Ricky Arya Wahyudi (Ricky)
Veronica Woworuntu (Nika)
PART 5
Dia (nika) kemudian membisiki ku. "Yang! Adik malam ini mau bikin surprise kedua, ini masa paling subur, adik ingin memberi mu anak, kita bikin sekarang yach!".
Aku sedikit terkejut mendengar kalimat yang barusan ia bisiki, dan hanya memberikan anggukan kepala, mengiyakan permintaan nika malam ini.
Nika meraih kepala ku dan langsung menyambar bibir ku sambil tangan nya mengelus-elus dada berbidang ku yang sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus di sekitar nya. Dia seakan ingin memberikan pelayanan terbaik nya dan aku hanya boleh menikmati nya tanpa boleh menyentuh tubuh nya sebelum ia mengijinkan nya.
"Aaakkkkhhhh".
Desahan ku saat itu merasakan aliran darah ku mulai bergolak, libido ku mulai terpancing oleh sentuhan dan elusan tangan halus nya di dada ku.
Tangan nya terus merambat turun hingga ia menyentuh kemaluan ku yang mulai berdiri tegak. Ciuman kami berdua sudah semakin liar dan ganas, air liur sudah membekas di pipi kami masing-masing.
Nika berhenti sebentar sambil mengatur nafas nya yang memburu dan ia tersenyum melihat aku yang sudah horny dan sange, kemudian ia membalikkan badan nya merubah posisi kami yang awal nya sejajar berhadap-hadapaan menjadi terbalik, dengan posisi 69 yang menurut istilah seksiolog adalah posisi terbaik dalam melakukan foreplay (pemanasan) bercinta yang dilakukan oleh pasangan dengan saling memberikan stimulasi atau ransangan dari masing-masing pasangan nya.
Kemaluan nika yang bersih dan terawat, terpampang indah di hadapan muka ku dengan warna merah merekah, wangi dan harum karena ia sebelum nya pasti sudah membersihkan nya dengan sabun khusus buat organ intim kewanitaan nya.
Sementara itu, tubuh ramping dan sexy calon istri ku (nika) berada tepat di atas tubuh ku dimana saat ini dia sudah menghadapi kemaluan ku yang sudah bangkit dari tidur nya dengan panjang maksimal 22 cm dan berdiameter 3.5 cm yang menurut nika ukuran nya jumbo, karena mungkin faktor keturunan (gen) ku dari papa yang merupakan orang Australia.
Kekasih ku mulai mengelus, dan mengenggam batang penis ku dengan penuh semangat, kemudian ia meludahi penis ku untuk memperlancar gerakan hand job nya.
"AAARRRGGGHHH".
Erangan ku menggema di kamar yang sekarang kami tempati setiap malam nya berdua membuat nika mulai mempercepat gerakan handjob nya.
"Iiihhh kakak! Memek adik di anggurin".
Nika merajuk manja karena aku di bawah benar-benar mengikuti apa keinginan nya untuk tidak menyentuh tubuh nya sebelum ada ijin nya.
"Iya sayang, kakak tadi ingat pesan kamu belum boleh nyentuh kalau belum dikasih ijin".
"Buruan kak! Memek adik gatel, kangen lidah kamu sayang".
Aku segera membuka bibir kemaluan nya dan segera menjilati sekitar bibir atau pinggir nya terlebih dahulu untuk memancing libido nya.
Kami sudah tau apa yang mesti kami lakukan dalam posisi 69 tersebut teknik-teknik foreplay mulai kami terapkan hingga membuat erangan dan desahan kami berdua bersahut- sahutan bagai penyanyi duet melantunkan lagu duet yang merdu dan indah.
Hingga akhir nya nika berteriak kencang dengan menyebut nama ku menyambut orgasme pertama nya.
"AAARRRGGGHHH... OOOHHH My good... Kak Ricky...Adik keluarrrrr...!".
SEEERRRR....SEEEERRRRR....SEEEERRRR....CRRRUUUTTT...
Cairan ovum sedikit lebih encer dari pejuh lelaki mengalir deras dari lubang kewanitaan nika membasahi muka ku bahkan ada beberapa yang tertelan masuk ke dalam tenggorakan ku yang pada saat itu bibir dan muka ku persis berada di depan nya.
Setelah memberikan jeda istirahat buat nika memulihkan stamina nya, permainan cinta tersebut kami lanjutkan ke menu utama.
"Dik, kamu serius ingin hamil!".
"Iya kakak ku sayang, biar kamu tidak bisa berpaling ke wanita lain, nika sudah siap lahir dan bathin menjadi ibu dari anak-anak kita kelak".
Nika lalu mengangkat pinggul nya kemudian meminta ku mengganjal pantat nya dengan bantal.
"Kok diganjal bantal dik".
"Konsultasi sama dokter kemaren biar sperma kakak bisa semua nya masuk ke rahim adik dan tunggu selama 5-10 menit usahakan benih kakak jangan sampai tumpah dari rahim adik, biar terjadi pembuahan terhadap sel telur (ovum)".
"Wah berarti ini sudah kamu prepare ya beberapa hari ini".
"Hehehehe... Special for you... my husband, dah yuk kita mulai, daripada banyak ngobrol".
Aku mulai membuka paha nya selebar-lebar nya kemudian mengarahkan penis ku ke belahan memek nya yang sudah banjir setelah sebelum nya memberikan stimulasi rangsangan padanya.
Aku mulai menekan dengan perlahan penis ku hingga 1/2 batang penis ku sudah berada di dalam tubuh nya membuat kami berdua merintih dan mengerang secara bersamaan.
"AAAAKKKHHH....
Aku mendiamkan penis ku sesaat sambil menatap wajah cantik nya memberikan waktu buat vagina nya biar bisa adaptasi dan tidak merasakan kesakitan akibat penetrasi yang barusan aku lakukan.
Nika merangkul ku dan meminta ku untuk mencium nya. Ciuman yang singkat menambah gairah dan nafsu kamj berdua untuk memulai nya dengan lebih panas.
Aku mulai memompa penis ku sementara nika memberi ruang yang cukup buat ku bermanuver memberikan semua kemampuan terbaik ku.
PLOOOKKK....PLOOOOKKK...PLOOOOKKK...
PLOOOKKK....PLOOOOKKK...PLOOOOKKK...
PLOOOKKK....PLOOOOKKK...PLOOOOKKK...
Ayunan dan pompaan ku terus ku jaga dengan ritme sedang suara benturan kedua kelamin kami menambah sensasi tersendiri.
Selama hampir 30 menit kami berdua memacu gairah dengan sangat panas hingga akhir puncak orgasme kami berdua mulai tidak bisa kami tahan lagi.
"Kak... Adik mau sampai".
"Kakak juga mau keluar".
Aku makin mempercepat pompaan penis ku untuk menyambut klimaks kami berdua, hingga nika berteriak bahwa ia sudah keluar.
" AAAARRRRGGGGHHHH... KAKAK... ADIK...KELUARRRR....!".
SEEERRRR......SEEEERRRRR.....SEEERRRR....
Nika menjepitkan kaki nya di pinggul ku membuat vagina nya seperti sedang meremas dan menjepit penisku saat ia melepaskan klimaks nya.
Aku merasakan empotan vagina nya sangat luar biasa nikmat nya membuat aku menghujamkan sedalam mungkin penis ku untuk menumpahkan semua benih di dalam rahim nya.
"OOOUUUGGGHHHHTTTT.... DIK NIKA... KAKAK...KELUARRRR....
CROOOOTTTT.... CROOOOTTTT.... CROOOOOTTTT.....
Sperma ku menyembur deras masuk ke dalam rahim nika tanpa ada satupun yang menetes keluar.
Kami berdua terdiam menikmati sisa-sisa orgasme, mata kami saling menatap satu sama lain dan saling tersenyum, ada kebahagiaan terpancar dari wajah nya yang makin membuat nya cantik setelah mendapatkan orgasme nya.
"Kak, hangat terasa rahim adik sama benih kakak".
"Iya dek, kakak juga merasakan hangat nya".
"Tunggu sebentar kak, jangan gerak dulu biarkan benih kakak mencari sel telur adik".
Nika memeluk ku erat dan aku menuruti semua yang nika minta, hanya tanganku yang mengelus-elus rambut nya memberikan perasaan nyaman buat kami berdua saat ini.
Akhir nya malam itu di hari ultah ku yang ke 22, kami melakukan nya hingga 3 kali dan semua nya selalu dikeluarkan di dalam vagina kekasih ku nika.
Selama 1 minggu dari kejadian malam itu kami melakukan nya lagi sebanyak hampir 5x croot di dalam rahim nya.
1 bulan kemudian...
"Hoek...Hoek...Hoek...".
Aku terjaga subuh itu setelah mendengar suara orang seperti muntah-muntah dan tidak mendapati nika disamping ku, lalu aku bangkit dan segera menghampiri nya untuk melihat keadaan nya, aku sangat mengkhawatirkan dirinya semenjak dia sakit 1 tahun yang lalu.
"Dik, kamu kenapa?".
"Ngga tau kak, rasanya mual-mual pengen muntah".
"Kita ke hospital aja sekarang ya dik".
Nika menganggukan kepala, dia tau aku begitu mengkhawatirkan nya.
"Tunggu kak! Seperti nya ini adik sedang hamil tapi belum yakin dan pasti soalnya tamu bulanan adik belum datang sudah 1 bulan sejak kita sering ML kemaren kak".
"Yaudah sekarang kakak beli testpack dulu, kamu istirahat dulu".
"Iya kak ! Jangan lama-lama yach, dan beliin mangga ya ngga tau adik rasa nya pengen makan mangga".
"Iya mama cantik...".
"Ihhh apaan sichh, buruan pergi, awas mata nya dijaga".
"Dah sayang, sini peluk dulu".
Nika mendekat dan kemudian memberikan pelukan nya, aku memberi kecupan singkat di bibir nya kemudian pergi keluar apartemen menuju Mart yang buka 24 jam.
45 menit kemudian aku sudah sampai kembali dan membawa kantong belanjaan dari Mart berisi 2 testpack dengan 2 merk berbeda, cemilan buat nika serta mangga yang ia minta tadi.
Nika mengambil salah satu testpack tersebut kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi tanpa menutup nya, dia mulai mengikuti petunjuk pemakaian alat tes kehamilan itu, sementara aku menunggu nya di depan pintu kamar mandi dengan perasaan cemas, mondar mandir seperti orang bingung.
15 menit kemudian...
"Kak, ini test nya, adik ngga berani lihat".
Aku mengambil testpack tersebut dari tangan nya kemudian melihat nya dan membaca petunjuk nya dan ternyata.... nika benar-benar hamil, terlihat 2 strip di testpack tersebut.
Aku segera mendekati nya, muka ku buat sedih, membuat nika memeluk ku seolah dia merasa bersalah belum bisa memberi ku anak.
Aku mengecup kening nya, aku hanya membisiki nya,"Sebentar lagi kamu akan jadi mama dari anak kita yang".
Nika memeluk ku semakin erat, ada tetesan air mata dari mata nya yang indah tersebut.
"Kamu bahagia sayang".
Nika hanya mengangguk mulut nya seakan terbungkam, senyum kebahagiaan terpancar dari wajah nya.
Setelah nika hamil, aku semakin perhatian dan makin sayang sama nika dan calon bayi kami, semua keinginan nya aku selalu usahakan untuk mendapatkan nya.
Aku dan nika semakin giat untuk segera menyelesaikan S-2 kami yang hanya tinggal 6 bulan lagi, sementara itu kehamilan nika membuat aku ingin cepat-cepat menikahi nya dan rencana nya besok aku akan melamar nika ke kedua ortu nya di manado mengajak nika sekalian untuk sekedar melepas kangen dan rindu ke ortu kami masing-masing.
Setelah menyelesaikan beberapa urusan kuliah dan pekerjaan kami selama di sydney kami langsung memberitahukan kedatangan kami ke ortu nya nika untuk pulang ke manado, setelah mengurus semua keperluan kami pulang berupa visa, tiket pesawat dengan menggunakan maskapai penerbangan australia-bali kemudian bali-manado.
Akhir nya kami berdua telah sampai di kota manado dimana ortu nika berada yang terkenal dengan "SOTO LIDAH MANADO" seperti cerita TJ44 dengan judul DON'T GIVE UP, beliau seorang mastah yang thread nya sedang booming saat ini.
"Apa kabar om, tante?".
Aku beramah tamah dengan kedua ortu nya yang sudah kenal baik seperti ortu ku sendiri.
"Baik nak ricky". Sahut mereka bersamaan.
Setelah beberapa menit ngobrol, nika datang membawa kopi beserta kue kering sekalian ikut duduk disamping ku.
"Om dan tante, kedatangan ricky dan nika ke manado menemui om dan tante untuk meminang dan melamar nika jadi istri ku".
Aku diam sambil menunggu jawaban papa dan mama nya nika.
"Sudah lama om dan tante menunggu nak ricky melamar nika anak om biar kalian sah dan halal sebagai suami istri".
"Om setuju dan segera lah kalian urus pernikahan nya, mau di manado, banyuwangi atau australia om dan tante ikut rencana kalian".
Lanjutan nya di bawah