Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

Mantab nian suhu. Dah ini mah cocok jadi alur pilem2 di tv2 yg skarang itu. Wah zuperrrr dah, ....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
SERULING BAMBU



BAB 15
PERTARUNGAN DENDAM



Kaget juga ketiga gadis pacar Bima, tiba2 ada lebih dari 20 orang berwajah seram di pinggir sungai tampak menikmati pemandangan di depan mereka.

Mata2 mereka melotot seolah hendak keluar dari kelopak mata merek…
Bagaimana tidak…
Ada 3 bidadari dengan cantik dan sexynya sedang mandi di sungai….
Baju2 merek seolah menjadi melekat ditubuh dan basah…
Belahan susu mereka tampak basahhh…
Paha mulus mereka basahhhh…
Luar biasa cantik...
Sexy….

Melihat banyaknya orang yang sekilas hendak menganggu Bima mendekati ketiga gadisnya…

"Ayok sayang kita pulang, sudah sore…
Takut nanti banyak lalat…."

"Hi hi hi, lalatnya banci kok mas Bima sayang…
Jadi ga suka kami…
Lagian kami kan dijaga jagoan…
Hi hi hi"

"Huss…
Biar banci lalatnya bau…
Bisa muntah2 nanti kita ha ha ha yuk ah cabut sayang…"

"Hei Bima edan….
Ha ha ha…
Kalau mau ngacir ngacir saja….
Kaya anjing pake cawet sono…
Cuma tiga pelacur ini tinggal disini…
Kita mau tahu rasanya pelacur kota…."

Bima boleh dihinakan, tapi jangan wanitanya…
Apalagi menyebutnya pelacur…
Tanpa babibu…
Tiba2 Bima melayang menjentik sebuah batu tepat pada bibir si preman yang bicara soal pelacur.

Prakk….

Bibir itu pecah berikut 4 giginya tanggal….
Darah mengucur….

Kawan2 preman itu merangsek maju…
Lebih dari 20 orang maju bersama…
Suasana benar2 genting…

Bima ingat pesan ayahnya tadi malam…

….Sekarang, jangan kata 10 orang, sepasukan tempur juga kamu bisa obrak abrik nak...

Hatinya tenang karenanya…
Kemudian dicabutnya serulingnya dan sebelum diserang Bima menyerbu maju….

Dengan ganas, setiap gerakan selalu mengarah kepada sendi2 lutut dan siku…
Pasti copot sekali kethok…

Tak tok tak tok…
Traak troook traak trook…

Suara serulingnya membentur siku tangan dan lutut penyerangnya…
Sekali gerakan setidaknya 2 orang bergulingan lepas engsel lengannya atau lepas engsel kakinya...

Hanya sekelebatan kurang dari 5 menit sudah 15 orang berguling2 kesakitan dan tak bisa bangkit lagi atau tangannya tak bisa digerakkan lagi…

Bima masih berkelebat kesana kemari melancarkan serangan seolah puluhan Bima sedang menghajar puluhan preman…

Sebentaran saja hampir semua preman yang maju tumbang…

Tinggal 5 orang diam berdiri dan seorang lagi yang giginya rontok tadi…

"Mmmmm jadi inikah si Bima yang dulu membuatmu kalah ?"

"Si yang giginya rontok mengangguk angguk"

"Ok lihatlah bagaimana kami menghajarnya…. Hiaaaatttttt"

Kelima orang itu menyerang secara bersama sama dalam gerak irama pencak barisan…
Dengan saling mengisi kelimanya menerjang maju menyerang dengan begitu rapihnya pertahanan dan kompaknya serangan.

Bima meloncat tinggi dan bersalto diatas…
Kemudian menggerakkan bulu merak sehingga timbullah suara mendenging kencang…

Kelima orang yang tadinya rapih dalam bertahan sehingga beberapa serangan Bima kosng saja…. Giba2 dada mereka sakit dan bergetar kencang…
Beberapa memegangi dadanya yang sakit dan lupa menjaga diri…

Saat itu serangan Bima masuk telak…
Lutut dan sikunya terhajar keras…
1 tumbang…

Begitu lawannya tumbang seorang, Bima segera menjejak bahu lawannya keras dan seolah ada daya tolak yang ingin dia gunakan, Bima seolah tertolak dan meluncur kebelakang dan ini tak disadari oleh lawan2nya yang terkecoh…

Traktak… traktak….
Dua lawan terhajar bagian belakang lututnya jatuh terduduk tak bisa bangkit lagi…

2 dan 3 tumbang….

Kembali mengeluarkan daya lontar tadi kaki Bima menjejak tanah dan seolah ada pegasnya Bima terlontar ke depan….

Meluncur bagai baling2 lurus memutar

Drugdug drugdug….
2 lawannya teraakhir terhajar telak dada mereka sehingga lupa melindungi lututnya saking sakit dadanya…

Trak tak trak tak….

Dua lagi tumbang…
Habislah….
Tinggal yang giginya baru saja rontok….

Hanya sekelebatan wuuut wuut… trak tak tak…
Lutut si pemuda lepas engselnya…

Gubrak….

Semuanya tumbang…

27 orang semuanya tumbang….
Jeritan mengaduh….
Makian cacian dan teriakan kemarahan terdengar bersahut sahutan…

"Kalian tak seorangpun yang terluka kaki dan tangan sekaligus…
Bila kalian bekerja sama, kalian bisa berbarengan pulang…
Mohon maaf kalau kalian terluka, saya sangat tak bisa menerima lerlakuan kalian kepada wanita wanita saya…."

"Ha ha ha, hei anak muda kamu ini siapa ?
Berani2nya membuat murid2ku menderita hah?
Bapakmu apa ga ngajari kamu sopan santun hah ?
Kurang ajar !!!"

"Bima mundur kamu,
ha ha ha ada guru ga becus soal sopan santun eh nyalahin orang ga tahu sopan santun pula…
Ha ha ha….
Kang… sesekali mbok ya ngaca kenapa sih hah?"

"Kamu siapa hah ?"

"Mmm saya orang yang sakit perut gara2 geli lihat mukamu, ha ha ha…."

"Ha ha ha….
Gila bener nih orang…
Kamu lihat disana itu…
Istrimu dan tetangganya yang masih molek sudah jadi sandra saudara2 ku ha ha ha "

Glek….
Glek….

Sumarna, Bima tampak murka melihat istrinya dan istri Winoto meronta2 dalam bopongan dua orang yg berwajah kasar, dua orang lagi tampak tertawa terbahak2 disana…


***


Sumarna tercengang melihat istrinya dalam penguasaan orang lain. Tapi entah kenapa dirinya bisa tenang bahkan tersenyum….

Bima yang melihat ayahnya tenang dan tampak tersenyum ikut tenang, bagaimanapun juga bapaknya pasti punya perhitungan tersendiri…

"Ha ha ha….
Kalian bisa apa ? Memang bisa ngaceng ?
Banci macam kalian bisanya cuma ngomong saja
Ha ha ha"

"Anjing asuuu kowe yo Marna….
Kono deloken bojomu bakal/akan diperkosa di sawah dilihat orang2… ha ha ha"

"Ha ha ha kono delok en (sana lihat lah) itu yang menggul istriku apa bisa berdiri kontolnya ha ?
Wong kontolnya sudah dibuntungi gitu lho…
Ha ha ha"

Tiba2 entah bagaimana ceritanya dari belakang muncul mas Rangga dan lik Winoto….
Keduanya menarik celana orang2 yang memanggul ibu Rangga dan istri Winoto…

Srettt.. Tes…..

"Aaaaaaaaarrrvghhhhhhhhhhhhh"

Terdengar jeritan membahana kedua orang yang tiba2 kontolnya dipotes/dipotong habis oleh Winoto dan Rangga…

Rangga dan Lik Winoto dengan gerak super cepat bak burung gelatik merebut ibu dan istrinya kemudian melompat mundur mwnjauh…

Tinggallah dua orang yang tadinya memanggul istri Winoto dan Sumarna bergulingan memegangi pangkal pahanya yang sudah rata…
Kontol beserta telurnya hilang lenyap…

Saking marahnya….
Si guru orang2 yang ditaklukkan Bima melompat menyerang Sumarna…

"Bima, segera remukkan lutut dan siku2 nya sekaligus habis… tak pantas orang macam ini dikasih lunak…. Segera !!!"

"Baik pak…."

Wuing wuing….sreeet
Jeduak jeduak
Prak prok…

Sebelum orang itu menyentuh Sumarna, entah bagaimana caranya Bima seolah melesat cepat bagaikan kilat dengan sepenu ttenaga dan kemarahan yang ada menggerakkan serulingnya secara luar biasa…

Hanya sekelebat saja….
Dua lutut remuk…
Dua siku remuk….

"Aaaaaarrrhgggggggggggghg"

Teriakan membahana membelah langit siang itu…
Teriakan kengerian penuh kemarahan tapi juga keputusasaan dan kesakitan yang amat sangat…

Orang itu jatuh berguling2 seolah kambing yang habis disembelih….


Tak selang lama…..

"Aaaaaarrrhgggggggggggghg"

Teriakan kembali membahana….
Dua orang diatas sana yang masih berdiri juga bergulingan remuk lutut dan sikunya…

Ditambah dua orang lagi yang kehilangan kelakilakiannya juga remuk lututnya…

Tak begitu saja yang terjadi…
Sumarna mengambil batu kerikil sungai…

Swing …..prak
Swing…...prak
Swiiingg….. prak

Ke 27 orang yang lepas sendi tadi juga remuk lututnya sekaligus oleh lemparan batu yang dilakukan Sumarna….

Siang itu….
32 orang remuk lututnya…
Plus 2 orang diantaranya hilang kemaluannya…
Plus 3 orang remuk sikunya….

Sumarna benar2 marah dan tersinggung karena lawan2nya benar2 hendak memperkosa istri nya dan istri Winoto…

Ini soal kehormatan yang disentuh…
Ini soal harga diri….
Soal bagaimana lelaki membalas penghinaan terhadap wanitanya….
Itulah nilai2 yang selalu diajarkan oleh Sumarna…


Karina, Sabrina dan Cyntia….
Diam membisu, bagaimanapun juga pengalaman didepan mata mereka sungguh sangat liar biasa…

Ada dua hal yang akan mereka terus ingat, bagaimana ngerinya jika mereka jatuh ke tangan 32 orang yang gila dan benar2 biadab hendak memperkosa mereka…
Beramai ramai di alam terbuka…
Seandainya saja pihak keluarga Sumarna kalah apa yang akan terjadi ?
Bayangan kengerian itulah yang membuat mereka shock benar2…

Seumur hidup mereka belum pernah mengalami adegan perkelahian yang begitu dahsyat…
Bagaimana keluarga Sumarna begitu terlihat digdaya hebat dan sungguh sangat luar biasa kemampuannya.

Satu saja Bima sudah mengalahkan 27 orang sekaligus… sendirian….
Seorang diri…

Satu saja Sumarna dengan cepat kurang dari semenit meremukkan lutut 27 orang sekaligus seolah lemparan tangannya itu bagai lontaran granat..

Ada kegagahan disana…
Ada kegarangan disana…
Ada kehebatan disana…

Tapi ada kebijaksanaan disana….
Kalau orang lain, dengan kemarahan akibat istrinya diculik paksa macam itu dan dengan kemampuannya akan sulit memaafkan nyawa musuh2nya…

Keluarga ini hanya membuat musuhnyantak bisa berbuat jahat lagi…
Itu saja...

Kalau saja mengikuti hawa amarah mereka bertiga yang hendak jadi korban pemerkosaan…
Ingin rasanya mereka dicincang lumat sampai bentuk wujudnya tak tampak lagi…
Tapi keluarga ini begitu terukur…
Begitu memberikan kelonggaran atas hak hidup pemerkosa atau setidaknya nyaris jadi pemerkosa itu…


***

Sore itu keluarga Sumarna sibuk mengurus kasus rencana pemerkosaan dan penganiayaan di polsek di desa mereka. Kebetulan desa mereka adalah ibukota kecamatan, sehingga polseknya ada di desa mereka…

Puskesmas penuh…
Semua yang luka2 dirawat disini…
Namun begitu tahu masalahnya dan kenapa mereka sampai begitu, petugas disana bekerja setengah hati…
Ingin rasanya mereka yg terluka dibiarkan saja tanpa pengobatan…

Seluruh warga marah…
Apalagi kala mengetahui rumah pak Sumarna porak poranda bak diterjang angin puting beliung…
Rusak tandas…
Pintu2nya jebol dan semua perabotnya pecah atau remuk…

Empati berdatangan terhadap bu Sumarna dan bu Winoto yang tadinya sempat diculik…

Puskesmas dikepung warga…
Mereka hendak membakar hidup2 saja para berandalan yang twga hendak memperkosa ramai2 itu…

Luar biasa kemarahan warga…
Para polisi terpaksa menjaga puskesmas…
Kalaulah mereka tak terikat sumpah sebagai polisi ingin rasanya mereka ikut warga membakar para bajingan laknat itu...


***


Sementara di dalam para bajingan yang kesakitan mengaduh aduh karena kesakitan…

Ada satu polisi yang kesal dengan itu…
Dinyalakannya rokok…
Dan dimasukkan kedalam mulut bajingan yang mengaduh aduh…
Hingga bibir dan lidahnya melepuh…

Rasanya bergiliran para polisi ikut mwnyiksa menirukan polisi yang pertama…
Sampai akhirnya tak ada bajingan yang berani merintih…

Itulah bentuk kemarahan akibat brutalnya para bajingan itu…

Petugas puskesmas tidak berbuat banyak…
Mereka juga terikat sumpah…
Mereka hanya tak memberikan obat penghilang rasa sakit saja…
Itu saja…
Tapi dampaknya jauh lebih hebat dibanding memukuli para bajingan…

Sebagian mulai demam…
Tapi dibiarkan…
Sebagian mulai menggigil kedinginan akibat baju yang basah…
Tapi dibiarkan saja…

Menunggu pagi menjelang…
Mereka benar2 tersiksa bagai mau kiamat…


****

5 pasal berlapis menghadang didepan para pemerkosa dengan kekerasan, penganiayaan dan pengrusakan serta percobaan pembunuhan…

Luar biasa…

Belum lagi nanti dipenjara mereka dihadapkan pada siksaan para narapidana yang pasti sangat muak terhadap pemerkosa….

Siksaan tak henti2nya …
Sampai nanti mereka keluar…
Entah bisa keluar entah mati di penjara…

Kalaupun keluar mereka bisa apa ?
Cacat tubuh mereka…

Itulah hebatnya Sumarna…
Apa yang dilakukannya jauh lebih membuat para bajingan menderita dibanding langsung dibunuh…

Itulah pembalasan dendam yang benar2 tuntas…
Bersih tanpa masalah tapi hasilnya luar biasa menyiksa….

Entah kenapa para bajingan mengincar Sumarna…
Tak ada yang tahu…
Semuanya me-reka2…
Tapi ada 2 alasan utama…
Kekayaan dan Wanita….


****

Sadis ya plotnya…
Kok jadi kaya cerita silat begini nih….
Duh kah…
Ga tahulah….

Ha ha ha

Salam Edan E

 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd