Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selina, Amoy Petualang Seks [Update 11 Maret 2024 Page 318

Sebentar lagi update. Lagi input mulustrasi.
:panlok3:
Kalo uda update jangan lupa apresiasi dengan komen ya. Jangan hanya silen reader. :Peace:

Mantap nih update yok lah ganti page

Iya hu :beer:

Gelar tenda suhu

Asiap hu :cendol:

Lanjut bro

Pasti hu :)

setia menanti

Mantap, sering2 mampir hu :cendol:

Absen sebelum update 😎

Nice suhu :beer:

Mantap tenan!! Ayok ditunggu updatenya hu!!
Apakah ada lanjutan Ms. Alice? Gak sabar nih jadinya.

Stay tune hu. Gak lama lagi :cendol:

Yok bisa yoook

Bisa dong :beer:

Waduuh ga sabar nih nunggu cerita selina diapain lagi....

Haha, bentar lagi bakal tau :cendol:

mantab ditunggu updatenya

Sip suhu :)
 
Terakhir diubah:
Sebentar lagi update. Lagi input mulustrasi.
:panlok3:
Kalo uda update jangan lupa apresiasi dengan komen ya. Jangan hanya silen reader. :Peace:



Iya hu :beer:



Asiap hu :cendol:



Pasti hu :)



Mantap, sering2 mampir hu :cendol:



Nice suhu :beer:



Stay tune hu. Gak lama lagi :cendol:



Bisa dong :beer:



Haha, bentar lagi bakal tau :cendol:



Sip suhu :)
Ditunggu dengan amat sangat huu.. Semoga di Real sehat dan sukses selalu Hu, untuk karya karya selanjutnya, 🙏 thanx
 
Part 30

Kedua bandot mesum ini pun kembali memompa lubang memek dan anusku ini dengan tempo cepat. Gairah yang tadi sempat turun saat mereka menyetop genjotannya mulai naik lagi. Apalagi kini Pak Jaenal mengemut puting susuku sambil tangan satunya meremas-remas buah dadaku yang satunya. Oh, terasa bagaimana hisapannya yang kuat ini membuat aku mendapat setruman nikmat.

Kurasakan gelombang orgasme yang ketiga mulai terkumpul. Aku tahu tidak lama lagi aku akan mencapai klimaks lagi. Aku pun mulai aktif menggerakkan pinggulku menyambut tusukan kontol Pak Jaenal dan Kiryo. “Ngghhh ahhh ahhhh ahhhh!”, rintihanku makin keras.

Tetapi saat kami sedang asyik-asyiknya mereguk kenikmatan birahi, tiba-tiba pintu gudang ini dibuka. Kami yang kaget pun melihat ke arah pintu. Dari arah pintu masuklah dua orang yang ternyata adalah Miss Alice dan Pak Mamat si tukang sapu sekolahku. Miss Alice adalah guruku yang waktu itu ikut berpesta seks di toilet saat aku kepergok merokok oleh pak Togar dan Kiryo. Wajahnya yang cantik khas wanita bule ditunjang dengan kulit putih, hidung mancung, mata biru dan rambut panjang berwarna merah kecoklatan. Tubuhnya langsing dan tinggi sekitar 175 cm.



“Well well Selina, looks like you guys are having fun. Kebetulan kami kesini juga untuk having fun. Hihi.”, ucap guruku itu sambil tersenyum nakal.

“Eh miss.. jadi miss memang mau have sex with Mr. Mamat here?”, tanyaku pada guruku ini.

“Yes, tapi sepertinya kami keduluan. Hehe. So gimana? boleh kan kami join this party?”, tanya miss Alice mengerlingkan matanya sambil ia berjalan mendekati kami.

“Wah kirain siapa tadi. Huff, uda takut aja kami. Pak Jaenal tadi lupa ngunci ni pintu ya?”, ujar pak Togar yang terlihat lega.

“Eh i iya maap maap. Maklum tadi lihat amoy sebening ini jadi lupa daratan. Hak hak hak.”, timpal pak Jaenal yang tertawa norak.

“Wah wah, ada neng Selina. Bonus nih. Tadi kirain main sama si bu guru aja. Rezeki orang baik emang gini. Hak hak hak.”, ujar Pak Mamat yang menatap tubuh bugilku ini dengan lekat-lekat.

“Asyik ni makin rame karena ada miss Alice. Hehe.”, Kiryo ikutan menimpali kondisi ini.

Duh, gila gudang alat olahraga ini jadi makin sesak saja karena kehadiran Miss Alice dan Pak Mamat. Lalu kulihat guruku pun mulai menanggalkan pakaiannya sampai ia pun telanjang sepertiku. Dan diciuminya pak Mamat dengan penuh nafsu seperti bintang film porno. Lalu Pak Mamat mengambil matras dan kini mereka saling bergumul dengan sangat panas di atas matras itu. Sungguh kontras melihat Pak Mamat yang sudah berusia sekitar 65 tahun itu sedang berfrench kiss dengan guruku yang cantik dan baru berusia 25 tahun.

Oh damn, ini benar-benar di luar dugaanku.. Aku yang ingin “transaksi” antara aku dan dua penjaga sekolahku cepat berakhir sepertinya menjadi tidak mungkin dengan kehadiran Miss Alice dan pak Mamat.

“Yuk gas lagi pak Jaenal. Kasian non Selina kentang. Hahaha.”, ucap Bang Kiryo yang lalu mulai menggenjot lubang anusku.

“Oke, hak hak hak.”, timpal Pak Janeal yang segera mulai menyodok kontolnya di memekku.

Kembali aku merasakan nikmat ketika dua batang keras dan panas dari dua bandot ini keluar masuk di rongga vagina dan anusku. Gesekan-gesekan cepat yang menghantarkan aliran listrik rangsangan seksual ke otakku. Membuatku terbuai oleh kenikmatan birahi yang kudapatkan dari pria-pria yang sebenarnya sangat tidak selevel denganku dari status sosial dan finansialnya.

“Ngghh ahh ahh ahhh..”, desahanku yang keluar tanpa bisa kutahan selagi aku disetubuhi Kiryo dan pak Jaenal. Sambil memompa mememkku, Pak Jaenal yang memang pendek ini meremas buah dadaku yang bergoyang seirama sodokannya. Dipilin-pilinnya puting susuku yang sudah tegak dan keras ini. Mulutnya lalu segera mencaplok pentil merah mudaku yang kanan. Dengan rakus bibirnya menyedot-nyedot seolah ingin menyusu dari payudaraku. Aku makin blingsatan oleh rangsangan di titik sensitif tubuhku itu.

Kuarahkan pandanganku ke Miss Alice dan Pak Mamat. Kini pak Mamat sambil masih berciuman panas dengan Miss Alice menarik rok guruku itu ke atas hingga menampakkan pahanya yang jenjang dan putih mulus. Lalu tangan tukang sapu sekolahku yang hitam dan kasar segera mengelus paha dan area selangkangan Miss Alice. Jari-jari pak Mamat juga mulai bergerilya ke area kemaluan Miss Alice yang masih dibalut celana dalamnya. Jari-jari si tukang sapu mesum ini bergerak lincah menstimulasi bibir vagina guru bahasa inggrisku ini dari celah samping celana dalamnya.

Mereka bergumul dengan begitu panas bagaikan pasangan pengantin baru. Kini tangan Miss Alice mulai menyentuh bagian selangkangan Pak Mamat yang masih bercelana pendek kumal. Kulihat dengan nakalnya guruku itu memberi elusan-elusan di bagian tengah celana pak Mamat yang mulai menggembung. Ciuman yang begitu kontras antara bibir milik seorang tukang sapu dan guruku ini terpisah beberapa saat untuk mengambil nafas.

Lalu Pak Mamat segera membantu Miss Alice melepaskan seluruh pakaiannya hingga wanita bule itu pun telanjang bulat. Si tukang sapu itu langsung segera menjilati buah dada guruku itu. Dan jilatannya pelan-pelan merayap menuju bagian tengah payudara Miss Alice yang putih itu. Ketika sampai di pucuk buah dada wanita berambut merah kecoklatan itu langsung bibir tebal si tukang sapu itu mengenyot tanpa ampun. Miss Alice mengerang nikmat akibat aksi menyusu dari pak Mamat.



“Ohh.. Ayo pak.. Time to fuck.. Puasin saya dengan your big indonesian cock!”, ucap Miss Alice dengan amat nakal, sungguh jauh dari image dia sehari-hari saat menjadi guru di sekolahku ini. Dari wajahnya yang sudah agak kemerahan kelihatannya ia memang sudah sangat horny. Tangan Miss Alice segera mempelorotkan celana pendek pak Mamat yang hanya menggunakan karet dan tali sehingga penis bandot tua yang agak beruban itu terpampang. Guruku ini lalu meraih penis Pak Mamat dengan tangan kanannya dan mengocoknya dengan liar. Aksi handjob Miss Alice ini memberikan kenikmatan bagi pak Mamat hingga ia melenguh keenakan.

Tanpa menunggu lagi, Miss Alice segera berjongkok di depan pak Mamat dan lalu ia segera menjilati kepala kontol pak Mamat yang hitam kemerahan ini. Wanita berambut merah kecoklatan ini lalu mengarahkan lidahnya merayap turun ke arah batang dan akhirnya ke testis pak Mamat. “Uuuhhh asoy..”, Terdengar pak Mamat menceracau keenakan oleh servis guruku. Miss Alice begitu cekatan memblowjob batang kejantanan tukang sapu sekolahku yang sudah berumur sekitar 65 tahun ini.

Kurasakan tubuhku yang terombang ambing dipompa kontol perkasa Kiryo dan Pak Jaenal di kedua lubangku ini dengan cepat. Sambil menonton liveshow seks interracial antara Miss Alice dan Pak Mamat yang sangat hot, dengan cepat nafsuku mulai bangkit lagi. Gelombang orgasme yang sempat tertunda kurasakan makin dekat. Apalagi sodokan-sodokan Kiryo dan Pak Jaenal makin meningkat kecepatannya.

Akhirnya 3 menit kemudian aku mencapai orgasmeku yang ketiga kali. Otot-otot vaginaku berkontraksi dengan kuat ketika aku meraih puncak kenikmatan ini. Orgasme kali ini cukup hebat karena efek orgasme yang tadi sempat tertunda. “Sshh aaahhh.. Aku nyampe… Oooohhhhhhh!!”, rintihku cukup keras. Payudaraku terasa mengencang saat ledakan badai orgasme ini. Tubuhku lalu tersentak-sentak beberapa kali sampai tubuhku melengkung, menyebabkan kedua dada bulatku membusung ke atas. Klimaks ini membuat seolah-olah tulang-tulangku bagai dilolosi semua. Aku langsung roboh ke tubuh Kiryo di bawahku sambil terengah-engah dan menutup mataku.



Sekitar 1 menit giliran Kiryo yang akhirnya tidak tahan lagi. Kurasakan kedutan kuat di kontol penjaga sekolahku itu dan tidak lama menyemburlah cairan kental putih mengisi rongga anusku. Terasa hangat lubang anusku yang disemprot sperma Kiryo. Banyak sekali sampai ada yang meluber keluar.

Kiryo lalu bergeser dari posisinya di bawahku itu dan lalu duduk tidak jauh dari kami. Pak Jaenal tidak peduli aku yang masih kelelahan setelah orgasme barusan dan mulai menyodok memekku lagi. Ia masih tetap menggenjotku di posisi konvensional. Tangannya tidak hanya diam dan meremas-remas buah dadaku. Dipelintirnya puting susuku yang mengacung seolah menantangnya. Ditarik-tarik sampai ada sedikit rasa nyeri.

Aku membuka mataku dan menoleh ke arah guruku. Ternyata wanita bule ini dan pak Mamat sudah mulai ngeseks dengan amat bergairah. Kulihat Miss Alice sedang disetubuhi pak Mamat di posisi doggy style. Kedua payudara montok wanita bule ini bergoyang-goyang mengikuti goyangan tubuhnya saat si tukang sapu sekolahku itu sedang memacunya. Pak Mamat meraih payudara Miss Alice dengan kedua tangannya dan lalu meremas-remasnya sambil terus menggoyang tubuh wanita berusia 25 tahun itu.



“Sshhh ahh ahhh yesss enak pak kontolmu. Ahhh ahhh terus.. ahh.. fuck me.. harder! Harder! Oohh ohhh!”, ceracau Miss Alice dengan wajah merem melek keenakan.

Miss Alice yang biasa begitu anggun saat mengajar kami pelajaran bahasa inggris di kelas kini tak ubahnya seorang bintang film biru yang sangat jago bercinta. Ia yang sedang disetubuhi ini mendesah-desah keenakan sambil mengibaskan rambut pirangnya ke kanan dan kiri secara bergantian.

“Gile binal bener ya bu guru satu ini. Ckckck.”, ujar pak Jaenal yang melihat betapa liarnya Miss Alice yang sudah dimabuk birahi.

“Yo i, miss Alice emang dari pertama kami entotin dah kayak gini. Malah kuat ngentot loh dia. Hahaha.”, Kiryo menanggapinya sambil tertawa.

“Iya, malah kadang dia yang nyamperin minta dikasi jatah. Huahaha.”, kini giliran Pak Togar yang menimpali.

“Miss suka banget sama kontol indonesia ya?”, tanya Pak Mamat pada guruku yang sedang ia sodok-sodok memeknya.

“Umm ohhh.. yes, aku suka kontol indonesia. Tasty cock. Aahh ahh..”, jawab Miss Alice sambil mendesah keenakan.

Terlihat kontrasnya saat pinggul hitam Pak Mamat yang sedang bertepukan dengan pantat mulus dan putih milik Miss Alice ketika persetubuhan interracial ini berlangsung. Tangan kanan si tukang sapu tua ini meremasi pantat guruku sambil tangan kirinya bertumpu di punggung putih wanita berusia 25 tahun ini. Kulihat bagaimana Miss Alice ikut menggoyang pinggulnya dengan liar menyambut hunjaman kontol pak Mamat.

Lalu pak Mamat dengan kurang ajarnya mengarahkan posisi mereka ke dekat kami. Ia mengarahkan guruku supaya berhadapan dengan kepalaku. Ia lalu berkata, “Miss, ciuman dong sama Selina. Pasti hot banget. Hak hak hak.”. Aku kontan kaget dengan permintaannya pada guruku itu untuk bercumbu denganku. Tapi Miss Alice sepertinya tidak keberatan dan menjawab, “Okay, why not? Hehe. Selina, let’s fucking kiss..”.

Lalu guruku itu pun mulai memajukan bibirnya dan mendekati wajahku dari samping. Aku yang memang di posisi menyamping ini pun segera diciumnya. Kepalaku dipegang oleh guruku dan dengan liar ia menciumku. Lidah guruku pun mulai menjelajah masuk ke dalam mulutku yang terbuka karena mendesah. Aku yang memang horny ini segera membalas lidahnya. Kami beradu lidah dengan begitu liar bagai pasangan lesbian. Sungguh gila bagaimana aku yang wanita normal berciuman dengan sesama wanita apalagi dia adalah guruku! Tapi whatever. Birahiku sudah sedemikian tinggi jadi kulakukan saja sesuai keinginan pak Mamat.

“Mmmmhhh… mmmmhhhhhh…”, suara-suara desahan yang terdeam oleh cipokan antara aku dan Miss Alice.

“Mantap ya guru ciuman sama muridnya. Hahaha.”, Kiryo berkomentar melihat aksi ciuman ini.

“Iya, bikin tambah panas aja nih. hehehe”, ujar pak Jaenal.

“Ayo Non, lidahnya jangan mau kalah sama gurunya. Hak hak hak.”, celoteh Pak Mamat seenaknya.

Miss Alice yang makin liar berciuman denganku bahkan meremasi buah dada berukuran 34Bku ini. Disentuh-sentuhnya putingku yang sudah keras ini dan sesekali dicubit-cubitnya. Aku makin keenakan dan lebih intense membalas aksi belit lidah dalam mulutku. Dan aku juga meraih buntalan susu Miss Alice yang menggantung dan bergoyang seirama genjotan pak Mamat itu. Kubalas meremas dan memainkan pentil susunya yang juga berwarna pink seperti putingku.

Sekitar 5 menit aku dan guru bahasa inggrisku saling berfrench kiss sebelum akhirnya menyudahinya karena sudah cukup terengah-engah mencari napas. Kembali aku pun menutup mata menikmati sodokan kontol pak Jaenal di memekku yang hampir tanpa rambut ini.

“Aaahh… Aaahh… Sodok terus my pussy.. ahh ahh… Remas susuku! Ahh ahh!”, ceracau Miss Alice amat seksi.

Pak Mamat tanpa diminta pun segera meremas buah dada guruku itu dengan tangan kirinya. Lalu kulihat pak Togar yang dari tadi beristirahat sambil menonton liveshow sex kami ini segera mendekati Miss Alice. Ia menyodorkan penisnya yang belum ereksi ke wajah guruku itu. Tanpa perlu diminta Miss Alice segera mengulum kontol pria paruh baya itu dengan begitu bersemangat. Ia seakan melampiaskan nikmat yang ia rasakan ke kontol yang sedang di dalam mulutnya. Kepala Miss Alice yang maju mundur seirama genjotan pak Mamat pun secara otomatis memberikan hisapan maju mundur di kontol pak Togar.

Sementara itu, aku masih terus digenjot oleh bandot mesum bernama Jaenal ini. Memekku yang sudah amat becek ini disodok terus dengan kontolnya. Pelan-pelan aku kembali merasakan nafsu birahiku meninggi. Oh, entah apa aku masih sanggup menerima gelombang orgasme berikutnya.

Pak Togar tiba-tiba berkata, “Eh Miss dan Non Selina jilatin kontol gua barengan yak. Hehe.”. Lalu ia pun memposisikan dirinya diantara kepalaku dan Miss Alice. Tanpa diminta aku pun mulai menjilat batang kejantanan pria paruh baya ini. Kujilat dari kepala kontolnya hingga ke bagian dekat rambut kemaluannya. Miss Alice juga melakukan yang sama di bagian batang dekat dengannya. Sungguh pak Togar merasakan nikmat dari lidah dua wanita seperti kami yang menservisnya. Aku lalu mengulum kontol itu dan memaju mundurkan kepalaku. Sedangkan Miss Alice kini sedang menjilati testis pak Togar.

“Uhhh enak bener coi. Hahaha.”, komentar pak Togar yang serasa raja yang sedang diservis oleh dua selirnya.

“Asekk ya pak. Dah kayak raja aje. Hahaha.”, Kiryo berkomentar sambil tertawa melihat rekan kerjanya itu yang sedang keenakan karena servis mulut kami.

Beberapa menit kemudian Pak Togar pun beranjak dan bilang, “Sini Miss baring telentang. Gua mau cobain jepitan toket Miss. Hehe.”. Lalu penjaga sekolahku itu pun membantu mengubah posisi Miss Alice dari menungging menjadi posisi konvensional. Lalu pak Togar memposisikan dirinya untuk jongkok di atas dada guruku itu. Didorongnya buah dada besar dan kencang milik wanita bule itu untuk menjepit kontolnya. Terlihat payudara Miss Alice yang putih sekali itu kontras dengan warna penis pak Togar yang coklat kehitaman. Pak Togar pun mulai menggoyang pinggulnya supaya kontolnya tergesek maju mundur dalam himpitan bukit kembar Miss Alice. Kulihat kepala kontol itu sesekali dijilat oleh guruku yang cantik itu saat mendekati mulutnya.

Lalu Pak Jaenal memintaku untuk ganti gaya. “Non, berdiri gih. Nungging sambil pegangan ke tembok ya.”, perintahnya. Aku yang antara merasa tanggung dan ingin ini cepat selesai pun menuruti kemauannya. Kutunggingkan tubuhku sambil kuarahkan kedua tanganku ke tembok gudang ini. Tidak lama Pak Jaenal sudah menghunjamkan kontolnya ke dalam memekku.



Di posisi ini Pak Jaenal memacu tubuhku sambil berpegangan di pinggulku. Terasa genjotan-genjotannya yang bertenaga ini membuatku kembali merasa kenikmatan seksual. Libidoku yang sudah mulai tinggi menyebabkan aku makin keras melenguh dengan mata merem melek.

Pak Jaenal makin meningkatkan tempo pompaan kontolnya. Sampai-sampai aku terdorong hingga menempel dengan tembok. Buah dadaku yang bulat ini sampai tergencet dengan tembok. Si tukang parkir ini menghimpit tubuhku ke tembok selagi ia terus menghunjamkan batang kejantanannya keluar masuk vaginaku.

Terasa puting susuku yang bergesekan dengan tembok gudang yang catnya mengelupas dan permukaannya kasar. Ada sensasi geli dari gesekan putingku yang mancung ini dengan permukaan dinding. Bagian kasar dari dinding ini seperti menstimulasi pentil susuku sehingga memberikan aliran kenikmatan ekstra bagiku.

Apalagi pak Jaenal begitu kuat menghentak-hentak pinggulnya membuatku jadi terdorong terus menghimpit tembok. Sehingga efek dari tubuhku yang bergoyang ini makin menambah stimulasi puting susuku dari permukaan kasar dinding gudang ini.

‘Plok Plak Plok Plak!’, saking kuatnya sampai suara kulit pantatku yang beradu dengan area selangkangan dan paha pak Mamat menghasilkan suara cukup keras.

Tidak lama kudengar lenguhan keras dari Miss Alice yang menandakan ia sudah orgasme. Kulihat tubuhnya yang langsing dan putih itu bergetar-getar di posisi misionaris selagi ia sedang mengulum penis pak Togar. Dilepaskannya kulumannya di kontol pak Togar lalu ia menjerit cukup keras, “Oohhh yessss!!! i’m cumming! Aaahhhhhhh!!!”.

Pak Mamat lalu segera menarik kontolnya hingga terlepas dari vagina Miss Alice. Dan mengucurlah cairan orgasme dengan deras dari memek guru bahasa inggrisku itu. Ternyata Miss Alice squirting! Beberapa kali badan guruku mengejang sebelum akhirnya ia ambruk dengan wajah puas. Terlihat noda basah cairan orgasmenya di matras yang digunakan sebagai alas mereka ngeseks itu. Lalu pak Togar menggantikan posisi pak Mamat tapi kini ia mengubah posisi Miss Alice menjadi menyamping dan dengan segera ia pun mempenetrasi memek guruku itu dari belakang. Kalo tidak salah sebutannya posisi 99.



Lalu Pak Mamat mendekati aku dan Pak Jaenal sambil berkata, “Nah sekarang ngentotin amoy deh. Hak hak hak.”

“Yo wes pak. Saya juga mau coba bool ni amoy. Hehe.”, timpal Pak Jaenal sambil terkekeh.

“Bentar dulu yo pak, mau nyoba servis mulut ni amoy dulu. Hak hak hak.”, ujar pak Mamat ke pak Jaenal sambil berjalan ke arahku. Pak Jaenal hanya terkekeh mendengar itu dan meneruskan aktivitasnya memompa memekku dari belakang.

Lalu Pak Mamat menyodorkan kontolnya yang masih basah oleh cairan precum dan cairan cinta Miss Alice ke arah wajahku. “Neng, sepongin kontol bapak. Hehe.”, pintanya padaku sambil didekatkannya kepala kontolnya ke bibirku. Aku sebenarnya enggan untuk menurutinya tapi aku tahu pastinya mereka akan memaksaku melakukannya. Maka dengan terpaksa aku pun membuka mulutku cukup lebar untuk menampung kontol si tukang sapu mesum ini.

Oh, terasa asin di lidahku saat mengulum batang kejantanan pak Mamat yang belepotan cairan lendir dan keringat itu. Si tukang sapu ini menahan kepalaku sambil ia menggerakkan pinggulnya seolah bersetubuh dengan mulutku. Campuran cairan orgasme dan precum itu mau tidak mau ada yang kutelan karena kontol pria tua ini terus keluar masuk di mulutku. Aku agak gelagapan karena pak Mamat begitu kasar menghentakkan kontolnya di mulutku yang mungil. Apalagi posisiku yang sedang disodok-sodok pak Jaenal di posisi doggy ini membuat kepalaku juga ikut maju mundur.



Untungnya oral seks yang brutal ini hanya berlangsung 2 menitan dan pak Mamat berkata, “Oke, saatnya hantam memek amoy. Hak hak hak. Asoy.”.

“Yo wes pak.”, timpal pak Jaenal dan menarik batang kejantanannya dari liang vaginaku.

Si tukang parkir tua ini lalu mengatur dirinya menjadi berbaring dan mulai diarahkannya tubuhku untuk berjongkok di atas perutnya. Diarahkannya lubang anusku yang masih basah oleh sperma Kiryo tadi untuk menelan kontolnya. Kurasakan batang kejantanan pak Jaenal pelan-pelan masuk ke lubang pantatku seiring aku yang mulai menurunkan tubuhku.

‘Bles’, akhirnya kontol beruban pak Jaenal sudah memasuki anusku.

“Uhhh asoy bool non Selina. Ngejepit banget. Ohh..”, ceracau si tukang parkir ini yang keenakan saat penisnya serasa dijepit dalam duburku.

Pak Mamat pun tidak mau berlama-lama lagi dan segera memposisikan dirinya untuk duduk di dekat selangkanganku. Diarahkannya kontolnya yang tadi baru menikmati memek Miss Alice itu ke liang kemaluanku. Kulihat penisnya masih cukup basah karena tadi terkena semburan cairan cinta guruku.

Tidak lama kembali aku merasakan sensasi nikmat dari double penetration. Mereka mulai memompa memek dan anusku dengan tempo sedang dan makin lama makin cepat. Dua batang kejantanan dari pria tua kini sedang keluar masuk menggenjot dua lubang tubuhku dengan begitu cepat. Walau sudah berumur tapi harus kuakui dua bandot ini memang masih punya tenaga dan stamina untuk memuaskan wanita. Aku amat terbuai oleh kenikmatan dari batang keras milik pak Jaenal dan pak Mamat.

“Ngghhh ahhh ahhhh ahhh..”, aku mendesah-desah akibat rasa enak yang kudapat dari pria yang hanya berprofesi sebagai tukang parkir dan tukang sapu ini.

“Nyusu dulu ah. Hak hak hak.”, ucap pak Mamat sambil bibir tebal dan hitamnya segera mencaplok puting susuku yang berwarna merah muda. ‘sllrrppp.. slrrprpp.. slrrrppp..’, suara hisapan bibir dan jilatan lidah tukang sapu ini yang sedang bercokol di pucuk payudaraku.

“Ssshhhh ohh pak..”, rintihku lirih akibat pentilku yang sensitif ini sedang distimulasi mulut pak Mamat.

“Keenakan dia bapak nenen. Kasi terus pak. Haha.”, komentar pak Jaenal saat mendengar rintihanku barusan.

“Yo i, ni amoy emang paling demen kalo diisep putingnya. Apalagi kalo gua gigit. Ketagihan dia. Hak hak hak.”, timpal pak Mamat sambil tertawa norak.

Pak Mamat menggigit pelan dengan gigi ompong itu. Jadi yang terkena di putingku adalah bagian gusinya dan memang sensasi itu super nikmat. Aku memang tidak tahan dengan stimulasi gigi ompong seperti pak Mamat ini. Aku pun spontan mendesah-desah dengan begitu sensual, “Ssshh aahhhhhh pak mamat.. ohhhh…”.

“Amoy emang mantap ya pak. Baru kali ini ngerasain. Jadi pengen tiap hari nih. Hak hak hak.”, pak Jaenal berceletoh dengan seenaknya.

Gila aja kalo tiap hari harus melayani nafsu bejat pria tua dan dekil sepertinya. Apalagi di lingkungan sekolah begini! Sungguh kurang ajar memang bandot cebol mesum ini. Tapi saat ini memang aku tidak bisa berbohong kalau aku begitu keenakan oleh batang perkasa miliknya dan pak Mamat.

“Iya amoy mah ngangenin badannya bening gini. Liat aja ni puting warna pink gini. Hak hak hak.”, komentar pak Mamat dan tertawa seperti maniak seks.

“Kita ini beruntung yak bisa ngentotin amoy dan bule. Hahaha.”, Pak Togar ikutan berkomentar.

“Iya, betah gua kerja disini. Gaji emang biasa aja tapi bonusnya ya memek selalu tersedia. Haha.”, giliran Kiryo yang menyambung percakapan para bandot mesum ini.

“Ho oh. Untung aja ya ni bule dan amoy sangean dan bisa dipake. Hak hak hak.”, celoteh pak Jaenal yang sebenarnya amat melecehkanku dan miss Alice. Yang lain hanya tertawa mendengar kata-kata si tukang parkir itu.

Kulihat Kiryo kini sudah mendekati Miss Alice dan Pak Togar yang sudah bercinta diposisi Woman On Top. Terlihat tangannya yang mengocok kontolnya supaya siap tempur lagi. Dan memang batang kejantanannya terlihat sudah ereksi maksimal. Kiryo pun lalu segera mengarahkan miss Alice untuk agak menungging. Diludahinya tangannya dan diusapkan ke lubang anus guruku itu.

Kontolnya yang panjang dan keras itu pun mulai mempenetrasi anus guruku yang berwarna pink pucat. Terdengar geraman Kiryo yang merasakan betapa sempitnya lubang anus Miss Alice yang membuatnya agak kesulitan untuk menusukkan kontolnya. Beberapa kali Kiryo mencoba dan gagal sebelum akhirnya “tongkat” dagingnya itu berhasil mencoblos masuk ke anus wanita bule yang berprofesi sebagai guru itu.



Sungguh pemandangan yang menggetarkan birahi dimana seorang wanita bule berparas cantik, langsing dan berkulit putih sedang berada diantara dua tubuh berkulit gelap kasar dan buruk rupa. Seks interracial yang biasanya hanya ada di film porno kini kulihat langsung di depan mataku.

“Oohh sshhh.. damn this is good! Ahh fuck my anus as hard as you can Kiryo! Oh yes! Ahh ahh ahhh!”, lenguh Miss Alice dalam bahasa inggris bagaikan bintang blue film barat.

“Gak ngerti miss ngomong apa. Tapi kayaknya ya pengen dientot terus yak. Haha.”, ujar Kiryo yang tidak paham bahasa inggris.

“Iya, sodok punyaku terus Kiryo! Oh ohh ohhh!”, Miss Alice menimpali sambil merintih keenakan.

Kulihat Kiryo berkali-kali menepuk keras pantat guruku yang putih sampai agak kemerahan itu. Miss Alice malah makin blingsatan dengan perlakuan Kiryo barusan. Ia makin liar meracau, “Ahh fuck yeah! Tampar terus pantatku! Enak Kiryo! Ohh ohhhh!”.

“Ini miss berbakat main bokep ya. Hahaha.”, timpal Pak Togar yang sedang menggoyang pinggulnya ke atas menyodok memek Miss Alice.

“Iya nih, binal bener gila. Hehe.”, ujar Kiryo yang kini sedang meremasi buah dada Miss Alice.

Aku sendiri mulai kewalahan dengan aksi pak Jaenal dan pak Mamat yang sedang mensandwichku. Pak Jaenal mengarahkan kedua tangannya dari sisi samping tubuhku melewati ketiakku. Lalu ia memainkan buah dadaku dengan kedua tangannya yang kasar. Diremasinya dengan agak keras seolah sedang mengukur kekenyalannya. Kedua pentil susuku ditarik-tarik dan dipelintir seperti tombol sinyal radio membuatku makin merintih nikmat.

Akhirnya gelombang orgasme keempat hari ini pun mulai terbentuk. Menjelang meledaknya orgasmeku aku makin menggoyang pinggulku seakan ingin menambah rangsangan yang kurasakan. “Aahhh pak.. Aku keluar.. Ngghhh.. Aaaaahhhhhhh!”, jeritku sambil reflek kucengkeram lengan hitam dan kurus milik Pak Mamat.
Tubuh putih mulusku yang sedang dihimpit diantara tubuh kulit coklat kehitaman ini berkelojotan dengan kuat. Vaginaku berkedut-kedut selagi menyemburkan cairan orgasmeku yang membasahi kontol pak Mamat.

Aku mencapai puncak dalam keadaan penis Pak Mamat dan Pak Jaenal yang masih keluar masuk dalam dua lubangku. Tapi gerakan tusukan kontol mereka sempat terhenti akibat ketatnya memekku saat dinding memekku yang berkontraksi selagi sedang proses orgasme tadi. Tetapi itu hanya sesaat saja sebelum mereka kembali menyodok dua lubangku beberapa detik kemudian.

Aku masih terengah-engah setelah klimaks barusan dan hanya bisa pasrah menerima genjotan-genjotan di memek dan anusku. Lalu tidak lama kemudian terdengar suara geraman Pak Jaenal yang sedang menyodomiku. “Ughhh terima peju bapak di memek lu amoy binal!”, teriaknya sesaat sebelum berejakulasi. Kurasakan semprotan-semprotan sperma yang hangat mengisi lubang anusku.

Setelah pak Jaenal mencabut penisnya dan beringsut menjauh. Kini hanya pak Mamat yang belum orgasme. Pak Mamat ikut berbaring tanpa melepas kontolnya dari jepitan memekku. Lalu mulailah digenjotnya memekku di posisi berbaring menyamping di atas matras kumal ini. Si tukang sapu ini langsung menyodok dengan cepat karena sudah ingin mengejar puncak kenikmatan dari sempitnya memekku.

Beberapa detik kemudian kudengar erangan pak Mamat yang sepertinya sebentar lagi akan ejakulasi dan menumpahkan spermanya ke dalam memekku. Dan memang akhirnya kurasakan kedutan-kedutan kontol si pria 65 tahun ini yang sedang bergesekan dengan dinding vaginaku.

‘crot crot crot’, beberapa kali tembakan lahar putih yang hangat segera menyirami rahimku. “Uuhhhh puas bapak.. makasih moy. Hak hak hak.”, celoteh pak Mamat yang baru berejakulasi di dalam memekku.

Tubuhku benar-benar sudah luluh lantak setelah orgasme keempat barusan dan dikeroyok dari tadi. Dan kurasakan pandanganku mulai kabur. Aku mulai hilang kesadaran dan segalanya menjadi gelap. Suara terakhir yang kudengar adalah teriakan keras Miss Alice yang sepertinya mendapat orgasme lagi.

-----

Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Tapi aku akhirnya terbangun dan kulihat ada bercak-bercak sperma yang sudah kering di memekku. Kulihat Miss Alice yang kini sedang menaik turunkan tubuhnya layaknya cowgirl di atas tubuh coklat gelap bang Kiryo. Di kiri dan kanannya ada Pak Togar dan Pak Mamat yang secara bergantian dihandjob dan diblowjob oleh Miss Alice. Terlihat wajah mereka semua yang dimabuk birahi dalam pesta seks di gudang sekolah ini. Desahan dan erangan kenikmatan seksual sahut menyahut di gudang tempat peralatan olahraga sekolahku.

Sepertinya aku hanya pingsan sebentar jika melihat bagaimana para pejantan ini masih menggumuli Miss Alice. Mungkin 15 sampai 20 menit perkiraan waktu aku tidak sadarkan diri. Tidak kulihat pak Jaenal di gudang ini, mungkin ia sudah pergi karena memang ia hanyalah tukang parkir di luar sekolah dan bukan karyawan sekolahku. Pastinya akan dicurigai jika ia terlalu lama berada dalam area sekolah.

Miss Alice dan 3 bandot ini masih asyik bersetubuh dan belum menyadari jika aku sudah bangun. Barulah akhirnya pak Togar yang pertama melihat ke arahku. “Wah uda bangun ya Non Selina. Kasian kecapean ya abis ngentot terus dari tadi. Haha.”, ujar si pria paruh baya yang sedang disepong guruku.

“Iya pak, Selina mau pulang. Kan udah beres yang tadi Selina janjiin.”, kataku sambil bangkit dari matras. Aku pun lalu mulai memunguti pakaianku yang berserakan di lantai gudang ini. Segera kukenakan dalaman dan lalu seragamku karena aku benar-benar lelah dan mau cepat pulang. Belum lagi resiko ketahuan jika ada satpam atau tukang sapu lain yang lewat ke arah gudang. Bisa-bisa aku kembali diperkosa para pejantan itu.

“Oke gapapa non. Ini masih ada miss Alice yang kuat banget staminanya buat ngewek.”, timpal pak Togar dan diikuti tawa pak Mamat dan Kiryo.

“Lain kali lagi ya Non Selina. Hehe.”, ujar Bang Kiryo yang memandangiku yang sedang memakai kemeja. Ia bagaikan tidak ada puasnya denganku padahal tadi ia sudah menikmati tubuhku begitu lama.

“Iya Non, jangan pura-pura nolak lah. Non juga tadi keenakan gitu pas dientot. Hak hak hak.”, sambung pak Mamat.

Aku tidak menggubris mereka dan berpamitan pada guruku yang mulutnya sedang dijejali kontol beruban milik pak Mamat. “Duluan ya miss. See you.”, ucapku walau agak aneh karena kondisi guru yang kuhormati ini sedang foursome dengan tiga bandot layaknya pelacur. “See you too.. Slllrrppp.. hati-hati ssllrrrrppp.. di slrrpp.. jalan ya Selina.. sllrrprppp..”, ucap Miss Alice yang diselingi suara sepongan mulutnya pada penis pak Mamat.

Berakhirlah hari yang amat melelahkan bagiku secara fisik. Aku merasakan pegal di selangkanganku yang memang dibombardir oleh “rudal-rudal” dari para pria kalangan bawah itu. Walau tidak bisa kupungkiri aku amat puas secara seksual dari mereka. Huff, mungkin memang aku tidak bisa melepaskan diri dari kenikmatan seksual ini karena selalu takluk tiap kali sudah disodok oleh kontol perkasa seperti tadi.

Aku pun pulang dengan naik taksi online. Kutuju condominiumku karena aku takut bau tubuhku yang penuh keringat dan sperma ini tercium oleh pembantu di rumahku. Sekitar 40 menit kemudian aku pun tiba di condoku. Buru-buru aku segera naik lift untuk menghindari predator seks di condiku, ya siapa lagi kalau bukan OB dan Satpam mesum yang pernah menikmati tubuhku. Aku sudah amat lelah dan butuh tidur.

Sesampainya di unitku aku pun segera mandi. Kucuci seluruh tubuhku terutama memekku dan anusku yang dari tadi dinodai lendir-lendir sperma para bandot itu. Selesai mandi kumakan spagethi yang kemarin kubeli dan setelah itu aku pun tidur dengan pulas.

---

Hari-hari pun berlalu. Aku menjalani kegiatan sekolah, gym-senam yoga dan hangout dengan teman-temanku seperti biasa. Tentu saja aku masih harus melayani nafsu birahi Pak Maliq, guru Fisikaku sesuai kesepakatan kami yang mana kehangatan tubuhku ditukar dengan bantuannya pada nilai Fisikaku supaya aku bisa tetap lulus. Ya, bagaimanapun aku punya rencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah karena tidak ingin mengecewakan orang tuaku. Mereka begitu berharap aku bisa meraih minimal gelar Sarjana walau memang aku tidak begitu baik nilai-nilai sekolahnya.

Aku masih belum tahu akan melanjutkan kemana, apakah luar negeri atau dalam negeri. Ya biarlah itu urusan nanti, pikirku. Memang dalam hitungan kurang dari 3 bulan lagi aku akan ujian akhir yang sangat berpengaruh dengan lulus tidaknya aku. Maka aku lebih intensif dalam belajar dan aku juga ikut kursus di mata pelajaran yang aku lemah.

Sudah 4 minggu berlalu sejak kejadian orgy di gudang sekolah. Dan dalam waktu ini juga aku sudah 4 x menjadi pemuas nafsu bagi guru Fisikaku yang keturunan Arab ini. Memang 1 minggu pak Maliq menagih jatah padaku. Kami melakukannya sekali di kantornya seperti saat pertama “deal” dengan dia dan tiga kali di hotel yang berada di luar jakarta berhubung ia takut ketahuan family atau temannya jika melakukan di hotel jakarta. Dan juga memang tidak memungkinkan jika bercinta di rumah pak Maliq karena ada anak bungsunya yang masih kuliah yang kuketahui waktu ngobrol-ngobrol dengan guruku ini di sela istirahat setelah “bertempur” di ranjang. Apalagi jika dilihat oleh tetangga tentu akan memberi gosip tidak sedap terhadapnya. Memang selesai bersetubuh dengan pak Maliq, kami banyak ngobrol sehingga aku yang awalnya agak segan dengannya kini bisa lebih cair. Walau di sekolah tetap saja aku tidak bisa akrab karena dapat memancing kecurigaan teman-teman dan guru lain. Aku jadi tahu hidup pak Maliq yang kesepian selepas ditinggal mati istrinya 5 tahun lalu. Aku jadi iba dan ketika pak Maliq mengajak untuk ronde berikut saat itu pun aku iyakan.

Nah untuk jatah yang ke 5 atau terakhir ini ia ingin lebih special yaitu melakukannya di hotel di Lombok. Ia merencanakan berangkat menjelang weekend ini dan menginap 2 malam. Aku sebenarnya enggan karena kalau begitu aku harus naik pesawat dan menginap disana. Pastinya ia ingin puas menikmatiku karena ia sudah bilang kami akan sekamar nantinya disana. Aku sempat mengutarakan keberatan dengan tawarannya itu tetapi pak Maliq mengancam kalau aku tidak mau maka ia menganggap kesepakatannya batal. Aku tentu saja tidak mau jika sampai “kerja keras” yang sudah kulakukan untuk melayaninya jadi sia-sia dan jadi tinggal kelas. Maka aku pun akhirnya tepaksa menyetujuinya. Toh pikirku sekalian jalan-jalan untuk refreshing sebelum harus berjuang belajar total menghadapi ujian akhir yang akan dilaksanakan dalam waktu 1 bulan lagi. Dan pak Maliq juga membelikanku tiket pesawat tapi kami duduk secara terpisah supaya tidak mencurigakan. Semua akomodasi diatur pak Maliq. Dipikir-pikir trip ini benar-benar bagai bulan madu saja tapi sayangnya dengan guru Fisikaku yang sudah berusia lebih dari 60 tahun.

Kami berangkat pada hari Jumat sekitar jam 5 sore jadi memang waktuku cukup mepet dengan jam pulang sekolah. Untungnya kami hanya menginap 2 malam disana jadi aku tidak perlu membawa banyak pakaian. Aku terpaksa harus berbohong pada orang tuaku bahwa aku pergi dengan teman-temanku. Untungnya mereka juga sedang sibuk mengurus bisnis di luar negeri jadi tidak terlalu bertanya-tanya.

Dan hari itu pun tiba. Aku sampai di bandara 1 jam sebelum keberangkatan dengan diantar sopirku. Huff, orang rumah mengira aku jalan-jalan padahal ya ini semacam duty alias kerja walau memang ke tempat wisata. Tapi memang harus kulakukan demi masa depanku. Well, ini liburan rasa bekerja karena perjalanan ini demi mengkatrol nilai Fisikaku yang hancur-hancuran..




~ BERSAMBUNG ~


NB : Dilarang Mengcopy Cerita Ini Ke Blog / Website Manapun Tanpa Seizin TS.
 
Terakhir diubah:
Wuih datang tepat waktu nih ane pas banget update

Haha good timing hu :D

Seduh kopi, buat tunggu cerita pertama 😁

Haha, nikmat bgt ya hu ;)

Ditunggu huu

Sip suhu :beer:

Ditunggu dengan amat sangat huu.. Semoga di Real sehat dan sukses selalu Hu, untuk karya karya selanjutnya, 🙏 thanx

Ok hu.
Thanks utk doanya :cendol:

tq suhu untuk update nya

Sama2 suhu :)
 
Part 30

Kedua bandot mesum ini pun kembali memompa lubang memek dan anusku ini dengan tempo cepat. Gairah yang tadi sempat turun saat mereka menyetop genjotannya mulai naik lagi. Apalagi kini Pak Jaenal mengemut puting susuku sambil tangan satunya meremas-remas buah dadaku yang satunya. Oh, terasa bagaimana hisapannya yang kuat ini membuat aku mendapat setruman nikmat.

Kurasakan gelombang orgasme yang ketiga mulai terkumpul. Aku tahu tidak lama lagi aku akan mencapai klimaks lagi. Aku pun mulai aktif menggerakkan pinggulku menyambut tusukan kontol Pak Jaenal dan Kiryo. “Ngghhh ahhh ahhhh ahhhh!”, rintihanku makin keras.

Tetapi saat kami sedang asyik-asyiknya mereguk kenikmatan birahi, tiba-tiba pintu gudang ini dibuka. Kami yang kaget pun melihat ke arah pintu. Dari arah pintu masuklah dua orang yang ternyata adalah Miss Alice dan Pak Mamat si tukang sapu sekolahku. Miss Alice adalah guruku yang waktu itu ikut berpesta seks di toilet saat aku kepergok merokok oleh pak Togar dan Kiryo. Wajahnya yang cantik khas wanita bule ditunjang dengan kulit putih, hidung mancung, mata biru dan rambut panjang berwarna merah kecoklatan. Tubuhnya langsing dan tinggi sekitar 175 cm.



“Well well Selina, looks like you guys are having fun. Kebetulan kami kesini juga untuk having fun. Hihi.”, ucap guruku itu sambil tersenyum nakal.

“Eh miss.. jadi miss memang mau have sex with Mr. Mamat here?”, tanyaku pada guruku ini.

“Yes, tapi sepertinya kami keduluan. Hehe. So gimana? boleh kan kami join this party?”, tanya miss Alice mengerlingkan matanya sambil ia berjalan mendekati kami.

“Wah kirain siapa tadi. Huff, uda takut aja kami. Pak Jaenal tadi lupa ngunci ni pintu ya?”, ujar pak Togar yang terlihat lega.

“Eh i iya maap maap. Maklum tadi lihat amoy sebening ini jadi lupa daratan. Hak hak hak.”, timpal pak Jaenal yang tertawa norak.

“Wah wah, ada neng Selina. Bonus nih. Tadi kirain main sama si bu guru aja. Rezeki orang baik emang gini. Hak hak hak.”, ujar Pak Mamat yang menatap tubuh bugilku ini dengan lekat-lekat.

“Asyik ni makin rame karena ada miss Alice. Hehe.”, Kiryo ikutan menimpali kondisi ini.

Duh, gila gudang alat olahraga ini jadi makin sesak saja karena kehadiran Miss Alice dan Pak Mamat. Lalu kulihat guruku pun mulai menanggalkan pakaiannya sampai ia pun telanjang sepertiku. Dan diciuminya pak Mamat dengan penuh nafsu seperti bintang film porno. Lalu Pak Mamat mengambil matras dan kini mereka saling bergumul dengan sangat panas di atas matras itu. Sungguh kontras melihat Pak Mamat yang sudah berusia sekitar 65 tahun itu sedang berfrench kiss dengan guruku yang cantik dan baru berusia 25 tahun.

Oh damn, ini benar-benar di luar dugaanku.. Aku yang ingin “transaksi” antara aku dan dua penjaga sekolahku cepat berakhir sepertinya menjadi tidak mungkin dengan kehadiran Miss Alice dan pak Mamat.

“Yuk gas lagi pak Jaenal. Kasian non Selina kentang. Hahaha.”, ucap Bang Kiryo yang lalu mulai menggenjot lubang anusku.

“Oke, hak hak hak.”, timpal Pak Janeal yang segera mulai menyodok kontolnya di memekku.

Kembali aku merasakan nikmat ketika dua batang keras dan panas dari dua bandot ini keluar masuk di rongga vagina dan anusku. Gesekan-gesekan cepat yang menghantarkan aliran listrik rangsangan seksual ke otakku. Membuatku terbuai oleh kenikmatan birahi yang kudapatkan dari pria-pria yang sebenarnya sangat tidak selevel denganku dari status sosial dan finansialnya.

“Ngghh ahh ahh ahhh..”, desahanku yang keluar tanpa bisa kutahan selagi aku disetubuhi Kiryo dan pak Jaenal. Sambil memompa mememkku, Pak Jaenal yang memang pendek ini meremas buah dadaku yang bergoyang seirama sodokannya. Dipilin-pilinnya puting susuku yang sudah tegak dan keras ini. Mulutnya lalu segera mencaplok pentil merah mudaku yang kanan. Dengan rakus bibirnya menyedot-nyedot seolah ingin menyusu dari payudaraku. Aku makin blingsatan oleh rangsangan di titik sensitif tubuhku itu.

Kuarahkan pandanganku ke Miss Alice dan Pak Mamat. Kini pak Mamat sambil masih berciuman panas dengan Miss Alice menarik rok guruku itu ke atas hingga menampakkan pahanya yang jenjang dan putih mulus. Lalu tangan tukang sapu sekolahku yang hitam dan kasar segera mengelus paha dan area selangkangan Miss Alice. Jari-jari pak Mamat juga mulai bergerilya ke area kemaluan Miss Alice yang masih dibalut celana dalamnya. Jari-jari si tukang sapu mesum ini bergerak lincah menstimulasi bibir vagina guru bahasa inggrisku ini dari celah samping celana dalamnya.

Mereka bergumul dengan begitu panas bagaikan pasangan pengantin baru. Kini tangan Miss Alice mulai menyentuh bagian selangkangan Pak Mamat yang masih bercelana pendek kumal. Kulihat dengan nakalnya guruku itu memberi elusan-elusan di bagian tengah celana pak Mamat yang mulai menggembung. Ciuman yang begitu kontras antara bibir milik seorang tukang sapu dan guruku ini terpisah beberapa saat untuk mengambil nafas.

Lalu Pak Mamat segera membantu Miss Alice melepaskan seluruh pakaiannya hingga wanita bule itu pun telanjang bulat. Si tukang sapu itu langsung segera menjilati buah dada guruku itu. Dan jilatannya pelan-pelan merayap menuju bagian tengah payudara Miss Alice yang putih itu. Ketika sampai di pucuk buah dada wanita berambut merah kecoklatan itu langsung bibir tebal si tukang sapu itu mengenyot tanpa ampun. Miss Alice mengerang nikmat akibat aksi menyusu dari pak Mamat.



“Ohh.. Ayo pak.. Time to fuck.. Puasin saya dengan your big indonesian cock!”, ucap Miss Alice dengan amat nakal, sungguh jauh dari image dia sehari-hari saat menjadi guru di sekolahku ini. Dari wajahnya yang sudah agak kemerahan kelihatannya ia memang sudah sangat horny. Tangan Miss Alice segera mempelorotkan celana pendek pak Mamat yang hanya menggunakan karet dan tali sehingga penis bandot tua yang agak beruban itu terpampang. Guruku ini lalu meraih penis Pak Mamat dengan tangan kanannya dan mengocoknya dengan liar. Aksi handjob Miss Alice ini memberikan kenikmatan bagi pak Mamat hingga ia melenguh keenakan.

Tanpa menunggu lagi, Miss Alice segera berjongkok di depan pak Mamat dan lalu ia segera menjilati kepala kontol pak Mamat yang hitam kemerahan ini. Wanita berambut merah kecoklatan ini lalu mengarahkan lidahnya merayap turun ke arah batang dan akhirnya ke testis pak Mamat. “Uuuhhh asoy..”, Terdengar pak Mamat menceracau keenakan oleh servis guruku. Miss Alice begitu cekatan memblowjob batang kejantanan tukang sapu sekolahku yang sudah berumur sekitar 65 tahun ini.

Kurasakan tubuhku yang terombang ambing dipompa kontol perkasa Kiryo dan Pak Jaenal di kedua lubangku ini dengan cepat. Sambil menonton liveshow seks interracial antara Miss Alice dan Pak Mamat yang sangat hot, dengan cepat nafsuku mulai bangkit lagi. Gelombang orgasme yang sempat tertunda kurasakan makin dekat. Apalagi sodokan-sodokan Kiryo dan Pak Jaenal makin meningkat kecepatannya.

Akhirnya 3 menit kemudian aku mencapai orgasmeku yang ketiga kali. Otot-otot vaginaku berkontraksi dengan kuat ketika aku meraih puncak kenikmatan ini. Orgasme kali ini cukup hebat karena efek orgasme yang tadi sempat tertunda. “Sshh aaahhh.. Aku nyampe… Oooohhhhhhh!!”, rintihku cukup keras. Payudaraku terasa mengencang saat ledakan badai orgasme ini. Tubuhku lalu tersentak-sentak beberapa kali sampai tubuhku melengkung, menyebabkan kedua dada bulatku membusung ke atas. Klimaks ini membuat seolah-olah tulang-tulangku bagai dilolosi semua. Aku langsung roboh ke tubuh Kiryo di bawahku sambil terengah-engah dan menutup mataku.



Sekitar 1 menit giliran Kiryo yang akhirnya tidak tahan lagi. Kurasakan kedutan kuat di kontol penjaga sekolahku itu dan tidak lama menyemburlah cairan kental putih mengisi rongga anusku. Terasa hangat lubang anusku yang disemprot sperma Kiryo. Banyak sekali sampai ada yang meluber keluar.

Kiryo lalu bergeser dari posisinya di bawahku itu dan lalu duduk tidak jauh dari kami. Pak Jaenal tidak peduli aku yang masih kelelahan setelah orgasme barusan dan mulai menyodok memekku lagi. Ia masih tetap menggenjotku di posisi konvensional. Tangannya tidak hanya diam dan meremas-remas buah dadaku. Dipelintirnya puting susuku yang mengacung seolah menantangnya. Ditarik-tarik sampai ada sedikit rasa nyeri.

Aku membuka mataku dan menoleh ke arah guruku. Ternyata wanita bule ini dan pak Mamat sudah mulai ngeseks dengan amat bergairah. Kulihat Miss Alice sedang disetubuhi pak Mamat di posisi doggy style. Kedua payudara montok wanita bule ini bergoyang-goyang mengikuti goyangan tubuhnya saat si tukang sapu sekolahku itu sedang memacunya. Pak Mamat meraih payudara Miss Alice dengan kedua tangannya dan lalu meremas-remasnya sambil terus menggoyang tubuh wanita berusia 25 tahun itu.



“Sshhh ahh ahhh yesss enak pak kontolmu. Ahhh ahhh terus.. ahh.. fuck me.. harder! Harder! Oohh ohhh!”, ceracau Miss Alice dengan wajah merem melek keenakan.

Miss Alice yang biasa begitu anggun saat mengajar kami pelajaran bahasa inggris di kelas kini tak ubahnya seorang bintang film biru yang sangat jago bercinta. Ia yang sedang disetubuhi ini mendesah-desah keenakan sambil mengibaskan rambut pirangnya ke kanan dan kiri secara bergantian.

“Gile binal bener ya bu guru satu ini. Ckckck.”, ujar pak Jaenal yang melihat betapa liarnya Miss Alice yang sudah dimabuk birahi.

“Yo i, miss Alice emang dari pertama kami entotin dah kayak gini. Malah kuat ngentot loh dia. Hahaha.”, Kiryo menanggapinya sambil tertawa.

“Iya, malah kadang dia yang nyamperin minta dikasi jatah. Huahaha.”, kini giliran Pak Togar yang menimpali.

“Miss suka banget sama kontol indonesia ya?”, tanya Pak Mamat pada guruku yang sedang ia sodok-sodok memeknya.

“Umm ohhh.. yes, aku suka kontol indonesia. Tasty cock. Aahh ahh..”, jawab Miss Alice sambil mendesah keenakan.

Terlihat kontrasnya saat pinggul hitam Pak Mamat yang sedang bertepukan dengan pantat mulus dan putih milik Miss Alice ketika persetubuhan interracial ini berlangsung. Tangan kanan si tukang sapu tua ini meremasi pantat guruku sambil tangan kirinya bertumpu di punggung putih wanita berusia 25 tahun ini. Kulihat bagaimana Miss Alice ikut menggoyang pinggulnya dengan liar menyambut hunjaman kontol pak Mamat.

Lalu pak Mamat dengan kurang ajarnya mengarahkan posisi mereka ke dekat kami. Ia mengarahkan guruku supaya berhadapan dengan kepalaku. Ia lalu berkata, “Miss, ciuman dong sama Selina. Pasti hot banget. Hak hak hak.”. Aku kontan kaget dengan permintaannya pada guruku itu untuk bercumbu denganku. Tapi Miss Alice sepertinya tidak keberatan dan menjawab, “Okay, why not? Hehe. Selina, let’s fucking kiss..”.

Lalu guruku itu pun mulai memajukan bibirnya dan mendekati wajahku dari samping. Aku yang memang di posisi menyamping ini pun segera diciumnya. Kepalaku dipegang oleh guruku dan dengan liar ia menciumku. Lidah guruku pun mulai menjelajah masuk ke dalam mulutku yang terbuka karena mendesah. Aku yang memang horny ini segera membalas lidahnya. Kami beradu lidah dengan begitu liar bagai pasangan lesbian. Sungguh gila bagaimana aku yang wanita normal berciuman dengan sesama wanita apalagi dia adalah guruku! Tapi whatever. Birahiku sudah sedemikian tinggi jadi kulakukan saja sesuai keinginan pak Mamat.

“Mmmmhhh… mmmmhhhhhh…”, suara-suara desahan yang terdeam oleh cipokan antara aku dan Miss Alice.

“Mantap ya guru ciuman sama muridnya. Hahaha.”, Kiryo berkomentar melihat aksi ciuman ini.

“Iya, bikin tambah panas aja nih. hehehe”, ujar pak Jaenal.

“Ayo Non, lidahnya jangan mau kalah sama gurunya. Hak hak hak.”, celoteh Pak Mamat seenaknya.

Miss Alice yang makin liar berciuman denganku bahkan meremasi buah dada berukuran 34Bku ini. Disentuh-sentuhnya putingku yang sudah keras ini dan sesekali dicubit-cubitnya. Aku makin keenakan dan lebih intense membalas aksi belit lidah dalam mulutku. Dan aku juga meraih buntalan susu Miss Alice yang menggantung dan bergoyang seirama genjotan pak Mamat itu. Kubalas meremas dan memainkan pentil susunya yang juga berwarna pink seperti putingku.

Sekitar 5 menit aku dan guru bahasa inggrisku saling berfrench kiss sebelum akhirnya menyudahinya karena sudah cukup terengah-engah mencari napas. Kembali aku pun menutup mata menikmati sodokan kontol pak Jaenal di memekku yang hampir tanpa rambut ini.

“Aaahh… Aaahh… Sodok terus my pussy.. ahh ahh… Remas susuku! Ahh ahh!”, ceracau Miss Alice amat seksi.

Pak Mamat tanpa diminta pun segera meremas buah dada guruku itu dengan tangan kirinya. Lalu kulihat pak Togar yang dari tadi beristirahat sambil menonton liveshow sex kami ini segera mendekati Miss Alice. Ia menyodorkan penisnya yang belum ereksi ke wajah guruku itu. Tanpa perlu diminta Miss Alice segera mengulum kontol pria paruh baya itu dengan begitu bersemangat. Ia seakan melampiaskan nikmat yang ia rasakan ke kontol yang sedang di dalam mulutnya. Kepala Miss Alice yang maju mundur seirama genjotan pak Mamat pun secara otomatis memberikan hisapan maju mundur di kontol pak Togar.

Sementara itu, aku masih terus digenjot oleh bandot mesum bernama Jaenal ini. Memekku yang sudah amat becek ini disodok terus dengan kontolnya. Pelan-pelan aku kembali merasakan nafsu birahiku meninggi. Oh, entah apa aku masih sanggup menerima gelombang orgasme berikutnya.

Pak Togar tiba-tiba berkata, “Eh Miss dan Non Selina jilatin kontol gua barengan yak. Hehe.”. Lalu ia pun memposisikan dirinya diantara kepalaku dan Miss Alice. Tanpa diminta aku pun mulai menjilat batang kejantanan pria paruh baya ini. Kujilat dari kepala kontolnya hingga ke bagian dekat rambut kemaluannya. Miss Alice juga melakukan yang sama di bagian batang dekat dengannya. Sungguh pak Togar merasakan nikmat dari lidah dua wanita seperti kami yang menservisnya. Aku lalu mengulum kontol itu dan memaju mundurkan kepalaku. Sedangkan Miss Alice kini sedang menjilati testis pak Togar.

“Uhhh enak bener coi. Hahaha.”, komentar pak Togar yang serasa raja yang sedang diservis oleh dua selirnya.

“Asekk ya pak. Dah kayak raja aje. Hahaha.”, Kiryo berkomentar sambil tertawa melihat rekan kerjanya itu yang sedang keenakan karena servis mulut kami.

Beberapa menit kemudian Pak Togar pun beranjak dan bilang, “Sini Miss baring telentang. Gua mau cobain jepitan toket Miss. Hehe.”. Lalu penjaga sekolahku itu pun membantu mengubah posisi Miss Alice dari menungging menjadi posisi konvensional. Lalu pak Togar memposisikan dirinya untuk jongkok di atas dada guruku itu. Didorongnya buah dada besar dan kencang milik wanita bule itu untuk menjepit kontolnya. Terlihat payudara Miss Alice yang putih sekali itu kontras dengan warna penis pak Togar yang coklat kehitaman. Pak Togar pun mulai menggoyang pinggulnya supaya kontolnya tergesek maju mundur dalam himpitan bukit kembar Miss Alice. Kulihat kepala kontol itu sesekali dijilat oleh guruku yang cantik itu saat mendekati mulutnya.

Lalu Pak Jaenal memintaku untuk ganti gaya. “Non, berdiri gih. Nungging sambil pegangan ke tembok ya.”, perintahnya. Aku yang antara merasa tanggung dan ingin ini cepat selesai pun menuruti kemauannya. Kutunggingkan tubuhku sambil kuarahkan kedua tanganku ke tembok gudang ini. Tidak lama Pak Jaenal sudah menghunjamkan kontolnya ke dalam memekku.



Di posisi ini Pak Jaenal memacu tubuhku sambil berpegangan di pinggulku. Terasa genjotan-genjotannya yang bertenaga ini membuatku kembali merasa kenikmatan seksual. Libidoku yang sudah mulai tinggi menyebabkan aku makin keras melenguh dengan mata merem melek.

Pak Jaenal makin meningkatkan tempo pompaan kontolnya. Sampai-sampai aku terdorong hingga menempel dengan tembok. Buah dadaku yang bulat ini sampai tergencet dengan tembok. Si tukang parkir ini menghimpit tubuhku ke tembok selagi ia terus menghunjamkan batang kejantanannya keluar masuk vaginaku.

Terasa puting susuku yang bergesekan dengan tembok gudang yang catnya mengelupas dan permukaannya kasar. Ada sensasi geli dari gesekan putingku yang mancung ini dengan permukaan dinding. Bagian kasar dari dinding ini seperti menstimulasi pentil susuku sehingga memberikan aliran kenikmatan ekstra bagiku.

Apalagi pak Jaenal begitu kuat menghentak-hentak pinggulnya membuatku jadi terdorong terus menghimpit tembok. Sehingga efek dari tubuhku yang bergoyang ini makin menambah stimulasi puting susuku dari permukaan kasar dinding gudang ini.

‘Plok Plak Plok Plak!’, saking kuatnya sampai suara kulit pantatku yang beradu dengan area selangkangan dan paha pak Mamat menghasilkan suara cukup keras.

Tidak lama kudengar lenguhan keras dari Miss Alice yang menandakan ia sudah orgasme. Kulihat tubuhnya yang langsing dan putih itu bergetar-getar di posisi misionaris selagi ia sedang mengulum penis pak Togar. Dilepaskannya kulumannya di kontol pak Togar lalu ia menjerit cukup keras, “Oohhh yessss!!! i’m cumming! Aaahhhhhhh!!!”.

Pak Mamat lalu segera menarik kontolnya hingga terlepas dari vagina Miss Alice. Dan mengucurlah cairan orgasme dengan deras dari memek guru bahasa inggrisku itu. Ternyata Miss Alice squirting! Beberapa kali badan guruku mengejang sebelum akhirnya ia ambruk dengan wajah puas. Terlihat noda basah cairan orgasmenya di matras yang digunakan sebagai alas mereka ngeseks itu. Lalu pak Togar menggantikan posisi pak Mamat tapi kini ia mengubah posisi Miss Alice menjadi menyamping dan dengan segera ia pun mempenetrasi memek guruku itu dari belakang. Kalo tidak salah sebutannya posisi 99.



Lalu Pak Mamat mendekati aku dan Pak Jaenal sambil berkata, “Nah sekarang ngentotin amoy deh. Hak hak hak.”

“Yo wes pak. Saya juga mau coba bool ni amoy. Hehe.”, timpal Pak Jaenal sambil terkekeh.

“Bentar dulu yo pak, mau nyoba servis mulut ni amoy dulu. Hak hak hak.”, ujar pak Mamat ke pak Jaenal sambil berjalan ke arahku. Pak Jaenal hanya terkekeh mendengar itu dan meneruskan aktivitasnya memompa memekku dari belakang.

Lalu Pak Mamat menyodorkan kontolnya yang masih basah oleh cairan precum dan cairan cinta Miss Alice ke arah wajahku. “Neng, sepongin kontol bapak. Hehe.”, pintanya padaku sambil didekatkannya kepala kontolnya ke bibirku. Aku sebenarnya enggan untuk menurutinya tapi aku tahu pastinya mereka akan memaksaku melakukannya. Maka dengan terpaksa aku pun membuka mulutku cukup lebar untuk menampung kontol si tukang sapu mesum ini.

Oh, terasa asin di lidahku saat mengulum batang kejantanan pak Mamat yang belepotan cairan lendir dan keringat itu. Si tukang sapu ini menahan kepalaku sambil ia menggerakkan pinggulnya seolah bersetubuh dengan mulutku. Campuran cairan orgasme dan precum itu mau tidak mau ada yang kutelan karena kontol pria tua ini terus keluar masuk di mulutku. Aku agak gelagapan karena pak Mamat begitu kasar menghentakkan kontolnya di mulutku yang mungil. Apalagi posisiku yang sedang disodok-sodok pak Jaenal di posisi doggy ini membuat kepalaku juga ikut maju mundur.



Untungnya oral seks yang brutal ini hanya berlangsung 2 menitan dan pak Mamat berkata, “Oke, saatnya hantam memek amoy. Hak hak hak. Asoy.”.

“Yo wes pak.”, timpal pak Jaenal dan menarik batang kejantanannya dari liang vaginaku.

Si tukang parkir tua ini lalu mengatur dirinya menjadi berbaring dan mulai diarahkannya tubuhku untuk berjongkok di atas perutnya. Diarahkannya lubang anusku yang masih basah oleh sperma Kiryo tadi untuk menelan kontolnya. Kurasakan batang kejantanan pak Jaenal pelan-pelan masuk ke lubang pantatku seiring aku yang mulai menurunkan tubuhku.

‘Bles’, akhirnya kontol beruban pak Jaenal sudah memasuki anusku.

“Uhhh asoy bool non Selina. Ngejepit banget. Ohh..”, ceracau si tukang parkir ini yang keenakan saat penisnya serasa dijepit dalam duburku.

Pak Mamat pun tidak mau berlama-lama lagi dan segera memposisikan dirinya untuk duduk di dekat selangkanganku. Diarahkannya kontolnya yang tadi baru menikmati memek Miss Alice itu ke liang kemaluanku. Kulihat penisnya masih cukup basah karena tadi terkena semburan cairan cinta guruku.

Tidak lama kembali aku merasakan sensasi nikmat dari double penetration. Mereka mulai memompa memek dan anusku dengan tempo sedang dan makin lama makin cepat. Dua batang kejantanan dari pria tua kini sedang keluar masuk menggenjot dua lubang tubuhku dengan begitu cepat. Walau sudah berumur tapi harus kuakui dua bandot ini memang masih punya tenaga dan stamina untuk memuaskan wanita. Aku amat terbuai oleh kenikmatan dari batang keras milik pak Jaenal dan pak Mamat.

“Ngghhh ahhh ahhhh ahhh..”, aku mendesah-desah akibat rasa enak yang kudapat dari pria yang hanya berprofesi sebagai tukang parkir dan tukang sapu ini.

“Nyusu dulu ah. Hak hak hak.”, ucap pak Mamat sambil bibir tebal dan hitamnya segera mencaplok puting susuku yang berwarna merah muda. ‘sllrrppp.. slrrprpp.. slrrrppp..’, suara hisapan bibir dan jilatan lidah tukang sapu ini yang sedang bercokol di pucuk payudaraku.

“Ssshhhh ohh pak..”, rintihku lirih akibat pentilku yang sensitif ini sedang distimulasi mulut pak Mamat.

“Keenakan dia bapak nenen. Kasi terus pak. Haha.”, komentar pak Jaenal saat mendengar rintihanku barusan.

“Yo i, ni amoy emang paling demen kalo diisep putingnya. Apalagi kalo gua gigit. Ketagihan dia. Hak hak hak.”, timpal pak Mamat sambil tertawa norak.

Pak Mamat menggigit pelan dengan gigi ompong itu. Jadi yang terkena di putingku adalah bagian gusinya dan memang sensasi itu super nikmat. Aku memang tidak tahan dengan stimulasi gigi ompong seperti pak Mamat ini. Aku pun spontan mendesah-desah dengan begitu sensual, “Ssshh aahhhhhh pak mamat.. ohhhh…”.

“Amoy emang mantap ya pak. Baru kali ini ngerasain. Jadi pengen tiap hari nih. Hak hak hak.”, pak Jaenal berceletoh dengan seenaknya.

Gila aja kalo tiap hari harus melayani nafsu bejat pria tua dan dekil sepertinya. Apalagi di lingkungan sekolah begini! Sungguh kurang ajar memang bandot cebol mesum ini. Tapi saat ini memang aku tidak bisa berbohong kalau aku begitu keenakan oleh batang perkasa miliknya dan pak Mamat.

“Iya amoy mah ngangenin badannya bening gini. Liat aja ni puting warna pink gini. Hak hak hak.”, komentar pak Mamat dan tertawa seperti maniak seks.

“Kita ini beruntung yak bisa ngentotin amoy dan bule. Hahaha.”, Pak Togar ikutan berkomentar.

“Iya, betah gua kerja disini. Gaji emang biasa aja tapi bonusnya ya memek selalu tersedia. Haha.”, giliran Kiryo yang menyambung percakapan para bandot mesum ini.

“Ho oh. Untung aja ya ni bule dan amoy sangean dan bisa dipake. Hak hak hak.”, celoteh pak Jaenal yang sebenarnya amat melecehkanku dan miss Alice. Yang lain hanya tertawa mendengar kata-kata si tukang parkir itu.

Kulihat Kiryo kini sudah mendekati Miss Alice dan Pak Togar yang sudah bercinta diposisi Woman On Top. Terlihat tangannya yang mengocok kontolnya supaya siap tempur lagi. Dan memang batang kejantanannya terlihat sudah ereksi maksimal. Kiryo pun lalu segera mengarahkan miss Alice untuk agak menungging. Diludahinya tangannya dan diusapkan ke lubang anus guruku itu.

Kontolnya yang panjang dan keras itu pun mulai mempenetrasi anus guruku yang berwarna pink pucat. Terdengar geraman Kiryo yang merasakan betapa sempitnya lubang anus Miss Alice yang membuatnya agak kesulitan untuk menusukkan kontolnya. Beberapa kali Kiryo mencoba dan gagal sebelum akhirnya “tongkat” dagingnya itu berhasil mencoblos masuk ke anus wanita bule yang berprofesi sebagai guru itu.



Sungguh pemandangan yang menggetarkan birahi dimana seorang wanita bule berparas cantik, langsing dan berkulit putih sedang berada diantara dua tubuh berkulit gelap kasar dan buruk rupa. Seks interracial yang biasanya hanya ada di film porno kini kulihat langsung di depan mataku.

“Oohh sshhh.. damn this is good! Ahh fuck my anus as hard as you can Kiryo! Oh yes! Ahh ahh ahhh!”, lenguh Miss Alice dalam bahasa inggris bagaikan bintang blue film barat.

“Gak ngerti miss ngomong apa. Tapi kayaknya ya pengen dientot terus yak. Haha.”, ujar Kiryo yang tidak paham bahasa inggris.

“Iya, sodok punyaku terus Kiryo! Oh ohh ohhh!”, Miss Alice menimpali sambil merintih keenakan.

Kulihat Kiryo berkali-kali menepuk keras pantat guruku yang putih sampai agak kemerahan itu. Miss Alice malah makin blingsatan dengan perlakuan Kiryo barusan. Ia makin liar meracau, “Ahh fuck yeah! Tampar terus pantatku! Enak Kiryo! Ohh ohhhh!”.

“Ini miss berbakat main bokep ya. Hahaha.”, timpal Pak Togar yang sedang menggoyang pinggulnya ke atas menyodok memek Miss Alice.

“Iya nih, binal bener gila. Hehe.”, ujar Kiryo yang kini sedang meremasi buah dada Miss Alice.

Aku sendiri mulai kewalahan dengan aksi pak Jaenal dan pak Mamat yang sedang mensandwichku. Pak Jaenal mengarahkan kedua tangannya dari sisi samping tubuhku melewati ketiakku. Lalu ia memainkan buah dadaku dengan kedua tangannya yang kasar. Diremasinya dengan agak keras seolah sedang mengukur kekenyalannya. Kedua pentil susuku ditarik-tarik dan dipelintir seperti tombol sinyal radio membuatku makin merintih nikmat.

Akhirnya gelombang orgasme keempat hari ini pun mulai terbentuk. Menjelang meledaknya orgasmeku aku makin menggoyang pinggulku seakan ingin menambah rangsangan yang kurasakan. “Aahhh pak.. Aku keluar.. Ngghhh.. Aaaaahhhhhhh!”, jeritku sambil reflek kucengkeram lengan hitam dan kurus milik Pak Mamat.
Tubuh putih mulusku yang sedang dihimpit diantara tubuh kulit coklat kehitaman ini berkelojotan dengan kuat. Vaginaku berkedut-kedut selagi menyemburkan cairan orgasmeku yang membasahi kontol pak Mamat.

Aku mencapai puncak dalam keadaan penis Pak Mamat dan Pak Jaenal yang masih keluar masuk dalam dua lubangku. Tapi gerakan tusukan kontol mereka sempat terhenti akibat ketatnya memekku saat dinding memekku yang berkontraksi selagi sedang proses orgasme tadi. Tetapi itu hanya sesaat saja sebelum mereka kembali menyodok dua lubangku beberapa detik kemudian.

Aku masih terengah-engah setelah klimaks barusan dan hanya bisa pasrah menerima genjotan-genjotan di memek dan anusku. Lalu tidak lama kemudian terdengar suara geraman Pak Jaenal yang sedang menyodomiku. “Ughhh terima peju bapak di memek lu amoy binal!”, teriaknya sesaat sebelum berejakulasi. Kurasakan semprotan-semprotan sperma yang hangat mengisi lubang anusku.

Setelah pak Jaenal mencabut penisnya dan beringsut menjauh. Kini hanya pak Mamat yang belum orgasme. Pak Mamat ikut berbaring tanpa melepas kontolnya dari jepitan memekku. Lalu mulailah digenjotnya memekku di posisi berbaring menyamping di atas matras kumal ini. Si tukang sapu ini langsung menyodok dengan cepat karena sudah ingin mengejar puncak kenikmatan dari sempitnya memekku.

Beberapa detik kemudian kudengar erangan pak Mamat yang sepertinya sebentar lagi akan ejakulasi dan menumpahkan spermanya ke dalam memekku. Dan memang akhirnya kurasakan kedutan-kedutan kontol si pria 65 tahun ini yang sedang bergesekan dengan dinding vaginaku.

‘crot crot crot’, beberapa kali tembakan lahar putih yang hangat segera menyirami rahimku. “Uuhhhh puas bapak.. makasih moy. Hak hak hak.”, celoteh pak Mamat yang baru berejakulasi di dalam memekku.

Tubuhku benar-benar sudah luluh lantak setelah orgasme keempat barusan dan dikeroyok dari tadi. Dan kurasakan pandanganku mulai kabur. Aku mulai hilang kesadaran dan segalanya menjadi gelap. Suara terakhir yang kudengar adalah teriakan keras Miss Alice yang sepertinya mendapat orgasme lagi.

-----

Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Tapi aku akhirnya terbangun dan kulihat ada bercak-bercak sperma yang sudah kering di memekku. Kulihat Miss Alice yang kini sedang menaik turunkan tubuhnya layaknya cowgirl di atas tubuh coklat gelap bang Kiryo. Di kiri dan kanannya ada Pak Togar dan Pak Mamat yang secara bergantian dihandjob dan diblowjob oleh Miss Alice. Terlihat wajah mereka semua yang dimabuk birahi dalam pesta seks di gudang sekolah ini. Desahan dan erangan kenikmatan seksual sahut menyahut di gudang tempat peralatan olahraga sekolahku.

Sepertinya aku hanya pingsan sebentar jika melihat bagaimana para pejantan ini masih menggumuli Miss Alice. Mungkin 15 sampai 20 menit perkiraan waktu aku tidak sadarkan diri. Tidak kulihat pak Jaenal di gudang ini, mungkin ia sudah pergi karena memang ia hanyalah tukang parkir di luar sekolah dan bukan karyawan sekolahku. Pastinya akan dicurigai jika ia terlalu lama berada dalam area sekolah.

Miss Alice dan 3 bandot ini masih asyik bersetubuh dan belum menyadari jika aku sudah bangun. Barulah akhirnya pak Togar yang pertama melihat ke arahku. “Wah uda bangun ya Non Selina. Kasian kecapean ya abis ngentot terus dari tadi. Haha.”, ujar si pria paruh baya yang sedang disepong guruku.

“Iya pak, Selina mau pulang. Kan udah beres yang tadi Selina janjiin.”, kataku sambil bangkit dari matras. Aku pun lalu mulai memunguti pakaianku yang berserakan di lantai gudang ini. Segera kukenakan dalaman dan lalu seragamku karena aku benar-benar lelah dan mau cepat pulang. Belum lagi resiko ketahuan jika ada satpam atau tukang sapu lain yang lewat ke arah gudang. Bisa-bisa aku kembali diperkosa para pejantan itu.

“Oke gapapa non. Ini masih ada miss Alice yang kuat banget staminanya buat ngewek.”, timpal pak Togar dan diikuti tawa pak Mamat dan Kiryo.

“Lain kali lagi ya Non Selina. Hehe.”, ujar Bang Kiryo yang memandangiku yang sedang memakai kemeja. Ia bagaikan tidak ada puasnya denganku padahal tadi ia sudah menikmati tubuhku begitu lama.

“Iya Non, jangan pura-pura nolak lah. Non juga tadi keenakan gitu pas dientot. Hak hak hak.”, sambung pak Mamat.

Aku tidak menggubris mereka dan berpamitan pada guruku yang mulutnya sedang dijejali kontol beruban milik pak Mamat. “Duluan ya miss. See you.”, ucapku walau agak aneh karena kondisi guru yang kuhormati ini sedang foursome dengan tiga bandot layaknya pelacur. “See you too.. Slllrrppp.. hati-hati ssllrrrrppp.. di slrrpp.. jalan ya Selina.. sllrrprppp..”, ucap Miss Alice yang diselingi suara sepongan mulutnya pada penis pak Mamat.

Berakhirlah hari yang amat melelahkan bagiku secara fisik. Aku merasakan pegal di selangkanganku yang memang dibombardir oleh “rudal-rudal” dari para pria kalangan bawah itu. Walau tidak bisa kupungkiri aku amat puas secara seksual dari mereka. Huff, mungkin memang aku tidak bisa melepaskan diri dari kenikmatan seksual ini karena selalu takluk tiap kali sudah disodok oleh kontol perkasa seperti tadi.

Aku pun pulang dengan naik taksi online. Kutuju condominiumku karena aku takut bau tubuhku yang penuh keringat dan sperma ini tercium oleh pembantu di rumahku. Sekitar 40 menit kemudian aku pun tiba di condoku. Buru-buru aku segera naik lift untuk menghindari predator seks di condiku, ya siapa lagi kalau bukan OB dan Satpam mesum yang pernah menikmati tubuhku. Aku sudah amat lelah dan butuh tidur.

Sesampainya di unitku aku pun segera mandi. Kucuci seluruh tubuhku terutama memekku dan anusku yang dari tadi dinodai lendir-lendir sperma para bandot itu. Selesai mandi kumakan spagethi yang kemarin kubeli dan setelah itu aku pun tidur dengan pulas.

---

Hari-hari pun berlalu. Aku menjalani kegiatan sekolah, gym-senam yoga dan hangout dengan teman-temanku seperti biasa. Tentu saja aku masih harus melayani nafsu birahi Pak Maliq, guru Fisikaku sesuai kesepakatan kami yang mana kehangatan tubuhku ditukar dengan bantuannya pada nilai Fisikaku supaya aku bisa tetap lulus. Ya, bagaimanapun aku punya rencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah karena tidak ingin mengecewakan orang tuaku. Mereka begitu berharap aku bisa meraih minimal gelar Sarjana walau memang aku tidak begitu baik nilai-nilai sekolahnya.

Aku masih belum tahu akan melanjutkan kemana, apakah luar negeri atau dalam negeri. Ya biarlah itu urusan nanti, pikirku. Memang dalam hitungan kurang dari 3 bulan lagi aku akan ujian akhir yang sangat berpengaruh dengan lulus tidaknya aku. Maka aku lebih intensif dalam belajar dan aku juga ikut kursus di mata pelajaran yang aku lemah.

Sudah 4 minggu berlalu sejak kejadian orgy di gudang sekolah. Dan dalam waktu ini juga aku sudah 4 x menjadi pemuas nafsu bagi guru Fisikaku yang keturunan Arab ini. Memang 1 minggu pak Maliq menagih jatah padaku. Kami melakukannya sekali di kantornya seperti saat pertama “deal” dengan dia dan tiga kali di hotel yang berada di luar jakarta berhubung ia takut ketahuan family atau temannya jika melakukan di hotel jakarta. Dan juga memang tidak memungkinkan jika bercinta di rumah pak Maliq karena ada anak bungsunya yang masih kuliah yang kuketahui waktu ngobrol-ngobrol dengan guruku ini di sela istirahat setelah “bertempur” di ranjang. Apalagi jika dilihat oleh tetangga tentu akan memberi gosip tidak sedap terhadapnya. Memang selesai bersetubuh dengan pak Maliq, kami banyak ngobrol sehingga aku yang awalnya agak segan dengannya kini bisa lebih cair. Walau di sekolah tetap saja aku tidak bisa akrab karena dapat memancing kecurigaan teman-teman dan guru lain. Aku jadi tahu hidup pak Maliq yang kesepian selepas ditinggal mati istrinya 5 tahun lalu. Aku jadi iba dan ketika pak Maliq mengajak untuk ronde berikut saat itu pun aku iyakan.

Nah untuk jatah yang ke 5 atau terakhir ini ia ingin lebih special yaitu melakukannya di hotel di Lombok. Ia merencanakan berangkat menjelang weekend ini dan menginap 2 malam. Aku sebenarnya enggan karena kalau begitu aku harus naik pesawat dan menginap disana. Pastinya ia ingin puas menikmatiku karena ia sudah bilang kami akan sekamar nantinya disana. Aku sempat mengutarakan keberatan dengan tawarannya itu tetapi pak Maliq mengancam kalau aku tidak mau maka ia menganggap kesepakatannya batal. Aku tentu saja tidak mau jika sampai “kerja keras” yang sudah kulakukan untuk melayaninya jadi sia-sia dan jadi tinggal kelas. Maka aku pun akhirnya tepaksa menyetujuinya. Toh pikirku sekalian jalan-jalan untuk refreshing sebelum harus berjuang belajar total menghadapi ujian akhir yang akan dilaksanakan dalam waktu 1 bulan lagi. Dan pak Maliq juga membelikanku tiket pesawat tapi kami duduk secara terpisah supaya tidak mencurigakan. Semua akomodasi diatur pak Maliq. Dipikir-pikir trip ini benar-benar bagai bulan madu saja tapi sayangnya dengan guru Fisikaku yang sudah berusia lebih dari 60 tahun.

Kami berangkat pada hari Jumat sekitar jam 5 sore jadi memang waktuku cukup mepet dengan jam pulang sekolah. Untungnya kami hanya menginap 2 malam disana jadi aku tidak perlu membawa banyak pakaian. Aku terpaksa harus berbohong pada orang tuaku bahwa aku pergi dengan teman-temanku. Untungnya mereka juga sedang sibuk mengurus bisnis di luar negeri jadi tidak terlalu bertanya-tanya.

Dan hari itu pun tiba. Aku sampai di bandara 1 jam sebelum keberangkatan dengan dianta sopirku. Huff, orang rumah mengira aku jalan-jalan padahal ya ini semacam duty alias kerja walau memang ke tempat wisata. Tapi memang harus kulakukan demi masa depanku. Ya, ini liburan rasa bekerja karena perjalanan ini demi mengkatrol nilai Fisikaku yang hancur-hancuran..




~ BERSAMBUNG ~


NB : Dilarang Mengcopy Cerita Ini Ke Blog / Website Manapun Tanpa Seizin TS.
Terimakasih suhuuuu....


Ajibbbbbb
 
Bimabet
Terima kasih suhu untuk update nya.
Ditunggu kelanjutan yang mengacengkan.

Sama2 suhu :beer:
Stay tune

Super update hu..mantappppp
Suka scene Gb alice hehe

Makasih utk apresiasinya suhu
Enjoy :beer:

Terimakasih suhuuuu....


Ajibbbbbb

Sama2 suhu
Met enjoy :)

Maturnuwun update nya suhu, mantab tenan

Sama2 suhu :beer:

Ce bule, gambar ke 2 hu..

Lily Hart hu namanya. :cim:

Mantap suhu

Makasih hu :cendol:

Update nya mantap hu

Thanks hu apresiasinya :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd