Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selina, Amoy Petualang Seks [Update 11 Maret 2024 Page 318

Bentar ya suhu2 lagi tahap finishing.
:panlok4:

Gile udah part 32 aje...
Ga kerasa dah mengikuti Selina dari lama...

Pertanyaannya, kok Selina ga lulus-lulus SMA? :bisik:

Udah mau lulus koq hu. ;)

Menanti selina muncul kembali 😍

Siap suhu :beer:

Menunggu cerita seru berikutnyaa

Stay tune hu. :cendol:

Sundul ah biar ganti page

Mantap semangatnya :cif:

post berikutnya pasti sudah di page baru......
mudah2an langsung diambil sama suhu @thanosduh buat update

:baris::baris::baris:
:baris::baris::baris:

Agak delay sedikit hu biar lebih joss :cim:

ikutan sundul ,demi selina

Nice suhu :beer:

Selina oh selina…

She will be back suhu :panlok2:

Udh ganti page hu

Iya hu, ini gak lama lagi koq :cendol:

Gass huuu Selinaaa

Pasti hu :)
 
Part 32

Sekitar 10 menit kemudian kami pun selesai makan. Saat aku sedang meneguk air putih tiba-tiba pak Maliq bilang padaku, “Hmm, masih ada waktu nih sebelum landing. Ronde dua yuk”. Lalu ia tersenyum penuh arti sambil melirik ke arah toilet. Aku sebenarnya tahu yang pak Maliq maksud tapi aku pura-pura tidak mengerti. “Maksudnya apa pak?”, tanyaku pura-pura bego.

“Ya ML dong Selina. Hehe.”, bisik pak Maliq di dekat telingaku.

“Hah? Disini?”, tanyaku lagi dengan berlagak polos.

“Ya tidak lah. Disono toilet.”, bisik guruku menimpaliku.

“Uhh, nanti kalo pas ada yang mau masuk toilet gimana pak.”, tanyaku lagi berusaha membuat guruku itu mau mengurungkan niat mesumnya yang kelewat gila. Nafsu birahi guruku ini memang begitu dahsyat. Padahal ia baru keluar tadi tapi tidak lama sudah mengajak seks.

“Tenang aja, itu kursi bagian belakang pesawat banyakan kosong. Dan minta si cowo sebelah kamu aja untuk jaga depan toilet. Hehe.”, ucap pak Maliq dengan santainya.

Lalu pak Maliq pun menerangkan pada si cowo nerdy itu dan ia menjanjikan bahwa ia juga bisa menikmati jepitan vaginaku. Sungguh pak Maliq ini sudah begitu merendahkanku bagaikan seorang pelacur escort yang ia bawa jalan-jalan. Cowo itu pun menyanggupi permintaan pak Maliq yang memintanya untuk menjadi “bodyguard” selagi aku dan pak Maliq akan bercinta di dalam bilik toilet pesawat.

Maka setelah dilihat situasi sepi dan memungkinkan pak Maliq pun memberi kode untukku supaya masuk duluan ke dalam toilet supaya tidak mencurigakan. Aku lalu berjalan ke toilet di belakang pesawat. Kubuka pintu toilet yang memang kosong itu dan aku pun masuk. Kutunggu pak Maliq yang memang akan menyusulku ke toilet.

Tidak sampai 2 menit kemudian pak Maliq pun mengetuk pelan pintu bilik toilet ini. Lalu kubuka pintu toilet dan pria tua ini pun masuk ke dalam. Ruang toilet pesawat yang memang sempit ini menjadi lebih sesak akibat adanya aku dan pak Maliq di dalam. Ada rasa tegang yang kurasakan karena akan melakukan sesuatu yang terlarang di dalam bilik WC pesawat yang begitu sempit untuk dua orang ini.

Tanpa mau buang waktu lagi guru Fisikaku ini pun segera melepaskan celana panjangnya berikut celana dalamnya. Terpampanglah kontol panjang khas Arab milik pak Maliq ini. Kulihat penisnya yang disunat terlihat seperti cendawan, berwarna hitam dan berurat. Vaginaku jadi berdenyut membayangkan akan kembali disodok penis perkasa yang sudah berkali-kali mengantarku pada puncak kenikmatan seksual ini.

Aku pun menggenggam kontol jumbo milik pria tua tapi perkasa ini dengan tanganku yang mungil. Terlihat jelas betapa kontrasnya perbedaan warna kulit tanganku yang putih bening ini dengan penis pak Maliq yang coklat kehitaman. Permukaan kulit telapak tanganku yang halus bersentuhan dengan urat-urat di batang kejantanan pak Maliq.

Kulihat batang itu baru setengah ereksi maka aku pun segera berinisiatif memulai seks di tempat tidak lazim ini. Kudekatkan kepalaku dan kusapu kepala kontolnya yang bersunat itu dengan lidahku. Sambil juga kukocok-kocok dengan tanganku.

Lalu segera kukulum “tongkat daging” milik pak Maliq dengan mulutku yang mungil. Kugerakkan kepalaku maju mundur memberikan servis terbaikku dengan harapan pak Maliq bisa cepat keluar. Jujur aku begitu takut dan tidak nyaman jika harus bercinta di dalam toilet pesawat seperti ini. Tapi aku tahu kemungkinannya kecil untuk guruku ini ejakulasi dini.



“Ohhh mulut atasmu selalu mantap Selina.. gak kalah sama mulut bawahmu..”, komentar guruku membandingkan nikmat dari mulutku dan vaginaku yang sebenarnya amat melecahkanku itu. Tapi aku diam saja dan terus memberi pelayanan terbaikku untuk pria yang di sekolahku ini terkenal sebagai guru killer. Hanya saja setelah deal denganku, ia tidak pernah tampak killer bagiku dan hanya guru bejat yang haus seks.

Aku lalu mencoba memberi deep throat pada kontol pria paruh baya ini. Kucoba memajukan kepalaku dengan mulutku yang diisi batang kejantanan pak Maliq ini. Terus hingga akhirnya ujung kepala kontol guruku ini bersentuhan dengan tenggorokanku. Saking panjangnya aku tidak benar-benar bisa menghisap seluruh batang penis guru fisikaku ini. Saat sedang asyik mengulum hingga mentok ke ujung tenggorokanku, rambut kemaluan di dekat ujung leher batang penisnya yang lebat dan agak beruban mengenai pipiku. Terasa geli saat kulit pipi dan mulutku bergesekan dengan rambut kemaluannya.

“Lepasin celana kamu Selina.”, ujar pak Maliq selagi aku masih menyepongnya. Aku pun segera mulai mempreteli celana jeansku. Kuturunkan tapi hanya sampai sebetisku saja. Lalu celana dalamku juga ikut kuturunkan.

Terasa tangan pak Maliq lalu diarahkan ke liang vaginaku dan jarinya pun mulai mencucuk lubang senggamaku. Sepertinya ia ingin membuatku becek dulu supaya lebih nikmat nanti. Dan akibat ulah jarinya itu aku memang jadi terangsang dan terasa cairan cintaku mulai merembes di liang kewanitaanku.

Tangan pak Maliq yang sedang nganggur itu kini meremas-remas kedua buah dadaku secara bergantian dari luar kaos tipisku. Rangsangan yang diberikan pak Maliq di vagina dan payudaraku ini membuatku makin bernafsu dan aku pun makin bersemangat memberikan servis oral sex pada penisnya.

Tidak lama pak Maliq pun segera menyudahi blowjobku di penisnya. Ia lalu duduk di kloset duduk khas toilet pesawat ini. Aku yang tahu ia ingin memulai seks nekat ini pun segera melepaskan celana jeans dan celana dalamku. Kulempar ke lantai di pojok toilet. Jadilah bagian bawahku sudah telanjang dan aku hanya mengenakan kaos lengan panjangku tanpa bra. Pak Maliq juga melepaskan pakaiannya hingga telanjang juga. Mungkin ia tidak mau terlalu susah bergerak jika memakai pakaian di ruang yang sempit seperti ini.

Kemudian guruku itu mengangkat tubuhku dan memposisikanku untuk menduduki selangkangannya. Kugenggam kontol guruku yang sudah keras maksimal itu sambil aku mulai menurunkan tubuhku. Pelan-pelan batang kontol pak Maliq pun mulai membelah bibir memekku.



Terasa bagaimana batang kejantanan pria keturunan arab ini memasuki rongga vaginaku yang sempit. “Ohh!”, desahku spontan merasakan batang perkasa pak Maliq yang sudah mentok ke rahimku. Memang milik pak Maliq ini termasuk penis terpanjang dari semua penis pria yang pernah kucicipi. Terasa begitu dalam kontol pak Maliq tertanam di dalam lubang kemaluanku.

Dengan tempo sedang aku pun mulai menaik turunkan tubuhku di posisi Woman On Top di kloset ini. Pak Maliq juga ikut menghunjamkan kontolnya ke atas menyambut gerakan tubuhku itu. Aku mulai keenakan dan reflek mengeluarkan desahan sensual, “Ahh ahhh ahhhh..”. Saking enaknya mataku sampai terpejam meresapi persetubuhan dalam pesawat yang sedang terbang tinggi di angkasa ini.

“Gimana Selina main di toilet gini pas lagi ada banyak orang di dalam pesawat?”, tanya pak Maliq di sela persetubuhan kami.

Aku yang sudah terangsang ini pun menjawabnya sambil terus mendesah akibat genjotan kontolnya di memekku, “Ssshhh.. tegang pak.. nanti bisa ketahuan.. yang penting cepat aja ya.. ahh.. jadi kan.. nghh… kita bisa.. ahh.. cepat balik.. ke kursi.. sshh..”, ucapku diselingi desahanku.

Pak Maliq lalu menaikkan kaos lengan panjang ketat berwarna putih yang kukenakan hingga tepat di atas dadaku. Lalu ia sedikit menggulung bagian kaosku hingga tepat tersangkut di atas dadaku. Kini tubuh atasku yang telanjang karena memang dari tadi sudah tidak mengenakan bra ini pun tersaji di depan pak Maliq. Guruku itu langsung menciumi buah dadaku yang putih ini dengan bibirnya yang tebal dan kehitaman. Dengan rakus ia pun menjilat dan menciumi area payudaraku yang halus ini. Puting susuku yang sudah agak mancung ini tidak luput dari serangan mulutnya. Terasa bagaimana bibirnya menyedot kuat pentil susuku yang merah muda ini.

“Ngghhh pakhh.. aahhh..”, erangan sensual keluar dari bibirku yang merekah ini.

Lalu pak Maliq melepaskan kaos lengan panjangku hingga aku pun sudah bugil total dalam toilet pesawat ini. Guruku ini dengan buas pun melanjutkan aksi menyusunya tadi. Dihisap-hisapnya pentil susuku bagaikan ingin meminum air susu saja. Kedua puting susuku yang mungil dan sudah keras ini bergantian dikenyotnya.

Puas dengan kedua pucuk payudaraku itu lalu mulutnya beralih ke ketiakku. Ia mengangkat lengan kiriku ke atas hingga bagian ketiakku pun terbuka lebar. Dengan rakus ia lalu menciumi ketiakku dan menjilat-jilatnya. Aku yang kegelian sekaligus terangsang ini pun mendesis lirih, “Ssshhhh pak.. gelihh… oohhhh..”.



Kubuka mataku yang tadi merem melek dan kuarahkan pandangan ke cermin bilik toilet pesawat ini. Sungguh amat kontras apa yang terlihat dari pantulan cermin ini yang memperlihatkan seorang gadis berkulit putih mulus sedang bergoyang begitu erotis di atas tubuh seorang pria tua dengan kulit coklat kehitaman. Melihat ini membuatku jadi makin terbakar nafsu birahi dan aku pun lebih liar lagi menaik turunkan pinggulku. Aku sudah lupa dengan dimana kami bercinta dan terus menikmati persetubuhan ini.

Lalu tiba-tiba ada suara pria yang sepertinya pramugara dan sedang berdiri tepat di depan toilet! Ia sedang berbicara dengan si cowo nerd itu. Dan dari percakapan yang samar-samar kutangkap itu sepertinya pramugara itu menyarankan cowo nerd itu untuk ke toilet di ujung ekor pesawat! Gawat jika sampai kami dicurigai karena terlalu lama! Dan tentu saja kami tidak boleh membuat suara sama sekali sekarang! Kudengar cowo nerd itu berkata, “Oh eng enggak apa-apa, gak kebelet koq. Saya nunggu aja disini. Hehe.”.

Pak Maliq yang sadar resiko ketahuan itu pun menghentikan sodokannya. Lalu aku dan pak Maliq benar-benar diam tak bersuara sedikitpun. Kudengar si pramugara itu pun berbicara ke kami yang di dalam bilik ini, “Maaf, anda tidak apa-apa?”.

Lalu Pak Maliq memberi kode supaya aku yang menjawab pramugara itu, “Ohh ti tidak apa-apa koq. Hanya perutnya kurang enak saja.”, begitu jawabku. Tapi gilanya pak Maliq malah seenaknya menggoyang pinggulnya sehingga kontolnya serasa bergerak-gerak di memekku! Sentuhan yang mendadak dan di memekku itu pun mengagetkan sekaligus merangsangku. Aku pun nyaris saja kelepasan melenguh, untung saja pak Maliq sigap dan membungkam mulutku.

Kutatap wajah pak Maliq yang cengengesan seolah tidak bersalah. Memang guru mesum ini sangatlah nekat dan gila karena memaksaku ngeseks dalam toilet pesawat begini! Tadi juga ia ingin mengerjaiku saja makanya ia memang sudah bersiap menutup mulutku.

Pramugara itu pun menimpali dengan, “Oh, baik bu. Apakah perlu obat untuk meredakan sakit perutnya?”.

“Ahhh.. gak perlu koq.. terimaahh kasih..”, jawabku sambil agak mendesah-desah walau sudah kutahan sebisaku. Karena pak Maliq dengan nakalnya terus mengaduk penisnya di vaginaku.

“Jika perlu obat-obatan bisa tolong infokan ke kami ya.”, ucap pramugari itu.

"Oohhh!", rintihku karena pak Maliq yang menggigit gemas puting susuku sekaligus menyodok kuat memekku. Deg! Apakah pramugara itu mendengarnya?

Untunglah sepertinya pramugara itu tidak terlalu mempermasalahkan suaraku barusan. Entah apa ia berpikir tidak-tidak dan mengira aku sedang masturbasi. Lalu kudengar suara langkah kaki pramugara yang menjauh dan juga suara cowo nerd itu yang berbisik ke kami, “Sudah aman pak.”. Huff, nyaris saja kami ketahuan, untung si pramugari sudah bicara ke cowo nerd itu jadi kami bisa benar-benar silent mode.

Pak Maliq yang masih nanggung ini pun kembali memompa penisnya dengan cepat. Memang batang guruku itu masih keras setelah ia tadi tidak benar-benar berhenti dan dengan nakal menggoyang kontol panjangnya di memekku. Pak Maliq kini meremasi buah dadaku yang sedang bergoyang naik turun. Lalu ia juga ikut menghentakkan penisnya ke atas dan kusambut dengan arah berlawanan. Cukup kuat tumbukan selangkanganku dengan selangkangan pak Maliq hingga menimbulkan suara cukup keras. Begitu cepat guruku ini menghunjamkan kontolnya sambil aku yang juga naik turun dengan cepat. Oh, makin bertambah kenikmatan dari persenggamaan ini. Apalagi tangan kasar pak Maliq yang coklat gelap ini terus bermain di buah dadaku yang bulat putih ini.

Tangan-tangannya memerah buah dadaku dengan bernafsu. Pentil susuku yang berwarna pink ini juga tidak luput dari pilinan jemarinya. Jari-jari guruku ini lalu memelintir puting susuku yang sudah keras dan mancung ini membuat aku kesulitan menahan desahanku. Kututup mulutku yang merekah karena rasa nikmat yang sulit kuredam. Aku takut suara desahanku terdengar keluar dari bilik toilet ini.

Lalu tiba-tiba pesawat mengamali turbulensi walau tidak terlalu kuat. Tapi tetap terasa goncangannya untukku dan pak Maliq yang sedang dalam posisi bercinta ini. Turbulensi ini malah membuat gerakan naik turunku dan genjotan kontol pak Maliq lebih terasa nikmat. Karena goncangan itu membuat sodokan pak Maliq jadi terasa lebih liar hingga batang kejantanannya makin menggesek dinding vaginaku. Sangat terasa bagaimana penisnya yang berurat itu mengenai dinding dalam memekku. Ahh, sensasi seks ditambah turbulensi pesawat ini memang beda dan aku serasa melayang oleh aliran nikmat ini.

“Oughh, turbulensi gini malah tambah enak ngentotnya..”, ceracau pak Maliq.

“Ahh.. iyahh pak.. enak..”, timpalku sambil mendesah dan merem melek.

“Turbulensi begini namanya gaya gravitasi Selina.. Tuh liat toket kamu naik turun. Nah itu karena ada gaya gravitasi dari goncangan sodokan kontol bapak dan juga goncangan dari turbulensi pesawat.. huehehe..”, ujar pak Maliq yang malah membahas hukum fisika selagi kami bersetubuh di toilet pesawat! Memang guruku ini agak saklak mungkin. Atau ia super cerdas dan kelewatan jeniusnya sampai jadi sedikit gila begini. Entahlah tapi yang jelas kontolnya memang super panjang dan super keras dan membuatku terbang ke awang-awang saat disodok-sodok batang perkasanya ini.

Turbulensi ini masih terjadi beberapa kali tapi tidak terlalu kuat. Kami pun terombang ambing dalam kenikmatan. Selagi ada turbulensi ini, pak Maliq tanpa ampun terus menyodok-nyodok memekku dengan batang perkasanya itu. Di posisi cowgirl ini aku yang sudah kewalahan oleh rasa enak di memekku ini hanya pasrah selagi ia terus menghentakkan kontolnya. Aku menggigit bibirku supaya mulutku tidak mengeluarkan desahan keras selagi aku yang keenakan ngesek dengan pak Maliq. Bilik toilet yang sempit ini jadi terasa panas walaupun ada AC. Kurasakan bulir-bulir keringat mulai membasahi tubuhku terutama di area leher, punggung dan payudaraku.



Aku yang sudah ingin mengejar orgasmeku pun kini lebih aktif menggoyang. Kugenggam besi pegangan di dekat wastafel dan dekat kloset supaya aku lebih kokoh saat menaik turunkan tubuhku. Di posisi berpegangan pada besi gagang seperti ini memang aku bisa lebih lincah bergoyang seperti koboi rodeo yang sedang menunggangi banteng. Kulihat pantulan cermin dimana tubuhku yang sudah cukup berkeringat ini terlihat agak mengkilap. Kulitku yang putih bersih ini berkeringat dan tampak seksi selagi tubuhku yang naik turun berpacu dengan kontol hitam pak Maliq.

Suara eranganku yang sudah kucoba tahan semampuku masih tetap keluar akibat rasa nikmat yang menjalar dari memekku. “Aahh ahh ahhh!”, rintihan penuh birahiku yang lumayan keras ini. Pak Maliq yang sadar suaraku dapat terdengar keluar pun lalu memajukan kepalanya dan langsung melumat bibirku. Cumbuan bibir tebal guruku ini membuat suaraku pun teredam dengan efektif.

Akhirnya 3 menit kemudian aku takluk oleh keperkasaan kontol arab pak Maliq. Aku orgasme dengan cukup kuat hingga tubuhku berkelojotan. Aku sempat akan teriak, beruntung guruku segera menutup mulutku. Pak Maliq yang melihatku sudah orgasme ini menghentikan sejenak genjotan penisnya. Ia lalu mengenyot puting susuku yang memang terpampang di depannya. Kurasakan bagaimana pentil susuku yang berwarna pink ini sudah tegak mengacung saat bibir tebal pak Maliq terus menghisapnya. Putingku pun basah kuyup oleh air liur pria berkulit kehitaman ini.

Setelah badai orgasme itu berlalu, aku pun jadi terduduk lemas bersandar di dada pak Maliq. Pria keturunan arab ini pun memintaku berganti posisi menjadi menungging ke arah cermin toilet pesawat ini. Ia kini ingin menyodokku di posisiku yang menungging di dalam bilik toilet ini. Memang agak sulit karena toilet ini cukup sempit bahkan untuk 1 orang apalagi untuk 2 orang seperti ini.



Untuk mengakali ruang bilik yang sangat terbatas ini, pak Maliq lalu memposisikan tubuhnya berdiri agak menyamping. Dan ia menaikkan kakinya yang kiri ke atas closet yang tertutup. Lalu kaki satunya tetap di lantai toilet. Sedangkan kakiku diposisikan menjadi mengangkang lebar di posisi menungging ini. Jadilah kini aku begitu rapat ke dinding toilet dan menempel dengan wastafel bilik toilet pesawat ini.

Tanpa buang waktu lagi pak Maliq pun segera menghentakkan penisnya ke arah liang vaginaku yang sudah basah ini. Tubuhku jadi terdorong maju ketika pria paruh baya ini menghentakkan pinggulnya ke depan. Ini membuat buah dadaku jadi menempel dengan cermin toilet. Uhh, terasa dingin pada pentil susuku yang menempel dengan permukaan cermin ini.

Pak Maliq yang belum orgasme pun segera memulai persetubuhan ronde ke 2 di toilet pesawat ini. Ia dengan ritme sodokan yang cepat terus menggempur vaginaku membuat tubuhku maju mundur bergesekan dengan cermin dan wastafel. Tanganku kutumpukan di pinggir meja wastafel ini dan payudara bulatku sesekali tergencet dengan cermin. Sensasi dingin yang dibarengi rangsangan nikmat di puting susuku membuatku makin terbuai. Apalagi rasa tegang karena kami bercinta di tempat umum seperti toilet pesawat begini makin menambah seru persenggamaan ini.

"Ooohhhh.... aahhhh.... am… phuuunnn.… pelanin dikithh.. nanti.. kedengaran pakhh.. ahhh.." aku merintih menahan nikmat dan was-was takut ketahuan.

Kulirik ke pantulan cermin di depanku yang memperlihatkan bayangan wajahku yang sedang merah padam karena begitu horny ini. Bagaimana sensualnya diriku dengan mulutku yang mengap-mengap mengeluarkan erangan lembut yang kutahan supaya tidak terlalu keras.

“Bagaimana Selina main di pesawat gini? Like it?”, tanyanya sambil terus menyodok-nyodok dan mempermainkan buah dadaku. Nampaknya dia tahu aku sudah sangat menikmati kondisi seks di tempat umum seperti ini.

“Aahh.. iya pak… sshh.. I like it… ohh..” bisikku sambil agak mendesah pelan.

“Kalo suka, kamu goyang juga dong.. hehe..”, goda guruku ini sambil kini tangannya menyentuh bibir vaginaku.

“Ngghh.. oke pak.. kugoyang.. sshhh..”, ucapku dengan binal sambil aku lalu mulai menggerakkan pantatku maju mundur dengan cepat.

“Uhhh, memekmu memang terbaik.. goyang terus..”, lenguh pak Maliq yang keenakan dengan goyanganku.

“Ssshh.. kontol bapak juga.. ahhh.. nikmat.. panjang.. aahhh ahh..”, ceracauku yang sudah dikuasai birahi ini.

Dengan bernafsu pria keturunan arab ini terus memompa memekku sambil kedua tangannya memainkan gunung kembarku dari belakang. “sshh.. oohh..ooh.. sshh..”, rintihku penuh kenikmatan merespon tiap hunjaman batang panjangnya di liang vaginaku. Buah dadaku diremas kuat sambil jari-jarinya mencubit pentil susuku. Ditarik-tariknya juga sesekali membuat aku makin keras mendesah. Apalagi tempo sodokannya makin cepat membuatku makin kewalahan menahan desahanku. Aku pun segera menutup mulutku dengan tangan kiriku dan tangan kananku memegang meja wastafel.

Sekitar 2 menit kemudian pak Maliq terdengar menggeram dan ia lalu menyodokkan kontolnya sedalam mungkin hingga mentok ke rahimku. Tubuhku sampai terdorong hingga menempel di cermin. Terasa semburan spermanya yang mengisi relung vaginaku hingga tidak tertampung dan menetes keluar. Lalu sperma pak Maliq ini meluber dari memekku, bagaikan anak sungai mengalir turun di pahaku yang putih ini. Terasa hangat rongga vaginaku yang disemprot lendir putih pria keturunan arab ini. Spermanya juga menetes dari pahaku dan mengenai ke lantai toilet ini.

Lalu aku juga mencapai klimaks hampir bersamaan dengan tembakan lahar putih pak Maliq. Tubuhku mengejang-ngejang di posisi menungging ini. Kututup mulutku dan menggigit bibirku supaya tidak ada suara teriakan nikmatku yang dapat terdengar keluar bilik toilet. Aku yang baru orgasme pun lalu menyandarkan tubuhku ke wastafel.

Selesailah quickie sex di dalam bilik toilet pesawat yang sedang terbang ini. Pak Maliq tersenyum puas sambil merapikan celananya. Aku juga sedang merapikan pakaianku ketika kudengar ada suara cowo nerd itu, “Eh udah belum? Lama banget?”.

Lalu aku pun segera keluar dari bilik toilet ini setelah memastikan kondisi aman dengan bertanya pada si nerd. Huff, untung tidak ada yang mengantri di depan toilet ini. Jadi aku dan pak Maliq masih aman tidak kepergok. Dan juga kondisi pesawat yang banyak tidak terisi kursinya ini membuat kami tidak ketahuan.

Tidak lama pak Maliq pun keluar dari toilet juga. Si cowo nerd ini sambil menatapku dengan mesum lalu berkata, “Eh moy.. giliran gua sekarang..”. Aku yang sudah lelah ini mau menolak tapi segera ditahan pak Maliq dan ia lalu berkata, “Oke Selina, kamu layani dia ya. Yang enak biar cepat. Hehe. Bapak akan berjaga di luar toilet.”.

Uhh seenaknya saja pak Maliq ini. Tapi aku sadar tidak bisa membantah karena memang aku bagaikan properti untuk pak Maliq setidaknya selama kami liburan ke Lombok. Jadi aku pun pasrah saja dan kembali masuk ke bilik toilet ini. Cowo nerd mesum ini pun masuk mengekor di belakangku.

Akhirnya kini aku kembali berada dalam toilet dan bersama dengan seorang cowo nerd. Ia yang sudah tidak sabar segera melepaskan celana dan celana dalamnya sekaligus. Terlihat batang penisnya yang tidak bersunat itu masih lemas. Aku pun mengambil inisiatif segera menyentuh penisnya itu dan mengocok-ngocoknya. Aku lalu mulai memblowjob kontol si cowo nerd ini dengan kepalaku maju mundur dengan cukup cepat. Terdengar erangan nikmat dari mulut cowo berkulit sawo matang ini. Terasa penisnya yang makin mengeras dalam mulutku akibat rangsangan yang kuberikan.

Saat aku baru mau memulai seks ini tiba-tiba ada suara pramugari yang berbicara pada pak Maliq. Seperti tadi, kru pesawat memberi saran pada pak Maliq untuk ke toilet lain yang kosong. Terpaksa aku dan cowo nerd ini pun terdiam dan mencoba tidak bersuara. Akhirnya pak Maliq lalu menjawab “tidak apa-apa saya nunggu yang disini saja karena lebih dekat dengan kursi saya.”. Jawabannya itu membuat pramugari itu beranjak pergi.

Setelah pramugari itu pergi, aku pun kembali melihat ke penis si cowo nerdy ini. Dan ternyata penisnya sudah loyo. Terlihat batangnya yang memang tidak panjang itu tampak lemas. Duh, kembali ke awal lagi ini. Aku harus merangsang lagi batang lembek ini supaya keras lagi.

Aku yang sudah malas menggunakan mulut ini pun memikirkan cara lain. Kugulung kaosku ke atas hingga buah dadaku yang sekal pun terpampang. Dan tanpa menunggu lagi aku segera menjepit kontol si pria berkulit sawo matang ini dengan payudaraku. Lalu aku menaik turunkan tubuhku sehingga penisnya itu serasa dipijat oleh payudaraku. Pelan tapi pasti batangnya yang tadi lemas ini pun mulai mengeras.



“Ohh lembutnya toketmu moy.. uhh gila.. hoki bener gua..”, si cowo nerd ini menceracau keenakan oleh tit fuck yang sedang ia rasakan.

Lalu setelah terasa penisnya kembali ereksi maksimal, aku pun segera memintanya duduk di kloset seperti pak Maliq tadi. Ia menurutiku dan buru-buru segera menduduki kloset yang ditutup ini. Aku yang ingin cepat menuntaskan urusan selangkangan ini segera menaiki tubuh cowo nerd ini. Pelan-pelan aku pun mulai mengarahkan penisnya mengisi lubang memekku.

Vaginaku pun pelan-pelan mulai menelan batang kejantanan cowo nerd ini. Tidak begitu penuh karena memang dari segi ukuran kontol cowo ini tidak besar. Aku yang memang sudah dipuaskan oleh kontol pak Maliq tadi kini hanya punya tujuan membuat cowo ini segera orgasme. Aku yang sudah termotivasi ini tidak malu-malu lagi dan langsung mulai menaik turunkan tubuhku dengan kecepatan tinggi.

Cowo kuper ini pun merasa keenakan oleh servisku yang liar ini. Terlihat matanya merem melek dengan mulut menganga lebar selagi aku yang sedang memacu memekku di atas tubuhnya. Cowo ini yang pastinya masih perjaka ini tampak tidak berdaya selagi aku yang mengambil alih dalam seks ini.

Kedua tangannya lalu dimasukkan ke dalam kaosku dari bawah dan merayap naik ke payudaraku. Diremas-remasnya buntalan susuku yang kencang ini dengan begitu kuat. Terdengar geraman cowo ini yang keras membuatku panik karena bisa terdengar dari luar. Buru-buru aku pun segera mengangkat kaosku dan kutarik kepala cowo nerd ini dan kusumpal dengan payudaraku. Suara erangannya itu pun teredam oleh buah dadaku.

Tidak lama kurasakan penis cowo nerd ini pun berkedut-kedut dengan kuat. Yes, akhirnya ia orgasme setelah kugoyang penisnya hanya dalam waktu tidak sampai 3 menit. Tampak cowo ini melenguh keras tapi karena diredam di buah dadaku hanya terdengar pelan saja. Aku yang sudah menuntaskan misiku melayani cowo ini pun segera merapikan pakaianku. Aku lalu segera membuka pintu toilet ini meninggalkan cowo ini yang masih lemas.

Pak Maliq yang melihatku pun tersenyum sambil berkata, “Wah cepat juga ya mainnya kalian.”.

“Iya lah pak, gak tahan lama dia. Hihi.”, jawabku sambil tersenyum genit menatap pak Maliq.

“Haha, masih amatir dia.”, ujar pak Maliq menimpaliku sambil tertawa.

Kemudian aku dan pak Maliq pun berjalan kembali ke kursi kami. 5 menit kemudian cowo itu pun kembali ke kursi kami. Ia berterima kasih ke pak Maliq karena akhirnya ia bisa lepas perjaka apalagi dengan cewe sepertiku. Pak Maliq hanya tertawa saja menanggapinya. Sedangkan aku hanya diam tidak menggubris cowo nerd ini dan memainkan smartphoneku.

Sekitar 20 menit kemudian pesawat pun mendarat di bandara Lombok. Aku dan pak Maliq lalu berjalan ke area tempat pengambilan bagasi. Cowo nerd itu lalu berpamitan ke kami karena memang ia tidak membawa bagasi besar dan hanya koper kecil yang dimasukkan di kabin pesawat.

Sekitar 15 menit akhirnya bagasiku dan pak Maliq pun keluar. Kuambil koper biru mudaku dan berjalan beriringan dengan guruku itu. Pak Maliq yang sudah membooking sopir dan mobil selama di Lombok ini lalu menelepon sopir itu.

5 menit kemudian sopir itu pun datang menghampiri kami dan menuntun kami ke mobil yang terparkir tidak jauh dari posisi kami. Kulihat sopir ini adalah orang lokal yang dari mukanya kutaksir sekitar umur 50 tahun. Kulitnya hitam legam khas orang timur dengan badan cukup bongsor.

Sekitar 30 menit kami pun tiba di hotel yang dibooking pak Maliq. Hotel ini begitu indah dan lokasinya tepat menghadap laut. Saat tiba di kamar aku melihat ruangan dan ranjangnya yang memang penuh nuansa romantis. Aku dan pak Maliq benar-benar seperti pasangan yang sedang berbulan madu saja.

Kulihat jam kini sudah menunjukkan pukul 20:06. Kami yang sudah lapar pun memutuskan untuk langsung berjalan ke restoran di samping hotel kami menginap ini. 10 menit kemudian kami tiba di restoran itu yang menjual hidangan laut. Setelah memesan dan menunggu sekitar 10 menitan akhirnya pesanan kami tiba. Kami bersantap masakan seafood yang lezat. Setelah makan kami pun kembali ke kamar.

Aku yang memang lelah karena di pesawat harus melayani dua penis ini pun memutuskan untuk tidur sejenak. Tanpa mengganti pakaianku, aku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjang yang empuk dan nyaman ini. Pak Maliq kulihat sedang menelepon seseorang dan sepertinya pembicaraannya serius atau menyangkut pekerjaan.
Setelah selesai menelepon kulihat pak Maliq juga berbaring di ranjang ini dan ia pun menutup matanya. Pastinya ia juga lelah karena langsung berangkat dari tempat kerjanya yang adalah sekolahku. Tidak lama mataku pun mulai terpejam seiring aku yang mulai tidur. Akhirnya aku yang kelelahan ini pun tertidur pulas. Aku tidak tahu tidur berapa lama tapi aku terbangun ketika tubuhku seperti terguncang-guncang. Dan ada rasa nikmat pada selangkanganku..

Pelan-pelan kubuka mataku dan ternyata pak Maliq sedang menyetubuhiku di posisi misionaris. Jadi ketika aku masih tidur guruku ini langsung menggenjot memekku tanpa membangunkanku. Aku agak mendesah karena mulai merasakan rasa nikmat di vaginaku ini. Kulihat sinar matahari yang mengintip dari celah gorden jendela kamar hotel ini. Oh, sudah pagi rupanya, pikirku yang masih belum sadar betul dan dalam sensasi nikmat oleh pompaan penis guruku. Celana panjang sekaligus celana dalamku dipelorotkannya hingga menggantung di betisku.

“Udah bangun ya Selina? Maaf bapak tadi bangun duluan. Eh malah jadi sange waktu liat kamu. Jadi bapak langsung coblos aja. Hehe.”, ujar pak Maliq sambil terkekeh.

Aku hanya tersenyum sambil mulai meresapi rasa nikmat yang menjalar dari liang vaginaku itu. Walau memekku masih kering tapi genjotan guruku yang tidak terlalu cepat tidak membuat perih vaginaku. Dan pelan-pelan cairan cintaku mulai mengalir membasahi lubang senggamaku.

Pak Maliq lalu menarik lepas kaos lengan panjangku hingga kini aku sudah bertelanjang dada karena memang tidak mengenakan bra dari di pesawat. Mata pak Maliq menatap nanar ke arah buah dadaku yang putih bulat ini.

Kedua tangannya dengan cekatan mulai meremas-remas payudaraku ini. Kulihat bagaimana tangannya yang agak coklat gelap ini sedang menjamah bongkahan susuku yang putih mulus. Pria keturunan arab ini juga menggunakan jari jempol dan telunjuknya memilin puting susuku. Aku mendesah dengan erotis akibat ulah jari jemarinya itu yang terus merangsang titik paling sensitif tubuhku itu. Makin lama puting susuku pun tegak dan mancung karena menerima stimulasi dari tangan pak Maliq.

Pria paruh baya ini pun mulai meningkatkan tempo genjotan penisnya di liang kewanitaanku. Ia dengan perkasa terus memompa keluar masuk batang kontolnya ke memekku. Di kamar hotel yang mewah ini aku bagaikan istri pak Maliq yang sedang ia setubuhi dengan bernafsu. Suara desahanku begitu keras karena tidak perlu takut terdengar siapapun, tidak seperti saat di pesawat tadi.

“Nghh.. aahh.. ahhh.. ahhh..”, desahanku yang sedang menikmati pompaan kontol panjangnya.

Begitu cepatnya tempo sodokan pak Maliq ini sangat membuatku merasakan nikmat. Penisnya yang memang jumbo ini dibarengi dengan kecepatan sodokannya yang tinggi membuatku bagai melayang dalam gelombang kenikmatan. Lalu sambil memacu penisnya di liang senggamaku, mulut pria berdarah arab ini pun menyosor ke buah dadaku. Dengan segera ia lalu menjilat-jilati bukit payudaraku. Bibirnya kemudian mencaplok puting susuku yang sudah tegang itu. “Nghh.. ahh.. isap terus pak.. ahhh.. iyahh ahh ahhh..”, desahku keenakan oleh sodokan di vaginaku serta hisapan bibirnya di putingku.

Tidak lama aku pun mengalami orgasme yang entah sudah keberapa kalinya hari itu sejak masih di pesawat sampai kini di hotel Lombok. Tubuhku berkelojotan beberapa kali tanpa bisa kutahan. Pak Maliq hanya berhenti sejenak karena ia juga merasakan kontraksi dinding memekku yang seolah memijit batang kontolnya.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan lalu diikuti suara seorang pria dari luar kamar kami, “Room service.”. Oh, itu pasti orang hotel yang akan mengantar breakfast untuk kami. Aku pikir pak Maliq akan menyudahi seks kami karena akan ada orang yang mengantar makanan ke dalam kamar. Tapi aku tercekat saat pak Maliq berkata,”Ya, silakan masuk. Pintu tidak dikunci.”. Aku melotot menatap pak Maliq. Tapi ia hanya tersenyum mesum. Oh damn, guruku kembali berulah..








~ BERSAMBUNG ~


NB : Dilarang Mengcopy Cerita Ini Ke Blog / Website Manapun Tanpa Seizin TS.
 
Terakhir diubah:
apapun cerita lanjutannya ,kapanpun lanjutannya ,saya percayakan padamu suhu thanos. kami selalu setia menanti

Sip suhu. Sudah update nih :cendol:

Mantap suhu cerita ml di toilet pesawatnya...

Thanks suhu :beer:

Mantap huuu

Makasih suhu :cendol:

Damn, bro....
Mile high scenes nya awesome....
Selina bakal habis habisan dikerjain Pak Maliq, kayanya....
Hahaha....
Selina.... Meet your match....

Yes, sky high sex is so awesome ;)

makasih updet lanjutannya @thanosduh

Sama2 suhu :beer:

5 bintang suhuu

Wah thank you apresiasinya :)

Selina bakal seru nih di Lombok

Pastinya seru banget hu ;)

yey.. updateeee

Enjoy hu :beer:

thanks for update 😍

You're welcome sis :)

Selina mau main dengan pegawai hotel di episode selanjutnya :D. Lebih brutal lagi dong hu.

Haha, stay tune hu ;)

Crotzzzzz maksimal

Mantap hu :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd