Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

Bimabet
Baru sampai bab 13 yaa? Ta kirain udah bisa dibaca semua hahaha.. Walaupun awalnya ga jelas jalan ceritanya, kadang salah nama tokohnya. Tetap ta' baca sampai habis.. Ditunggu update selanjutnya om.. Mantabb..:beer:
 
SERULING BAMBU



BAB 13
KEGILAAN BERSAMA


Cyntia bangun menjelang subuh….
Ditatapnya wajah Bimasena Adijaya yang sekarang bersamanya…
Ya tidur bersamanya…
Benar2 cuma tidur…

Padahal kemaren malam sudah diberikan akses ketubuhnya…
Dirinya juga pasti juga ga masalah…
Cuma…
Bima sepertinya capai sekali…
Atau ga tertarik padanya…?

Teng…..
Suara notifikasi WA berbunyi…

Dari Karina… "hola non… gimana ? dapat berapa ronde hi hi hi"

"Cuma dipeluk bobo sampai pagi…. Tidur bener2 hadewww"

"Hi hi hi iya gitu ?"

"Nanti tanya saja sendiri, biar puas… hi hi hi"

"Bima memang fenomena kali ya…. Kita bertiga semua pengen dianya santai2 saja hi hi hi"

"Iya nih… ups nanti dulu, ini dia mau bangun kayaknya… aku mau nyoba lagi godain hi hi hi"

"Good luck"

"Bye…"
"Bye Cyntia"


***


Karina tersenyum membaca chattingannya dengan Cyntia…
Ada rasa haru dan bangga pada teman2nya…
Awalnya mereka benar2 jatuh cinta pada Bima namun demi dirinya mereka rela nembukakan jalannya meski perjuangannya tidaklah mudah dan penuh liku….
Ada trik yang benar2 tricky dia lakukan…

Bima benar2 sulit didapatkan…
Akhirnya ½ nya sudah dia yakinkan bahwa Bima sudah ditangannya tinggal selangkah lagi…

Dan kawan2nya mendukungnya…
Benar2 mendukungnya…
Hingga didapatinya Cyntia yang sedang terpuruk jatuh akibat keluarganya kacau…
Putus dengan pacar juga yang sudah diberikan segalanya oleh Cyntia…

Itulah mengapa dirinya "merelakan" Bima untuk Cyntia malam tadi…
Sebenarnya ini bagian dari rencana Karina untuk mereka berempat…

Bagi Karina berbagi itu indah..
Berbagi dengan sahabatnya juga indah dan Karina bisa terima.
Sebab dengan kembarannya Kirana, Karina biasa berbagi…

Bimasena Adijaya di mata Karina adalah lelaki yang pantas. Semua kualifikasi cowok idaman dia punya.

Malam tadi dengan membaca chattingan dari Cyntia Karina lebih meyakini hal itu.
Tiba2 karina sangat kangen pada Bima, segera diambilnya HPnya dan dial no Bima, eh keburu ada panggilan dari kekasih hatinya itu….

Karina tersenyum….


***

"Mmmm sayang ada apa ?"
.
"Belum bangun kah ?"
.
"Lha sudah nelp kamu kok masa masih tidur sayang… "
.
"Aku sebentar lagi berangkat kesana ya…"
.
"Lha…. Ayolah kemari
Aku masakin deh sekalian sarapan bareng kita…
Duuh masih lengket ini mata Bima… ha ha ha"
.
"Ok… aku berangkat "
.
"Ati2 ya di jalan sayang…."


***


Bima bangun, tak didapatinya Cyntia….
Seolah bukan masalah, Bima kemudian membuka lemarinya mengambil pakaiannya…
Kemudian ke kamar mandi dan membuka pintunya…

"Aaaaawwww…."
"Eh maaf Cyn… kirain mandi disana kamunya…"

"Eh… pengen mandi bareng ya…
Yuk sini sama Cyntia… hi hi hi"

Glek…

"Duh…. Cyn…. Pengeeen tapi aku kebelet…
Duh sayang euy…."

"Hi hi hi, sana2 iiih kebelet kesana saja…."

"Duuuh iya2 Cyn…"

Dengan agak buru2 Bima ke kamar mandi di dalam kamar kakaknya…


***


"Hi hi hi, ada kejadian macam tuh tadi pagi Cyn….?"

"Hi hi hi, duh Rin kamu ga lihat wajah Bima kaget, mana matanya melotot lagi lihat body gua yang lagi telanjang basah lagi…"

"Kamu diam saja mas Bima sayang….?"

"Duuh sayaang….."

"Sayang kenapa…? Kebelet ya…?"

"Ho o…. Kalau ga bakalan aku nikmati deh tuan putri Cyntia mandi… duuh mana bener2 kebelet tadi pagi… Sayang…"

"Ha ha ha ha, jadi kalau ga kebelet kamu tabrak saja itu Cyntia…?"

"Ya nggak lah… dilihatin saja pas mandinya…. Kayaknya lebih dari lihat bokep deh ha ha ha…
Sayang.."

"Bener nih….?"
"Eh… bener lah "

"Beneran nih….?"
"Eh gimana sih kalian, ya bener lah…"

'Rin…
Ayo kita kemon, ikat dulu mas Bimanya"

"Eeh mau apa kalian…?
Eeh ini gimana sih…?"

Kedua gadis itu kemudian mengikat tangan dan kaki bima pada sandaran kursi dan kaki kursi…
Menghadapkannya ke kamar mandi…

"Eeeh Rinn… Lepas celana Bimanya…
Yaa begitu biar kontolnya kelihatan…"

"Eeeh apa2an ini eeehhh duuuh"

"Waaah gedhe Rin… cuma masih tidur…. Hi hi hi
Yuk kita kasih mas Bimanya big show of shower girls…"

"Hi hi hi.."

Karin kemudian membuka kancing2 bajunya hingga semuanya terbuka… dilemparnya bajunya ke sofa…

Nampak jelas susunya terangkat naik oleh push up bra nya…
Klik…
Bra nya kemudian dilemparnya bra nya ke tumpukan bajunya tadi…

Glek…

Bima memandang nanar pemandangan di depannya…

Apalagi kala Cyntia juga melepaskan baju dan branya juga…

Karina tak putus disitu…
Perlahan tapi pasti dibukanya kaitan celananya dan resletingnya kemudian diturunkannya celananya…
Dilempar ke sofa lagi…
Kemudian Karina melenggak lenggok hanya mengenakan celana dalamnya di depan Bima…

Glek…

Bima lagi2 menelan ludahnya…
Di depannya tak hanya Karina saja yang tinggal mengenakan celana dalam… Cyntia juga telah bugil karena baru saja melemparkan celana dalamnya ke sofa…

Glek..
2 orang gadis sexy bodynya dan luar biasa cantiknya kini di depannya bugil…

"Hi hi hi… tuh lihat Rin…. Sudah tegak tuh kontol, coba pegang Rin…."

Karina dan Cyntia kemudian berdiri di sebelah kanan dan kiri Bima dan menempelkan susunya yang luar biasa indah dan sekal ke pipi Bima…

Kedua tangan mereka mengelus2 kontol Bima yang sudah tegak teracung…
Bima yang tangannya terikat…
Hanya bisa menciumi susu2 yang ada di dekat kepalanya bergantian…

"Aaaarrrgghhsssssss gila lu berdua…. Aaaassshhhh"

Entah audah direncanakan atau tidak, ternyata Cyntia dan Karina melepaskan ikatan tangan Bima…

Bima rasanya lega tangannya bisa bergerak…
Sambil menahan diri untuk menikmati elusan lembut jari2 Cyntia dan Karina… kedua tangannya kemudian meraba mengelus dan bahkan meremas pantat2 gadis di sampingnya…

Mulutnya tetap mengulum bergantian 4 susu di hadapannya…

"Aasshshhhh…. Enak masssasss"
"Ssshhhhh gilaaaa Bimmmm terussss….."
"Aaaarggghhhsssss s gilaaaaa niih kaliaaansasss"

Ketiganya tak bisa lagi membendung suara2 desahan akibat rangsangan yang luar biasa…
Apalagi Cyntia dan Karina…
Jari jemari Bima secara luar biasa menari2 di sekitar memek mereka juga akhirnya….

Badan Karina dan Cyntia meliuk2 meronta akibat gesekan elusan dan kadang cubitan Bima menjadi lebih kencang dan lebih keras menekan…

Luar biasa…

Karina akhirnya menjerit2 kala dengan kompak jari dan mulut Bima mengelus dan menggesek memeknya dengan kencang dan mulut Bima seolah vacuum cleaner menyedot puting susunya….

Kaki Karina gemetaran kala mendapatkan Orgasme nya…

"Aaaaaaaaaachhhhhhh maassssssss"

Bima terus mengocok memek Cyntia dan menyelomoti susunya dan mengulum serta menyedaot susu Cyntia kala Karina mendapatkan Orgasmenya…

Kini Giliran Cyntia yang mengalami orgasme…

"Aaaaaaaaaaahhhh"

Rupanya Bima masih saja terus menggerakkan jarinya kepada Karina dan Cyntia sehingga keduanya menggelepar mirip cacing panas…

Tubuh keduanya tak lagi tegak melainkan sudah bergerak2 mirip penari jaipong susu2 mereka disodorkan menekan muka Bima…
4 susu yang luar biasa indah menutupi muka Bima yang masih saja mencari celah untuk bergantian mengenyotnya…
Jari2nya makin menggila juga…

"Aaaaaasssshhhhhhh aaaaachhhhhhh"

Kedua gadis itu akhirnya ambrug….
Setelah mengalami berkali2 orgasme dengan jari dan mulut Bima saja…

Bima melepaskan ikatan di kakinya…
Kemudian menggendong tubuh telanjang Karina ke tempat tidur…
Setelah itu digendongnya tubuh Cyntia di tempat tidur juga…
Menyelimuti mereka berdua dan mengecup dahi mereka…

"Istirahat dulu ya bidadari2ku yang nakal….
Mas mau siapin sarapan dulu…"


***

Bima sedang masak masakan terakhirnya kala ada bunyi bel pintu rumah…
Dilihatnya ada Sabrina di luar pintu….

Dibukanya pintu rumah…

"Eeeh Sabrina…
Masuk sini Na…
Sebentar ya aku tinggal ke dapur, bisa gosong kalau lama2 aku tinggal…
Duduk Na…
Maaf ya"

Sabrina mengikuti Bima ke dapur….
Kemudian tubuhnya merapat dengan tangan memeluk perut Bima….

"Eh… Karina dan Cyntia kemana mas?"
"Eh...Tuh di kamar, kayaknya masih tidur mereka"

Sabrina seolah tak butuh jawaban Bima, sebab tubuhnya tetap saja merapat ke Bima…

Digesek2kannya susunya ke punggung Bima…

"Iiissshh… maksakanku bisa tumpah nih….
Duh Sabrina Sayang…
Mas beresin masakan nya dulu ya sayang….mmm"

Tapi mana mau Sabrina…
Ini kesempatan pertama berduaan dengan Bima…
Tangan Sabrina di selusupkan ke dalam celana dan celana dalamnya…

Di genggamnya kontol Bima…
Dielusnya sambil mengikuti kemana saja Bima malangkah menyiapkan sarapan…

"Aaarrrgggghhsssss Na...duuuh aasssss"

Begitu Bima selesai dengan masakannya…
Dibaliknya tubuhnya menghadap Sabrina dan segera dilumatnya bibir Sabrina…
Jari jemarinya cekatan membuka baju Sabrina dan bra nya…
Celana nya dan celana dalamnya…
Semuanya tanpa ijin dulu…
Semuanya hingga Sabrina telanjang…
Dapam posisi berdiri dan berciuman dengan Bima…

Lagi2 jemari bima dengan sangat aktif memeras susu dan memilin pentil Sabrina…
Tangan satunya meluncur ke bawah….
Merojok memek Sabrina…

Sabrina yang sangat senang bisa berbuat sampai dintahap ini lupa kalau Bima jemarinya luar biasa lincah…
Membuatnya melayang tinggi…
Terbang jauh…

Melenguh…
Meracau…
Menjerit2…

Lupa akan kontol Bima di tangannya…
Sabrina hanya mencari kenikmatannya sendiri…
Tangannya dilepaskan dari kontol Bima dan dirangkulkannya di leher Bima…

"Aaasssshh lebih kenceng maassssss aaaasshhhh"

Bima semakin gila…
Bagai banteng terluka…
Mulutnya mencaplok susu Sabrina yang memang jumbo size…
Menggigiti putingnya…
Memilinnya…
Memek Sabrina lebih gila lagi dirojok oleh Bima hingga….

Sabrina akhirnya benar2 kelojotan ga tentu arah…
Orgasme yang indah diperolehnya…
Hanya dengan mulut dan jemari Bima…

"Aaaaacccchhhhhh massssssss aaaaaaaahhh"

Badan Sabrina meliuk2 patah2 mendapatkan orgasmenya…
Bima lagi2 tak berhenti merangsang…
Jari jemari nya semakin gila dan gila…
Mulutnya semakin panas memainkan kuluman gigitan dan sedotan pada puting Sabrina dan Susunya…

Luar biasa….

Sabrina pun akhirnya tumbang juga….
Ambrugh dengan badan lemas bagai kain basah…

Lagi2 Bima menggendong gadis cantik ke tempat tidur…
Kali ini giliran Sabrina…
Merebahkan dan menyelimutinya bertiga…
Dimecupnya dahi Sabrina dan menenangkannya agar segera tertidur…


***

Bima di teras…
Tersenyum2 sendiri…
Pengalamannya pagi ini benar2 luar biasa…
Extraordinary…

Bagaimana bisa dirinya punya keberuntungan yang luar biasa…
Bisa melihat dan merasai tubuh telanjang 3 sahabat…
Yang cantik dan sexy…

Kemudian dia teringat "bulu merak"nya yang diselipkan dipinggangnya…

Srett….

Kemudian mulai ditiupnya…
Mengalun lembut lagu2 penuh cinta dari seruling bambunya itu.
Melayang jauh angan Bima saat melantunkan musik atau lagu dari serulingnya membuat suara serulingnya ikut mendayu2 sesuai dengan pikiran Bima..

Ya memang "bulu merak" sangat sesuai untuk melagukan segala yang ada di hatinya.
Saat ini hatinya sedang bergembira dan sangat penuh dengan rasa cinta…
Itulah sebabnya alunan lagunya juga penuh rasa cinta entah buat siapa…

Ketiga gadis di kamarnya yang masih tertidur seolah malah dibuai dalam mimpi2 indah yang seolah disisipkan oleh bima lewat lagunya….

Begitu indahnya mimpi itu sampai2 ketiganya tersenyum2 sendiri….
Hingga akhirnya suara seruling itu lenyap setelah segenap rasa Bima selesai dikeluarkan lewat alunan serulingnya…


***


Bima kembali merasakan kesegaran akibat meniup "bulu merak" yang ditiup dengan sepenuh hatinya. Bima sekarang lebih mengenal seruling bambu yang dipegangnya. Lebih memahami bahwa meniup seruling dengan penuh perasaan itu sangat penting dibanding dengan asal meniupnya.

Ada kelegaan akibat melepaskan segala perasaan melalui seruling. Bima merasakan semuanha plong dan dada nya lega..

Bagaimanapun tadi pagi itu periatiwa yang benar2 mengguncangkan jiwanya, perasaannya dan nafsunya sekaligus akal budinya.

Ada rasa yang menurut Bima kurang pas sesuai dengan apa yang diyakininya selama ini, bahwa cinta itu haruslah suci. Tidak bisa semena2 asal memasukkan kontolnya mencari kepuasan belaka…
Itulah yang disuarakan lewat lagunya…

Bima berharap gadis2nya itu di dalam mendengarkannya dan memahaminya sebagai pribadi yang punya keterbatasan dan prinsip hidup sendiri…


***


Di dalam kamar….
Begitu suara seruling lenyap….

Karina, Sabrina dan Cyntia terbangun dengan perasaan yang mengaduk2 hati dan dada mereka.
Mereka seolah dibangunkan dari mimpi indah mereka dan saling menoleh dan melihat satu sama lainnya…

Kemudian mereka membuka selimut dan terbelalaklah mata mereka semua…
Ternyata benar2 mereka telanjang bulat di kamar…

"Hi hi hi….
Beneran nih….
Kita bertiga gagal atau berhasil ya ini…?
Belum apa2 semuanya klepek2 dan kecapaian hingga tertidur seolah pingsan…
Sementara Bima enak2 niup sulingnya di luar…"

Karina tertawa masam setelah melihat kondisi mereka bertiga yang seolah kalah perang dengan Bima…
Menutupi kegalauannya gara2 bermimpi aneh tadi.
Mimpi yang begitu luar biasa…
Dimana Bima menyatakan cintanya namun dengan didampingi oleh Sabrina dan Cyntia yanv memeluk Bima dengan penuh rasa cinta yang sama…



Sabrina menggeleng2kan kepalanya….
Cyntia juga….




"Mmmm kalian ternyata bermimpi sama dengan ku ya?"
"Mimpi apa ?"
"Dilamar sama Bima 3 3 nya ?"
"Lho….?"
"Kok…?"

"Hi hi hi bingung ya…?
Aku tadi bangun sempet bingung sih, cuma kalau berbagi sama kamu bertiga aku ok2 saja kok"

"Gila… pacarku dikemanain ?"
"Edan apa Rin…. Masa kaya ga bisa nyari cowok apa ?"

"Hi hi hi ya sudah kalau begitu…
Yuk pake bajunya…
Bisa Bima illfeel lihat kalian begitu"

Sabrina dan Cyntia segera mengenakan baju mereka yang diletakkan secara rapih di meja yang ada di kamar itu…

Berbeda dengan Karina, Sabrina dan Cyntia masih begitu galaunya. Galau segalau2nya…
Mimpi mereka begitu indahmya namun begitu naifnya…
Mereka bertiga seolah menjadi pasangan cinta Bima dan mereka benar2 bahagia dalam mimpi itu…
Kebahagiaan yang sampai pun dengan saat ini tetap mereka rasakan…

Sabrina bahkan seolah sudah lupa dengan perasaannya pada pacarnya malah…
Setali tiga uang, Cyntia sudah tak lagi berfikir soal mantan pacarnya yang merupakan tumpahan segala emosi dan cintanya srlama ini…
Sabrina dan Cyntia seolah sudah pindah ke lain hati…
Mereka berdua benar2 jatuh cinta pada Bima…

Tapi masa harus berbagi…?
Itu gila namanya…
Muka mau dikemanain ?
Mereka kembang di jurusan mereka masing2…
Banyak kumbang yang ingin jadi pasangan mereka…


***


Bima maaih menuangkan air ke gelas yang disiapkan untuk sarapan para gadis di kamarnya kala pintu kamarnya terbuka…

"Bima sayang… duh makasih ya telah menyiapkan sarapan buat aku… muaaaach"
Karina tersenyum riang melihat Bima menyiapkan meja makan untuk mereka bertiga.
Saking harunya dan cintanya pada lelaki di depannya, dihadiahkan ciuman hangat padanya…

Sabrina dan Cyntia yang malu2 dengan perasaan mereka hanya tersenyum terpaksa dan seolah menguap hilang sudah kebinalan dan kenakalan mereka…

"Ha ha ha makasih Karina sayang…. Sini duduk sini.." Bima menarik kursi untuk Karina.
Sabrina dan Cyntia memalingkan mukanya, seolah menahan perasaannya melihat betapa kasih sayang Bima pada Karina juga mereka ingin rasakan…

Bima seolah tahu perasaan mereka berdua, menarik dua buah kursi sekaligus….

"Ha ha ha duuh cantiknya Sabrina sayangku… sini duduk sini…
Direngkuhnya pundak Sabrina dan didudukkan di kursi yang tadi ditariknya…

"Ha ha ha, duuh Cyntia sayang yang cantik kalau lagi manyun sekalipun… Duduk sini sayang…
Duuh kalau senyum2 gitu Bima bisa lemes deh…
Ha ha ha"

Bima kemudian duduk dikursi sebelah Karina….

"Ha ha ha, jangan meledek ya kalau ga enak…
Yang pasti semua Bima buat dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang buat wanita2 yang luar biasa ini semua…
Karina, Sabrina dan Cyntia…
Ayuk mulai sarapan…
Kalian capek khan semua…?
Habis kerja keras sampai hampir pingsan tadi soalnya…
Ha ha ha"

"Hi hi hi….
Mas Bima nih…. Jadi malu Karinanya…
Makasih ya sayang, tadi itu Karina bener2 dwh melayang2 tinggi dilangit…
Sampai lupa belum memuaskan mas Bima…
Hi hi hi…
Duh sarapannya kaya makan besar nih mas…
Makasih ya sayang…
Muuaaach…"

Kemudian Karina secara demonstratif memberikan lumatan yang sedikit panas kepas mas Bimanya…

"Ha ha ha, sudah ya sayang, tuh lihat Sabrina dan Cyntia nadi pengen cium juga…
Dah ah…
Nanti ga jadi sarapan…
Bisa lemes ga habis2 nanti ha ha ha.

Nih Sabrina sayang, nasinya mas ambilin lauknya ya sayang...mmm

Cyntia sayang, segini cukupkah ? Lauknya ini apa ini mmm ah keduanya sekaligus…
Sayuarannya juga ya…?"

Tiba2 Sabrina mengambilkan piring dan nasi…
"Mas Bima, ini mas nasinya, mmm lauknya ini ya, pilihan Sabrina pasti enak lah…
Dimakan ya sayang…."

Cyntia juga ternyata mengambil sepotong ayam…
"Mas Bima nanti habisin ya ayam pilihan Cyntia, dijamin penuh rasa cinta juga mas….."

"Duuuh ha ha ha, pilihan bidadarinya mas pasti enaklah, terima kasih ya sayang….
Eh napa Karina kok manyun2…
Ha ha ha…
Mas Bima lupa ngambilin ya…
Duh maaf ya sayang…
Mas Bima ga lupa kok, cuma pengen lihat betapa bidadarinya mas yang satu ini cantik sekali sekalipun lagi manyun…
Ha ha ha"

Cepat2 Bima mengambilkan nasi beeikut lauknya…

"Makasih ya mas Bima sayaaang, muuaaaach"

Lagi2 Sabrina dan Cyntia melengos, melihat Karina dan Bima berciuman mesra…

Tiba2 Sabrina berdiri dan mendekat…
Tanpa kata2
Dipeluknya leher Bima dan dilumatnya bibirnya dengan panas…

Belum juga Bima sadar dengan apa yang terjadi….
Ada tangan yang memegang pipinya dan menolehkannya ke samping..

Disana Cyntia dengan ganas juga mencium, tepatnya melumat bibir Bima….

"Ha ha ha….
Sudah sayang…?
Tuk kita makan yuk….."

Semuanya makan dengan riangnya…
Tak ada lagi kecanggungan diantara mereka…
Tak ada lagi yang rikuh…
Bima membagi perhatian kepada mereka dengan begitu baiknya…
Satu per satu diperhatikan dan diajak bicara…
Hingga selesailah acara sarapan bersama itu…

"Duh kenyangnya….
Karina sayang bisa beberes meja makan ?
Sabrina tolong bantu cuci piring boleh…?
Mmmm
Cyntia sayang, bisa buatin kopi ga ?
Sam 3 gelas teh ya…
Habis ini kita ngobrol2 bareng2 berempat di teras yuk ?"

"Ok boss…."
"Baik sayang…."
"Ok cintaku… kopinya pahit atau pakai gula ?"

"Duuh makasih ya semuanya… kopinya mmm manis dikit saja ya… wong nanti minumnya sambil lihat yang manis2 kok"


***


Pagi itu belum begitu terik matahari, masih jam 8an lah kira2 lebih sedikit kali…
Berempat Bima dan tiga wanita yang luar biasa ini berbincang hangat di teras…

Sabrina benar2 sudah lupa akan pacarnya…
Dilihatnya berkali2 ada Wa dan telp yang tak dibukanya…
Entah kenapa, komunikasi dengan pacarnya seolah memuakkan dirinya…
Seolah dirinya jadi merasa bersalah dengan Bima.

"Sayang itu telponnya diangkat kenapa sayang? Ga baik mendiamkan telpon orang sayang"



Halo…
.
Iya ada apa ?
.
Mmm ga papa cuma males saja ngangkatnya..
.
Iya aku dah bosan kali..
.
Ok deh kita putus ga papa kok…
.
Ok .. bye



"Maaf mas Bima, tadi mantanku menelpon mas, Sabrina ga enak sama mas kalau ngangkat telpon dia mas"

"Pacar atau mantan pacar sayang ? Mmmm"

"Mantan pacar sayang, barusan putus didepan mas Bima gitu loh… Sabrina pengen jadi milik mas seutuhnya…. Biarin juga berbagi dengan Karina…"

"Mmmm Cyntia juga mas…."

"Hi hi hi akhirnya Sabrina dan Cyntia mau barengan jadi pacar mas Bima ya… hi hi hi, toss "

Ketiga gadis yang sexy dan cantik itu kemudian saling berangkulan seolah telah setuju berbagi cinta Si Bima….

"Waduuuuh….
Apa2an ini kalian sayang….
Waduuh…
Ampuuun Gusti….."

"Hi hi hi, belum juga dikeroyok bertiga sudah ampun2an… pokoknya mulai sekarang pacar mas ada 3 dan harus adil mas…
Awas kalau sama yang lain…"

"Duuh gustiiii…"


***

Ha ha ha….
Lah kok jadi begini sih ceritanya…
Semakin ga jelas saja nih…

Waduuuh….

Ha ha ha

Salam Edan E

Jian bejo tenan si Bima Ki, sekali rangkul langsung dapat 3 bidadari ... malah empat ya. !! Kirana !!

Kirana kok jadi gak.muncul ya Ki, apakah setelah Bima dapat 3 bidadari trus mengabur dan menglilang seprti biasa na ....

Tankiyu kelanjutan na Ki
sehat selalu
 
Dolanan geni yo bakal kobongan...dolanan ati yo mesti bakal......
 
Jian bejo tenan si Bima Ki, sekali rangkul langsung dapat 3 bidadari ... malah empat ya. !! Kirana !!

Kirana kok jadi gak.muncul ya Ki, apakah setelah Bima dapat 3 bidadari trus mengabur dan menglilang seprti biasa na ....

Tankiyu kelanjutan na Ki
sehat selalu
Kirana khan udah meninggal
 
SERULING BAMBU



BAB 14
KEGILAAN DI DESA


Obrolan2 ringan itu akhirnya telah sampai pada waktu dimana rencananya Bima dan Karina berangkat menunu desa Bima….

"Mas Bima sayang…
Jadi kita berangkat ?"

"Ya jadilah, bisa2 aku ga dianggap anak kalau ga pulang sesuai perintah ibuku….."

"Ayolah kalau begitu…
Tas mas Bima apa sudah disiapkan ?"

"Sudah sejak kemaren malah, tinggal ambil saja kok..
Lagian di rumahku khan masih ada baju2 lama sayang…"

"Mmmm…
Gitu ya… kami ga diajak nih…?"

"Iya nih Na, kayaknya si Karina ga mau ngajak kita nih… katanya pacar satu buat bertiga…?"

"Ha ha ha…
Mumet aku kalau begini…
Ini jadinya bagaimana enaknya ya…
Aku sendiri saja pulangnya bagaimana ?
Ga papa kok, dari pada disana nanti aku harus bilang kamu semua sekedar teman tapi mesra malah ditabok aku sama bapak ibu…."

"Iiissshhhh ga, pokoknya aku ikut ke desamu sesuai perjanjian…."

"Ga bisa gitu….
Kalau gitu kami ikutan….
Kalau ga boleh… ya ga pergi semuanya…"

"Mmmm… ok ok ada aturan mainnya nih soalnya…"

"Aturan mainnya apa coba…."

"Pertama biaya dibagi 4, kemaren kami urunan 2 jutaan buat bensin dan tol makan dll"

"Deal…. Ok aku transfer nanti "
"Deal…. Siap lah pokoknya Rin"

"Yang kedua…
Kami 2 hari dirumahku
…… 3 hari di kampus…
……. 2 hari di rumah Bima…"

"Enak saja…. 2 hari gantian rumahmu, rumah Sabrina dan rumahku lah…"

"Hi hi hi, kalian berdua ga punya desa kali…."
"Ga peduli…"

"Ga bisalah, kalau dirumahmu ga ada alasan yang lainnya ikutan…
Bahaya lagi… bisa kembung soalnya nanti…"

"Lha kalau dirumahmu kemaren ?"

"Malah ga bisa bermesra2an lah… ada bapak ibu adek2 soalnya, coba kalau dibalik…
Kalian bisa dibacem sama Bima sendirian… enak saja"

"Hi hi hi, gini saja deh…. Kita main kemana kek utk yang 2 hari itu ber empat, gimana ? Atau di desanya mas Bima 2 + 2"

"Lhhaaa aku ga mau deh pokoknya di desaku sekali lagi, kasihan orang tuaku lah…
Aku ini ga kumpul keluarga tiap hari kaya kalian…"

"Ha ha ha haduuuh….
Aku ini boleh ngomong ga ya ?"

"Ga boleh !!!!"
Ketiga gadis itu hampir berteriak bersama2 mengucapkan hal yang sama….

Bima hanya garuk2 kepala sambil tersenyum….
Dia berdiri masuk kamarnya agak lama dan kemudian keluar membawa tas nya…

"Jadi ikut ga…?
Atau aku berangkat sendiri saja…?"

Bima lantas membuka pagar seolah hendak keluar rumah…..

"Heeei…. Mas Bimaa tunggu mas…"
"Sabrina ikut…"
"Cyntia ikut juga….."

Buru2 akhirnya mereka mengambil tas mereka dan masuk ke mobil…

"Aaiiiisshhhh rumah kok ga ditutup sih….? Hadew…"

Lagi2 Bima hanya garuk2 kepala dan menutup pintu dulu sebelum akhirnya masuk ke mobil.

"Lhooo… kok Karina yang nyetir sih…?"

"Hi hi hi, kamu dibelakang saja sama Sabrina…"
"Kok…?"
"Sudah deh ke belakang napa sih ?"



"Mas Bima sini dong pelukin Sabrina napa?"

"Ha ha ha, ya sudah sini Bima peluk Sabrina deh"

Bima kemudian memeluk Sabrina…
Tak lupa atau entah otomatis tangannya pas jatuh di susu Sabrina….
Dengan cekatan tiba2 susu itu keluar tampak muncul…
Entah bagaimana Bima melepaskan kancingnya…

"Ha ha ha...
Ini namanya efektif effisien, terbuka langsung sampai ke bagian bawah…"

Ternyata baju Sabrina adalah gaun dengan sistem resleting dari atas hingga ke bawah. Dan begitu dibuka tebukalah bagian depan baju itu sampai ke bawah…
Ditambah Sabrina tak mengenakan daleman sama sekali, sehingga susu dan memeknya terlihat jelas oleh Bima…

"Sayang, Biar sayang puas deh. Lagian Sabrina pengen dielus2 kaya tadi pagi…."

"Mmmm Sabrina sayang, boleh Bima nanya dulu?"

"Mmm boleh"

"Sampai dengan tadi pagi sayang masih punya pacar khan ?"

"Mmmm iya sih ?"

"Kenapa putus ?"

"Karena Sabrina setelah tadi pagi dibuat Big O berkali2"

"Memangnya pacarnya dulu ga bisa bikin big O kah? Atau ada alasan lain?"

Entah kenapa Bima nanya2 yang sebenarnya justru memadamkan api birahi…
Cuma sambil nanya2 Bima tetap saja mengelus2 susu Sabrina sambil sesekali memelintir putingnya yang memang luar biasa mempesona…

"Hiks hiks hiks…. Mas marah ya aku pernah punya pacar…. Aku sudah ga perawan lagi mas… Hiks hiks hiks…"

"Husssh mas ga tanya itu sayang…"

"Hiks hiks hiks iya mas iya… Sabrina wanita nakal mas… suka kesana kemari menclok sana sini…. Sudah banyak kontol yang masuk memek Sabrina…
Hiks hiks hiks… Sabrina kotor mas kotoor sekali "

"Hussshhhh…. Duuh sayang sini mas peluk ya…"

Bima memeluk erat Sabrina dan tak lagi mengelus2 susu atau lainnya.
Melulu hanya menenangkan Sabrina saja…
Mengelus rambutnya dan mencium dahinya…

"Sayangku Sabrina…
Yang lalu sudah biarlah berlalu sayang…
Cuma mas mau nanya…
Ke depan Sabrina masih ingin bebas lepas kaya begitu ?
Maksud mas, meski sudah punya pasangan masih mau coba lainnya lagi…?"

"Huuuuu huuuuu mas marah Sabrina suka menclok sana sini mas ?"

"Mmmmm kalau sudah jadi pacar mas masih gitu ya mas ga mau lah…
Kalau kemaren2 mas ga mau perduli, makanya tadi mas nanya begitu…
Takutnya bila mana nanti ada lelaki yang bisa memuaskan Sabrina, terua menclok sana sini lagi…"

"Terus gimana caranya mas bisa percaya Sabrina…"

"Mmmm bukan itu, bagaimana Sabrina bisa percaya sama diri Sabrina.. Itu yang penting sayang, lagipula nih, Sabrina kok bisa sih mau berbagi ? Apa alasannya ?"

"Mmm itu sih awalnya cuma guyonan mas…."

"Mmm guyonan ? Guyonan biar kamu bertiga punya pacar yang sama dan bebas kesana kemari asyik2 saja kah ?"

"Iya mas…. Awalnya gitu, cuma setelah tadi pagi, Sabrina ga tahu kok tiba2 jadi sayang banget dan cinta banget sama mas…."

"Mmmm setelah dapat big O beruntun khan ?"

"Iya sih… Tapi bukan itunya…"

"Mmmm….?"

"Pagi tadi Cyntia ngasih kabar, mas bisa diajak tidur bareng.. Cyntia dah ga pake daleman juga… mas juga bisa ngapa2in saja…

Ternyata mas ga ngapa2in Cyntia mas…
Awalnya Sabrina ga percaya…
Pagi tadi baru percaya…

Mas sudah kasih Big O beruntun ke Sabrina, sampai Sabrina sangat2 puas hingga ambrug, mas toh bisa masukin kontol mas biar sama2 puas dan Sabrina boleh2 saja…

Ternyata mas ga lakukan, itulah kenapa Sabrina benar2 jatuh hati mas…"

"Ha ha ha….
Coba kalau misalnya mas masukkan kontol mas kemudian kamu puas lebih puas lagi apa ya mikir sama atau cuma mikir sex semata….
Sama2 puas atau aku sangat2 memuaskan apakah itu berpengaruh ?"

"Mmmm bukan masalah kontolnya mas…. Bukan masalah puasnya….
Tapi masalah perlakuan yang mas berikan kepada Sabrina itulah intinya…."

"Perlakuan apa sayang ?"

"Perlakuan mas yang lembut dan mengutamakan kepuasan pasangan kemudian tidak melecehkan seolah pasangannya tunggangannya semata…
Satu lagi…
Ada tiga wanita pagi tadi yang mas puaskan sepuas2nya hingga ga bisa bangkit alias ambrug…
Satupun dari ketiganya ga mas ambil sebagai pemuas…
Mas perlakukan mereka dengan kasih sayang…
Itu yang membuat Sabrina jatuh cinta mas…."

"Bawa celana dalam dan bra khan ?"

"Bawa mas…"

"Bisa kamu pakai sekarang, terus tutup bajumu ?"

"Baik mas…"

Kemudian Sabrina melepaskan bajunya, telanjang bulat, kemudian mengenakan celana dalam dan branya ...
Setelah itu mengenakan pakaiannya…
Dan setelahnya memeluk bima dan menempelkan wajahnya di dada Bima…

"Mas….
Sabrina sekarang makin sayang sama mas…."

"Mmmm…. Bener nih…?
Bisa kulumin kontol mas sampai muncrat ?"

"Apapun mas, asal mas jangan lupakan Sabrina…
Apapun mas minta Sabrina akan kasih dan kerjakan semampunya…"

"Ha ha ha…. Iya deh iya… percaya kok…
Dah kita pelukan saja ya…
Mas pengen peluk Sabrina saja kok"

Bima memeluk mesra Sabrina sambil menepuk nepuk punggungnya, sesekali dibelainya juga…
Hingga akhirnya Sabrina tertidur…
Mungkin tenaga nya belum pulih setelah kejadian tadi pagi…


***


Sampai di desa, di pelataran parkir rumah pak Sumarna, seisi rumah gempar bin takjub kala melihat Bima pulang membawa tiga orang gadis yang ngakunya pacar Bima semuanya.

Pak Sumarna sampai merasa takjub dan seolah tak percaya dengan apa yang dia dengar…

"Assalamu'alaikum pak..
Saya Karina pakbu, mahasiswi Arsitektur, adek angkatan mas Bima, pacar mas Bima pak…."

"Saya Sabrina pak bu, Sipil adek tingkat mas Bima pak, pacar mas Bima juga pak…"

"Saya Cyntia pak bu, Teknik Kimia adek tingkat mas Bima, kebetulan pacar mas Bima juga…."

Kontan Pak Sumarna melotot ke Bima dan bu Sumarna sambil menutup mulutnya tertawa seolah sedang mendengarkan atau melihat film komedi yang lucu….

"Bima sayang….. Sini nak ibu peluk…
Duh anakku yang gagah ganteng….
Ibu itu ga kasih nama Arjuna lho nak…
Lha kok bisa lama ga pulang sampai ibu harys marah2…
Pulang2 bawa 3 orang pacar sekaligus nak…
Hi hi hi

Ayo masuk2 semuanya…
Jangan lama2 diluar…
Bisa2 bapakmu pingsan diluar….
Hi hi hi, ayo mas Marna sayang masuk mas hi hi hi…"

"Sebentar…. Bima kamu disini dulu…
Sayang ajak itu pacar2 Bima duduk dulu…

Bima sini kau, bapak mau lihat latihanmu dulu…"

Begitu sang bapak bicara, bu Sumarna segera mengajak 3 orang gadis cantik yang mengaku pacar Bima diajak duduk di gazebo di halaman.

Bima kemudian mengikuti sang Bapak ke galaman samping rumah

Begitu Bima sudah berdiri siap, pak Sumarna segera melakukan serangan2 yang cepat dan lugas mengarah ke segala arah…

Seolah tangan pak Sumarna menjadi demikian banyaknya dan tubuhnya mengabur saking cepatnya gerakan.

Itulah jurus kepakan sayap glatik.
Yang inti gerakannya seolah gerakan sayap yang luar biasa cepat.

Bima menjawabnya dengan gerakan lincah berkelit kesana kemari seolah menari nari.

Gerakan glatik mengecoh garuda.

Seolah hilang….
Kedua anak baoak itu menjadi segumpalan asap..
Yang meliuk liuk saling membelit dan saling menabrak satu dengan lainnya…

Bu Sumarna tersenyum….
Ketiga gadis yang mengaku pacar Bima hanya bisa melongo…
Tak disangka oleh mereka begitu datang disuguhi pertunjukkan pencak tingkat tinggi yang membuat mereka tak bisa membedakan mana bapak mana anaknya. Saking cepatnya mereka bergerak dan saling gebrak.

Kemudian formasi berubah….

Tampak bima terpaku ditempatnya…
Tubuhnya meliuk2 seolah mau jatuh tapi tidak jatuh sempoyongan dengan tangannya bergerak lincah kadang kakinya menendang kesana kemari.

Jurus gelatik diatas padi.

Jurus yang menggambarkan seolah glatik berdiri dia atas padi yang berayun2 sehingga sayapnya berkepakan dan kakinya bergerak mengikuti ayunan padi…

Sementara pak Sumarna menghilang lenyap menjadi awan yang bergulung2 dan berusaha melibas Bima…

Jurus glatik berombongan menyerbu padi…

Berombongan untuk menunjukkan seolah ada sekumpulan burung yang terbang menukik bersama2 menyerbu padi…
Jurus ini adalah salah satuh jurus gabungan atau jurus dalam tata gerak suatu barisan namun juga bisa dilaksanakan sendirian dengan melakukan gerakan yang lebih cepat sehingga seolah serangan dari banyak orang.

Wajah Bima begitu kalem penuh senyum riang dalam meladeni bapaknya. Sehingga seolah keduanya sedang bermain2…

Tiba2 Sumarna melompat jauh…
Dan berdiri tegak…

"Ha ha ha…
Aku kira kamu lupa latihanmu…
Pacaran terus kerjanya, ternyata ilmu "Glatik Neba"mu berkembang pesat…"

Bima tak menjawab, hanya tersenyum saja…
Sambil garuk2 kepala…
Pak Sumarna seolah mengerti kesulitan Bima mengakul anak bungsunya dan menepuk nepuk pundaknya…

"Ha ha ha….
Ya sudah masuk dulu sana ke kamarmu…
Hai kalian bertiga…
Bantu ibumu menyiapkan makan malam….
Bapak dah lapar….
Ha ha ha
Cepat …
Jangan bengong2 we ya…"

"Hi hi hi, sini sayang ayo bantu Ibu masak2 besar…
Bapakmu kalau lagi senang suka makan banyak soalnya hi hi hi ayok…."

Pak Sumarna dan Bu Sumarna, dengan bijaknya menyuruh dengan kata "ibumu" dan "bapakmu" seolah isyarat agar mereka sudah dianggap anak. Tak diperpanjang lagi cerita soal bagaimana kenapa apa alasannya dan lain lain dan sebagainya.

Jelas menanyakan hal itu merupakan kesulitan tersendiri bagi para gadis untuk menjawabnya…


***

Suasana makan malam itu benar2 sangat meriah.
Mas Rangga dan mbak Tini serta anak mereka yang sedang lucu2nya dipanggil datang…

Bima seolah takjub dengan keluarganya…
Awalnya dirinya bakal dibombardir pertanyaan2 seputar pacarnya yang 3 orang.

Bima jelas ga akan menjawab kalau dirinya terpaksa diam menyetujui maksud ketiga gadis memacarinya. Itu sangat melukai perasaan para gadis yang diajaknya saat ini. Cuma Bima juga ga bisa menerangkan atau merangkai kata bagaimana dirinya bisa menembak para gadis itu…

Mbak Tini dan Rangga hanya tersenyum simpul kala diperkenalkan dengan ketiga pacar Bima…

"Ha ha ha hasyuuu… kon dek.
Aseem jancuk jaran….
Ha ha ha…
Wes ra iso komen aku wes…."

"Hi hi hi….
Kirain adekku ini ga berani sama cewek…
Begitu pulang bawa pacar 3 orang…
Hi hi hi…
Awas kalau mas Rangga nyoba2 ikutan Bima ya…."

"Wadooow…. Eh kok aku dijiwit tho sayang…
Sakit tahu…
Awas nanti malam aku habisi kamu ya…
Ha ha ha haaaddoooowwww"

"Hi hi hi takuuut ….."

"Ha ha ha takut apa takut ?"

"Iisss Bima ntar jadi pengen lho…."

"Ha ha ha yo wes ben… kuwi wes ono 3 sing siap…
Ha ha ha"


***

Suasana akrab keluarga Sumarna memang lain daripada yang lain…
Soal2 tabu dibicarakan di rumah bukan hal aneh… lagi. Bu Sumarna sering bahkan mengajari Tina tentang bagaimana merawat diri dan bagaimana membuat suami bahagia di ranjang…

Memang bu Sumarna pandai merawat diri dan pandai olah cinta di ranjang…
Hingga saat ini di usia yang tak muda lagi, bu Sumarna tampak masih sangat bersinar, setidaknya masih bisa membuat anak2 muda memimpikannya"

Pinggul dan susunya masih sangat kencang dan kenyal seolah mengajak siapapun lelaki membayangkan apa yang ada dibalik pakaiannya..

Sabrina, Cyntia dan Karina sangat bersyukur keluarga Bima sangat welcome terhadap kehadiran mereka. Pandu si kecil anak mas Rangga juga sedang lucu2nya sehingga mereka bertiga bisa ada yang dikerjakan, yaitu bermain dengan si kecil.

Yang pasti…
Mereka bertiga kagum dengan ibu mas Bima dan kakak iparnya yang luar biasa memancarkan aura kewanitaan mereka.
Bahkan ketiga wanita muda itu pun begitu mengagumi bagaimana kedua wanita dewasa tadi bergerak dan bertutur kata terkesan kuat kewanitaan mereka sehingga pesona kehadiran mereka masih bisa bersaing dengan gadis muda macam mereka bertiga.…


***


Kahadiran Bima yang sudah 2 tahun an tak pernah pulang ke rumah tentu saja membuat pak Sumarna gembira dan senang.

Sampai larut malam Pak Sumarna, Rangga dan Bima ngobrol tentang perkembangan sawah dan ladang mereka.

Mas Rangga juga mulai merambah usaha perdagangan hasil pertanian dan perkebunan. Dimana denga jeringan yang dimiliki semasa kuliah dan kemudian berkembang jauh, Rangga bisa mulai masuk menjadi sulplier supermaket dan pemasok di pasar2 induk kota2 besar seluruh Indonesia.

Dengan hasil usahanya itulah mas Rangga juga akhirnya memiliki banyak sawah dan kebun yang dikelolanya dengan sangat profesional. Jauh lebih baik dibanding kala Pak Sumarna dulu bertani.

Pak Sumarna dan mas Rangga telah merestruktutisasi usaha pertanian dan ladang mereka menjadi usaha produktif dan sangat maju dibanding dulu.

Setidaknya ada 3 usaha yang sekarang ini sudah dilembagakan dalam bentuk PT oleh bapak dan anak ini. Yaitu ;

  1. Usaha Pertanian dan Sayuran
  2. Usaha peternakan unggas, kambing dan penggemukan sapi.
  3. Usaha peralatan pertanian modern.

Dan masih akan mengembangkan usaha perikanan terpadu dengan jebis yang sesuai. Sekalipun usaha perikanan yang mulai ditekuni ini belum begitu besar, namun mulai bisa dirasakan hasilnya.

Kehadiran Mas Rangga ikut mengembangkan bisnis keluarga ini, membuat Pak Sumarna lebih bersemangat memikirkan usaha alat2 pertanian yang selama ini sudah banyak prototipe yang sudah dibuatnya di kamar/bengkel kerjanya.

Setidaknya ada 3 jenis alat pertanian yang Sumarna buat dan produksi secara massal. Traktor untuk membajak sawah, alat penggiling beras potable dan pompa air khusus utk pengurasan sawah.

Masing2 alat dibuat berseri oleh beliau dengan kapasitas berbeda.

Bima yang pasti sangat gembira dan bangga dengan bapak dan kakaknya itu. Setidaknya Bapak dan Ibunya sudah ada yang menemani di masa tua dan masih bisa berkiprah di bidangnya.

Obrolan kemudian lebih hangat dengan cerita2 Bima soal dijadikannya dirinya srbagai asisten dosen yang membantu di laboratorium.

Bagaimana liburan ini bima hanya punya waktu pulang 2 hari setiap minggunya…
Bagaimana liburan ini banyak pekerjaan di lab.
Bagaimana nilai2nya yang hampir semuanya A.

Sampai akhirnya Bima mengeluarkan seruling bambunya….

Pak Sumarna terkaget hingga saking kagetnya dirinya seolah seperti melompat …

"Bulu Merak…?"

"Bapak tahu seruling ini ?"

"Bagaimana ga tahu nak, ini seruling milik keluarga besar Cahjadiningrat nak…
Sarana berlatih ilmu glatik neba…
Pantas kamu memperoleh kemajuan pesat nak…."

"Sumonggo pak…"
Bima mengangsurkan serulingnya…

Pak Sumarna menitikkan air matanya saat memegang seruling bambu itu…

"Dulu sekali bapak pernah memegang seruling ini, oleh kakek disuruh mengenalinya. Bapak setahun berlatih dengan kakek bapak, bututmu nak. Makanya bapak bisa melakukan banyak hal yang pamanmu Winoto belum bisa lakukan"

Perlahan bapak berdiri dan kemudian melakukan gerakan2 pencak aliran glatik neba. Perlahan namun pasti kemudian bapak seolah menghilang dalam gerakannya dan seolah hanya tinggal gulungan asap saking cepatnya…

Lamat2 muncul lagu atau tembang yang keluar dari seruling…

Tiba2 mas Rangga dan Bima duduk sila dan melakukan pernafasan…

Semakin lama suara seruling semakin tinggi…
Bima dan Rangga semakin tertekan dan lebih berkonsentrasi dalam pernafasannya…

Lambat laun suara seruling menjadi mendayu dayu dan lembut merdu merayu…
Gerakan Pak Sumarna lebih lembut dan seolah menari…

Rangga dan Bima entah kenapa melah lebih tertekan oleh nada2 itu sehingga mereka seolah menderita dan lebih berkonsentrasi dengan pernafasannya…

Begitu seterusnya hingga lebih dari satu jam pak Sumarna melakukan gerakan2 pencak aliran Glatik Neba..

Selama itu pula Rangga dan Bima melakukan pernafasan dengan gigih seolah melawan pengaruh suara seruling….

Tiba2 suara seruling lemyap dengan diamnya pak Sumarna…
Beliau meneteskan air matanya…
Seolah sedang bersedih hati…

Pak Sumarna kemudian duduk diam dan terpekur…
Rangga dan Bima belum pernah sekalipun melihat bapaknya nampak begitu sedihnya.

"Anak2ku… coba rasakan tenaga kalian saat ini"

"Sepertinya bertambah pak, seolah waktu bapak berlatih tadi sekaligus membuat kami terpaksa melatih pernafasan kami, cuma ini seolah memaksa dan menekan kami berlatih sehingga kemajuan yang kami dapat sungguh sangat besar" Rangga menjawab.

"Sama dengan Bima pak, cuma kali ini seolah jauh lebih teratur dan lembut serta ulet."

"Eh betul pak… bima betul"

"Itulah inti dari perguruan glatik neba…
Satu latihan semua latihan…
Satu meningkat semua meningkat….
Tak terkecuali…
Baik yang berlatih dengan suling ataupun tidak…
Keteraturan kelembutan dan keuletan itu adalah ciri dari pernafasan glatik neba juga ciri dari pencak barisan glatik neba.

Pencak ini dibuat oleh leluhur kita, eyang Cahjadiningrat kala kerajaan kediri jaya…
Beliau inilah yang menciptakan gelar pasukan tempur glatik neba yang seolah burung glatik yang sedang menukik bersama2 menyerbu sawah yang penuh padi. Gelar pasukan yang sering mengecoh lawan.

Seolah gelar perang brubuh tanpa bentuk tetapi sangat ulet dan teratur kerjasamanya, dan oleh karena itu musuh suka terkecoh.

Seruling biasa bisa dipakai atau digunakan untuk berlatih sebenarnya. Cuma daya kekuatan menerima suara atau tiupan dengan tenaga dalam yang kuat sering membuat bambu tak kuat dan pecah.

Di keluarga kita ini, hanya adi Winotolah yang mempunyai kekuatan bathin yang kuat yang bisa membuat seruling yang mirip dengan "bulu merak" ini secara fungsional.

Kakakmu Rangga dan Bayu memiliki masing2 satu buatan adi Winoto tersebut. Dan setiap membuat satu lagi buat kamu Bima, selalu saja gagal…

Kami akhirnya berfikir kalau kamu tidak pas dibuatkan seruling yang sama dengan milik kakak2mu. Tak tahunya takdir menghendaki kamu berlatih dengan "bulu merak" yang buatan leluhur kita. Bapak akhirnya bisa bersyukur telah memberikan menurunkan semua ilmu keluarga pada anak2 bapak juga kepadamu, tadinya Bapak berfikir kamu hanya sampai level menari sebagaimana kala memngalahkan 10 orang preman saja waktu itu.

Sekarang, jangan kata 10 orang, sepasukan tempur juga kamu bisa obrak abrik nak...

Rangga coba kamu berlatih di depan adekmu dengan serulingmu"

"Baik pak"

Ranggapun mencabut serulingnya dan mulai berlatih.
Kembali nada2 indah keluar dari latihan rangga, suara yang sama merdunya dan sama kuatnya dikeluarkan seperti kala pak Sumarna berlatih.

Bedanya suara seruling milik Rangga atau mungkin jurus dan tenaga milik Rangga lebih kuat dan kokoh laksana menggedor jiwa.
Panas dan menggelora…
Benar2 suara yang menunjukkan sifat ksatria...
Begitu berbeda watak dan sifatnya dengan seruling bulu merak yang lembut melengking tajam...

Suara2 itu lagi2 membuat pak Sumarna dan Bima harus melakukan pernafasan guna melawan atau lebih tepatnya berlatih dibawah tekanan suara seruling yang dilambari tenaga yang panas dan menggedor2 jantung…

Setelah sekian lama baru Rangga menghentikan latihannya…

"Bagaimana Bima rasanya ?"

"Mmmm suara yang dihasilkan mas Rangga benar2 kuat membetot jantung sehingga Bima sekarang lebih kuat rasanya mendapatakan tekanan. Dada serasa lebih plong sekarang pak"

"Ha ha ha itulah warna nada nak…
Kakakmu memang kuat sekali daya gedornya dalam gerakan2 pencaknya, dari bulu merak kamu berlatih keuletan…
Itulah seruling bambu…
Setiap tangkai bambu punya daya tersendiri dan itu juga mewarnai latihan pemiliknya…

Bapak benar2 bersyukur ada bulu merak yang sesuai dengan pribadi dan watakmu Bima….

Soal bulu merak yang sakti, mmmm sebanarnya karena terus menerus digunakan melatih tenaga dalam jadi seolah digembleng menjadi kuat. Itulah kenapa "bulu merak" seolah lebih keras dari batu hitam.

Seruling milik kakakmu juga tak akan lecet oleh sabetan pedang nak. Prosesnya hampir sama sih sebenarnya. Cuma bulu merak digunakan jauh lebih sering oleh orang2 yang memiliki tenaga jauh lebih kuat.

Nantipun seruling milik Rangga akan seperti itu, bahkan saat inipun kondisinya hampir mendekati bulu merak.

Coba Bima kamu gunakan seruling kakakmu berlatih"

"Baik pak"

Sekarang Giliran Bima berlatih…
Gerakan Bima perhalan awalnya lemah gemulai namun kemudian menjadi lebih cepat dan lebih cepat…

Muncul kembali suara2 seruling yang merdu luarbiasa lemut tapi sangat panas dan menggedor jiwa sekaligus…
Nampak bahwa warna tenaga Bima dan gabungannya dengan sifat seruling milik Rangga membuat suara2 yang dihasilkan berbeda dengan saat Rangga berlatih.

Kekuatan warna suling Rangga dan tanaga Bima menyatu membuat warna yang lebih lembut tapi tetap membuat dada bisa berguncang.

Luar biasa sekali ilmu keluarga Cahjadiningrat ini..


***


Pagi itu desa tempat tinggal Bima geger, betapa tidak Bima berangkat ke sawah diiringi oleh pacar2nya yang tiga orang…
Semuanya cantik bak bidadari…
Semuanya modis…
Semuanya sexy dan kelihatan smart…

Jangankan 3, satu saja dari pacar Bima sulit dicarikan tandingannya…
Mana mereka manja2 sekali kepada Bima…
Dan satu lagi, mereka dengan santainya mengungkapkan perasaan cinta mereka dengan mencium tepatnya melumat bibir Bima dengan panasnya bergantian di jalan menuju sawah…

Apalagi Sabrina dan Cyntia yang memang sexy2 bajunya….
Kemana2 saja itu susu dan pahanya…
Luar biasa….

Tak pelak berita pulangnya Bima liburan dengan membawa 3 bidadari yang cantik dan sexy luar biasa mengegerkan seluruh desa…
Pemudanya geger…
Pemudinya geger juga…
Apalagi orang2 yang dulu pernah dihajar oleh Bima…
Semuanya geger…

Ada yang ingin lihat bidadarinya seperti apa…
Ada yang ingin lihat sesexy apa…
Ada yang merencanakan penghadangan malah.
Ada yang ingin tahu peletnya dapat dimana…
Gurinya siapa…
Tapa dimana …

Macam2 kabar yang beredar…
Luar biasa cepat dan luar biasa ramai dengan bumbu2 berita yang luar biasa wah dan woow juga...

Ada semacan Wow effect setiap berita yang berhubungan dengan keluarga Sumarna…


***


Hari itu Sumarna dan kedua anaknya ke sawah, Karina, Sabrina dan Cyntia juga ikut. Mereka sebenarnya ingin berlibur ala orang desa…

Mencoba menanam padi juga…
Mencoba kalau bisa mandi di sungai juga…

Akhirnya cuma jadi lucu2an belaka…
Tubih mereka penuh lumpur juga wajah2 mereka karena menanam padi sambil tertawa2 bermain dan bersendagurau…

Pak Sumarna hanya tersenyum melihatnya.
Bagaimanapun juga beliau sedikit paham watak gadis kota macam mereka..

Menantunya… Mmm anak kandingnya Sekar juga gadis kota yang sama sebenarnya.

Jadi perilaku mereka bukan hal yang aneh. Masalahnya adalah mereka bertiga…
Jadi daya rusaknya luar biasa…
Bukannya membantu…
Malah bikin repot saja…
Namun akhirnya mereka bisa juga menanam padi sesuai dengan yang seharusnya…

Sampai menjelang siang…
3 orang gadis itu berhasil menyelesaikan sepetak sawah…..
Mereka bersoarak riang seolah prajurit menang perang.

Sumarna dan Rangga tersenyum saja melihat mereka…
Bagaimanapun usaha mereka belajar menanam.padi patut dihargai…

"Ha ha ha bagus… bagus…
Itu masih sepetak lagi lho ya…"

"Baik bapak…. Hi hi hi asyik bener pak ini"

Lagi2 dengan semangat mereka akhirnya menanam padi sepetak sawah lagi….
Kali ini jelas lebih cepat dan rapih…
Tepat tengah hari…
Sepetak itu selesai lah sudah ditanami…

"Horreeeeee……
Kami sudah selesai bapak…. "

"Ha ha ha…
Bagus….jempol deh semuanya mantap…."

Teriakan pujian pak Sumarna serta acungan jempolnya membuat para wanita itu berteriak penuh kebanggan.

"Hadewww….. Kotor amat….
Yuk ah bebersih disana yuk…"

"Iiisshhh ga bawa baju ganti gimana…?"

"Ya sudah basah2an saja ntar kering juga kok"

"Iih gatel gatel nih…"

"Ha ha ha, dinikmati saja lah, enak kok anggap saja aku kelitikin… Ha ha ha ayok bebersih. Ikut aku saja"

Rombongan itu berjalan beriringan di atas gelengan atau jalur kecil pemisah petak2 sawah yang biasa juga digunakan sebagai jalan.

Lebarnya paling juga 30 sd 50 cm.

Wajah2 petani atau orang2 desa di sawah rata2 sangat heran atau terperangah sebab adanya 3 bidadari yang lewat…
Ayu cantik modis dan sexy tapi sangat kotor penuh lumpur tubuh dan pakaiannya…
Mereka menjinjing sepatu2 mereka yang sangat modis, telanjang kaki berjalan sambil bergurau kadang sambil mencium atau memeluk Bima..

Kalau seorang yang mesra mungkin tak ada yang bertanya2 nah ini ada 3 bidadari masing2 mesra kepada Bima…
Orang2 jelas bertanya2…

Siapakah mereka..?
Kok bisa ga pake malu mesra2an gitu…?
Eh kok tiga2nya mesra sama bima…?
Perempuan baik2 kah ?

Macam2 spekulasi dan pendapat berkeliaran di benak mereka masing2 dan kemudian tersebar plus tambahan hasil pemikiran imajinatif masing2 orang tadi.


***


Begitu melihat sungai…
Ramai2 Karina Cyntia dan Sabrina menceburkan diei sambil berteriak2…

"Mas…Sini mas…
Airnya seger banget mas…..
Yuhuuiiiiiiii"

Rame2 mereka semua berteriak dan saling menciprati kawan2 mereka…
Baju2 mereka basah kuyub lah…
Kotoran diwajah hilang..
Kotoran di rambut hilang…
Kotoran di baju hilang…

Ketiganya benar2 menjelma jadi bidadari yang sexy habis seolah mandi di bumi sehabis bermain di kahyangan…

Dengan wajah basah dan baju basah…
Kesexyan mereka meningkat beberapa derajat…
Baju mereka seolah lebih tembus pandang…
Luar biasa…
Cantiknya...
Sexynya….
Menggairahkannya….

Tiba2….

"Duh nimas ayu….
Kakang ikutan mandi boleh…?"

Ada suara cempreng mengganggu mereka…
Ternyata segerombolan orang2 berwajah kasar yang mukanya muka mupeng dengan air liur yang menetes di bibir mereka…


***

Lho siapa yang ganggu itu ya…?
Wah bisa2 diperkosa mereka rame2 sama si mupeng ga ya ?

Ha ha ha
Ya mbuh…
Kaga tahu lah

Mumet…

Ha ha ha

Salam Edan E
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd