Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (TAMAT) Diary Disya

Jawaban om al didapat, dan era pun udah berbuat baik dengan memberitau solusinya. Kalo suka amal dan gak suka bikin readers galau memang suka banyak pahala nih hidup ane. Makasih semesta.

Tinggal kakek disast nih yang belom ngasih tau jumlah cucu. Hahahhaa.
Kayaknya si mamang kerjanya di kantor kelurahan. Krjanya ngedata warga.
 
Jawaban om al didapat, dan era pun udah berbuat baik dengan memberitau solusinya. Kalo suka amal dan gak suka bikin readers galau memang suka banyak pahala nih hidup ane. Makasih semesta.

Tinggal kakek disast nih yang belom ngasih tau jumlah cucu. Hahahhaa.
Hahaha enak aja dipanggil kakek mosok sdh punya cicit dipanggil kakek...;)

Lha sdh ada info di sebelah tadi siang wah jangan2 Mamang msh tidur...;)
 
Baiklah deee... yang sabar yaaa... mungkin kita perlu siapkan penyambutan hangat untuk beliau..

Coba cek ke dapur... pisau garpu celurit parang... disiapin semua

Bensin minyak tanah, korek, arang, jangan sampai lupa..

Tali, karung, siapin sekarang :pandaketawa:

Peralatan ready teh...

Hidup rusuh :banzai:
Hidup E.M.C :banzai:
Hmmmm...
Ckckckck...
 
Bimabet
PART 3 END


Dear Diary,



30 Juli 2001

Kamu ingat ini, sayang?

Awal perjumpaan kita di taman kala itu. Usiaku baru 4 tahun, masih terlalu dini untuk mengerti apa itu cinta.

Kau hadir bagai malaikat tak bersayap bagiku. Saat aku menderita atas perlakuan ibu tiriku, kau datang menggenggam tanganku dan selalu menjadi perisai untukku. You are my hero.

Kau selalu jadi orang pertama yang membelaku saat ada anak lain yang menjahiliku, membuatku sangat bahagia dan menjadi begitu bergantung padamu.

Aku selalu berkata. “Disa sayang kak Derry.”

Dan kau menjawab. “Kakak lebih menyayangimu.”

Hari demi hari kulalui dengan adanya kau di sisiku, yang selalu memberiku kekuatan. Entah sejak kapan benih-benih cinta itu mulai tumbuh, aku mulai menyadari perasaan sayangku padamu bukan sekedar rasa sayang antara seorang adik kepada kakaknya.

Kau selalu menasehatiku agar berhenti menangis, dan kau mengancam akan meninggalkanku jika aku masih saja cengeng. Kau selalu mengajarkanku agar aku menjadi anak yang kuat walaupun aku perempuan.

Semenjak itu, aku tak pernah menangis lagi. Sebisa mungkin aku memendam penderitaanku agar tampak kuat di depanmu.

Semua itu semata-mata agar kau tak meninggalkanku dan tetap berada di sampingku.



Kamu ingat ini, sayang?

Aku menyimpannya untukmu.

Ayah dan ibu tiriku marah besar karena foto ini. Aku yang masih belum mengerti apa-apa, harus menderita karena dipukuli dan dimaki sampai akhirnya aku mengunci diri di dalam kamar.

Badanku memar membiru, daya tahan tubuhku lemah. Namun aku harus tetap kuat, lewat jendela kamar aku keluar menemuimu.

“Disa sayang kak Derry.”



Kamu ingat ini, sayang?

Taman bermain penuh rumput ilalang, tempat paling indah dari semua hari yang kulalui di kota itu.

Kau melamarku saat usiaku baru beranjak 8 tahun dan usiamu 14 tahun. Cincin dari rumput ilalang yang kau sematkan di jari kecilku, masih kusimpan rapih hingga kini.

Kau berjanji padaku, saat usiaku menginjak 17 tahun, kau akan melamarku. “Disa sayang, jadilah perempuan yang kuat. Kakak akan melamarmu saat kamu dewasa nanti. Disa mau berjanji sama kakak?” katamu waktu itu.

Refleks kupeluk dirimu erat sambil menganggukan kepala.

“Disa sayang kak Derry.”

“Kakak lebih menyayangimu.”

Setelahnya aku kembali tertawa dan tak henti tersenyum. Aku menunggu saat itu tiba, ketika engkau datang lagi untuk melamarku.



20 Juni 2005

Kamu ingat, sayang?

Gambar terakhir perpisahan kita. Pagi itu sebelum aku berangkat ke kota C, kampung halaman Ayahku, kau memberikan satu kotak kenang-kenangan berisi gambar kita berdua.

Kamu berkata, aku harus tetap menyimpannya hingga kita bertemu ketika dewasa nanti.

Masih kusimpan rapih semua gambar kenangan kita berdua.

Usiaku 8 tahun pada saat itu, aku pergi bersama ayah dan ibu tiriku ke kota C. Sampai di sana penderitaanku belum berakhir.

Penyiksaan demi penyiksaan selalu diberikan oleh ibu tiriku.

Hingga suatu hari, pamanku, adik dari ayahku menolong dan mengantarkanku pulang kembali kepada ibu kandungku.

Aku sangat bahagia berkumpul kembali bersama ibu dan kakak-kakakku. Akhirnya aku bisa merasakan kembali yang namanya kasih sayang.

Mereka menjagaku seperti kau menjagaku dahulu.

Tapi aku masih merindukanmu sayang.

“Disa, sayang kak Derry.”



01 Juli 2012

Kamu tau, sayang?

Saat kenaikan kelas X SMA aku nekad pergi ke kotamu. Dengan berbekal sedikit tabungan dan alamat rumah yang kau selipkan di balik foto masa kecilku.

Aku menemukanmu. Kau masih di sana, di taman tempat kita bermain bersama. Yang berbeda hanyalah kau sudah mempunyai kekasih.

Aku melihatmu berjalan bergandengan tangan dan duduk di kursi taman dengan wanita lain.

Hatiku hancur berkeping-keping menyaksikan kemesraan kalian.

Aku tak bergeming menatapmu penuh harap. “Ini aku kak, aku merindukan kakak. Apa kakak sudah melupakanku?” batinku berkata.

Aku mengambil gambar kalian berdua secara diam-diam dengan kamera ponselku. Dan lekas meninggalkan taman saat kau menatapku.

“Disa, sayang kak Derry.”



Kamu tau, sayang?

Setelah merasakan sakit hati melihatmu. Aku bertemu seseorang yang sangat mirip denganmu, namanya Jemmi. Ia selalu menjaga dan melindungiku sama sepertimu.

Wajahnya sangat mirip denganmu. Jemmi menyatakan cintanya kepadaku, aku menerimanya dan mulai belajar mencintainya.

Tapi Jemmi menyakitiku dan berselingkuh dengan sahabatku sendiri. Rasa sakit yang kurasakan kupendam sendiri tanpa ada seorang pun yang tau.

Di sisi lain, aku juga merasa sangat bersalah kepada Jemmi, karena hanya menganggap dia sebagai penggantimu.

“Disa, sayang kak Derry.”



Kamu tau, sayang?

Saat usiaku 17 Tahun, aku kembali menemuimu. Menagih janji yang pernah kau ucapkan kepadaku dulu.

Namun kau tak ada di rumah, aku hanya bertemu dengan ibumu dan berfoto bersama. Beliau mengatakan kau sedang berada di kafe bersama teman-temanmu.

Aku meminta ibumu supaya berjanji untuk tidak memberitahumu perihal kedatanganku. Aku ingin memberi kejutan untukmu.

Kudatangi kafe tersebut untuk bertemu denganmu. Namun apa yang kudapatkan? Kau tau pasti jawabannya.

Apa kau merindukanku?
Kenapa kau tidak mencariku?
Semudah itukah kau melupakanku?
Mengapa kau tidak mengenaliku?

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang ingin kusampaikan padamu.

Aku kembali pulang dengan menelan kekecewaan.

Aku mencintaimu dengan penuh ketulusan. Bila kau bahagia dengannya, aku akan merelakanmu.

“Disa, sayang kak Derry.”



Lihat ini, sayang?

Ibuku menjodohkanku dengan seorang pemuda, anak dari temannya. Mulanya aku tidak mau menerimanya tetapi saat itu ibuku jatuh sakit.

Dengan terpaksa aku menerima perjodohan, dan meminta calon tunanganku supaya menunggu hingga aku lulus kuliah.

Apakah aku berdosa ketika menerima seseorang memasuki kehidupanku, sementara di dalam hatiku masih tetap ada kamu?

Aku masih merindukanmu.

“Disa, sayang kak Derry.”



Lihat ini, sayang?

Foto terakhir yang kau kirim via bbm.
Betapa terkejutnya aku saat melihat foto yang kau kirimkan.

Entah apa yang Tuhan rencanakan untuk kita.

Sungguh aku masih mencintaimu, dan tak pernah melupakanmu seharipun. Namun aku tidak bisa menyakiti hati salah satu di antara kalian.

Segala cara kulakukan agar ibuku menyetujui pembatalan perjodohanku, agar aku bisa kembali padamu. Ibuku akhirnya mengalah dan membatalkannya.

Setelah itu, aku kembali menghubungimu, tapi kau sama sekali tak ingin bicara padaku.

Hingga kau kirim pesan singkat yang berisi undangan pernikahan kepadaku.

Hatiku sangat hancur saat mengetahui kau akan menikah.

Mana janjimu?

“Disa, sayang kak Derry.”

Tapi kau sudah tidak menyayangiku lagi.



Aku
Disya Maradit
Disa kecilmu
Kekasih masa lalumu
Aku melepasmu
Aku merelakanmu
Semoga kau berbahagia dengannya.

Aku tetap mencintaimu dulu, kini, selamanya...

END



Penulis ucapkan, Terima kasih banyak kepada kakakku @BL4CKDEV1L yang sudah membantu penulis menyelesaikan Diary Disya dan juga membantu editing. Tanpa beliau penulis tidak akan mungkin bisa menulis sebagus ini.

Juga terima kasih untuk kakakku atas support-nya @RSP27 dan kakak tersayangku @merah_delima
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd