Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

SERULING BAMBU



BAB 03
SAYANG


Keluar dari ruangan pak Danu, Bima benar2 lemas, langkahnya tak lagi penuh semangat seperti tadi pagi. Lemes mes….

Sesekali kepalanya dipukul2nya sendiri…
Sesekali dia menghembuskan nafas seolah ada beban di dalam dadanya yang harus dilepaskannya melalui hembusan nafasnya…

Bima melangkah gontai menuju kantin, setidaknya hari ini dirinya ingin tak pulang dulu, dan perutnya mulai lapar juga.

Bima mencoba melupakan pengalamannya hari2 belakangan ini yang benar2 membuatnya gila...
Semua yang dialaminya seolah nyata dan gila…
Seolah ada sesuatu dalam dirinya yang entah kenapa seolah hilang kontrol bila berhubungan dengan si gadis yang cantik gilang gemilang yang matanya bersinar bak bintang gemintang…

Siapa gadis itu…?
Yang pasti hari ini dimata Bimasena Adijaya seolah mak lampir saja…
Hari ini dia benar2 telah membuatnya malu semalu2nya dihadapan pak Danu…

Bima lagi2 menghembuskan nafasnya…
Benar2 tak terbayangkan dirinya bisa menulis seperti itu dan mengumpulkannya sebagai tugas kuliahnya..

"Hhhhaaaaahhhhh"

Bima sekali lagi ber haah haah….
Matanya dipejamkan …
Sungguh mengerikan benar pengalamannya hari ini…
Digeleng2kan kepalanya seolah dengan begitu hilang lenyap sudah pengalaman hari ini…
Semakin dipikirkan semakin membuatnya malu hati dan jengkel…

Banar2 Bima jengkel dengan gadisnya dalam mimpinya…
Entah siapa dia…
Bagaimana dirinya bisa seolah mengendalikan mimpinya…

Bima benar2 kacau….
Berjalan dengan penuh kegalauan…
Langkainya gontai…

"Aaaarrrrgggh"

Lagi2 Bima mengeluh bahkan menggeram saking kesalnya…
Pengalamannya benar2 gila tak masuk akalnya dan kali ini dirinya dapat masalah gara2 si gadis itu…

Lagi2 dalam hatinya Bima menyumpahi si gadis karena telah menjerumuskannya….


***

Bima akhirnya toh sampai juga di kantin….
Banyak kawan2nya disana, namun pengalamannya hari ini membuatnya malas dan malu bergabung dengan mereka…

Tapi rupanya….

"Heeeiii Bim… Bimaaa….
Ha ha ha ha
Sini kamu ha ha ha ayo aku traktir deh disini"

Terpaksa Bima akhirnya bergabung dengan kawan2nya…

"Ha ha ha, Bim katanya kamu jadi asisten dosen ya, kabarnya pak Danu ingin kamu jadi asistennya, joos benar kau Bim, baru juga semester 4 sudah dipercaya pak Danu.

Padahal kata dosen2 lain susah dianya tuh mengangkat asisten eh sama kamu kepincut…
Mantap deh Bim"

"Eh tahu darimana Jok? Baru saja aku dipanggil kok sudah menyebar beritanya?"

"Ha ha ha, soalnya ada yang nguping Bim…
Gila kamu…
Ha ha ha….
Katanya ada isu2 yang ga jelas…
Kamu diterima gara2 buat karangan imajinatif yang mesum punya kaya buku stensilan ya…
Ha ha ha
Gila lu…
Awalnya gua ga percaya…
Tapi aku dapat info A1 kalau itu benar…

Ha ha ha…."

"Ccuuuk… Asuu…
Duh Jok beneran ceritanya menyebar luas ?"

"Ha ha ha, gila lu Bim…
Makianmu benar2 joss gandos…
Metu lanange awakmu…"

"Tahu lah Jok….Embuh we….
Aku asli ga sadar Jok kok bisa menulis dan ngumpulin tugas macam itu ya…

Duuuh isin (malu) aku jok"

"Ha ha ha…
Kata pak Danu kala dikonfirmasi mas Setyo, kakakku yang dosen Baja, dirimu mengingatkan beliau pada masa muda beliau yang suka tampil apa adanya, sedikit mesum dan ga jaim…

Masih katanya lagi, menurut beliau nih, orang kaya kamu itu berani berkata benar dan jujur apa adanya sampaipun tulisan yang sedikit porno juga kamu jadikan tugas untuk menunjukkan betapa jengkelnya kamu dengan mengarang bebas..

Terus katanya lagi…
Tulisanmu sekalipun parno sangat baik lho…

Ha ha ha…
Assuuu kamu itu Bim
Ha ha ha"

….

Sejak saat itu gara2 mata kuliah yang sama julukannya berubah dari si Tupai menjadi si anny arrow…

Bima si Enny Arrow
Edan….


***

"Ada pepatah….
Menulis itu mudah apalagi menulis cerita…

Ha ha ha
Cobalah menulis cerita mesum kalau bisa…
Butuh daya imajinasi yang benar2 gila lho…
Ha ha ha ha

Kalau ga percaya tanya di Bima deh"

Bayangkan, pengantar pagi ini kuliah Technical Report dari pak Danu begitu…

Entah bagaimana muka Bima…
Yang jelas malunya itu lho…

Sebagai mahasiswa dengan prestasi akademik luar biasa, dengan nilai IPK jauh diatas rata2 pula, dirinya seolah tercoreng betul dengan tugas karangan bebasnya

Kawan2 wanitanya meliriknya dengan tersenyum simpul, seolah dalam benaknya ada pemikiran bahwa Bima betul2 sangat mesum dan itu dengan berani ditampilkannya…

Bayangkan….
Sampaipun Sabrina adek kelas yang merupakan kembang di kampus yang cantik jelita bak peragawati siang itu selepas kuliah mendekatinya…

Meminta no HP nya…
Sambil memegang tangannya…
Ditengah suit2an (siulan) teman2nya, dan entah bagaimana Sabrina cuek saja dengan godaan itu. Jangan tanya lagi soal Bima yang "terpaksa" tampil cool dengan santainya memberikan nomor HPnya...

"Duh…
Gusti kulo nyuwun ngapuro (tuhan saya minta maaf)"
Bathin Bima menahan rasa dan getar di dadanya...

Bima yang pada dasarnya anak petani teladan Tingkat Nasional yang tentu saja berbadan tinggi besar dan tegap kekar serta berwajah tampan, seolah naik satu peringkat dikalangan para gadis dikampusnya sebagai cowok yang macho dan tidak jaim…

Patut diacungi jempol… bahkan…

Selama ini gadis2 sedikit segan padanya karena penampilannya yang kalem menjadi lebih berani menunjukkan rasa sukanya…

Sabrina, Cintya, Mawar dan masih banyak gadis2 cantik jelita mulai menempatkan Bima sebagai targetnya dan tak segan2 mengambil langkah di depan….

Bahkan si Karina yang merupakan bunga jurusan Arsitektur yang sangat jelita ikut mengincarnya…

Luar biasa…


***

Pengalaman erotis Bima tak punyai padahal….
Baginya sungguh sangat susah berhubungan dengan wanita. Tak seperti kakak2nya Rangga dan Bayu…

Dirinya seringkali berkeringat dingin kala berhadapan dengan wanita, itulah sebabnya dirinya suka menarik diri bila berhadapan dengan wanita. Seperlunya saja dia berbicara dan bersosialisasi dengan wanita.

Ini gara2 istri kak Rangga yang suka pake baju2 terbuka. Bahkan pernah kala dia ke rumah kakaknya Rangga pas kebetulan kakaknya ga ada dirumah, mbak Tina dengan santainya membukakan pintu hanya pake handuk pendek saja.

Susunya tumpah2, pahanya mulus juga hampir kelihatan pangkalnya. Celakanya atau untungnya begitu Bima masuk…
Mbak Tina handuknya lepas dan telanjang bulatlah dia dihadapan Bima….

Jelas Bima melongo dapat suguhan seperti itu didepannya….
Matanya jelas melotot…
Sampai2 air liurnya menetes…

"Iiissshhhh Bima ini, lihatnya kok sampai begitu siih?"

Dengan santainya mbak Tinanya melenggang telanjang meninggalkan Bima dan handuknya yang tadinya jatuh tetap dibiarkan jatuh, dan dia menuju kamarnya..
Pinggulnya melenggak lenggok dan sekilas dia tersenyum sebelum masuk kamar dan tidak menutup pintunya, kemudian Tina mengambil dasternya yang tipis dan mengenakannya. Semuanya jelas terlihat dari ruang tamu !!!

Jelas Bima bengonglah…
Sebab dapat dilihatnya mbak Tinanya menggunakan daster dan kembali menemuinya di ruang tamu tanpa daleman lagi.

Puting susunya nampak jelas terlihat dan memek serta rambut2 halus nya juga terlihat. Kala itu Bima masih SMA. Digoda semacam itu jelas blengsatan dan grogi beneran. Tanpa ba bi bu dia berdiri dan langsung pulang, diiringi gelak tawa mbak Tina.

Jelas mbak Tina mentertawakannya.
Sejak itu Bima minder kalau berhadapan dengan cewek, ada sesuatu dalam dirinya yang merasa "kalah" dari cewek gara2 ditertawakan mbak Tina.

Bima baru bisa bicara dengan cewek kalau dirinya seolah menang saja. Lagi ngajari pelajaran atau lagi jadi senior bolehlah. Selain itu dia minder. apalagi ceweknya cantik macam Sabrina…. Adek kelasnya.

Namun itu justru jadi daya tariknya tersendiri…
Bagi para wanita di kampusnya Bima adalah si gunung es…
Dingin…
Tak berperasaan…

Dengan tersebarnya rumor tentang karangannya, julukannya diubah…
Cool Bimasena….
Entah siapa yang membuatnya….
Julukannya itu membuat banyak teman lelakinya patah hati karena tersiar kabar dirinya seolah diperebutkan oleh banyak gadis….
Diimpikan setiap malamnya..
Dibincangkan kegiatannya…
Diangankan dalam lamunannya…

Bimasena memang beda….
Bagi orang lain pengalaman yang sama mungkin akan mengakibatkan skorsing atau nilai yang jelek, baginya justru jadi berkah tersendiri….

Bima tak tahu lagi apa harus marah atau berterimakasih kepada gadisnya yang cantik jelita bak bintang yang gilang gemilang….

Gadis dalam mimpinya…
Gadis pujaannya….


***

4 hari kemudian….
Hari itu, Bima sedang menuju ke kantin kampus…
Badannya pegal2 saking banyaknya tugas dari Pak Danu di Lab Struktur. Setidaknya ada 100 lebih sample uji beton tiap harinya di Lab yang harus dilakukan uji tekan.

Uji tekan beton adalah memberikan beban kepada sample beton hingga hancur. Kemudian dicatat beban hancurnya dan dibuat sketsa retaknya. Dengan begitu didapatlah suatu angka yang menunjukkan bahwa beton yang tersebut sesuai samplenya tadi kekuatannya berapa.

Pekerjaan mulai dari menerima datangnya sample uji merawatnya di suatu tempat yang sejuk, bahkan kadang diairi atau direndam, kemudian mengangkatnya ke alat uji tekan meletakkannya serta mengujinya sampai hancur, membersihkan sisa2 beton yang hancur menjadi kegiatannya selain membuat laporan.

Memang sih ada laboran atau tenaga kerja laboratorium yang membantunya, bahkan sebenarnya Bima tak perlu mengangkat2 sebab itu tugas laboran. Cuma karena saking banyaknya proyek yang meminta lab kampus Bima untuk menguji sample, Bima terpaksa membantu sebab tak tega bila hanya menyuruh2 belaka.

Selagi berjalan ke kantin…
Entah karena apa…
Tiba2 dari arah sampingnya ada wanita yang berjalan seolah tak melihat jalan…

BRUUAAKKK….

"Aaahhhh aduuuhhhh"
Tampak Karina mahasiswa Arsitektur adek tingkatnya terjatuh setelah menabraknya…

Reflek Bima mendekatinya dan membangunkannya dengan memegang tangan dan pinggang Karina…

Kemudian menggendongnya dan mendudukkannya di bangku taman yang kebetulan dekat dengan lokasi jatuhnya Karina…

Kemudian cepat2 Bima membereskan barang2 Karin dan membawanya ke bangku dimana Karina tadi digendong dan didudukkannya…


Karina benar2 kaget dan kagum pada Bimasena. Bagaimanapun belum pernah ada lelaki yang begitu sigap kala melihat wanita terjatuh. Bimasena dengan sigap seolah otomatis merengkuhnya seolah memeluknya menggendongnya dan mendudukkannya dengan begitu sigap dan lembut hingga sebelum dirinya sadar Bimasena telah kembali dihadapannya bahkan setelah membereskan barang2nya yang jatuh tercecer.

Gila…
Karina sungguh benar2 merasa gila…
Tergila2 pada Bimasena….
Saking gilanya sampai bengong…

Bimasena yang melihat Karina bengong begitu dikira shock akibat jatuh tadi..
Karena mereka dekat dengan kantin…..
Maka….

"Duh maaf, tunggu sebentar ya…."

Bimasena lekas pergi kearah kantin yang tinggal beberapa langkah saja kemudian mengambil air minum kemasan dan meluncur kearah Karina…

Lagi2 Karina bengong melihat betapa Bimasena begitu mengkhawatirkannya sehingga dengan sigap meluncur lari ke kantin dan kembali hanya dalam waktu singkat…

"Maaf… silahkan gih diminum biar ga kaget, maaf ya kamu jatuh gara2 nabrak tembok…"

Karina meminum air dalam kemasan botol, cuma kata2 bima membuatnya agak merasa aneh

"Tembok…..?"
"Ha ha ha… iyalah… dibanding kamu aku ini tembok lah, makanya sampai terjengkang gitu jatuhnya…
Untung pake celana panjang…."

"Coba pake rok…. Kamu tambah seneng ya…? Gitu?"

"Eeitts… jelas bukan akulah… itu gerombolan disana yang seneng, aku malah ga bisa lihat lho ha ha ha"

"Iiiih suda bikin jatuh ini malah godain mulu"

"Ha ha ha, bukan godain sayang, cuma ini kata pamanku yang dokter kalau ada orang shock dikasih minum terus diajak ngobrol yang gampang2 dicerna kalau nyambung baru artinya sadar betul dia"

"Sayang sayang…."

"Eh iya betul2 sayang ya…"

"Napa ?"

"Khan pake celana "

"Iiiih mesum….."

"Ha ha ha bisa marah2 itu berarti dah ga shock…
Ok sekarang ada yang sakitkah ? Mmmm
Ada yang luka kah ?"

Seolah diingatkan…. Karina tiba2 mengaduh..

"Aduuuh… ini kakiku kok sakit ya…
Dduuuh lenganku berdarah juga….
Kok baru kerasa yah sakitnya ?"

"Ha ha ha itu karena sudah ga shock, sini Bima lihat sakitnya segimana…."

Dengan telaten Bima memeriksa lengan Karina dan membubuhkan obat merah serta memberinya plaster.
Kemudian memeriksa kakinya dengan menggerak gerakkan kaki Karina…

"Duuuuhh sakittt …."

"Mmm kayaknya kamu keseleo nih… duh gimana ya…
Sebentar ya…."

Lagi2 Bimasena dengan sigap membuka tasnya mengambil botol yang isinya minyak, entah minyak apa kemudian mengurut kaki Karina.

Urutan Bima di kaki Karina memberikan efek menemtramkan dan mengurangi rasa sakit, sehingga Karina tak lagi meringis menahan sakit.

Langkah terakhir kemudian bima mengambil kain yang entah apa namanya terbuat dari bahan yang melar dan membebat kaki Karina.

"Mmmm sementara bisalah kamu berjalan. Mmm coba deh huuuffff"

Dengan perlahan Bima meraih tangan dan pinggang Karina dan membuatnya berdiri…
Kemudian menuntun Karina berjalan…

"Mmmm habis ini mau kemana ? Ada kuliah atau apa ?"
"Mau pulang saja sih…"
"Oooww baguslah, soalnya harus istirahat dulu ini, naik apa ?"

"Aku bawa mobil"
"Parkir dimana ?"
"Itu …." Karina menunjuk mobil yang terparkir dekat mereka, hanya beberapa meter saja.

"Yuk coba ke sana…"

Perlahan Bima menuntun Karina menuju mobilnya...
Tiba2 Karina meringis…
"Aduuh…"

"Mmmm maaf pegang dulu tas dan bukumu ya… "

Begitu Karina memegang tas dan bukunya, tiba2

"Huufff, maaf aku gendong kamu dan sekalian antar kamu kerumah ya, tolong bukain pintu monilnya"

Tit tit….

Perlahan Bima mendudukkan Karina di kursi samping sopir, menutup pintunya keemudian Bima masuk dan duduk dibelakang keemudi

"Mana kuncinya ?"

Bima menstater mobil, memasangkan sabuk pengaman buat Karina dan buat dirinya…
Kemudian menelpon seseorang…

"Halo, selamat siang pak Danu, maaf ada sedikit acident nih pak saya nabrak orang, ini harus mengantarkan dia dulu pulang pak…

Mmm iya pak…

Baik pak, saya nanti lembur deh pak menyelesaiakan pekerjaan di Lab.

Baik pak makasih"

"Eh makasih ya mau repot2, duh maaf gara2 Karina kamu harus lembur nanti"

"Ha ha ha kalem sajalah, eh alamatmu di mana?"

"Waduh di kartu namaku, aku lupa bawa, hi hi hi hi, kalau rumahku di jalan Kertajaya barat no ….."

"Ha ha ha, alhamdulillah sudah bisa guyon… tambah cantik kalau ketawa deh kamu ha ha ha, kita meluncur tuan putri…."

"Siap boss"


***

Itulah awal kedekatan Bima dan Karina…
Sesuatu yang seolah kebetulan semata…

Di tempat lain…
Kawan2 Karina menggerutu…

"Gila dia… bisa2nya dapat banyak dia, digendong, dipijiti diantar pulang…. Edan.."

"Hi hi hi hi, bulus bener Karina, cuma kita harus fair, terpaksa deh bayar taruhan"

"Hi hi hi, iyalah, bayar ya bayar, cuma kok bisa dia nemu ide itu darimana ya…..?"


***

"Eh… maaf ya, tadi bener2 reflek aku gendong kamu saking bingungnya biar cepet… duh mana didepan banyak orang lagi.. Maaf ya"

"Hi hi hi baru minta maaf, kalau ingat tadi malu bener akunya lho…. Ini mah enak di kamu menang banyak deh"

"Duh… enak apanya ? Sayang…"

"Sayang apaan ? Dari tadi sayang2 terus…."

"Sayang tadi ga sempet nikmati… ha ha ha, malah sudah lupa gimana rasanya saking bingungnya tadi… duh…."

"Hi hi hi, nanti di rumah gendong lagilah… jangan lupa menikmati ya…"

"Menikmati apaan neng ? Duh…. Ya ga bakalan tak gendong lagi lah…."

"Lho kok bisa…?"

"Da itu kakinya sudah sehat "

"Kok ?"

"Lha wong sudah duduk sila gitu di mobil… kalau terkilir betulan mana bisa ha ha ha, haseem aku dibohongi ini "

"Udah deh, biar enak nanti gendong lagi saja ya… dinikmati saja tapinya"

"Lha… di lihat ibumu gimana ?"

"Rumahku kosong kok, lagi pada pergi ke tempat om ada nikahan"

Aslinya Karin lagi2 berbohong sebab tempatnya itu bukan rumah melainkan kos kos an milik orangtuanya

"Busyeettt….. Hadewww"

"Kenapa….?

"Itu dia, mana bisa aku gitu, kerjaan bejibun sayang…."

"Sayang lagi…."

"Ha ha ha ya iyalah, sayang ga bisa nikmati kalau kerjaan lagi banyak nih bawaannya stress pengen beresin cepet2…. Ha ha ha, sialan ini"

"Hi hi hi, aku dah nawari lho…."

"Ya gimana penawarannya kurang asyik sih…"

"Ga asyik gimana?"

"Pengen ngerasain kok pake cape…
Iya deh… kapan2 ….duh sayang…"

"Iiiissh mesum ya, ya dah boleh lihat dipegang jangan deh"

"Apaan ?"

Karina ternyata sambil bicara tadi sudah membuka kancing2 bajunya 3 buah, sehingga susunya terlihat mengkel tertutup bra yang cuma setengah nutup itu…

Half cup bra….
Sehingga sedikit saja turun dah kelihatan pentilnya…

"Ini…." Sambil menunjuk susunya bagian atas yang kelihatan…

"Woooaaaaa….. Gile gedhe banget itu susu…."

"Hi hi hi jangan melotot, lihat jalan sono ntar nabrak"

"Duh sayaaang…."

"Iih daritadi sayang2 we…"

"Lha dah ga boleh pengang, terus disuruh lihat jalan… gimana menikmatinya ? Ha ha ha"
Bima garuk2 kepalanya ga jelas…

"Sayaang……"

"Isssh daritadi gomong sayang2 mulu sih hi hi hi"

"Sayang aku ga bisa lihat meski dibuka gitu paling ngelirik2 dikit, gimana kalau kacanya dibuka biar bisa bagi2 rejeki ?
Mmmm kalau berani lho"

"Iiisssh napa ga berani, ini sudah Karina buka…
Hi hi hi napa mas ?"

Karina seolah melihat Bima rada aneh, bukannya melarangnya memperlihatkan susunya ke orang2 nampaknha dia menikmati banget orang2 menikmati susu Karina, bahkan ada bapak2 yang sampai bertengkar dengan sitrinya yang dibonceng gara2 hampir nabrak kala melihat pemandangan indah di mobil sebelahnya.

"Ha ha ha, tuh lihat sayang…
Istrinya ngambek gara2 suaminya ngelihatin susumu ha ha ha"

"Eeh… sayang lagi…."

"Eeh masa ga boleh panggil sayang ?"

"Eeh ini manggil sayang toh ?"

"Iya lah…."

"Muuaaach…."

"Ha ha ha, dikasih hadiah nih jadinya ha ha ha, kok cuma sekali sayang ?"

"Eh….mmmmuuuaach muaach muaaach"

Bima entah kenapa, kali ini ga grogi sama sekali. Sama sekali tak seperti biasanya, dirinya betul2 tampil penuh percaya diri...

Begitu mobil berhenti di halaman kos2an Karina, Bima langsung saja nyosor menciumi susu Karina, tangan Bima sekilas juga meremasnya..
Cuma sekilas saja…
Habis itu dilepasnya…..

"Muuaaach muuaaach dari tadi dah pengen cium nih.
Ha ha ha ok deh terimakasih orang2 dapat lihat saja tapi aku dapat cium nenen sambil remes bentaran ha ha ha….
Balik dulu ya, sayang banyak tugas soalnya ha ha ha"

Bima tertawa sambil keluar dari mobil. Karina yang shock masih harus membenahi bajunya..

"Iisssh mas Bima sayang nih main serobot saja ya…Hi hi hi ga papa deh itung2 amal"

"Ha ha ha, dah Karina …"

"Dadah mamas jangan mesum2 we ya dijalan hi hi hi"

Bima entah kenapa seolah "sembuh" dari mindernya bahkan langsung mesum….


***

Ha ha ha
Ceritanya berubah lagi jadi komedi agak ngeres ya ini…
Duh ga jelas bener ini genrenya…

Ha ha ha…
Jangan baca lah
Beneran daripada stress terus marah2 pula…
Lumayan loh biaya ke dokter jiwa…
Mahal…
Ha ha ha

Salam Edan E
 
Jiiiaan edian ra katoan tenan spean Ki, wong arep e moco mbok kon sesok !!
Enak-enak e lagi ngayal Bima neng kampus malah disuguh e pentil e Bunga trus mudon mudon .... lhaa pas panggonan sing TEPAK malah ngabur menghilang ... wis kadung ngaceng iki, mosom yo arep golek i merlyn teruss. ...
Ancene ediian ra matoan tean og !!
Wong-wong dikon libur eeee malah ngajak Paijo golek wangsit. ... Hadeeew. !!! wangsit ra sah di golek i Ki@pemancingmimpi .... jaman wis canggih , wangsit wis okeh sing dodol para eyang yo podo bakula og eyang@kelana678, eyang@mtroyes, kang@areke ...
Tankiyu up e ...
iki ra komen Ki muk unek- unek wae
ben iso ngawit i edan e !!!

:ampun::ampun::ampun::ampun::ampun:
Lha nek ngene kan sukses om @Pemancingmimpi mancing imajinasi mesum mu luweh kreatif, amergo bayangne dewe
 
Ini sepertinya memang karakter tuan pemancingmimpi......edan plus mesum....
Dan seperti penyakit menular pasti yang baca sudah ada yang tertular edan....mesum juga..
Hahahahahha
 
Bimabet
waikiiii jingan tenan.....
paijo ne nongol maneh
meh sing durung gelar tiker hayok rame rame
aku sih g mau
naik ranjang ae, sambil turon baca ne
wkakajaja
ijin parkir e hu
tak enteni update e...
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd