Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Selingan Keluarga Utuh [by TerongBesar]

Bimabet
Yah blm update yah?
Padahal ini cerpan yg ditunggu2 updatenya :sendiri:

Om TB lancar ya semua urusannya dan sehat yaa biar dilanjut lanjut SKUnya om hehe
 
Humm.. jadi ga asik dah kalo Bella ga lanjut lagi. Btw terserah suhu tb lah gmn selanjutnya.. up hu
 
EPISODE 29 - THE EDGING CUMSHOT

seperti yg semua ketahui, wanita adalah makhluk yg seperti rollercoaster, kadang moodnya heppi tapi beberapa menit kemudian berubah menjadi jelek, yg jelas intinya unpredictable lah, kita sebagai cowok ya harus siap menghadapi wanita yg memiliki tingkat mood-swing yg luar biasa.

(POV ANDRI)

selama di perjalanan dari barter, Bella hanyalah diam saja, aku juga berhak bingung, sebenarnya apa yg terjadi antara dia dan pasangannya. aku juga takut memaksanya cerita nanti yg ada malah aku berasa benci dengan pasangan Bella tadi dan bisa berimbas pada pertengkaran. seperti yg sudah disepakati dulu bahwa apa yg terjadi di dalam kamar, stay di dalam kamar, tapi kenapa ini istriku malah membawa masalahnya ke aku.

setibanya dirumah, dia bertemu dengan anak-anak yg sedang main mainan edukasi dengan pembantu, Bella sedikit tersenyum dan bisa melupakan apa yg terjadi dengan malam sebelumnya. akupun mendiamkannya agar dia lupa atau dia akan cerita sendiri. ya namanya seks dua malam, itu biasa terjadi baper, seperti yg terjadi padaku dengan Gladis, Stella dan bahkan aku belum merasa puas seks dengan Claudia, namun ya aku gak membawanya keluar, biarkanlah stay di dalam kamar.

aku juga aware dengan teman-teman yg lain pada merencanakan pesta kecil-kecilan sendiri, seperti pasangan Laura tukeran dengan pasangan Gladis misalnya, dan mereka lakukan dirumah atau hanya sekedar nonton, atau seks dimana yg menurutku ekstrim. tapi sedangkan aku sendiri dengan Bella, kami kalem menjalani sesuai peraturan dan belum pernah ada bahasan ingin menjajal diluar jadwal. walau aku sendiri sekarang menjadi sedikit 'berani' nyolokin kontol ke wanita lain. sangat riskan.

seharian kuhabiskan dengan membaca buku di teras dalam kamar, sedangkan Bella nampaknya tertidur di depan TV bersama anak-anak, aku belum berkomunikasi yg banyak setelah tadi dia badmood.

**
malam menjelang tidur, waktu menunjukkan pukul 22.19 dimana anak-anak sudah terlelap semua.

Bella keluar dari kamar mandi menggunakan pakaian tidur terusan berbahan sutra berwarna kuning yg membuatnya di mempesona dan jauh lebih cantik. wajahnya masih menunjukkan sedikit beban di kepalanya. dia lantas membaringkan badannya di kasur, sebenarnya ini aku yg salah atau gimana sih, aku juga ikut ia diamkan. lantas aku berusaha mendekatinya.
"sayang...", ujarku sambil menaruh tanganku pada lengannya.
"ya sayang..", balasnya singkat tidak memalingkan wajahnya sama sekali.
"kenapa sih seharian aku dicuekin..sebenarnya aku yg salah atau siapa sih?", tanyaku bingung.
lalu Bella memutar badannya dan langsung membenamkan wajahnya pada dadaku. beberapa saat kemudian terasa basah pada dadaku dan nafas Bella mulai berat, dia menangis.
"hiks hiks.***papa mas, hanya sebel aja..", ujarnya dengan berat.
"kalau mau cerita, ceritain aja sayang..", balasku.
"huhu..huuhuhu..sebel aja karena diajakin terus untuk check in diluar acara, karena dia baper dengan aku huhu..huhu..", ujarnya yg berusaha menjelaskan, aku sudah tau benang merahnya, mungkin Bella terasa risih dengan pasangannya.
"hmm sebenarnya kan ya biasa to sayang seperti baper gitu, anggep aja itu hanya godaan biasa, aku juga sering dibaperin tapi ya aku biasa aja, kalau diajak ya dijawab iya, tapi masalah jadi engganya kan urusan belakangan", terangku yg menenangkan istriku.
"iya hiks hiks iya mas..", balasnya dengan lembut, aku terus memeluknya hingga dia merasa tenang.

"aku malah denger-denger pada sering tukeran diluar jadwal yah. ya jadi mungkin pasanganmu berpikiran kita juga gitu, makanya diajakin mulu, ya wajarlah sayang, tapi yowes gak usah dipikir yah sayang...", terangku pada Bella.
"iya mas, love you", balas Bella diiringi dengan kecupan diujung bibirku, lalu aku memeluknya semakim erat.
pelukan yg akhirnya menghantarkan kami tertidur mengingat besok harus berangkat kerja sebelum macet menyerang jalanan kota Denpasar. mungkin temanku yg lain menganggap sebulan terlalu lama, sehingga mereka menggelar kegiatan sendiri, aku sih oke saja sebenarnya haha siapa sih yg gak doyan seks dengan bukan pasangan resminya. tapi ya harus kesepakatan berdua dengan pasangan, dan Bella nampaknya diam-diam aja gak pernah tanya, apa dia takut tanya aku ya.

**
dikantor, pukul 19.08

senin hingga malam aku belum pulang memang sudah menjadi kebiasaan, lembur di hari senin agar menjelang weekend aku sudah santai. Tony sudah pulang duluan karena layaknya seorang ayah yg memiliki baby dirumah pasti rasanya hanya ingin segera pulang. Tasya dan Mariska pulang pada waktunya yaitu pukul 16.00 tepat, ya masih muda sih, jadi inginnya hanya segera pulang. akupun maklum.

Kopi yg dibuatkan oleh OB-ku tadi sudah tinggal ampas dan dingin, aku masih konsentrasi penuh dilayar laptop dan komputerku yg keduanya membuka file yg berbeda, aku sudah pamit pada Bella kalau akan pulang sekitar jam8an. mata semakin menit semakin menurun intensitasnya, ruangan lainnya sudah tak seramai beberapa jam yg lalu mungkin sudah pada pulang. karena sudah tak lagi efektif, aku mulai berberes dan segera pulang. terkena air hangat shower pasti rasanya enak banget dan malamnya ngeluarin seluruh pejuh di dalam badan istriku, ah nikmatnya hidup ini.

laptop berlogo apel itu sudah kumasukkan pada tasku, aku berjalan melangkahkan kaki keluar ruangan. kulihat kanan dan kiri, suasana sudah sepi, dan tak semua lampu juga dihidupkan, sehingga sudah menjadi remang. keluar dari ruangan Oprasional, lorong demi lorong aku lalui untuk menuju keluar parkiran.

"aaawwhhh awhhh ohhh ahhh yaaaahh pak ahhh oohhh", samar-samar aku mendengar suara desahan, aku berjalan semakin pelan dan sambil menelurusi asal muasal suara desahan itu.
"aahh mbak yees ahhh enak banget ahh ohhh jepitannya oohhh", suara si pria juga terdengar, namun bukan suara orang yg kukenali di dalam kantor.
desahan demi desahan terdengar, lantas akhirnya aku menemukan asal suara itu, ya dari ruangan Audit, pintunya tak tertutup rapat, aku bisa mengintip dalamnya.

terlihat dua orang sedang di sofa berwarna hijau itu, di wanita berada dibawah dengan rok spannya naik hingga pinggul dan seorang pria diatasnya dengan celananya di pergelangan kakinya, namun pakaian atasannya masih lengkap. dari jenis pakaiannya seorang pria itu tak lain adalah satpam, tapi siapa, tapi sosok wanita yg dibawahnya akhirnya terlihat wajahnya sedang keenakan yaitu Prily, staff audit yg menurutku masih berusia 24 tahun, dia merupakan staff baru, beberapa kali aku pernah bekerja dengannya. wow, wanita semuda itu digarap oleh satpam yg rata-rata berusia 35tahunan keatas, berasa seperti champion ini si satpam dapet daun muda. hanya saja aku belum tau satpam itu siapa, nanti pasti aku tau saat akan mengambil mobil.

"pssssstt Andri..", terdengar suara panggilan yg berasal dari ujung lorong.
"eh Shel", balasku setelah melihat sosok wanita itu, setelah kejadian itu kami sering tak memanggil panggilan formal, hanya pada saat acara resmi saja.
"udah biarin, yg lagi keenakan jangan diganggu", ujarnya saat aku mendekat kearahnya, aku masih menunjukkan wajah kebingungan, "benerkan, kantor merupakan tempat paling aman untuk ngeseks haha", lanjutnya.
"but why tho?" tanyaku.
"ya kan beban kerja disini kan seperti itu kaya elu gak tau aja, kita jadi pimpinan mah enak tinggal suruh, yg dibawah itu bebannya parah, makanya aku sering bantuin mereka juga, kasian, nah bagi sebagian ngeseks adalah untuk mengeluarkan beban itu tadi, kan bersama terus untuk waktu yg lama, biasalah terus baper haha", terangnya sambil kami berdua berjalan kearah parkiran.

"kamu ngapain baru pulang jam segini?", tanyaku yg menaruh curiga apakah dia abis ngeseks juga.
"biasalah, kan aku biasa pulang jam segini Ndri, itu staff-ku aja masih ada yg masih stay", lanjutnya.
"hmmm baiklah", balasku singkat saat kami berdua tiba di parkiran basement kantor, terparkir dengan rapi C-Class ku, dan terlihat juga Isuzu MuX milik Shelly, cewek naik SUV memang biasanya buas.
"mau mampir ke rumah ku Ndri? haha", ajaknya Shelly dan kuatau arahnya akan kemana kalau aku mengiyakan.
"hmm lain kali aja Shell", balasku sambil nyengir.
"yakin? aku dirumah sendiri terus lho haha", ajaknya dia lagi.
"huuh iya Shell, sudah ditunggu istri dirumah haha", balasku singkat.
"dalam hati pasti mau nih haha tapi karena sudah ditunggu jadi ya harus pulang yah haha kutunggu lain kalinya yah haha", balas Shelly yg lalu dia memasuki mobilnya dan menutup rapat mobilnya.

saat mobil dia sudah pergi, karena parkirku dekat dengan satpam maka aku disapa oleh salah satu dari mereka.
"malam, Ndan!" sigap mereka.
"No, sama siapa jaga? hanya kalian berdua?" tanyaku pada Narno dan satu lagi berada di pos satpam.
"engga, Ndan, kami bertiga, mas Barkah ngunciin pintu dalam kantor", balasnya, dan dalam hatiku, wah Barkah menang banyak nih, dapet memek muda, Barkah merupakan satpam kekar, tegap dan berkulitan gelap namun bersih yg menurutku berusia 35an.
"hmm baiklah, yauda balik dulu yah, sampai ketemu besok", sapaku pada mereka.
"siap, Ndan!", balasnya dengan tegas.

aku menjalankan mobilku keluar dari basement, dari lobby utama, keluarlah pemeran utama tadi, Barkah. memberiku hormat dan aku hanya memberi sapa singkat, dan duduk di tangga lobby menunggu jemputan, ialah Prily, wanita yg sedang membuka kakinya diruangannya tadi. lumayan juga, kukira dia pemalu dan pendiam, tapi ternyata doyan juga sama kontol.

perjalanan malam ini sedikit ramai namun lancar, dikepalaku masih terbayag-bayang dengan bentuk kaki yg membuka lebar dengan highheels warna hitam dan seorang pria berada diantaranya. selain itu aku masih mengolah kata-kata Shelly yg katanya lebih aman ngeseks di kantor daripada di hotel, karena kami semua tau sama tau. setelah perjalanan selama 35 menit, akhirnya tibalah aku dirumah besar nan luas ini dan istri bersiap menyambutku dengan pelukan hangatnya.

**
didalam kamar menjelang tidur bersama Bella.

aku masih memainkan IPadku sejenak sambil membalas email satu per satu dari client atau sekedar membuka Semprot.

Bella disebelahku seperti biasa sukanya mepet-mepet diriku mencari perhatian dengan pakaian minim dress tidur.
"ihh yang, kok mepet-mepet haha", candaku yg lalu menaruh gadgetku dan memeluk dirinya, kini dia sudah tidak lagi badmood seperti kemarin.
"haha ahh mas meluknya jangan diremas akunya", balasnya.
aku menciumi lehernya dan memeluknya dengan lembut penuh kasih sayang. Bella lantas langsung memposisikan badannya lalu kini dia berada diatas badanku, terlihat badannya yg seksi, susunya yg tak begitu besar namun pas, pahanya yg putih dan lembut, wajahnya yg sensual dan cantik, dengan perlahan membuat pusakaku menunjukkan kegagahannya.

"hehe dedeknya bangun mas", ujarnya yg tangan kanannya kini masuk ke dalam celanaku. namun saat Bella mulai menggodaku, aku jadi teringat kejadian yg terjadi tadi di dalam kantor dan sedikit perbincangan dengan Shelly yg berusaha mengajakku untuk ke rumahnya.
lalu Bella menarik celanaku dan akhirnya penisku menjulur keluar dengan gagahnya.
"mas, blowjob aja yah", ujarnya.
"kamu gak mau ngeseks sekalian?", ajakku.
"hehe", balasnya sambil menggelengkan kepalanya yg artinya ia sedang tak mau berhubungan badan.

Bella kini menurunkan badannya, sehingga ia bisa berbaring rata dikasur sedangkan wajahnya tepat pada penisku. tangan kanannya melingkarkan pada penisku yg tegang berotot ini. ia gerakannya naik dan turun dengan perlahan dari ujung penis hingga pangkal, rasanya ngilu dan enak diwaktu yg bersamaan.
"sluuuuuurp sluuuuurrrrp", Bella hanya memasukkan ujung penis namun tangannya terus beraksi seperti awal tadi. selain itu istriku juga memasang tampang jutek yg membuatnya semakin cantik saat memainkan penisku. aku hanya terbaring rata dengan dua bantal menyangga kepalaku melihat aksi Bella sedang memainkan penis.
"ngaceng banget yah mas, sampai ototnya keluar semua", ujarnya, memang aku sedang sangat horny sekali apalagi setelah melihat orang berhubungan seks di kantor. biasanya aku hanya melihat para atasan, namun pegawai bawahan juga doyan.
"iya yang ahahhhhhh enak yang dikocok pelan-pelan gitu", balasku dengan sambil menahan pilu. terkadang istriku menjilat penisku dari bawah hingga ujung, jika melakukan deepthroat posisi Bella tak bisa dengan berbaring.

setelah sekian menit istriku memainkan penisku, aku rasanya sudah cukup dan harus segera dikeluarkan karena kepalaku sudah semakin pening melihat aksinya. aku memejamkan mata berkonsentrasi membawa pejuhku naik. mengetahui itu, istriku menaikkan tempo kocokannya semakin kencang.
"sluuurrp sluuurrrp sluuurrrp", dengan lidahnya memainkan ujung penisku.
"ahh yangg terus yangg aku mau deket yang ahhh terus ahh lebih kenceng yang", ujarku sambil mendesah memintanya lebih kencang.
Bella mengocoknya dengan tempo lebih kencang dari tadi.
"ahhhh ohhh ahhhh ohhhhh", saat mau meledak dan aku mendesah keenakan, istriku justru berhenti dan hanya memegangi penisku di bagian pangkal.
"ayo yang kocok yangg", mintaku, namun Bella hanya tersenyum genit. aku tak kuat, walau hanya diam saja, pejuhku tetep muncrat.
CROOOT CROOOT CROOOT CROOOT CROOOT
semburan demi semburan keluar dari ujung helm penisku, muncrat naik dengan deras, tiba mengenai bajuku dan beberapa mengalir ke tangan Bella yg masih mengengam penisku, yg dilakukan ini bernama "edging cum-shot". artinya saat akan keluar, si cewek menghentikan semua aktifitasnya dan pejuh keluar dengan sendirinya, walau rasanya seperti tak tuntas, namun unik dan seru perlu untuk dicoba, cocok untuk cewek yg jijik dengan sperma.

"hehee muncrat sampai kemana-mana mas aku gituin malah", ejeknya sambil ia bangkit dan membersihkan spermaku, dia juga mengambilkan baju dari lemari karena terkena sperma yg aku kenakan tadi.
"haha tapi kurang tuntas, nih masih ngaceng dikit", ujarku sambil terus memegangi kontolku sendiri, dengan posisi seperti itu, akhirnya aku kocok perlahan sendiri sambil membayangkan wajah inosen Prily. hanya mampu bertahan beberapa kocokan saja pejuhku sudan minta keluar.
"aahhhhhh ahhhhhh ohhhh ahhhhhh oohhhh", desah panjangku disertai otot seluruh tubuhku meregang.
CROOT CROOT, hanya beberapa tetes saja yg jatuh di area bawah pusar badanku, dan Bella hanya berdiri sambil tersenyum diujung kasur.

"udah mas sayang, besok lagi, nih bajunya dipakai sama itu dibersihin", mintanya dengan lembut, dan lalu dia mendekatkan wajahnya padaku untuk minta cium. setelah aku berberes dengan kondisi badan sedikit lemas, kami berdua saling berpelukan.
"mas, kamu siap kan misal kita sudah gak barter-barteran lagi, takutnya kamu enjoy dan susah untuk berhenti", tanyanya dengan lirih.
"ya kan seperti komitmen kita, barter hanya untuk selingan", balasku, namun jika harus jujur, barter memang bisa membawa gairah ke level yg berikutnya.
"hmmm baiklah mas", balasnya singkat.
"ya ntar kalo misal pengin ya, kan bisa tukeran yg hanya dengan siapa gitu, gak harus yg acak", terangku yg jelas sekarang sangat susah untuk berhenti.
"hmm iya mas, tapi kan kalau aku isi, ya mana bisa, masa kamu doang, enakan di kamu dong haha", candanya.
"haha ya ntarlah gampang sayang", balasku singkat.
lalu kami berdua saling berpelukan, dan aku masih kepikiran akankah petualangan seks-ku akan berakhir disini.

**
(POV TASYA)
beberapa hari kedepan. pulang dari kantor pukul 16.15

tanpa kehadiran suami dihari-hariku membuat rumah sangat sepi, saat kuliah dulu sebenarnya aku berkeinginan menjadi ibu rumah tangga saja, namun karena kondisilah yg memaksa aku menjadi seorang wanita kantoran. walau aku berani yakin bahwa karirku bisa saja melejit dengan cepat jika aku fokus dan serius.

sudah hampir seminggu sejak suamiku pulang, kini dia sudah kembali di pantai lepas menambang minyak, berhubungan dengannya pun juga sangat minim, wifi kantornya hanya hidup saat jam kerja, selepas kerja di matikan, dan signal telekomunikasi juga sangat susah didapatkan.

dengan kondisi yg seperti ini, aku kerja hingga sore dan anakku masih belum sekolah, terpaksa aku titipkan pada sepupuku yg juga tinggal disini bernama Milla. seorang ibu rumah tangga berusia 28 tahun, aku memang sangat dekat dengannya bahkan ia seperti sahabatku, dan memiliki rumah tangga yg mirip, jauh dari suami.

dengan mobil Toyota Avanza yg dibelikan suamiku untuk kebutuhan sehari-hariku, akhirnya perjalanan kantor ke rumah hanya kutempuh dengan waktu 20 menit. saat aku tiba dirumah, mobil Milla parkir di depan rumahku. aku pun memasukkan mobilku pada garasi rumah dan segera masuk sambil menenteng highheelsku.

"Milla", sapaku pada Milla yg baru selesai mandi dan mengeringkan rambutnya.
"eh Tasya", balasnya singkat.
"ehmm sendirian aja hehe", tanyaku.
"haha iya, udah kelar sejak tadi kok haha", balasnya dengan santai. sepupuku ini bersuami yg memiliki pekerjaan di kapal pesiar sebagai kru nahkoda, sehingga pulangnya 3 bulan sekali, sekalinya pulang hanya 3 minggu maksimal.

dan dia sering pinjam rumahku, untuk keperluan kepuasan batinnya, ya Milla berselingkuh dengan tak lain adalah mantannya, mantan yg nyolok memek dia pertama kali. mantannya kerja disini, dan istrinya kerja dijawa, kebutuhan birahi kadang membutakan mereka, dan terjadilah affair ini. lantas kenapa rumahku yg ia gunakan? karena rumahku berbentuk cluster, dan mayoritas penghuninya orang bule, sehingga gak care dengan kelakuan tetangganya. apakah aku perlu mengingatkan Milla karena dia sudah punya suami, sudah, namun Milla sudah nakal sejak SMA dulu, dan dia memang doyan seks, beda denganku yg seks masih bisa kupikir dengan akal sehat.

"haha baiklah, capek nih aku", jawabku singkat, "eh anakku siapa yg jemput?", lanjutku.
"tumben capek, abis digoyang bossmu lagi?", tanyanya, aku memang cerita Milla terkait hubunganku dengan pak Andri.
"kagak lah gila, dikantor juga", balasku.
"diajak kerumah sini lah haha, jaminan birahi dan nafsumu meningkat berkali lipat say", terangnya, sebanarnya yg memberanikanku untuk mencoba cowok lain ya Milla ini, dia memang berusaha agar aku punya 'sex buddy' atau teman tidur yg gak pakai hati, hanya sekedar seks aja.
"ahh ogah haha, ntaran ajalah gila", jawabku jutek sambil melepas satu per satu pakaianku dan berjalan kearah kamar.
"anjir Tasya, kamu seksi gitu, gak kasian tuh badan kamu diemin aja, mumpung seksi, mumpung banyak cowok yg masih mau muasin kamu haha", ujar Milla memuji badanku.
"anjir parah lu Mill haha asli hahhaa", balasku dengan tertawa terbahak-bahak, "eh anakku gimana?", lanjutku.
"haha anakku biar dirumahku, kamu telpon boss kamu suru kesini haha, terserah sih, mau diantar sopirku atau kamu jemput dirumah", balas Milla yg masih menggodaku untuk bercinta dengan pak Andri.
"yauda sopirmu aja yah", balasku singkat, sopir keluarga Milla ini perempuan bekas sopir taksi, mungkin suaminya juga insecure kalau punya sopir cowok bisa-bisa Milla menguras habis pejuhnya tiap hari.
"oke dah, aku telpon deh sopirku sekarang biar anakmu suru siap-siap", jawabnya.
karena dirumah, aku hanya menggunakan hotpants dan tanktop.

lalu aku duduk disamping Milla yg sedang berada diruang tengah.
"abis berapa ronde Mill haha", tanyaku.
"2x aja haha jangan kebanyakan ntar bosan", jawabnya dengan santai. lalu Milla beraninya membelai selangkanganku, "kamu gak kasihan dengan ini, kering lho", lanjutnya yg sebenarnya aku risih namun aku justru mendesah.
"ahhh Mill", desahku, ya aku sedikit doyan cewek, bukan lesbian, tapi aku dengan Milla dulu saat sedang dilanda horny, dan gak ada cowok, kami pernah main dildo bersama hingga squirt dimana-dimana. rahasia yg hanya aku miliki dengan Milla.

lalu tangan Milla masuk ke dalam celanaku, jemari dia sudah berada di memekku yg selalu bersih dari jembut. aku hanya merem melek saat dia kobelin aku.
"awhh plis Milla ahh stop ahhh ohhh", desahku.
"jangan panggil Milla, panggil nama boss mu yg ganteng itu", balasnya.
"oohh pak Andri ahhh tolong pak kentotin Tasya pak ahhh", desahku dengan lembut. badanku rasanya geli semua dari ujung jari kaki hingga rambut, sudah hampir seminggu aku tak orgasme, walau aku sebenarnya juga memiliki koleksi dildo yg cukup untuk memuaskanku kapanpun aku mau.
"ahhh oohhhh terus ahhh oohhh", tanga lembut Milla sungguh lihai memainkan klitorisku, kini jari tengahnya sudah masuk ke dalam memekku, walau tak seperti dicolok penis asli, namun sudah cukup mewakili.
tak hanya dikobelin, aku dan Milla juga saling berciuman layaknya sepasang kekasih yg sedang jatuh cinta, jika seandaianya ada cowok disini, pasti sudah threesome, jika entah itu suami Milla atau suamiku, persetan lah, seks is seks.
hampir 10 menit aku dikobelin olehnya, tubuhku siap melepaskan nafsu yg terpenda, yaitu orgasme yg aku idam-idamkan.
"terus pak Andri terus ahh teruss", ujarku sambil membayangkan kalau aku sedang bercinta dengan pak Andri, gerakan Milla semakin cepat. akhirnya aku mendapatkan aku tunggu-tunggu.
"AAAAHHHH OOOHHHH AHHHHH AHHHH", desahku yg menggema diseluruh ruangan rumahku, Milla tetap aja tidak berhenti dan terus ngobelin aku.
"stop Mill ahh stop udah Mill", mintaku diiringi dengan semburan nafas, badanku lalu melemas di sofa panjang ini, Milla menarik tangannya dari selangkanganku dan menunjukkan betapa basahnya aku setelah orgasme.
"thankyou Milla", balasku lirih diiringi sambil kami berdua berciuman "smooch".
"anytime dear", balasnya lembut.
"udah ah, keburu mbak Parmi, sopirmu dateng", ujarku yg lalu mengancingkan celanaku.
"besok gantian kamu ah haha", balasku.
"mending pakai kontol asli say hahahha, ayolah kapan-kapan kita hunting one night stand pasti banyak yg mau haha", ajak Milla.
"ih jadi baru kenal gitu?", tanyaku.
"iya haha gapapa, seks trus lupa deh doi siapa, haha, aku juga belum pernah tapi pengin", ajaknya.
"mending sama bossku aja hahhaa, tapi entah kapan", balasku singkat yg lalu menuju kamar mandi.

lantas beberapa menit kemudian, sopir Milla datang mengantarkan buah hatiku kerumah dan Milla berpamitan pulang setelah dia dipuasin oleh mantannya yg membuatku puas dengan kobelannya tadi. tapi bukan orgasme squirt yg kuinginkan, untuk mendapatkan itu perlu kepasrahan dan nafsu yg besar. Milla memiliki prinsip mumpung badan masih kencang dan nafsu bergelora, ia ingin menuntaskannya, entah dengan suaminya atau dengan anak berumur 16, selama punya kontol bisa ngaceng dan cocok dengan Milla.

pukul 21.00 anakku sudah capek setelah seharian bermain dengan anak Milla, aku tak bisa tidur, melihat anakku yg terlelap dengan damai, seandaianya aku bisa tidur secepat dia, sungguh enak sekali. chatsex-ku dengan suamiku tak berbalas, suamiku sering meminta foto telanjangku untuk bahan coli. aku melihat badanku sendiri yg masih kencang dan mulus, kenapa libido aku menjadi naik.

dengan perlahan, aku membuka kunci laciku, ku ambil dildo berwarna pink besar itu, dengan hati-hati, aku berjalan kearah kamar mandi, aku berharap bisa squirt, gak peduli aku membayangkan suamiku atau pak Andri, aku hanya ingin orgasme sepuas-puasnya.

-BERSAMBUNG-

mohon maaf saudara setanah air, jika updatenya di pengujung awal lebaran hehe, bagi yg perjalanan mudik, mohon berhati-hati, jangan nyetir sambil baca cerbung. dan yg akan bertemu saudaranya, jangan berpikiran kotor. tapi kalau ada yg punya cerita ya bisalah ceritain di komentar haha, misal "suhu, abis ketemu sepupu yg udah 2th gak ketemu, yaampun seksi banget sekarang, dan ane gak kuat akhirnya coli deh dikamar mandi", semacam itu lah, siapa tau bisa angkat jadi bagian cerita di sini, atau di next cerbung ane. hehe. selamat lebaran semua.
makin melebar nih certanya nama" baru muncul
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd