Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG she's my kind of girl

Lancrotkan suhu....
Semoga lancar urusan RL begitu pun juga dengan thread ini lancar dan tidak kena MACET apalagi MOGOK.
Semoga kami para pembaca bisa menikmati cerita ini hingga TAMAT.
Keep spirit, go...go...go... success for you.
 
Lancrotkan suhu....
Semoga lancar urusan RL begitu pun juga dengan thread ini lancar dan tidak kena MACET apalagi MOGOK.
Semoga kami para pembaca bisa menikmati cerita ini hingga TAMAT.
Keep spirit, go...go...go... success for you.

Amiin. Makasih hu.
Jadi makin semangat nih kalo responnya positif
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part III : POV Raihan

teamnote6.jpg

Fira

teamnote5.jpg



"Aku pulang ya Han" ucap Lyana pelan.

"Iya Na, safe flight ya" balasku.

Kami pun bersalaman canggung. Aku ingin memeluknya sebenarnya, tapi takut dia merasa tidak nyaman. Perlahan Lyana mulai berjalan memasuki pintu masuk bandara. Sesekali dia menoleh ke arahku dan tersenyum. Setelah melewati pintu, Lyana berbalik ke arahku sekali lagi dan melambaikan tangan, menandakan dia tidak akan melihat ke arahku lagi. Setelah Lyana mulai hilang dari pandangan, aku pun berjalan ke arah parkiran. Malam ini aku akan berkendara sekitar 2 jam, kembali menuju Boyolali, dimana aku ditempatkan oleh perusahaanku untuk mengawasi proyek pembangunan jalan tol.

Setelah keluar dari parkiran, mobilku pun melaju di jalan utama antar provinsi yang bentuknya hanya lurus terus. Sambil menyetir, pikiranku mulai mengulang apa yang terjadi 3 hari kemarin. Aku sungguh tidak mengira akan berhubungan seks dengan Lyana. Jujur, sebenarnya aku membayangkannya, tapi aku tidak terlalu berharap. Selain itu, Lyana juga sebenarnya bukan tipe yang menarik secara seksual menurutku, apalagi dulu ketika masih sma. Saat SMA, walaupun wajahnya lumayan cantik dengan rambut yang lurus sepunggung, tubuhnya kurus kecil, dan tidak memiliki tonjolan di payudara maupun pantatnya. Sedangkan ada banyak wanita di SMAku yang sama cantiknya, dan memiliki tubuh yang seksi pula. Aku menyukainya karena wajah manisnya, dan otaknya yang cerdas serta asik diajak ngobrol. Sekarang walaupun secara fisik masih bukan seleraku, tubuhnya telah banyak berubah. Tubuhnya tidak kurus kering lagi seperti SMA, walaupun dia merasa terlalu gendut dan membuatnya sedikit tidak percaya diri, namun sebenarnya tidak, malah membuat dada dan pantatnya menjadi lebih menonjol. Maklum lah, wanita selalu insecure dengan penampilannya, sehingga walaupun dengan tubuh ideal pun mereka merasa gendut.

Perubuhan Lyana yang menjadi semakin seksi tersebut dan ditambah tingkah liarnya ketika bercinta sungguh membuatku tidak bisa berhenti memikirkannya. Ditambah jalanan sepi dan lurus membuatku tidak perlu berkonsentrasi penuh dalam menyetir. Tak terasa perjalananku sudah mencapai kira-kira dua pertiganya, ternyata menyetir sambil berkhayal yang tidak-tidak membuat perjalanan tidak terasa jauh. Namun ada sesuatu yang mengganjal di pikiranku, dari gerak-gerik Lyana saat berhubungan seks, sudah jelas dia sudah tidak perawan. Tapi kenapa dia berbohong pada saat aku bertanya sebelum kita berhubungan pertama kali. Mungkin saja dia takut aku tidak mau dengan dia karena dia sudah perawan. Aku tertawa sendiri, konyol juga dia mengkhawatirkan masalah itu. Di Jaman seperti sekarang ini sepertinya sudah lumrah berhubungan seks sebelum menikah. Tapi aku jadi teringat beberapa tahun yang lalu, saat aku masih menjadi seseorang yang percaya bahwa seks harus dilakukan setelah menikah.

Selama 4 tahun lebih berpacaran dengan Fira, tak pernah sekali pun aku memasukkan penisku ke dalam vagina Fira. Berkali-kali Fira meminta, tetap aku tidak melakukannya. Iya, Fira yang selalu meminta. Dia memang memiliki nafsu yang tinggi. Aku juga tidak mengira kalau dia seperti itu. Ketika aku pertama mengenalnya, dia adalah pengurus rohis di SMAku. Saat itu dia memakai jlbab panjang ala akhwat, walaupun setelah bercaparan denganku dia mengganti dengan jilbab yang lebih modis dan pakaiaan yang menonjolkan bentuk tubuhnya.Namun saat awal kami berpacaran dia masih seperti itu. Awalnya, memang aku yang memulai untuk berbuat lebih, namun setelah beberapa kali, mulai terlihat dia yang sebenarnya. Aku merasa seperti membangunkan macan yang tertidur.

Selama kuliah, selain berhubungan seks, kami memang sudah melakukan semuanya. Saking seringnya, aku sampai merasa bosan, apalagi kami satu kampus walaupun berbeda jurusan. Tidak jarang dia marah karena nafsunya tidak terpenuhi. Sampai ketika masa-masa akhir kuliah. Saat itu aku sedang menyelesaikan skripsiku, sedangkan dia yang lulus duluan sudah mulai koas, karena dia mahasiswa kedokteran. kamu pun berhubungan jarak jauh, karena dia mendapat tempat koas di kota yang berbeda. Karena aku memang sudah tidak terlalu punya perasaan kepada Fira, maka aku mulai jarang menghubunginya. Namun kali ini ada yang berbeda, Biasanya Fira selalu marah jika aku jarang menghubungi, namun kali ini tidak. Rupanya dia dekat dengan teman SMPnya yang kuliah di kota yang sama dengan tempat dia koas, hal ini aku ketahui beberapa waktu kemudian. Saat aku diberitahu, dan dia minta putus, aku sungguh kesal sekali, merasa dikhianati. Lucu sekali bukan, seperti anak kecil yang marah ketika mainannya dimainkan anak lain, padahal sebelumnya dia sudah bosan dengan mainan tersebut.

Walaupun aku mengiyakan saat Fira minta putus, aku tetap sering menghubunginya, aku masih tidak rela dia menjadi milik orang lain. Dan Fira pun selalu membalas seperti saat masih berpacaran. Ternyata Fira merasa kesulitan dengan hubungannya bersama pacar barunya yang bernama Faris ini, mungkin karena lama berpacaran denganku yang dia merasa nyambung sekali. Saat itu aku mulai berharap aku dapat merebutnya lagi dari Faris. Sampai suatu ketika, Fira menghubungiku dan mengajak bertemu setelah sekitar 2 hari tidak membalas pesan. Kami bertemu dia sebuah rumah makan. Rupanya Fira ingin bilang padaku kalau hubungan dia dan Faris sudah terlalu jauh, entah kenapa dia bercerita seperti itu padaku. Entah kenapa aku yang saat itu masih dibutakan oleh perasaanku kepada Fira tetap tidak mempermasalahkan itu, dan memang sebenarnya aku tidak masalah dengan hal itu, walaupun agak mengganggu. Namun hal yang aku tidak menduga adalah, aku jadi membayangkan bagaimana rasanya berhubugan seks dengan Fira. Fira yang nafsunya tinggi ini pasti liar di tempat tidur.

Aku pun masih sering berhubungan dengan Fira, sepertinya dia masih merasa kesulitan untuk nyambung dengan pacar barunya Faris, sehingga lebih sering menghubungiku bila ingin cerita atau ngobrol sesuatu. Sampai pada suatu ketika pembicaraan kamu melalui telpon pun menjurus ke arah selangkangan. Sebenarnya aku emang sengaja memancing, karena rasa penasaranku sejak dia bercerita keperawanannya diambil oleh Faris. Kami pun melakukan phone seks, dan sejak itu kami mulai sering melakukannya. Aku pun penasaran dengan cerita dia ketika berhubungan seks dengan Faris. Fira yang tubuhnya sintal, rambutnya yang tebal bergelombang seperti rambut karakter Hermione di Harry Potter yang diperankan Emma Watson, dan desahannya yang membuat setiap pria makin nafsu. Akhirnya aku mulai bertanya tentang hubungan seksnya denan Faris, Fira yang ketika itu sedang agak bernafsu pun dengan mudahnya langsung cerita. Rupanya sejak pertama berhubungan seks dengan Faris, Fira pun merasa selalu bernafsu setiap saat, makannya saat Faris sedang sibuk, Fira menghubungiku, dan dengan mudahnya aku pancing untuk phone seks, pantas saja. Fira juga cerita bahwa Faris sangat hebat dalam bercinta, dia bisa melakukannya 7 kali dalam semalam, dan setiap berhubungan Fira selalu orgasme paling tidak 2 kali. Aku pun makin bernafsu, dan entah kenapa perasaan sayangku pada Fira hilang begitu saja, berganti dengan nafsu. Aku tidak ingin memilikinya lagi, lagipula aku tidak akan bisa sepertinya menyaingi Faris dalam berhubungan seks. Fira pun menceritakan lagi dengan detail hubungan seksnya dengan Faris, sepertinya dengan bercerita dia juga semakin bernafsu. Akhirnya Fira pun mulai bilang kalau dia penasaran ingin merasakan penisku. Aku pun yang sudah sangat bernafsu langsung mengiyakan. Akhirnya kami pun merencanakan untuk bertemu sekembalinya dia ke Jogja.

Beberapa minggu kemudian kami pun bertemu. Fira bahkan langsung menuju ke rumahku begitu sampai Jogja, sepertinya dia sudah tidak sabar. "Haloo" ucapnya begitu turun dari mobil.

"Buset dah, belom mandi belom apa langsung kesini" jawabku, sambil membantu membawakan tasnya.

"Abisnya kangen" jawabnya sambil tertawa. Aku pun ikut tertawa sambil meremas mukanya. Kami pun berjalan masuk ke rumah.

Begitu aku menutup pintu tiba-tiba Fira langsung memelukku "capek" dia bilang.

"Yaudah mandi dulu sana" balasku. Dia hanya mengangguk sambil tetap memelukku. Akupun mengajak dia duduk ke sofa, pelukannya tidak terlepas. Sepertinya dia sedang ingin dimanjakan.

"Udah gede" kata Fira tiba-tiba. Rupanya dia merasakan penisku yang mulai membesar gara-gara dipeluk Fira.

"Iyalah, kangen kamu dia" jawabku sambil tertawa.

Tiba-tiba tangan satu tangan Fira mulai melepas pelukannya, dan mengarahkannya ke penisku, kemudian meremasnya pelan. "Aaaah" aku mendesah kegelian.

"Udah lama ga disentuh cewe ya?" tanya Fira sambil tersenyum.

"Iya nih, kamu juga sih langsung aja tiba-tiba ngeremes" jawabku. Sambil mulai meremas payudara Fira.

"Pengen, udah lama ga dapet jatah, aahh" Kata Fira lagi mendesah sambil mulai mengocok penisku dari luar celana.

"Emang terakhir kapan?" tanyaku.

"2 hari yang lalu sih" jawabnya.

"Yaelaah, kirain udah semingguan gitu" balasku.

"Biasanya tiap hari" jawab Fira lagi.

"Buseet, hebat bener kayanya Faris ini, aku males ah jadinya, minder aku" ucapku.

"Aaah gamauu, tanggung jawab, aku udah pengen banget ini" kata Fira.

Fira pun langsung membuka celana pendekku dengan mudahnya, karena memang modelnya karet. Dengan mantab tangannya langsung memegang penisku dan mengocoknya. Aku pun langsung memegang belakang jilbabnya dan menciumnya. Kami pun berciuman cukup lama sambil tangan kami saling bermain, sampai dia melepaskan ciumannya dan mulai mencium penisku. Aku sungguh kangen dengan kulumannya, saat dia masih menciumi dan menjilati penisku sambil mengocoknya, aku pun menjambak jilbabnya dan mendorong kepalanya agar mulutnya masuk ke penisku, kemudian mulai aku naik turunkan, sungguh nikmat sekali. Saat tanganku mulai berhenti menggerakkan kepalanya, Fira tak mengurangin keaktifannya, mulut dan lidahnya terus bergerak liar di penisku. Aku mulai tidak tahan, akhirnya aku mulai membuka jilbabnya yang masih di pakai. Terlihatlah rambut tebalnya diikan cepol ke atas, aku pun semakin bernafsu. Kemudian aku angkat kepalanya, dan aku cium dia sambil melepaskan bajunya sampai tinggal celana dalam saja.

"Aku masukin ya" tanyaku. Fira pun mengangguk dan langsung memegang penisku, membantuku memasukkannya. Posisi Fira telentang dan aku di atasnya. Saat pertama kali masuk, aku hampir langsung keluar saking nikmatnya. Aku sungguh bingung mengapa aku tidak melakukannya sejak dulu. Akhirnya setelah aku keluarkan sebentar dan mengatur nafsuku, Fira membantuku lagi memasukkan penisku ke vaginanya. Aku mulai menggerakkan badanku, menusuk pelan-pelan. Fira mulai keenakan, ekspresinya yang binal sungguh membuatku nafsu, aku sampai memejamkan mata agar tidak segera orgasme. Fira pun mulai ikut menggerakkan pantatnya, membuatku semakin panas juga. Aku membalas dengan menggerakkan penisku menusuk-nusuk vagina Fira dengan cepat. Tak berapa lama kemudian desahannya semakin kencang. "Aaaah, kontol kamu enak banget, aku mau keluar"

Tubuh Fira pun mengejang, kakinya menjepit tubuhku, matanya terpejam. Akhirnya aku membuat wanita ini orgasme dengan penisku, setelah sebelumnya hanya dengan tangan. Fira masih diam menikmati orgasmenya, namun aku mulai menggerak-gerakkan penisku. Dari cerita Fira, biasanya Faris juga melakukan itu. Tiba-tiba Fira bertanya "Mau doggy ngga?"

"Mau" jawabku.

Aku pun langsung mengangkat badan Fira dan membalikkannya. Aku masih heran dengan wanita ini, seperti bukan pacarku dulu. Tapi bodo amatlah, diriku sudah dikuasai nafsu. Aku pun mulai memasukkan penisku dan mulai menggerakkannya maju mundur. Sungguh posisi yang aku idam-idamkan sejak dulu, nikmat sekali rupanya. Rambut Fira yang ikatannya mulai berantakkan pun aku lepas ikatannya dan aku jambak sambil diriku menggenjotnya kencang. Fira pun ikut menggoyangkan pantatnya seperti tadi, tapi dalam posisi seperti ini jauh lebih seksi.

"Teruus, tusuk terus, yang kenceeng" ucap Fira.

"Iyaa sayaang" balasku.

"Enak sayaang" ucap Fira lagi.

"Aku udah mau kelaar" ucapku.

Tiba-tiba Fira memajukan tubuhnya sampai penisku lepas. Aku pun bingung.

"Ganti posisi yang lebih enak, aku mau keluar lagi juga nih." kata Fira.

Fira pun menciumku lagi sambil mendorongku agar terlentang. Aku membalasnya sambil meremas payudaranya yang tidak ditutupi apapun. Aku baru sadar payudaranya besar sekali, bagaimana mungkin aku dulu tidak menyadarinya. Kemudian Fira menurunkan ciumannya ke arah penisku. Ternyata Fira hendak mengulumku lagi, sungguh nikmat sekali. Tak lama kemudian Fira melepaskan kulumannya dan mulai berposisi duduk di atasku, kemudian mulai membimbing penisku untuk masuk ke vaginanya.

"Aaah" desahnya saat penisku mulai masuk.

Kali ini dia seperti yang mengambil alih permainan sepenuhnya. Goyangannya jauh lebih hebat dari yang tadi. Fira memvariasikan gerakannya antara naik turun dan memutar. Sungguh aku tak tahan lagi melihat eksperesi binalnya, apalagi desahannya. Tak lama kemudian aku sudah tidak tahan lagi ingin orgasma.

"Lepas dong, aku mau keluar" ucapku.

"Di dalam aja gapapa, aku minum pil" Balas Fira sambil terus menggoyangkan pantatnya.

Aku baru inget dia tiap hari berhubungan seks dengan Faris, pastilah minum pil, apalagi katanya Faris tidak mau pakai kondom.

"Aku mau keluar jugaa" lanjut Fira.

Kami pun keluar bersama. Luar biasa memang rasanya. Pertama kalinya aku orgasme karena berhubungan seks bukan sekedar di kulum apalagi dengan tangan sendiri. Fira pun ambruk ke sebelahku.

"Capek ya?" tanyaku.

"Iya" jawab Fira sambil memelukku.

"Tapi kalo sama Faris, ini sih baru mulai" lanjut Fira lagi.

"Hadeuuuh" Aku mengeluh dalam hati. Tapi walaupun lelah sebenernya aku masih bisa, apalagi dengan wanita sebinal ini. Walaupun mungkin tidak sampai 7 kali juga.

"Oke bentar yak, istirahat dulu." Jawabku

*Bersambung....*
 
Terakhir diubah:
Wah udah update lagi. Wuii masa lalu dan masa sekarang Raihan rupanya ga dapat prewi juga percuma pacaran tapi prewi diambil orang sama toh. Rupanya ga pede atau punyanya kecil nih. Wkwkwk
Makasih hu
 
Hajar han Masih Minta nambah tuh, ampe tujuh pula hahaha
 
Nyesel Raihan tidak dapat priwi fira masih kalah menyesal nya ia kenapa tidak dari dulu ml kalau ternyata ml itu memabukkan hehehhehe....
Lancrotkan suhu makin menarik cerita nya.

Kalau bisa TS munculkan tokoh baru yang masih fresh dan priwi buat raihan biar raihan tidak mati penasaran karena belum merasakan priwi....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd