Sejenak gw berhenti memegang Nenen nya gw coba untuk sedikit melonggarkan hijabnya supaya bagian telinga nya bisa di jilatin, Sindy yang semakin menggeliat tubunya sampai-sampai HP yang doi pegang terlepas dan terjatuh di sofa tepatnya di belakang badan gw.
Tangan kanan nya mencoba untuk menahan badan gw yang semakin mendorong nya ke bantalan sofa, sampai akhirnya kepala sindy miring tubuhnya merebah di pojokan sofa , sementara tangan kiri gw menahan bahunya agar tidak dapat berontak dan kembali tangan kanan gw menggerayang dari bawah bajunya sampai ke Bagian Bra Sindy.
Sengaja gw tidak membuka atau menurunkan bra nya karena sensasi nikmat di bagian puting nya kalau gw gesekkan dengan jari saat bra berbahan lembut kayagitu saat masih terpasang pasti terasa lebih geli, Sindy hanya bisa menahan dari luar bajunya sesekali meremas tangan gw yang sedang menggerayangi neneb nya, doi coba menghentikan jemari gw yang terlanjur ada didalam baju nya.
Terlihat ia menutup mata dan menggigit bibirnya tubuhnya pun semakin meronta-ronta pertanda Sindy mulai terangsang, desah kecilnya mulai semakin sering terdengar seperti tidak kuasa menahan hasrat seksual nya. Sementara gw tetap menjilati kuping nya sampai basah liur gw terlihat di kain kerudung Sindy.
S: ssshhhhh... Uuuhhhhb.....
Mmmhhhh ...... Plissssshhh.. sshhhhhhh aa sshhhhh mmmmmmhhhhh...
Gw: enak banget ya Sind.... mmmhhhh mmuuaacchhh
S: oooouucchhhh..... Udahhhhhh shhhhhhhh jangan di terusiiiiiiii aahhhh....aa stopppp sshhhhhhh uuhhhhhhh
Puas sama kedua putingnya Sindy, kini tangan gw mulai bergerak kebawah kearah paha nya, sambil gw remas kebelakang bagian bokong nya, ternyata gw salah liat celana yang dia pakai corak nya jeans namun ternyata bahan legging, sehingga sangat terasa kenyal bokong nya Sindy ketika gw meremas nya. Sedikit gw pelorotin bagian pahanya Sindy sampai terlihat celana dalam hitam bercorak emang yang sangat tipis.
S: aduuhhh duuhh udah deh AA. Pisss yaaa.. jangan keterusan gini.... Aku mohon
Gw: sebentar aja Sind... Sebentar...
S: nanti Cece Ririn Dateng lhoo...
Gw: masih lama dia.. udah tenang aja....
Sini geseran ketengah Sind kaki nya naik ke sofa satu nya...
S: ihhh nggak ahh mau ngapain lagi aa...
Dengan penuh rasa memelas Sindy memohon untuk menghentikan kegiatan gw menjamah tubuh nya. Namun gw tidak perduli lagi gw udah sangat bernafsu dengan tubuh indah nya.
Gw tarik pinggang nya supaya merebahkan badan dan kaki nya yang kiri gw angkat ke atas senderan Sofa, sehingga kini Sindy posisi nya celentang di sofa dan mengangkang kedua kakinya yang terbuka lebar.
Gw langsung menindihnya, dengan begitu kini penis gw yang udah keras bisa bersentuhan dengan vagina sindy walaupun masih terhalang celana legging nya. Gw yang saat itu cuma pake celana bola sangat menonjol sekali penis ini dan akhirnya gw gesekkan ke tengah vaginanya.
Sindy yang awalnya melakukan perlawanan doi kalah tenaga sama gw, dan akhirnya menyerah posisi nya sudah terkunci di pojok sofa. Tangan kanan nya gw iket pake tali kolor yang gw selipin di jam tangan doi, lalu gw ikat ke bagian ukiran sofa di dekat kepala nya, kini hanya tangan kiri nya yang ku pegang erat ke atas kepalanya.
Sindy hanya buang mukanya ke arah sofa. Kini tubuh indah nya doi dalam penguasaan gw, sambil ku dorong perlahan maju mundur ke bagian vaginanya dengan penis gw.
S: mmhhhhhhhh...
Gw: masih bertahan... Serius gamau liat aa...
AA. Mau telp Cece Ririn kamu jangan bersuara ya..
S: shhhhhhhh... Udahhhhhan
Gw: hallo mahh.. panggilan ke istri gw.
Kamu nanti jemput jam 7 aja ya abis magrib siap siap ya jemput aku.
Tiba tiba Sindy mau ikutan ngomong.
S: Ceeee! .. kesiiiii...
Langsung gw dekap mulutnya...
Gw: sssttttttt.... Diam!
Gw: yaudah mah jemput ya nanti
Daaa..
Gw: ohhh rese yaaa kamu Sind... sedikit kesal gw.
Gw gesekkan lebih menekan ke vagina nya Sindy sambil gw lumat bibirnya dengan kasar. Walaupun dia berusaha buat buang mukanya ke arah sofa namun masih bisa kuciumi dn kujilati bagian pinggir bibir nya.
Gw,: muuaaaahhh muuascchh muuacchhhhhh
S,,: mhhhhhhh gaa mau...mhhhhhhh shhhhhhhh ihhhhh sssssasshhhhhh mmmmhhhh
Mulai terasa hangat bagian Miss v nya, tangan kiri gw bergerak kebawah coba sentuh pake satu jari dibagian luar celana legging nya, sambil ku telusuri bagian klitoris nya, langsung gw mainkan jari dibagian yang paling sensitif itu. Sindy mulai menggerakkan pinggulnya tidak teratur menahan rasa geli dari sentuhan jari gw.
S: shhhhhhh ohh shit.... mmhhhhhhhh...
Gw: apaaa sind haaahhh ? Enak diginiin???? Geli...????
S: aaahhhhhhhh Ooohhhhhhhhhh ssshhhhh udahhhh AA sshhhhh stoppppp aaahhhhhhhh sshhhhhh ohh my....... Shiitt.. ahhhhh
Ketika dia meracau tidak jelas kulepaskan cengkraman tangan kananku yang memegangi tangan kiri nya, gw arahkan wajah nya Menghadap wajah gw dan kuciumi bibirnya.
Gw: mmuuujaachhh muuascchh sini Sind muuaaaahhh nmuaawhhhh
S: mmhhhhhhhh ....mhhhhhhhhhjhhh ouuuhhhh ohhhh
Dia berusaha menutup mulutnya yang kujilati dengan lidah sampai basah liurku memenuhi sekitar mulut nya. Karena ga tahan 5 menit gw mainkan vagina nya Sindy terus mendesah sehingga lidah gw bisa masuk kedalam bibir nya.
Sindy pun pasrah kini lidah gw bebas keluar masuk bergumul dengan lidah.
Gw: mmuuujaachhh muuascchh sini Sind muuaaaahhh nmuaawhhhh
S: mmhhhhhhhh ....mhhhhhhhhhjhhh ouuuhhhh ohhhh
Geli..aaa....
S: aaahhhhhhhh Ooohhhhhhhhhh ssshhhhh udahhhh AA sshhhhh mhhh aaahhhhhhhh sshhhhhh ohh....
Tangan nya yang tadi keras menahan pergerakan tangan gw kini mulai melemah dan seolah memberi tau kalau dia sekarang sudah tidak melarang gw melakukan apapun. Karena gw lihat doi keenakan sengaja gw berhenti supaya doi ngerasain tanggung belum sampai klimaks nya.