Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Si Boy Anak Mesum (Lanjutan Jurus Melepas Sukma)

Bimabet
Dering WA call membangunkanku di pagi hari ini.. Pepe Cute Ahay terlihat di layar..biarin aja, paling bentar lagi WA bertubi-tubi. Pevita kalau sudah call pasti ngajak ketemuan, bukan nya mau nge ghosting, tapi ada hal yang lebih urgent sayang. Akhirnya saya ngopi aja sekalian, sudah terlanjur bangun. Nikmatnya libur sekolah, bangun siang kopi sudah terpampang sebat pun menjelang.. sedotttt. Emak seperti biasa pagi-pagi sudah berangkat kerja. Sambil menikmati kopi dan rokok kubuka IG dan melihat yang bening-bening seperti biasa, kali ini coba cek segala sesuatu yang berhubungan dengan Jogja, kuliner dan tempat-tempat nongkrong yang lagi viral. Sudah tidak sabar jalan-jalan ke sana. Ijin dan uang saku sudah mendarat, tinggal tunggu berangkat. Untung bisa alasan karena mengisi liburan sekolah, kalau tidak pasti banyak pertanyaan dari Ibu tersayang. Yang sebenarnya saya ingin mendalami apa yang Mbah Prawiro ajarkan, sukma saja tidak cukup karena ini memerlukan penyatuan jiwa, raga dengan alam di waktu dan tempat yang tepat. Kesalahan timing sedikit saja akan fatal akibatnya. Oke lah.. Demi kemajuan dunia perlendiran, saya siap menanggung resikonya wek kek kek….. Berangkattttt.. gas gas.



Menikmati perjalanan dengan kereta api sangat menyenangkan, pemandangan hijau membentang sangat menyejukkan mata, andaikan boleh sebat di sini pasti sempurna. Mana gak ada gadis lagi, nenek-nenek sama bapak-bapak isinya buyar deh fantasi semalam, membayangkan mantap-mantap sambil kena goyangan kereta api ( 4646 jadi 6012* ini namanya ) *//6012 dibaca GOR, prokem Jawa untuk tidak dapat apa-apa//. Paman Narto juga terus-terusan WA menanyakan sudah sampai mana, mungkin kuatir dengan keponakan nya yang ganteng ini atau karena merasa sudah dititipin oleh ibu saya.

Aaaaa.. bosen.. mau push rank sinyal juga ilang-ilang, mau sebat takut dilempar keluar. Beginilah kalau naik kereta api siang-siang, mata juga masih 100 watt, terang benderang. Di tengah kehampaan, terdengar suara cewek dari belakang sedang menawarkan makanan dan minuman. Eitsss jangan-jangan mbak-mbak nya yang mengarahkan ke gerbong yang berdiri di luar kereta. Mantul juga KAI sekarang. Reflek fucekboy ku langsung bereaksi, putaran kepala 180 derajat dan wowwww.. tepat sekali dugaan ku mbak-mbak baju biru seragam PT KAI yang tadi, sensor langsung mendeteksi 2 gunung dan wajah nya ( otomatis gaess, dari dada naik ke mata.. wajah sih tepatnya wkkk). Baju nya tampak tertarik ketat oleh tonjolannya, wajah putih manis. Bagian bawah tidak terdeteksi apemnya karena pakai celana panjang, mungkin harus dibuka dulu biar kelihatan ha ha.. Skor sementara 70 dari 100 lah, lumayan. Akhirnya sampailah mbak nya di kursi saya, makan siang datang ahayyyyyyyy.. Sambil mengambil buku menu kusenggol sedikit tangannya..

“Mbak Desi.. (terlihat namanya di name tag nya)”..

“Iya Kak” jawabnya. Cling.. target sudah dilumpuhkan. Orang sakti maa senggol doang udah langsung kena.

“Nanti kalau sudah selesai keliling ke sini lagi ya, mau pesan sesuatu nee..” kataku.

“Baik Kak..” jawabnya lirih. Dan Desi kembali menjalankan tugasnya. Hmm.. lumayan juga pantatnya, bulat dan membuat celana panjang nya jadi ketat.

Sabar sebentar ya Joni, Mbak nya masih kerja. Dan Joni pun langsung mengangguk.., tuing tuing..



Saat yang ditunggu pun tiba, Mbak Desi datang setelah berkeliling dari gerbong ke gerbong.

“Ada yang bisa dibantu Kak?” katanya

“Begini, saya apa boleh makan di gerbong restoran ya, saya tidak bisa makan kalau tidak di meja” jawabku ngasal. Sebenarnya tidak masalah sih saya mau bilang apa juga, dia sudah takluk ini. Demi mengurangi kecurigaan penumpang lain saja, siang-siang lagi.

“Bisa Kak, mari saya antar” sambil dia berjalan mengarahkan ke gerbong restoran.

Saat sampai di sambungan gerbong langsung saya tarik Desi menuju toilet, tanpa perlawanan dia pun menurut. Langsung ku kunci pintunya dan ku keluarkan ajian kabut halimun untuk menyamarkan keberadaan kita berdua, semua suara dan gerakan tidak akan terlihat, walaupun nanti jika dibuka petugas pun mereka tetap tidak bisa melihat kami, jadi hanya seperti melihat toilet terkunci saja, . Tanpa menunggu, kulumat bibir dengan lipstick tipis warna pink yang tampak menggoda, tangan-tangan nakal ini juga meraih buah dada dan pantat bulat yang menggemaskan. Nafsuku menggebu-gebu karena dari semalam sudah membayangkan bercinta dengan sensasi goyangan kereta, sungguh berbeda rasanya dibanding dengan main di kamar. Abaikan suasana toilet yang seadanya, maksimalkan sensasi di keretanya. Desi pun tampak menikmati ciuman dan rabaanku di dada dan pantat nya,ku senggol elus juga apemnya yang masih dibalut celana. Sesekali dia melenguh dan menarik napas untuk mengimbangi nafsu nya yang mulai membara.



Masih tetap sambil berciuman kubuka 3 kancing baju teratasnya, Full Cup Bra ukuran 34 C warna hitam membungkus payudara indahnya. Agak susah ini membukanya.. wait 34 C. Kenapa tidak terlalu besar kalau dilihat dari luar. Atau karena jenis bra nya full cup, jadi terkompres dan tampak kecil dari luar. Daripada penasaran tarik ke atas saja BH nya ke atas, wowww mulus dan ngondoy dengan puting coklat muda yang sedikit panjang dan mancung ke atas, sangat menggairahkan dan menggemaskan. Tanpa berpikir ku emut dan gigit-gigit kecil, dengan gerakan lidah memutar kusapu seluruh bagian payudara kiri nya. Desi melenguh dan semakin menikmatinya, tangannya pun mulai menjambak-jambak rambut ku. Lalu sambil dua tanganku meremas-remas payudaranya secara bergantian ku emut kiri dan kanan dengan ritme yang tidak teratur, Desi semakin aktif dan membenamkan muka ku di susu nya. Mungkin ini adalah titik sensitifnya. Bahkan saat ku mulai membuka resleting celana nya dia memberi kode untuk tetap memainkan susu nya. Boy bisa menunggu Mbak, Joni ini lho yang gak sabaran. Setelah resleting terbuka segera kupelorotkan celana nya, sedikit tertahan pantat yang membulat dan harus dibantu Desi dengan gerakan ulat bulunya. Benar-benar putih dan membulat pantat nya, gemes gemes. CD warna hitam pun terpampang dan menampakkan apem tembem nya. Sungguh perpaduan yang pas, pas meredam goyangan kereta ha ha… Ku susupkan tangan kanan ke dalam CD nya, ku intip jembut yang habis dirapikan dan meluncur menuju vagina nya. Labia mayora nya benar-benar menggembung seperti apem baru mateng, labia minora nya sampai tidak terasa saking tertutup tembemnya. Cairannya sudah keluar dan sedikit membasahi memek nya, mempermudah jari tengahku untuk mencapai klitorisnya. Kacang polongnya akhirnya kudapatkan, terasa lonjong dan licin.



Joni semakin berontak dan akhirnya mendapatkan kebebasannya setelah celanaku aku buka. Desi langsung ku duduk kan di kloset dan kuberikan Joni imut ku, happ.. habis dilahap dan dimainkan mulut mungil Desi. Sebentar langsung kuselamatkan Joni dari bibirnya dan kuminta Desi berdiri dengan posisi menungging.. Auuuuuu… indah pemandangan melebihi sawah-sawah yang terlihat di perjalanan. Minggir-minggir bagian gw ini, Joni langsung meluncur dan melesak ke memek Desi, walaupun agak seret-seret karena posisi kaki yang masih memakai celana sehingga memek tembemnya masih merapat. Ahhhhhh… Pelan-pelan masssss… Mmmmpphhh… Dalam posisi doggy style sambil berpegangan dan meremas pantat sekel nya pelan-pelan tapi pasti semakin kutambah RPM nya, pantat yang kenyal membulat menambah gaya dorong balik dan mentul-mentul.. Mantabbbbbb…



Sensasi cewek berseragam memang beda coyyyyyyyy… goyangan kereta, suara rel, auuuu..... komplit menambah suasana. Kedutan dari memek Desi semakin lama semakin terasa dan menambah rapet nya dinding vagina, licin dan geli membuat adrenalin ku meningkat, seperti tambah oktan pistonku bergerak semakin cepat di silinder memeknya yang licin karena oli nya. Ahhhhhhh…. Desi berteriak menyambut puncak orgasmenya, dengkulnya langsung melemas dan melantai, nafasnya ngos-ngos an dan badannya bergetar-getar kecil. Langsung kutarik Joni dan membiarkan dia menarik nafas dan menikmati orgasmenya. Sambil menunggu, kututup kloset dan duduk di atasnya. Setelah nafasnya teratur dia langsung memasukkan Joni dengan perlahan dan dengan posisi duduk membelakangi mulai bergerak secara perlahan. Ah ah ah ah.. gerakannya semakin cepat dan jarak ayunan yang semakin tinggi. Tanganku langsung meraih susunya dan meremasnya dengan kasar. Mendapat perlakuan seperti ini Desi langsung melenguh nikmat dan melumat bibirku dengan posisi membelakangi. Wowww..sungguh liar dan ganas. Memeknya berkedut-kedut kembali dan Desi pun orgasme untuk yang kedua kalinya. Sambil menahan-nahan geli dia mengejan dan justru menimbulkan efek untuk Joni. Memeknya memijit dan menyedot dengan irama yang tidak beraturan jadi nya. Joni langsung mengibarkan bendera putih dan hampir muntah. Dengan segera kuangkat Desi dan berganti posisi. Sambil berdiri langsung ku arahkan Joni ke mulutnya dan sepongan standar saja crot crot crot… Ahhhhhhh… Cairan putih kental langsung menyemprot di mulutnya.. Desi terus mengulum maju mundur dan kubiarkan tanpa menahan kepalanya. Geli geli geli 10 kali lipat rasanya.. sampai akhirnya tidak tahan dan kutarik Joni. Fyuhhhh… sungguh nikmat sekali.



Desi langsung menelan sperma dan mengatur nafasnya. Mukanya lemes dan tampak menikmati persetubuhan ini. Sex coyy.. sex.. Setelah membersihkan cairan-cairan kenikmatan kita merapikan diri dan Desi terlebih dahulu keluar dari toilet. Saya memberikan sugesti kalau dia habis membersihkan toilet dan langsung kembali ke gerbongnya. Tentu saja masih saya sisakan sugesti di dalam dirinya, ya siapa tau pengen lagi wkkkk.. Dan mumpung ilmu kabut halimun masih aktif, saya nikmati merokok di dalam toilet kereta. Dari tadi mau pakai sebenernya, tapi masa cuma buat rokok doang, kl di rokok juga khan sudah beda cerita ha ha…



Setelah 8 jam di kereta akhirnya sampai juga di Stasiun Tugu Joga. Tak lupa saya lewati Desi dan dia langsung melambai dengan senyum manja dan menggoda. Dengan senyuman cool saya melaju dengan cuek (pura-pura aja untuk menambah penasaran). No WA, gak perlu deh banyak yang model begituan he he.. Fucek Boy dilawan. Sesuai arahan dari Paman (Pak Lik) Narto, saya langsung menuju pintu keluar dan menunggu di pinggir jalan. Baru dapat setengah batang sudah datang aja.

“Lancar Le? Sehat kabeh (semua) to?” Lik Narto langsung menyapa.

“Lancarrrrrr…. Sehat semua Lik, dapat salam dari Ibu. “ jawabku bersemangat

Tanpa lama-lama kita langsung menuju rumah Lik Narto di daerah Monjali (Monumen Jogja kembali). Badan juga sudah gerah semua abis indehoy.Malam hari Saya bercengkrama dengan Lik Narto dan keluarga. Ngobrol ngalor-ngidul gak ada selesainya. Sampai pukul 11 malam hanya tersisa saya dan Lik Narto. Dan akhirnya saya menceritakan apa maksud sebenarnya pergi ke Jogja. Lik Narto juga sedikit tahu dengan Mbah Prawiro yang ternyata seorang dukun yang handal, bahkan Mbah Prawiro dianggap sesepuh atau guru bagi paranormal di Jogja dan sekitarnya. Malam Sabtu Kliwon adalah waktu yang disepakati untuk bertemu dengan Mbah Prawiro di rumahnya di Jakal (Jalan Kaliurang). Menunggu due date pertemuan ini saya habiskan dengan jalan-jalan mengelilingi Jogja. Berbeda dengan kebanyakan orang Jakarta, yang wajib mengunjungi Malioboro kalau pergi ke Jogja, saya lebih suka berjalan-jalan di sekitaran UGM, Gejayan, dan Selokan Mataram karena disitu banyak tempat-tempat tongkrongan murah dan keren dan tentu saja pasti banyak gadis-gadis nya. Ya iseng2 berhadiah, siapa tau ada yang poin, cek… Skip skip..



Malam Sabtu Kliwon pun datang, dengan diantar Lik Narto saya langsung meluncur ke rumah Mbah Prawiro. Dari pagar luar rumah saja sudah terlihat nuansa yang Jawa banget. Pagar dan halaman terlihat ornament-ornamen dari kayu dan ukiran tradisional yang sangat antik dan menarik. Belum sempat mengetuk pintu pagar, tampak sosok laki-laki tua umur 70 an membuka pagar menghampiri kami.

“Boy ya?” katanya dengan logat Jawa yang khas dan berwibawa

“Inggih Mbah. Ini Paman saya, Lik Narto yang tinggal di Monjali sini.” jawabku sambil munduk-menduk (agak menunduk)

“Owalah.. lha cedak kene (lha deket sini), sering-sering dolan mriki lho Mas (sering-sering main kesini )” Mbah Prawiro menyapa Lik Narto

“Inggih Pak.., niki kulo langsung pamit inggih Pak. Bade nyumbang (Iya Pak, ini saya langsung pamit mau ke kondangan)” jawab Lik Narto.

“Walah kok kesusu yo.. Ngopi rumiyen Mas.. Inggih pun, ngatos-ngatos nggih Mas (kok terburu-buru ya, ngopi dulu Mas, ok hati-hati Mas)” jawab Lik Narto sambil pamit pulang



Setelah basa-basi dan mengobrol sebentar, Lik Narto langsung pulang menjemput Bu Lik dan pergi ke kondangan. Saya dipersilahkan masuk dan menuju joglo yang tampak seperti sanggar seni. Setelah minum kopi yang disuguhkan dan sebat bersama, ngobrol-ngobrol sebentar kami langsung duduk bersila di lantai marmer yang menyala hijau fosfor, tampak dibuat khusus dan berbeda dari lantai yang lain. Sambil komat-kamit dan membaca mantra ( seperti orang yang meminta ijin ) sekejap mata kami sudah berpindah tempat menuju entah dimana. Suasananya gelap remang-remang, dingin dengan angin yang berhembus kencang. Saya melihat sekitar dan di kejauhan bawah tampak nyala api dan asap yang mengepul. Yang paling mungkin ini adalah di puncak merapi. Dan memang benar kami ada di puncak Merapi. Mbah Prawiro lalu menjelaskan kalau unsur/ keris yang ada di tubuh ku sangat kental dengan unsur yang ada di Merapi. Akhirnya saat nya saya belajar tahapan terakhir. Kasampurnan. Dan ternyata di tahap ini masih ada tahapan-tahapan nya lagi, jadi bukan belajar 1 hal saja dan selesai. Di tahap awal penyatuan sukma dan tubuh dengan alam sekitar. Secara teori membuat tubuh kita bisa bergerak bebas seperti sukma. Tahapan berikutnya adalah menyatu dengan alam, jiwa raga dan alam bersatu membentuk kekuatan baru. Lebih tepatnya menyerap energi dari alam untuk memperkuat jiwa dan raga dan menggunakan sesuai kebutuhan. Dua tahapan ini bukanlah hal yang mudah. Dan untuk tahapan selanjutnya Mbah Prawiro tidak menjelaskan dan menyuruh saya untuk fokus ke hal pertama dulu.



Saya yang sudah mempunyai bakat dan menguasai tahapan sebelumnya dengan sangat mudah dan cepat, tidak terlalu menanggapi arahan Mbah Prawiro dan sedikit meremehkan, paling ya gitu-gitu aja, di lubuk hati kecilku. Dan secara langsung melupakan filosofi dasar dari segala ilmu kanuragan untuk rendah hati.



Tetapi memang benar, setelah mendapatkan arahan, dengan mudah saya bisa menyatukan sukma dan tubuh saya, sedikit demi sedikit tubuh saya mengambang dan terangkat ke udara. Dengan inisiatif sendiri saya mencoba untuk melesat dan terbang. Dengan kondisi ilmu yang belum stabil dan perubahan kecepatan, secara tidak sengaja membuka portal alam gaib dan menuju tempat yang terang keemasan. Samar-samar tampak cahaya putih terang seperti bintang dan pelangi membentuk wujud raksasa berdiri di depan pintu emas yang jauh lebih besar dari tubuh raksasa itu. Raksasa transparan itu secepat kilat sudah di depan saya, pukulan telak mendarat di dada, membuatku terpental dan muntah darah. Sukma ku terasa seperti berpendar dan menghilang perlahan. . Satu pukulan saja sudah membuatku berpikir ini akhir dari semuanya. Makhluk bercahaya itu tidak terlalu jelas dan tampak seperti hologram saja, tapi sorot matanya terasa tajam dan menusuk sanubariku. Tubuh dan sukmaku terasa sangat sakit sampai tidak bisa di gerak kan, tangan besarnya berubah menjadi golok raksasa bercahaya dan diayunkan ke arahku.. Blastttt…. Lalu semuanya menjadi semakin silau dan sunyi.



-Bersambung-
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd