Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

SERULING BAMBU





BAB 02
BESOK SAJALAH



Berkali-kali remaja tanggung itu membaca sebuah kertas hasil tulisannya semalam…
Semakin dibaca semakin dirinya malas…
Besok sajalah…

Ide tulisannya tak ada yang menempel di kepalanya, bukan apa, entah bagaimana ceritanya dirinya menuliskan kisah yang begitu "absurd" yang berisikan jatuhnya seorang anak ke jurang yang akhirnya selamat dengan sangat dramatis karena tersangkut pohon dan menemukan sebuah goa yang lengkap dengan kamar2…

Sebuah kisah yang seolah kisah2 cerita silat ala "pendekar Rajawali Sakti" atau "bu kek siansu" gubahan penulis2 jaman cerita silat jaman dulu. Yang mengisahkan sang jagoan dalam menemukan jati dirinya…

Benar2 absurd kalau kisah semacam itu dibawanya ke masa kini…
Memangnya akan menemukan kitab2 ilmu sipil atau elektro dan akan menjadi insinyur handal ?
Atau kitab2 kedokteran berikut ijasahnya..

Huuufft…
Lagi2 si anak menjadi lemas dan sangat neg dengan tilisannya…
Besok adalah batas waktu mengumpulkan tugas menulis untuk mata pelajaran Technical Reporting yang temanya adalah perjalanan di pegunungan…

Kok malah menulis kisah macam begini ya…?
Waduh..
Mana nama tokohnya adalah Baladewa Kresna pula..

Si anak remaja itu akhirnya meremas2 tulisannya hingga menjadi sekepal kertas dan membuangnya ke tempat sampah…

Malam itu ide untuk menulisnya benar2 hancur lebur…
Untungnya berbeda dengan penulis jaman dulu yang menggunakan mesin ketik…
Semua tulisannya di "save" di salah satu folder di laptopnya yang isinya banyak tulisan2 nya yang macet di tengah jalan.

Setidaknya ada 30 judul tulisan yang bahkan isinya hanyalah sebuah judul saja…

"SERULING BAMBU"

Itu saja…
Tak ada satu hurufpun yang tertuang dalam tulisannya itu.

Bukan apa dia takut menuliskannya…
Ada sesuatu yang sangat menakutkan dengan judul itu. Judul yang diberikan oleh seorang dalam mimpinya…

Mimpi yang sangat aneh…
Dimana seolah dirinya tertarik ke dalam dunia lain dan dirinya terlibat dengan dunia itu sangat dalam…
Penuh kegelapan tetapi sangat memompa adrenalinnya sekaligus mendongkrak rasa takutnya…

Judul yang diberikan oleh seseorang dalam mimpinya…
Dan seolah itu nyata…
Seorang gadis yang sungguh cantik jelita dan seumuran dengannya….

Gadis yang entah siapa dan darimana, namun seolah sangat dikenalnya seolah sehari2nya sangat dekat dengannya…


***


Dalam mimpinya itu …..

Si anak muda yang bernama Bimasena Adijaya sedang bermain dengan bambu yang baru ditebangnya. Sebatang bambu hitam yang sudah tua dan berukuran sebesar jempol kakinya.

Begitu indah batang itu, mengkilat kala digosoknya membuat warna hitammnya benar2 menjadi semakin nyata dengan guratan2 buku2nya yang putih kekuningan seolah menjadi bagian keindahannya.

Bima mencoba membuat sebuah seruling bambu seperti yang diajarkan oleh lek Winoto (lek - paklik adalah sebutan adek bapak atau ibu, paman atau om)

Setelah mengukur dan menimbang2, bagian tengah agak keatas yang beukuran sedang sekitar jempol tangannya dipotonya dengan pisau raut yang dipunyainya, hadiah dari lek Winoto nya.

Dibuatnya lubang2 yang sesuai dengan ukuran bambu tadi dengan jarak lubang yang Bima perhitungkan secara teliti.

Konsentrasinya benar2 penuh bahkan kala ada seorang gadis cantik yang entah dari mana datang dan duduk di depannya.

Gadis itu diam saja tak bicara sedikitpun.
Matanya bulat menyenangkan hati, bercahaya bersinar seolah ada bintang gemintang disana.
Senyumnya yang terbentuk dari bibirnya yang luar biasa indah serta basah seolah bibir itu selalu begitu keadaannya…

"Boleh aku pegang bambunya ?"

Tiba2 si gadis itu berbicara…
Bima tertegun seolah tersihir mengangkat kepalanya menatap si gadis yang tengah tersenyum manis kepadanya dan tangannya terulur seolah meminta bambu yang dipegang oleh Bima.

Entah tersihir entah apa…
Bima yang tertegun saking kaget dan herannya karena si gadis benar2 tak dikenalnya namun seolah sudah begitu akrab dengan dirinya…
Dengan kondisi setengah sadar diulurkannya bambu itu perlahan dan diambil oleh si gadis yang sungguh cantik jelita itu…

"Pidau rautnya…?"

Lagi2 si gadis bersuara…
Lagi2 Bima seolah tersihir mwnyerahkan pisau rautnya…

Dengan penuh keriangan si gadis mengambil pisau yang terjulur…

"Mmmm bagian yang dipotong sudah pas, mmm tapi harusnya aagak keatas sedikit biar lebih kecil dan pendek, hi hi hi maaf aku berfikir kamu buat serulingnya untukku…

Mmm lubang2nya juga pas cuma kurang rapih, mmm kayaknya aku musti kasih contoh deh ngerapihinnya bagaimana.

Mmm sedikit lagi yaa…"

Si gadis seolah mengajari Bima membuat seruling, tangannya sungguh sangat terampil meraut bambu tersebut membuat lubang2 dan sesekali memegangnya menjauh dari sirinya seolah dengan jarak tertentu dia lebih bisa menilai hasil kerjanya…

"Mmm dikit lagi ya…

Mmm tara…. Sudah"

Si gadis itu mengansurkan bambu yang sudah disulap jadi sebuah seruling yang begitu indah…
Bima benar2 takjub hanya dengan sedikit sentuhan saja si gadis bisa membuat seruling yang sangat indah..

Ada ukiran2 halus disana yang membuat seolah seruling itu hidup bagai sebuah karya seni yang dikerjakan oleh seorang maestro.

Ukiran sebuah bulu burung merak…
Meski tanpa diberi warna….
Tebal tipisnya guratan yang sebagian seolah menyisakan warna hitam dan kecoklatan itu membentuk seruling itu sangat indah…

Benar2 indah…

"Coba tiup…."

Si gadis berkata pada Bima…
Bima seolah tersihir, menempellkan seruling itu dan meniupnya…

Mengalir suara2 yang bening mengalun lembut dari seruling itu..
Suaranya benar2 empuk dan lengkingannya seolah hidup dalam tiupan Bima…

Si Gadis itu tersenyum….
Namun kemudian dengan senyum indahnya si gadis tampak meneteskan air matanya….
Airmatanya mengalir dipipinya yang benar2 cantik gilang gemilang putih semburat merah…

Perlahan namun pasti si gadis mengabur seolah di film2…
Semakin kabur dan akhirnya lenyap dalam pandangan Bima…
Lenyap dan menyisakan sebuah seruling ditangannya dan basahnya airmata yang tadi menetes di meja kecil di depan dia duduk….

Tiba2 Bima terbangun….
Dan anehnya dengan sebuah seruling ditangannya…
Dan seruling itu basah…
Benar2 basah oleh tetesan airmata….


***

Saat itu lewat tengah malam menjelang adzan subuh…
Tubuh Bima bergetar…
Ada kesedihan yang tersisa dari mimpinya…
Ada lubang di dalam hatinya seolah merasakan kehilangan sangat atas kepergian si gadis dalam mimpinya…

Sejak itu…
Apapun tulisannya dalam karangannya, selalu saja tanpa dia sadari, selalu muncul tokoh si gadis cantik yang matanya bagaikan bintang gemintang, yang senyumnya bagaikan secercah mentari pagi yang bersinar di hari yang cerah…

Semuanya begitu…
Lebih dari sepuluh judul karangan yang dia tulis selalu begitu, seolah dalam imajinasinya saat mengetik ada si gadis yang patut dia tuliskan dalam karangan2nya…

Siapa gadis itu sungguh Bima tak tahu…
Namun seolah ada sesuatu yang membuatnya begitu dekat dan mengenalnya..

Bima benar2 penasaran dibuatmya…
Bagiamana bisa si gadis itu muncul di dalam mimpinya dan seolah bukan mimpi ?
Bagaimana penjelasan soal seruling bambu yang dipegangnya setelah terbangun ?

Mimpi hanyalah mimpi, bunga tidur semata kalaulah tak ada seruling yang dipegangnya begitu terbangun. Bagaimana bisa benda bisa dikirim lewat mimpi ?
Bagaimana bisa si gadis itu nampak dikenalnya bahkan seolah sangat dikenalnya sehingga kehadirannya dalam mimpinya seolah sudah semestinya dan menghilangnya dalam mimpinya membuatnya sedih ?

Benyak pertanyaan2 berseliweran dalam kepala Bima. Bagaimanapun sebagai seorang lelaki dan menggemari matematika waktu SMA dulu membuatnya selalu berfikir logis.

Dan tak ada penjelasan logis soal seruling bambu yang dipegangnya…
Dan itu benar2 membuat pikirannya kacau balau dan sungguh sangat kacau balau….

Besok adalah deadline penyerahan tugas menulis dalam mata kuliah Technical Reporting dan entah bagaimana ceritanya kenapa dalam mata kuliah ini dosennya memberikan tugas menulis karangan tentang pegunungan ? Mungkin agar bisa dipahami perbedaan antara karangan imajiner dan menulis laporan kali…

Dan entah kenapa kemudian….
Bima seolah tersihir, menuliskan kisah sebuah seruling bambu….

Kisah yang entah bagaimana caranya masuk dikepalanya dan seolah membiusnya menulis tanpa jeda istirahat sampai tulisan itu selesai dibuatnya dan kemudian dicetaknya dan dijilidnya sendiri. Lalu dimasukkan dalam tas guna dikumpulkan besok.

Setelah itu barulah Bimasena Afijaya meringkuk dalam selimutnya selanjutnya mulai tertidur…
Eh…
Apa benar mulai tertidur ?
Mana bisa Bima tertidur begitu masuk selimut ?
Atau sudah tertidur sedari tadi ?

Yang pasti dalam mimpinya…

Bima sedang duduk diam…
Di depannya ada gadis yang kecantikannya gilang gemilang dengan mata bak bintang gemintang sedang mengomelinya.

"Semua pekerjaan haruslah dikerjakan selagi bisa jangan ditunda2 ingat itu…
Sekali lagi kamu melakukan itu aku tak sudi lagi bertemu denganmu…
Bla bla bla.bal…."

Si gadis itu terus saja mengomel seolah memarahi Bima.

Namun, Bimasakti tampak senang sekali, baginya bibir gadis yang mengomelinya sungguh sangat menakjubkan…

Apapun yang keluar dari bibir itu bukan masalah selama dilakukan dengan penuh sayang dan cinta untuknya dan tenggelamlah Bima dalam keindahan bibir si gadis yang memiliki senyuman bahkan ketika mengomelinya…

Senyum yang bagai indahnya mentari pagi yang bersinar di hari yang cerah…

Sungguh indah...

Tiba2….

Cuuupppp….

Entah karena jengkel entah kenapa si gadis memberikan kecupan mesra di bibirnya dan menghilang dalam senyuman manisnya…

Mengabur…. dan mengilang lenyap seperti kemarin.

Dan terbangunlah Bima dalam ke"bengongan" yang luar biasa…


SAATNYA MANDI DAN KULIAH….!!!

Hidup ini indah kalau saja tiap malam dikecup oleh seorang gadis yang kecantikannya bagaikan bintang yang indah gilang gemilang…..


***

Penuh semangat juang, Bima masuk kuliah dan mengumpulkan tugasnya, seharian itu dilaluinya dengan segenap perasaan senang dan gembira.

Kecupan gadis "mistery" yang kecantikannya bagaikan bintang yang indah gilang gemilang dalam mimpinya membuatnya sungguh bersemangat, sehatian dia sangat ceria dan murah senyuman.

Dari pagi hingga siang Bima selalu kelihatan bergembira dan bersemangat.

Sebagai mahasiswa yang berprestasi, Bima memang luar biasa, semester ini dirinya mengambil 24 SKS karena sd semester lalu IPK nya 3.85, Sempurna.
Hanya satu nilai D nya…
Pelajaran Technical Report yang sekarang diulangnya karena merusak kesempurnaan IP nya...
Bima memang tak suka menulis atau mengarang…

Tapi mata kuliah ini benar2 wajib, sehingga mau tak mau harus lulus…

Teringat dirinya kala seluruh kawan2nya berpesta melihatnya memperoleh nilai D….
Satu2nya nilai selain A yang diperoleh nya…

"Sepandai2nya tupai melompat, akhirnya jatuh juga"

Itu yang kawan2nya teriakkan…
Sejak itu sebagian menjulukinya si Tupai…

Bima si tupai…

Begitu kawan2nya memanggilnya…
Kali ini kawan2nya serasa harus menarik julujulukan itu…
Diyakininya, tugas menulis akan dilewatinya dan nilainya sempurna…

Ternyata….

"Bima, bisa ke ruangan saya ?"
"Eh baik pak Danu"

Danuwinoto, Ir, MSc, PHd

Dosennya dalam mata kuliah technical report memanggilnya…

"Kamu tahu kenapa.saya memanggilmu?"
"Maaf pak saya benar2 tak tahu sama sekali pak"
"Mmm Bima, kamu ini mahasiswa berprestasi dengan nilai IPK yang mendekati kesempurnaan. Seharusnya kamu sadar diri dong masa menulis biginian untuk tugas karangan…?"

Pak Danu meletakkan dengan penuh semangat di mejanya (istilah untuk membanting) tugas bima, dan membukakan halaman tengah yang dilingkari bagian2nya dengan spidol white board warna merah tebal…

"Baca…..!!!"

"..... tampak Bunga pasrah dalam lumatan bibir Agung, apalagi ketika Agung mulai meremas2 susunya dari balik bajunya, kemudian memelintir putingnya. Bunga menggelinjang dan mendesah menikmati semua perbuatam Agung, sampai akhirnya ketika Agung menyentuh memeknya….

Eh….
Maaf pak, ini tugas saya…?"

"Lhaa…..
Kamu ini bagaimana sih, memang yang membuat siapa coba ?
Haaa !!!"

"Duh maaf pak….
Kayaknya saya salah ngeprint tugas saya, duh maaf kok jadi begini…
Duh maaf pak…"

Pak Danu yang melihat Bima kebingungan dan benar2 pucat pasi seolah tak percaya dengan tugasnya tiba2 tertawa terbahak2

"Bima….Bima…
Makanya tho, periksa lagi…
Periksa lagi…
Masa hasil karangan model begini kamu kumpulkan?
Ha ha ha
Tapi isinya benar2 luar biasa…
Ceritanya mengalir dan kamu benar2 berbakat menulis sebenarnya…
Cuma masa karangan pribadi model begini dikumpulkan Bim…?
Ha ha ha"

"Waduh….
Maaf pak, saya akan ganti dengan tulisan saya yang lain pak…"

"Ha ha ha…. Ga perlu Bim, ga papa kok ini saja cuma kaget saja membacanya sebagai hasil tulisanmu yang ternyata sangat panas…
Ha ha ha
Sudah kamu boleh keluar…
Lulus kok kamu nanti yakin deh…
Ha ha ha….."

"Duh pak saya malu keliru ngeprint pak…
Duh pak"

"Ha ha ha….
Para dosen kayaknya harus baca2 karangan model begini biar awet muda Bim…
Ha ha ha
Sudah kamu boleh pulang…

Eh besok bantu2 saya di Lab Struktur ya, ada banyak sample yang musti di test tekan Bim, kamu mau khan jadi asisten saya di Lab, lumayan ada feenya kok, gimana?"

"Duh pak terima kasih pak, saya siap bantu2 bapak deh, tapi tulisannya saya ganti ya pak…?"

"Husssh… karangan bagus model gini kok, sudah sana pergi, besok temui saya di Lab ya Bim…
Ha ha ha"

Terpaksa Bima mengundurkan diri dihadapan Pak Danu. Setidaknya dirinya sudah yakin lulus, itu saja.


***

Ha ha ha
Ini ga tahu mau kemana plotnya….
Pokoknya asal nulis saja lah…
Menuangkan apa yang ada dikepala saja..

Yang pasti….
Sampai ini ditulis belum tahu ujungnya kemana…

Ha ha ha
So…
Kayaknya jangan baca2 deh tulisan saya..
Bener2 saya takut pada edan...

Salam Edan E

 
Gaes @Anoraga7312 @kelana678 @Hiukali @areke @Bajulkesupento @penthoel_11 @Yuri_90 @Tanpaaran @Timbulagni @adv001 @kuciah @qthi @HANSIP_PASAR @dion christian @ditox @kuningkelabu @Jk69 @mario hanz @BG805gembel @Sonic110 masoook!!!

RD4LX2w.jpg
I'm coming sir
Thanks
 
Ini pemancing mimpi apa pemancingkerusuhan.....bikin dua cerita bikin penasaran semua...bahasanya juga ngga muluk muluk....kalau tidak cermat bisa salah komen ini.....
Hmmmmm....monggo dilanjut om...saya mau main... :main: Sambil nunggu update nya.....:p
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd