakde gak bisa angkat penyakit itu lee. Jika dia terkena guna - guna,pakde bisa membantumu lee.." ucap pak Kartolo.

"Kirain bisa.. Ya sudah.." ucap Bayu.

"Tunggu leee.." ucap pak kartolo.

Bayu yang hendak kembali ke asal tak jadi pergi.

"Ada apa pakde..?" ucap Bayu.

"Coba kamu tanyakan pada kyai Mustafa.. Barang kali dia bisa membantu lee.." ucap pak Kartolo.

"Bayu gak punya nomor hapenya pakde.." ucap Bayu.

"Minta saja sama pak haji Ridwan.. Dia punya nomor hapenya pak kyai Mustafa.." ucap pak Kartolo.

"Terima kasih pakde....Assalam mua'alaikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam..." ucap pak Kartolo.

Bayu menghilang dari ruangan tersebut.

"Maaf Ki..Tadi Ki kartolo berbicara pada siapa?" ucap salah satu tamu.

"Bicara pada penerusku.." ucap pak Kartolo.

----***----

Mushalla rumah sakit.

Bayu menekan hapenya,lalu menghubungi pak Ridwan.

"Assalam mua'laikum nak Bayu.." suara pak Ridwan.

"Wa'alaikum salam warah matullah... Maaf pak saya ganggu bapak.." ucap Bayu.

"Gakpapa nak...Asal jangan pas lagi shalat dan di wc saja..." suara pak Ridwan.

"Bapak punya nomor hape pak kyai Mustafa..?" ucap Bayu.

"Punya nak..." ucap pak Ridwan.

"Tolong kirimkan pak... Soalnya ini penting.." ucap Bayu.

"Iya... Nanti bapak kirim langsung" suara pak Ridwan.

"Matur suwun pak... Assalam mu'alaikum" ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam warahmatullah.." suara pak Ridwan.

Bayu mematikan hapenya.

Tak lama kemudian Bayu menerima sms dari pak Ridwan.Bayu membuka sms tersebut.

Pak Kyai Mustafa

0812********

Bayu menghubungi no hape tersebut.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan," suara operator.

Bayu mematikan hapenya.

"Diampuut..***k aktif lagi " ucap Bayu.

Bayu melihat jam di hapenya.15 menit lagi waktu shalat magrib.

Bayu berdiri lalu berjalan ke arah pengawalnya.

"Pak..." ucap Bayu.

"Iya tuan muda.." ucap pengawal.

"Bisa minta tolong pak.." ucap Bayu.

"Minta tolong apa tuan muda " ucap pengawal.

"Tolong belikan air mineral buat saya berbuka puasa" ucap Bayu.

"Bisa tuan muda.." ucap pengawal.

Bayu memberikan uang 100 ribu pada pengawal.

Pengawal itu pun pergi meninggalkan Bayu.

Beberapa orang masuk ke mushala.

Tak lama kemudian salah satu orang berdiri,lalu mengumandangkan adzan.

Setelah itu Bayu shalat magrib berjamaah.

Selesai shalat,pengawal datang menghampiri Bayu memberikan air minum dan uang kembalian.

"Kembaliannya bapak ambil saja,terima kasih ya pak.." ucap Bayu.

"terima kasih tuan muda.." ucap Pengawal.

Bayu memeriksa botol itu,lalu meminumnya.

60 menit kemudian.

Bayu berada di depan ruang rawat inap Mei Lien berada. Lalu Bayu masuk.

Nampak Kakek buyut Zhang ada di dalam ruangan itu.

Bayu berjalan tiba - tiba pandangan Bayu gelap

Bruuuuuk........
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd