Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selalu Bukan Aku (Vania sang Idaman)

Terimakasih atas masukan dan sarannya suhu.. semoga dapat menghibur suhu semua..


PART 2 Tugas Dan Kenikmatan Untuk Yang Lain


Kembali ke ceritaku selanjutnya dimana aku saat ini yang sudah pukul 17:00 WIB tidak tuntas mengerjakan tugas Vania semalaman, karena aku ketiduran mungkin karena efek aku coli td siang di wc sekolah. Tapi ya mau bagaimana lagi namanya juga tubuh tidak bisa di ajak kompromi. Lelah mengalahkan kepintaranku untuk mengerjakan tugas2 dari guru nyebelin ini. Tapi apa mau dikata, namanya juga guru, well mereka berasa segalanya dilingkungan sekolah. Bagiku tidak apa2 guru memberi tugas numpuk 100 lembar pun. Asal tidak mencubit, ntar aku laporin ke HAM kaya di televisi yg marak saat ini haha.
Skip skip

Akhirnya aku kontak Vania melalui nomor hp yang ia selipkan kemarin, 0858-0009-2xxx itulah nomor Vania, barankali ada yg mau telepon ?

(WAHSTAPP)

07:08 a.m "kak Vania, tugasnya belum kelar nih, semalem deni ketiduran. Masih ada 34 soal lg yg rumit2 nih kak. gmna dong ?" wahstapp ku pada Vania

Lama sekali Vania tidak menjawab wahstapp yang aku kirim, aku pun tinggalkan hp ku di kamar dan menuju ruang makan, karena cacing diperutku lumayan berontak minta makan. Akhirnya aku ke dapur mengambil sepiring nasi dan lauk pauknya yang sudah disediakan ibu. Ketika aku sedang makan dengan lahapnya sambil nonton tv diruang tengah, tiba2 temanku dating. Si GIO, datang dengan pakaian rapi nan keren. Terlihat so cool namun tampang culun. Mungkin karena gaya gaulnya memaksakan kali ya ?

"DENIIIIIIIII," Gio

"DENIIIIIIIIIIIIIIIIII"

"DEEEEEENNNNNN" lanjutnya

"IYAAAAAA,, berisik amat sih lagi enak2 makan gw" sergah aku

"hehehe maaf yaaa brur, lanjutin aja makannya gw pinjem kamar lu aja deh buat ikut istirahat" Gio

"Maen nyelonong aja lu kampret, kaya rumah lu aja. Yaudah sana. Gw makan dulu bentaran ya" jawabku

"lanjutin aja brooo, santaiiiii jangan sampe keselek yee" gio

"tai lu" jawabku dengan nada halus mengejek

Gio pun menghilang masuk ke kamarku, sedangkan aku melanjutkan makanku, karena lumayan masih banyak yang aku sisakan sebelum kedepan menemui si gio tadi.

Sekitar 13 menit mungkin waktuku untuk menghabiskan makan sekaligus membersihkan sisa makanku, akhirnya aku langsung kekamar nemuin si gio. Entah apa yang ia lakukan didalam kamarku. Pas aku masuk tiba2 dia seperti panic tp senyum2 sendiri. 'Aneh ni anak' dalam hatiku

"Kenapa lu senyum2 io ?" tanyaku

"tak apa2 brur hehe, eh, di wc ada siapa ? kebelet nih"tanya gio

"ga ada siapa2, lug a dirumah siapa2 pasti lu numpang buang emas," jawabku

"mau gw kantongin den ? haha" canda gio

"Tai lu, sana" sergahku

Lalu aku membuka hp ku kembali, mengingat td aku wahstapp Vania soal tugasnya. dan tidak ada balasan dari Vania, namun aku cek kotak masuk di hp ku dan ternyata sudah dibaca, 'kampret nih kelakuan si gio pasti' gerutu ku dalam hati.

(WAHSTAPP)

07:19 "waduh gmana dong say ? lu ngerjain nya dirumah gw aja yaaa.. skrg lu krumah gw sekalian mau belajar, dan ngajarin lu dikit yah "

07:24 "ok ni alamat gw perumahan xxxxxxxxxxx Blok D, no 21 jangan telat yah, nanti aku keburu diembat orang hihihihi "

Aneh sekali, Vania memangilku "say", setelah itu dia ngasih alamat, padahal aku belum menjawab wahstappnya, setelah itu di kotak keluar hp ku tidak ada wahstapp juga yang terkirim. Isi wahstapp nya juga sedikit nyeleneh dengan kata2 yang ahhh.. aku tak menegerti sama sekali, namun pasti ini ulah si kampret gio. Saat aku kebingungan si gio masuk.

"Brur, ayo siap2 kita kerumah Vania skrg, dia mau belajar tuh tentang tugasnya, td gw balesin wahstapp lu" gio

"lu wahstapp apaa aja ? nih pesannya lu hapus aja" sergahku

"Udaaaahhh ga penting ayoo berangkat, naik motor gw aja, biar cepet ketemu kakak cantik nan bohay wkwk " jawabnya sambil nyeloyor pergi

Aku pun bersiap-siap, dan singkat cerita aku di bonceng si gio ini dengan naik motor matic Honda Beat kesayangannya, dengan cekatan dia pake motor ini dengan selap selip di macetnya ibu kota. Rumah Vania agak jauh, dan ada di perumahan elit. Setahuku disana adalah rumah tempat orang2 kaya, para pejabat, pengusaha dll. Sekitar 47 menit kami melalui jalanan kota Jakarta, untung si gio tahu jalan menuju rumah Vania, karena dia memang petualang, tukang touring dan tahu daerah sekitaran Jakarta. Kami pun sampai dan berkeliling mencari alamat Blok D nomor 21 diperumahan tersebut.

Namun akhirnya kami tidak kunjun menemukannya, mungkin karenan nomor rumahnya kurang jelas, tapi yang membuat kami bisa menemukannya adalah VANIA dengan pakaian tanktop warna hitam, dan hotpants warna krem,membuat dia terliaht begitu mempesona membutakan mata. dia sedang berdiri diluar, diatas rumahnya yang 2 tingkat ini, begitu mewah rumahnya, dan di isi oleh wanita secantik Vania pula. Begitu senang jikalau aku bisa hidup seperti dia, dan lebih tepatnya hidup bersamanya.



"KAKKK VANIAAAAAAA" teriak Gio

"ehhh, kalian udh dating, lama amat ! tunggu bentarrr aku bukain pintu" jawab Vania dengan santai

"lu malu-maluin aja teriak2" sergahku

"Vania aja yang punya rumah santai, kok lu sewot sih ??" jawab gio

"yehhhh kan malu ama tetangganya" kataku

"udahlah yang penting bisa ketemu kak Vania yang uuuhhhhh pokoknya" jawab gio



Ku keplak saja helmnya, karena sebel dengan ke pedeannya, akhirnya Vania pun membukakan pintu , dilihat dari dekat, wajahnya yang cantik dan glowing dengan tanktop hitam dan hotpants krem nya, manambah keangunannya, kulitnya yang putih, tidak gendut namun montok berisi, mgkin dia sering gym juga kayanya. Payudaranya menonjol dengan ranum nan indah. Bibirnya pas tidak tebal dan tidak tipis, tangan nya halus gemulai. Rambutnya dikuncir kuda dengan warna hitamnya. Dia sedikit berkeringat entah sehabis apa. Lalu Vania memepersilahkan kita masuk kedalam rumah mewahnya. Aku, gio dan Vania duduk di ruang keluarganya sambil nonton tv. Katanya klo di ruang tamu ga enak, takut ada tamu papa katanya. makanya dia menyuruh kita untuk duduk di ruang keluarga saja biar rilex. Disamping ruang keluarganya ada kamar orang tuanya, dan kamar adiknya, adiknya cowok, baru kelas 4 SD. Menurutku jauh juga selisihnya. Vania pun pamit ke dapur mengambilkan minuman dan tinggal kami ber2 saja disini.

"brur gede banget yaaa" kataku

"iya gede bikin gw ngilerr pengen isep aja" ucap gio salah fokus

"heh, lu ngomong apaan kampret ! rumah yooo rumaaahhhh" kesalku

"oh iya iya, gede banet biking gue nyaman dtambah ada Vania dirumah ini aahhhhh" jawab gio

Tiba tiba Vania datang tanpa sepengetahuan kami yang sedang melihat2 isi rumah

"nih di minum, Cuma ada air putih doang gak apa apa ya ??" kata Vania

"oh iya makasih kakk cantik" jawab gio

"iiihh, makasihhhhh, giyyoooohhhhh" ucap Vania dengan manjanya

"kak ni semalem ga beres ngerjainnya maaf ya kak. aku nya ketiduran" ucapku

"iya nih kak, kita ketiduran saking betahnya ngerjain sambil bayangin kakak hehe" canda gio

"hush, kok jd ngebayangin kakak sih ?? gio nya nakal dehh.. klo deni nakal ga sama kakak ? " jawab Vania sembari mendekat kepadaku

"mana cba liat tugasnya den" lanjut Vania

Aku pun mulai membuka buku dan sedikit menjelaskan materinya, Vania dengan serius memperhatikan ucapanku, namun seperti gelisah ga mau diem. Ntah knapa Vania demikian, namun posisi duduknya disampingku sehingga menjadi dekat, lengan halusnya bersentuhan denganku, membuat aku jadi salah tingkah, wangi badannya pun membuat aku sedikit tidak fokus. Aku pun mencuri curi pandang kepada Vania yang sedari td memperhatikan, sedikit sambil mengintip ke belahan kaosnya, terlihat sedikit toketnya yang menggembul dari dalam tanktop nya. Membuat aku menelan ludah ketika mempehatikannya. Secara tidak sadar, saking Vania menunduk memperhatikan materi yang ku jelaskan, toketnya sedikit bersentuhan dengan lengaku, cuek sekali Vania. Mungkin karena keseriusannya membuat dia tidak sadar. begitu kenyalnya toket yang bersentuhan dengan tanganku, tiba tiba gio berpindah posisi duduk di bawah di samping Vania. Karena waktu itu aku dan Vania duduk di kursi. Aku pun terus menjelaskan tanpa peduli dengan gio.

"kak, serius amat. Sini sambil gio pijitin kakinya biar rilex belajarnya cepet ketangkep" kata gio menawarkan service nya

"ih gio baik bangetttt, boleh deh nih yg kiri dulu yaaaa" jawab Vania

"ok kak.. duh putih, mulusnyaaaa" puji gioo

"uuhhhhh enak giyoohhh bikin rilex, kebetulan td gw abis yoga di balkon, lumayan pegel juga.. makasih yaaa giyoohhh uuhhh" ucap Vania

Vania pun semakin tidak karuan gelisah, pantas saja dia agak basah tanktopnya, ternyata abis yoga, aku pun terus menerangkan materinya dan Vania sepertinya tidak fokus akibat pijitan2 yang dilancarkan oleh gio. Ada yang salah dengan penjelasanku, dan aku mencoba membaca kembali materinya. Kebiasaanku adalah ketika aku belajar atau membaca materi, aku tidak mempedulikan lagi sekitar, karena dengan serius, materi yang kupelajari bisa cepat dimengerti.

"duhhhh kak, kok bisa putih mulus gini sih kulitnya, rahasianya apa ?" Tanya gio

"mau tau aja rahasia cewek " jawab Vania sambil melet

"yehhh kak, kan penasaran juga nih gio pijitin halus gini kak" kata gio

"itu kaki Cuma pake lotion doang kok giyoohhh" jawab Vania

"loh ? klo wajah kakak kok bisa secantik itu sih ?? putih nan kinclong ? hehe" Tanya lagi gio

"giyoohh ahh, ini rahasia giooo,, pake cairan khusus supaya bisa bikin kinclong hihi" jawab Vania sambil menggeliat

"cairan apa kak ? kali aja gio bisa bantu kaka buat ngolesin cairannya hehe" kat gio

"mau tau aja ato mau tau bangetttt ???" balik tanya Vania

"bukan sekedar mau tau kak, tapi mau bantu ngolesin juga. hehe" kekeh gio

"nakalll aahhh giyoohhh... nantih yaaa" jawab Vania sambil menggeliat lagi

"Den, gw pinjem kertas amahhhh pulpen donghh bentarrrhhh" lanjut Vania

"oh ya" jawabku singkat karena sedang serius





Vania menulis sesuatu di secarik kertas yang dimintanya dariku, dan gio terus memperhatikan Vania dari bawah kursi nya. Setelah itu, Vania memberikannya pada gio dan Vania lekas pergi ke dapur katanya mau bersih2 dulu didapur. Aku tetap cuek dan berkonsentrasi pada tugas ini. Kulihat gio pun sedikit terlihat gelisah, sambil mengepal-ngepal kertas yang dipegangnya dari Vania tadi. Terlihat nafasnya tidak tenang, dan sedikit berkeringat.

"lu kenapa yo ?" tanyaku

"Kebelet boker gw, mau k wc ga tau dimana nih" kata gio

"tanyain aja ke rumah ini" singkatku

"lu ga bisa ya ngobrol bener ama gw klo lagi ngerjain ! yaudah gw tanyain Vania" jawabnya sambil melempar kertas yg ia pegang ke mukaku

Gio pun nyelonong kedapur, dan menghilang. Aku pun tetap serius mengerjakan tugas2 Vania ini. Begitu rumit, dan membingungkan juga pelajaran anak kakak tingkat. Tiba2 ada yang datang, dan membuka pintu, kulihat dan ternyata ibunya Vania datang.

"duhhhh capek nyaaa" ibu Vania

"eh ada tamu... temen Vania yah ?? Vania nya mana ??" tanyanya

"iya bu, duh maaf nih hehe Vania nya mau bersih2 dapur tadi katanya tante. Jadi saya ditinggal" jawabku

"oohh, dia agak lelet lho nak, klo tentang beres2 rumah. Eh namanya siapa ?" Tanya nya sambil duduk dikursi di depan ku.

"gpp tante, saya juga lagi ngerjain ini. Bantuin tugasnya Vania. Kasian katanya materinya pusing. Yaudah saya bantuin. Nama saya Deni tante" jawabku

"ohhh gitu.. maaf yah den ngerepotin, Vania orangnya meman gitu, pemalas klo belajar" lanjutnya

"iya gpp bu, namanya jg bantu temen hehe" lanjutku



Dan setelah itu ibunya pun mengajakku mengobrol . membahas tentang Vania, kelakuan dirumahnya yang katanya rajin bersih2 daripada belajar. Mungkin Vania punya skill jadi ART kali ya.. haha ia pun curhat tentang keluarganya, dan bertanya tentangku, darimana aku berasal, dan tentang sekolahku juga. Sekitar 30 menit kami mengobrol ngobrol. Dan aku teringat gio temanku belum kembali jg. Sambil ngbrol2 dengan ibu Vania, aku membuka kertas yang tadi gio lempar padaku. Aku baca dengan jelas "GIO, CAIRANNYA ADA DIKAMU, KE DAPUR YAH, KLO MAU BANTU". Apa maksudnya ini ?? aku pun gelisah, dan susah buat menghindar dari ibu Vania yang agak nyerocos ternyata klo sedang bicara. Akupun pura2 menanyakan wc dirumahnya, dan bilang kebelet pipis. Dia jawab dibelakang dekat pindu dapur ada. Aku pun langsung nyeloyor pergi mengingat apa yang sedang dilakukan gio, Vania pun tak luput dari benakku yang menulis kata2 tadi dikertas apa maksudnya ??

Aku pun mengendap-ngendap ke dapur, dan kudengar sesuatu.

"Giyoohhh mmmmmhhh aahhhhh sedot terusssshhh aashhhh" suara Vania

"mmmmhhhhh ppmmhhlll mmmhh Toket kaka bikin aku mupeng terus daritadi mmmhhhh aaaaaallllkhhh" suara gio

"aaahhh giyohhhh sukkaahhh ??? uuhhhh aaaashhhh isep putiiingnyahhh sambil gigittthhh dikit aashhhh" suara Vania

Lalu akupun mengintip ke dapur dari palik pintu, dan apa yang aku lihat ternyata ada sepasang manusia sedang asyik berciuman. Kulihat Vania berdiri sambil memegang kemoceng dengan baju terangkat mengekspose payudaranya yang putih dan kenyal. Gio pun kulihat dengan semangat 45 nya terus mengenyot putting susu Vania dengan liarnya. Seperti kucing dikasih daging.

"uuhhhhhhh asshhhhh cepethhhh giyoohhh pengennn liat kontol kamuhhhh" desah Vania

"mmmhh aaakkkhhhh" desah gio sambil membuka resleting nya

"Nih kontolku kak ! mau nyepong ya kak ? " Tanya gio

"uuuhh ini kontol lumayan jugaaahhh shhhhh" Vania sambil bersimpuh berjongkok didepan kontol gio

"iyaaahhh gw mau sepongin kontol lo gioooo.. bisa tahan lama ga ??" lanjut Vania sembari mulai mengocok kontol gio dengan tangannya

"ga tau deh kaaakkk ssshhh aaaakkkhh halus banget tangannya duhhh aahhhhh"puji gioo

"aaaahhh ini baru tangan. Mau tau rasanya disepongin bibir gw yang seksi ini yoohh" goda Vania sambil memandang wajah gio diatasnya. Vania melilit lilitkan lidahnya ke bibirnya sendiri sembari memperhatikan muka si gio.

"oohhh kakkkk... mulusnyaaa.. gio udah lama ga muncrat loh kak" Balas gio dengan godaanya sambil menubrukkan kontolnya ke pipi dan bibir Vania

"ssshhhh duh duh duhhhhh.. nakal nih kontol mau masuk sini yah gio sayang ??" lanjut goda Vania sambil buka mulunya

"uuuhhhh iyahhh nih kakk.. aahhhhhhh" gio menyerudukkan kontolnya langsung ke mulut Vania sembari memegang rambut Vania yang dikuncir kuda.

"ggglllkhhh eeekkkkhlll eeeeghhhhll aaaahhhhh shhhhh" desis Vania

"aaaaah aaaahhhh mulut kakak enak banget... sedot kontolku kakk" lanjut gio

"aaakkhh aakkhh iyyahhgg " sedot Vania semakin beringasss

"enak ya kontolku kak ?" tanya gio

Cengkram Vania sembari menulum kontol gio semakin kencang dan beringass.. peluh terlihat bening didahi Vania, matanya merem melek menikmati setiap inchi dari kontol gio yang kencang dan keras.. terlihat mengkilap dari sudut pandang tempat aku berdiri saat ini..

"eennyyyaakkhhh nih konthoollloooo eaaallkkhhh sssshhh slleebbbbhhh" semangat Vania

"aaaarrhhh aaahhhhhh aahhhhhhh" gio

"Cepet muncratin giooooo aaahhhh ada mama didepan, si deni jg nungguin" kata Vania

"iya kak,, sepong yang kenceng makanya, aku emang tahan lama nih aahhhhh" jawab gio

"ssssleeebbhh ssshhh sssbbhhhh sukkhhhaahh kkhontholnyaaa disepong giniii hahhh " Tanya Vania

"mantaaaph kkaaaaaa aahhhh shittt !" jawab gio sembari memajumundurkan pinggulnya

Dan akhirnya gio melakukan genjotan-genjotan yang lebih kasar terhadap mulut Vania, semakin kencang, dan Vania pun semangat menyepong kontol gio yang besar itu.. setelah 15 menit berlalu, tiba2 tubuh gio mengejang

"kak aaahhh mau muncrat" gio

Tiba2 Vania mencabut kontol gio dari mulutnya lalu mengocoknya pelan sambil memandang wajah gio yang sange dan menggodanya

"mau dimuncratin dimana yooohhhh ?? dadakuu ?? mulut ?? atao wajaaahhkuu ??" goda Vania sembari melilit lilitkan lidah di palkon kontolnya

"aaahhh kakkkkk ssshhhh uuuhhhh cepet sepong lagi mau muncratttttt" lanjut gio

"iyaahh mau muncrat dimanaahhh aaaaarrrghhhhh " sepong Vania

"mukaa kakaakkkkk biar terlihat makin sexy dan cantikkk" jawab gioo

Dan dengan sigap gio mencabut kontolnyaaa dari mulut Vania, lalu sambil menjenggut rambut Vania, gio menadahkan wajah Vania dibawah kontolnya... Vania pun tidak diam, Vania terus mengocok kontol gio dengan tangan, dan berdenyut-denyut menempel di pipinya.

"Aaaaaaaaaaaaaarrrrrrghhh kakkkk.. shiiiiiiiiiiiiiitttttt muncraatttttt " teriak gio agak keras

Dan croootttt crooottt croottt cccroootttt cretttt sssssssrrrrrrrrrrrr..... muncratlah peju gio membasahi wajah Vania mengenai rambut, dahi, hidung dan pipinyaa... begitu banyak peju yang keluar dari kontol gio.. lalu Vania pun membersihkan kontol gio dengan cara memasukkan kembali kontol gio ke mulutnya. Dan tanpa mengendurkan serangan, Vania begitu semangat menyepong kontol gio dengan giat nya..

"udahhh aahhhh kak ngilu kontolkuuu" sergah gioo

"enak sih jadi aku ga bisa berhenti yoohh aaahhhhh anget nih dimukakuuuu yoohhh"goda Vania

Wajah Vania blepotan peju gio, sembari melihat gio dari bawah, Vania tak henti-hentinya mengoda gio dengan cara menghisap sebagian peju yang mengenai mulutnya, sembari memainkan peju gio diwajahnya dengan jari telunjuknya.

"Lemesss kak aahhhh banyak keluarnya" kata gio

"yaudah sana bersih-bersih lalu kedepan takut si deni nungguin lo yoh"kata Vania

"Iya kak ahhhh, tapi ini dulu ya 'PLAKKK'" gio menabarakkan kontolnya lagi ke mulut Vania sebagai salam perpisahan.

"nakal lu yah yoo,, ini jatah buat temen lo tadinya, tapi di embat ama lo, gara2 si deni nya culun hihi" kata Vania

"biarin aja, dia yang pusing aku yang nikmat kak haha" jawab gio sembari nyeloyor pergi ke wc membersihkan diri

Aku pun bergegas kembali ke ruang tengah dan ternyata ibu nya Vania masih ada di ruang tengan sembari membaca baca materi sekolah Vania..

Tak lama gio pun datang sembari bersalaman ke ibu nya Vania, setelah itu tidak lama Vania pun datang menghampiri kami semua dan duduk bersama di kursi ini. Kali ini Vania agak menjaga sikap, tidak terlalu menggoda karena mungkin ada ibunya. Tapi sedikit kuperhatikan ada noda putih di rambut Vania.

"Vania itu apa dirambut kamu ada noda putih" Tanya ibunya

"ohhh ini mahh,.. duuhhh,, ii.. iini maaa... td Vania bersihin kulkas,, botol mayones kepencet, jadi muncrat deh mahhh.. " jawab Vania agak gugup tapi santai

"ooh, kirain apaan" ibu Vania

"iya mah nih duh,, aku makan aja dehh mmmhhhhhh" Vania sembari mengemut jarinya yang tadi mencolekkannya ke rambutnya.

Aku yakin itu peju si gio yang lupa dibersihkan, aku pun melihat gio yang agak panik mukanya, mungkin karena Vania lupa membersihkan sebagian peju di rambutnya, membuat gio shock takut ketahuan ibu Vania.

Lalu akhirnya tugas pun sudah kukerjakan dengan susah payah karena berkonsentrasi sambil membayangkan kejadian tadi. Aku pun kentang, dan sedikit kesal juga sama gio yang sudah mencuri jatahku. Kami pun pamit pulang, dan aku kembali dibonceng gio. Tiba-tiba dijalan hampir saja gio menabrak trotoar

"gilaaaa lu yooo, yg bener nyetirnya bangsat !" bentakku

"duhhh sorry sooorryy gw capek td den abis bantuin Vania didapur"

"bantuin yang enak2 hehe" kekeh gio

"apaan ?" tanyaku pura2 tidak tahu

"pokoknya enak deh, hahaha" Gio

Dan aku pun sampai dirumah, gio langsung pergi juga untuk pulang, setelah itu aku langsung menuju kamar dan tiduran. Aku membayangkan kejadian tadi dirumah Vania, tanpa sadar kontolku pun tegang, dan aku mengocoknya sendiri dikamar..

"aaahhhh Vania ssshhhhhh mulutmuuu ohhhhh toketmuuuu aahhhhh" desahku

Dan peju ku pun berhamburan keluar mengenai perutku sendiri, banyak sekali sampai akhirnya aku merasa lemas. Dan tertidur.. aku tak tahu apa yang akan terjadi dengan Vania dikemudian hari.. bisakah aku merasakan kenikmatan itu bersamanya ?
 
Mantab nih updatenya, semoga Vania digangbang adek2 kelasnya 🤤🤤🤤🤤
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd