Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

SERULING BAMBU



BAB 16
TRIO GADIS BINGUNG



Peristiwa di sawah kemarin benar2 sangat luarbiasa bagi Karina, Cyndi dan Sabrina. Ada perasaan tegang dan takut, tetapi lebih banyak rasa syukur dan bahagia telah lolos dari kejadian yang mengerikan.

Ada rasa haru dan bangga terhadap keluarga besar Sumarna yang begitu saling menjaga dan bekerjasama dan saling menghargai. Keluarga yang benar2 luar biasa di mata mereka bertiga..

Kehadiran mereka bertiga juga yang mengaku pacar2 Bima diterima tanpa banyak tanya dan rasa ingin tahu.
Diterima dan diperlakukan layaknya pacar anaknya benar2…
Yang dihargai sebagai calon anaknya…
Diperhatikan layaknya calon menantu…
Diterima dengan penuh kehangatan...
Dilindungi kepentingannya…
Disayangi…


***

"Na gimana ini kita sekarang ?"
"Gimana apanya Rin ?"
"Perasaanmu sama mas Bima bagaimana ?"
"Maksudmu ?"

"Kemarin2 aku masih mikir kamu nih pura2 sayang dan cinta sama mas Bima, atau setidaknya cuma pengen sex belaka seperti semula"

"Hassshhhh Rin, awalnya begitu dulu, tapi sejak pagi itu di rumah Bima, dimana sama sekali Bima ga pengen dipuaskan aku jadi benar2 berubah Rin…

Bagiku sekarang Bima tuh pemilik hatiku satu2nya.
Orang mau bilang apa aku dah ga peduli Rin…
Selama mas Bima menerimaku, aku akan berusaha menjadi lebih baik…

Cuma….."

"Cuma apa Na …?"

"Hhaaaaaassshhh…
Aku masih bingung sama mas Bima…
Bener ga dia sayang sama aku…
Sama kita bertiga ?"

"Ho o….
Cyndi tuh merasa mas Bima sekedar ingin menyenangkan kita saja…."

"Sebentar….
Kenapa kalian mikirnya kayak begitu ?"

"Mmmmm….
Aku merasa mas Bima kaya cuma kasihan saja ke kita2 ini…..
Sedih jadinya…..
Kayaknya beda banget ke kamu deh Rin..
Apa gara2 kami dah ga suci lagi ya…."

"Mmmmd.
Kayaknya ga deh …..
Cuma mas Bima memang suka begitu kok…
Mungkin dia masih ga percaya kalau kamu semua nih cuma buat dia…
Maksudnya dia mikirnya kalian nih masih mau berpetualang dulu…"

"Maksudnya ?"

"Lha awalnya khan kalian mau sekedar berpetualangan tho deket2 sama mas Bima ?
Memangnya kalian mau beneran jadian sampai jadi istri mas Bima…?
Bener nih ?"

"Isssshhh kamu ga percaya Rin …?
Haaaaaaahhh"

"Aku.. Mmmm setengah ga percaya sih…
Habisnya kalian khan biasa hidup liar sih…
Gimana ya ngomongnya…. mmm
Lebih pada belum teruji dan terbukti lah…
Itu saja, gini saja deh…
Kalian punya keyakinan berapa prosen bakalan bisa setia cuma sama mas Bima ?"

"Mmmm iya sih…. Kami ga bisa jawab..
Khan ngelaksanain juga belum lama…
Kalau kamj jawab misalnya 100% percaya ga lu Rin?"

Asal kalian bilang 100%, aku percaya saja…
Lha kalian sendiri ga berani njamin gitu lho"

"Hiks hiks hiks….
Bukan ga berani jamin Rin…
Lebih kepada takut omongan kami ga dipercaya saja….
Pengen mati saja aku….
Huuuu huuuuu"

"Hi hi hi Sabrina kamu ga sekalian mati juga ?
Biar akunya bisa memiliki sendiri mas Bima ?
Hi hi hi"

"Kamu kok jahat sih Rin….?
Hiks hiks hiks….
Sekalian saja kami kamu racuni Rin…."

"Hi hi hi, lho kok jadi aku yang salah ya….?
Gini nona2 manis…
Mas Bima pernahkah mempermasalahkan status kalian kah ?
Pernah nanyakan soal kalian pacaran sudah trmbus atau masih perawan ?

Setahuku mas Bima cuma menanyakan kalau ada yang bisa memuaskan kalian lebih dari kepuasan yang bisa diberikan oleh mas bima kalian bakalan pindah ke lain hati ga ?

Itu saja khan ?
Yang ditanyakan itu soal kesetiaan…
Bukan keperawanan…
Kebinalan atau lain sebagainya"

"Lah khan sama Rin, apa bedanya ?"

"Jelas beda lah….
Iya sekarang mas Bima masih sehat dan gagah…
Misal dia sekarang atau besok sakit bagaimana ?
Masih cinta kah ?
Mas Bima butuh cinta yang bukan gara2 kepuasan seksual semata…
Paham ?"

"Maksudnya….?"

"Lha kalau mas Bima sakit ga bisa ngenthu atau ngentot sama kalian, lantas kalian masih cinta ?"

"Haaaaah kalau kamu nikah sama orang yang ga bisa ngaceng mau kamu Rin….?
Nanyanya jangan gitu dong…
Semuanya juga butuh kontol yang bisa ngaceng lah…
Bohong kalau ga butuh…"

"Hi hi hi kok ngegas….
Kalau kebutuhan mah ga usah diomong lah…
Maksudku ini seberapa lama kalian mampu menahan diri kalau dalam situasi semacam itu ?"

"Kalau dibalik bagaimana? Kamu mampu berapa lama?"

"Mmmm aku ya akan semampu tenaga dan pikiran memperjuangkan cintaku cinta kami lah….
Usaha berobat kek atau bagaimana dulu…
Puasa dululah…"

"Terus kamu pikir jawaban kami artinya begitu tak bisa melayani kami kami langsung lari begitu saja tanpa berusaha seperti kamu bilang ?

Jangan merendahkan lah…
Kami juga pasti berusaha untuk semampunya berusaha sebaik2nya demi orang yang kami cintai"

"Hi hi hi….
Itulah….."

"Apanya….?"

"Harusnya jawab dong seperti itu…
Dengan penuh keyakinan, bukan dengan kelemahan dan menangis…
Cinta itu diperjuangkan sayang…. Cantik….
Melulu soal minta restu ortu saja apa kalian dah mikir sulitnya ?"

"Orang tua ? Memang mau ngajak nikah ?"

"Lha kalian maunya sampai batas mana ?"

"Mmmmm tahulah…."

"Lhaa….. Waduh…."

"Aku nih masih belum mikir mau nikah saja…
Pacaran dulu lah…
Meski pacaran nya kaya begini…
Napa harus menikah ?"

"Waduuh…."

"Kamu ini kok waduh2 terus sih Rin ?"

"Waduh….. Gimana ngomongnya ya …
Kalau itu maumu artinya masih belum mau serius berhubungan ya …?"

"Ga serius gimana ? Wong ngentot saja dikasih kok?"

"Waduh….."

"Lhaaa waduh2 lagi ini…."

"Ya gimana ya….
Bingung menjelaskan deh…."

"Pelan2 saja coba….."

"Gini non, boleh tahu kenapa lu nangis2 ke Bima segala ?"

"Mmmm….
Gimana ya, aku tuh kemaren nyesel banget sudah main sana main sini dengan banyak lelaki demi keniknatan, rasanya aku nih nakal banget deh…
Aku malu dihadapan Bima…."

"Terus Bimanya masalahin itu ga ?"

"Nggak sih…
Mmm maksudnya apa sih itu…?"

"Maksudnya Bima tuh ga masalahin masa lalu nona…
Dia hanya masalahin masa depan saja…."

"Mmm jadi dia minta komitmen ke depan dari aku gitu ?"

"Ya…."

"Khan sudah aku kasih tahu aku bakalan cuma buat dia"

"Sampai kapan ?"

"Sampai nanti lah.."

"Kapan itu nanti ?"

"Sampai matilah, sampai maut memisahkan"

"Sampai mati pacaran terus…?"

"Ya gak lah…. Pasti menikah juga"

"Nah…. Itu dia"

"Tapi khan ga sekarang lah Rin"

"Terus targetmu kapan ?"

"3-4 tahun lagi lah setidaknya lulus dulu"

"Itu… Yang diminta Bima, setelah itu sanggup ga kamu yakini dirimu menikah sama Bima dipoligami dia ?"

"Mmmmm… entah ya"

"Itu….!!! Paham sekarang ?"

Karina tersenyum kepada Sabrina yang melongo setelah percakapan panjang dan melelahkan itu, juga kepada Cyntia yang ikut melongo

"Tahu ga kemaren marahnya bima segimana karena kita dianggap pelacur ?
Yang ngomong begitu rontok giginya 4 buah…
Kenapa ?
Karena itu soal harga diri wanitanya…

Itulah cinta…
Yang bukan hanya soal selakangan saja…
Ini soal bagaimana menjaga martabat wanitanya..
Soal harga diri wanitanya…
Soal cinta sejati seorang calon suami yang manjaga istrinya dari hinaan dan cacian orang…

Itulah kenapa kamu ditanya soal masa depan, bukan masa lalu.
Sebab begitu kamu komit utk masa depanmu…
Kehormatanmu…

Dia juga komit menjagamu…
Keselamatanmu…
Harga dirimu..
Kehormatanmu...

Paham sekarang ?"

Cyntia dan Sabrina menangis…
Mereka jelas2 merasa bersalah kepada Bima karena menganggap Bima tak memperhatikannya…

Air mata meleleh dipipi mereka deras…

"Kamu tahu kenapa bapak meremukkan semua lutut para lelaki bajingan itu….
Bukan buat puas2an semata….

Lebih jauh dari itu…
Untuk melunaskan hutang karena hilaf sampaipun istrinya berhasil diculik orang…

Dia harus melunaskan sakit hati istrinya…
Harus mengembalikan kehormatan istrinya…
Menghinakan orang yang telah menghinakan istrinya….

Membuat istrinya bisa mengangkat mukanya kembali setelah diculik…
Memotes konyol penculiknya yang hanya memanggul istrinya mungkin juga memegang2 istrinya…
Dan itu demi kehormatan istrinya…
Bukan kehormatannya semata…
Itulah cinta yang diajarkan bapak Sumarna kepada Bima…

Lha kalau kamu semua ga mau komit ya Bima bisa apa ?"


***

Pagi itu keluarga Sumarna ga kemana2 semuanya fokus membenahi rumah dan pwrabotan yang rusak. Ada yang harus diganti ya dibuang untuk dibelikan gantinya..
Ada yang hanya cukup diperbaiki saja…
Ada yang rusak atau lecet sedikit ya dibenahi secara mudah…

Simple saja sebenarnya acuan pekerjaan itu bagi mereka, masalah besarnya adalah kadang ada nilai historis yang dalam bagi keluarga Sumarna untuk menyingkirkan barang2 yang rusak berat…

Gudang sudah penuh…
Masih saja banyak barang yang disimpan untuk rwncananya diperbaiki entah kapan..

Akhirnya lewat tengah hari selesai sudah acara berbenah ruangan…
Karina memberikan usulan disain interior yang baru yang nantinya akan menjadikan penampilan rumah agak lebih segar…

Saran seorang anak kuliahan arsitek tentunya berbeda dibanding orang awan kalau urusannya soal disain mengatur rumah berikut interiornya.

Pak Sumarna dan ibu diiringi Astrid akhirnya berbelanja bersama perabot2 yang akan menggantikan yang rusak..


***

"Duh sayang, ga keliru ajak2 arsitek buat beli perabot rumah ya…
Rumah jadi semarak begini pa…
Waaah jadi bagus banget pa"

"Duh mama kalau muji selangit deh ma….
Karina jadi malu…
Cuma beli2 dan belanja khan hobby wanita ma…
Hi hi hi"

"Iya nih Karina, mamamu pengen nambah cucu dari kamu kali…
Ha ha ha biar mau nikah muda sama Bima…
Eh kapan kalian balik ?
Apa ga capek itu bolak balik terus ?"

"Habisnya gimana pa? Banyak kerjaan soalnya pa
Rencananya sore ini pa…
Soalnya kasihan Bima kalau di besokkan ga bisa istirahat dianya"

"Hi hi hi, pa….
Palingan Karina pengen dikeloni sama bima disono pa…
Disini ga berani dia minta dikelonin"

"Iiihhh mama, ngapain ga berani ma ?
Bimanya sih suka jaim ma…
Ga disono ga disini ga mau ngelonin Karina ma…"

"Ha ha ha …
Nanti papa suruh ngelonin kamu
Bapakmu biar mati muda saking kagetnya…..
Ha ha ha"

"Isssh papa…
Bisa2 mas Tanto marah lho pa…
Hi hi hi"

"Lho papa dan mama kenal sama bapak ?"

"Lha bapakmu ga pernah cerita tho kalau papa suka kumpul2 dirumah bapak mu dan Tanto?
Dulu rumah kakekmu itu markas tempat nongkrong yang asyik punya…"

"Hi hi hi….
Rumah kakekmu itu tetanggaan sama rumah papa ku dulu…
Ini papa suka main ke rumah Tanto ya gara2 pengen makan gratis di rumah mama"

"Lho …"

"Terus mama minta dikelonin deh… hi hi hi"

"Ha ha ha mama nih….
Karina jadi bener2 minta dikelonin lho nanti…."

"Iissshhh papa nih beneran ?
Karina nanti paksa Bima ah kelonin Karina…
Hi hi hi"

"Jadi pengen nikah cepet2 nih…?

"Ga ah… pengen cepet2 dikelonin saja…
Hi hi hi habisnya diajarin nakal sama papa mama"

"Ya deh nanti papa biar telpon bapakmu….
Biar Bima bisa cepet nikahnya…"

"Iiihhh papa….
Awas lho kalau ga nelpon bapak cepet2…"

"Hi hi hi, pa…
Bener2 harus cepet2 minta sama bapaknya Karina…
Jangan sampai kelonan ga jelas Karina nya…"

"Ha ha ha…
Karina merah mukanya ma…
Pengen cepet2 nikah ma…."

"Iiih papa mama jelek….."

Begitulah akhirnya Karina jadi dibully habis…


***


Sore itu sekitar pukul 3an…
Rombongan Bima pulang atau tepatnya balik ke kampus lagi…
Kali ini yang nyupir si Sabrina dan Bima dibelakang bareng Karina…

"Lho kok Bima dibelakang sih ?"

"Hi hi hi papa mama ini bagaimana sih…
Katanya Karin disuruh kelonan sama mas Bima…
Ya Karina mah anak nya nurut kok pa ma…
Hi hi hi"

"Adduuuh ma, waduuuh kita harus cepet2 minta nih ke bapaknya Karina.."

"Harus pa ma, pokoknya kalau ga ya Karina bikin anak duluan deh…
Hi hi hi dah papa mama, mas Rangga mbak Tina…"

"Hi hi hi, kalem we Rin, mama pastikan papa ga akan lupa minta kamu ke bapakmu….
Dah kelonan saja yang mesra ya….
Hi hi hi"

Begitulah keakraban Karina dengan pak dan bu Sumarna, tapi tidak dengan Sabrina dan Cyntia.

Mereka berdua masih mikir untuk mengakrabkan diri dengan pak dan bu Sumarna, mereka masih perlu menyelaraskan pikiran dan hati mereka dan masih merasa perlu menjajagi kemauan dan keinginan orangtua juga…

Percakapan dengan Karina semalam, membuat mereka setidaknya menjaga jarak terhadap Bima dan keluarganya dulu…

Sepanjang jalan Sabrina dan Cyntia hanya diam tanpa bicara apa2. Pikiran mereka melayang2 entah kemana…

Sementara Karina sudah meringkuk tertidur di dalam pelukan Bima yang dengan lembut menepuk2 bahu Karina, kadang juga mengelus rambutnya.
Sesekali mencium dahi Karina.

Karina nampak damai dalam pelukan Bima, kelonan dalam artian harfiah…
Tak ada nafsu disana…
Hanya kehangatan pelukan seorang kekasih yang mengasihinya saja sebagai penghantar tidur Karina.

Sabrina jelas heran, kok bisa2nya Karina langsung tidur kaya begitu ?
Ga pake cumbu2an dulu….
Remas2 dulu...
Namun sebenar2nya dalam hatinya ada keinginan untuk dikasihi seperti itu…

Cyntia juga berfikiran tak jauh dari sana.
Sepanjang hubungannya dengan mantan kekasihnya yang memang hanya seorang itu, rasanya tiada hari tanpa mengadu kelamin dan cumbu rayu yang panas melenakan.

Yang pasti, baik Sabrina ataupun Cyntia sangat heran dan takjub kepada Bima yang entah kenapa sampai saat ini sekalipun digoda macam apapun sepertinya Bima tak ingin begitu saja mengumbar hasrat birahinya pada mereka bertiga.

Bima benar2 memperlakukan mereka dengan baik dan penuh kasih sayang dan bukan berarti tanpa birahi sama sekali, hanya saja Bima bisa mengerem nafsunya saja…

Sepanjang jalan Karina tertidur dalam pelukan Bima dan sepanjang jalan itu pula Cyntia dan Sabrina diam duduk namun pikirannya berputar2…
Bima entah kenapa tak membuka pembicaraan sama sekali. Membiarkan kedua bidadari di kursi depan diam…..


***

"Sayang, bangun gih, sudah sampai di rumah mas Bima nih sayang….."
Bima dengan lembut membangunkan Karina sambil menepuk2 pipinya dan tersenyum….

"Aaaahhh kok cepet sih….? Duh Karina belum puas dikelonin mas….."

"Ha ha ha, yuk turun kalau begitu kamu nginep sini saja ya….
Biar mas Bimanya bisa ngelonin kamu"

"Hi hi hi asyiiik….
Karina turun deh…
Makasih ya mas…."

Sabrina dan Cyntia tetap duduk dalam posiainya semula dan tetap diam membisu…

"Heiii… Na Tia…
Ayo turun dulu, kita makan malam disini ya…
Biar Karina yang masakin deh…
Itung2 latihan jadi istrinya mas Bima…
Hi hi hi"

Dengan riang Karina turun dari mobil, sementara Bima sambil tersenyum memeluk dua bidadari di depan sambil mencium mereka dengan lumatan yang panas bergantian….

"Yuk sayang, duuh masnya didiemin terus nih…
Muuaaachh, yuk turun dulu sayang, mmmmm"

Sabrina meneteskan airmata dipipinya…
Cyntia juga…

"Mmuaaach muuuaaach, mmm yuk ah…
Siapa duluan nih yang mau digendong sama Bima turun ?"

"Akuu…...mas"
"Ha ha ha ok deh…"

Bima kemudian turun dan membuka pintu depan dan menggendong Cyntia masuk kedalam rumah…
Tak lama kemudian Bima keluar lagi membuka pintu dan menggendong Sabrina.

Bima menutup pintu dengan kakinya dan Sabrina memencet tombol di kuncinya untuk mengunci mobil…

"Muaaaachhhh"
"Eh… kok nyiumnya ga mesra gitu ?"

"Muuuuuuuaaaachhhhhh aaaaah"
Sabrina melumat bibir Bima dengan panasnya.
Bima melayaninya sambil tetap menggendong Sabrina dengan mesra….

Cyntia melihat Bima berciuman melumat tepatnya dengan panas bibir Sabrina tersenyum…

"Hi hi hi….
Jadi ini ceritanya minta dicium panas nih Sabrina? Duh tadi kirain ngambek sama mas Bima…"

Bima tersenyum dengan sangat teduhnya ke arah Cyntia seolah meminta Cyntia memahami kondisi Sabrina…
Cyntia membalas sama…

Bima terus menggendong Sabrina masuk kamar dan merebahkan Sabrina di tempat tidur kemudian melanjutkan melumat bibir Sabrina….

"Mmmmmmffhhh"
"Aaaaaahhhhhh"

Setelah melepaskan ciumannya…
"Sayang capek ya….mmmm bobo dulu ya….mmm"
Sambil tersenyum Bima meraupkan tangannya memejamkan mata Sabrina dan menepuk2 pahanya yang sudah diselimuti tadi dengan lembut.

Anehnya, entah karena semalam Sabrina susah tidur dan karena capek menyetir…
Dengan cepat Sabrina terlelap…

Keluar dari kamar, Bima menghampiri Cyntia…

"Mmmuuaaaachh mmmm sayang, mas Bima bantuin Karina dulu ya sayang. Mmm atau sayang pengen bantu2 juga mmmm"

"Mass…. Cyntia pengen dipeluk bentaaaar saja"

"Oh ok ok…. Sini sayang mmmm"
Lalu dengan lembut Bima memeluk Cyntia dan memberikan kecupan di kepala Cyntia…

Nampak mengalir deras airmata Cyntia jatuh di dada Bima..
Bima hanya diam dan menepuk2 bahu Cyntia sambil tetap mencium kepala Cyntia….

Tak lama kemudian Cyntia tertidur pulas dalam pelukan Bima…
Bima lagi2 menggendong Cyntia masuk kamar dan merebahkan serta menyelimutinya dengan lembut…


***

"Duh istri mas satu ini, benar2 hebat…
Mmmmmuuach…"

Bima memeluk Karina dari belakang, kemudian mencium bibir Karina setelah menolehkannya ke belakang…

"Mmm masak apa sayang ?"

"Masakin mas ayam goreng dan lalap sambel plus tahu tempe, resep yang mama ajarkan kemaren, hi hi hi baru nyoba, ntar jangan diketawain ya mas"

"Mmmmmm mana bisa mas ketawain…
Mmmuuaaach… mmmmuuuuuuuaaachhh"

Bima membalikkan tubuh Karina dan melumat bibirnya dengan rakusnya…
Karina membalas cumbuan2 itu dengan tak kalah rakus dan panasnya…

"Mmmmffhhh Sebentar mas ya…
Karina beresin ini dulu, tinggal naruh di meja kok, boleh?"

"Mmm mmm"

Bima melepaskan pelukannya dan membantu Karina beberes dan menyiapkan meja makan…

Kemudian dengan lembut memeluk serta menggendong Karina menuju sofa….


***


Kali ini pergumulan mereka berdua benar2 panas…
Lumatan bibir Bima ke bibir Karina begitu dahsyat sehingga seolah bibir itu terpatri lengket beraatu…

Lidah mereka saling mengait2 di dalam sana…
Tangan Karina entah kapan beraksinya tiba2 celana Bima melorot turun …
Dibelainya kontol Bima dari luar CD …
Lembut belaian Karina tapi luar biasa pengaruhnya…
Kontol itu segera mengeras hingga kepalanya berada di luar nongol dengan gagahnya….

Karina kemudian jongkok didepannya…
Dengan lembut dilepaskan CD Bima dan tampillah kontol besar berurat milik Bima…
Inilah pertama kalinya Karina memegangi kontol dan kemudian menciumnya dan menjilatinya seolah permen.
Karina berkali2 melihat film BF dan mencoba tahu soal sex dan cara2 membuat lelaki bisa mencapai kepuasan.
Semalam Karina sempat browsing internet belajar cara2 menyenangkan lelaki dengan mengemut kontolnya…

Kali ini Karina benar2 mempraktekkannya…
Kepala Karina bergerak2 maju mundur dengan lembut sambil lidahnya berputar2 didalam merangsang kepala kontol Bima…

"Aaaaassshhhh duuh Riiin ……"
"Aaaassshhh….

Karina mempercepat gerakan kepalanya sehingga Bima lebih terangkat lagi birahinya sampai sampai akhirnya…

"Aashhhhh ssssshhh Riin aku maau keluaar……
Aaaaaaarrrgghhhhhhhh"

Crot crot crot…

Peju Bima berhamburan keluar dari kontolnya…
Karina menampung semua….
Sambil terus merangsang kepala kontol itu dengan lidahnya …

Glek…

Dan menelannya….


***

Bima masih belum begitu sadar dengan dirinya….
Kenikmatan yang diperolehnya benar2 luar biasa…
Sampai2 Bima memejamkan matanya agak lama…

"Sayang…. Gimana ?"

Bima masih terdiam memejamkan matanya….
Baru kemudian matanya terbuka…
Dilihatnya Karina dibawah sana tersenyum senang dan bahagia….

"Duh Karina sayang ku…. Bidadariku…
Terima kasih ya…. Duh...tadi itu benar2 surga sayang…. Nikmatnyaaa…."

"Mmm maksih ya masss….."
Karina menitikkan airmatanya tampak benar dia bahagia telah memberikan kebahagiaan dan kesenangan bagi Bima….

Perlahan Karina memasangkan kembali CD dan celana Bima benar2 seolah seorang istri berlaku buat suaminya…
Melakukan penghidmatan bagi suaminya.

Bima kemudian menarik tubuh Karina keatas dan membelai rambutnya serta mencium dahinya…
Memeluknya erat…

"Makasih ya sayang….. Bidadariku"


***

Sabrina melihat atau tepatnya mengintip dari balik pintu yang terbuka sedikit. Ada rasa haru di dadanya betapa Karina memberikan contoh kebaktian seorang istri kepada suami, padanya...

Betapa benar kebahagiaan itu terpancar dari mata Bima dan Karina….

Hanya begitu saja...
Tapi nampak benar kalau Karina sangat senang dan bahagia…
Kebahagiaan Karina hanya karena menghadirkan kenikmatan bagi Bima…
Kebahagiaan Bima karena ada yang rela mempersembahkan kenikmatan baginya tanpa menerima apapun….
Tampak betul Bima bahagia bujan karena mendapatkan kenikmatan tapi lebih karena ada orang yang rela memberikan kenikmatan padanya, sekalipun orang itu belum dapat apa2...

Bahagia itu karena bisa membahagiakan orang lain…

Sabrina akhirnya memahami kenapa Bima seolah tak apa2 ketika mereka semua kala itu, Karina Cyntia dan dirinya mendapatkan orgasme dari Bima namun Bimanya sendiri belum apa2 dan Bima tetap bahagia..

Bima dan Karin sungguh telah mengajarkan arti kebahagiaan itu untuknya….


***


Kletek….

"Duh sayang, sudah bangun kah ? Sini2 mas Bima peluk dulu dong….."

Sabrina segera seolah terbang berlari memeluk mas Bimanya….

"Hiks hiks hiks…. Maafkan Sabrina ya mas, Sabrina ternyata wanita yang hanya menginginkan kesenangannya sendiri, egois dan tidak memikirkan pasangannya….. huuu huuu"

"Lha dalah kenopo tho Na…. Mmmm ? Sayang sini lihat mas dulu sayang…. Duh kah mas ga papa kok soal apapun yang kemarin2 sayang…

Karina sini sayang bareng2 kita peluk Sabrina sayang biar tenang…. Yuk sayang…."


Kletek….


"Eh Cyntia sayang sudah bangun? Yuk peluk mas sini yuk…
Mmmm mas bahagia dipeluk begini sama bidadari2 yang sangat centik2 ini….mmm
Sabrina… sudah lapar belum…?
Cyntia lapar ga ?
Duh mas laper sekali sayang…
Bisa kita makan? Tapi ga boleh melow2 ya…
Mmm senyum dong
Ha ha ha yuk kita makan yuk"

"Baik sayang, Sabrina siapin dulu mejanya ya…"

"Mmm sayang mas duduk disini mas…"

"Eh iya2… duh ini mas dipeluk dari belakang nih ha ha ha Cyntia sayang sini mas cium dulu muuuaaach…
Ha ha ha sini sayang Cyntia duduk disini"

Jadilah semua kerepotan melanda Bima…
Sabrina yang tiba2 melow…
Cyntia yang masih setengah mengantuk…
Karina yang luar biasa...
Semuanya cantik mempesonakan…
Bima berusaha memperhatikan semuanya…
Kadang makan dari suapan Karina…
Kadang sambil mencium Sabrina…
Kadang menyuapin Cyntia yang matanya setengah terpejam…

Belum apa2 Bima sudah benar2 kerepotan…
Bima entah kenapa juga menikmati kerepotannya…
Bidadarinya entah kenapa juga seolah bahagia melihat Bima repot dan tetap membagi perhatiannya kepada mereka…
Karina yang bahagia melihat sahabat2nya merasa bahagia..
Sabrina yang juga mulai merasakan bahagia…
Cyntia yang lucu karena masih saja pura2 tidur juga bahagia...

"Ha ha ha ….."
Bima tertawa senang begitu saja kala melihat semua bidadarinya yang macem2 kelihatan senang…

"Iissshhh kenapa tiba2 tertawa mas ?"
"Mas kayanyaknya mau kelitikin yang pura2 tidur…
Tapi belum2 mas sudah tertawa membayangkan nya saja ha ha ha"

"Iiih kalau tahu kenapa diam mas iiih"

"Ha ha ha, soalnya wajahmu kalau pura2 tidur mesum banget Cyntia sayang…. Ha ha ha
Jadi we mas suka lihatnya"

"Jadi mas suka Cyntia karena wajah mesumnya ?"

"Ha ha ha, kalau ngambeg gini tambah mesum Cyn wajahmu ha ha ha…
Haduuh… Jangan cemberut lah sayang…
Mas itu sayang sama Cyntia karena gimana ya bilangnya….

Mmm…. Awalnya kasihan saja sebenarnya mendengar kamu lagi ada masalah… terus kesini2 nya bukan karena itu lagi…

Ada semacam ikatan yang ga jelas apa pokoknyalah… seolah mas itu ga bisa ga harus selalu mikirin Cyntia, bagaimana sayangnya mas bahagia dan bagaimana melindunginya pokoknya macem2…

Baru tadi mas tahu kalau Cyntia itu menggemaskan dan berwajah mesum…. Makanya sepertinya lucu gitu"


"Mas Bima jelek…. jelek… jeleeeeek
Pokoknya Cyntia marah… maraaah.."

"Duh maaf ya sayang….."

"Auch aah …. Pokonya sini peluk Cyntia sambil cium…"

"Ha ha ha iya bidadariku… Sini peluk mas….
Muuuaaaachhhh muaaachhhhh"

Begitula Bima hari itu seneng seneng bingun menghadapi 3 wanita yang luar biasa ini…

Luar biasa cerdas…
Luar biasaa cantik…
Luar biasa sexy…

Pasrah lagi diuwik2…
Duh…..


****

Ha ha ha….
Kebingungan melanda…
Cerita jadi ga jelas mau kemana lagi arah…

Wes mbuh kah…


Salam Edan E
Bima jadi menang banyak. .... smoga dan menjadi "gong" di keluarga Pak Sumarna ... beristri 3 !!
Ngac ..kliru. !!
lanjut dan tankiyu
sehat selalu Ki
 
Ayo hu update.....masak paijo sudah di Madrid seruling bambunya masih di barcelona...,.nanti seruling bambunya diambil Pak No lo......
 
Bimabet
SERULING BAMBU



BAB 17
CYNTIA GALAU



Pagi ini Bima dan Karina bekerja diantar oleh Sabrina dan Cyntia.
Yang jelas Laboran pagi2 sudah datang, penuh semangat malah, dalam bayangan mereka hari ini ada bidadari yang ikut bekerja, cantik sexy bajunya asyik lagi….

Dan betapa bengongnya kala Bima turun bersama Karina, Cyntia dan Sabrina bareng2…
Ketiga gadis itu benar2 bidadari….
Yang sexy dan luar biasa bukaan bajunya…

"Mas nanti kabari Sabrina ya, jemput jam berapa, biar ga nunggunya mas lama….
Met bekerja ya mas…
Muuaaaaachhhhh"
Sabrina melumat bibir Bima sambil mengalungkan lengannya di leher Bima…

"Ok Sayang, pokoknya nanti mas Kabarin deh…"

"Muuaaaachhhhh dah mamaas, Cyntia ikut Sabrina ya sayang….
Bekerja yang bener ya….
Hi hi hi"

Laboran yang melihat betapa kenyalnya susu Sabrina dan Cyntia menekan dada Bima hanya menelan air liur…

Mana dari samping kelihatan kalau susu itu benar2 gedhenya luar biasa…
BH nya kaya ga ada lagi….

"Cuuukkk….
Bim, jian kon iku ngenthel2i wong wadon kok (habis2in cewek)"

"Asu kok Bim, cewek 3 mbok kareti dadi siji…
(Cewek 3 dikaretin jadi satu)
Babi…."

"Ha ha ha…. Mbak e, lek Bima wes ra iso ngadek karo aku we yo mbak e….?"

"Hi hi hi, mari mas…. Muaaach
Ciumnya jarak jauh saja ya…. Hi hi hi"

"Cyntia yang pake baju berbahan tebal dan lebar membungkuk seolah memberi salam…
Susunya yang extra large langsung terhampar bagi mata2 laboran yang sayu, lengkap sama putingnya …..
Menetes air liur mereka….
Setengah sadar hingga ga tahu kapan Sabrina masuk mobil sembari memamerkan celana dalam nya yang seolah tak sengaja….

Keduanya benar2 luar biasa binal dan baik hati…
Suka memberi pemandangan yang diidamkan pria…


***


Bima melihat kelakuan Sabrina dan Cyntia yang memamerkan tubuhnya seolah itu tidak sengaja hanya tersenyum dan tak berkomentar apapun. Karina yang berada di sampingnya merasa heran kepada Bima yang seolah tak mencintai mereka bertiga.

"Mmmm mas sayang….
Iiih napa kok Sabrina dan Cyntia gitu sih…"

"Ha ha ha napa sayang, apan sayangnya mas yang ini juga sama saja ? Ha ha ha"

"Mamas sayang ga papa gitu kami dipelototin gitu?"

"Lha mas ini khan ga berkuasa atas mata orang lain dinda sayang? Mata2 mereka ya mas bisa apa, lagian kayaknya kalian bertiga menikmatinya khan jadi bahan pelototan orang ?

Lha masa mas larang2 segala, memangnya mas ini suaminya gitu ?, lagian mas ini khan ga mau mengekang atau menahan apa yang kalian ingin capai dan raih. Lagian apa untungnya melarang kalian seperti itu ?"

"Mas ga marah kami seperti itu mas ?"

"Mmmmm apa alasannya marah sayang? Kalian suka khan diperhatikan kaya begitu ? Lha masa mas melarang yang kalian suka ? Lagian kenapa mas marah ?"

"Mas ga cemburu kah ?"

"Mmm… begini, kalian pengen membuat mas cemburu kah ?"

"Ya ga pengen sih membuat mas cemburu, cuma lelaki mana yang ceweknya dipelototin gitu sampe netes2 gitu ga marah ?"

"Lah… kalau punya cewek yang suka dipelototin sampe netes2 gitu marah ya ngawur itu namanya, wong dia tahu kok ceweknya begitu kok mau jadi pacarnya ?"

"Lhooo kok?"

"Lha iyalah? Cowok ****** itu namanya yang tahu dia ga suka pada ceweknya masih mau sama ceweknya khan ?"

"Lhooo kok?"

"Dari tadi kok lah lho terus sih sayang ?"

"Jadi mas suka kami dipelototin kaya begitu ?"

"Nah…. Jangan dibalik lah, kamu suka aku larang2 kah? Apalagi sesuatu yang kamu sukai dan malah menjadi kebiasaan"

"Maksudnya gimana mas? Bingung Karina mas"

"Ha ha ha, mas itu ga suka melarang2 yang kamu semua sukai dan bahkan menjadi kebiasaan. Selama ini mas ok2 saja kok, toh ga diapa2in cuma dipelototin khan…? Satunya suka dipelototin satunya melotot…
Ya sudah…
Khan begitu…
Kalau ternyata mas akhirnya merasa terganggu ya paling mas pilih yang paling rasional lah…"

"Yang paling rasional gimana?"

"Lha kalau kamu semua suka dan yang melototin suka dan mas ga suka itu, daripada ada yang marah2 dikekang lah dilarang lah…. Macem2 pokoknya yang bikin tengkar dan suasana ga nyaman…. Ya mas yang mundur lah, mas cari lain yang mas suka…

Itu bukan hanya di kasus ini saja lho, bukan soal pamer keseksian saja… di semua hal mas seperti itu.

Paham sayang ?"

"Mmmm…. Jadi mas akan cari lainnya ya?"
Muka Karina seolah ditekuk…
Ada mendung di matanya….

"Lho kenapa mas cari yang lainnya ?"

"Tadi katanya gitu…?"

"Ha ha ha….
Duuuh yaaa…
Nanti kita obrolin lagi ya…
Sambil kerja nanti cerna kata2 mas lagi… ok?"

"Ya lah mas….."


***


Hari itu hari yang berat bagi Karina…

Tapi namanya sudah kebiasaan, Karina memang gadis yang periang dan suka diperhatikan atau menjadi bahan perhatian lelaki, ya dia balik lagi seperti aslinya…

Seperti hari2 pertama kerja…
Semua beres sebelum sore dan rapih bahkan persiapan untuk test besok sudah dilakukan, lantai sudah dipel juga…

Semuanya rajin lha yang minta tolong manis2 manja gitu mana suka memberi hadiah penampakan susu atau celana dalam meski selewatan.

Karina senang…
Pak Danu senang…
Laboran Senang…
Meski dengan alasan yang berlainan tentunya…

Bima ? So what gitu loh…. Kerjaan beres khan ga banyak capek, apalagi ?

Soal Karina ? Atau yang lebih parah Sabrina dan Cyntia…?

Bima gitu loh…
Pacar bukan…
Calon istri bukan…

Lainnya cuma dapat penampakan sekilas…
Dia bisa ubek2 sampek mereka jerit2…
Mau apa lagi ? Sudah plus plus plus banget dibanding dapat sekelebatan khan ?

Itulah Bima….
Dia jalani saja hidupnya, wong dia ga pernah ngaku pacar kok…
Mereka saja yang ngaku2 pacarnya…
Cuma Bima memang diajarkan utk menghargai wanita, kalau ada wanita dilecehkan jelas maju dia, dan itu bukan karena pacarnya…

Lucunya ibarat air mengalir…
Ya jalani saja yang ada…
Ada yang ngaku pacar… yo wes…
Ada yang ngaku calon suami …. Yo wes..
Enak nya dapet kok… yo wes lah...

Rasanya anak2 Sumarna semuanya begitu….
Kalau disuruh menikah, baru mikirlah dan itu masih nanti khan….?
Saat ini nikmati apa yang bisa dia nikmati.


***


Sore itu semua laboran pulang kerja ga langsung pulang, mereka punya modus biar sama2 pulang… solider…

Ngobrol kesana kemari dengan Bima dan Karina…
Karina jelas2 memanfaatkan momen ini utk "show me" performance…

Kadang dipeluknya lengan Bima sampe susunya meluber dan lebih tampak kenyal dan penuh…
Bima senang semua senang…
Air liur semakin banyak yang menetes…
Apalagi kala Cyntia datang bersama Sabrina….

Semakin banyak luberan…
Gilanya Sabrina dan Cyntia ga pake BH pula…
Sekalipun bajunya tebal sehingga ga tercetak, tapu longgar dan sesekali tersaji full face susunya plus putingnya…

Begitu datang Cyntia menangis di dada Bima…
Sabrina memeluk punggung Bima sambil mengecup pipinya…

Apa ga malah stress itu laboran…
Untung saluran drainase cukup besar…
Kalau ga mungkin bisa banjir air liur itu…

Mengetahui Cyntia menangis…
Bima mengelus2 kepalannya dan menciumnya sesekali..

"Ada apa sayang? Mmm ? Yuk pulang dulu ya… kita obrolin nanti di rumah…
Mas mas… Monggo kami duluan ya…."

"Ooh… monggo mas…."

Berempat mereka segera naik kemobil sambil seolah tak disengaja ketiga gadia itu sesekali membuka celah susunya diintip …

"Monggo mas…."
"Eh iya mbak...monggo.."

Kepergian empat orang itu menyisakan ketegangan pada kontol2 para laboran…

"Asuuuu, cuk aku tak ngocok sik…"

"Iyo cuk, kirik ancenane Bima ki… oleh telu uayuuu aaaayyyuuu kabeh… susune jan koyok susune bintang pelem jepang… mulusss cuk"

"Ha ha ha yo wes rek sing penting lak oleh bagi2an e toh ojo meri cak…. Tapi aku asli ngaceng tenan ki asssu memang Bima kakekan e ancuuk"


***

Sampai di rumah, Cyntia masih saja menangis…

Tadi selama di mobil Cyntia menangis juga.
Bima tak berkata apa2 hanya dibiarkan saja Cyntia menangis sambil dibelainya kepalanya…
Dalam benak Bima yang penting itu menangis dulu sampai selesai baru bicara…
Plong dulu dengan menangis…
Baru mikir…

Malah saking sedihnya dan mungkin saking nyamannya dada Bima buat cewek menangis disana… lamat2 suara tangisan itu jadi isakan saja kemudian jadi dengkuran halus…

Cyntia tertidur….

Tertidur dalam pelukan Bima…
Perlahan Bima menggendongnya dan merebahkannya di tempat tidur, lalu menyelimutinya…


***

"Ada apa ini sayangku Sabrina ? Mmmm?"

"Ga tahu mas, tadi aku kerumah Cyntia dia sudah nangis2 kok, kata2 nya ga jelas, katanya mau bunuh diri saja, katanya mau dilamar mantan pacarnya, katanya papa mama mantan pacarnya itu sahabat papa mamanya.. Ga tahulah mas…"

"Huuufft, ok …. Gini deh Sabrina n Karina bisa atur2 makan malam ?"

"Bisa mas, memang mas mau kemana ?"

"Aku ada yang mau diurus sebentar…
Sebelum makan malam aku dah disini kok, bisa handle Cyntia kalau dia bangun sebelum aku datang kah ?"

"Bisa mas…."

"Siip titip Cyntia dulu sekalian ya….. Muuach muaaach"
Sebelum pergi Bima sempatkan mencium dahi Karina dan Sabrina…


***

"Issh kamu tadi ajak Bima bicara soal kelakuan kita yang suka eksib rame2?"

"Iya…"
"Terus gimana dia?"

"Ini katanya ga dikurangi ga ditambahi...

...mas itu ga suka melarang2 yang kamu semua sukai dan bahkan menjadi kebiasaan. Selama ini mas ok2 saja kok, toh ga diapa2in cuma dipelototin khan…? Satunya suka dipelototin satunya melotot…
Ya sudah…
Khan begitu…
Kalau ternyata mas akhirnya merasa terganggu ya paling mas pilih yang paling rasional lah...

Gitu bilangnya…."

"Yang paling rasional itu apa?"

"Paling dia pergi dan cari lainnya…. Setidaknya biar ga bertengkar gara2 satu mengekang satu dikekang"

"Huuuffttttt itulah, kayaknya kita semua harus obrolin ini sama mas Bima, batasan2 nya apa biar kita ga tengkar atau pisah…"

"Aku mikirnya juga begitu sih… sedih sekali kalau sampai pisah, tapi benar mas Bima juga, aku kalau dilarang2 bisa2 malah tengkar juga…"

"Itulah, mas Bima memang dewasa kok. Ga salah kita jatuhkan pilihan kepada dia"

"Iya sih… tadi aku ngobrol serasa diguyur es kepalaku, dia bilangnya begini, ini soalnya bukan aku suka atau ga suka, ini soalannya kalian suka atau tidak bahkan mungkin sudah jadi kebiasaan…

Diomongin begitu aku langsung diam beneran Na, sedih mendengarnya seolah dikuliti akunya, cuma aku juga pake nanya2 lagi…

Untung mas Bimanya bilang saat ini dia belum merasa terganggu dan ok2 saja… "

"Iya lah…. Saat ini…. Besok bagaimana ? Makanya perlu diomongin dulu batasannya "

"Ok deh Na… Masak dulu yuk"

"Ayok lah sambil ngobrol2, tadi aneh ya mas Bima, begitu tahu masalah Cyntia dia langsung diam dan pergi, aku kok punya feeling dia pergi ngurusin masalahnya Cyntia tuh"

"Iya sih… Mana si Hero itu anak orang berpengaruh pula dan kayaknya ga mau melepaskan Cyntia dianya. Waktu kemaren dia cerita si Hero minta balikan pake maksa2 pula…

Kalau perlu dia melamar Cyntia gitu katanya…"

"Mmmm gitu ya…
Pantesan si Cyntia di Madiun kemaren ga banyak omong dan kaya minder sama mas Bima"

"Iya….. Kasihan aku sebenarnya, cuma kejadian kemaren khan membuat orang2 gempar dan Cyntia tak ketahuan kalau lagi galau…"

"Mmm mas Bima kayaknya tahu deh, kemaren sempat mojok dia dan mas Bima soalnya"

"Iya gitu Na?, duh seneng banget aku kalau mas Bima dah tahu"

"Napa Rin ?"

"Soalnya mas Bima kayaknya bisa diandelin beresin masalah Cyntia deh, lihat saja ntar ya"


***


Cyntia bangun membuka pintu namun kemudian hanya duduk tepekur dikursi makan. Matanya seolah memandang kosong…

Sabrina melihatnya hatinya benar2 trenyuh pada sahabatnya ini. Bagaimanapun mereka sudah bersahabat erat setidaknya sejak dulu kala masih satu kelompok ospek. Pembawaan Cyntia yang kalem dan Kirana yang periang klop betul dengan dirinya yang suka blak2an alias terbuka…

Seiring waktu, Sabrina akhirnya tahu kisah cinta Cyntia yang luar biasa pelik. Semuanya diawali dengan perkosaan !

Ya Hero dulu pernah ditolak oleh Cyntia dan kemudian dia balas dendam dengan memperkosanya, lebih tepatnya dicekoki dulu obat tidur baru diperkosa…

Dan itu difilm kan oleh Hero…
Sebagai alat mengendalikan Cyntia…
Entah kenapa sejak mengenal Sabrina dan Karina, Cyntia mulai tak takut ancaman2 Hero, apalagi kemudian lambat laun keceriaannya kembali.

Hero sendiri bukan berarti sangat sayang atau cinta kepada Cyntia, dia sendiri suka main cewek juga bahkan pernah dihadapan Cyntia…

Puncaknya kala berkenalan tepatnya berteman dengan Bima, Cyntia tegas2 minta putus. Karena Cyntia tahu kawan2nya tak akan membiarkannya diperalat Hero selamanya.

Ntah kenapa Hero sangat marah dan berusaha kembali mendapatkan Cyntia sebagai "milik" nya seolah Cyntia itu property atau sebuah benda. Selidik punya selidik ternyata karena keinginan menguasai saham perusahaan papa dan mama Cyntia.

Harapannya bila Cyntia menikah dengannya saham perusahaan milik papa dan mama Cyntia akan jatuh ketangannya dan dia kelak menguasai mayoritas saham perusahaan kongsi banyak orang itu, termasuk papa Hero dan beberapa kawan papa Hero.

Selama ini dihadapan papa dan mama Cyntia, Hero menunjukkan diri sebagai pria yang baik dan bertanggung jawab, berprestasi dan bisa diandalkan. Itulah kenapa papa dan mama Cyntia setuju Cyntia bersuamikan Hero…

Cerita yang berbelit dan penuh intrik….
Itulah kenapa Cyntia sangat penyendiri dan rapuh hidupnya…

Pertemanan dengan Karina dan Sabrina yang optimistik membuat Cyntia mulai merasakan hidup yang lebih indah.

Cuma itu tak kan lama, sebentar lagi dirinya harus menjadi calon istri Hero yang brengsek dan bajingan.


***

Cyntia masih bengong…
Sabrina hanya menemaninya duduk setelah masakan yang dibuatnya selesai.
Tinggal sedikit lagi Karina juga selesai memasak, dan ikut bergabung….

Cyntia tetap saja bengong….
Tiba2 HPnya berbunyi….

"Iya ma….
.
Ada di rumah teman ma, sama Sbrina dan Karina ma…
.
Apa..?
.
Bener begitu ma ?
.
Cyntia takut ma… huuuu huu huu
.
Iya ma…
.
Iya ma…
.
Baik ma…
.
Bye ma…"

"Hiks hiks hiks……. Huuu huuuu"

Cyntia menangis menggerung2 seolah melepaskan beban berat yang selama ini benar2 menghantuinya.
Karina dan Sabrina hanya memeluknya…

Akhirnya bertiga mereka menangis bersama..
Benar2 sebuah persahabatan yang luar biasa...


****


KLEK….
BRAGHH…..

ketiga sahabat tampak kaget…
Bima masuk kedalam rumah dengan kasar dan melemparkan seseorang ke hadapan Cyntia…

Seorang lelaki yang menghiasi mimpi2 seram Cyntia…
Seorang lelaki yang badannya bengkak2…
Seorang lelaki yang penuh luka disekujur tubuhnya…
Mukanya bengep
Giginya tanggal satu…
Kakinya pincang…

Lelaki yang paling dibenci Cyntia…
Lelaki yang membuatnya menangis meratapi malangnya hidupnya…
Lelaki yang merusak keperawanannya…

HERO

"Maafkan aku Cyntia…
Aku tak akan menganggumu lagi…."

"Minta maaf yang benar, atau kupotong2 kakimu dulu sebelum kupotong kontolmu banci…"

"Huuuu huuu huu….
Cyntia, maafkan aku…
Aku menyesal telah berbuat kejahatan padamu…"

"Memangnya kamu ngapain saja selama ini ke Cyntia, haaa?"

"Maafkan aku Cyntia…
Yang telah memperkosamu…
Yang telah menyiksamu…
Yang telah memberikan tubuhmu kepada kawan2ku…
Yang telah mempermalukanmu selama ini…
Maafkan Aku Cyntia…"

"Cuma itu kesalahanmu haaaah !!!
Kalau ga ngaku semuanya kubeset2 pipimu biar kaya mak lampir sekalian, dasar pemerkosa banci kamu…"

"Duuuh maafkan aku Cyntia….
Aku telah bermain dengan perek didepanmu sambil menghinamu…
Aku telah membuatmu diperkosa 8 orang kawanku beramai2…
Aku telah membuatmu malu dan dipermalukan…
Maafkan aku Cyntia…."

"Pak polisi sudah cukupkah?"
"Baik pak Bima, sudah cukup untuk menjebloskan dirinya kepenjara selama hidupnya setidaknya 15 tahun"

"Luka2nya bagaimana pak?"

"Ha ha ha… cuma luka2 begitu kok, paling lututnya cacat dan mukanya cacat tangannya cacat..
Masih hidup kok bentar lagi sembuh juga…
Nanti di penjara bakalan lebih gila dia…"

"Baik pak , terima kasih pak"

"Mbak mbak semua, maaf mengagetkan kalau tidak begini ga bisa membeluk bajingan pemerkosa wanita. Dia sudah memperkosa banyak wanita, sudah saatnya berhenti dan masuk penjara dia

Nanti kalau diperlukan saksi, mohon kerjasamanya ya mbak?"

"Mmmm baik pak terima kasih. Boleh saya tendang mukanya pak ?"

"Silahkan mbak….."

Cyntia tak tanggung2, ditendangnya muka Hero tepat di hidungmya yang sudah meler…semakin meler dia… kemudian tendangan kedua tepat di lututnya yang sudah remuk…

"Haadoooooohhhhhhhh"

Hero berteriak keras menjerit kesakitan, mengaduh2 seolah minta dikasihani…

"Briptu Daya… Seret bajingan pemerkosa itu ke mobil"
"Siap laksanakan…"

Tanpa rasa kasihan petugas polisi yang diperintah menyeret Hero dan melemparkan ke mobil bak polisi..

"Saudara Bima, saya sampaikan terima kasih atas bantuannya selama ini, nanti pasti kami akan hubungi saudara untuk kesaksiannya.
Mbak2 mari saya pamit
Selamat malam"

"Malam pak Sambas, kombes Sambas…"

Begitu pak polisi yang disebut sebagai Kombes Sambas itu berlalu…

"Maassss huuuu huuuuu"
Cyntia memeluk Bima dan menangis sesenggukan di dadanya.
Bima wajahnya yang beringas berangsur lunak dan teduh.
Memeluk erat Cuntia dan mengelus kepalanya…

"Tak akan ada lagi yang bisa menganggumu sayang, kalau masih ada, akan kupatah2kan kaki dan tangannya…
So..
Jangan sedih ya sayang…
Jangan menangis terus ya sayang...
Kasihan mas kelaparan sayang…mmmm"

Cyntia tiba2 berhenti menangis dan melepaskan pelukannya…
Dan dengan wajah yang sayu habis menangis

"Mas lapar…? Yuk mas Cyntia suapin mas…
Cyntia pijitin juga mas…
Yuk mas sini mas…."

Karina dan Sabrina bersyukur dan mengerti kondisi Cyntia yang masih perlu belaian Bima menyingkir memberi tempat.

Setelah mengambil makanannya, keduanya makan di ruang tamu, membiarkan Cyntia menyuapi dan bermanjaan dengan Bima..

Dan itu entah karena apa, keduanya sama sekali tak merasakan cemburu.


***

Beuh kok bisa Bima kayak begitu ya…
Tahu darimana dia soal Hero ?
Wah sadis juga ya…

Duh ini jempol bisa juga buat cerita sadis macam ini meski secara verbal.


Ha ha ha

Salam Edan E

 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd