Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Si Boy Anak Mesum (Lanjutan Jurus Melepas Sukma)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Setelah kejadian Pevita ngibrit, saya masuk dan bersiap tidur. Rasanya susah sekali memejamkan mata saat didekat kita ada 2 cewek seksi seperti ini. Mencoba merem tetap saja pikiran mesum tidak berhenti bekerja, padahal badan rasanya sudah pegel semua sehabis 3 kali ber olahrahga bersama. Pengen rasanya menerjang kak Sinta dan Rina tapi pulas sekali tidurnya. Akhirnya saya putuskan ke balkon untuk merokok sebatang dua batang dulu, sambil mencari cara untuk mendekati Pevita dan melihat apa yang ada di badannya. Saat sedang sebat, ada cahaya putih seperti meteor jatuh melintas di atas apartemen. Suasana seketika menjadi hening dan bundaran setengah bola berwarna hijau menutupi area balkon. Kalung pemberian nenek Kirana tiba-tiba muncul dan bercahaya. Ada apa ini kataku dalam hati dan ternyata, nenek Kirana sudah ada di hadapanku.

“Ada apa Le kok kayaknya sedang bingung?” sapa Kirana

“Lho eMbah.. bikin kaget saja” kataku

“Mulai sekarang panggil Kirana aja Le, kliatan kayak nenek-nenek peyot nanti” kata Kirana

“Lha itu manggil saya pakai “Le” kataku

“Hi hi.. Iya juga sih Boy” katanya sambil tertawa kecil

“Dari pertama kali dikasih tau juga saya sebenarnya gak mau panggil pakai nenek, lha Kirana cantik dan seksi gini masa dipanggil nenek” kataku memujinya

“Makasih Boy” katanya centil

“Sama-sama. Btw Kirana kok tahu kalau saya lagi bingung?” kataku

“Tiap kamu ada masalah yang gawat saya pasti akan datang, khan dari pertama ketemu sudah saya bilang” katanya

“Ooo.. iya paling, sudah lupa ha ha…” kataku, karena memang pada saat pertama bertemu saya tidak terlalu memperhatikan omongan Kirana dan lebih fokus melihat kecantikan dan pesonanya.
“Tapi ini gak ada yang serius kok, beneran deh” kataku

“Lha itu lak menurutmu, ayo ikut sebentar” ajaknya

Lalu tubuhku seperti melayang ringan di dalam bola hijau raksasa, terbang rendah dan menuju ke dalam apartemen Pevita. Anehnya pada saat itu saya sedang tidak dalam mode melepas sukma, jadi tubuh saya benar-benar terbang dan masuk ke dalam apartemen bersama dengan Kirana. Memang sakti bener nenek ini. Pevita sedang tertidur pulas pada saat itu, didalam selimut sambil memeluk guling.

“Heh.. keluar kamu!!” kata Kirana dengan nada tinggi

Lalu muncul lah asap dari dalam tubuh Pevita dan menjelma menjadi makhluk yang sangat menjijikkan, gimana tidak menjijikkan ia hanya mempunyai kepala yang berambut panjang dan jeroan saja. Sambil menggigit tali yang diikatkan ke badan Pevita dia meraung-raung “Siapa kamu.. berani-beraninya mendekati mangsaku”

“Ealahh.. Kuyang gak tahu diri, dasar setan lw ya. Udah roaming malah ngelunjak. Harusnya gw yg nanya gitu ke lw, ngapain lw jauh-jauh ke tanah Jawa” kata Kirana yang mengagetkan saya karena gaul banget omongannya. Jangan-jangan main ML jg dia.. Buff dulu MM..

“Bukan urusanmu, pokoknya anak ini sudah milikku” kata Kuyang sambil menunjukkan aura merah membara seperti api.

“Terserah mau milikmu atau milik siapa, cm ini masalahnya lw di wilayah gw. Apa perlu gw panggilin anak-anak tongkrongan nee” kata Kirana. Hah.. busyet dah.. anak-anak tongkrongan, apalagi ini bahasanya. Mungkin sense saya saja yang menangkapnya seperti itu, lagian ini pembicaraan antar setan coyy. Karena saya juga belum tahu dan menguasai dunia gaib jadi maksud yang saya tangkap seperti itu.

“Ha ha ha.. anak kemaren sore mau macam-macam” kata Kuyang sambil membesarkan diri dan menerkam mau mengigit Kirana

“Banyak bacot lw nub” sambil Kirana mengibaskan selendangnya. Aura hijau cerah langsung memadamkan aura merah gelap, selendangnya lalu melilit tubuh Kuyang hingga menjadi seperti lontong (salam lemper). “Potong talinya Boy” kata Kirana.

“Gimana caranya?” kataku polos

“Tarik saja” balas Kirana

Menuruti omongannya langsung saya tarik dan seketika itu muncul aura hijau di tangan saya yg memotong tali itu dan hilanglah tali yang melilit tubuh Pevita. Tubuh Pevita seperti tersentak dan langsung terbatuk-batuk. Sekejap saya lihat dia menatap saya tapi tidak saya perdulikan karena dia tidak melihat saya yang berada di dimensi yang berbeda, walaupun di ruangan fisik yang sama. Kuyang yang tertangkap selendang Kirana juga langsung tergulung menyusut dan hilang dibalik selendangnya.

“Jadi intinya gini Boy.. Ada laki-laki yang menyukai Pevita, tapi sama Pevita ditolak. Dia gak terima tapi masih tetap ingin memiliki Pevita, dia pakai pelet tapi gak mempan juga akhirnya dia pasang tali gaib di badannya. Jadi dia terus mengancam Pevita dengan penyakit jika tidak mau jadi istrinya. Dan saat kamu menyentuhnya tadi, aku langsung dapat notifikasi dari kalungmu kalau ada Kuyang ganas yang bisa mengancam keselamatanmu” kata nenek Kirana.

"Jadi gitu ya, makasih ya Nek.. eh Kirana" kataku. Owalah pantesan beberapa tahun lalu katanya Pevita operasi kanker, jangan-jangan karena ini. Kalau bener karena si Kuyang ini berarti lemah sekali cowoknya, masa deketin cewek aja pakai setan, pakai jurus donk he he..

“Terus tadi kenapa talinya harus saya yang potong?” tanyaku

“Lha kamu emang gak mau sama dia Boy? Daripada dua cewek yang tadi ya cantikan ini Boy. Ayo buruan balik Boy, ada panggilan darurat ini. Kuyangnya udah aku bawa, udah aman. Besok kalau udah bangun kamu temuin lagi aja cewek cantik ini” kata Kirana. Sambil balik badan dan mengibaskan selendangnya, bola berwarna hijau kembali menyelimuti dan membawa kami kembali ke balkon apartemen kak Rina.

“Da dah Boy.. cepet tidur ya..” kata Kirana dan langsung menghilang

Begitu aura hijau menghilang dan suasana berubah menjadi normal, seketika itu badan saya terasa lemas dan tidak bertenaga, mungkin karena ada penyatuan dimensi alam nyata dan alam gaib yang tadi saya alami. Rasanya jauh lebih capek daripada 3x nge sex di hari ini, mungkin saya harus menambah jam terbang ML nya biar tenaga dan stamina terlatih… wait.. kok jam terbang ML ya.. tapi bener juga, kalau sering ML khan berarti sering olah raga, kalau sering olah raga berarti stamina jadi kuat.., walaupun dengkul jadi lemes sih ha ha…. Terhuyung-huyung saya menuju kursi dan langsung menjatuhkan diri. Sedikit mengatur nafas dan saya pun langsung tertidur kelelahan.



Pagi hari yang cerah, skitar pukul 7 cahaya matahari menerpa muka dan membangunkanku. Nyenyak sekali tidurku hari ini, badan pun langsung terasa segar. Eitss.. kok sudah ada kopi ini, lumayan langsung sruput, nyalain rokok, sebat dulu. Sambil mengingat-ingat kejadian semalam saya memikirkan alangkah hebatnya jika bisa menguasai ilmu-ilmu gaib, banyak hal yang pasti akan bisa dilakukan di dunia nyata. Mungkin ada benarnya nasihat kakek Narto untuk mencari guru, saya pasti akan mengerti dan lebih cepat menguasai kemampuan saya.

“Hai….” Suara perempuan lembut menyapa

Deg… jantung langsung terasa berhenti. Sambil menengok perlahan.. Astaga Pevita menyapa dari balkonnya.

“Hai juga” jawabku malu-malu karena ingat kejadian celana boxer.

“Yang semalam terima kasih ya..” kata Pevita.

“Terima kasih buat apa ya.. semalem khan yg celana boxer itu.. Yang itu ya..” kataku kebingungan

“Ha ha.. ya bukanlah.. Gw ke tempatmu aja deh, biar enak ngobrolnya” kata Pevita sambil tersenyum, unyu nyu nyu.. manis sekali senyumnya

“Hah.. jangan-jangan kakak gw galak, gw aja yg kesitu ya tp tunggu di depan ya, takut salah ketok kamar ha ha.. tunggu ya, wait” jawabku dan langsung beranjak memenuhi permintaan bidadari cantik.

Langsung saya menuju washtafel dan dengan jurus 2 jari saya usap belek yang menempel di mata.

“Cieee.... yang janjian.. sampai gak lihat ada kakaknya yg galak” suara kak Sinta terdengar di galak-galakin.

“He he.. piss.. darurat kak, keluar sebentar ya.. ” sambil saya kecup bibir kak Sinta dan langsung ngacir keluar. Kak Rina gak tau udah bangun apa belom, bodo amat. Pevita coyy.. Pevita.

Begitu keluar ruangan.. aduhhhh… manis sekali senyum Pevita menyambutku, dengan kaos putih yang agak ketat dan pendek tidak sampai menutupi seluruh perutnya, dipadukan dengan celana gemes warna biru pink pastel, membuat pahanya yang mulus dan perutnya yang seksi terlihat. Pusarnya yang tidak tertutup semakin menambah gemes. Saya seperti mematung melihat kecantikannya di pagi hari. Rambutnya yang dikuncir kuda membuat Pevita terlihat cantik natural dan lemes-lemes manja gimana gitu. Emang kalau cewek mulus cantik baru bangun tidur itu nilainya jadi meningkat drastis, kl sebelumnya nilainya 10 sekarang jadi 25 lah (tapi bukan dua lima* ya..). Langsung saya kuatkan mental saya dan dengan penuh percaya diri saya samperin dia.

*merk kondom

“Masuk aja yuk, nanti diliatin orang-orang kl di depan” sapanya langsung to the point.

“Siappp…” jawabku sambil mengikutinya masuk ke dalam. Maklum, selebritis coyy. Artis ini, kalau ada yg foto-foto khan bisa jadi gossip.

Begitu pintu tertutup, Pevita langsung memeluk saya dan menangis di dadaku. Walaupun kebingungan ada apa dengan ini saya tetap tenang dan reflek fucek boy saya pun bekerja, langsung saya elus rambutnya dan membiarkannya menangis sampai lega.

“Makasih ya Mas sudah nolongin gw. Mas nya baik banget, kita bahkan belum saling kenal tapi sudah nolongin gw” katanya sambil tetap memeluk dan menatapku dengan mata yang berkaca-kaca. Aduhhhh… laki-laki mana yang gak kandas dengan tatapan kayak gini coy…

“Boy Mbak.. panggil Boy aja, gw bisa otomatis tambah tua nanti kalau dipanggil Mas he he.. Btw terima kasih buat apa ya?” kataku sambil mengusap-usap rambutnya

“Maaf maaf ya Boy.. main peluk aja gw” kata Pevita sambil melepaskan pelukannya

“Gak pa-pa kok, mau peluk lagi juga gak pa-pa, saya ikhlas kok suer dehhh” kataku dengan PeDe nya

“Hmmm.. iya deh peluk lagi aja” katanya sambil kembali memelukku.

Saya merasakan aura Pevita yang lebih bersinar tapi juga lebih tenang dari sebelum Kirana mengambil Kuyang di tubuhnya, mungkin karena aura jahat itu juga sudah keluar dari tubuhnya. Pesonanya pun langsung terpancar dan membuat siapa saja yang menatapnya, baik laki-laki maupun perempuan pasti akan langsung terpesona.

Setelah merasa lega, kita duduk satu sofa dan dia kemudian menceritakan tentang dirinya yang di santet oleh orang Kalimantan yang cintanya ditolak sama Pevita. Dia merasakan sesuatu yang aneh sejak 2013, dadanya terutama payudaranya sering terasa sakit. Rasa sakit yang dirasakannya pun hanya pada malam hari saat dirinya mau tidur dan tidak pernah terasa saat siang hari atau saat berkumpul dengan orang lain. Setelah diperiksakan ke dokter sama sekali tidak ditemukan penyakit atau sesuatu yang berpotensi menjadi penyakit. Hanya saja entah darimana asalnya berita tentang sakit di dadanya itu menyebar dan menjadi gossip, hingga keluarga Pevita sepakat untuk mengakui itu sebagai kanker payudara jinak jika ditanyai wartawan atau media. Ibunya yang orang asli Kalimantan dan merasa kalau ada hal gaib di penyakit anaknya kemudian membawa Pevita untuk konsultasi ke dukun dan ternyata memang benar kalau ada seseorang yang mengirim santet itu. Santet tali gaib namanya, sebuah santet yang mengikat korbannya sepanjang waktu dan ketika si korban semakin kuat, maka dukun yang mengirim santet itu bisa langsung menambah dosis santetnya dengan yang lebih kuat juga. Ciri-cirinya adanya tali gaib yang tersambung antara korban dan pelaku. Karena di pelet tidak mempan (Oalah.. pantesan waktu saya keluarkan jurus pemikat dia kayak biasa-biasa saja, berarti ini memang murni karena pesona dan ketampananku he he..) jadi secara terus terang laki-laki itu mengancam Pevita dengan santet Tali Gaib yang sudah tersambung di tubuh Pevita dan akan melepaskan santetnya kalau dia mau jadi istrinya. Awalnya Pevita tidak percaya, tetapi setelah pergi ke dukun dan dijelaskan dengan penjelasan yang tentunya susah di nalar juga, akhirnya dia percaya. Tubuhnya selalu tersiksa di malam hari, dadanya sangat sakit dan perih. Dan malam tadi setelah bertahun-tahun, akhirnya dia terbebas dari penderitaannya selepas tali gaibnya saya potong dan Kuyang yang menyiksanya ditangkap oleh Kirana.

“Sehabis badanku kayak ditarik dan membuat gw terbangun, walau cuma sekejap, gw semalem lihat lw Boy. Dan waktu gw tidur, di mimpiku ada cewek cantik yang mengatakan kalau pada pagi hari gw akan bertemu dengan penolongku” kata Pevita.

Pantas saja semalem saya merasa dia menatapku. Terus wanita di mimpinya itu jangan-jangan Kirana. Berarti cerdas juga itu nenek-nenek. Kayaknya sekejap dia menghilangkan barriernya agar saya terlihat oleh Pevita dan setelah itu dia masuk ke mimpinya untuk meyakinkan Pevita. Hmmm.. cerdas.

“Ha ha ha ha ha… ketahuan ya, padahal gw kira lw gak bakalan tau. Jangan-jangan lw indigo juga ya?” kataku merendah. Padahal memang gak tau juga kalau rencana Kirana sampai semantap ini. Nanti kalau ketemu Kirana gw cium deh, buat ucapan terima kasih.. he he..

“Kadang-kadang bisa ngeliat hantu juga sih, makanya waktu syuting film horror kadang gw ketakutan sendiri. Makasih ya Boy..” kata Pevita sambil merangkul tangan dan nglendot di pundakku.

Coy coy coyy… rasanya coy… beneran kayak superhero, berdiri gagah dengan sayap berkibar-kibar di atas puncak gedung pencakar langit. Ada kebahagiaan dan kebanggaan saat menolong orang, apalagi orangnya secantik ini. Dada geli-geli berdebar.. tapi ini kok si Joni ikut an berdiri juga ya..



Bersambung-
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd