Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selina, Amoy Petualang Seks [Update 11 Maret 2024 Page 318

Part 31

Sudah 4 minggu berlalu sejak kejadian orgy di gudang sekolah. Dan dalam waktu ini juga aku sudah 4 x menjadi pemuas nafsu bagi guru Fisikaku yang keturunan Arab ini. Memang 1 minggu pak Maliq menagih jatah padaku. Kami melakukannya sekali di kantornya seperti saat pertama “deal” dengan dia dan tiga kali di hotel yang berada di luar jakarta berhubung ia takut ketahuan family atau temannya jika melakukan di hotel jakarta. Dan juga memang tidak memungkinkan jika bercinta di rumah pak Maliq karena ada anak bungsunya yang masih kuliah yang kuketahui waktu ngobrol-ngobrol dengan guruku ini di sela istirahat setelah “bertempur” di ranjang. Apalagi jika dilihat oleh tetangga tentu akan memberi gosip tidak sedap terhadapnya. Memang selesai bersetubuh dengan pak Maliq, kami banyak ngobrol sehingga aku yang awalnya agak segan dengannya kini bisa lebih cair. Walau di sekolah tetap saja aku tidak bisa akrab karena dapat memancing kecurigaan teman-teman dan guru lain. Aku jadi tahu hidup pak Maliq yang kesepian selepas ditinggal mati istrinya 5 tahun lalu. Aku jadi iba dan ketika pak Maliq mengajak untuk ronde berikut saat itu pun aku iyakan.

Nah untuk jatah yang ke 5 atau terakhir ini ia ingin lebih special yaitu melakukannya di hotel di Lombok. Ia merencanakan berangkat menjelang weekend ini dan menginap 2 malam. Aku sebenarnya enggan karena kalau begitu aku harus naik pesawat dan menginap disana. Pastinya ia ingin puas menikmatiku karena ia sudah bilang kami akan sekamar nantinya disana. Aku sempat mengutarakan keberatan dengan tawarannya itu tetapi pak Maliq mengancam kalau aku tidak mau maka ia menganggap kesepakatannya batal. Aku tentu saja tidak mau jika sampai “kerja keras” yang sudah kulakukan untuk melayaninya jadi sia-sia dan jadi tinggal kelas. Maka aku pun akhirnya tepaksa menyetujuinya. Toh pikirku sekalian jalan-jalan untuk refreshing sebelum harus berjuang belajar total menghadapi ujian akhir yang akan dilaksanakan dalam waktu 1 bulan lagi. Dan pak Maliq juga membelikanku tiket pesawat tapi kami duduk secara terpisah supaya tidak mencurigakan. Semua akomodasi diatur pak Maliq. Dipikir-pikir trip ini benar-benar bagai bulan madu saja tapi sayangnya dengan guru Fisikaku yang sudah berusia lebih dari 60 tahun.

Kami berangkat pada hari Jumat sekitar jam 5 sore jadi memang waktuku cukup mepet dengan jam pulang sekolah. Untungnya kami hanya menginap 2 malam disana jadi aku tidak perlu membawa banyak pakaian. Aku terpaksa harus berbohong pada orang tuaku bahwa aku pergi dengan teman-temanku. Untungnya mereka juga sedang sibuk mengurus bisnis di luar negeri jadi tidak terlalu bertanya-tanya.

Dan hari itu pun tiba. Aku sampai di bandara 1 jam sebelum keberangkatan dengan dianta sopirku. Huff, orang rumah mengira aku jalan-jalan padahal ya ini semacam duty alias kerja walau memang ke tempat wisata. Tapi memang harus kulakukan demi masa depanku. Ya, ini liburan rasa bekerja karena perjalanan ini demi mengkatrol nilai Fisikaku yang hancur-hancuran.

Setelah di bandara aku pun menchat guru Fisikaku itu. Sekitar 5 menit kemudian kulihat Pak Maliq sudah berjalan mendekatiku. Ia mengenakan topi dan masker karena buat jaga-jaga supaya tidak ada yang mengenalinya. Bagaimanapun akan sangat mencurigakan bagaimana seorang pria paruh baya seperti dirinya berjalan di sampingku seorang gadis muda berkulit putih. Ya, lebih baik cari aman daripada kami kena masalah jika ada yang memergoki kami berdua di bandara. Aku sendiri mengenakan kaos lengan panjang ketat berwarna putih serta celana panjang jeans biru muda. Tidak lupa kupakai kacamata hitamku dan juga masker untuk jaga-jaga.



Tapi kami pun tidak benar-benar berjalan terlalu dekat karena resiko juga lebih besar jika kami terlalu mencolok. Saat di pesawat barulah kami duduk bersebelahan di baris kanan pesawat maskapai kebanggaan Indonesia ini. Pak Maliq duduk di kursi dekat jendela dan aku duduk tepat disampingnya. Ada 1 orang lagi duduk di sebelah kiriku. Seorang pria yang dari penampilannya mungkin lebih muda sedikit dariku itu sedang asyik melihat layar komputer tabletnya. Wajahnya masih lumayan ketimbang pak Maliq dan kulitnya sawo matang. Ia berkacamata dengan rambutnya yang dipotong pendek disisir menyamping.

Kulihat sekeliling kabin pesawat yang kami tumpangi ini. Oh, ternyata penumpangnya tidak banyak. Lebih banyak kursi yang kosong ketimbang yang terisi. Mungkin karena memang maskapai yang kami naiki ini cukup mahal harga tiketnya. Ya, aku malah bersyukur karena dengan begini kemungkinan ketemu orang yang kami kenal juga jauh lebih kecil.

Pesawatpun akhirnya take off dengan lancar. Cuaca hari ini juga bagus jadi tidak begitu ada turbulensi. Guruku ini terlihat sudah bernafsu menatap diriku yang mengenakan kaos ketat ini. Ia berbisik padaku, “Selina, bapak sange nih.”. Aku hanya diam saja tidak menjawab dan membiarkan tangan pak Maliq yang merayapi pahaku yang tertutup celana jeans. Ada saja tingkah nakal pak Maliq ketika pesawat baru terbang sekitar 15 menitan. Disusupkannya tangannya dari bawah kaosku dan ia meremas payudaraku yang masih terbungkus bra. Oh, sungguh gila pak Maliq. Padahal sebelahku ada orang yang bisa saja memergoki aksi mesumnya yang merogoh payudaraku.

Aku mau melawan tapi takut malah akan ketahuan oleh cowo sebelahku. Apalagi sempat kulirik ke arahnya, cowo ini tidak tidur dan sedang main HP. Aku sempat mau menepis tangan guruku tapi tatapan pak Maliq yang seolah bilang harus menuruti keinginannya itu membuatku akhirnya pasrah. Kubiarkan tangan nakal pria keturunan Arab ini bermain-main di gundukan daging di dadaku yang kencang.

Tidak puas hanya menyentuh dari luar braku, kini pak Maliq pun menyusupkan tangannya ke dalam braku. Lalu diraba dan diremasnya sambil menelusuri mulusnya bukit payudaraku. Saat jarinya menemukan puting susuku dengan telaten ia pun memilin pucuk payudaraku yang mungil dan sudah mengeras itu.

Aku jadi mulai terangsang akibat aksi nakal tangan guru Fisikaku itu. Apalagi kini pak Maliq makin gila dengan tangannya mulai membuka celana jeansku. Pelan-pelan ia membuka risleting jeansku hingga celana dalamku terbuka. Beruntung aku membawa jaket hoodieku dan segera kugunakan menutupi tangan pak Maliq yang sedang merayap di selangkanganku itu. Aku takut cowo sebelah tahu apa yang sedang pak Maliq lakukan terhadapku.

Jari-jari pak Maliq kini pun bagaikan ular yang melata di atas perutku bergerak turun ke celana dalamku. Jemari pria paruh baya ini pun mulai masuk dari celah celana dalamku. Kurasakan sentuhan jari itu di bagian bawah perutku dekat dengan area kewanitaanku yang ditumbuhi rambut kemaluan yang sudah lebih lebat dari saat terakhir pak Maliq menyetubuhiku.



“Wah, udah makin lebat ya jembutmu.. bapak suka.. hehe..”, komentarnya mengetahui rambut di sekitar area vaginaku yang lumayan rimbun sekarang. Jari-jarinya menarik pelan bulu vaginaku seolah gemas.

“Ssshh… pak.. setop..”, pintaku agak memohon supaya ia menghentikan aksi gerilya jarinya di organ intimku.

“Hehe, tenang aja. Gak bakal ada yang tahu. Asal kamu jangan berisik aja..”, bisik guruku itu sambil lidahnya kini menjilat telingaku, membuatku menggelinjang geli dan terangsang.

“Nghhh.. pak.. aku gak kuat.. sshhh..”, aku mulai mendesah keenakan akibat jari-jari guru Fisikaku itu yang terus menerus memainkan bibir memekku.

“Hehe, gapapa, keluarin aja.. Ini uda lumayan becek loh memekmu..”, timpal pak Maliq agak berbisik.

Kulirik ke arah cowo sebelahku yang sepertinya mulai tahu dengan tindakan kami dan ia bisa jadi mendengar obrolan mesumku dengan pak Maliq barusan. Walau berbisik-bisik tapi posisi kami yang hanya bersebelahan ini tentu saja masih bisa terdengar olehnya. Pak Maliq terus saja memainkan memekku dengan jarinya, bahkan kini kurasakan jari telunjuk dan jari tengahnya mulai menusuk masuk ke liang vaginaku!

Aku mulai gelagapan akibat rasa enak bagaikan listrik yang menyetrum tubuhku ini. Ketika jari pak Maliq mengenai klitorisku aku pun reflek mendesah cukup keras, “Aahhh.”. Aku pun panik saat menyadari suara yang barusan kulepaskan itu lumayan keras. Dan benar saja, cowo itu kini menatap diriku dengan tatapan heran. Apalagi aku kini sudah sangat horny akibat rangsangan di memekku dan pentil susuku yang tidak henti-hentinya disentuh pak Maliq.

Cowo itu malah kini menatap ke arah selangkanganku yang tertutup jaketku dan ia melihat ke arah pak Maliq yang tangannya sedang berada di dalam jaketku. Oh shit! Ia pasti tahu jika pak Maliq sedang mengobok memekku. Belum lagi tangan pak Maliq yang satunya masih bercokol di payudaraku yang membuat kaos lengan panjangku agak berantakan karena ada tangan guruku.

Wajah cowo itu terbengong seperti melihat sesuatu yang aneh. Uh, tapi memang apa yang sedang terjadi di hadapannya adalah sesuatu yang tidak lazim. Adegan foreplay sex antara gadis muda berkulit putih dengan pria tua berkulit gelap di dalam pesawat yang sedang terbang begini! Cowo ini semakin kulihat memang wajahnya seperti anak nerd atau biasa dipanggil culun istilah anak sekarang.

Walau ada rasa malu karena dilihat oleh orang tak dikenal saat aku sedang dipermainkan pak Maliq tapi aku membiarkan saja. Birahiku yang tinggi membuatku sudah tidak peduli lagi jika cowo sebelahku tahu. Wajahku yang putih pasti sudah merah bak kepiting rebus karena memang aku begitu horny. Dorongan seksual ini membuatku seolah-olah menuntut penuntasan akan libidoku ini. Apalagi harus kuakui ada sensasi berbeda saat memekku yang sedang difingering dan buah dadaku yang dimainkan ini menjadi tontonan bagi cowo di sebelahku. Walau ia tidak dapat melihat langsung tapi setidaknya wajahku yang horny agak kemerahan dan bibirku yang merekah sensual ini sudah cukup memberi clue baginya.

Pak Maliq seolah ingin membuat suasana lebih liar lagi dengan ia langsung mencium bibirku yang sedang agak membuka karena mendesah. Bibirku dilumat habis-habisan oleh pria tua itu seperti sengaja supaya cowo sebelah kami jadi tahu dan makin tidak nyaman. Aku coba mendorongnya tapi tenaga pak Maliq lebih kuat. Aku pun pasrah saja diciumi dan lidah pak Maliq masuk ke dalam mulutku. Kami berfrench kiss dengan liat selagi cowo sebelahku menonton aksi panas antara aku dan guruku. Tangan pak Maliq terus bekerja memerah buah dadaku yang bulat ini dan tangannya terus mencucuk memekku yang sudah sangat basah.



Yang lebih gila lagi selepas berciuman denganku pak Maliq malah ngomong dengan agak berbisik ke cowo sebelahku, “Dek, kalo mau pegang susu ni amoy gapapa. Dia cewe bookingan bapak koq. Hehe.”. Aku melotot ke arah guruku walau masih dengan wajah sayu karena masih begitu bergairah. Pak Maliq hanya tersenyum lalu berbisik, “Anggap aja pengalaman baru Selina. Hehe.”.

Cowo itu lalu menatapku dan berbisik, “Permisi ya neng.”. Lalu tangan cowo sebelahku itu memasuki kaos ketatku dari bawah! Aku ingin menepis dan mendorong tangan cowo itu tapi pak Maliq kembali berbisik, “Udah biarin aja. Daripada ntar penumpang lain pada tahu loh.”. Mendengar itu aku pun terpaksa diam dan pasrah saja saat tangan orang asing di sampingku mulai merayap naik ke payudaraku.

Oh, terasa tangan kasar cowo sebelahku menangkup buah dadaku yang kiri. Diremas-remasnya bongkahan susuku itu dengan kuatnya, sepertinya cowo ini masih awam untuk urusan seks. Terbukti caranya meremas begitu brutal dan seperti hanya mengandalkan nafsu.

“Kamu cantik banget. Mirip bintang bokep jepang yang jadi bacolanku. Huehehe.”, ujar si cowo nerd ini dengan begitu kurang ajar dan creepy.

Pak Maliq yang melihatku yang keenakan ini hanya terkekeh sambil lalu melanjutkan lagi aksi jari-jari nakalnya di memekku. Tangannya yang bercokol di buah dadaku pun kini ikut meremas. Jadilah payudaraku yang kanan dan kiri ini sedang dimainkan oleh dua pria. Yang satu adalah guru Fisikaku yang mesum dan yang satu lagi cowo yang beruntung dapat merasakan payudaraku.

Sempat agak tegang saat ada penumpang lain yang lalu lalang melewati kami untuk ke toilet. Aku yang masih horny ini sempat agak reda birahinya ketika beberapa penumpang lewat atau mengambil tas di bagasi di atas kami. Aku berusaha untuk tidak mendesah atau terlihat sayu supaya tidak membuat penumpang lain curiga.

Untungnya tidak lama kondisi kembali tenang dan aku pun kembali terlena oleh rasa nikmat dari tangan-tangan pak Maliq dan cowo nerd disampingku. Saat aku sedang merem melek keenakan oleh rangsangan seksual dari pak Maliq dan cowo nerd ini tiba-tiba ada guncangan cukup kuat. Aku kaget dan ternyata pesawat sedang mengalami turbulensi karena melewati awan. Jadilah tangan yang sedang meremas buah dadaku pun ikut terombang ambing naik turun, membuat buntalan susuku terguncang juga.

“Pesawatnya turbulensi toket ni amoy ikutan turbulensi juga nih dek. Hehehe.”, ujar pak Maliq kepada cowo sebelahku dengan terkekeh mesum.

Cowo itu pun tertawa lalu berkata dengan berbisik, “Iya pak, toketnya kencang ni. Bulat dan mantul-mantul nih. Hehe.”.

“Belum pernah kan megang toket amoy?”, tanya pak Maliq.

“Be belum pernah pak.. hehe..”, jawab cowo itu dengan cengengesan.

“Nah lu coba aja lihat toketnya daripada cuma megang aja.”, ujar pak Maliq meminta si cowo ini untuk melihat langsung payudaraku!

“Wah, siap pak. Misi ya neng.”, ucap si cowo itu dan dengan cepat ia pun menyusupkan kepalanya ke dalam jaketku dan ia mengangkat kaosku hingga buah dadaku bisa terlihat olehnya.

“Gimana menurut kamu susu ni amoy dek?”, tanya pak Maliq dengan seenaknya.

“Wuih gila bagus banget pak. Baru kali ini lihat toket seputih dan sebulat ini selain dari bokep JAV. Haha.”, jawab si cowo nerd ini dengan tertawa mesum. “Ni putingnya aja bisa warna pink gini loh. Uedan. Hehehe.”, sambungnya sambil jarinya memilin pentil susuku.

Terdengar suara dari awak kabin yang memberitahu lampu tanda kenakan sabuk pengaman menyala yang akibat adanya turbulensi. Kembali kunikmati stimulasi dari tangan-tangan yang sedang memainkan vagina dan payudaraku. Aku agak mendesah walau hanya pelan saja karena kucoba menahan. “Nghh.. sshhh.. nghh..”, sesekali suara desahanku keluar dari mulutku tapi tidak begitu keras.

Turbulensi pesawat ini juga membuat jari-jari pak Maliq yang sedang mengobok-ngobok memekku ikutan terkena efek goncangan. Terasa kocokan jarinya makin menjadi-jadi membuatku makin menggelinjang keenakan. Perasaan takut ketahuan oleh penumpang ataupun awak kabin bercampur aduk dengan birahi seksualku yang ingin dipuaskan.

Pak Maliq bahkan kini dengan nekatnya agak membungkukkan badannya dan menyelinap masuk ke dalam jaket yang kugunakan untuk menghalangi pandangan orang ke tubuhku. Lalu pak Maliq menarik kaosku hingga ke atas dan kurasakan braku diturunkannya. Tidak lama ada rasa geli dan hangat basah di puting susuku yang kanan. Lidah pak Maliq sedang menjilati pucuk payudaraku. Oh, makin bertambah kenikmatan seksual yang sedang kurasakan ini.

Bibirnya kini malah mengenyot puting susuku yang sudah tegak karena horny ini. Dikulum dan disedot-sedotnya pentilku membuatku makin blingsatan oleh rasa enak itu. Aliran geli bercampur kenikmatan itu menjalar ke tubuhku membuatku makin sulit untuk tidak mendesah.

Dan tiba-tiba kurasakan pak Maliq melepaskan kait braku yang berada di depan dan ia melolosi braku itu. Jadilah kini buah dadaku dan puting susuku dapat terlihat dari kaos putihku yang bahannya cukup tipis ini. Kurasakan bra putihku jatuh dan mengenai kakiku. Tanpa bra yang mengganggu lagi, tangan nakal cowo sebelahku pun lebih bebas mengeksplor bukit payudaraku. Diraba dan diremasinya buntalan susu ukuran 34Bku itu dengan amat bernafsu.



Kini aku mulai merasakan gelombang birahi yang meninggi dan pelan-pelan membawaku menuju orgasme. Remasan di payudaraku dan sodokan jari-jari yang memainkan vaginaku yang sudah becek ini membuatku begitu terbuai. Kugigit bibirku menahan rasa enak di dua titik tubuhku itu.

Akhirnya tanpa bisa kutahan, badai orgasme itu pun melandaku. Kututup mulutku sekuat tenaga supaya tidak ada suara rintihan nikmatku yang terdengar. Tubuhku agak berkelojotan walau tidak begitu liar karena tertahan oleh seatbelt kursi pesawat ini. Saking enaknya posisi dudukku kini makin bersandar turun dan kakiku seperti kehilangan tenaga menjuntai di lantai pesawat ini. Kurasakan cairan orgasmeku yang mengalir membasahi celana dalam dan pahaku. Dan juga ada yang mengenai jari tangan pak Maliq. Kuambil tisu di tasku dan kubersihkan sisa-sisa orgasme di vagina dan pahaku.

Lalu pak Maliq kembali dengan seenaknya berkata, “Nah, kan kamu uda crot. Sekarang bikin bapak crot ya pake tangan kamu.”. Damn, guruku ini memang benar-benar berotak mesum dan gila. Ini masih di pesawat tapi ia bisa-bisanya memintaku untuk menghandjobnya. Aku sebenarnya enggan, selain karena masih capek selepas orgasme tapi ini juga beresiko ketahuan.

Aku coba bernego dengan guruku dan bilang dilanjutkan nanti saja di hotel. Tapi pak Maliq tetap kukuh dengan keputusannya untuk memintaku memberi servis handjob pada penisnya. Aku pun tahu tidak ada pilihan daripada nanti guruku marah dan perjanjian kami batal. Maka kurapikan celanaku yang tadi dibuka pak Maliq. Tangan pak Maliq dan cowo itu masih saja bercokol di buah dadaku.

Mulailah kulepaskan ikat pinggang celana guruku itu dan lalu kancing celananya. Kututupi tangan dan bagian selangkangan guruku dengan jaket hoodieku. Saat aku sedang menurunkan celana dan celana dalam pak Maliq tiba-tiba cowo sebelahku berkata, “Eh neng, aku juga mau dong.”. Sungguh kurang ajar cowo ini. Bisa-bisanya ia minta hal mesum begitu dengan orang asing sepertiku.

Pak Maliq yang sepertinya tahu aku agak keberatan dengan permintaan cowo itu lalu bilang, “Kamu layanin dia juga Selina. Kasi yang terbaik biar dia cepat keluar.”. Aku kesal dengan pak Maliq yang seenaknya seperti merendahkan diriku ke cowo sebelahku.

Cowo itu pun tersenyum girang karena tahu akan mendapat servis handjob dariku. Gilanya, ia sudah membuka celana dan celana dalamnya. Tapi ia masih cukup pintar untuk menggunakan tas ranselnya yang cukup besar dan juga jaket denimnya untuk menutupi selangkangan dan tanganku. Kulihat penis cowo ini sudah setengah ereksi. Tidak begitu panjang dan tidak bersunat. Warnanya lebih gelap dari kulitnya yang sawo matang.

Karena sadar tidak ada jalan lain selain mengikuti kemauan pak Maliq yang ingin aku mengocok penis miliknya dan cowo ini, aku pun mulai mengarahkan tanganku ke batang cowo itu. Tangan kananku sudah menggenggam penis pak Maliq dan kini tangan kiriku pun mulai melingkari batang milik cowo seumuranku ini. Hmm, diameter kontol cowo ini tidak begitu lebar.

Dengan cepat tanganku pun mulai bekerja memberi servis tangan pada dua batang kontol di kiri dan kananku. Tangan guruku dan cowo ini tidak diam dan mereka kembali meremasi buah dadaku. Apalagi tanpa adanya braku, mereka lebih leluasa mengakses dadaku. Sesekali jari-jari mereka mencubit puting susuku atau menoel-noelnya. Jujur, ini sungguh momen yang amat liar karena aku belum pernah melakukan perbuatan seperti ini di dalam pesawat! Kulihat wajah cowo sebelahku yang amat menikmati aksi handjobku dengan mulutnya sudah menganga. Jelas ia pasti masih amatiran urusan seks.

Lalu saat aku sedang sibuk memberikan handjob sebaik mungkin pada dua kontol di kiri dan kananku, kembali pesawat mengalami guncangan akibat turbulensi. Kocokanku pun menjadi lebih kuat akibat hentakan badanku dari turbulensi. Guncangan ini berlangsung beberapa kali sampai akhirnya kembali pesawat terbang dengan mulus.

Dan tidak lama cowo ini agak menggeram, “Ugghhh..”. Lalu kurasakan batang kejantanan cowo ini berkedut beberapa kali. Terasa semprotan lendir hangat milik pria muda ini mengenai tanganku dan kebanyakan mengenai tas dan jaketnya. Huff, untung saja cowo ini sebentar sudah keluar, apa memang benar ia masih hijau ya urusan seks. Terlihat memang cowo ini pastinya kutu buku dilihat dari kacamatanya yang tebal.

Kulihat pancaran kepuasan dari wajah cowo di sampingku ini. Ia terlihat begitu bahagia setelah orgasme dari servis tanganku. Cowo culun ini berterima kasih padaku dan ia lalu kembali sibuk dengan gadgetnya. Tapi pak Maliq masih belum ada tanda-tanda akan klimaks. Guruku ini memang termasuk tahan lama, saat ngeseks dengannya saja selalu harus aku orgasme minimal 2 x baru ia bisa orgasme.

Lalu pak Maliq memintaku untuk memblowjobnya. Aku kontan saja kaget dan keberatan tapi ia kembali setengah mengancamku dengan nilai Fisikaku. Aku pun tidak bisa berkutik lagi dan terpaksa menyanggupinya. Kulihat sekeliling tidak ada yang lalu lalang maka aku pun segera membungkukkan tubuhku ke arah pak Maliq. Lalu aku pun mulai masuk ke dalam jaketku.

Tanpa buang waktu lagi aku segera mencaplok batang kontol pak Maliq dengan bibirku. Kukulum penis guruku itu yang berwarna kehitaman dan berurat. Kunaik turunkan kepalaku dengan cepat dengan harapan pak Maliq bisa segera orgasme. Sesekali kugunakan lidahku menjilat kepala kontolnya di dalam mulutku. Tanganku juga menggenggam kontol milik pria berusia di atas 60 tahun ini. Kukocok bagian testis hingga batang leher kontol sambil mulutku memberikan sepongan di batang hingga kepala kontolnya.



Lalu tiba-tiba terdengar suara dari pramugari yang memberitahu bahwa sudah waktunya membagikan makanan kepada kami. Aku yang kaget pun buru-buru bangkit dari posisi membungkukku. Kulihat para awak kabin pesawat pun mulai mendorong kereta yang berisi makanan. Aku yang panik karena takut kepergok awak kabin pun ingin menarik tanganku. Tapi pak Maliq menahan tanganku untuk tetap mengocok batangnya. Ditatapnya mataku dengan pandangan mesum lalu berbisik, “Terusin Selina. Ingat, jangan membantah.”.

Aku pun terpaksa menuruti keinginan guruku itu dan kembali mengocok batang panjang dan keras miliknya. Berhubung kami memang duduk di kursi pesawat bagian tengah jadi pramugari dengan kereta dorongnya itu pun tidak lama sudah menghampiri kami. Dibagikannya kotak makanan kepada cowo sebelahku lalu kepadaku dan pak Maliq. Aku agak gugup karena takut jika pramugari ini menyadari apa yang kulakukan di bawah bentangan jaketku ini.

Untungnya apa yang kutakutkan itu tidak terjadi. Pramugari bertubuh tinggi ini melanjutkan membagi makanan ke kursi belakang kami. Aku pun kembali fokus memberi servis tangan terbaik untuk kontol guruku. Kulihat guruku itu membuka kotak makanan dan ia mengeluarkan satu pisang. Dikupasnya kulit pisang itu lalu ia menaruh pisang itu di bawah jaket. Entah apa lagi ide gila guru mesumku ini.

Lalu terdengar napas pak Maliq mulai menderu yang artinya ia sudah dekat dengan orgasmenya. Aku pun mempercepat kocokanku di penisnya. Tidak lama berselang kurasakan getaran kuat di batang kejantanan pak Maliq. Dan menyemburlah sperma milik pria keturunan arab ini dan mengenai jaketku. Beberapa juga mengenai tanganku dan kurasakan cairan kental putih yang hangat ini di kulit tanganku.

“Mantap Selina. Ini benar-benar luar biasa. Hehe.”, ujar pak Maliq dan tersenyum puas menatapku.

“Udah ya pak. Selina mau makan dulu ya.”, ucapku.

“Nih, bapak kasi kamu pisang spesial. Hehe.”, ucap guruku itu sambil memberikan pisang yang tadi sudah dikupasnya. Kulihat ada yang aneh di pisang itu. Di bagian ujungnya ada cairan putih kental.

Aku pun tahu apa lendir itu. Gila, pak Maliq mengoleskan sperma dari penisnya ke ujung pisang itu. Ia lalu bilang, “Nah, kamu makan ini ya Selina. Kamu pasti suka.”. Guruku tersenyum mesum sambil ia memajukan pisang itu ke arah mulutku.

Aku melotot kaget melihat keisengan guruku itu. Tapi aku pun tidak mau membantahnya dan segera kumakan pisang beroleskan krim sperma itu. Uh, ada rasa asin dari cairan putih kental hasil orgasme guruku. Kulihat pak Maliq kegirangan melihatku yang patuh padanya itu.

Kugigit dan kutelan pisang berlumut sperma pemberian pak Maliq. Lalu aku pun mulai menyantap makan siang di pesawat ini. Kulihat cowo sebelahku dan pak Maliq juga sedang menikmati makanan mereka.

Sekitar 10 menit kemudian kami pun selesai makan. Saat aku sedang meneguk air putih tiba-tiba pak Maliq bilang padaku, “Hmm, masih ada waktu nih sebelum landing. Ronde dua yuk”. Lalu ia tersenyum penuh arti sambil melirik ke arah toilet. Aku sebenarnya tahu yang pak Maliq maksud tapi aku pura-pura tidak mengerti. “Maksudnya apa pak?”, tanyaku pura-pura bego.

“Ya ML dong Selina. Hehe.”, bisik pak Maliq di dekat telingaku.

“Hah? Disini?”, tanyaku lagi dengan berlagak polos.

“Ya tidak lah. Disono toilet.”, bisik guruku menimpaliku.

“Uhh, nanti kalo pas ada yang mau masuk toilet gimana pak.”, tanyaku lagi berusaha membuat guruku itu mau mengurungkan niat mesumnya yang kelewat gila. Nafsu birahi guruku ini memang begitu dahsyat. Padahal ia baru keluar tadi tapi tidak lama sudah mengajak seks.

“Tenang aja, itu kursi bagian belakang pesawat banyakan kosong. Dan minta si cowo sebelah kamu aja untuk jaga depan toilet. Hehe.”, ucap pak Maliq dengan santainya.

Lalu pak Maliq pun menerangkan pada si cowo nerdy itu dan ia menjanjikan bahwa ia juga bisa menikmati jepitan vaginaku. Sungguh pak Maliq ini sudah begitu merendahkanku bagaikan seorang pelacur escort yang ia bawa jalan-jalan. Cowo itu pun menyanggupi permintaan pak Maliq yang memintanya untuk menjadi “bodyguard” selagi aku dan pak Maliq akan bercinta di dalam bilik toilet pesawat.

Maka setelah dilihat situasi sepi dan memungkinkan pak Maliq pun memberi kode untukku supaya masuk duluan ke dalam toilet supaya tidak mencurigakan. Aku lalu berjalan ke toilet di belakang pesawat. Kubuka pintu toilet yang memang kosong itu dan aku pun masuk. Kutunggu pak Maliq yang memang akan menyusulku ke toilet.

Tidak sampai 2 menit kemudian pak Maliq pun mengetuk pelan pintu bilik toilet ini. Lalu kubuka pintu toilet dan pria tua ini pun masuk ke dalam. Ruang toilet pesawat yang memang sempit ini menjadi lebih sesak akibat adanya aku dan pak Maliq di dalam. Ada rasa tegang yang kurasakan karena akan melakukan perbuatan seksual yang tentunya terlarang dilakukan di pesawat. Apalagi di dalam bilik WC pesawat yang begitu sempit untuk dua orang ini..


~ BERSAMBUNG ~


NB : Dilarang Mengcopy Cerita Ini Ke Blog / Website Manapun Tanpa Seizin TS.
 
Terakhir diubah:
Sudah update ya guys. Agak telat hampir 2 jam dan jadinya di tgl 1 April updatenya. Atleast update kan. Better late than never right. hehe
Dan juga pas jatuh di tanggal April Mop. Anggap aja yang saya bilang update 31 Maret itu the lie of April Mop. :D
Met enjoy ya suhu2 semua :beer::)

Gassss pindah page

Mantap :semangat:

Ayooooooo selina

Yu ayu yu :cif:

Ganti page ayoooo

Oke suhu :cendol:

Pompaa teruss selina sampe ganti page

Wah mantap dipompa terus Selinanya :genit:

bantu biar pindah page sebelum ganti bulan..................

:baris:

Sudah pindah page hu :beer:
 
Edaaan....
Pak Maliq..... Awesome, Dude.... Hehehe...
It will be very Hot in 'Lombok'
Hahaha...
Thanks for the teaser, Bro Thanosduh
What an april fool gift indeed
 
Akhirnya update kembali, mantap suhu

Iya hu, enjoy :beer:

Yang ditunggu tunggu, makasih updatetannya suhu

Sama2 suhu :cendol:

Bener-bener update sebelum puasa.. Nice huuu. gasken baca nih

Iya hu, hehe. Thanks hu :)

Uhh makasih updatenya suhu

Sama2 suhu :cim:

Makasih update nya

Sama2 hu :beer:


Sama2 hu :cendol:

Makasih updatenya suhu @thanosduh

Sama2 suhu :)

Edaaan....
Pak Maliq..... Awesome, Dude.... Hehehe...
It will be very Hot in 'Lombok'
Hahaha...
Thanks for the teaser, Bro Thanosduh
What an april fool gift indeed

Yes, indeed. But there is still some action left in the plane before it land ;)
Yes, April Food gift for all of Selina loyal reader :klove:

Wah jadi gak sabar ini buat ngeliat pas udh di lombok

Ditunggu hu, masih ada action di pesawat loh itu :cim:


Thank you hu :beer:
 
Wah wah....
Pak Maliq dapat bonus nih, perjanjian nya kan cm 5x doang, eh dpt bonus action di pesawat...hoho

Kayaknya di Lombok Selina bakal di garap lebih gila lagi nanti sama Pa Maliq..

Di tunggu action before plane landed nya suhu, apa hanya si cowo nerd dan pa maliq aja yg dpt jatah? Ato jangan2...ada penumpang lain yg ikut ambil bagian...

Semangat Hu...:beer:

Can't wait for next update..
 
Yang ditunggu2 turun juga, haha. Terimakasih updateannya hu, semoga urusan real life lancar, biar cepet update lagi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd