Lanjutan nya....
Di Asrama blok A di kawasan industri tangerang
1 bulan 15 hari kemudian....
Pagi yang indah, ya hari itu adalah hari senin dimana semua karyawan baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak memulai kembali aktifitas kerja mereka setelah libur week end sabtu dan minggu.
Berbeda hal nya yang terjadi di asrama blok A seorang wanita berjalan terburu-buru menuju kamar mandi di dalam kamar nya.
Hoek....
Hoek....
Hoek....
Suara seorang wanita yang sedang muntah-muntah di kamar mandi nya, rasa mual dan kepala pusing yang ia rasakan saat itu.
Ia lalu keluar kamar mandi dengan tubuh yang sedikit sempoyongan. Dan ia mengambil hp nya menuliskan pesan sms pada seseorang.
"tolong beliin test pack, bulan ini aku telat datang bulan".
Pesan itu ia kirimkan segera sambil merebahkan tubuh nya ke tempat tidur.
Tidak berapa lama hp wanita itu bergetar dan berbunyi dan ia melihat ada pesan sms masuk di hp nya tertera nama pengirim nya.
"Tunggu bentar rissa sayang, mas beliin dulu test pack nya".
Sambil menunggu ia mengirimkan pesan kepada manajer HRD bahwa hari ini ia tidak bisa masuk kerja.
"Pak budi, hari ini melissa tidak bisa masuk kerja, sedang sakit pak".
Tidak berapa lama setelah ia mengirimkan pesan sms, hp nya kembali bergetar dan berbunyi, dan ia membaca pesan tersebut ternyata dari pak budi ahmad, manajer HRD.
"Ok bu melissa, ibu mesti istirahat biar lekas sembuh".
Sementara ia menunggu kepulangan mas herry membelikan test pack, ia melamun dan teringat kembali kisah nya dan kehidupan rumah tangga nya yang berkecukupan tetapi kebahagian yang ia rasakan tidak lengkap tanpa kehadiran anak.
Pov Marissa
Aku adalah seorang istri yang sudah menikah lebih dari 5 tahun. Suami ku bernama Yohanes Darma Hendrawan merupakan campuran etnis tionghoa dengan jawa. Dia biasa ku panggil ko yohan adalah cinta pertama ku, dan kakak kelas ku sewaktu di SMA .
Setelah lulus SMA, ko yohan melanjutkan pendidikan nya di Universitas Trisakti fakultas ekonomi jurusan manajemen, setahun kemudian aku pun menyusul nya kuliah di universitas yang sama dengan nya tetapi aku mengambil jurusan akuntansi.
Keperawanan ku, ku serahkan pada ko yohan yang waktu itu masih berstatus sebagai pacar saat kami menghabiskan waktu libur semester di negara yang terkenal dengan menara eifel nya, paris francis.
Sejak saat itu hubungan pacaran kami semakin intim dan mesra, ko yohan yang merupakan anak tunggal pengusaha property adalah lelaki yang hebat dan bertanggung jawab, usaha meubel ia jalani dari 0 sejak ia lulus SMA hanya bermodal kan uang tabungan pribadi nya selama ia masih duduk di bangku SMA.
Walaupun ko yohan adalah anak tunggal dari pengusaha property tetapi ia tidak mau bergantung kepada papa nya, ia menjalan kan usaha nya tanpa kucuran modal dan bantuan papa nya hingga sekarang usaha nya berkembang pesat sampai saat ini.
Saat memasuki perkuliahan di semester 6, aku jatuh pingsan saat papa nya mengabari kekasih ku ko yohan, mengalami kecelakaan lalu lintas, motor kawasaki 250 cc yang biasa ia kendarai untuk kuliah rusak parah karena di serempet mobil jenis SUV bermerek TOYOTA.
Ko yohan sempat masuk di ruang ICU saat kejadian itu, ia sempat koma akibat benturan kepala yang sangat keras, dan menurut keterangan dokter peluang hidup dan mati nya 50:50.
Hampir tiap hari aku selalu mendatangi rumah sakit tempat ko yohan di rawat, akhir nya ko yohan selamat dan siuman dari komanya lebih dari 2 minggu.
1 minggu kemudian ia di perbolehkan pulang setelah menunjukkan perkembangan kesehatan nya yang semakin membaik dan wajib mengikuti beberapa terapi yang sudah terjadwal waktu nya untuk membantu biar ia bisa kembali berjalan seperti semula.
Sejak saat itu aku memutuskan tinggal berdua bersama nya di sebuah apartemen milik papa nya untuk merawat nya hingga sembuh.
Orang tua ku memberikan ijin setelah aku menjelaskan semua tentang hubungan kami yang sudah tidak bisa dipisahkan satu dengan lain, bahkan kedua orang tua ko yahan ikut datang menemui kedua orang tua ku meminta ijin pada papa dan mama ku, supaya aku merawat anak nya sekaligus melamarku sebagai menantu mereka walaupun nanti pernikahan kami akan dilaksanakan setelah kami berdua menyelesaikan study S1.
Aku merawat nya dengan ikhlas layak nya seperti seorang istri sekaligus perawat, memandikan nya, mengatur menu makanan yang dianjurkan oleh pihak rumah sakit, ngasih obat sesuai dosis dan anjuran dokter dan semua yang membuat ia bisa bahagia dan tersenyum.
Setelah beberapa kali menjalani terapi yang rutin dan mengikuti semua anjuran dari dokter dan para medis di sana hampir selama 6 bulan terapi yang ia jalani akhir nya ko yohan sembuh dan ia bisa berjalan kembali setelah hampir 4 bulan duduk manis di kursi roda.
Aku sangat senang melihat perkembangan kesehatan ko yohan sudah kembali pulih dan sembuh seperti ko yohan dahulu, begitu pun kedua orang tua nya sangat gembira dan ikut senang melihat ko yohan sembuh, mereka makin menyayangi ku sebagai calon menantu mereka berkat ketelatenan dan keikhlasan ku merawat anak nya.
Malam itu aku merasa kangen akan sentuhan dan belaian dari ko yohan, sudah lama tubuh ku menahan semua itu dan seakan lupa dengan kebutuhan ku yang satu itu, dan malam itu aku mempersiapkan semua rencana buat memancing syahwat nya.
Aku keluar dari kamar mandi dengan memakai daster tipis tanpa daleman hingga tubuh ku terlihat menerawang di balik pakaian yang ku kenakan, ku goda ko yohan dengan meliuk-liukkan tubuh ku bergaya sensual bak penari streeptesse berjalan menghampiri nya di spring bed kamar tidur kami sambil melepaskan daster tersebut dengan gerakan slow motion.
Ko yohan menatap ku dengan tatapan yang penuh nafsu, mata nya melotot terus memperhatikan semua yang ku lakukan, terlihat jakun nya turun naik dan tubuhnya sedikit gelisah.
Aku memberikan senyum sambil mengedipkan mata kanan ku menggoda nya seperti yang dulu pernah kami lakukan sebelum ia mengalami kecelakaan.
Sesaat ia mau bangkit, aku langsung menahan nya, jari telunjuk ku ku tempelkan di mulut nya, pertanda isyarat bahwa ia tidak boleh melakukan apa-apa.
Aku mendorong tubuh nya dengan pelan, dan dengan sigap tangan ku melucuti celana piyama nya, terlihat benda berurat yang berukuran 15cm dengan diameter 4cm mulai berdenyut-denyut seperti mau bangkit dari tidur lama nya.
"Aaarrrgghh....Rissa sayang...", lenguh nya saat tangan ku mulai mengelus perlahan penis nya.
Aku mulai menjilati lubang penis nya kemudian turun ke batang nya dan sampai ke buah zakar nya, sambil mata ku terus melihat ekspresi nya yang merem melek menikmati pelayanan oral ku.
Tangan ko yohan meremas rambut ku menahan geli bercampur nikmat di penis nya yang sedang ku garap, lenguhan, desahan dan rintihan kenikmatan malah membuat aku semakin horny dan bernafsu.
Aku sengaja berhenti memblow job nya saat melihat ekspresi muka nya yang meringis dan merem melek, raut muka yang tentu sangat aku faham dan tau jika ia akan meledakkan sperma nya seperti waktu terdahulu.
"Wah kok cepat banget mau keluar, tidak seperti ko yohan yang ku kenal dulu", gumam ku dalam hati.
Saat aku diam sesaat, ko yohan malah menarik ku ke pembaringan dengan buas dan nafas yang memburu ia menelentangkan tubuh bugil ku, baju piayama nya ia copot dan dilemparkan nya sembarangan, aku tertawa kecil melihat perubahan sikap nya.
"Ko yohan, jangan terburu nafsu nanti game over loh, xixixi".
Dia tidak menggubris omongan ku, bibir ku segera di sosor nya dengan ciuman yang ganas, aku membalas ciuman nya tak kalah liar dan ganas, kerinduan kami berdua selama beberapa bulan tidak ML membuat kami berdua liar dan ganas ingin merasakan kenikmatan yang sering kami reguk bersama.
Setelah ciuman yang dahsyat tadi kami berhenti dan melepaskan bibir kami untuk menarik nafas, dan ia mulai menyerang buah dada ku yang menggantung indah berukuran 36c yang sangat ko yohan senangi di tubuh ku selain vagina ku yang bikin ia ketagihan selalu minta jatah dulu sebelum ia kena musibah.
"Oooohhhh....Ko yohan....hisap tetek rissa yang kencang".
Ko yohan semakin bersemangat setelah
mendengar aku melenguh kenikmatan, ia semakin kencang menghisap puting susu ku sambil tangan kiri nya yang menganggur meremas dengan sedikit kencang payudara ku sebelah kiri.
Sementara tangan kanan nya menjalari paha ku, dielus dan di usap nya dengan perlahan.
Beberapa saat aku terbuai oleh lamunan ku hingga tanpa aku sadari tangan ku mengelus dan meraba buah dada ku sendiri.
Daster tipis yang biasa ku pakai saat tidur sudah terlihat kusut, terutama di bagian atas karena ulah tangan ku barusan.
"Aaarrrggghhhh.... Kok aku malah horny gini sih gara-gara teringat sama suami ku", gumam ku dalam hati.
Saat aku mengutuk diri ku sendiri terdengar ketukan di pintu kamar ku.
Tok....Tok...Tok...
3x suara ketukan di pintu meyadarkan aku dari semua lamunan dan kegelisahan hati ku, aku segera bangkit menuju pintu kamar dan menanyakan siapa yang ada di depan pintu ku.
"Siapa di luar?".
"Mas herry, bukain pintu rissa sayang, mas khawatir keadaan kamu".
Ceklek....Kriieet.....
Pintu ku buka perlahan dan setelah melihat mas herry yang berada di depan pintu kamar, dengan cepat aku menarik nya ke dalam kamar dan segera mengunci pintu nya.
"Rissa sayang, kamu kelihatan pucat".
Ucap mas herry sambil ia menempelkan telapak tangan nya ke kening ku.
"Mual-mual dan kepala rissa terasa pusing mas".
"Yaudah, ini mas sudah bawa test pack nya, kamu test ya di kamar mandi, mas tunggu di sini".
Ucap mas herry sambil ia mendekat kan bibir nya mengecup kening ku seraya menyerahkan test pack untuk aku coba buat mengetes keadaan ku sekarang.
Aku mengangguk dan tangan ku segera menyambut test pack dari tangan nya, sambil membisiki nya sebelum aku melangkah kan kaki menuju kamar mandi. "Mas herry nanti malam jangan lupa jengukin calon bayi kita, rissa kangen mas sama kamu".
Setelah aku berada di kamar mandi, aku membaca terlebih dahulu petunjuk pemakaian alat test kehamilan yang saat ini berada di genggaman tangan ku.
air seni ku pertama aku buang terlebih dahulu, kemudian air seni yang masih mengalir dari kemaluan ku, aku tampung di gayung, setelah lumayan cukup isi nya alat uji kehamilan itu aku celupkan di gayung yang sudah terisi air seni ku.
Setelah menunggu beberapa menit, alat test kehamilan itu bereaksi perlahan-lahan tanda atau indikator di alat tersebut muncul dan bergerak naik hingga menyentuh dan berhenti tepat di indikator 2 garis di alat test itu.
Aku tersenyum gembira, kebahagiaan ku yang ingin mempunyai keturunan akan terwujud walaupun dari benih lelaki lain bukan benih dari suami ku.
Dengan senyum bahagia aku segera melangkah keluar kamar mandi sambil membawa test pack yang sudah ada hasil nya tersebut, menghampiri pria yang sedang duduk di tempat tidur.
Mas herry tersenyum saat ia melihat perubahan dari ekspresi wajah ku yang terlihat sedang bahagia. Ia pun meraih test pack yang berada di tangan ku dan setelah melihat hasil alat kehamilan itu ekspresi nya berubah menjadi kaget dengan mulut nya terbuka menganga.
"Kamu positif hamil rissa sayang, berarti in....ini anak kita".
Ucap mas herry kaget dan seakan tidak percaya apa barusan yang ia lihat.
"Iya mas, rissa positif hamil, dan itu anak kita dari benih kamu mas, biar lebih akurat nanti sore temanin rissa ke dokter kandungan".
"Ok rissa sayang, sekarang kamu istirahat ya, kalau perlu apa-apa kamu jangan sungkan segera hubungi mas".
"Makasih mas herry, rissa sayang mas".
"Udah ya, mas mau siap-siap ke kantor, nanti siang mas balik, lihatin keadaan kamu, dah rissa sayang".
Ucap nya sambil mencium bibir ku sebentar.
"Met kerja mas herry sayang, nanti rissa sms mas".
Mas herry keluar kamar ku, tinggal lah aku sendiri di dalam kamar.
"Lebih baik aku bikin teh panas aja biar rasa mual dan pusing ku bisa berkurang", pikiran ku berucap dalam hati.
Aku beranjak dari tempat tidur dan melangkah keluar kamar menuju dapur untuk membuat teh hangat.
Lanjutan nya di bawah.....