Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

Masih belum ya, tetep semangat hu,, ada yang punya kopi, Bantu ts ya
 
SERULING BAMBU





BAB 07
PERJALANAN


Perjalanan ke rumah orang tua Karina lumayan menyita waktu sebenarnya…

Dulu hampir 6 - 7 jam perjalanan, namun dengan adanya tol pantura, waktu tempuhnya hanya sekitar 2.5 jam saja.

Mereka berdua menggunakan mobil Karina untuk kendaraan "proyek liburan" ini

Adalah Karina yangbmengusulkan beberapba aturan dasar anggaran biaya.

  1. Masing2 pihak harus mwnyetorkan ½ dari pendapatan selama liburan untuk kas berdua.
  2. Bensin tol atau apapun biaya berdua atau yang disepakati sebagai biaya bersama diambilkan dari kas berdua.
  3. Kas berdua masuk rekening a.n. Karina
  4. Pengeluaran harus atas persetujuan berdua.
  5. Sebagai modal awal masing2 pihak menyetorkan uangnsebesar 2 juta rupiah.
  6. Selama liburan harus berdua.

Entah kenapa, Bima tak banyak komentar atas usulan Karina, sebab dia tahu itu dari ayahnya, bila wanita sudah merencanakan hidupnya berdua denganmu, ikuti saja atau perang….

Itulah ujar2 hidup harmonis bagi ayahnya dan itu memang terbukti handal.

Begitu Bima menyetujui dan menyetorkan uang sebagai anggaran awal sebesar 2 jt rupiah…
Karina nampak semakin manja dan menjadi penurut sekali.

Bima seolah dilayani sebagai suami betulan. Makan ditanya ingin apa, capek dipijitin…
Dibelikan kopi dan masih banyak perhatian2 kecil lainnya yang membuat hidup semakin nyaman..

Begitu sampai di depan rumah Karina…
Karina seolah lepas, turun sendiri berlari masuk kedalam rumah…

"Assalamu'alaikum…. Pak…. Bu……
Karina pulang ….."

Tampak keluar Bapak Ibu Karina….
Yang kemudian memeluk Karina wujud rasa cinta dan rindu mereka selama ini.

Karina sejenak melupakan Bima…
Bima hanya tersenyum melihat kebahagiaan keluarga itu.
Bapak Ibu Karina dan dua adek2 Karina nampak berbahagia melihat Karina datang.

Setelah puas berpelukan dengan bapak ibunya serta adek2nya. Karina kemudian menuju mobil dimana Bima berdiri disampingnya…

"Ayo sayang, kita menghadap"

Bima benar2 risih dengan kata sebutan "sayang" setidaknya tuk saat ini. Tapi bagaimana lagi, show must go on… dah kadung, terlanjur….

Bima kemudian melangkah dengan pasti dan penuh keyakinan tinggi menghadap.

"Assalamu'alaikum bapak ibu, perkenalkan saya Bimasena Adijaya, mahasiswa Teknik Sipil teman Karina pak"

Setelah menyebut nama, Bima segera mengambil tangan Bapak Karina dan mencium tangannya…
Demikian juga terhadap Ibu Karina…

Kemudian Bima diajak masuk kedalam, di ruang tamu…
Dihadapannya Bapak Karina menemuinya bersama Ibu Karina…

Karina sendiri masuk ke dalam rumah bercengkerama dengan adek2nya.


***

"Nak Bima rumahnya dimana ?"

"Saya dari Madiun pak, kebetulan saya sudah janji mau antar pulang Karina. Makanya begitu liburan saya antar Karina, sekalian berkenalan dengan Bapak dan Ibu

Bapak saya petani pak…
Nama beliau Sumarno...
Ibu saya bekerja membantu bapak dirumah
Nama ibu saya Kartika Chandradewi"

"Oalah…. Putranya Kang Marna tho, ha ha ha, bu ternyata sik seduluran kene yo"

"Maksudnya bagaimana pak ?"

"Kang Marna sebenarnya adalah temannya kakak saya Sutanto"

"Oww…. Berarti Karina itu masih sepupunya mbak Sekar ya pak?"

"Ha ha ha, iya nak… Dunia ternyata sempit ya nak

Dulu bapakmu suka main kerumah kami nak, jadi aku sama bapakmu sudah kaya saudara lah, gara2 mas Marna suka ngobrol dengan adek2 mas Tanto sih"

"Terakhir ketemu bapakmu ya waktu nikahan mbak Sekar dan mas Bayu, Karina ikut juga kok waktu itu, cuma sepertinya mas Bima datang sebentar saja ya waktu akad nikah dan resepsinya doang

Makanya tadi Ibu kok ingat2 lupa ya sama mas Bima, ternyata memang pernah ketemu di pesta nikahan itu"

"Iya bu, maaf waktu itu masih awal2 kuliah saya, dan kebetulan ada tugas banyak, sehari datang itupun dengan surat ijin macem2 dilampiri undangan nikah pula, maaf"

Dan pembicaraan pun mengalir deras…
Semua hambatan sudah terlampaui oleh Bima.
Karina tetap belum muncul2 sampai ketika bapaknya memanggilnya….


***

"Duh nak, kamu ini gimana, bawa orang kerumah kok malah ditinggal"

"Hi hi hi, biar lulus screening bapak dulu lah, biar ngobrol2 sama bapak ibu, biar dinilai dulu, hi hi hi, lulus ga pak ?"

"Iissh kamu ini, nanti palingan kamu yang ga lulus sama ibunya mas Bima"

"Hi hi hi, ga lah pak, kalau ga lulus dibawa lari saja anaknya sama Karina hi hi hi, bapak ini ada2 saja"

"Ha ha ha, bisa dipecel itu mas Bima sama mas Marna…. Ha ha ha pakoknya kamu yang sopan ya kalau ke rumah mas Bima"

"Biar ga kaget saya ingin menyampaikan sesuatu pak, begini pak, Mbak Karina ini ingin ikut nyari duit di Laboratorium tempat saya bekerja sebagai asisten dosen Pak Bu, kami kekurangan tenaga karena ternyata ibu minta saya pulang juga mbantu2 bapak di sawah.

Kemaren disepakati sebenarnya saya boleh pulang 2 hari, nganter Mbak Kirana 2 hari kerja 3 hari selama seminggunya..

Cuma mbak Kirana sepertinya takut kangen sama saya, dia sekalian minta bekerja Bu Pak selama liburan ini"

"Hi hi hi, Kirana beneran ini yang mengajukan diri?"

"Hi hi hi, habisnya yayang nya Kirana bisanya cuman bingung disuruh anter Kirana pulang kayak gimana gitu…

Makanya kirana ngadep ke Dosennya kangmas Bima minta kerjaan sekalian minta dana buat kesono kemari…

Kalau ga dikasih, rencananya Kirana bajak sekalian saja kang mas Bima ga boleh kerja sekalian hi hi hi"

"Duuuh nak….
Makanya mas mu sampai pucat kamu marah2in terus ya…
Ha ha ha…
Kasihan…
Begitulah nak Bima, wanita itu ya begitu itu….
Ha ha ha"

"Iisssh Kirana, ga baik ya suka nyerobot2 urusan lelaki, bisa2 dia kabur lho hi hi hi"

"Hi hi hi iya bu, Kirana cuma minta diantar saja kok tadinya, cuma dosennya mamas baik lho bu…
Cuma kalau bicara kaya orang ngajak berantem.
Pake haaah haah kayak bentak2 gitu
Hi hi hi
Awalnya Kirana sampai lompat saking kagetnya"


"Hi hi hi ada2 saja kamu nih nak….."

"Mmmm jadi rencananya Nak Bima ngikuti saja kemana Karina pergi ?"

"Mmm ya kami sudah susun rencana pak, pertama kami kemari, tepatnya saya antar Kirana pulang, nanti dua hari lagi kami ke kampus, tepatnya ke Lab kami, 3 hari bekerja pak, setelahnya saya 2 hari pulang ke rumah, nah ….

Soal Karina dan saya, sudah ada kesepakatan diminta oleh Karina kami harus kamana2 bareng pak bu.

Kalau diperkenankan selama Karina di rumah, saya sekali lagi kalau diperkenankan ya tinggal disini kalau ga ya saya akan nyari penginapan, juga saat di rumah saya nanti seperti itu pak bu"

"Lha kalau di kampus bagaimana ?"
"Kalau disana ya masing2 ke rumahnya masing2 lah pak, bisa2 digerebek kalau bareng2"

"Ha ha ha….
Bapak Ibu paham kok dan setuju, kalau disini ya kamu nginep sinilah, kalau ga bisa2 bapak di keplaki (ditampar i ) oleh mas Marna dan mas Tanto sekaligus…"

"Ya ga lah pak bu, ini soal hak pribadi bapak dan ibu kok sebagai orang tua Karina"

"Ha ha ha, kamu ini persis bapakmu, cara mikir dan bersikap bapak suka nak… ha ha ha"

"Karina, itu mamasnya diantar ke kamar ya…."

"Mmm baik bu, ke kamar yang mana bu?"

"Hi hi hi ya masa kamarmu nak hi hi hi, kamar tamu dibelakang sana ya"


***


Bima diantar masuk untuk menempati kamarnya, namun langkah Bima terhenti kala melihat foto seorang gadis yang sungguh sangat dikenalnya karena selalu menemani mimpi2nya selama ini…

Gadis yang kecantikannya gilang gemilang ….

Ibu Karina melihat Bima tertegun atau lebih bisa dikatakan kaget melihat foto di ruang tengah itu bertanya….

"Ada apa nak Bima?"

"Itu foto siapa ya bu ?"

"Hiks hiks hiks….
Itu foto saudara kembarnya Karina, dia meninggal kerena kecelakaan lalulintas di Madiun waktu masih SMA dulu"

Tiba2 Bima limbung menghadapi kenyataan tersebut. Hampir2 saja Bima jatuh kalau saja tak ada sofa di ruang tengah…

Sambil duduk di sofa Bima menangis sedih….

"Ada apa tho mas ?"

Bima terdiam membisu namun airmatanya luruh jatuh mengalir dipipinya…

Melihat itu ibu Karina menangis lebih keras lagi….

"Hhaaassshhh ada apa tho nak Bima kok kamu kelihatannya sangat sedih begitu ?, ibu sampai ikut2an nangis lho"

"Karina ikut sedih mas…. Hiks hiks hiks…."

Bima hanya diam saja dan mengeluarkan sebuah bemda dari tasnya, sebuah seruling bambu yang terbuat dari bambu hitam pekat disana terukir sehelai bulu burung merak….

Melihat itu….
Karina langsung terduduk di sofa dan pingsan rebah di pundak Bima….

Ibu Karina menangis lebih keras, kesedihan melanda seisi rumah.

Nampak bahwa sebuah seruling bambu itu begitu dikenal oleh seluruh penghuni rumah.

Bapak Karina yang melihat seruling bambu itu pun ikut menangis sedih…


***

Bima merasa ada sesuatu yang harus diungkap disini, seolah itu tugasnya…
Seolah selama ini si gadis yang kecantikannnya gilang gemilang melalui mimpinya mendatanginya dengan maksud tertentu yang entah apa….

Siapa yang tahu…
Sebab Kirana nama sang gadia yang kecantikannya gilang gemilang ternyata sudah meninggal lama sebelumnya…
Sejak SMA…

Suasana duka masih menyelimuti keluarga Karina…
Namun bagaimanapun juga kehadiran seorang tamu bagi mereka merupakan sesuatu yang menimbulkan kewajiban menjamunya…

Makan malam itu dilalui dengan begitu memedihkan siapapun…
Bapak, Ibu dan Karina menangis sedih tanpa suara sambil makan bersama…
Kedua adek2 Karina yang masih SMP juga tampak sedih…

Hampir2 Bima tak bisa menelan makanannya…
Lidahnya kelu, keringkongannya seolah panas membara… tak mampu menelan apa saja.

Ada sesuatu yang belum selesai disini….
Ada sesuatu yang entah apa harus dibuka….

Mungkin itulah sebabnya selama ini dia bermimpi…
Mimpi bersama Kirana….
Sang dewi angin….
Yang berhembus bagaikan sesuatu yang tak terlihat namun keberadaannya terasakan…

Ada sesuatu yang entah apa namanya…
Ada sesuatu….


***

Bah…
Lha sekarang benar2 jadi melow nih…
Duh gimana ini…?

Penulisnya bingung juga…
Seolah ini tulisan ditulis oleh Kirana….

Yang entah sedang ada dimana….
Duh jangan baca ya…
Mewek lho…


Salam Edan E

 
Edan E, bener apa yang dikatakan "sepuh" emang bener semua bahwa dunia hanya selebar daun kelor he he, kita hidup di lingkungan orang2 yang menyayangi kita, dan ga akan pernah keluar dari lingkaran itu, tetep semangat hu,,
 
Karina Mbak Astrid, Rupane sifate podo, 11 12, Siji Madiun, Siji Magetan 27,3 Km, jarak tempuh 38 Menit, Siji Paidjo Siji Bimo, podo "O" akhirane, Lubang suling 7
11, : 2
1, : 1
1, : 1
27,3 : 12 : 3
38 : 11 : 2

7. : 7
Kesimpulanne :
iki kisah wong loro (bimo,karina) Sing nyimpen 1 Misteri ning 1 keluarga, sing nglibatno 3 keluarga, (keluarga marna,sutanto lan kel karina) sing dipecahno wong 2 kae, setelah entuk 7 pitulungane si @Pemancingmimpi

2,1,1,3,2,7

Dadi munie, Re, do, do, mi, do, do, si...

ngono tah nger @Pemancingmimpi
wong gedhe kuwi bebas yo

re,do,do,mi,do,do,si

Renio... Rennio
iki dodoku .... Iki dodoku
Ayo mrinio... Ayo mrinio
iki dodoku.... Iki dodoku
bimo karina... Bimo karina
ayo dilanjut... Ayo dilanjut

Mantab.... mbah areke salim
 
Karina Mbak Astrid, Rupane sifate podo, 11 12, Siji Madiun, Siji Magetan 27,3 Km, jarak tempuh 38 Menit, Siji Paidjo Siji Bimo, podo "O" akhirane, Lubang suling 7
11, : 2
1, : 1
1, : 1
27,3 : 12 : 3
38 : 11 : 2

7. : 7
Kesimpulanne :
iki kisah wong loro (bimo,karina) Sing nyimpen 1 Misteri ning 1 keluarga, sing nglibatno 3 keluarga, (keluarga marna,sutanto lan kel karina) sing dipecahno wong 2 kae, setelah entuk 7 pitulungane si @Pemancingmimpi

2,1,1,3,2,7

Dadi munie, Re, do, do, mi, do, do, si...

ngono tah nger @Pemancingmimpi
wong gedhe kuwi bebas yo

re,do,do,mi,do,do,si

Renio... Rennio
iki dodoku .... Iki dodoku
Ayo mrinio... Ayo mrinio
iki dodoku.... Iki dodoku
bimo karina... Bimo karina
ayo dilanjut... Ayo dilanjut

jian @areke iki koyo pas nyeket togel wae nganggo ongko2
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd