Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Si Boy Anak Mesum (Lanjutan Jurus Melepas Sukma)

Badan kita terasa langsung melemas dan ambruk bersamaan di kasur, kita berdua mengatur nafas sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan yang terus berkedut. Dengan rambut acak-acakan dan sedikit keringat di kepalanya senyum Pevita semakin terlihat manis dan menggemaskan. Suaranya lirih manja.

“Kedutannya gak berhenti-berhenti Boy.. geli banget” kata Pevita sambil memeluk ku

Saya membalasnya dengan senyuman dan mencium keningnya.

“Ini tadi rasanya kok penuh banget ya Boy.. gelinya gak karuan” kata Pevita keheranan sambil memegang gemes si Joni Kelana Jaya.

“He he.. lha mau dilanjut ronde kedua to?” kataku mesum

“Mauu.. tapi yang belakang ya, memek ku masih geli banget” jawabnya spontan. Whatttt… tittttttt….

Tanpa berpikir lagi langsung saya turun dari kasur dan mengambil kuda-kuda nafas kuda, yiiiihhhhhhha… Joni pun langsung mengeras sempurna dan membuat Pevita melongo keheranan. Saya tarik tubuhnya yang masih lemas dan memposisikan pantatnya di tepian kasur dengan kaki berpijak di lantai. Saya ambil sperma di punggungnya untuk melumasi Joni dan langsung saya gesek-gesek anusnya. Sangat rapat dan sepertinya susah sekali dimasukin.

“Aaahhh.. pelan-pelan ya Boy.. Gw belum pernah anal” kata Pevita melenguh kegelian

Saya ambil semua sisa sperma di punggungnya dan saya oles di lubang pantatnya, saya elus-elus perlahan dan sesekali memasukkan jari telunjuk ke anus nya. Woowww.. baru jari telunjuk saja sudah terjepit dengan kuat rasanya, dan sedotannya kuat sekali. Mungkin kali ini saya tidak perlu mengembangkan Joni di dalamnya. Jari telunjuk saya keluarkan dan saya tahan lubang yang sedikit terbuka itu dengan telunjuk dan jempol tangan kiri, terlihatlah lubang merah dengan benjolan-benjolan halus yang siap menyedot Joni. Walaupun sudah sedikit saya buka dan Joni yang terlumasi oleh sperma tetap saja susah sekali untuk memasukkannya. Kepala Joni yang mencoba menerobos bibir anusnya malah terasa geli sekali.

“Aaa.. geli Boy..” Pevita melenguh lagi

Sambil saya bantu buka dengan tangan, saya ludahin lubang pantatnya dan sedikit-demi sedikit kepala Joni mulai bisa memasuki lubangnya. Uuffhhh.. susah juga merawanin pantat Pevita.. Begitu ¾ kepala Joni sudah berhasil masuk, tiba-tiba bol Pevita seperti menyedot Joni dengan kuat dan dengan sedikit dorongan blessss…. Masuklah seluruh bagian Joni kontol ke anus Pevita.

“Aaaaaaaahhhhh… “ Pevita berteriak kesakitan dan kenikmatan

Saya diamkan Joni sebentar dan perlahan saya putar tusuk anusnya. Goyang memutar sambil tarik dorong Joni. Rapat.. sangat rapat.. seret-seret nikmat sekali, sampai sedikit terasa perih. Badan Joni terjepit sampai terlihat menyusut terkompres anus Pevita. Sambil bergerak maju mundur perlahan, terlihat ada sedikit darah di pangkal Joni. Lumayanlah gak dapat perawannya tapi dapat merawanin anusnya, he he.. Cairan bol Pevita semakin banyak keluar dan membuat gerakan Joni semakin lincah dan cepat. Putar tusuk mentok di anus Pevita.

“Aaaahhhhhh.. ahhhh.. enak Boyy.. sudah gak perih.. terus Sayang..” Pevita sudah mulai merasakan nikmat.

Lalu saya percepat gerakan maju mundur sambil menahan geli yang sangat. Pevita mengimbanginya dan semakin liar bergerak, tangan kanannya meremas-remas susunya sendiri dan tangan kirinya mengelus memeknya. Saya yang melihatnya jadi tambah nafsu dan membara, langsung saya tarik badannya sambil meremas keras susunya, kepalanya saya dongakkan dan dengan ganas saya cium bibirnya dari belakang. Erotis maksimal posisi ini. Joni semakin tertekan di lubang pantat Pevita dan semakin nikmat kurasakan. Pevita sampai gelagapan menahan nikmat dan kesusahan mengatur nafas karena sambil berciuman. Lalu badan saya ditahan oleh Pevita agar tidak maju mundur dan menyemburlah squirt yang sangat deras dari memeknya. Kencang dan banyak sekali membasahi bed covernya.

“Aaaaahhhhh.. mmmpphhhh…..” Pevita mengerang-ngerang sambil menahan orgasme barunya. Lubang anusnya menyedot-nyedot Joni seperti vacum cleaner.

Saat saya coba bergerak lagi, Pevita langsung menahan pantat saya dengan tangannya.

“Aaaaa… masih geli Boy..” katanya leas dan manja

Dengan posisi Joni yang sudah terjepit akan tambah sakit kalau keluar Super Joni, tiba-tiba terpikir jurus baru. Ciaaaatttt… Joni mode getar.. dengan perkuatan otot dan gerakan naik turun yang sangat cepat, Joni terasa seperti bergetar dan sampai membuat kaget Pevita.

“Aaaahhhhh…. Boyyy… geliiiiii.. aaaahhhhhh….” Kata Pevita sambil mendongak menahan geli

Tanpa saya bergerak Joni sudah bergetar seperti vibrator… bukan cuma Pevita, sayapun merasakan geli yang sangat. Sambil saya balik badannya Joni terus bergetar dan menstimulasi anus Pevita. Saat badan Pevita sudah terbalik, memeknya terlihat sampai ikut bergetar dengan bibir yang membuka dan menutup mengejan. Saya remas susnya dengan tangan kanan dan tangan kiriku mengelus klitorisnya dengan gerakan bergetar juga.

“Aaaaaaahhhhhhhh….. ampuuunn Boy….” Pevita melenguh panjang. Squirtnya menyembur lagi mengenai badan dan sedikit mengenai mukaku.

Kedutan dan kempotan anusnya berlipat-lipat terasa lebih kuat saat squirtnya menyembur, Joni seperti disepong dan di sedot-sedot. Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan kenikmatan ini.. sambil masih tetap di mode getar, aku tusuk maju mundur dengan cepat dan brutal. Sambil merem dan pinggulnya bergerak naik turun Pevita menahan seranganku, nafasnya semakin tidak karuan, anus dan memeknya berkedut kencang.

“Aaaaaahhhhh…..” gw melonglong saat Joni menyemburkan lahar putih di anus Pevita.

Setelah kedutan di Joni mereda langsung kucabut dan keluar pulalah sperma dari lubang anusnya. Banyak sekali sperma yang meleleh bercampur dengan cairan anal Pevita.

Pevita kemudian memelukku sambil tiduran di kasur.

“Nikmat sekali Boy.. gilaaak.. makasih ya sayang” kata Pevita lalu mencium bibirku dengan mesra

“Cumi-cumi” kataku

Jam 5 sore.. Whattttt… gawat ketiduran , bisa dimarahin eMak ini. Langsung saya telepon ibu ku.

“Halo Mak..” kataku

“Waduhh maaf Boy.. Ibu masih lembur di kantor, agak maleman pulangnya. Kamu naik angkot ojol aja ya” kata ibuku

“Ya udah deh Mak..” kataku dengan nada sok sedih

“Da dah Boy..” dan Ibu ku pun menutup teleponnya.

Yesssssss…. Gak perlu boong-boong bikin alesan, padahal tadi udah bingung aja mau alesan apa. Emang kalau udah rejeki gak lari kemana, he he..

Pevita masih pulas tertidur. Saya rasakan berbagai cairan menempel di tubuhku dan langsung saya mandi membersihkan sisa-sisa pertempuran. Segar sekali rasanya.



Setelah mandi Pevita masih belum juga bangun, bisa saja sebenarnya langsung saya tinggal pulang. Tapi insting fucekboy ku menyuruhku untuk menunggunya bangun, biar kayak laki-laki sejati he he.. Push rank dulu saja sambil merokok di balkon. Sambil saya intip balkon kak Rina saya mengendap-endap duduk, gawat kalau sampai orangnya di balkon juga, bisa dipakai asal-asalan gw nanti. Ahayyy…



Lagi enak-enaknya merokok.. tring.. notifikasi Sukma Call dari Mbah Prawiro masuk, ternyata reminder untuk malam ini. Malam Selasa Kliwon.
Hampir saja lupa, yaudah terpaksa bangunin Pevita ini buat pamitan, daripada kemaleman sampai rumah. Bisa kelewat nanti belajar online nya, wkkkk…



“Pev.. Pev.. Gw pulang dulu ya, udah sore ini. Takut dicariin Emak nanti” kataku membangunkan Pevita

“Enak sekali tidur gw Boy… Emang jam brp sekarang Boy?” kata Pevita sambil mengucek-ngucek mata

“Jam stengah 6 nee.. “ jawabku

“Waduhhh… jam 7 gw jg ada janji makan ama Ceci, untung lw banguningw Boy. Nanti bareng gw aja ya Boy, gw mandi dulu ya ya ya.. tunggu bentar ya Boy sayang” kata Pevita sambil membereskan bed covernya yang basah dan kemudian langsung ke kamar mandi.

“Oke deh kalau dianterin, gw rokok di balkon ya..” kataku

Kurang ajar nee si Ceci, pakai makan malam segala sama Pevita. Jangan-jangan cowoknya lagi. Nanti aja gw tanya, ngrokok lagi aja.



Di dalam mobil, sambil memandangi Pevita yang terlihat segar dan cantik setelah mandi.

“Btw, Ceci itu cowok apa cewek Pev?” tanyaku

“Ha ha ha.. lucu banget.. ya jelas cewek lah, kalau cowok namanya Koko” jawab Pevita sambil tertawa dan menyentil hidungku

“Ooooo.. kirain cowok” jawabku lega.

“Kenapa.. cemburu ya?” kata Pevita

“Idihh.. ngapain juga cemburu, bokin juga bukan” kataku

“Terus tadi kok ketus amat nadanya he he.. “ Kata Pevita sambil tertawa kecil

“Yaa nanya aja.. emang gak boleh” jawabku kesal

“Boleh kok Boy Sayang.. unyu unyu..” kata Pevita sambil manyun-manyun in bibirnya

“Udah-udah ah.. males gw” kataku sambil ngambek

“Ya elah bocah malah ngambek. Ceci tu panggilan gw ke Chelsea Islan, gak pernah liat TV ya lw” kata Pevita

Uppsss… Chelsea Islan.. pernah denger sih kalau mereka sahabatan. Berarti bisa donk.. ahayyyy…. Mesum lagi ujung-ujungnya nanti. "Lw harus cool boy, jadi fucekboy jangan murahan" Kata hati mesumku.

“Owalah.. bilang dong dari tadi ha ha..” kataku

“Cantik lho Boy.. mau gw kenalin gak?” kata Pevita

“Sering liat di TV sih, tp kayaknya masih cantikan lw deh Pev?” rayuanku meluncur

“Dasar buaya darat gombal..” kata Pevita sambil mencubitku

“Beneran.. suer deh..” kataku

“Belum ketemu aja lw, coba kalau udah ketemu. Kalau gw cowok aja pasti udah naksir ama Ceci, cantik banget dehh Boy, beneran.” Kata Pevita

100% bener sih kata Pevita, di TV aja sekilas udah kliatan cantikan mana.., tapi sebagai fucekboy harus tetap menerapkan kode etik penzinah. No. 7, yang berbunyi "yang tercantik adalah cewek yang sedang ngobrol sama kita". Wkkkk….

“Gw turun depan aja Pev, nanti naik Opang. Agak sempit jalannya” kataku untuk mengalihkan pembicaraan

“Beneran gak mau ikut Boy? Nanti gw traktir deh.. terserah mau makan apa..” kata Pevita memohon

“Lain kali aja ya Pev, eMak gw sangar kalau marah” kataku

“Yaudah deh anak mama. Salamin buat Ibu mu ya” kata Pevita

“Okayy.. salamin jg buat Ceci” balasku

“Enggak.. males” kata Pevita sambil kiss by dan melaju.


-Bersambung-
Mantau kelas online nya boy suhu..
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd