Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Kisah (Anti) Mainstream

Status
Please reply by conversation.
Waduh .. jd nt gagal gunting pita sama Livia ... Dasaaaaar nt kalah mujur Jul dibanding farid hahaha
 
Kangen dengan pertualangan julian dalam menggaet cewek, julian walaupun kamu seperti pecundang tapi tetap punya sisi baik nya mau bertanggung jawab pada anak2 nya.

Ayo suhu telefauziah lanjutkan cerita nya ditunggu dengan rasa penasaran.
 
SEBUAH KISAH (ANTI) MAINSTREAM


Pengantar.

Terkadang dalam menjalani kehidupan kita melewatinya dengan biasa-biasa saja bahkan seringkali membosankan. Tapi kadang kita menghadapi hal-hal yang tidak biasa yang bahkan menjadi masalah yang sulit untuk kita hindari dan kita atasi. Tapi sesuatu disebut hal biasa dan hal tak biasa itu tidak selalu sama ukurannya untuk setiap.

Seperti perjalanan hidup yang dilalui oleh Julian. Awal kehidupannya biasa-biasa saja. Punya keluarga yang harmonis dengan isteri yang cantik bernama Inggrid dan seorang anak lelaki yang bernama Julian. Tapi entah dia bosan atau apa dengan kehidupannya yang dirasa terlalu mainstream dia mulai mencoba mendua, kemudian menyeleweng, selanjutnya berselingkuh bahkan menjalin cinta dan bersetubuh dengan wanita yang bukan muhrimnya. Semua yang dia lakukan pada akhirnya membuat kehidupan rumah tangganya hancur.

Semua yang dilakukan oleh Julian adalah hal yang tidak biasa bagi orang yang memilih untuk lurus-lurus saja dalam hidupnya. Tapi bagi sebagian orang perbuatan Julian adalah hal yang biasa saja dan sudah sering terjadi. Julian telah melewati jalan hidup yang entah itu mainstream atau anti mainstream. Yang pasti dia telah melakukan perselingkuhan yang sering dihindari oleh orang yang ingin hidupnya lurus. Kemudian dia telah mengalami tiga kali pernikahan dalam hidupnya. Dia juga telah menjalani sex diluar nikah dengan beberapa wanita.

Kini di pernikahannya yang ketiga seharusnya Julian tidak lagi mengulangi kegagalan rumah tangganya dan menjalani hidup yang lurus-lurus saja. Tapi entahlah dengan karakter Julian yang seperti itu apakah dia bisa menjaga keutuhan rumah tangganya.

Disisi lain Inggrid sebagai seorang wanita juga melakukan hal-hal yang selalu dihindari oleh wanita lain yang ingin menjadi wanita baik-baik. Dia tidak bisa menahan godaan nafsu saat menjanda dengan melakukan sex bebas. Bahkan melakukan hubungan sex bertiga.

Apakah kehidupan yang dijalani Julian dan Inggrid adalah kehidupan yang mainstream atau anti mainstream, semua tergantung sudut pandang masing-masing pribadi. Baik yang menjalankan dan yang melihat hal itu. Tapi pandangan mayoritas orang selalu menjadi ukuran untuk melihat segala sesuatu itu wajar atau tidak wajar.

Part 1

Pov Julian.

Sudah dua minggu ini aku tinggal di rumah mertua. Karena Veby isteriku yang baru dua bulan melahirkan sudah harus masuk kantor. Jadi Kami memutuskan untuk tinggal di rumah mertua agar anak bayi kami bisa ada yang menjaga saat kami di kantor. Sebenarnya kami bisa menyewa pengasuh bayi tapi Veby merasa lebih nyaman kalau sekalian saja tinggal di rumah mertuaku agar perawatan bayinya lebih terjamin. Terpaksa aku menuruti kemauan isteriku itu yang kalau sudah ada maunya sulit untuk ditolak. Rumah kami untuk sementara di kontrakan.

Di rumah ini tinggal mertuaku suami isteri dan adik laki-laki Veby yang masih kuliah. Di tambah dengan Aku, isteriku dan bayi laki-laki kami Johan. Sebenarnya tidak masalah tinggal di rumah mertua ini. Aku bisa membaur dengan keluarga besar isteriku. Tapi ada satu hal yang membuat aku akhir-akhir ini kurang nyaman.

Vano iparku itu punya seorang kekasih yang sudah sangat dekat dengan keluarga isteriku. Dian nama gadis yang jadi pacar Vano. Dia lumayan cantik dan masih kuliah juga sama dengan iparku. Karena sudah sangat dekat maka dia sering datang ke rumah.

“Kak Jul, Mami sama Dian mau nonton di kamar boleh ya? Soalnya di luar papi lagi nonton bola” Ujar Veby.

“Oh iya boleh.” Sahutku.

Biasanya aku mengalah keluar kamar. Padahal aku capek banget pengen tidur disamping bayiku Johan. Tapi karena ayah mertua sangat doyan sepakbola maka ibu mertua dan Dian yang sering datang memilih nonton di kamar yang kami tempati.

Inilah yang membuat aku tidak nyaman. Kadang aku heran kenapa Dian sering membiarkan pacarnya nongkrong dengan teman-temannya di warung seberang jalan. Kalau Vano bosan nongkrong baru dia menemui Dian dan mereka jalan-jalan terus pulang ke rumah Dian. Seringkali seperti itu bahkan kadang kala karena aku capek mereka nonton sambil aku tidur di sisi ranjang dekat jendela. Johan anakku di tengah, Veby isteriku di bibir ranjang. Sementara Dian dan mertuaku nonton di lantai kamar beralas karpet.

Seperti malam ini aku memilih untuk tetap berada di dalam kamar sambil tidur-tiduran di ranjang. Isterikupun menemani mereka nonton sambil duduk di karpet. Tapi isteriku yang kecapean tidak lama akhirnya tertidur. Entah ada urusan apa ibu mertuaku keluar kamar. Jadi di kamar ini tinggal aku dan Dian yang masih terjaga.

Melihat Dian aku jadi ingat Livia. Terkenang masa-masa kedekatanku dengan gadis cantik itu. Keinginan untuk menjalin kasih antara aku dengan Livia meski aku sudah menikah dengan Veby ternyata tidak terwujud. Padahal Veby merestuinya. Tapi Livia lebih memeilih untuk mengikuti keinginan orang tuanya. Dia akhirnya menerima tawaran beasiswa untuk kuliah di pulau jawa.

Entah kenapa malam ini aku tergoda untuk melihat ke arah Dian yang sedang menonton di karpet samping tempat tidur. Aku segera menyandarkan tubuhku ke ujung ranjang dengan setengah berbaring. Dengan posisi seperti itu aku bisa melihat ke arah Dian. Gadis itu mengenakan celana pendek dan kaos ketat. Sudah sering kali dia berpakaian seperti itu dan mertuaku sepertinya tidak pernah keberatan dengan penampilan pacar anaknya. Sejujurnya aku tergoda juga dengan kemolekan tubuh gadis gadis belia ini. Aku bukan malaikat jadi wajar bila imanku sedemikian lemah bila dihadapkan dalam kondisi seperti ini.

Saat asik curi-curi pandang ke arah gadis itu tanpa sengaja dia menangkap basah aku yang sedang menatapnya. Sekilas kami saling bertatapan sebelum gadis itu kembali mengarahkan pandangannya layar TV. Berapakali kejadian ini berulang. Sampai aku tidak tahan lagi segera mengambil ponselku. Kutulis beberapa kalimat di menu pesan. Tapi aku tidak mengirim pesan itu lewat SMS. Jangan sampai berbunyi dan membangunkan isteriku.

“Dian maaf aku tergoda menatap kamu... jangan marah ya. Please.”

Itulah kalimat yang kutulis di ponselku. Segera ponsel itu aku berikan kepada Dian dan memberi kode kepada gadis itu untuk membaca apa yang aku tulis. Dia menerima ponselku dan membaca. Tidak lama dia mengembalikan ponselku. Ternyata dia menulis balasan dibawah pesan yang aku tulis.

“gapapa kak. Yang penting dalam hati kakak tidak ada perasaan apa-apa.”

Aku segera kembali membalas tulisan itu.

“Sayangnya dalam hatiku ada perasaan suka juga. Maaf ya..”

Aku balikan lagi ponselku ke Dian. Kulihat dia membaca dan kemudian menulis balasan.

“Ih kakak. Kok gitu sih... hahahha dasar..!”

Akhirnya kami saling balas dengan cara seperti itu.

“Tapi bolehkan suka sama kamu. Kamu cantik sekali. Aku bukanlaki-laki suci Dian. Jadi aku tergoda.”

“Bener nih kakak suka aku?”

“Iya bener. Kalau gak ngapain aku nekad bilang ke kamu.”

“Hahahahha... kakak gak takut ya kalau ketahuan kak Veby mendua hati gitu.”

“Ya namanya suka harus berani mengambil resiko. Eh udah ya entar ka Vebynya bangun.”

“Iya aku juga udah mau pulang. Si Vano nyebelin banget sih aku tunggu gak balik-balik. Aku mau samperin aja di depan.”

Kemudian Dian keluar setelah kami saling tatap. Aku menatap dia dengan pandangan penuh rasa suka sekaligus nafsu. Rasanya aku tetap tidak pernah bisa menghilangkan sifat mata keranjangku ini.

Bersambung

jeng, jengggg .... woiii mulai lagiiii, hasyeekkkk .... ninggalin jejak dulu suhuuu
 
Nice move julian.... harap dian tidak semudah terpancing.....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd