Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

SERULING BAMBU




BAB 12
CYNTIA DULUAN




Bima menghentikan latihannya penuh kesyukuran, bukan apa, dengan "bulu merak"nya dia bisa merasakan bahwa kemajuan ilmunya semakin terasa sekarang.


Bagaimanapun juga baru kali ini Bima menikmati latihannya, ga seperti kakak2nya yang jauh diatas dirinya kemampuannya. Bukan apa, Bima ga suka kekerasan sebenarnya, dirinya suka seni, itulah makanya paman Winoto melatihnya dengan menggunakan seruling bambu.


Semua jurusnya menggunakan nama tembang.

Lir ilir, bengawan solo atau apapun itu lagunya…

Intinya satu saja…

Bima latihan dengan menyelaraskan lagu dan gerakan pencak..


Aneh awalnya entah bagaimana akhirnya dia menyukai latihan2nya yang unik.

Bapaknya juga puas, benar2 puas dengan kemajuan latihannya.


Saat itu tepat pas ada telpon dari temannya, mengabarkan bahwa karjo yang juga teman sekelasnya sedang dikeroyokdan jadi bulan2an dekat tempatbtinggalnya.


Temannya menelpon memang untuk mencari bantuan, saking bingungnya kala diketahuinya bahwa karjo dikeroyok oleh 10 orang itu. Lepas apapun masalahnya karjo adalah kawan sekelas yang wajib dibantu cuma 10 orang itu banyak dan kalau dian maju pasti hanya akan menjadi bulan2an semata. Itulah kenapa dia memelpon Bima. Kemudian di menelpon banyak teman lagi.


Saat bapaknya mendengarkan Bima menceritakan ada temannya dikeroyok oleh 10 temannya…


Bapaknya Soemarna tertawa…

"Ha ha ha anakku, ini saatnya kamu buktikan hebatnya tarianmu….

Pergi sana tolong temanmu, tapi jangan lukai siapapun"


Dengan restu ayahnya, Bima berangkat ke tempat dimana Karjo dikeroyok..

Labih tepatnya dianiaya oleh 10 orang…

Darah Bima mendidih melihat kawannya sudah terkapar itu masih saja diinjak2 dipukuli…


"Hei kalian tengik2 sini kalian…

Aku buat kalian jadi perkedel ha ha ha…

Banci2 macam kalian ga ada gunanya pake celana…

Pake rok saja…

Ha ha ha…"


Bima melihat bapaknya dikajauhan tertawa dan bertepuk tangan seolah membenarkan caranya. Dengan menghina macam itu 10 orang itu semuanya sepuluh sepuluhnya berlarian menerjangnya.


Dan Bima seolah berlari juga menyambut mereka dan seolah menari nari mwmbuat sepuluh orang itu seolah saling memukul saling menandang satu dengan lainnya begitu seterusnya Bima akhirnya bisa merobohkan keseluruhannya tanpa sisa sedang dirinya sangat gembira dan seolah itu semua hanya main2 belaka…


"Kalian bangun…. Ayo cepayt bangun banci….

Sini kalian … merangkak…

Siapa suruh berjalan ******…

Banci2 macam kalian pantasnya merangkak…"


Sepuluh orang yang sudah roboh tadi kembali terbakar nafsunya…


Berdiri dan menyerang lagi…

Lagi2 Bima seolah bermain2 memperagakan jurus2nya membuat sepuluh2nya kembali saling pukul dan saling tendang…

Kadang2 saja Bima ikutan menendang dan memukul atau sekedar menempeleng… sambil tertawa2 gembira seolah anak kecil mendapatkan mainannya..


"Ha ha ha ayo bangun….

Jangan cengen kaya banci….

Ayo…."


Lagi2 mereka marah bangkit dan merangsek ke arah Bima…


Dan…


Lagi2 mereka saling pukul dan saling tendang sampai akhirnya jatuh bergedebukan dan sulit bangun….


"Ha ha ha… banci kalian…. Ayo bangun…"


Sepuluh orang yang sudah benjol2 dan sakit semua tubuhnya mengaduh2 minta ampun…


"Mmmmm bangun kalian…

Coba lihatlah disana si Karjo jauh lebih jantan dibanding kalian…

Tak pake merintih2 segala kaya banci…

Ayo bangun…"


Lagi2 mereka minta ampun kepada Bima…


"Ha ha ha …

Kalian lepas celana cepat….

Cepat…

Lalu kabur dari sini"


Akhirnya semuanya lepas celana dan kabur selain 2 orang yang kabur pake celana…

2 orang itu akhirnya dihajar Bima sampai mengaduh aduh…


Dan terpaksa mereka lepas celana dan kabur.


"Ha ha ha bagiamana tarianmu ?"


"Duh kayak menari bener2 Bima suka ilmu yang baru pak…"


"Ha ha ha itulah puncak ilmu keluarga Soerjodiningrat nak… kelembutan mengalahkan kekuatan…


Pelajari terus… paklik Winotomu pasti suka dengar ceritamu itu"


Itulah kejadian dia mengalahkan 10 orang pengroyok temannya si Karjo yang akhirnya berhembus jauh sampai seluruh desa mengetahuinya…


Teman2 Bima lainnya akhirnya berdatangan dilokasi hanya memperoleh ceritanya saja. Sejak itu Bima benar2 disegani, pintar cerdas, tinggi besar, cakep dan luar biasa kuatnya….


Kakak2 Bima turut gembira mendengar berita itu, mereka sekeluarga sebenarnya siap sedia kalau2 ada yang tak rela dan ingin membalas dendam. Tapi ternyata tak ada kejadian apapun setelahnya.


Bagaimanapun juga nama Sumarna dan Winoto sudah jadi sebuah nama besar di desa dan tak ada yang berani mengusiknya. Sekalipun nama besar mereka berdua bukan karena ilmu pencaknya melainkan karena ilmu pertaniannya….



***



Hampir saja Bima masuk ke dalam rumah kalau saja tak ada suara memanggilnya…


"Ehh Bimaaaa….?"


"Cyntia…. Kok disini ngapain ?"


"Iissshhhh….

Sebelah ini rumah kakakku…

Aku tadinya mau main ke kakak tahunya kosong rumahnya pada pergi kali ya…

Jadi we aku lontang lantung, terus denger lagu2 aneh, tahunya kamu lagi belajar menari.

Hi hi hi"


"Ha ha ha…

Tahu nih, aku lagi suka menari nih Cyn…

Lha terus kamu mau kemana bmnih sekarang…?"


"Aaaiiissshh tawarin masuk dulu kek..

Tawarin makan minum kek…

Dah ditanya kaya ngusir gitu….

Bete jadinya "


"Ha ha ha…

Itu artinya jawaban pertanyaanku adalah kamu mau kemari minta makan atau minum….

Gitu…

Ga usah marah2 atuh sayang….

Ha ha ha"


"Hi hi hi iya sih…

Habis itu anterin pulang atau kelonin disini…"


"Waaaaaa….. Ini nih….

Ha ha ha ….. Bener2 nih ?"


"Kelonin bobo bareng lah…

Bukan ngapa2in…"


"Ha ha ha iya aku sih ga pengen ngapa2in sih…

Tahu ntar tangan dan bibir mau ga ga ngapa2in dianya…"


"Hi hi hi…. Terus jadi nih disuruh masuk ?"


"Ha ha ha duuh….

Kayaknya ga jadi deh….

Tunggu sebentar ya, kita makan diluar yuk…

Sambil nganterin kamu pulang…


Di rumah ga ada bibi so ga ada makanan…

Aku lapar juga nih…

Pas kamu ada….

Ya bisa nyari makan diluar…

Males juga kalau sendirian…"


"Hi hi ok, aku tunggu ya… buruan ya?"


"Siap boss…



***


"Alhamdulillah…. Kenyang euy…"

"Kamu nih, habis 2 piring ga kenyang bagaimana Bim? Hi hi hi kuatbjuga kamu makannya ya?"


"Laper non laper…

Lagian nih nasi bebek langgananku dah lama banget aku ga makan ini… pokoknya puas deh ha ha ha"


"Jadi nih mas nganter aku ?"

"Lha kalau ga jadi ngapain aku makan disini…?

Jadilah yuk… makasih dah ditemani makan, soalnya kangen banget makan disini…"


"Ayuk mas… dah malem…"

"Ok"


"Waaaah…. Ini rumahmu Cyn ?"

"Punya papa n mama mas, kenapa ?"

"Istana nih… bukan rumah ha ha ha"


"Makasih ya mas mau nganter n nraktir nasi bebek ya mas…."

"Ha ha ha ok deh… aku cabut dulu ya. Dah teler berat nih soalnya"


"Ok mas…. Ati2 ya….?"



***



Sesampai di rumahnya, tepatnya di rumah kakaknya yang sekarang dia huni, Bima masih ga bisa tidur juga. Pikirannya sekarang melayang2 karena pengalamannya mengantarkan Cyntia tadi.


Entah benar atau tidak, Bima merasa Cyntia yang ditemuinya tadi bukan Cyntia yang biasanya. Ada rona kesedihan dalam wajah Cyntia.


Cuma, seperti biasanya Bima selalu diam dulu dan menunggu lawan bicaranya mengungkapkan masalahnya barulah dia akan membantu setidaknya ikut membantu mikir lah…


Cuma tadi tunggu punya tunggu, sampai Bima habis 2 piring nasi bebek juga Cyntia masih saja diam dengan wajahnya yang galau…..

Namun galau yang berusaha disembunyikan dan akhirnya tampak menyedihkan benar2 di mata Bima…


Dalam benak Bima, dengan rumah segitu besarnya dan rumah kakaknya yang begitu megah juga, rasanya urusannya bukan soal rupiah…

Lantas apa…?


Setelah lama dipikir dan ditimbang2, seperti biasa…

Bima toh akhirnya memilih cuek saja…

Wajah Bima nampak pasrah dan ada kelegaan setidaknya dia menyerah setelah berusaha…

Setidaknya berusaha membuka diri dan mengakrabkan diri sehingga layak menerima curhatan…

Itu saja…


Yo wes…

Tidur saja…



***



"Jadi cowok itu yang peka kenapa?"


"Issshh datang2 marah2 we…

Kenapa sih? Kan enak sayang2an kayak kemaren sayang ?"


"Mesti kok, dikasih tahu selalu we njawab…"


….


"Kok diem…?"

"Lha katanya ga boleh njawab ?"

"Aaiiihhhh mesti kok…."


"Ha ha ha….. Tambah cantik bidadari ku ini kalau lagi ngambeg…."


"Auch ah…. Ya sudah aku pergi saja…"


"Lha lah … mesti kok kalau ngambeg pake ngancam2 kaya gitu…"


"Habisnya mas Bimanya…."


"Ok ok peka itu apa untuk apa pada siapa ?"

"Tau ah…"


"Ya sudah… pergi saja sono, mesti kok kalau ngomong ga jelas, aku bukan dukun jadi ga paham kalau pake bahasa yang hmga jelas… paham.?

Kalau ga mau terima itu ya sudah"


"Hi hi hi marah nih… marah… yo wes lah"


Tiba2 si gadis itu menghilang begitu saja.

Kaya kedatangannya kepergiannya juga kaya hantu..


Kali ini Bima tak ambil peduli.


Akhirnya melanjutkan tidur sajalah dia…



***


Hari kedua kerja, Bima dijemput Karina, yang bawa mobil soalnya Karina…

Kejadian seperti kemarin terulang…

Outfit kerja Karina ga beda2 jauh dari meluberkan susu dan menampilkan paha mulus…


Bedanya, hari itu karena tanggung, semua sample beton utk besok dilakukan test tekan sekalian…

Memang bisa soalnya daripada dibesokkan lagipula cuma sedikit, tanggung…


Pak Danu kemudian memberikan bonus kepada Karina dan Bima serta memberikan tambahan libur sehingga Bima bisa libur keesokan harinya.


Semua laboran dapat bonus juga…

Itulah asyiknya pak Danu…

Ada untung semua dapat bonus…

Kerja ga becus… jangan harap pulang sebelum beres… itu saja…


Hari itu semua senang dan semua menang….



***


"Mas… kita ke desa mas besok atau lusa sesuai rencana ?"


"Mmm besok siang juga ga papa, biar sampai san sore… Aku masih pengen istirahat dulu malam ini"


"Mmm katanya Cyntia kemaren kemari mas ?"


"Cyntia ya…. Kemaren ke rumah kakaknya, rumah sebelah pas aku di depan jadi ketemu….

Sempet antar pulang dia malah soalnya kakaknya ga ada, rumahnya gedhe ya…"


"He em…. Terus…?"


"Terus apa ya… aku sempet makan nasi bebek langgananku sama dia sejalanan kerumahnya dia, kebetulan aku lagi pengen…."


"Mmm sudah ….?"


"Ga sih, Cyntia kemaren kaya gimana ya…

Kaya orang stress…

Cuma karena dia diam ya aku biarin saja pura2 ga tahu n tak ajak guyonan saja…

Mungkin ga enak kali curhat ke aku dianya.."


"Mas….

Mmm Cyntia itu kemaren malam kerumah habis diantar mas dia ga masuk rumah mas…. Tapi ketempatku"


"Lha….? Kenapa ?"


"Cyntia itu sekarang stress berat mas… hiks hiks hiks… Dua minggu lalu dia putus sama pacarnya…

Kemaren papa mamanya ribut besar sepertinya mereka mau cerai dan itu dinyatakan di depan Cyntia. Dia mau ke kakaknya soalnya biar bjsa curhat… kakak ngga ada, pergi entah kemana HPnha ga aktif pula….


Pas ketemu kamu, dia pengen banget curhat, cuma ga berani takut mengganggu hubungan kita katanya gitu mas…."


"Kemaren aku mau nanya2 ga berani sayang, lha ga biasa gitu soalnya.. Eh mas ga peka ya ?"


"Kalau alasannya itu ya iyalah mas ga peka…

Mana bisa Cyntia Duluan mas..?

Tapi kalau alasannya agar aku ga marah ya mas itu peka… "


"Harusnya Cyntia duluan lah bicara2, aku bukan dukun kali ya… boleh jadi sekedar lagi dapet khan?"


"Mana ada cewek yang mau duluan bilang mas..?"


"Ada lah…"

"Siapa…?"

"Ya kamu lah"


"Hi hi hi, iya sih ya… makanya Cyntia kalah duluan sama aku deketin mas, soalnya mas Bima tuh kaya gong. Kalau ga dipukul ga bunyi… hi hi hi"


"Ha ha ba ngaku juga…"


"Mas… boleh minta sesuatu ?"

"Apa ? Bobo bareng sambil dikeloni ? Ha ha ha"


"Iya mas…. "

"Eh…?"

"Tapi sama Cyntia ya mas…."


"La dalah ….."


"Cyntia sekarang lagi nunggu diteras rumah mas, aku suruh begitu."


"Kamu ini lagi mabok apa Rin ?"


"Karina lagi waras kok mas….

Hi hi hi Karina cuma kasihan sama Cyntia mas…

Lagian kalau sampai ML gapapa kok, soalnya dia dah ga perawan sejak SMA dulu mas…

Aku juga ga bisa ngelayanin mas soalnya "


"Tahu mas…

Kayaknya asal mas seneng Karina juga ikut seneng kok…

Lagian mas kan bolehin Karina lihatin toked ke orang2 mas…

Sensasinya luar biasa…

Apalagi di depan mas….

Masa mas Karina ga bolehin sama cewek lain?"


"Waduh…. Kamu kok aneh2 sih ?"


"Hi hi hi asal sama cewek yang Karina bolehin saja ya… soalnya Karina ga bisa ngasih memek Karina sebelum nikah….

Kalau nenen hayuh lah kapan saja boleh di emut juga diremes2 juga…

Hi hi hi… mas muleng ya mas… lucu kalau lagi mupeng mas…"



***


Sengaja Karina mengantarnya hanya sampai ke ujung gang di perumahan elit itu. Agar dirinya tak bertemu Cyntia. Karina ingin Cyntia kembali ceria, dan itu hanya bisa kalau Bima yang melakukannya.


Bima membuka pagar rumah dan menutupnya kembali serta menguncinya.

Ketika memasuki teras yang tertutup oleh sketsel yang dipasang di depan teras, dilihatnya Cyntia meringkuk di kursi teras yang lumayan tak nyaman karena memang hanya kursi kayu saja..


Bima membuka pintu rumah kemudian masuk kamar dan keluar lagi sambil menenteng bantal dan selimut.


Diaturnya di sofa bed yang diubahnya seolah mode tempat tidur…


Kemudian digendongnya Cyntia kedalam..

Direbahkan di Sofabed yang sudah diberi bantal…

Kemudian diselimutinya…

Dikecupnya keningnya..

Menutup pintu rumah…


Kemudian Bima menuju Dapur…

Pagi tadi sebelum dijemput Karina, Bima berbelanja beberapa bahan2 yang bisa diolah cepat ke supermaker terdekat, kebetulan ada yang buka 24 jam.


Tenggelam Bima dalam kegiatannya di dapur…

Entah berapa lama dieinya memasak yang pasti lebih dari sejam lah..

Ada 3 buah masakan yang dia buat…

Tumis kangkung plus udang…

Ikan Gurame goreng kering…

Tahu Tempe goreng plus sambel terasi…


Ketika sudah disajikandi meja makan dan dilihatnya Cyntia masih lelap…

Bima masuk kamar dan kemudian mandi dan berganti pakaian…

Baru disadarinya kalau tadi Cyntia masih mengenakan baju semalam….


Segera Bima menuju kamar kakaknya…

Diambilnya baju tidur mbak Sekar yang tebal dan jubah rangkapnya…

Handuk juga serta peralatan mandinya…

Diletakkannya dimeja dekat sofabed.


Diambilnya serulingnya…

Ditiupnya lagu dengan nada2 lembut merayu seolah seorang kekasih sedang memberikan dukungan semangat…

Lembut namun kuat….

Merayu sekaligus memberi semangat…

Mambahagiakan serta menceriakan…


Mendengar itu Cyntia menangis sedih…

Begitu sedihnya sehingga Bima bergeser tempat duduknya dan memeluk Cyntia sambil tetap meniup serulingnya dengan satu tangan saja…


Bima tahu…

Cyntia hanya butuh tempat menangis…

Dada yang memberikan ketenangan…

Cyntia terus menangis seolah menjawab irama seruling hingga akhirnya Cyntia terdiam dan hanya diam….

Sampai akhirnya suara seruling lenyap….



***



"Sayang…

Sudah enakan kah ? Yuk mandi dulu, itu pake baju kakakku dulu ya…

Biar nanti bajumu Bima bisa cuci dan dikeringin..

Mmmm…

Yuk…"


Diantarkannya Cyntia ke kamar mandi di dalam kamar kakaknya…

Dibawakannya baju2 gantinya…

Namun ketika Bima hendak berbalik menuju ruang tamu..


Cyntia memegang lengannya…

"Tungguin… "


Satu kata itu saja yang terucap sejak bangun tidur tadi.


Bima lalu duduk di bibir tempat tidur, kemudian dia meniup seruling lagi sambil duduk menunggu…

Lagu aanak2 yang sedang mandi di sungai yang airnya jernih sejuk mengalir deras diantara bebatuan penuh dengan keceriaan..


Bima tahu dari pengalaman dan penuturan Karina nada2 "bulu merak" sungguh sangat membetot sukma membuat pendengarnya ikut merasakan apa yang dipikirkan peniupnya….


Nada riang…

Pendengarnya ikut menjadi riang..


Begitu suara seruling lenyap…


"Mas, baju kotorku ini dicuci dimana ?"


Ketika ditolehnya kepalanya mencari arah suara…

Dilihat oleh Bima, seorang Cyntia yang mengenakan baju tidur tertutup rapat dengan jubahnya…

Berdiri memegang baju kotornya…

Wajahnya gilang gemilang…

Matanya tajam membius…

Senyumnya luar biasa…


Cantik menarik memikat siapapun yang memandangnya…


Bima tersenyum…

"Sini aku bawa n cuci… yuk makan dulu ya sayang"

"Hi hi hi, mau cium2 CD aku ya…"

"Waduh…. Ha ha ha"

"Kok ketawa mas..?"


"Mas senang saja, kamu bisa nggoda mas itu tandanya kamu sudah agak legaan sekarang, yuk ke ruang makan, mesin cucinya disamping dapur sana sekalian saja dicuci sambil makan… yuk sayang"


Cyntia segera mengambil lengan Bima dan memeluknya sambil merebahkan kepalanya di Bahu Bima…

Berjalan menuju tempat mesin cuci dan mulai mencuci pakaiannya…


Dua manusia berlainan jenis itu kemudian makan bersama sambil mengobrolkan soal2 remeh temeh macam bumbu sambelnya apa saja, kangkungnya beli dimana itu saja dan itu sudah mengembalikan keceriaan Cyntia…


Itulah sahabat atau pasangan yang baik, cukup dia menampakkan diri bahwa dia ada, selalu mendukungnya dan selalu mengajak tersenyum bersama…

Hal lainnya gak usah dibahas…

Biarlah masalah yang ada dibereskan sendiri..

Biarlah semua cerita duka disimpan saja…


Itulah Bima…


Cool Bima…



***


"Mas bobo kelonin ya…."

"Ya… ayuk sayang…"

Bima membopong Cyntia ke tempat tidur…


Kemudian merebahkan Cyntia dan dirinya disampingnya…

Memakai selimut bersama…


"Mas pelukin…"

"Ya sayang…"


Bima memeluk Cyntia dalam kehangatan….


"Mas pegang nenenku…."

"Mmmm iya sayang…"


Lagi2 Bima mengiyakan saja kemauan Cyntia…

Tangannya diselusupkan kedalam baju tidur yang Bima tahu tak ada daleman Cyntia terpasang disana..

Diraihnya susunya kiri dan kanan digenggamnya ditangkupkannya tangannya…

Dielusnya perlahan…


Lamat2 akhirnya Cyntia tertidur….

Bimapun akhirnya tertidur…


Tanpa mimpi apapun…



****


Lhaa….

Kentang lagi lagilagi kentang…


Ha ha ha


Salam Edan E

 
Yang ini biar upload dulu deh...
Biar ada teman para suhu sabtu2 ini...

Saya lanjut istirohat dulu ya....

Sumonggo kalau mau jagong...
Jangan sungkan2
Aku tak minggat sik

🙏🙏🙏
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd