EPILOGUE
Istana Negara, 15 Oktober 2021
Jamuan Makan Malam Kenegaraan kepada Timnas Sepak Bola Indonesia.
"Sekali lagi saya ucapkan kepada kalian, Jangan berkecil hati.. Kekalahan minggu lalu memang sungguh menyesakkan dada.. Tapi terus busungkan dada kalian, jangan kalah oleh rasa sesak itu, karena kalian telah memberikan sesuatu yang manis setelah semua yang pahit dalam sepakbola Indonesia.. Kalian telah menggedor Piala Dunia dengan permainan kalian! Dan saya yakin, Piala Dunia berikutnya, Kita pasti masuk!"
Bapak Presiden Jokowi lalu mengangkat segelas air putih yang ia pegang selama pidato
toast nya, dan kemudian ia minum. Seisi ruangan kemudian mengikutinya dan meminum segelas air putih yang berada di genggaman tangan mereka, semuanya.. Pak Rachmad Darmawan sebagai Ketua Umum PSSI, Coach Ilham sebagai Manajer, rekan rekan Timnas, Tokoh tokoh Sepakbola Nasional lainnya, Tamu negara, Ibu Negara, Istri istri Pejabat PSSI, dan Isyana..
Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta - Indonesia 8 Oktober 2021.
"Demi kamu.. Udah lupa kan sama pertandingan tadi?" Kata Isyana.
Aku tersenyum.
Terimakasih Isyana, udah selalu ngedampingin aku selama ini.. Udah selalu menjadi sumber inspirasi aku sejak pertama kali ketemu. Aku ga tau apa yang akan aku lakukan kalau aku ga pernah ketemu kamu.. Mungkin aku tidak akan pernah tembus ke tim utama di Sparta Praha, dan tidak akan pernah bisa memimpin Timnas Indonesia sebagai Kapten, dan tidak akan pernah merasakan kehangatan kasih sayang tulus yang selalu kamu kasih kepadaku..
Isyana.. Love of my life..
"Kamu tau ga yang bisa bikin aku lupa sama pertandingan tadi itu apa?" Tanyaku serius.
Isyana mengelap mukanya dari air yang masih membasahi, kemudian bertanya balik, "Apa sayang aku?"
Aku menelan ludahku, menahan nafasku, detak jantungku berdegup kencang sekali, semua panca inderaku hampir tidak bisa kukontrol, tapi dalam hatiku aku tahu aku sudah siap.
Aku turunkan lutut kaki kiriku hingga menyentuh lantai kamar mandi yang belum mengering, lalu kutatap wajah Isyana.
Awalnya Isyana tampak bingung, hingga akhirnya ia tersadar. Ia menutup mulutnya dengan telapak tangan kirinya, dan matanya langsung berair melihat posisiku yang berlutut satu kaki dihadapannya.
Kugenggam tangan kanannya dengan lembut. Lalu kucium juga dengan lembut. Kulihat jari manisnya yang putih dan tak bercincin. Kemudian kutatap kembali wajahnya, kuatur nafasku, dan kuucapkan kata kata itu.
"Isyana Sarasvati.. Bolehkah aku menikahimu?"
Aku pernah merasakan dimarahi ibuku karena ketahuan mengambil uang di dompetnya.
Aku pernah merasakan hampir tidak masuk Persema Malang saat seleksi apabila aku tidak bermain dengan bagus di seleksi hari terakhir.
Aku pernah mengambil tugas pinalti di menit 88 saat Sparta Praha tertinggal 0 - 1 melawan rival Victoria Plzen di kandang mereka dan dihadapan supporter mereka sendiri.
Aku tau bagaimana caranya mengatasi tekanan.. Tapi kali ini berbeda, tekanan yang timbul sangat berbeda. Belum pernah aku merasakan ketegangan itu. Detik detik sebelum Isyana menjawab permintaanku adalah detik detik terlama di dalam hidupku. Aku bisa merasakan degup jantungku yang berdebar tidak karuan, aku bisa merasakan gemetarnya tanganku yang tegang menunggu jawaban Isyana.
"Iya, Dipta.. Boleh.. Boleh banget!" Ucap Isyana mengangguk sambil terisak senang. Akupun tak kuasa merasakan kedua bola mataku mengeluarkan cairan yang membasahi lensa mataku dan membuat kabur pandanganku. Aku tersenyum lega mendengar jawaban Isyana yang kemudian berlutut juga memelukku.
Dia lalu mencium bibirku dengan lembut. Akupun membalas ciumannya dengan hati gembira.
Yep. Seperti dugaanku, aku sudah tidak ingat lagi dengan kekalahan tadi. Mungkin satu hal yang perlu kuingat, seharusnya aku menunggu kita berpakaian yang lengkap dulu sebelum melamar..
.
. .
. . .
. . . .
. . . . .
Isyana menyenggolku dengan lengannya hingga menyadarkanku dari lamunan. Aku langsung nengok kepada Isyana.
"Itu Pak Jokowi manggil kamu sayang.. " Ucap Isyana sambil melirik Pak Jokowi. Isyana tampak anggun dengan kebaya berwarna merah dan rambutnya yang disanggul. Kulihat tangan kirinya yang sedang berpangku diatas meja, di jari manisnya terdapat sebuah cincin yang berlapis berlian yang kuberikan padanya sesaat setelah melamarnya.
Aku segera menengok ke Pak Jokowi yang duduk di Meja tengah bersama Menpora dan Pak Rachmad Darmawan Ketum PSSI. Jamuan makan malam ini dikonsep dengan dua meja panjang di kiri dan kanan serta satu meja yang tidak terlalu panjang berada di tengah di antara kedua meja panjang tadi. Kami pemain timnas beserta Manajer berada di meja kanan bersama pasangan kami masing masing, sedangkan tamu negara dan pejabat negara dan tokoh sepakbola berada di meja kiri. Sedangkan di meja tengah ada Ketua Umum PSSI bersama istri, Menpora bersama istri, dan Pak Jokowi bersama istri.
"Nak Dipta ini bermain di klub luar ya?" Tanya Pak Jokowi kepadaku sambil menyalakan
Confference Microphonenya.
Aku lalu menyalakan juga
confference mic di hadapanku kemudian menjawab dengan sopan dan penuh hormat, "Betul, Bapak. Saya bermain di Klub Adelaide United di Liga Australia.. " Suatu kehormatan untuk bisa berbincang dengan Presiden yang terpilih oleh rakyat untuk kedua kalinya lewat Pemilihan Umum. Pak Jokowi mengangguk mendengar jawabanku.
"Nak Dipta bermain di sana apa tidak kangen dengan Nak Isyana?" Kelakar Pak Jokowi disambut tawa dari seisi ruangan.
"Maksud saya, situasi persepakbolaan di Indonesia kan sudah mulai membaik.. tidak ada salahnya toh mempertimbangkan kembali ke Tanah Air? Toh Nak Isyananya juga seneng pasti deket deket sama Nak Dipta nanti.. " Kata Pak Jokowi kembali bercanda tapi tersirat pesan dari candaannya.
Aku menengok ke Isyana dan melihat dia tersipu malu kepadaku dan pada Pak Jokowi.
Acara Jamuan makan malam itu kemudian berjalan dengan normal diselingi perbincangan Pak Presiden dengan beberapa tokoh sepakbola dan tamu negara, Pak Presiden juga tampak berbincang dengan Menpora dan Pak Rachmad Darmawan, entah membahas apa. Protokoler istana kemudian menuntun kami untuk berbaris dan berfoto bersama Pak Presiden beserta tamu negara kemudian diikuti acara salam salaman. Sungguh suatu kehormatan yang tidak bisa aku lupakan..
Setelah acara salam salaman, kami dipersilahkan keluar dari ruang jamuan makan malam diiringi protokoler istana menuju ke ruang tamu untuk melanjutkan perbincangan sebelum akhirnya kami pulang nanti. Bisa dikatakan ini adalah acara bebas. Kami semua diperbolehkan berbincang dengan siapapun yang berada di ruangan itu termasuk kepada Pak Jokowi yang sayangnya langsung dipenuhi oleh berbagai tokoh dan tamu penting lainnya. Aku yang tadinya bingung ingin berbincang dengan siapa justru malah dihampiri oleh Ji-Sung Park, si legenda sepakbola Korea Selatan.
"
Hi Mr. Dipta.. My Name is Park Ji-Sung, i'm the Ambassador for Manchester United, specifically for Asian Region.. " Ucap Ji-Sung membuka pembicaraan dan menjulurkan tangannya kepadaku dan Isyana. Ji-Sung yang adalah juga mantan Pemain Manchester United ini sekarang menjadi Duta Manchester United.
"
Halo sir, nice to meet you, I'm Dipta and this is my Fiancee, Isyana.. " Jawabku. "
To what do i owe this pleasure?"
"
Ah, I will speak straight to the point. I have been following your action since the second Phase of World Cup Qualification. I must say i am impressed by your performances. You have a vision, a perfect touch, and a great passer. " Ucap Ji-Sung memuji penampilanku selama berlaga di kualifikasi Piala Dunia.
"
Thank You, that is very nice to hear from someone with your reputation" Ucapku menerima pujian itu dengan rendah hati dan bangga.
"
I have called Mr. Giggs and speaks with him about your performances.. He wants me to send him your video, so i send him, including your performances in Jakarta last week.. " Kata Ji-Sung.
"Mr.. Giggs? Ryan Giggs?" Tanyaku kaget dan tidak percaya.
"
Yes Mr. Ryan Giggs.. The Manager of Manchester United right now.. " Ucap Ji-Sung mengkonfirmasi.
"
Soo.. What did he say to you?" Tanyaku. Bahwa seorang Ryan Giggs tertarik melihat penampilanku adalah sesuatu yang berada di luar bayanganku sama sekali.
"
He.. Likes it! You and your teammates Mr. Hanif Sjahbandi are a very good players with a good talents." Kata Ji-Sung.
Aku sangat tersanjung mendengar pujian yang diberikan Giggs kepadaku. Setidaknya aku telah memberikan performa yang berada di level dimana seorang legenda sepakbola bisa mengatakan itu adalah performa yang baik. Isyana yang berada di sampingku juga tersenyum dan menggenggam tanganku erat setelah mendengar pujian itu.
"
And also.. " Ji-Sung kembali berbicara. "
He wants you and Mr. Sjahbandi to undergo a Trial with Manchester United.. If everything is going accordingly, Mr. Giggs wants to sign you and Mr. Sjahbandi to Manchester United in January Transfer Window."
Jantungku berhenti berdetak untuk sesaat.
Apakah aku tidak salah dengar tadi?
Manchester United mengundangku untuk Trial? Dan bila sesuai dengan standar, mereka akan merekrutku di Bulan Januari nanti?
Apakah ini mimpi?
Apakah ini hanya khayalanku saja?
Takdir..
Takdir memang aneh..
Terkadang Takdir itu seperti musuh hidupku.. Sudah menjadi Takdir malam itu Indonesia gagal menembus Piala Dunia. Dan menghancurkan harapan dua ratusan juta rakyat Indonesia yang menontonnya malam itu.
Namun terkadang Takdir juga menjadi teman dalam hidupku.. Sudah menjadi Takdir saat itu aku menumpahkan minumanku hingga akhirnya bertemu Isyana. Yang kemudian menjadi pasanganku dan mendampingiku selama karier sepakbolaku di Australia.
Dan kali ini, Takdir kembali menjadi temanku. Sudah menjadi Takdir aku bermain memimpin Indonesia sebagai Kapten, dan dilihat oleh Ji-Sung Park sang Duta Klub Manchester United. Yang kemudian menginformasikan kepada Manager Manchester United.
~ ~ ~
Old Trafford Stadium, Manchester - United Kingdom 23 April 2022
Champions League Round of 16, First Leg : Manchester United 2 v Sporting Lisbon 0
"Subtitution for Manchester United, Number 28 : Morgan Schneiderlin, Will be replaced by Number 16 : Ardya Diptanto!"
Suara
Announcer di Old Trafford dan suara dukungan 75 ribu penonton yang memadati "
Theatre of Dreams" ini membuat bulu kudukku merinding. Di sampingku Assisten wasit telah menyalakan papan pergantian pemain. Aku melihat ke belakang dan melihat Ryan Giggs sang Manager sedang duduk di Bangku
Home Team mengawasi jalannya pertandingan. Ia lalu menoleh melihatku dan mengangguk penuh percaya. Disampingnya, Paul Scholes dan Patrice Evra sedang berbincang mengenai taktik permainan.
Aku lalu melihat ke bawah dan kembali kulihat ikatan tali sepatuku yang belum terikat erat. Aku segera berjongkok membetulkan ikatan itu. Kuingat kembali kata kata Isyana saat akan melawan Uruguay di GBK.
"Iya Sayang.. Aku Janji akan berusaha maksimal dan tidak akan berhenti.. " Ucapku dalam hati, terbayang wajah Isyana yang sedang mengikatkan tali sepatuku saat itu. "Sebelum peluit terakhir berbunyi.. "
Kutatap lapangan hijau yang terbentang di depanku. Morgan Schneiderlin yang sudah terlihat kelelahan itu berjalan santai sambil menepuk tangannya kepada penonton yang memberikan dukungan kepadanya.
"
Good Luck, Dip!" Ucapnya ketika akan bersalaman denganku.
"
Thanks, Mate!" Ucapku kemudian
tos bersamanya. Dan aku melangkah masuk ke dalam lapangan permainan.
Ini dia..
Champions League!
~ ~ ~
Pada Tahun 2024, Indonesia akhirnya memastikan lolos untuk pertama kalinya ke Piala Dunia 2026 yang akan dilangsungkan di Inggris. Indonesia berhasil menjadi Runner Up di Grup E, namun langkah Indonesia terhenti setelah kalah oleh Belgia di 16 besar.
Hanif Sjahbandi hanya bertahan 2 musim di Manchester United. Ia direkrut oleh Feyenoord dan berhasil berkarier disana.
Isyana kembali mengeluarkan album terbarunya dan albumnya langsung laris kembali di pasaran. Gelar Artis Terbaik Indonesia pun kembali ia raih dan semakin mengukuhkan namanya sebagai musisi papan atas di Indonesia.
Ardya Diptanto bertahan hingga kontrak 3 tahunnya habis bersama Manchester United. Membawa pulang medali Premiere League 1x, Piala FA 1x, dan Piala CoC 2x. Bersama Manchester United, Dipta Mengukuhkan 57 kali penampilan dan 5 gol. Dipta membawa Indonesia menjuarai Piala AFF 3x berturut turut dari tahun 2020, 2022, 2024. Pada tahun 2025, Dipta pensiun dari dunia sepakbola dan tidak sempat membawa Indonesia masuk ke Piala Dunia meskipun dirinya ikut berjuang mengantarkan Skuad Timnas lolos kualifikasi di tahun 2024. Dipta ikut ke piala dunia 2026 sebagai Asisten Pelatih Ilham Jaya Kesuma yang terus menjadi pelatih Indonesia sejak tahun 2018. Pada Tahun 2022, Dipta menikahi Isyana dan sekarang telah dikaruniai 1 orang anak perempuan.
- Sebelum Peluit Terakhir Berbunyi -
T A M A T