Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Selingan Keluarga Utuh [by TerongBesar]

Updatenya Jangan lama lama suhu, sayang pelumasnya kalau kering...
 
Masih :mancing: update dari Suhu TB neh.
btw, Ane gak punya sepupu cewe, hu, yg ada sepupu Ane batangan semua :bata: jadi gak ada yg menarik bwt jadi tambahan ide cerita Suhu :((
 
emang bener kenapa para pakar maupun produsen teh hanya merekomendasikan atau mengambil bagian ujung daun dari pohon teh, emang yg muda paling sedep. PUCUK..PUCUK..PUCUK..PUCUK..CROOT

Salut suhu TB. Akhirnya nubi juga tahu makna slogan itu :)
 
emang bener kenapa para pakar maupun produsen teh hanya merekomendasikan atau mengambil bagian ujung daun dari pohon teh, emang yg muda paling sedep. PUCUK..PUCUK..PUCUK..PUCUK..CROOT

Salut suhu TB. Akhirnya nubi juga tahu makna slogan itu :)

Setuju gan :jempol:
 
EPISODE 30 - MENUJU PESTA NAFSU

(POV BELLA)

tak terasa waktu berjalan begitu cepat. sudah menjelang akhir periode kegiatan barter. terhitung aku telah ditiduri oleh 6 pria, dan sudah tak terhitung berapa tetes sperma dari para lelaki tersebut yg masuk ke dalam tubuhku dan menyatu dengan jiwa ku. aku cukup bahagia kegiatan ini segera berakhir karena aku bisa move-on dengan rencana keluarga kami, yaitu memiliki anak lagi.

hari sudah menjelang siang, setelah beberes sarapan pagi, suamiku sudah berangkat kerja, aku selesai mandi, sedang berdandan untuk berkumpul dengan temanku di rumah salah satu teman kami. jujur aku sudah melupakan dengan ajakan Tama untuk barter privat, seperti anjuran suamiku untuk gak perlu dimasukkan ke hati.

"mbak, ibu mau keluar sebentar, dirumah bentar yah, nanti kabari yah kalo anak-anak sudah pulang", perintahku pada kedua pembantu setiaku.
"iyah bu", balasnya dengan singkat.
rok span, wedges, tanktop hitam yg kudobeli cardigan membungkus tubuhku dengan indah dan rapi, tak lupa kerudung yg warna senada.
aku duduk sejenak di dalam mobil kesayanganku sambil memanasinya sejenak, di pelataran perumahan terlihat satpam berkeliling komplek menggunakan sepeda mengawasi tiap rumah yg sedang ditinggal para penghuninya bekerja. aku bersyukur memiliki rumah yg cukup aman, bahkan tanpa pagar pun kami santai.

tuas transmisi mobil aku geser ke D, yg artinya berjalan atau drive. mobilku menggelinding menuruni teras menuju jalan utama kompleks. tak lupa aku menyapa satpam yg setia menjaga keamanan komplek kami.
"siap bu Jendral!", ujar satpam komplek yg aku lupa namanya.
"haha titip ya, keluar bentar", balasku sambil melambaikan tangan.
perjalanan menuju rumah Zaskia diiringi dengan lagu terkini dari stasiun radio ternama tanah air, terutama yg sering muncul adalah lagunya Justin Beiber Despacito, aku tak begitu menyukai orangnya, namun hanya lagunya aja.

hampir 20 menit, akhirnya aku tiba dirumah Zaskia, seperti kami lainnya, perumahan elite dengan bentuk cluster, namun rumah Zaskia lebih private dibanding rumahku, ia masih menggunakan pagar tembok dan besi tinggi, mungkin residennya menginginkan double private disini. sudah berjejer mobil temanku lainnya, dan sebagian dihantarkan oleh sopir. setelah merapikan parkiran, aku memasuki rumah yg cukup megah ini.

"hay girls, haha aku telat yah haha", sapaku yg ternyata semua sudah pada datang.
"haha emang, dasar sukanya telat, asal telat datang bulannya sekarang yah haha", ujar Gladis, wanita yg pernah menggoda suamiku.
"haha telat sekarang, gawat dong, bapaknya siapa ini, EH hahaha", balasku yg tak mungkin telat karena aku sedang datang bulan saat ini.
lantas seperti biasa kami menggosip tiada habis, hingga tertawa hingga perut kencang dan leher menegang, banyak yg bercerita mengenai pengalaman seks-nya, bercerita mengenai buah harinya dan hal-hal aneh lainnya.

"wah, dikamar itu tuh, aku pernah dibuat bahagia oleh mas Petra", ujar salah satu wanita, tak lain dialah Stella.
"haha gak cuma kamu say, aku juga pernah haha", lanjut Claudia. lantas kami semua tertawa terbahak-bahak, memang perlu diketahui bahwa Zaskia dan Petra pasangan yg sering melakukan barter privat. banyak yg mau karena konon mas Petra mainnya sensual, lembut, berbadan bagus, putih, ganteng dan bersih. ada yg pernah bilang, mas Petra cukup telanjang aja gak ngapa-ngapain, si cewek bisa orgasme.
"haha Zas, dengan siapa yg lu belum pernah tukeran?", tanya Stella.
"haha siapa ya, Bella jelas belum dan Gladis atau Laura ya lupa haha", ujar Zaskia sambil tertawa lepas.
"hahha hmm siapa ya, siapa tau aku ngajakin mas Petra tanpa ngajakin kamu beb hahha", balas Gladis dengan bahagia dan menaruh teka-teki.
"ahhh sekarang jeng-jeng udah jadi pada liar yah", ujar Laura.
"haha liarnya ya sama kita-kita doang", tutup Claudia.

camilan pisang rebus dan teh manis pun menemani keseruan obrolan kita yg tak kunjung selesai, justru malah semakin seru.
"eh eh, barter besok kan permainan terakhir Bella nih, dibuat yg lebih seru yuk daripada hanya sekedar barter", ujar Zaskia.
"emang yg seru yg seperti apa?", tanyaku bingung.
"hmmmmm orgy aja yuk haha", celetuk Gladis.
"haaa orgy apaan?", aku masih bingung dan polos.
"ahhh Bella yaampun polos banget sih, orgy itu ngeseks bareng-bareng di satu ruangan", balas Claudia.
"hmmm boleh nih boleh", jawab semangat Stella. semua temanku kini sudah menjadi liar dan tak malu-malu, dan aku masih benar-benar menjaga diri sekali.
"ya Bell ya?", tanya Gladis.
"aku malu e kalau telanjang di depan banyak orang", balasku.
"aku juga belum pernah, tapi kan hampir semua pernah melihatku telanjang, jadi no problemo dah", balas sante Laura.
"hmmm bapak-bapaknya gimana?", aku masih mencari jalan untuk menghindar.
"pasti mau", balas semua wanita. aku pun hanya tersenyum awkward.
"hmm yauda deh, 2 malam banget orgy nya", tanyaku.
"nah, itu kita bikin peraturan sekarang", balas semangat Stella dan Claudia hampir bebarengan.

nampaknya aku terjebak dalam permainan yg semakin liar ini, namun mereka teman baikku, mau tak mau aku harus mengikuti. teman memang bisa mempengarui perilaku kita tanpa disadari. aku masih ingat dulu pesan orang tuaku bahwa seks merupakan hak yg sakral dan hanya boleh dinikmati oleh suami sah. namun, karena pengaruh teman waku kuliah dan sepupuku, akhirnya aku tumbang juga di kasur tanpa sehelai benangpun sebelum menikah. setelah menikah, aku sangat bersyukur akhirnya aku berada diperlindungan mas Andri, namun karena teman pula, akhirnya aku mengajak mas Andri mengikuti kegiatan ini dan mempersilahkan tubuhku untuk dinaiki orang banyak, dan suamiku juga menaiki teman-temanku.

"sedih ya, abis ini berkurang satu anggota, jangan ada yg keluar lagi yah, kalo bisa nambah sih", ujar Zaskia yg dia memang enjoy kehidupan berbagi seperti ini.
"eh aku ada temen, temen lama, namanya Gracia, aku sering tukeran sama dia akhir-akhir ini, hampir seusia dengan kita, tapi dia belum pernah ikut barter besar seperti ini tapi hanya tukeran doang, kemarin aku ceritain tentang kita, dia dan suaminya tertarik, siapa tau kalian mau untuk gantiin Bella", terang Claudia.
"hmm lihat fotonya dia dan suaminya beb", ujar Stella.
semua anggota melihat wanita yg dimaksud Claudia, bodynya sungguh aduhai, berambut pendek bagaikan polwan namun aslinya ibu rumah tangga biasa dan bersuami aparat negara.
"kalau mau bisa aku telpon sekarang, suru kesini dan kenalan, siapa tau waktu orgy dia mau sekalian gabung, gimana?", ucap Claudia semangat.
"hmmm boleh", balas semua wanita mengangguk dan aku hanya terdiam karena kedepan aku sudah tak turut serta dalam kegiatan ini.
Claudia lalu keluar sejenak dan menelpon wanita yg dimaksud untuk datang, kami semua masih bergosip dan mengekspresikan excitment mereka dalam kegiatan orgy yg akan kita lakukan ini, jujur saja, aku mulai sedikit horny membanyangkan disetubuhi oleh pria berbeda dan menyaksikan temenku sedang keenakan dengan pasangannya.
"oke ladies, dia akan kesini, ternyata dia sedang di rumah kawannya di daerah Cempaka situ, jadi hanya beberapa menit dia akan sampai", ujar Claudia.

15 menit kemudian, wanita yg dimaksud datang, dengan kecantikan dan kemolekan badan dia, aku berani yakin pasti akan jadi primadona para pria di kegiatan barter, akhirnya Claudia ada yg menyaingi.
"hay Grace, kenalin ini sahabatku", ujar Claudia.
"hello girls, maaf ya gabung hehe", ujar Grace yg lalu cipika-cipiki sambil berkenalan dengan kami semua.

lalu Claudia menjelaskan kepada kami dan Grace bagaimana dia bisa kenal Grace dan bagaimana kelompok kami berjalan, dari mimik wajahnya Grace nampak excited dan ingin bergabung.
"hmm eh hhehe malu nih mau cerita, iya seperti yg diceritakan oleh mbak Dia, aku dan suami juga masuk dalam kategori swinger, tapi selama ini hanya dengan mbak Dia dan suami aja, tapi yg berskala besar seperti kalian belum pernah dan jelas aku ingin mencoba dan bergabung, boleh ya", terang Grace yg lantas kami menjawab dengan semangat memperbolehkan.
"nah, ini gini Grace, kan Bella mau rehat sejenak dari kegiatan ini, karena ingin cuti hamil, nah untuk kegiatan terakhir Bella, kami ingin mengadakan orgy seks, sekalian perkenalan kamu juga", terang Claudia.
"ohh hmmm orgy, aku belum pernah hehe jadi seks rame-rame?", tanya Grace.
"iya, kami semua juga belum pernah Grace", balas Laura.
"baiklah hehe yauda oke im in hahahaha", tawa Grace.
aku hanya terdiam dari tadi dan tak menyumbang obrolan yg besar, hanya obrolan dan tertawa ringan dan kecil saja.

seperti biasa dalam menyusun acara seks, harus ada batasan yg dijaga agar tak melebihi batas, maka obrolan kami selanjutnya adalah menyusun aturan bagi kedua pria dan wanita.
"eh beb Dia, kita orgy dari ketemu sampai bubar?", tanya Stella.
"haha bisa-bisa kewanitaannya jadi bubur dong di pompa terus haha", lanjut Gladis.
"haha iya jangan terlalu lama, misal nih kita start jam 8, trus orgy aja sampe jam 11. trus pada balik kamar, kalau ada trus sama pasangan barunya itu", terangku yg akhirnya menyumbang suara.
"oh iya, berarti orgy hanya 3 jam, pasangan terakhir sebelum waktu habis, itu pasangan untuk dibawa kamar yah, berarti jam nya disembunyiin ya, tapi pakai alarm, oke dah catat", terang Claudia mengulangi ucapanku.
"hmm mengenai pengaman seks gimana?", tanya Laura.
"hmm gak usah kondoman gimana, kan sama aja kalau kondoman juga colok sana dan colok sini, yg jelas gak boleh keluar dalam", terang Gladis.
"oke, deal", balas kami semua.
"catat", ujar singkat Claudia.
"oh iya, gak boleh jilat memek dan gak boleh ciuman, cewek boleh ngasih blowjob dan satu orang satu pasangan yah, gak boleh satu cewek di kentot dua pria", terang Claudia kembali.
"oke make sense, catat beb", balas Zaskia.
lalu kami semua mefinalisasi aturan yg dibuat untuk kebaikan kita semua, termasuk orgy kedua yg akan dilakukan di hari berikutnya pada sore hari selama 3 jam, dan dengan aturan yg sama, pasangan terakhir menjadi pasangan dalam kamar. melihat ada pasangan baru yg join, para wanita juga excited, dan kami yakin para pria juga pasti girang bahagia dengan kemolekan Gracia, semoga saja suamiku tidak merasa kecewa karena harus keluar dari kegiatan ini.

*
malam tiba. dikamar dengan mas Andri. seperti kata wanita yg lain, cowok mana sih yg gak mau diajak swinger. maka akupun juga santai dan gak setegang dulu waktu mengajak suami ikut dalam kegiatan swinger yg pertama kali.

"mas", ujarku pelan tepat ditelinganya sambil memeluk lehernya dari belakang saat dia duduk santai membaca buku.
"hmm", balasnya singkat padat dan jelas, yg artinya kamu mau ngomong apa kok pakai manja-manjaan.
"aku tadi abis sama mentemen, terus untuk barter terakhir kita, mau pada ngadain orgy", ujarku langsung to the point.
"wooh ohhh woohh haha, serius?", tanya dia yg langsung hebring entah dia kaget seneng atau hiperbola.
"iyaaa mas, ya malu sih sebenere telanjang dilihatin orang banyak", ujarku jujur.
"wooh kupikir orgy hanya ada di bokep, ternyata ada yg doyan juga yah", lanjutnya penasaran.
"kamu mau?", tanyaku, tapi dari raut wajahnya jelas dia mau, setelah aku menanyai dia dan tak berbalas, aku langsung memberikan senyuman dan ciuman di mulutnya yg artinya aku juga setuju, "one last sex with others ya mas", lanjutku, yg artinya seks terakhir bersama yg lain. lalu dia membalas dengan anggukan.

kondisi pintu kamar yg sudah terkunci, lalu aku menaiki suamiku yg sedang duduk dikursi, dan memeluk dirinya. rasanya cinta sekali dengan pria ini, walau aku terkadang juga merasakan orgasme hebat hingga memeluk pria lain dengan sangat erat, namun cinta sesaat ya hanya nafsu saja. tapi dengan mas Andri, berbeda, ya itulah bedanya cinta pakai hati dengan pakai kelamin.

malam itu, kami tidak melanjutkan dengan seks, intensitas seks kami sedikit menurun, karena setelah berkonsultasi dengan dokter Eliza, dokter kandungan langgananku, bahwa tidak memberi kesempatan titit tidak memproduksi sperma akan berakibat kualitas sperma yg menurun, sehingga kami berusaha melakukan seks 3 hari sekali, itupun kalau kuat. tapi kutaktau juga kalau pas aku tidur suamiku onani, aku masih sering memergoki suamiku melakukan itu sambil lihat bokep, ya dia emang hobi nonton bokep sejak masih SMA.

*
(POV ANDRI)

"akhirnya lembaran terakhir berkas yg harus kutandatangani sudah kelar", ujarku dalam hati sambil menggoreskan pena ke kolom tanda tangan. berlembar-lembar dan bertumpuk-tumpuk stopmap sudah aku buka satu per satu.
kumpulan kertas itu lantas aku taruh dipinggir meja dan menunggu Didi untuk mengambil dan dihantarkannya ke ruangan dimana stopmap itu berasal.
"Di, tolong anter ini kemanapun asalnya", ujarku dengan santai.
"siap bos!", balasnya dengan siap mengambil satu per satu tumpukan itu dan dia bawa.

aku menyenderkan punggungku pada kursi kerjaku, menyaksikan jarum panjang dan pendek pada jam tanganku menunjukkan pukul 15.30, sebagian manusia di kantor sudah mulai berberes dan segera untuk pulang. aku masih ingin istirahat sejenak disini sambil menyaksikan hiruk pikuk suasana jalan yg bisa aku lihat dari jendela ruanganku.

lantas aku teringat obrolanku dengan Bella pada beberapa malam sebelumnya bahwa kegiatan barter akan ada orgy seks, aku dulu berpikir mana ada gerombolan manusia yg mau telanjang dan saling bertukar pasangan disatu ruangan. dan ternyta aku akan melakukan itu pada beberapa minggu kedepan. aku excited tapi juga harus siap melihat istriku keenakan dinaiki oleh pria lain.

tak kerasa penisku mulai bangkit, dengan lembut tangan kananku membelai gumpalan daging yg memiliki panjang 19cm saat ngaceng maksimal, ya kalau sedang biasa gini 15cm-an lah, setelah dari pak Rono, aku tak pernah lagi mengukur penisku, yg jelas panjang, tebel dan berotot itu aja.

*
(POV TASYA)

aku duduk diruanganku sembari bersiap untuk pulang kerumah, diruangan ini hanya ada aku dan Mariska, walau kita sering ngomong yg gak senonoh saat kerja maupun santai tapi Mariska merupakan wanita yg lurus.
"haaah, dirumah, dan sendiri lagi", ujarku meluapkan rasa kesepianku.
"lha anakmu kemana?", tanya Mariska yg menangkap kegalauanku.
"ya maksudnya sama anak haha gak ada suami beb, sepi", balasku sambil memasukkan barang-barangku ke dalam tasku.
"kenapa suamimu gak suru pindah sini aja, toh bidangnya sama dengan kita, hanya bedanya dia dilapangan", terang Mariska.
"iya beb, tapi kan aku harus resign dan belum ada bukaan juga", balasku kesal.
"ooo kamu harus resign dulu?", tanya kembali.
"iya, ya kalau dia keterima, kalau engga, ya kita berdua nganggur beb", balasku.
"hmmm", balas singkat Mariska.

lalu Mariska mendatangiku dan memberiku pelukan pertanda memberi semangat dan jangan menyerah.
"udah gapapa beb, jangan badmood lah, kasian anak dirumah kamu badmood-in", ujar Mariska menenangkan.
"thankyou beb, suami gak ada emang susah, selain gak ada yg jagain, kalau ada apa-apa juga gimana dan urusan ranjang juga kacau haha", balasku mulai bercanda.
"nah yg berat urusan ranjang emang haha, aku aja gak digoyang seminggu udah klejotan, apalagi kamu 3 minggu sekali, duuh kalau aku udah nangis-nangis", tawa Mariska, "udah ya beb, udah dijemput, bye ketemu besok ya", lanjut Mariska yg lantas melangkahkan kaki menuju pintu, ia juga menutupnya kembali.

aku kembali duduk di kursiku sambil menunggu balasan Milla, apakah dia dirumahku indehoy atau sedang dirumahnya, aku berencana sekalian menjemput anakku jika Milla dirumahnya sendiri, sangat gak lucu kalau Milla pamitnya ke rumahku sama pembantunya lalu aku datang kerumahnya mencari Milla. tapi memang benar apa kata Milla dan Mariska, gak ada suami memang gak enak, makanya Milla nekat melakukan apa yg ia lakukan dirumahku bersama mantannya. sedangkan aku kemarin nekat karena kondisi yg memungkinkan saat kami berada di luar kota.

dengan kondisi kantor yg semakin sepi dan aku tak mau pulang dari sini terlalu malam, maka aku langsung bergegas untuk segera pulang tanpa menunggu balasan Milla dan berharap bisa memainkan diri sendiri, jujur saja libidoku saat ini sedang naik. saat beberapa langkah aku meninggalkan ruanganku, terlihat pak Andri masuk ke dalam ruangannya, tanpa mengenakan jas dan lengan panjangnya di gulung naik yg membuatnya semakin gagah dan ganteng. saat badan minta dibelai dan ada pria seperti pak Andri memang menggoda iman. dengan anggun aku berjalan melewati ruangannya dan ternyata terbuka sedikit. apa aku masuk ke ruangannya untuk berpamitan. ah persetan aku masuklah....
"pak Andri...", ucapku dengan lembut dan pelan.
"eh mbak Tasya, ayo masuk", balasnya dengan terbuka.
lantas aku masuk, dan menutup pintunya dengan rapat.
CEKLEK..

aku menelan ludahku yg artinya aku nerveous, badanku rasanya apakah aku akan nekat menggoda bossku demi kepuasan sesaatku atau aku kembali pada akal sehatku, namun aku datang kemari tak ada maksud apa-apa, aku jelas akan bingung kalau beliau menanyaiku ada keperluan apa. tapi tapi..baru melihat pak Andri memekku sudah terasa mengeluarkan pelumasnya dan bersiap untuk digauli.
"ada apa ini?", ujarnya sambil duduk di kursi nyaman dibalik mejanya, dan aku berjalan perlahan kearah mejanya dengan perasaan takut. aku bagaikan wanita murah..
"engga pak, ehhm hanya ingin tanya, gak ada penugasan lagi yah kita?", tanyaku dengan posisi masih berdiri didepan mejanya.
"ehmm belum sih mbak, belum ada anggaran, memangnya kenapa?", tanya pak Andri kembali.

dan aku sudah kehilangan akal sehatku. aku membalasnya dengan tersenyum dan berjalan mendekat kearahnya dibalik meja kerjanya.

-BERSAMBUNG-
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd