10 menit kemudian...
Makanan yang kami pesan sudah ludes dan hanya tersisa tulang ikan pepes dan tulang ayam si piring putih tersebut. Sambil menunggu sebentar untuk menurunkan makanan yang barusan kami makan.
Panggilan kakak dan adik baru kami pakai berdua saat di luar urusan kantor, untuk menjaga kami biar tetap profesional dalam bekerja.
"Dik, selama perjalanan hidup kakak baru 2 orang wanita yang benar-benar ada dihati dan pikiran kakak, yang pertama dia dan yang kedua kamu".
"Wah ini menarik seperti nya, jangan suka mempermainkan perasaan hati seorang wanita kak, jujur kak walaupun aku mencintai kakak tetapi adik masih punya hati sesama wanita, biar adik yang mundur daripada akan menyakiti wanita lain yang juga mencintai kakak".
"Kamu cemburu, dik!".
"Buuukkkaaannn... Seperti itu kak".
Aku terbata-bata dan gugup, tidak bisa membohongi perasaan ku sebenar nya cemburu, saat mendengar kak ricky bilang dia mencintai wanita lain selain aku, malah mungkin itu cinta pertama nya.
"Emang dia cinta pertama kakak dan sampai sekarang pun kenangan diri nya masih ada di sini". Ucap kak ricky sambil memegang dada nya.
Beberapa saat kami terdiam, aku menundukkan kepala sedih mendapati kenyataan bahwa cowok di hadapan ku ternyata masih mencintai wanita lain.
"Kamu kok jadi sedih gitu, percaya sama kakak kamu adalah pilihan tepat buat masa depan kakak, aku tidak akan membuat mu sedih dan akan berusaha menjadi suami yang bertanggung jawab untuk membahagiakan mu".
Aku hanya menggelengkan kepala, tatapan mata ku menjadi sayu, kalau saja saat ini aku sedang sendiri di kamar pasti aku luapkan kesedihanku dengan menangis.
"Dia yang ku maksud sudah pergi meninggalkan ku dan dunia ini menemui sang pencipta-Nya".
Aku terkejut dan merasa bersalah pada kak ricky telah membuka lembaran pahit dalam hidup nya.
"Maafin bella kak! Tidak seharusnya bella menghakimi kakak sebelum tau kebenaran nya, bella turut sedih atas apa yang kakak alami".
"Udah dik, jangan ikut sedih suatu hari nanti akan kakak ceritakan semuanya, tapi untuk saat ini tolong jangan diungkit-ungkit mengenai dia".
Aku menganggukkan kepala, mengiyakan permintaan nya barusan.
"Yuk kita balik lagi ke kantor! Hampir habis jam istirahat, tidak enak kalau terlambat bisa memberikan contoh buruk buat karyawan lain nya".
"Yuk...kak!".
Kami berdua meninggalkan tempat itu setelah sebelumnya kak ricky membayar makanan kami ke kasir.
Hubungan kak hadi dengan rina ternyata mendapat restu juga sama mama, mama ku meminta lamaran dan akad nikah nya diadakan di rumah kami di kompleks perumahan polygon di Palembang.
1 tahun sudah aku bekerja di PT. IGL di kantor cabang Tangerang, kak ricky ternyata serius dengan janjinya untuk melamar dan menikahi ku, aku sudah diperkenalkan kepada kedua orang tua nya dan mereka merestui bahkan mereka siap kapan pun jika ricky mau melamar dan menikahi ku, mereka malah meminta ricky secepat nya menghubungi orang tua ku untuk menghindari fitnah dan biar kami terhindar dari maksiat yang bernama perzinahan.
1 minggu sebelum bulan puasa kak ricky memberitahukan bahwa ia akan melamar dan langsung menikahi ku setelah h+31 lebaran, aku segera memberitahukan kepada mama dan papa serta rina yang ternyata sangat senang mendengar berita ini.
Libur hari raya idul fitri, PT. IGL memberlakukan libur nasional menurut kalender dan ketentuan ketenaga kerjaan dan semua kepada karyawan nya berhak mendapatkan libur tersebut selama 1 minggu, aku dan kak ricky karena belum mengambil cuti untuk tahun ini sekalian aja ijin cuti selama 1 minggu dan di setujui oleh pak stefan kepala cabang Tangerang, jadi kami berdua mempunyai 2 minggu waktu liburan.
Kak ricky ingin lamaran dan akad nikah nya di adakan pada hari yang sama setelah 3 hari setelah hari raya idul fitri dan kedua belah fihak keluarga menyepakati rencana kak ricky, surat-surat kelengkapan administrasi telah dia urus begitu pun surat-surat perlengkapan administrasi ku di urus dan dibantu oleh mama.
Aku rencanakan akan pulang lebih dahulu ke palembang, sementara kak ricky pulang terlebih dulu ke banyu wangi dan berlebaran di sana dan akan terbang ke palembang 2 hari setelah hari raya idul fitri menggunakan pesawat yang telah ia booking untuk keluarga nya jauh-jauh hari untuk 4 tiket penerbangan surabaya-palembang.
1 hari sebelum hari terakhir puasa, aku pulang ke kampung halaman beserta kak hadi yang ternyata ingin merayakan lebaran bersama bu yanti sebagai orang tua kandung nya.
Tiba di rumah aku di sambut dengan gembira oleh kedua orang tua ku, saudara ku rina, adik lelaki ku fajar dan tentu nya nenek yang sekarang tinggal serumah dengan mama dan papa di karenakan faktor usia beliau yang sudah lanjut dan sering mengalami sakit.
Aku sangat bahagia kumpul kembali bersama orang-orang yang ku sayangi, rindu dan kangen ku terbayarkan, aku dan rina semalaman bercerita kehidupan dan pekerjaan kami yang terpisahkan oleh pulau.
Rina menceritakan betapa sangat memprihatinkan pendidikan di Indonesia, sarana dan prasarana sekolah masih jauh daru kata memuaskan bahkan ada di daerah lain nya belajar dan mengajar di lakukan di alam terbuka dikarenakan tidak ada ruang kelas atau bangunan sekolah yang setiap saat bisa ambruk dan roboh.
Aku mendengar cerita rina dengan serius, betapa miris dunia pendidikan Indonesia di daerah yang kurang diperhatikan pemerataan pembangunan nya oleh pemerintah pusat. Gimana menghasilkan generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan berjiwa pancasila jika untuk masalah dasar saja mereka kurang diperhatikan.
Saat aku membicarakan masalah rencana pernikahan ku dengan kak ricky, rina ternyata ingin menikah di hari yang sama dengan ku, dengan tujuan bahwa ia dan kak hadi terjauh dari fitnah dan tetapi mereka belum sempat mengurus surat-surat administrasi untuk keperluan pernikahan.
Aku bingung untuk menjawab hal ini, karena pengetahuan agama ku tidak begitu banyak bila dibandingkan dengan rina yang kuliah di IAIN Raden Fatah yang merupakan Institusi/lembaga pendidikan setingkat perguruan tinggi yang mahasiswa/i nya memperdalami ilmu agama islam.
Rina ingin menikah siri dulu dengan kak hadi, sambil mempersiapkan kelengkapan surat-surat untuk pernikahan yang sebenar nya, dan ia akan membicarakan ini bersama bu yanti dan kak hadi.
Hari raya idul fitri pun datang, gema takbir, tauhid dan tahlil berkumandang di seluruh pelosok negeri, kebahagiaan, keceriaan dan suka cita mengiringi atas kembali nya ke fitri (kesucian hati) dan terhapus kan dosa seperti anak bayi yang baru dilahirkan.
Keluarga, handai taulan, teman merayakan dengan halal bi halal, salam bersalaman, saling meminta maaf dan saling memaafkan, tradisi saling berkunjung, bersilaturahmi sangat terlihat di hari lebaran.
Anak-anak kecil seakan paling senang menunggu lebaran karena mereka akan mendapatkan angpao / uang dari yang lebih dewasa atau yang sudah bekerja.
Besok nya aku dan rina sudah dipingit mengikuti tradisi sebagian masyarakat indonesia, di lulur dan bertangas (mandi uap dari ramuan yang telah di doakan terlebih dahulu kemudian diracik dan dimasukkan ke dalam air yang mendidih bertujuan untuk menghilangkan bau badan dan semua penyakit yang berkaitan dengan organ intim, juga untuk menangkal sihir dan teluh).
Setelah melakukan ritual tersebut, sore nya aku dan rina di pacar (orang india menyebut nya henna) dikuku, telapak tangan dan pinggiran kaki.
Semalam kak ricky menelpon selain mengucapkan "MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN", juga memberitahukan kepastian keberangkatan mereka ke Palembang besok lusa sambil ngobrol kangen-kangenan dan lain sebagainya.
Hingga hari keberangkatan kak ricky sekeluarga hari ini, menggunakan pesawat garuda Airbuss A-300p yang mempunyai no.penerbangan GA-500B rute surabaya-palembang.
Perkiraan perjalanan mereka memerlukan waktu 3-4 jam, dijemput dengan 2 mobil mama dan papa. Mama dan papa berada di satu mobil Toyota Fortuner warna putih dikendarai oleh fajar, sementara supir keluarga mengendarai mobil Toyota Fortuner wana hitam yang di dalam nya ada kak hadi dan bu yanti.
2 jam kemudian 2 mobil yang menjemput kak ricky dan keluarga telah sampai kembali ke rumah dengan selamat, aku menunggu di teras depan di temani rina yang saat itu tersenyum bahagia saat ia bertatapan mata dengan kak hadi yang akan menjadi suami nya besok.
Aku deg-degan saat pintu mobil warna putih terbuka, keluar dengan gagah lelaki tampan yang besok akan menjadi imam dalam rumah tangga ku, dia melemparkan senyum nya dengan penuh kebahagiaan, sesaat kami sama-sama terpaku dan tertegun hingga aku tersadarkan saat mama memeluk ku dan membisi ku, "Nak, pintar kamu milih suami, tampan dan sopan anak nya, semoga kalian berdua selalu bahagia".
Aku hanya tersenyum, wajah ku tersipu dan sedikit merengek manja lalu bisikin mama, "Ih mama, bella malu, tau!".
Mama mencolek pipi ku sambil dia menunggu calon besan dan lain nya untuk menyambut mereka padahal tadi di bandara SMB II sempat cipika cipiki dan saling mengenalkan diri.
Malam hari nya diadakan acara lamaran, dalam acara ini dibagi 2, lamaran pertama yaitu kak hadi dan bu yanti akan melamar rina yang di wakili papa dan mama sebagai fihak rina, dan setelah selesai lamaran kedua yaitu keluarga kak ricky yang dihadiri langsung oleh papa, mama dan adik perempuan nya melamarkan anak nya ricky arya wahyudi ke papa ku yang mewakili ku.
Setelah acara lamaran selesai dan disetujui oleh keluarga ku, dilanjutkan rencana akad nikah yang akan diadakan esok hari nya.
Kak hadi akan meminang dengan 20 gram emas 24 karat berupa kalung dan seperangkat alat sholat beserta uang 5 juta rupiah sebagai mahar akad nikah nya rina.
Sementara orang tua kak ricky menyerahkan 40 gram emas terdiri dari cincin dan gelang beserta seperangkat alat sholat dan uang tunai 10 juta rupiah sebagai mahar nikah buat ku.
Lalu dibahas masalah wali untuk ku dan rina, karena kami dari panti asuhan di putuskan wali nikah aku dan rina yaitu wali hakim yang akan di wakilkan oleh petugas dari KUA (Kantor Urusan Agama) setempat.
Acara malam itu selesai dengan kesepakatan dan musyawarah yang baik, kak ricky dan kak hadi ditempatkan di kamar yang sama, sementara papa dan mama di kamar yang lain, aku, rina di kamar ku, adik perempuan kak ricky dengan ibu yanti di kamar lain nya.
Suara adzan subuh mengudara, semua bergegas untuk melaksanakan kewajiban, begitu pun dengan kami semua, kecuali kaum perempuan yang sedang berhalangan.
Para undangan telah berdatangan untuk mengikuti dan menyaksikan akad nikah 2 saudara angkat penghuni panti asuhan.
Aku dan rina telah di dandani cantik dengan kebaya putih yang biasa pakai untuk acara akad nikah oleh penghias pengantin yang telah di booking mama jauh-jauh hari.
Gugup, deg-degan dan khawatir itu yang kurasakan saat aku dan rina di panggil dan di minta duduk berdampingan dengan pasangan kami masing-masing.
Aku berdoa dalam hati supaya kak ricky di beri kelancaran dalam mengucapkan ijab qobul, begitu pun kulirik rina yang komat-kamit berdoa untuk kelancaran acara akad nikah kami.
Akad nikah pertama aku minta kak hadi dan rina terlebih dahulu, untuk menghormati dia sebagai saudara ku yang lebih tua dan juga terhadap kak hadi dan bu yanti.
Papa ku menjadi saksi untuk rina sedangkan adik dari almarhum K.H.Abdullah Mustafa menjadi saksi untuk kak hadi, petugas KUA yang bernama Solihin,SAg bertindak sebagai wali hakim menikahkan rina.
Ijab qabul pun dilaksanakan, kak hadi dengan lancar nya mengucapkan dengan lancar, dan para saksi ditanya tentang ini dan mereka kompak menjawab sah.
Setelah ijab qabul kak hadi dan rina berjalan lancar sekarang giliran ku yang gugup, deg-degan, dan terus istighfar dan bersalawat dalam hati, menenangkan diri ku serta untuk memberikan kekuatan buat kak ricky biar lancar dalam mengucapkan nya.
Petugas KUA yang tadi selesai menikahkan rina sekarang telah bergeser ke tempat aku dan kak ricky sedang bersanding. Papa ricky meminta adik alm.K.H.Abdullah Mustafa untuk menjadi saksi putra nya sedangkan papa tiri ku jadi saksi untuk ku.
Mahar kawin sebagai syarat akad nikah telah berada di atas meja di periksa dan di cek kebenaran nya.
Pak solihin, SAg memberi tahukan terlebih dahulu tata cara ijab qabul seperti yang telah ia lakukan barusan atas ijab qabul kak hadi-rina yang telah sukses kepada kak ricky yang akan menerima tanggung jawab sebagai suami melalui ijab qabul.
Kak ricky menyatakan siap, dan acara ijab qabul dilaksanakan dengan hikmat.
"Ricky Arya Wahyudi bin Bernard Wahyudi, kamu aku nikahkan dan kawinkan dengan bella septiawati binti pulan, yang di wali hakim kan kepada ku, dengan mas kawin 40 gram emas 24 karat, uang tunai 10 juta rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar TUNAI".
"Aku terima nikah dan kawinnya bella septiawati binti pulan dengan emas kawin 40 gram emas 24 karat, uang tunai 10 juta rupiah dan seperangkat alat sholat dibayar TUNAI".
"Bagaimana para saksi?". Tanya pak Solihin, SAg pada saksi-saksi yang mengikuti prosesi ijab qabul.
"SAH". Jawab papa ku cepat dan tegas.
"SAH". Jawab H. Rahmat Latief cepat dan tegas.
Setelah itu kak ricky membacakan sighrat taklik sebagai janji sebagai suami kepada istri nya, dan kemudian di tutup doa pernikahan oleh H.Rahmat Latief.
2 buku nikah untuk suami dan untuk istri sudah kami berdua tanda tangani begitu pun surat-surat lainnya yang ditunjukkan oleh pak solihin, SAg sebagai petugas KUA.
Akhir nya aku bella septiawati bin pulan resmi menjadi seorang istri dari ricky arya wahyudi dengan menerima buku nikah untuk istri, sementara kak ricky menerima buku nikah untuk suami, aku kemudian mencium tungkai tangan suami ku dan ia mencium kening ku sebagai tanda bahwa kami sudah sah dan resmi sebagai pasangan suami istri baik secara hukum agama maupun secara hukum di indonesia.
Hal sangat mengharukan saat kami berempat meminta restu kepada papa, mama ku, papa mama kak ricky, bu yanti, air mata bahagia mengalir deras dari sudut mata ku, suara sesegukkan dengan linangan air mata mengiringi langkah awal kami berdua saat itu sebagai suami istri.
(Bersambung)