Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tania, Anak Buah Kesayanganku (kisah nyata)

Akhirnya…. Gak creampie hu?
Ga berani, repot kalo hamil

Nitip jejak dulu hu. Biar gampang baliknya
Awas nyasar hu 🤭

ada pov tania ga nih
Maksudnya? Ga berani share pic tania disini

Seneng bacanya. Sampe senyum-senyum sendiri
Masak senyum2 doank…ga crott hu?

Akhirnya ngentot
Matursuwun suhu :beer:
Sudah pasti hu, memek serapet itu ga dientot mubazir
 
Saking lelahnya bercinta, kita bangun kesiangan sampai lupa breakfast, kuusap bahu Tania yang masih tertidur dan mengecup pipinya.

“Hmm udah bangun pak…”, dia terbangun dan kaget ketika kukecup bibirnya langsung.

“Ga sarapan?”, tanyaku sambil mengusap lengannya.

“Mepet ya waktunya, nanti aja sekalian lunch kali ya…”, katanya sambil mengambil bed cover untuk menutupi tubuhnya, dia beranjak dari tempat tidur dan melilit tubuhnya dengan bed cover.

“Ngapain ditutupin kan udah liat semua hehehe”, kataku menggodanya.

“Ahhh tetep aja malu, mau pipis dulu…”, katanya sambil jalan berjingkat menuju kamar mandi namun sebelumnya mengambil kaos dan celana pendek dari tasnya.

Keluar dari kamar mandi Tania langsung membuat kopi untuk kita berdua dan menyalakan rokok, “Habis checkout kita langsung pulang ya?”, tanyanya kepadaku.

“Lah iyalah masak ga pulang, besokkan masih ada kerjaan”, jawabku menimpalinya sambil menerima kopi buatannya.

“Enggak, kali aja mau jalan-jalan sekitar sini dulu…”, katanya lalu menyeruput kopi.

“Iyah, paling cari makan, keliling-keliling bentar baru pulang, biar ga kemaleman sampenya nanti, macet biasanya kalo kesorean dari sini”, kataku sambil menyalakan tv dan menyalakan sebatang rokok.

“Ya udah, aku mandi dulu deh…”, kata Tania yang berjalan di depanku yang duduk di sofa sambil merokok dan melihat tv.

“Eittsss mau kemana sih…sini dulu”, aku menarik Tania untuk duduk di pangkuanku.

Mulustrasi:


“Duhhh mandi dulu nanti kesiangan kita checkoutnya…truss…hmmm”, kata Tania yang kubungkam mulutnya dengan bibirku, kulumat bibirnya sebelum dia berbicara lebih banyak.

Kusibak kaosnya dan kuremas payudaranya, bibir kita saling berpagutan erat, saling melumat, saling menggigit pelan dan kujilati lehernya hingga Tania mendesah tak karuan.

“Shhh ahhh mandi duluuu…nanti kesiangann…”, ucapnya ditengah desahan.

Penisku sudah mengeras dan ingin menuntaskan percumbuan itu dengan bercinta, namun kupikir ada baiknya menuruti perkataan Tania, “Uhmm iya deh kita mandi bareng yaa”, kataku yang disertai anggukan kepalanya tanda setuju.

Dalam kamar mandi, kunyalakan shower air hangat dan membasuh diri, Tania ikut bersamaku sambil berpelukan dan lagi-lagi bercumbu mesra. Kusabuni tubuhnya sambil menggerayangi kemaluannya, kuminta Tania mengangkat satu kakinya dan kujilat kemaluannya yang baru saja bersih kusabuni, “Enak memeknya sayang?”, kataku setelah selesai menjilatinya sebentar dan berdiri.

“Iyahh enakk…”, katanya sambil menatapku, “Shhh ahhhh…awww.”, dia memekik saat jari tengahku menusuk liang vaginanya. Dalam posisi berdiri dengan siraman air hangat, kutatap wajahnya sambil mengorek liang vaginanya, “Uffhhmm pelan-pelan nusuknya…perihhh”, ucapnya dengan wajah memelas.

Tak butuh waktu lama, tubuhnya menggelinjang, dia meremas bahuku dan mendapatkan orgasmenya, “Argghhh…keluarrrr…udh mandi padahal…”, ujarnya polos sambil menggigit bibirnya sendiri yang membuatku semakin bernafsu ingin menyetubuhinya, namun kutahan niatku…untuk sementara.

Kumatikan shower dan memberikan handuk kepadanya, kita mengeringkan tubuh masing-masing sambil bercengkrama, dia terus memujiku yang bisa menahan ejakulasi dan membuatnya orgasme berkali-kali.

Keluar dari bilik kaca shower, Tania menggosok gigi di depan kaca wastafel, pantulan tubuh telanjangnya membuatku bernafsu, aku teringat saat pernah menyetubuhi istriku saat masih pacaran LDR. Aku menyuruhnya ke hotel saat kebetulan transit di Jakarta sebelum tugas keluar negeri, kuminta dia memakai baju seragam kantornya, dan ketika baru saja masuk kamar, langsung kutarik dia ke kamar mandi untuk kusetubuhi dari belakang menghadap kaca, dan yang lebih membuatku terangsang lagi adalah mengingat ceritanya belum lama ini, ternyata saat itu malamnya dia habis disetubuhi oleh si Om di kamar kosnya.

Kembali ke Tania yang selesai gosok gigi di depan kaca wastafel, kuberdiri di belakangnya dan mencium bahunya sambil mengusap lengannya. Ku telusupkan kedua tanganku diantara kedua ketiaknya dan meremas kedua payudaranya, kutatap wajahnya lewat pantulan cermin, dia menutup matanya sambil menikmati remasan lembut di kedua payudara montoknya. “Kenceng banget teteknya sayang…gemesinnn..”, kataku di sela-sela jilatan dan ciuman di tengkuk, leher dan belakang telinganya.

Tania membuka matanya menatapku lewat pantulan cermin, wajahnya yang sedang terangsang membuat birahiku semakin naik, “Memeknya udah basah lagi?”, tanyaku basa basi memancingnya.

“Shhh mmm cari tau sendiri…”, jawabnya singkat dan kuturuti dengan membelai kemaluannya dari belakang, terasa lembab dan mulai basah.

“Aku masukin dari belakang ya…”, pintaku kepadanya, dia tak menjawab dan malah mengambil inisiatif memundurkan pantatnya sambil kedua tangannya bertumpu pada meja wastafel.

“Pelan-pelan…jangan langsung masukin semua…”, ucapnya dengan wajah memelas.

Kugenggam penisku dan kuarahkan ke liang vaginanya, kudorong perlahan hingga kepala penisku masuk, Tania sedikit menjerit dan memintaku berhenti sebentar. Dia mencondongkan tubuhnya ke arah wastafel dan meminta untuk melanjutkan aksiku, kudorong penisku lebih dalam, begitu sempit seperti dipijat, semakin kuat kudorong dan akhirnya mentok juga.

Mulustrasi:


Setelah Tania sudah bisa nyaman dengan liang vaginanya yang disesaki penisku, kutarik dan kudorong masuk kembali berulangkali sambil sesekali meremas pantatnya atau memegang pinggangnya. Kelemahanku adalah menyetubuhi wanita dari belakang, pasti lebih cepat ejakulasi, kutahan sebisaku sambil mengatur ritme, aku ingin Tania orgasme duluan sebelum kusemprotkan spermaku entah dimana.

“Argghh iyahhh tambah cepett..awww ahhh, ehmm enakk memeknya geliii…argghhhh pakkkkk”, tubuhnya bergetar, dia mendorong pantatnya ke belakang sehingga menekan penisku untuk benar-benar amblas dalam liang vaginanya. Kedutan liang vaginanya yang kurasakan pada batang penisku, cairan hangat yang kurasakan dalam liang vaginanya, serta wajah manis seorang gadis 22 tahun yang baru saja orgasme adalah kombinasi yang tepat untuk membuatku tak dapat menahan ejakulasiku lebih lama lagi.

“Mauuu keluarr..arggghh”, erangku tertahan, Tania menarik pantatnya dengan cepat hingga penisku tercabut dari liang vaginanya, dia berlutut di lantai kamar mandi dan membuka mulutnya, posisi erotis yang biasanya aku cuma bisa liat di film-film bokep Jepang.

“Ayoo keluarinn…”, kata Tania yang sepertinya haus akan sperma, dia mendongak melihat wajahku dengan mulut menganga telanjang bulat.

“Argghhh Taniaaa…kamuu..kamu..sexy bangetttt…arrgghh”, erangku sambil mengocok penisku dan memuncratkan spermaku ke wajahnya, lebih tepatnya ke mulutnya namun mengenai sebagian pipi, hidung dan matanya, bahkan sebagian menetes mengenai payudaranya. Sebelum penisku mengeluarkan semprotan terakhir yang pastinya sudah tidak terlalu kental, Tania melumat penisku dan menyedotnya kuat-kuat seperti ingin menghisap seluruh sperma dari lubang kencingku.

“Arghhh sayangg…tititnya ngiluuu…enakkk tapiiii…”, kataku dengan tubuh menegang, nafas tak beraturan dan degup dada yang kencang.

Mulustrasi:


Tania mengeluarkan penisku dari mulutnya sambil mendongak melihat wajahku, “Enakk?”, singkat jelas padat dengan muka manja yang blepotan sperma, dia bahkan menjilati bibirnya sendiri yang masih ada lelehan spermaku.

“Enakk, kamu pinter banget sayang”, kataku membelai rambutnya.

“Aku mesti mandi lagi ini…ehmmm”, katanya sambil berdiri dan dengan nakal meremas penisku yang mulai melayu.

Aku memutuskan untuk membantunya mandi lagi sambil membilas penisku, gadis ini benar-benar membuatku mabuk kepayang, bercinta dengannya seperti mimpi atau mungkin fantasi yang menjadi kenyataan.

Kita akhiri hari dengan checkout, makan siang, keliling sebentar dan kembali ke dunia nyata, dunia dimana kami harus berperan sebagai atasan dan bawahan, ada rasa gundah gulana, akhir bulan aku harus kembali ke Jakarta dan meninggalkan Tania yang masih harus tinggal 3 bulan lamanya hingga proyek selesai baru dia bisa kembali ke Jakarta.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd